NovelToon NovelToon

Pulau Duyung

Awal Mula

Di sudut gerbong kelas utama terlihat tuan Andy Hart yang telah mundur dari jabatan nya sebagai hakim. Mulut nya asyik menghisap cerutu bermutu tinggi dan matanya sibuk menelusuri seluruh halaman di koran politik News Times.

Dia meletakan koran yang tadi sedang sibuk di bacanya dan melihat keluar jendela gerbong. Kereta sedang melewati Riverside Hill sebuat perbukitan yang indah dengan bunga bunga dan gunung. Dia melirik jam tangan nya dan menghela napas masih tiga jam baru dia sampai di tujuan.

Dia mengingat ingat kembali semua cerita yang pernah dia baca atau dengar dari temen temen nya tentang Pulau Duyung. Menurut cerita yang di dengar nya pulau itu awal nya merupakan milik seorang jutawan Argentina , yang senang hidup menyendiri. Kemudian dia membangun vila yang mewah dan luas di pulau terpencil tersebut. Akan tetapi, istri dan anak jutawan tersebut tidak betah tinggal di tempat terpencil , jauh dari kota yang ramai. Akhirnya jutawan tersebut menjual pulau dan vila nya.

Beragam iklan dan kata kata bujukan di keluaran oleh para marketing agar ada yang mau membeli tempat tersebut. Lalu terdengar lah desas desus kalau tempat tersebut sudah di beli oleh Tuan Smith. Bahkan sampai ada yang bilang pulau tersebut di beli oleh angkatan udara sebagai tempat latihan militer mereka.

Jelas Pulau Duyung sudah menjadi berita terkenal. Bahkan ada yang mengatakan kalau keluarga bangsawan akan tinggal di sana.

Tuan Andy Hart mengeluarkan sebuah amplop dari kantong celana nya. Dia membuka amplop dan mengeluarkan lembaran kertas surat berwarna biru itu. Tulisan tangan nya sangat sulit untuk di baca , akan tetapi beberapa kata sangat jelas terbaca.

Andy , teman ku . Kuharap kau bisa datang menemuiku di Pulau Duyung. Tempat yang indah dan tenang. Aku yakin kau akan sangat menyukai untuk tinggal di sana. Dari teman tersayang mu Laurel Pine.

Tuan Andy Hart mengingat kapan kira kira terakhir kali nya dia berjumpa dengan teman nya itu. Seingat nya dia terakhir kali bertemu dengan Laurel pada saat mereka lulus dari universitas beberapa tahun lalu. Dia mendengar kabar kalau Laurel sudah menikah dengan seorang pilot dan tinggal di Italia. Mereka bahkan tidak pernah saling berkirim surat semenjak lulus. Tuan Andy merasa heran dari mana dia tahu alamat surat nya.

Dia ingat bagaimana rupa temen nya dahulu. Gadis cantik bermata biru berwajah pucat dengan rambut emas bergelombang di pundak bahu nya. Jemari nya selalu di gigit apabila sedang gugup. Tersenyum kecil jika di panggil dan akan diam saja sepanjang waktu jika sedang berkonsentrasi. Dia seorang yang riang dan senyum nya. Ya senyum nya sangat cantik sekali.

Tuan Andy kembali melihat pemandangan di jendela.

Di gerbong kelas satu ada kira kira tiga penumpang. Dua perempuan paruh baya dan seorang lelaki muda tampan. Rebecca Cluster sedang sibuk dengan pikiran nya sendiri. Jujur saja dia merasa sangat beruntung sekali ada seseorang yang memberikan nya pekerjaan. Sebab dia sedang kesulitan saat ini. Dia sangat membutuhkan uang.  Sebelumnya dia bekerja sebagai pengasuh anak. Akan tetapi upah yang di dapat tidak terlalu cukup untuk memenuhi kebutuhan nya. Lalu tiba tiba dia mendapatkan surat.

"Saya mendapatkan informasi dari agen setempat bahwa anda adalah sekertaris handal yang sudah berpengalaman. Saya ingin mengundang anda untuk interview kerja yang akan  di adakan di Pulau Duyung. Dan untuk masalah gaji saya bersedia memberikan gaji 4 kali lipat dari yang anda inginkan. Mohon untuk datang ke Pulau Duyung pada tanggal 10 Mei. Di dalam surat ini saya kirimkan tiket dan juga biaya yang di perlukan selama di perjalanan.

Hormat saya

Lilian Smith

Kelihatannya akhir akhir ini hanya ada berita tentang Pulau Duyung saja. Tapi Rebecca sudah terlalu lelah untuk berpikir lagi. Dan mengingat bagaimana dia bekerja sebagai pengasuh anak untuk keluarga kaya.

Dan kemudian dengan helaan napas yang berat seolah olah ada beban besar yang di tanggung nya dia berpikir jika dirinya sangat beruntung mendapatkan pekerjaan seperti ini. Setelah kasus mengerikan yang terjadi , dia sangat terguncang dan sangat tidak menyukai polisi.

Anak asuh nya di temukan mengambang di kolam renang di rumah nya. Dia berusaha menolong anak itu tapi sudah terlambat. Para polisi menanyai nya dan menyatakan itu kecelakaan. Nyonya rumah nya juga mempercayai nya. Hanya saja. Hanya dia yang tidak percaya . Dia .... Chris pemuda yang di cintai nya. Dia tidak tahu apakah Chris  mencintainya . Dia tidak yakin.

Tiba tiba kereta berubah menjadi dingin . Sedingin es di kutub utara. Rebecca menggigil kedinginan. Sebuah gambaran muncul di kepala nya . Kepala Cindy mengambang di kolam. Jeritan nya sendiri terdengar mengerikan. Dia melihat bagaimana dia berusaha berenang dan menarik tubuh anak asuh nya ke pinggir kolam. Memberikan pertolongan pertama. Tapi semua itu sia sia. Anak itu sudah meninggal. Wajah nya pucat biru. Entah sudah berapa lama dia tenggelam.

Dengan helaan napas yang berat Rebecca memikirkan tunangan nya. Harusnya sebentar lagi dia menikah tetapi Chris .... Semenjak Cindy meninggal Chris  hanya menatap nya dengan tatapan aneh. Dingin dan menggigil. Letih rasanya. Dia tidak ingin lagi mengingat Chris.

Rebecca membuka matanya di depan nya seorang lelaki jangķung dengan kulit terbakar matahari. Mata yang terlihat sangat sombong dan penuh dengan misteri. Lelaki itu tersenyum. Senyum nya seperti seringai serigala. Mengerikan . Dalam hati dia berpikir laki laki ini cukup menarik , tampan.

Matanya beralih ke dua wanita paruh baya. Wanita yang pertama memakai baju panjang lengan pendek berwarna hijau cerah. Dia membawa sekantong berisi benang wol. Dia sedang merajut sebuah topi kecil. Mungkin untuk cucunya Rebbeca  berpikir.

Wanita itu tersenyum padanya. Wanita itu berkata

"Apakah kau berpergian seorang diri ? "

Rebbeca  menjawab

"Ya benar."

" Oh kau akan kemana ? "

Rebbeca  menjawab cepat

"Pulau Duyung. "

Wanita tua itu terperangah. Dia sudah membaca di surat kabar tentang Pulau Duyung. Katanya para bangsawan akan tinggal  di sana. Dia bertanya lagi

"Kau kenal dengan orang orang yang tinggal di  sana ? "

Rebbeca  menjawab

"Tidak . Saya hanya pergi untuk interview  pekerjaan. "

"Oh apakah kau juru tulis ?"

"Tidak. Saya melamar sebagai  sekertaris. " Rebbeca  menjawab dengan suara pelan.

Karena teman sebangku wanita tua itu tampak tertidur.

Wanita tua itu hanya menganggukan kepalanya. Dia berkata

"Ini kenalkan nama nya Bertha. Tapi tampaknya dia sedang tidur nyenyak."

Rebbeca  tersenyum simpul. Memang benar wanita satu nya lagi memakai baju panjang hitam dan tampak nya sedang tertidur nyenyak.

Tamu Undangan

Dave Hudson hanya sekilas melirik wanita di hadapan nya. Menurut nya wanita ini sangat aneh hanya dia dan berpikir seolah olah dunia sangat berat untuknya.

Secepat nya dia menepis pikiranya tersebut. Dia hanya kesini untuk urusan pekerjaan.

"Tolong jelaskan apa maksudnya ini "

"Anda yang memutuskan Tuan Hudson apakah anda menerima atau tidak menerima pekerjaan ini ? Semua keputusan di tangan anda "

Dan dia berpikir sangat dalam sebelum mengatakan

"Baiklah. Dan anda tidak bisa mengatakan kepada saya siapa orang ini ? "

Steven Wong hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya

" Maaf Tuan Hudson. Saya harus menjaga kepercayaan dari klien saya. Akan tetapi klien saya sangat yakin dengan kemampuan yang anda miliki Tuan Hudson. Anda di minta datang ke Pulau Duyung pada tanggal 10 Mei. Dan anda akan bertemu sendiri dengan beliau di sana. "

"Berapa lama aku harus tinggal di sana ? "

" Hanya sekitar seminggu "

" Baiklah aku terima pekerjaan ini tapi dengan satu syarat aku akan langsung mundur jika ternyata ini adalah pekerjaan berbahaya"

"Silahkan Tuan Hudson, anda di perbolehkan mundur apabila ternyata ini adalah pekerjaan berbahaya. "

Steven mundur diri dan segera pergi dari tempat tersebut. Sementara Dave Hudson tengah mempertimbangkan langkah langkah apa saja. Bukan karena dia takut. Dia sudah pernah menghadapi bahaya yang lebih parah . Bahkan 3 x dia hampir mati tapi dia selalu kembali hidup.

Di gerbong sebelah nyonya Victoria Barren duduk sambil merapikan make up nya yang terlihat mencolok. Dia berumur 25 tahun. Sangat cantik tinggi dan ramping. Dia di besarkan di desa yang kolot. Ayahnya adalah seorang pastor di gereja dan sangat melarang Victoria kecil untuk berdandan apalagi memakai dress yabg menperlihatkan tubuh ramping nya.

Karena tidak tahan dengan aturan ayahnyalah itu , dia kabur dari rumah pada saat berumur 14 tahun. Pergi ke kota dan bekerja sebagai penyanyi di sebuah klub malam.

Dia bertemu dengan belahan jiwa nya Tuan Barren pada umur 17 tahun dan menikah. Sayang kebahagian tidak berlangsung lama. Suami nya mengalami kecelakaan pesawat saat akan pergi ke Paris. Dan yang lebih membuat nya terkejut dia mengetahui kalau suami nya pergi dengan selingkuhan nya dan mati bersama.

Bibir Victoria terkatup rapat. Matanya berkilat penuh amarah jika mengingat apa yang sudah di lakukan suami nya selama ini. Belum lagi rasa malu yang harus di tanggung nya dan para reporter yang mengejarnya. Dia membutuhkan tempat untuk menyendiri dan menyembuhkan sakit hati nya.

Lalu datanglah surat itu melalui rekomendasi dari pengacara nya yang isinya sudah dia baca berkali kali

"Nyonya Victoria Barren yang terhormat,

Sebelumnya saya ingin menyatakan bahwa saya turut berduka cita atas apa yang terjadi pada suami anda. Saya mengerti bagaimana rasanya di tinggalkan dan saya tahu betul anda membutuhkan tempat untuk menenangkan diri jauh dari hiruk pikuk kota. Untuk itulah saya ingin sekali mengundang anda untuk datang dan tinggal bersama saya selama beberapa hari di Pulau Duyung.

Saya harap anda akan mau mempertimbangkan tawaran saya untuk menginap di Pulau Duyung selama beberapa hari. Saya sangat mengharapkan kedatangan anda pada tanggal 10 Mei

Dengan penuh harap

L.S "

Victoria Barren berpikir keras dan mengingat siapa orang yang mengundang nya untuk tinggal di Pulau Duyung. Akan tetapi dia tidak bisa mengingat nya. Terlalu banyak orang yang mengenalnya karen skandal suami pada saat kecelakaan tersebut di siarkan. Biarlah untuk sekarang aku bisa beristirahat sejenak dengan tenang , batin Victoria.

Sebelum berangkat dia sudah mencari tahu tentang Pulau Duyung. Kabar burung mengatakan pulau tersebut di beli oleh jutawan Argentina atau tentang keluarga bangsawan yang akan tinggal di sana. Siapun yang mengundang nya tidaklah penting, setidaknya dia bisa menjauh sementara waktu dari para reporter itu.

Kapten Morris melihat keluar jendela gerbong nya. Kereta tersebut melaju dengan sangat lambat menurutnya. Dia merasa tidak sabar untuk segera sampai ke Pulau Duyung. Harry Morris adalah seorang veteran tentara angkatan udara. Dia sudah pergi ke banyak tempat dan mengalami banyak hal. Dia berusaha mengingat siapa orang yang bernama Smith. Mungkin teman dari para sahabat nya yang sesama tentara yang senang membicarakan masa lalu.

Dia cukup senang untuk membicarakan masa lalu tentang apa yang mereka lakukan dulu semasa perang di Vietnam atau di Afrika. Setelah pensiun dia memutuskan untuk tinggal di desa kecil dengan pemandangan gunung yang luar biasa indahnya. Dia berteman akrab dengan para tetangga nya. Setiap malam pasti akan mengunjungi salah satu rumah tetangga nya bermain kartu , menceritakan pengalaman berperang nya atau berburu bersama. Akan tetapi, sejak datang nya surat kaleng itu semua berubah. Kapten Morris merasa sepertinya dia di jauhi oleh para tetangga nya. Dan dari pengantar koran dia tau kalau ada yang menulis surat kaleng tentang diri nya.

Lupakan saja itu semua untuk sekarang, dia yakin dia akan cukup bersenang senang selama seminggu ke depan di Pulau Duyung.

Pulau Duyung menurut desas desus ada yang mengatakan bahwa pemerintah melakukan percobaan rahasia dan menangkutkan di sana. Atau Angkatan Udara menyembunyikan torpedo di pulau tersebut pada saat Perang Dunia 2. Atau seorang bangsawan membangun vila yang indah di pulau tersebut untuk di persembahkan kepada kekakishnya. Yang mana juga , dia akan segera sampai di Pulau Duyung.

Dr Helen Greece sedang melajukan mobil Ford nya dengan kecepatan sedang. Melintasi pegunungan dan bukit bukit. Wajahnya tampak lelah, sebelum pergi tadi dia sedang mengoperasi seorang pasien yang memiliki penyakit jantung. Dan untunglah pasirn tersebut berhasil lolos dari kematian. Beruntung , ya itulah kata yang tepat untuk nya sekarang ini dia sangat beruntung. Beruntung tapi lelah.

Masih segar dalam ingatan nya dulu ketika dia baru saja mulai bekerja sebagai dokter magang di rumah sakit. Betapa capeknya harus menghadapi pasien gawat darurat setiap hari. Tetapi hari keberuntungan nya tiba , hari itu dia menyelamatkan seorang anak kecil. Keluarga anak itu sangat berterima kasih padanya, mereka kemudian memberikan uang yang tidak sedikit sehingga mampu baginya untuk membuka praktek di kawasan elit.

Sekarang tempat praktek nya selalu dalam keadaan sibuk dan penuh janji. Dia senang dengan begitu dia tidak perlu bekerja lagi sebagai dokter magang. Dia juga menjadi dokter jantung di rumah sakit besar. Tapi sayang dia terlalu sibuk sampai tidak punya waktu untuk berlibur. Untung nya saja ada pasien nya yang mengatakan bahwa temen nya membutuhkan seorang dokter wanita untuk merawat ayahnya yang mengalami sakit jantung kronis. Dengan senang hati dia menerima tawaran pasien nya.

Ini merupakan hal biasa bagi Dr Greece . Obat paling mujarab untuk mereka adalah perhatian dan cinta. Dia akan memastikan memberikan obat yang cukup untuk pasien nya nanti.

Tamu Undangan part 2

Dulu sekali hampir saja dia membuat kesalahan. Untung saja dia mampu menghindarinya dengan tepat. Dr Greece tersenyum kecil dan dia tidak akan membiarkan dirinya melakukan kesalahan lagi.

Tiba tiba terdengar suara klakson mobil yang kencang dan deru mesin yang cepat. Dr Greece kaget dan hampir menabrak pohon. Dia memaki pemuda yang membawa mobil itu akan tetapi suara nya tidak terdengar di kalah kan deru mesin mobil tersebut. Dia menyerah dan kembali melanjutkan perjalanan.

Dengan mobil melaju sangat kencang Ian Castella berpikir "Jalanan di negeri ini sangat buruk. Bagaimana bisa di jalan yang sepi seseorang melajukan mobil nya dengan sangat lambat. Dan yang paling parah mobil itu menghalangi jalur nya. Sangat menyebalkan "

Apakah dia harus berhenti di bar terdekat dan minum dulu sebelum melanjutkan perjalanannya atau dia terus saja dan akan minum di vila tersebut. Akhirnya di putuskan dia akan terus saja.

Pulau tersebut cukup indah. Cuaca panas tapi matahari tidak terlalu terik. Dia berpikir Siapakah keluarga Smith ini begitu mampu membeli pulau dan vila nya. Pasti mereka keluarga kaya raya. Pasti mereka memiliki gudang minuman yang cukup banyak. Karena mereka mengundang nya untuk menginap dan mencoba minuman minuman mahal yang di beli.

Dia juga yakin di sana pasti ada beberapa gadis cantik dewasa dan menarik untuk menemani nya minum sampai puas. Dengan perasaan senang dia berjalan memuju mobil putih nya. Para gadis muda yang lewat langsung terpesona oleh senyum nya dan rambut coklat nya yang indah. Tubuh nya juga seperti di pahat dengan indah.

Segera dia melajukan mobil putih nya dengan kecepatan tinggi.

Tuan Fraster berada di kereta api yang lambat. Di gerbong nya hanya ada seorang wanita tua suram yang baru saja tertidur.

Tuan Fraster menulis di buku catatan kecil nya

"Ian Castella , Dr Helen Greece ,Andy Hart, Rebecca Cluster , Dave Hudson, Victoria Barren , Harry Moriss dan suami istri Brown. "

Dia menutup buku catatan kecilnya dan menyimpan nya di saku kemeja nya. Dia bangkit dan melihat dirinya di cermin.

"Ini adalah pekerjaan yang mudah . Aku akan melakukan nya dengan hati hati. "

Dia meneliti setiap sudut penampilan nya di cermin. Wajahnya yang berkumis tipis , serta rambut yang sedikit beruban membuat penambilanya seperti seorang pria berusia 50 tahun.

"Aku akan mengatakan bahwa aku dari Kuba , tidak akan ada yang mengenalku di sana. "

Dan kebetulan tadi aku membaca brosur pariwisata , jadi aku akan menceritakan kehidupan ku di Kuba.

Pulau Duyung dia mengingat nya dengan baik. Pulau yang cukup unik karena memiliki karang yang seperti ekor duyung. Pantai dengan pasir putih dan ombak yang berkejer kejaran. Terdengar suara burung camar di kejauhan. Dia merasa jutawan yang membangun rumah di atas pulau tersebut memiliki pemikiran yang aneh, begitu juga dengan orang yang mengundang nya ke sini saat ini.

Tiba tiba wanita tua yang sedang tertidur itu tersentak kaget dan berkata " Mungkin akan ada datang badai besar"

Tuan Fraster berkata" Benar sekali. Sepertinya akan ada badai yang cukup besar.

Tiba tiba kereta berhenti dan wanita itu turun terhuyung huyung. Dan mengucapkan selamat tinggal pada tuan Fraser tetapi wanita tua itu terjatuh di atas peron kereta api.

Tuan Fraser mendengar wanita itu berkata

" Berhati hatilah dan berdoa. Hari pengadilan akan datang sebentar lagi"

Sambil duduk di gerbong nya Tuan Fraser berkata dalam hati " Dia yang lebih dekat dari pada saya"

Akan tetapi dia keliru ......

Diluar stasiun sekelompok orang berdiri sambil menunggu para penumpang kereta turun. Di belakang mereka para potter sibuk mengangkut koper koper.

Seorang sopir tiba tiba mendekat

"Anda sekalian akan menginap di Pulau Duyung ? Tanya nya

Empat orang mengiyakan. Dalam diam mereka berempat saling memperhatikan.

Sopir itu berkata kepada tuan Andy Hart.

"Di sini ada 2 buah mobil tuan. Salah satu dari kalian berempat harus menunggu tuan sampai dengan kereta 1 lagi tiba kira kira 10 menit. Apakah kalian tidak keberatan. "

Menyadari kedudukan nya sebagai seorang sekertaris. Rebecca mengajukan diri untuk tinggal di sana dan menunggu kereta satu lagi tiba. Dia memerintahkan ketiga orang lain nya untuk berangkat.

"Terima kasih. Kalau begitu aku akan masuk." Ucap Victoria

Tuan Andy Hart dan Nyonya Victoria Barren segera memasuki mobil.

Tuan Andy Hart berkata dengan hati hati

"Cuaca yang bagus"

"Ya " kata Victoria

Lelaki tua yang cukup menarik pikir nya. Sepertinya orang yang baik dan diam. Untunglah dia tidak mengenaliku.

Tuan Andy Hart bertanya " Apakah anda tahu daerah ini ? "

"Saya pernah berkunjung ke Cornwall. Tapi tidak ke tempat ini. "

Tuan Andy berkata " Sama ini juga pertama kalinya saya mengunjungi tempat ini "

Taksi mereka terus melaju dengan cepat menuju vila yang akan mereka tempati.

Rebecca dan Tuan Hudson sedang duduk di cafe di stasiun sambil menunggu teman mereka satu lagi.

Tuan Hudson tersenyum dan bertanya pada Rebbeca "Apakah anda masih mau menambah kopi lagi ? "

"Tidak, terima kasih " jawab Rebecca tegas

" Baiklah. Apa sebelumnya anda pernah ke sini ? " tanya Hudson

" Tidak. Ini adalah pertama kalinya saya ke sini. Sebenarnya saya ke sini untuk menerima panggilan kerja dari majikan saya. Jujur saja ini pertama kalinya saya bertemu dengan beliau." Terang Rebbeca kaku.

"Majikan anda ? Alis Tuan Hudson terangkat sedikit menunjukan keheranan nya

"Yang saya maksud adalah Tuan Smith. " terang Rebbeca.

"Oh begitu" Tuan Hudson melanjutkan percakapan lagi. "Apakah bagimu tidak aneh? Kau tidak pernah bertemu dengan majikan mu sebelumnya dan datang ke sini begitu saja ? Tanya Tuan Hudson

Rebbeca tertawa gugup

" Ini hanya sebuah pekerjaan saja saya menganggap nya.Lagipula gaji yang di tawarkan sangat besar dan cukup untuk saya. Karena saya sedang sangat membutuhkan nya. Lagipula saya sudah banyak mendengar cerita tentang Pulau Duyung, katanya pulau ini banyak mendapat kabar burung seperti keluarga bangsawan yang tinggal di sini ato seorang aktris terkenal dari Hongkong pernah mendiami tempat tersebut. Apakah anda kenal dengan keluarga Smith ? "

Apa aku harus mengatakan aku kenal mereka atau tidak ? Pikir Hudson

Tidak lama kemudian terdengar jeritan panjang keteta yang menandakan bahwa kereta yang mereka tunggu telah tiba di stasiun. Hudson berkata

"Itu pasti keretanya. "

Dari pintu kereta munculah seorang pria paru baya. Postur yang tegap seperti seorang veteran tentara. Kumis putih yang tercukur rapi. Mata berwarna hijau terang. Meneliti setiap sudut stasiun dan turun ke peron.

Dibelakang nya potter pengankut koper berjalan tergopoh gopoh karena keberatan mengangkut tiga koper besar milik pria tua itu.

Tiba tiba Rebbeca berjalan mendekati pria tua tersebut.

"Nama saya Rebbeca , saya adalah sekertaris Tuan Smith. Ini Tuan Dave Hudson. Kami berdua menunggu kedatangan anda. Ada sebuah mobil yang sudah menunggu anda. Mari ikuti saya" jelas Rebbeca

Pria tua tersebut mengelap kacamata yang bertengger di pangkal hidung nya , sambil sesekali melirik wanita dan pria yang tadi di kenalkan kepadanya.

Dalam sekejap saja ketiganya sudah di dalam mobil menuju vila yang akan mereka tempati. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam melewati kebun, pantai dan jalan sempit menuju desa.

Kapten Morris berkata

"Saya sama sekali tidak tahu ada tempat seindah ini di Inggris. Saya tinggal di desa Bellahaven, tempat yang tenang. Mirip seperti ini hanya saja di sana mungkin lebih banyak orang nya. "

Rebecca berkata dengan suara yang penuh kekaguman " Tempat ini indah. Pantai pasir putih. Laut yang biru serta pepohonan dan bukit bukit yang hijau . "

"Menurut saya tempat ini terlalu terpencil. Saya lebih menyukai alam terbuka seperti Afrika misalnya. " seru Dave Hudson.

"Anda pasti sudah banyak berpergian ke seluruh pelosok dunia ? tanya Kapten Morriss.

Dave mengibaskan tangan nya dan tertawa kecil lalu berkata "Benar saya memang pergi ke beberapa tempat yang luar biasa. Tapi itu tidaklah terlalu penting."

Lalu kemudian mereka semua terdiam.

Mereka menaiki bukit yang curam . Melewati hutan pinus yang lebat. Melalui jalan berkelok kelok yang jelek sekali. Akhirnya mereka bisa melihat beberapa rumah model lama yang biasa ada di desa terpencil, lengkap dengan beberapa perahu layar dan perahu mesin yang terombang ambing di laut.

Awan mulai beranak pergi. Matahari mulai tenggelam. Cahaya matahari tenggelam menembus kaca mobil , dan mereka bisa melihat di sisi mereka Pulau Duyung yang akan mereka tempati selama beberapa hari kedepan.

Kapten Morris berkata "Jauh sekali rupanya tempat ini dari stasiun. Kukira dekat."

Dalam bayangan Kapten Morris Pulau Duyung seperti pulau lain nya. Tenang , pasir putih bermandikan cahaya matahari. Dan semua vila besar nan mewah di atasnya. Pada kenyataan nya apa yang dia lihat tidaklah seperti itu. Dia hanya melihat bangunan besar dengan dua karang di laut yg di pasangkan dengan sebuah tali.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!