"Nona Celine Rodriguez, Anda dideportasi!" ucap Paul, wakil dari kantor imigrasi di negara X.
Celine mengangakan mulut mendengarnya, dia baru saja sampai di kantor dan langsung berhadapan dengan petugas imigrasi itu.
"A... apa saya tidak salah dengar?" tanya Celine terbata.
"Anda sudah dilarang melakukan perjalanan ke luar negara selama visa Anda masih dalam masa perpanjangan tapi Anda tetap melakukannya," jelas Paul.
"Itu karena ada pekerjaan mendesak yang harus saya kerjakan. Fashion week di negara E itu sudah dijadwalkan beberapa bulan yang lalu sementara kantor Anda terlalu lambat untuk mengeluarkan visa perpanjangan izin tinggal," Celine berusaha membela diri.
Rupanya sikap Celine itu membuat Paul menjadi gusar dan kehilangan kesabaran.
"Karena melakukan pelanggaran Anda harus meninggalkan negara ini, saya akan mengantar Anda besok ke bandara!" tegas Paul. Dia ingin segera pergi meninggalkan kantor Celine karena tidak mau mendengar alasan apapun.
Celine jadi panik, apapun yang terjadi dia tidak akan mau kembali negara asalnya. Dia harus mencari cara supaya tetap bisa tinggal di negara X.
"Sebenarnya saya akan menikah jadi Anda tidak bisa mendeportasi saya," ucap Celine.
Paul mengerutkan kening karena tidak percaya. "Menikah? Apa itu alasan supaya Anda batal dideportasi?"
"Ini bukan alasan, saya akan membawa suami saya ke kantor imigrasi besok," balas Celine.
"Baiklah, saya tunggu," Paul langsung setuju. Dia akan bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri Celine berbohong atau tidak.
Celine Rodriguez, seorang fashion designer yang bekerja di sebuah perusahaan brand fashion terkenal. Sudah mandiri dari umur dua puluh tahun dan memutuskan meninggalkan negara asalnya.
Sekarang sudah hampir sepuluh tahun Celine meninggalkan negaranya dan tidak berniat kembali.
"Aku harus bisa mendapatkan visa menikah," gumam Celine.
Menikah adalah hal yang selama ini dihindari oleh perempuan itu tapi karena keadaan terdesak, mau tidak mau dia harus menikah secepatnya.
Karena visa menikah yang bisa menyelamatkannya dari ancaman deportasi.
Masalahnya Celine tidak mempunyai kekasih atau teman laki-laki yang dekat dengannya. Terpaksa perempuan itu melakukan jalan pintas.
Celine datang ke sebuah acara pernikahan dan akan melakukan aksi nekatnya di sana.
...***...
Seorang mempelai pria tampak berdiri di pelaminan dengan memakai tuxedo dan terlihat sangat tampan, hari ini adalah hari pernikahannya tapi dia sama sekali tidak bahagia.
Cedric Everon, seorang pewaris tunggal dari keluarga Everon yang terkenal dengan bisnis pesawat terbang, Everon Airlines.
Keluarganya menuntut Cedric harus cepat menikah dan membuat banyak anak supaya keluarga Everon memiliki penerus.
Cedric dijodohkan dan lelaki itu tidak suka dengan calon istrinya.
Sedari tadi Cedric terus berdoa supaya pernikahannya batal, dia sudah menyiapkan rencana dengan dibantu teman-temannya di belakang layar.
Rencananya pernikahan itu akan mengalami perampokan dan mempelai wanita akan diculik sebagai sandera.
Namun, rencana itu sudah tercium oleh daddy Cedric, Bryan Everon.
Bryan menangkap teman-teman Cedric dan memaksa mereka duduk di kursi tamu undangan.
"Kau tidak akan bisa menghindar lagi, anak nakal," batin Bryan seraya menatap Cedric yang masih berdiri di depan pelaminan.
"Astaga, daddy menggagalkan rencanaku," Cedric rasanya ingin kabur tapi pasti banyak bodyguard yang berjaga di depan dan akan menangkapnya dengan mudah.
Ketika mempelai wanita sudah memasuki tempat acara dan janji suci akan dilaksanakan. Doa Cedric terkabul karena ada perempuan tidak diundang yang tiba-tiba masuk ke tempat acara.
"Tunggu! Pernikahan ini harus batal!" teriak Celine.
Semua mata tertuju pada perempuan cantik itu.
"Kalian semua pasti bertanya-tanya siapa aku, bukan?" Celine menunjuk Cedric dengan jari telunjuknya. "Aku dan dia telah menghabiskan malam membara!"
"Dan..." Celine meraba perutnya seraya melanjutkan akting yang dramatis. "Aku mengandung anaknya sekarang!"
Keluarga Everon dan semua tamu undangan merasa terkejut mendengarnya.
Ini adalah kesempatan bagi Cedric, entah siapa perempuan gila yang mengaku-ngaku itu, yang jelas Celine menyelamatkannya dari pernikahan yang tidak dia inginkan.
Cedric berjalan mendekati Celine dan berusaha mengimbangi akting perempuan itu.
"Darling, akhirnya kau datang," ucap Cedric seraya mencium bibir Celine di sana.
Celine tidak menyangka kalau Cedric akan mengikuti aktingnya bahkan lelaki itu menciumnya di depan umum. Ternyata Cedric sama gilanya, lelaki itu pasti juga mempunyai tujuan.
Artinya Celine tidak salah pilih partner akting.
"Jadi, begini rasanya ciuman?" batin Celine yang baru merasakan hal seperti itu. Dia terhanyut dan menikmati.
Namun, Cedric melepas ciumannya begitu saja.
"Aku tadi belum siap. Apa kita bisa mengulangnya?" tanya Celine jadi lupa diri.
Cedric tergelak karena bisa-bisanya Celine meminta ciuman lagi di saat genting seperti ini.
"Tentu saja tapi kita harus menyelesaikan malam membara di antara kita, darling," balas Cedric seraya mengangkat tubuh Celine ala bridal.
Lelaki itu kemudian menatap para tamu undangan dan keluarga besarnya.
"Tolong buka tutup cateringnya," ucap Cedric sambil melangkah keluar dari tempat acara. Dia harus berbicara pada Celine empat mata.
Tak jauh dari tempat pernikahan itu, ada sebuah taman yang mempunyai danau buatan. Cedric menurunkan Celine dan mengajak perempuan itu untuk duduk di bangku taman tersebut yang menghadap danau.
"Jadi, apa maksudmu bertindak gila, Nona?" tanya Cedric.
"Baiklah, aku akan bicara to the point saja tapi sebelumnya aku minta maaf karena sudah mengacaukan pesta pernikahanmu. Aku dalam keadaan emergency," jawab Celine. Dia pun menceritakan masalahnya yang terancam dideportasi dan membutuhkan visa menikah supaya bisa tetap tinggal di negara ini.
"Aku sudah membangun karir hampir sepuluh tahun di sini dan aku tidak akan bisa meninggalkannya begitu saja," lanjutnya.
Cedric mulai paham akan tindakan nekat yang Celine lakukan, beruntungnya dia tidak mau menikah dengan calon istri pilihan keluarganya.
"Kau tidak mau dideportasi dan memintaku menjadi suamimu?" tanya Cedric setelah Celine selesai berbicara.
"Ya, jadi..." Celine tiba-tiba berlutut di depan Cedric seraya meraih tangan lelaki itu. "Will you marry me?"
Sungguh hari ini banyak hal tak terduga, belum sempat Cedric berpikir, para bodyguard keluarganya sudah mencarinya. Tidak ada pilihan, dia harus menikahi Celine.
"Baiklah, kita lanjutkan semuanya setelah selesai menikah," ucap Cedric. Dia kembali ke acara pernikahan dengan pengantin wanita pengganti.
Tidak mungkin keluarganya akan melepaskannya begitu saja.
"Anak nakal itu memang benar-benar..." Bryan sudah menahan emosinya sedari tadi.
Lelaki itu tidak boleh membuat keluarga Everon malu akhirnya pernikahan dilanjutkan dengan Celine sebagai pengantin wanitanya.
"Aku bisa menghadapi ini semua," gumam Celine menyemangati dirinya sendiri. Dia tengah berganti baju dengan gaun pengantin.
"Apapun yang terjadi, semua ini lebih baik daripada aku harus kembali ke negaraku sendiri," lanjutnya.
Sebenarnya bukan tentang negara asalnya tapi lebih pada kejadian yang membuat Celine trauma.
Setelah persiapan singkat, Celine dijemput oleh Bryan sebagai pengiring pengantin. Dengan canggung, Celine melingkarkan tangannya ke lengan ayah kandung Cedric itu.
"Apa kau benar mengandung anak dari anakku?" tanya Bryan.
"I... iya, saya mengandung cucu Anda," balas Celine gugup.
"Panggil daddy mulai sekarang," pinta Bryan.
Ternyata Bryan tidak segalak yang Celine pikirkan tapi entah bagaimana selanjutnya, Celine harus siap dengan apa yang terjadi.
Saat memasuki tempat acara, semua tamu undangan yang melihat aksi Celine sebelumnya menatap perempuan itu dengan penuh selidik.
"Ini sungguh memalukan," batin Celine. Dia berharap di tempat itu tidak ada yang mengenalinya.
Cedric sudah siap menyambut kedatangan Celine dan ekspresi lelaki itu sangat berbeda dari sebelumnya. Semua orang pasti mengira kalau mereka memang jatuh cinta.
Jadi, Celine dan Cedric harus berakting sebaik mungkin.
"Aku serahkan perempuan membaramu," ucap Bryan ketika sudah sampai.
"Aku menerimanya dengan senang hati, Dad," balas Cedric seraya meraih tangan Celine.
Terdengar tepuk tangan meriah serta taburan bunga saat Cedric dan Celine dinyatakan resmi menjadi suami istri. Mereka kembali berciuman dan Celine tidak menyangka hidupnya akan berakhir dengan pernikahan.
Selama ini, Celine selalu menjaga jarak dengan lawan jenis dan terkenal wanita dingin di kantor. Bahkan Celine sering digosipkan akan menjadi perawan tua.
"Ini sangat aneh," gumam Celine ketika Cedric melepas ciuman.
"Sejauh ini kau yang aneh karena menikah dengan laki-laki yang bahkan kau tidak kenal," balas Cedric dengan berbisik.
"Bukankah justru semakin aneh karena kau menerimanya?" Celine tidak mau kalah.
Cedric mendengus kasar, dia sangat tahu konsep kalau wanita selalu benar.
"Kita bisa bicarakan masalah keanehan ini nanti, sekarang kita harus akting dimabuk cinta," ucap Cedric mengalihkan pembicaraan.
Ah, Celine sampai lupa kalau baru saja menikah dan banyak mata yang menatap mereka. Dia harus akting sebaik mungkin.
Para tamu undangan masih menikmati acara dan pasangan pengantin menjadi raja ratu sehari di sana.
Celine tidak tahan dengan situasi sekarang, dia sama sekali tidak mengenal orang-orang yang ada di sana. Padahal kata Cedric yang datang hanya kerabat terdekat saja, para kolega bisnis dan tamu penting lainnya akan ada pesta terpisah.
Namun, sepertinya pesta itu akan tertunda karena pergantian pengantin.
"Lalu bagaimana nasib calon istrimu?" tanya Celine.
"Pernikahanku hanya kesepakatan bisnis, sepertinya dia akan menuntut daddy," jawab Cedric dengan santai.
"Pasti keluargamu akan menyalahkan aku, bukan?" tanggap Celine seraya mengusap perutnya. "Untung aku mempunyai senjata!"
"Bayi khayalanmu itu?" Cedric menggelengkan kepalanya. Dia tidak percaya akan mengikuti permainan Celine sampai sejauh ini.
"Sepertinya sekarang waktu yang tepat untuk menggunakan bayi khayalan," Celine ingin keluar dari pesta itu. Jadi, dia akan berpura-pura kesakitan.
Cedric yang juga ingin menghindar segera mengangkat tubuh Celine untuk pergi ke kamar pengantin.
"Sepertinya istriku kelelahan dan bayi kami kritis jadi kami harus istirahat," ucap Cedric pada penjaga suruhan daddy Bryan.
Penjaga langsung memberi jalan bahkan mengantar pasangan suami istri itu untuk naik ke lantai atas di mana kamar president suite berada. Memang pesta pernikahan itu diadakan di sebuah gedung hotel dan sengaja dilakukan di hari kerja.
"Kalian boleh pergi!" tegas Cedric saat sampai di depan kamar yang diperuntukkan untuk pengantin.
"Selamat beristirahat, Tuan Muda. Saya akan membangunkan Anda besok pagi untuk sarapan bersama tuan dan nyonya besar," ucap penjaga itu.
Cedric tidak membalasnya karena sibuk membuka pintu kamar menggunakan passcard. Setelah pintu terbuka, dia langsung menurunkan Celine sampai perempuan itu jatuh ke lantai.
"Auw!" Celine memegang bokongnya yang kesakitan.
"Terlepas dari apapun, sekarang aku adalah istrimu!" protesnya.
Cedric melepas jas dan enggan menanggapi, dia membuka kulkas untuk mencari minuman dingin.
"Setidaknya aku terbebas dari Eve," batin Cedric yang mengingat calon istrinya. Perempuan itu sangat terobsesi padanya.
Pasti di acara tadi, para bodyguard dan keluarga Eve berjuang mati-matian membawa perempuan itu keluar dari gedung hotel.
"Kita akan berbicara lagi setelah aku mandi," ucap Cedric seraya berjalan ke arah kamar mandi.
"Tunggu!" cegah Celine.
"Aku tidak bisa membuka gaun pengantinnya sendirian!"
Cedric menghentikan langkahnya dan mencoba membantu Celine membuka gaun pengantin yang perempuan itu pakai.
Biasanya Celine tidak nyaman jika ada lelaki yang begitu dekat dengannya seperti sekarang tapi Cedric berbeda, dia tidak merasa takut mungkin karena lelaki itu sudah menjadi suami serta mencuri ciuman pertamanya.
"Besok kita harus pergi ke kantor imigrasi dan menjelaskan statusku sekarang," ucap Celine yang posisinya membelakangi Cedric.
Sementara Cedric masih sibuk membuka resleting gaun pengantin yang terletak di bagian punggung.
"Bukankah kita juga harus menjelaskan semuanya pada keluargaku?" balas Cedric mengingatkan.
"Maka dari itu, kita harus latihan malam ini supaya jawaban kita kompak," lanjut Celine.
"Apa kita juga perlu melakukan praktek malam membara?" tanya Cedric yang sudah berhasil membuka gaun pengantin istrinya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!