NovelToon NovelToon

Di Madu

1. Bab awal

Sebuah rumah yang begitu megah berada di pusat kota begitu nyaman terlihat dari luar, namun semua hanya kiasan karena di dalam rumah itu seperti sebuah cangkang yang retak berantakan.

Seorang pria berwajah tampan dan bertubuh kekar sedang menatap hamparan taman di belakang rumahnya, saat ini dia seperti melihat bukit yang di hiasi taburan bintang yang kerlap kerlip indah.

Pria bernama Aditya saka prapta yang sedang merenung setelah mendengar ucapan kedua orang tuanya yang memintanya menikah kembali untuk memberikan pewaris pada keluarga besarnya.

Adit biasa di sapa panggilannya, dia bahkan bungkam dan tidak bisa berbicara apapun saat ini, dia telah menikah lima tahun lamanya dengan istrinya namun belum di karunia buah hati setelah Adit menyelidikinya dua tahun lalu karena dia penasaran saat istrinya tidak kunjung memberikannya keturunan dan selalu beralasan takut tubunya rusak lah apa alah dan rasa penasaran Adit terbayar sudah saat mengetahui kalau ternyata istrinya sudah menjalani operasi pengangkatan rahim sebelum menikah dengannya.

Karena cinta yang besar dan tulus Adit lah membuat Adit menerimanya karena bagi Adit bersama dengan istrinya sudah cukup.

Namun belakangan ini orang tuanya mengetahui kenyataan kalau sang istri tidak akan pernah memberikan keturunan hingga meminta Adit memilih antara istri atau menikah kembali.

''Sudah jam berapa ini, kenapa Cindi belum kembali juga. ''

gumam Adit saat merasakan hembusan angin semakin dingin dan saat melihat jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam.

Adit menghembuskan nafasnya kasar dan berbalik menuju kamar nya, dia sudah terbiasa saat istrinya terlambat pulang.

.

.

Di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota, seorang gadis baru saja menapakkan kakinya setelah seharian bekerja, dia adalah Kamelia seorang gadis cantik yang menjadi tulang punggung keluarga, dia bekerja di sebuah Bank sebagai staff bagian administrasi, walaupun pekerjaannya di sebuah Bank yang terlihat santai dan damai di luar nya tapi di dalam nya sungguh memusingkan apalagi akhir bulan menuju awal bulan, staff administrasi akan sangat sibuk karena periode orang orang mendapatkan upah yang di bayar melalui Bank.

''Lia.....ini sudah malam sekali, kenapa masih menunggu di luar, ayo masuk kedalam. ''

ucap Sang Mama dan Kamelia mengiyakannya.

''Lia sedang menikmati sejuknya angin malam Mama, ternyata sejuk sekali. ''

ucap Kamelia dan Mamanya menggelengkan kepalanya.

''Bersih bersih sana, Mama akan siapkan makanan untuk kamu makan. ''

ucap Sang Mama kembali dan Kamelia mengiyakannya lalu berjalan menuju kamar nya.

Di dapur rumah saat ini, Mamanya Kamelia sedang menghangatkan makanan untuk di makan Kamelia, rumah sederhana namun sangat hangat di dalam nya bagi Kamelia, karena dia tinggal bersama keluarga yang lengkap, walaupun serba kekurangan namun Kamelia tetap bahagia.

''Lia sudah pulang Maa?? ''

tanya Papanya Kamelia saat mendengar suara berisik di area dapur.

''Lia sedang mandi Papa, kenapa memangnya?? ''

jawab Mamanya Kamelia sambil menyajikan makanan ke atas piring saji.

''Apa kita bicarakan masalahnya sekarang pada Lia?? Menurut Mama bagaimana?? ''

Ucap papanya Kamelia dan membuat istrinya terdiam.

''Besok saja Paa, Lia jadwal libur dan sekalian kita menghadiri undangan keluarga Prapta. ''

Ucap sang istri yang masih belum berani mengutarakan pada putri sulungnya.

''Loh Papa juga mau menemani Lia makan?? Kenapa belum tidur?? ''

Ucap Kamelia saat melihat sang papa duduk di samping mamanya.

''Iya Lia sekalian nemenin juga, besok kamu jadwal libur kan?? ''

Tanya Papanya dan Kamelia terdiam sebentar.

''Besok memang hari sabtu jadwal libur Lia, tapi besok Lia masuk buat Acc berkas soalnya atasan Lia akan pergi ke luar kota, memangnya ada apa?? ''

Jawab Kamelia dan Papanya langsung terdiam.

''Gini Lia, besok Papa mau ajak kita makan siang sekalian mau mengenalkan seseorang sama kamu, jadi bisa kamu libur kerjanya?? ''

Jelas Mamanya dan membuat Lia terdiam.

''Mau di kenalkan sama siapa?? Paling Lia menyusul dan Mama sama Papa duluan kesana nya, kalau bukan Acc pasti Lia libur tapi ini pekerjaan penting. ''

''Lia......Papa akan kenalkan kamu sama anak teman Papa, besok jadwalnya saat makan siang. ''

Ucap Papanya dan Kamelia langsung terdiam.

''Papa selalu saja bertindak sebelum Lia meyetujuinya, Lia sebenarnya belum mau menuju jenjang lebih, tapi semua sudah di putuskan jadi. Lia akan datang besok saat makan siang setelah dari Bank tapi. ''

Ucap Kamelia yang menyetujuinya.

''Baiklah yang terpenting kamu datang Lia, jangan membuat Papa malu yaa, mereka orang orang berpengaruh soalnya. ''

Ucap Papanya kembali dan Kamelia hanya mengangguk.

''Kalian tidur laah, Lia gak apa apa sendirian dan Lia memang mau sendirian saja. ''

pinta Kamelia dan kedua orang tuanya mengiyakannya.

Kamelia merasakan makanannya hambar saat ini, ucapan Papanya yang meminta dia datang untuk mengenalkannya pada Pria, bukan Kamelia tidak memikirknnya tapi dia ingin fokus pada adiknya yang akan masuk bangku kuliah dan penghasilan Papanya pasti tidak bisa menutupinya karena hanya karyawan biasa di sebuah pabrik.

''Semoga ada jalan keluarnya, aku malas kalau harus berkenalan dan apapun itu yang berhubungan dengan pria. ''

Gumam Kamelia dalam hatinya sambil merapihkan makanannya karena dia sudah tidak berselera.

.

.

Pagi menjelang.............

Di kediaman keluarga Prapta saat ini sedang sarapan bersama bahkan menantu satu satunya pun ikut sarapan karena hal yang wajib di pagi hari.

''Cindi.....kapan kamu akan memberikan keturunan pada keluarga ini?? ''

tanya sang Mama mertua yang memecahkan keningan di meja makan.

''Tumben Mama mempertanyakannya, biasanya semua terserah aku dan Adit juga gak mempertanyakannya, benar kan?? ''

Jawab Cindi sambil mengunyah makanannya.

''Adit terlalu naif dan kalian menikah sudah lima tahun, bagaimana kalau Adit menikah kembali?? Kamu boleh setuju atau tidak karena kami sudah membicarakannya dengan Adit. ''

Jelas Sang mertua dan berhasil membuat Cindi tersentak kaget.

''Cindi gak setuju dan permisi. ''

Ucapnya sambil beranjak dan meninggalkan meja makan.

''Itu wanita yang kamu agung agungkan Adit, dia kasar sekali dan Mama tidak menyukainya sedari awal dia menikah dengan kamu. ''

Ucap Mamanya dan Adit hanya menghela nafasnya.

''Mama harusnya menunggu Adit yang bicara dengan Cindi, Mama sama Papa persiapkan pertemuannya saja sekarang. ''

ucap Adit dan memili pamit untuk menyusul istrinya.

''Percayakan pada Adit untuk sekarang, Papa yakin dia bisa berbicara pada wanita ular itu. ''

Ucap Papanya Adit dan istrinya pun setuju.

Adit masuk kedalam kamar dan menghampiri istrnya sambil memeluk erat tubuh sang istri yang begitu di cintainya bahkan Adit begitu naif dan bodoh hanya karena di butakan cinta.

''Kamu setuju dengan permintaan Mama?? ''

Tanya Cindi sambil mengusap lengan kekar yang sedang memeluknya.

''Mama mengancam akan mencabut hak waris dan akan menyumbangkannya kepada panti asuhan kalau aku menolaknya, kamu mau kehilangan kemewahan?? Aku akan tetap mencintai kamu, kita hanya butuh anak untuk Mama dan biarkan nantii wanita pilihan Mama yang mengurus anaknya. ''

Jawab Adit sambil membalikkan tubuh istrinya.

''Baiklah aku setuju tapi aku minta pindah rumah gak mau di rumah ini, hanya itu syarat nya. ''

Pinta Cindi sebagai syarat dan Adit menyanggupinya.

.

.

Bersambung.............

2. Semua memang takdir

Kamelia sudah rapih dengan pakaian kantornya, setelah sarapan Kamelia memilih pamit karena dia takut kesiangan sampai di kantornya.

Kamelia menggunakan angkutan umum untuk pergi bekerja, baginya lebih nyaman dan tenang, sabtu pagi yang mendung bagi Kamelia karena siang nanti adalah akhir dari hidup bebasnya.

Begitu tiba di Bank dia langsung turun dari angkot sebelumnya membayar dulu, Kamelia berjalan masuk menuju ruangannya dan menyapa orang orang yang berpapasan dengannya.

''Lia berkasnya sudah siapkan?? ''

Tanya rekan kerjanya saat Kamelia memulai pekerjaannya.

''Lagi di print out, nanti aku antarkan ke meja kamu Bunga. ''

Jawab Kamelia dan rekan kerjanya tersenyum membuat Kamelia waspada.

''Kamu yang Acc ke Pak Danil yaah?? ''

rayu Bunga dan semua sudah di duganya.

''Kalau bukan sahabat aku gak mau. ''

Jawab Kamelia dan membuat Bunga tersenyum sambil memberikan satu kotak coklat kesukaan Kamelia.

''Kamu terbaik deh, dah Lia aku ke meja aku dulu yaa dan jangan telat. ''

Ucapnya setelah meletakkan kotak coklatnya.

''Bunga kamu ini sangat aneh, dulu senang kalau ke ruangan Pak Danil dan sekarang malah gak mau. ''

Ucap Kamelia sambil menyimpan coklatnya kedalam tas nya.

Hanya satu jam semua berkas selesai sudah siap, Kamelia langsung membawanya menuju ruangan atasannya untuk di tanda tangani.

Setelah terdengar sahutan dari dalam ruangan, Kamelia langsung masuk dan menghampiri meja atasannya yang sedang fokus dengan layar monitor komputernya.

''Permisi Pak, ini berkas milik Bunga yang sudah saya revisi sesuai permintan Pak Danil kemarin sore. ''

Ucap Kamelia dan atasannya langsung menatap Kamelia lalu meminta berkasnya.

''Duduk dulu Kamelia, saya selesaikan sedikit lagi pekerjaannya. ''

Jawabnya setelah menerima berkas dari Kamelia.

Kamelia akhirnya duduk di kursi di hadadapan atasannya sambil membuka handphone nya untuk mengusir jenuh saat menunggu atasannya.

''Mama ini kan restoran mahal, kenapa ini tempat yang di pilihnya. ''

Gumam Kamelia dalam hatinya sambil menyimpan handphone nya di saku dalam blezer kerjanya.

''Saya akan mulai periksanya Kamelia dan tunggu yaa gak akan lama. ''

Ucapnya dan Kameli hanya mengangguk sambil memperhatikan atasannya yang sedang memeriksanya.

Satu jam kemudian atasannya selesai dengan pemeriksaannya, Kamelia sampai kesal menunggunya dan untung nya dia atasannya bukan bawahannya.

''Maaf menunggu lama, semua berkasnya sudah sesuai Kamelia dan berkasnya akan saya bawa ke pusat besok, kamu boleh meninggalkan ruangan ini dan sesuai perjanjian di luar jam kerja uang gaji nya cash yaa dan nanti staff keuangan yang memberikannya sama kamu dan staff lain yang masuk di hari ini. ''

ucap nya dan Kamelia mengangguk lalu pamit keluar dari ruangan atasannya dengan kaki yang terasa pegal.

Kamelia kembali ke meja nya dan merapihkan pekerjaannya, Kamelia mengganti sepatu kerjanya dengan sepatu plate shoose seperti biasa dan menggunakan sepatu berhak hanya di area Bank saja.

Satu jam kemudian pekerjaan selesai dan semua sekarang menuju ruang keuangan untuk mengambil amplop gaji nya, walaupun bekerja setengah hari namun bayarannya di hitung perjam.

''Lumayan buat membayar nanti makan siang di restoran itu, sebaiknya aku berangkat sekarang deh kan lumayan jauh tuh. ''

gumam Kamelia dalam hatinya sambil berjalan menuju pintu utama.

''Liiiiaaaa.....kamu memang the best friend, makasih yaa kamu menyelamatkan aku. ''

ucap Bunga sambil berlari kecil menyusul langkah Kamelia.

''Ciihh.....ada maunya kamu memuji aku, sudah sana itu pacar kamu jemput kasihan menunggu. ''

ucap Kamelia dan Bunga langsung menyengir ke arahnya lalu pamit pada Kamelia.

Kamelia langsung menyetopkan angkot yang melintas di depannya, Kamelia duduk manis menuju tujuannya karena di dalam angkot tidak terlalu penuh, Mamanya terus menghubungi memberitahukan kalau mereka sudah sampai bahkan orang yang mengajak bertemu pun sudah sampai.

Kamelia turun dari angkot pertama dan menunggu angkot kedua, dia mengirim pesan pada Mamanya kalau sudah hampir sampai.

Setelah mendapatkan angkot kedua, Kamelia langsung duduk kembali di dalam angkot dan hanya beberapa menit akhirnya sampai di restoran tujuan, Kamelia langsung turun dari angkot dan alangkah kagetnya saat terdengar ada bunyi kelakson mobil yang membuatnya mengusap dada.

Kamelia hanya mendesah kesal dan berjalan menuju area restoran yang lumayan jauh dari pintu utama, Tiba di depan restoran Kamelia menanyakan meja atas nama keluarga Prapta dan salah satu pelayan mengantarkannya karena meja di pesan khusus oleh keluarga Prapta.

''Itu kan keluarga konglomerat, terus yang mana yang mau di kenalkan dengan aku, pewaris tunggalnya kan sudah menikah kalau gak salah. ''

gumam Kamelia dalam hatinya sambil berjalan mengikuti pelayan menuju meja yang di tujunya.

''Maaf terlambat......''

ucap lembut Kamelia dan semua orang langsung menatap ke arahnya.

''Gak apa apa, ayo duduk dan makan makanannya Kamelia. ''

ucap seorang wanita paruh baya seusia mamanya Kamelia.

Kamelia yang memang lapar pun langsung memakan makanannya, seseorang di sebelah Papanya terus menatap ke arah Kamelia, yaa.....dia adalah Aditya Saka Prapta calon suaminya Kamelia.

Setelah makan selesai meja kembali di rapihkan dan di sediakan makanan penutup sebagai penggantinya, Kamelia hanya mencicipinya sedikit karena baginya rasanya terlalu pekat manisnya.

''Langsung kita bahas yaa masalahnya, terimakasih Kamelia karena mau menyempatkan datang walaupun dadakan tapi kamu menghadirinya, saya Riana dan suami saya Alam kami berdua bisa di bilang teman jauh dari kakek kamu, kami dekat dengan kakek kamu dan hanya mengenal biasa kedua orang tua kamu, kami bermaksud untuk meminta kamu menikah dengan putra tunggal kami, namanya Aditya. ''

jelas Tante Riana dan membuat Kamelia tersentak.

''Maaf menyela Tante, setau saya kalau putra tunggal Tante sudah menikah kan?? Dan istrinya masih ada, maksudnya menikahkan nya dengan saya apa yaa?? ''

ucap Kamelia yang ingin memastikan nya karena Kedua orang tuanya tidak membicarakannya sebelumnya.

''Benar Kamelia, putra Tante sudah menikah dan kami meminta kamu untuk jadi istri kedua, kamu jangan takut karena Tante jamin kamu akan di berikan pasilitas yang sama dengan istri pertama. ''

jelasnya dan membuat Kamelia terdiam.

''Tante maaf sekali lagi, Kamelia gak mau menjadi duri dalam hubungan rumah tangga putra Tente, gak ada istri yang ikhlas menerima suaminya menikah kembali dengan wanita lain. ''

ucapnya Kamelia kembali dan Aditya memotongnya.

''Istri saya sudah mengijinkannya dan sekarang tinggal menunggu jawaban dari kamu, kamu jangan takut karena saya akan berlaku adil dan kita bisa membuat perjanjian pra nikah agar kamu tidak ketakutan dan berpikiran menjadi duri dalam rumah tangga saya sebelumnya, jawaban semua ada di kamu. ''

sela Adit dan membuat Kamelia terdiam.

Kamelia melihat ke arah kedua orang tuanya yang hanya diam tanpa mau membelanya, Kamelia menghela nafasnya dan bergumam dalam hatinya ''Semua memang sudah takdir.''

.

.

Bersambung.

3. Menerimanya

Semua langsung terdiam menunggu jawaban dari Kamelia, bahkan kedua orang tua Kamelia pun hanya diam tanpa mau mengucapkan kata apapun.

''Boleh kah saya meminta waktu satu hari saja untuk memutuskannya dan apapun keputusan saya semua harus menerimanya. ''

pinta Kamelia dan Adit mengiyakannya.

Makan siang pun selesai dan semua langsung meninggalkan meja restoran, makanan semua di bayar oleh Adit dan membuat Kamelia lega.

Kamelia langsung mengajak orang tuanya pulang, Kamelia pun memesan taksi online untuk membawanya pulang, namun sebelum Kamelia memesannya orang tua Adit meminta mereka pulang dengan supir yang tadi menjemput nya.

''Kamelia kamu pulang di antarkan Adit yaa, biar kedua orang tua kamu di antarkan sama supir yang tadi jemput. ''

ucap Mamanya Adit dan Kamelia hanya bisa mengiyakannya.

Adit langsung meminta Kamelia masuk kedalam mobil terlebih dahulu barulah dia masuk, mobil yang membawa kedua orang tua Kamelia sudah terlebih dahulu meninggalkan restoran.

''Ini mobil yang tadi bikin aku kaget saat turun dari mobil, ternyata yang menumpangi nya orang ini. ''

gumam Kamelia dalam hatinya sambil menatap jalanan yang ada di luar mobil.

''Kamu bekerja di Bank mana?? Ini seragam sebuah Bank kan yang kamu kenakan?? ''

tanya Adit yang memecahkan keheningan.

''Aku kerja di sebuah Bank swasta. ''

jawab singkat Bella dan Adit menganggukkan kepalanya.

Setelah memberitahukan alamat rumahnya, Kamelia langsung membisu karena dia sedang merenung dengan semua yang terjadi dalam hidupnya, dia hanya ingin damai tanpa ada masalah namun sebuah masalah akhirnya menghampirinya, dia di minta menjadi madu dari seorang pewaris tunggal konglomerat dan Kamelia masih memikirkan jawabannya antara menerima atau menolak.

Dua puluh menit perjalanan akhirnya tiba di depan rumah Kamelia, Kamelia mengucapkan terimakasih dan langsung keluar dari mobil.

Adit hanya menatap Kamelia yang berjalan masuk menuju pintu rumahnya, Adit langsung meminta di antarkan ke rumah karena dia akan membicarakan permintaan Cindi yang meminta pindah rumah.

Kamelia langsung masuk kedalam rumahnya dan meminta berbicara dengan kedua orang tuanya yang memang sudah menunggu kedatangan Kamelia untuk menjelaskan semuanya.

''Lia gak akan menanyakan apapun lagi, karena Lia tahu kalau Mama dan Papa akan menjelaskan semua yang Lia ingin dengar. ''

ucap Kamelia yang langsung duduk di hadapan kedua orang tuanya.

''Maafkan Papa yaa Lia, semua karena kakek kamu yang memiliki sebuah hutang balas budi pada keluarga Prapta, Papa juga gak mengetahui hutang budi apa tapi sebelum Kakek meninggal dia memberitahukannya kalau keluarga Prapta suatu saat akan datang meminta bantuan dan Papa harus membantunya apapun permintaannya, Kakek sambil menangis membicarakannya pada Papa sebelum meninggal, Lia percayalah kalau semua takdir dari tuhan dan kamu harus menerimanya, percayalah kalau kamu akan menemukan kebahagiaan. ''

jelas Papanya dan membuat Kamelia langsung meneteskan air matanya.

''Dan Lia adalah korban disini, Lia akan di cap perebut suami orang nantinya Papa dan Lia gak mau, Lia harus bagaimana coba. ''

jawab Kamelia dengan tangisnya dan membuat Mamanya mendekat lalu memeluk putri sulungnya.

''Maafkan Mama karena tidak bisa menolong kamu Lia, semua di luar kendali kami berdua dan tadinya kami menolak keras tentang pernikahan ini namun semua demi kebahagiaan Adit katanya, dia di butakan cinta oleh istrinya yang hanya memanfaatkannya, setelah kamu masuk ke keluarga Prapta nantinya kamu akan tahu ada masalah apa di dalam keluarga itu. ''

jelas Mamanya dan Kamelia langsung terdiam karena mau tidak mau dia harus menerimanya.

''Baiklah Mama, Lia akan menerima pernikahan ini dan sangat menyedihkan karena Lia istri kedua statusnya di rumah itu. ''

jawab Lia dengan nada lirihnya dan membuat Mamanya langsung memeluk sang putri.

''Besok Papa akan mengabari asisten Tuan Alam untuk memberitahukan nya, sekarang kamu istirahatlah bersih bersih mumpung masih siang. ''

ucap papanya dan Kamelia mengangguk lalu membawa tas nya menuju kamarnya.

Kamelia mengeluarkan coklat pemberiaan Bunga dan ternyata sangat berguna di saat kesedihannya, Kamelia menikmati coklat itu dengan air mata yang terus membasahi pipinya.

Di kediaman Prapta saat ini......

Adit masuk kedalam rumah dan mencari keberadaan istrinya yang ternyata sedang santai di balkon kamarnya sambil memainkan handphone nya.

''Aku kira kamu pergi lagi, ternyata kamu tetap di rumah. ''

ucap Adit sambil mencium kening istrinya.

''Demi kamu aku melewatkan pekerjaanku, ayo ceritakan bagaimana tadi disana?? Calon istri kedua kamu bagaimana?? ''

ucap Cindi yang begitu antusias untuk mendengar cerita suaminya.

''Aku malah malas menceritakannya, aku hanya mencintai kamu Cindi dan untuk apa menceritakan wanita lain. ''

ucap Adit dan membuat Cindi langsung memeluk sang suami.

''Aku tahu kalau hati kamu hanya untuk aku Adit, aku sangat mencintai kamu dan kamu janji yaa jangan pernah berpaling pada wanita itu walaupun nanti kalian menikah. ''

ucap Cindi dengan nada senangnya dan Adit membalas pelukannya.

''Iya Sayang aku janji, boleh yaa minta sekali saja pikiran aku mumet banget. ''

pinta Adit dan Cindi langsung mengangguk.

Adit tidak menyiakan semuanya dia langsung membawa Cindi masuk kedalam kamar dan terjadilah siang panas untuk keduanya.

.

.

Malam menjelang......

Adit dan Cindi saat ini sedang berada di hadapan kedua orang tua Adit untuk membicarakan keinginan Cindi, akhirnya kedua orang tua Adit meminta selepas makan malam membicarakannya.

''Cindi setuju kalau Adit menikah lagi, tapi dengan syarat kami akan pindah ke rumah kami berdua dan nanti kalau wanita itu sudah melahirkan, kami gak akan ikut campur mengurus anaknya karena Mama dan Papa hanya ingin pewariskan. ''

ucap Adit dan membuat kedua orang tuanya menggeram kesal.

''Silahkan kalau Cindi mau pindah tapi kamu Adit gak bisa selamanya disanaa karena nantinya juga kamu memiliki istri di rumah ini yang harus di perlakukan adil, berbagi waktu jangan semua untuk Cindi saja, kalau urusan anak nantinya Mama yang akan mengurusnya dan tanpa kalian juga Mama mampu. ''

ucap Mamanya Adit dan Cindi akhirnya setuju.

''Kalau Cindi terlebih dahulu hamil nantinya, bisakan Adit selamanya tinggal dengan Cindi?? ''

ucap Cindi dan membuat Adit menggeram kesal karena dia tahu ucapan istrinya hanya omong kosong belaka.

Mamanya Adit langsung tertawa sinis dan mengiyakan permintaan menantunya itu, Adit hanya diam dan malas membahasnya.

Malam ini juga Adit dan Cindi pindah rumah lebih tepatnya hanya Cindi yang membawa barang barangnya karena Adit hanya membawa sebagian saja.

''Wanita itu sudah benar benar membual, mau membuahi di usus kali yaa dan dia belum mengetahui kalau kita tahu yang sebenarnya. ''

ucap Mamanya Adit saat melihat mobil putranya meninggalkan halaman rumah mewahnya.

''Sudahlah biarkan saja nanti kita lebih leluasa mengawasi wanita itu Mama. ''

ucap Papanya Adit dan istrinya mengangguk sambil berjalan mengikuti sang suami masuk kedalam kamarnya untuk istirahat.

.

.

Bersambung.......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!