NovelToon NovelToon

NIKAHI AKU, MAS

Dicuekin Ibu

Sukses, mapan dan dikenal banyak orang sudah digapai oleh Gaga, seorang produser sekaligus komposer lagu terkini. Belasan tahun bergelut di dunia hiburan, ia akhirnya dapat mewujudkan semua impian. Tapi siapa sangka ada satu hal yang belum diraihnya sampai detik ini. Yaitu jodoh. Yang mana sang ibu amat menginginkannya. Ibu Gaga ingin segera menimang cucu darinya.

"Aku pulang!"

Rumah bernuansa American Style itu menjadi saksi kepulangannya yang seharian bergelut di studio rekaman. Gaga pun masuk ke rumahnya lalu lekas menutup pintu. Tampak keadaan rumahnya yang begitu sepi malam ini.

"Bu! Aku pulang! Ibu di mana?!" Ia pun berteriak memanggil ibunya.

"Ada apa?!" Sang ibu pun keluar dari kamarnya.

Gaga tersenyum. "Bu, aku pulang. Aku bawakan sate untuk ibu." Gaga menunjukkan sate yang dibawanya kepada sang ibu.

Sang ibu memasang wajah cemberut. "Ibu pikir pulang bawa calon menantu. Lain kali tidak usah berteriak jika tidak penting. Mengganggu saja!" Sang ibu pun menutup pintu kamarnya kembali.

Saat mendengarnya, saat itu juga Gaga merasa pesimis. Ternyata sang ibu amat menginginkan dirinya mencari calon pendamping. Sedang ia sendiri tahu bagaimana dunia hiburan itu bekerja. Gaga pun duduk diam di depan meja makannya. Ia merenungi hal ini.

Ibu terlalu memaksakan kehendak. Cari pasangan bukan seperti beli kacang di warung. Aku tidak bisa sembarang memilih pendamping. Apalagi untuk sekali seumur hidup. Ya Tuhan, tolong beri pengertian pada ibu.

Gaga mengusap wajahnya. Ia juga mengusap kepalanya. Tak tahu mengapa ia merasa lelah. Lelah karena belum bisa memenuhi permintaan ibunya. Padahal hal itu sebenarnya mudah baginya. Gaga kaya, mapan, rupawan dan juga memiliki eksistensi di dunia hiburan. Dia bisa saja mendapatkan wanita dari berbagai macam jenisnya. Tapi Gaga terlalu selektif untuk memilih pasangan hidupnya. Ia tidak bisa asal saja. Malam ini pun menjadi saksi kegundahannya.

Esok harinya di DD Entertainment...

DD Entertainment adalah sebuah perusahaan yang bergerak di industri hiburan. Ia adalah agensi dari banyak artis terkenal. Di mana sudah banyak artis yang dihasilkan dari perusahaan tersebut. Tentunya setelah menjalani proses panjang dalam pemilihan. Gaga pun bekerja di sana. Ia seorang komposer sekaligus produser lagu. Tapi sayang, tidak ada satupun artis wanita yang dapat memikat hatinya.

"Ini undangan dari tuan Li. Dia menikah lagi. Ini pernikahan ke duanya. Aku harap kalian semua dapat datang." Pria berkaca mata yang merupakan bos DDE itu datang ke ruangan rapat.

"Pernikahan ke dua? Apa kabar Gaga ya?" Teman kerja Gaga meledeknya.

"Lo kayak nggak tahu Gaga aja, Tom. Dia enggak tertarik sama wanita," cetus teman Gaga lainnya.

"Jadi tertarik sama siapa, dong?" tanya Tomi lagi.

"Tertarik sama lo," jawab temannya itu.

Sontak saja semua orang di ruangan rapat menertawakan percakapan mereka. "Aduh, amit-amit. Gue udah mau merid. Ga, lo cari betina sana biar aman nih perusahaan ya." Tomi menjaga jarak duduknya dari Gaga.

"Hahahaha..."

Keadaan pun semakin bertambah konyol karena guyonan di siang hari ini. Gaga menjadi bulan-bulanan ejekan teman-temannya. Karena nyatanya hanya Gaga yang belum menikah.

Sang pemilik DDE pun ikut menambahi hal ini. "Kalian datang bawa pasangan. Jangan sendirian. Di sana akan ramai orang yang mempertanyakan. Ingat kita dari DD Entertainment. Jangan sampai membuat malu nama perusahaan." Sang bos menuturkan.

Gaga membolak-balikkan undangan yang diterimanya. Ia merasa menemui jalan buntu. Ia tidak tahu siapa yang harus diajak ke pesta.

"Bagaimana kalau tidak datang?" tanya Gaga ke bosnya.

Ejekan Teman

Sontak seluruh mata yang hadir di ruangan rapat tertuju padanya. "Lo mau artis-artis kita nggak dapat job on air lagi? Lo tahu sendiri kan tuan Li orangnya gimana? Salah dikit aja sebulan lebih bisa diungkit dia," cetus Doni kepada Gaga.

"Iya, Ga. Lo bawa siapa kek. Temen lo kek. Sepupu atau saudara perempuan lo yang cantik. Buat nutupin status lo yang jomblo itu. Heran gue, jomblo kok ngenes amat ya." Tomi memijat kepalanya sendiri.

"Hah, sudah-sudah. Acaranya masih dua minggu lagi. Siap-siap saja dari sekarang. TVR akan mengadakan audisi penyanyi minggu depan. DDE mendapat kesempatan menjadi juri sampai di final. Gaga, Tomi dan Doni ikut ke audisi pementasan." Sang bos menuturkan.

"Ya, baik." Mereka pun menyanggupinya.

"Yang lain siapkan administrasi dan keperluan untuk berangkat ke audisi. Jangan sampai pihak DDE kekurangan selama proses seleksi," pinta bos ke staf lain.

"Baik, Pak."

Dan pada akhirnya rapat siang ini berakhir. Di mana sudah diputuskan tiga orang dari DDE akan mengambil pekerjaan berupa membantu proses audisi penyanyi baru. Gaga pun ikut serta di dalamnya. Tapi sebelum itu mereka harus mempersiapkan diri dulu. Gaga pun mempunyai waktu untuk bersantai sejenak sebelum berangkat ke sana.

Malam harinya...

"Aku pulang!"

Malam ini langit tampak mendung. Mengantarkan Gaga pulang ke rumahnya yang berada di kawasan elit. Tapi seperti biasa, tidak ada sambutan dari sang ibu saat dirinya pulang. Gaga pun lekas menuju kamarnya karena merasa tidak dipedulikan. Ia lekas merebahkan diri di dalam kamar.

"Hah, lelahnya ...."

Dan itulah yang ia katakan saat merebahkan diri di atas kasurnya. Jam kerja Gaga yang berbeda dari karyawan kantor biasa terkadang membuatnya kelelahan. Terlebih beberapa bulan belakangan sang ibu memintanya untuk segera mencari pasangan. Gaga merasa keberatan.

"Mungkin ada seseorang yang bisa kuajak ke pesta."

Gaga mengambil ponsel dari saku celananya. Ia melihat daftar temannya. Dan ternyata mayoritas temannya adalah pria semua. Hanya ada beberapa kontak wanita di ponselnya. Itu juga hanya orang-orang penting saja. Seperti direktur salah satu TV swasta, manajer dan orang-orang yang berhubungan dengan pekerjaannya. Selain itu tidak ada. Ia pun merasa lelah men-scroll ponselnya.

"Di mana cari pasangan? Di mana?" Ia pun bertanya-tanya sendiri.

Gaga tidak bisa didiamkan berlama-lama oleh ibunya. Ia harus segera bertindak agar sang ibu tidak lagi memasang wajah cemberut di hadapannya. Gaga pun melihat jadwal kerjanya. Dan ternyata besok adalah tanggal merah. Ia jadi punya kesempatan untuk memanjakan dirinya.

"Mungkin aku ke toko buku saja. Kali-kali bertemu jodoh di sana." Ia pun berharap dalam angan-angannya.

Gaga pun mulai memejamkan matanya. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya. Maklum, seorang pria terkadang sulit untuk mengungkapkan bagaimana perasaannya. Maka dari itu kebanyakan dari mereka gila. Tidak seperti wanita yang mudah meluapkan semuanya. Gaga pun mencoba jujur kepada dirinya. Karena nyatanya ia memang membutuhkan seorang wanita.

Esok harinya...

Suasana kota tampak ramai dengan hilir-mudik kendaraan yang melintas di sepanjang jalan. Begitu juga dengan Gaga yang baru saja sampai di toko buku terdekat rumahnya. Ia ingin mencari-cari sesuatu di sana. Walaupun nyatanya tidak ada yang dicarinya. Gaga hanya iseng saja.

...... ...

...Gaga...

Bertemu

Aku cari buku musik saja.

Gaga pun segera menuju lorong musik. Ia ingin melihat-lihat referensi terbaik. Tapi ternyata ia hanya sendirian di sana. Gaga terlalu nyaman dengan ruang lingkupnya sehingga tidak menemukan seseorang memiliki minat yang sama. Gaga pun melihat-lihat sekitarnya.

Motivasi diri? Di sana ada beberapa orang wanita. Mungkin aku bisa ke sana.

Pada akhirnya ia letakkan buku musiknya lalu beralih ke lorong motivasi. Gaga ingin ikut mencari buku motivasi di sana. Ia pun akhirnya tertarik untuk membeli salah satu buku yang ada. Tapi, saat itu juga...

"Ini dia!"

Gaga dan seorang wanita sama-sama ingin mengambil buku yang dimaksud. Sontak Gaga segera melepaskan tangannya. Ia pun menoleh ke seseorang yang berdiri di sampingnya.

Gaga melihatnya. "Em, maaf." Ia pun tak enak hati sendiri.

"Em ... kau ingin buku ini?" tanya wanita itu.

Gaga berpikir. "Em, tidak. Ambil saja." Ia tampak grogi.

Wanita itu tersenyum. "Tak apa. Ambillah." Sang wanita menawarkan padanya.

Gaga merasa bingung. Ia juga tiba-tiba pusing saat berhadapan dengan seorang wanita yang baru dilihatnya. Ia kemudian menerima buku itu. Sang wanita pun tersenyum padanya. Tapi entah mengapa Gaga merasakan sesuatu yang berbeda.

Senyumnya menentramkan hati.

Dan pada akhirnya wanita yang ditemuinya itu pergi. Ia menuju lorong lain dan meninggalkan Gaga sendiri. Gaga pun jadi bertanya kepada dirinya. Apakah wanita itu adalah jodohnya? Tapi di saat itu juga logikanya menolak mentah-mentah. Karena wanita itu baru saja dilihatnya.

Seharusnya aku bertanya pada ibu ingin menantu seperti apa. Apakah seperti dia?

Ia pun gundah sendiri. Dan akhirnya Gaga mengambil buku itu lalu segera membayarnya. Gaga ingin mencari ketenangan di tempat lain. Ia ingin berkeliling kota di hari ini.

Beberapa hari kemudian...

Tinggal dua hari lagi Gaga akan berangkat menuju lokasi audisi penyanyi baru. Ia kini bersama timnya sedang sibuk membahas apa saja yang harus dilakukan untuk mensukseskan acara. Karena pihak TVR membayar mereka cukup besar. Gaga dan timnya pun tidak ingin membuat kecewa. Mereka akan bekerja seprofesional mungkin di tiap audisi acara.

"Pihak TVR menginginkan penyanyi dengan suara unik dan bisa mencapai nada tertinggi dengan mulus. Mereka bekerja sama dengan kita agar tidak asal-asalan dalam memilih peserta. Karena ini untuk menaikkan rating acara mereka." Gaga menuturkan.

"Ya. Kurasa mereka tidak salah memilih DDE untuk ikut mensukseskan audisi ini. Kita punya seorang komposer sekaligus produser lagu yang sudah lama terjun di industri hiburan." Doni menambahkan.

Gaga mengusap kepalanya. "Hah. Aku bukan meminta pujian. Aku sedang membicarakan persiapan," terang Gaga kepada Doni.

Doni dan Tomi saling melirik.

Tomi tertawa. "Kau terlalu serius, Ga. Sekali-kali bercanda, tidak apa. Lagipula selama enam bulan ke depan kita akan disibukkan dengan jadwal kegiatan. Pulang ke rumah pun entah kapan." Tomi mengutarakan.

"Ya, ya. Aku tahu. Tapi ada baiknya jika kita memilih peserta dengan penampilan yang mendukung. Jangan fokus pada suaranya saja," kata Gaga lagi.

"Jadi maksudmu good looking mengambil semua peran peserta audisi?" tanya Doni kepada Gaga.

"Bukan begitu." Gaga segera mengklarifikasinya. "Maksudku setidaknya dia punya daya tarik dari wajahnya. Selain suaranya yang bagus dan memenuhi kriteria, ada baiknya parasnya lumayan juga," tutur Gaga lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!