Perusahaan ini baru berdiri beberapa bulan yang lalu. Dimana pendiri perusahaan ini merupakan seorang wanita muda nan cantik. Dia bukan perempuan yang elegan pada umumnya dengan memiliki perawakan yang tinggi semampai dengan gaya busana yang ruapawan. Akan tetapi perempuan ini memiliki gaya trend-nya sendiri. Dia gadis berperawakan sedang dengan tinggi 160cm namun paras ayunya itu di bingkai dengan hijab hingga menambah jumlah kumpulan-kumpulan partikel keindahan di paras ayunya.
Tap. Tap. Tap.
Suara langkah kaki itu berjalan dengan tegas menyusuri koridor kantor yang dia bangun dengan harga dirinya sebagai penerus papa-nya yang telah tiada. Jika pebisnia lain di dukung penuh. Namun dia hanya hidup bersamaa ibunya seorang.
" Nona Azura!" panggil seseorang dari belakang. Azura menoleh yang kemudian diikuti senyuman cantiknya.
" Tuan Edward Sitohang ... Mari silahkan masuk!" serunya saat melihat Edward bersama asisten pribadinya David.
Mereka pun menyusuri koridor hingga masuk ke dalam Lift. Tak sepatah kata pun keluar dari bibir mungil azura. Dia hanya sesekali tersenyum pada pemuda tampan di sampingnya itu. Tak ingin terlalu berlama-lama di dalam lift azura menyapa edward agar suasana lift tak canggung oleh keberadaan mereka berempat. Ya, saat ini Azura sedang bersama seorang asisten pribadinya yang tadi menyusul masuk ke dalam lift.
" Proyek kita bagaimana tuan Edward?" tanya azura dengan menatap edward. Pemuda hanya mengulas senyum tampannya.
" Sukses," jawabnya sambil emngangguk pada Azura. perempuan di hadapannya itu terlihat berkaca-kaca. Edward jadi mengerutan alisnya." Why?" tanya edward padanya. Azura segera menghapus jejak air matanya.
" Thank you," hanya kata itu yang terexplore keluar dari mulut mungil azura. Edward pun tak ingin ambil pusing dan mengangguk pasti.
" You are Welcome," jawabnya kini menatap pandangan ke depan.
Nampak azura bernafas lega dengan kabar edward yang langsung bertandang ke gendang telinganya. Tak ada sesal sedikit pum dia menggandeng pebisnis muda Edward sitohang. Semoga saja azura kembali jaya dalam memajukan bisnis sang papa.
Azura mempersilahkan Edward masuk ke ruangannya. Lagi-lagi suara tapak higheels milik AzUra membuat Edward tersenyum. Langkah kaki yang selalu di tunggu oleh Edward. Kagum. Itu jelaa edward sematkan dalam hatinya. Pesona azura sudah mengganggu hati dan pikirannya. Jika pada umumnya perusahaan lain adalah memiliki pemimpin laki-laki tapi tidak berlaku di sini.
Ketegasan itu nampak sangat terlihat di binar mata Azura. Edward tak bisa memungkiri kehebatan perempuan di hadapannya ini. Saat edward sibuk memperhatikan kehebatan di empunya tiba-tiba saja Azura menoleh dan membuat Edward memalingkan wajah.
" Ada apa tuan edward? Kau melihat sesuatu?" tanya Azura. Edward menggelengkan kepala.
" Aku takut jatuh cinta padamu nona Azura!" serunya sambil terkekeh. Azura pun menanggapinya dengan candaannya.
" Maka kau akan menangis saat mencintaiku tuan edward," azura pun mengatakannya dengan terkekeh. Edward hanya meresponnya dengan tertawa bahagia. Karena gadis di hadapannya ini sangat aneh jika sudah membahas tentang cinta.
" Baiklah ... Ini berkas mitra kita dan berkas yang mempercayakan kita bahwa di dalamnya kita sudah andil dalam kesuksesan itu. Ku harap saat ini kau bahkan akan sangat bahagia saat mendengarnya," jawab edward dengan tegas.
" Tentu saja ... Kau banyak membantu terima kasih tuan. Kita akan rayakan kesuksesan pertama kita ini dalam menggandeng perusahaan XX," Jawab azura sambil melirik sekretarisnya. Edward pun mengangguk mengiyakan.
Happy reading guys. Kita lanjutkan kisah Azura dan Reyhan yukkk. Jangan skip jangan lupa kasih reward untuk penulis.
Thank you all.
Hari ini dimana Azura kembali merayakan tender yang dia menangkan. Lagi-lagi edward memberikan makan malam spesial di resto hotel miliknya. Dia menjamu semua staf dan karyawan azurq dengaj senang hati.
Ketika berada di Ballroom ...
" Sudah ku katakan jangan berlebihan. Bagaimana jika aku tak bisa membalas semuanya," keluh azura pada edward. Pemuda tampan itu lagi-lagi di buat terkekeh dengan ucapan zura.
" Nona ... Apakah di wajahku ada tertulis bahwa aku memintamu untuk mengembalikan semua kebaikanku? Tidak .. Jangan berpikir negatif tentangku," ujar edward dengan memegang gelas di tangannya dengan elegan. Pemuda tampan itu banyak sekali penggemarnya namun dia tak berminat sedikit pun.
" Ck. Menikahlah tuan edward supaya kamu bisa berkeluh kesah pasa pasanganmu," jawab azura dengan menatap hamparan taman nan indah.
" Menikah? Jika kau berkenan menikah denganku maka aku akan menikah," jawab edward membuat dia mengerutkan alisnya. Azura jadi terkekeh kecil.
" Jangan bercanda ... Bukankah anda tahu jika aku tak mungkin menikah dengan siapapun," jawab azura kembali meyakinkan pemuda di hadapannya itu.
" Maka jangan pernah menyuruhku menikah. Aku saja merasa menyesal saat kamu mengatakan sudah menikah dengan seseorang. Tapi nona azura ini tak pernah mengungkapkan siapa pemuda beruntung itu," jawab edward panajng lebar. Azura terkekeh mendengarnya sambil menatap lawan bicaranya.
" Kami sedang dalam polemik. Belum waktunya membawa dia ke hadapan masyarakat umum. Biarkan waktu yang mengungkap semuanya," jawab azura dengan sangat bahagia jika sudah bercerita tentang suaminya.
Rindu. Pasti keadaan itulah yang dia alami saat ini. Reyhan hutamabarat harus menjalani pernikahannya bersama sang kekasih khansa. Azura tak memiliki pilihan lain dia harus merelakan pemuda itu menikah dengannya untuk menyalamatkan bisnis keluarganya. Tak akan azura biarkan bisnis keluarga suaminya hancur sebelum dirinya sukses. Jika di katakan saat ini bagaimana keadaan azura dia sangatlah merindukan suami tampan sekaligus dosennya itu. Tapi apalah daya semuanya harus terjadi berpisah sementara.
" Ada apa? Kenapa melamun ... " tanya edward dengan hati-hati. Azura menatap edward dengan tersenyum serta menggeleng.
" Tidak ada. Mari kita lanjutkan di dalam!" seru azura sambil melangkah ke dalam. Namun tangan edward memegang tangan zura dengan lembut.
" Apakah kamu tidak ingin menikah denganku?" tanya edward serius. Zura kembali menatap pemuda itu dengan serius pula.
" lupakan! Aku ingin kita tetap berteman," jawabnya dengan serius dan meninggalkan edward sendiri.
Edward terpukau pada gadis mungil di depannya itu. Dia menatap punggung azura dengan tersenyum singkat karena penolakannya beberapa kali. Jika semua perempuan akan mengejarnya tapi tidak dengan azura. Gadis itu benar-benar misterius bagi edward. Bagaimana bisa seseorang yang hanya tinggal bersama ibunya itu mengaku bahwa dia sudah menikah. Aneh.
Aku bahkan tak percaya padamu azura. Jika kamu sudah menikah seharusnya sebesar apapun polemik rumah tanggamu suamimu itu berkewajiban di sampingmu. Ini mana ada lelaki di sekelilingmu. Jangan katakan kau hanya sekedar berbohong untuk tidak menerima lamaranku. Azura ... Kau benar-benar gadis aneh.
Edward yang baru saja masuk ke dalam party nampak di dekati oleh model cantik yang bekerja di perusahaan edward saat ini.
" Hai tuan edward ... Apakah aku mengganggumu?" tanya si cantik super model. Edward tersenyum menatap gadis molek di hadapannya ini.
" Menurutmu?" tanya edward dingin. Pasalnya gadis itu membuat edward geli akan sikapnya yang gemulai dan hati edward yang melihat geli.
" Ayolah! Aku butuh sesuatu darimu," jawabnya kemudian edward menarik gadis itu ke dalam hotelnya yang tak jauh dari taman tempat mereka party.
Azura tak sengaja menatap kepergian mereka dengan intens.
Edward bersama siapa? Apakah aku mengenalnya? kenapa tak asing?
Edward menarik kasar tangan gadis di hadapannya itu. Dia membawa gadis iti ke dalam room suite miliknya. Bagaimana tidak? Bisa-bisa rusak reputasinya jika dia mengamuk di dalam party rekan bisnisnya itu. Apalagi Azura sedang berada di sana. Ketika sampai di tempat itu.
" Apa yang kau inginkan?" tanya Edward dengan kesal saat ini. Gadis itu pun menatap nanar ke araj edward. Tatapan tidak suka yang dia tunjukkan.
" Aku memintamu mengembalikan selaput dara keperawananku edward! Sudah ku katakan bahwa suamiku belum menyentuhku. Jika dia tahu aku tak perawan pasti dia akan melemparku dari hidupnya!" teriak gadis cantik itu dengan kesal sekali. Edward terlihat jengah di buatnya.
" Kau Crazy ! Kau pikir aku tuhan hah! Yang bisa mengembalikan keperawananmu itu. Keterlaluan, kau sendiri yang membuatku hilang arah kala itu. Minuman laknat yang kau uji coba membuatku gila! Dan itu karenamu sendiri bukan aku yang melandasi kejadian itu," ucapnya dengan sangat kesal. Dia gadis itu memohon pada edward di kakinya sambil menangis.
" Ku mohon ed! Kembalikan milikku," dia menangis di hadapan edward sambil memegang kakinya. Edward jadi bingung harus melakukan apa.
" Gila ! Sudah ku katakan aku tak bisa mengembalikan sesuatu yang seperti itu. Operasi pun bukan jalan yang benar nona," jawab edward di buat bingung dengan wanita satu ini. Gadis itu kian terisak di hadapan edward.
" Aku bahkan belum sempat bahagia ed. Haruskah aku di buang olehnya kedua kalinya?? Bantulah aku!" pintanya masih dengan nada memelas. Edward mencengkram rambutnya sendiri dan memukul dinding tak bersalah satu.
" Ya Tuhan ... ! Kenapa aku terlibat skandal bersamanya. Bodoh kau ed!" edward merutuki kebodohannya sendiri karena menidurinya kala itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam dimana edward menggunakan beberapa model untuk bisnis mommy-nya. Kala itu edward sedang dekat dengan gadis cantik yang dia panggil Puppyes. Kedekatan itu hanya sebagai sahabat saja tak lebih. Karena Puppyes sudah menikah dengan lelaki tampan. Namun puppyes selalu mengatakan bahwa suaminya itu tak pernah berminat untuk menyentuhnya. Aneh. Itu sangat aneh bagi edward. Puppyes sangatlah cantik dengan keglamoran dan wajah elegannya harusnya pria mana pun tertarik. Jika tak mau menyentuh untuk apa di nikahi. Namun Puppyes tak mau bercerita lebih.
Hingga suatu hari puppyes meminta bantuannya untuk memberikan sebuah rangsangan pada suaminya. Edward pun membantunya dengan hal konyol. Iya obat perangsang saat itu adalah pilihan edward. Puppyes memyetujuinya namun dia tak percaya jika belum di coba. Akhirnya edward yang keluar sebentar tak tahu jika puppyes memasangnya di minuman edward. Bodohnya lagi edward meminumnya tanpa sisa dan curiga.
" Kenapa tak bereaksi?" lirih Puppyes sambil menatap edward dengan polosnya. Namun edward masih dapat mendengarnya.
" Bereaksi apa?" tanya edward yang sedang bersantai di ruang keluarganya. Puppyes tak pulang karena ada satu pemotretan lagi di Puncak.
" Aku mencobanya di minuman edward," jawabnya tanpa rasa bersalah. Edward melotot dengan sambil berdiri.
" What! Kau gila Puppyes. Kau akan merasa menyesal setelah melakukan hal ini padaku," jawab edward berlari ke arah kamar mandi yang sudah mulai merasakan hawa panas dalam tubuhnya. Edward di kamar mandi lagi-lagi mengumpat.
" Gadis gila! Kenapa gila dan bodoh tidak jauh beda. Aaaahhhh ... Sial!" marahnya di bawah guyuran air shower. " seharusnya aku tak mempercayainya begitu saja. Ya tuhan gadis bodoh bego'," umpatnya sekali lagi. Karena adiknya tak kunjung kempes.
" Matilah kau ed!" teriaknya yang sudah basah kuyup namun tak kunjung berhasip memadamkannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!