🫰🫰🫰 🫰🫰🫰 Jangan lupa baca sinopsis dulu ya...
--Tema Modern.
...................
Laboratorium.
Seorang wanita berusia 24 tahun terbaring dengan menyedihkan, beberapa alat Ventilator untuk membantu wanita itu bernapas dihubungkan pada selang yang dimasukkan melalui hidung, mulut dan tenggorokan. Juga terdapat alat Monitor yang digunakan untuk memonitor kinerja organ tubuh, detak jantung, kadar oksigen dalam darah dan tekanan darah si wanita yang sedang terbaring sekarat.
Tiba - tiba garis lemah bergelombang di monitor bergaris lurus, si wanita tau dirinya akan segera mati. Sebelum kematian menjemputnya, balas dendam memenuhi jiwanya.
Jika aku bisa dilahirkan kembali, aku tak akan mati karena keluguan dan rasa rendah diriku! Aku akan menjadi kuat! Sekuat ajaran kakek nenekku!
Akhirnya wanita yang bernama Yu Jie bermarga Zhu itu menghembuskan nafas terakhir.
..............................
Hari Pernikahan, 4 bulan sebelum Zhu Yu Jie mati.
"Arghhtt... kepalaku..." Yu Jie memegang kepala nya yang pusing, dengan perlahan sepasang matanya terbuka. Yang pertama kali ia lihat adalah cheongsam gaun pengantin panjang berwarna merah yang menempel di tubuhnya. "Apa ini? Kenapa aku belum mati?"
Sekali kali matanya merotasi ruangan, seketika ia ingat ruangan itu adalah ruang tunggu pengantin sebelum satu bulan sebelum virus menyerang dan 4 bulan sebelum ia dimasukan ke laboratorium dan mati disana.
"Apa ini? Apa aku kembali ke masa lalu? Ke waktu sebelum aku menikah dengan si pria pengkhianat dan kejjam itu?!"
Dugh!
Dugh!
"Kak Yu Jie, sudah selesai belum? Kamu bilang ingin berhias sendiri?" adik perempuan satu Ayah, Zhu Li Mei salah satu orang yang akan mendapatkan balas dendam dari Yu Jie.
"Si wanita murahaan, cih!" ingatan saat dia dikhianati adik perempuan tirinya seketika membuat nya kuat.
"Aku akan tetap menikah dengan Ang Cheng! Namun, kali ini lelaki itu yang akan ku buat menderita seperti aku kesakitan di kehidupanku dulu. Tunggu saja! Dan kau Li Mei wanita licik berwajah dua, aku akan membuka kedok dan tabiat aslimu pada semua orang. Beraninya kau merebut suamiku di kehidupan ku sebelumnya! Kali ini aku tak perduli kau ingin merebut Ang Cheng karena aku ji jik pada lelaki itu, tapi kalian bisa bersama di neraka yang akan ku buat!" Yu Jie tersenyum miring, tekad balas dendam begitu membara dalam jiwanya.
"Aku keluar, tunggu." Yu Jie melembutkan suaranya seperti sebelum ia mati, ia harus kembali menjadi wanita lugu dan rendah diri sebelum resmi menjadi istri Ang Cheng.
Ceklek!
Yu Jie membuka pintu dari dalam, ia tersenyum dengan wajah polos. "Li Mei, apa kakak cantik? Apa kak Ang Cheng akan menyukai penampilan ku?"
"Tentu saja, kakak paling tercantik hari ini. Aku aja minder melihat penampilan kak Yu Jie hari ini." Li Mei tersenyum manis, lalu ia menggandeng lengan Yu Jie.
"Ayo kak, para tamu dan pengantin lelaki sudah menunggu. Papa juga sudah menunggu di depan pintu Ballroom." Ajak Li Mei.
Ya, pernikahan Yu Jie diadakan dengan nuansa serba modern. Ia bahkan memakai cheongsam modern dengan segala pernak-pernik pernikahan menempel di rambutnya.
"Yuk." Yu Jie mulai melangkah kan kakinya berjalan keluar, setelah sampai di pintu ganda Ballroom senyuman sang Ayah menyambutnya.
Papa, kamu disini masih hidup. Kenapa kamu cepat meninggalkan ku di kehidupan ku sebelumnya membuatku kehilangan tempat bersandar? Di kehidupan sebelumnya kamu terlalu cepat meninggalkan ku dengan kematianmu. Aku bahkan tidak tau jika kamu sedang sakit, kali ini aku berjanji akan mengobati Papa! Yu Jie bersedih ketika mengingat di kehidupan sebelumnya sang Ayah meninggal dunia tanpa memberitahu Yu Jie jika sedang sakit keras. Mungkin karena penyakit itu lah, sang Ayah meminta agar pernikahan di percepat.
Setelah pernikahan selesai digelar beserta resepsi di malam hari, Yu Jie dibawa pulang ke rumah pribadi Ang Cheng. Hanya ada mereka berdua di rumah besar itu, dengan belasan pelayan yang melayani. Namun, Yu Jie masih mengingat dengan jelas apa yang dilakukan Ang Cheng padanya di malam pertama pernikahan mereka. Ia disuruh tidur di kamar pelayan, bahkan selama pernikahan mereka ia disuruh menjadi pelayan di rumah itu bukan menjadi istri.
Yu Jie masih ingat jelas perkataan dingin Ang Cheng di kehidupan sebelumnya padanya.
"Kau memang berstatus istriku karena kita sudah ditunangkan sejak kecil dan tak bisa diubah! Keluargaku selalu mengatakan kau adalah berkah bagi keluarga kami, mereka mempercayai ramalan terkutuk itu. Namun, aku tak pernah mempercayainya sedikit pun! Kau hanyalah wanita parasit yang tak tahu malu menikah dengan ku! Seharusnya sejak kau tau aku tidak mencintaimu dan mencintai Li Mei, kau mundur dari pernikahan ini! Tapi kau tidak! Kau wanita egois, kau memisahkan cinta kami!" teriak Ang Cheng.
Saat itu ia akan menangis dengan menyedihkan terus meminta maaf karena terlalu mencintai Ang Cheng lalu menuruti apapun keinginan lelaki itu. Namun kini, tidak lagi! Di kehidupan sekarang dia tak akan menjadi wanita yang akan di injak-injak dan mencintai lelaki dengan membutakan hati dan akalnya lagi!
Mereka sedang berdua berada di dalam kamar pengantin, Ang Cheng melempar jas pengantin nya dengan sembarangan. Lalu berbalik menghadap Yu Jie dengan tatapan dingin, "Kau--"
"Tunggu!"
Baru saja Ang Cheng angkat bicara, Yu Jie mengangkat sebelah tangan menghentikan ucapan yang akan keluar dari mulut pria itu.
Ang Cheng mengangkat sebelah alisnya, "Kau berani menghentikan ucapan ku?!"
"Ya, aku ingin bicara denganmu Tuan Lim." Ujar Yu Jie sengaja memangil Ang Cheng dengan marga lelaki itu.
"Tuan Lim? Kau baru saja memanggilku dengan nama marga-ku? Kau yang selama ini tidak tahu malu memanggil dengan manja namaku, kini kau memanggil ku Tuan Lim?" Ang Cheng menyipitkan matanya akan perubahan tiba - tiba wanita yang sudah resmi menjadi istrinya itu.
"Kenapa? Apa kamu ingin aku memanggilmu seperti biasa, kak Ang Cheng-ku?" namun ucapan Yu Jie terdengar mengejek bukan seperti biasanya penuh kelembutan membuat kening Ang Cheng semakin mengerut.
"Sebenarnya apa maumu? Kenapa tatapan mu terlihat membenciku, suaramu terdengar mengejek ku. Apa yang terjadi padamu? Apa kau sedang bersandiwara?!" bentak Ang Cheng tidak sabar.
"Sandiwara? Aku?" Yu Jie mulai maju mendekat ke arah Ang Cheng dengan perlahan begitu tidak tergesa - gesa, tangan lemah gemulai nya mulai membuka satu - persatu luaran gaun malam cheongsam dari tubuhnya. Memperlihatkan gaun dalaman menerawang tipis yang menonjolkan lekuk-lekuk tubuh indah Yu Jie mengintip dari dalam sana, yang sayangnya tak akan pernah bisa Ang Cheng nikmati. Selama pernikahan di kehidupan sebelumnya, Ang Cheng tak pernah ingin menyentuh tubuhnya maka di kehidupan sekarang Yu Jie yang tidak akan pernah membiarkan Ang Cheng menyentuh tubuhnya!
Namun kali ini Yu Jie sengaja menggoda Ang Cheng, ia ingin mempermainkan lelaki itu.
Jakun Ang Cheng terlihat menelan ludah dengan susah payah, ia selalu melihat penampilan culun dan tak menarik dari Yu Jie yang rambutnya dikepang dua dengan pakaian kekanakan tidak seperti Li Mei yang selalu terlihat menarik dan cantik. Sekarang tiba - tiba gairahnya naik, setiap urat di tubuhnya menegang ingin sekali menarik tubuh sexy dan indah milik Yu Jie ke dalam pelukan dan menyatukan tubuh mereka.
Yu Jie masih belum selesai, ia menarik segala pernak-pernik pernikahan di rambutnya lalu menggerai rambut panjang hitam indahnya. Rambut indah itu membingkai wajah menawan Yu Jie dipadukan tubuh sexy yang terlihat menantang dari dalaman putih yang menerawang seketika membuat Yu Jie bak terlihat seperti seorang dewi. Ya! Kini Yu Jie adalah dewi kematian bagi mereka yang akan ia tuntut balas.
"Yu Jie..." Ang Cheng mulai maju mendekat, dahinya sudah berkeringat milik nya dibawah sana sudah menegang, ia terus menjilat bibir bawahnya yang terasa kering.
Yu Jie ikut maju mendekat, ia mendekatkan bibirnya ke telinga Ang Cheng lalu sengaja berbisik, "Aku tau kamu selama ini tidak pernah menyukai wanita culun sepertiku apalagi mencintaiku, Ang Cheng. Cintamu hanya untuk Li Mei, kini aku sudah tersadarkan sepenuhnya dan tak akan pernah mengganggu asmara kalian berdua lagi. Pergilah pada Li Mei, wanita yang sangat kamu cintai itu."
Setelah mengatakan nya Yu Jie memundurkan tubuhnya mengambil koper lalu berjalan keluar menuju kamar lain di rumah itu.
Lama Ang Cheng terpaku, saat tersadar Yu Jie sudah tak ada di kamar. "Yu Jie! Mau kemana kamu?!" ia berlari keluar mengejar.
"Kita akan pisah kamar! Jangan berani masuk ke kamarku, Ang Cheng! Atau aku akan membunuhmu!" teriak Yu Jie dari salah satu kamar lalu menutup pintu dengan keras dan menguncinya.
Wajah Ang Cheng luar biasa buruk, dadanya kembang kempis karena emosi. Gairah yang sudah disulut oleh Yu Jie akhirnya harus padam sebelum terpuaskan.
Visual nya bisa request lagi kalau tidak cocok dengan karakter Yu Jie ya, mudah-mudah nggak bosen karena aku lihat di beberapa karya lain visual china nya artis Dilraba Dilmurat.
.
.
.
YU JIE -- LUGU.
YU Jie -- KUAT.
Usia : 24 tahun.
Zodiak : Leo.
Keahlian : Pengobatan Akupuntur dan bela diri Wushu.
--Li Mei.
Usia : 22 Tahun
Profesi : Wanita Kunti.
--Ang Cheng ( Marga Lim )
Profesi : Pengusaha, si kang selingkuh.
Usia : 28 Tahun.
--Jodoh Yu Jie Nomer Satu.
Nama : Guan Lin ( Marga Kang )
Profesi : Bidang Gelap Mungkin Mafia/sejenisnya.
Usia : 28 Tahun.
--Jodoh Yu Jie Nomer Dua.
Nama : Hao Yu ( Marga Lee )
Profesi : Pengusaha Pesaing Ang Cheng.
Usia : 28 Tahun.
.
.
.
Pagi hari di rumah besar Ang Cheng terdengar suara berisik yang membangun kan lelaki itu dari tidur tak nyenyak nya, semalaman ia tidur dengan gelisah karena tubuh sempurna milik Yu Jie terus membayangi benaknya. Akhirnya mendekati pagi matanya baru bisa terpejam, namun suara berisik malah mengganggu dari tidur yang baru beberapa jam itu.
"Sialan! Suara berisik apa ini?!" Ang Cheng menyibak selimut menurunkan kakinya memakai sandal rumah lalu berdiri dan merapatkan jubah tidur yang menempel di tubuh tingginya. Ia membuka pintu dengan keras, mulutnya baru saja terbuka akan membentak namun tertutup kembali tatkala melihat aura kecantikan dari istri yang baru dinikahinya sedang berdiri tak jauh dari pintu kamar.
"Kamu sudah bangun, suamiku." Yu Jie tersenyum manis dengan wajah yang sudah dipoles dengan rambut terurai, dress indah menempel pas di lekuk tubuh Yu Jie.
Saat Yu Jie berjalan mendekati Ang Cheng tatapan Ang Cheng menelisik penampilan mempesona Yu Jie dari atas sampai bawah. Kenapa selama ini dia tak pernah menyadari kecantikan Yu Jie?
Yu Jie sudah berada di depan Ang Cheng, "Ada apa suamiku? Ahya, apa semalam tidurmu nyenyak?" tanya Yu Jie masih tersenyum seraya merapikan jubah tidur Ang Cheng dengan sengaja menyentuh tubuh suami brengsek nya dengan jari-jari ramping indahnya.
Glek!
Pagi hari jangankan dipancing wanita cantik, miliknya akan bangun dengan sendirinya. Apalagi sekarang dibawah sana lebih sakit karena membayangkan tubuh indah Yu Jie yang ia lihat semalam, dibandingkan sakit karena hawa pagi yang dingin.
"K-kamu sangat cantik, kenapa aku baru menyadarinya." Ang Cheng mempersempit jarak tubuh mereka, namun baru saja akan menarik pinggang Yu Jie tindakan nya didahului Yu Jie yang berkelit mundur dalam sekejap mata.
Kedua tangan Ang Cheng yang terulur ke arah pinggang Yu Jie untuk memeluk masih mengambang di udara kosong, begitu terlihat memalukan.
"Kamu ingin memeluk ku, wanita culun ini?" jahil Yu Jie ingin semakin mempermalukan Ang Cheng.
Tangan Ang Cheng terhempas kembali ke samping tubuhnya, wajah nya memerah malu. "Apa kamu sedang mempermainkan ku seperti semalam?" geram Ang Cheng lebih kepada tak ingin dipermalukan oleh Yu Jie lagi.
"Hahaha.... tentu saja aku sedang mempermainkan mu! Kau kira aku sudi disentuh tangan yang selalu memeluk wanita lain? Apa kau pikir aku tidak tau kau sering tidur dengan Li Mei? Yah... meskipun kau tidak pernah menyembunyikan perasaan cintamu pada Li Mei dariku, tapi apa keluargamu dan Ayahku tau perbuatan mennjijikan kalian berdua? Aku rasa tidak!" Yu Jie memainkan rambut indahnya dengan pose punggung bersandar pada railing pembatas di lantai atas dengan bibir yang tersenyum penuh ejekan.
"Yu Jie... ada apa denganmu? Kenapa berubah dalam semalam? Kemarin kamu masih menatapku penuh cinta dan sanjungan, sekarang bahkan cara bicaramu saja seperti bukan dirimu. Tidak pantas wanita cantik sepertimu bicara lancang..." Ang Cheng menahan amarahnya, ia berkata penuh kelembutan pada Yu Jie.
"Cih! Berbicara lembut padaku, dulu hanya mengatakan sepatah kata untuk menyanjungku saja sangat sulit. Kata pujian yang keluar darimu pasti tentang Li Mei cantik, Li Mei sangat mempesona, Li Mei baik hati. Bla... bla... sampai membuatku muak. Ang Cheng.... aku sudah berubah. Aku tidak menginginkan lelaki sepertimu lagi, aku juga tak menginginkan cintamu lagi. Cintamu pada Li Mei dan hubungan intim kalian meskipun aku tunangan mu selama ini sudah membuatku benar-benar ji jik! Kau adalah lelaki brengsek hina yang pernah aku jumpai! Aku tidak ingin bersentuhan sedikit pun denganmu, jadi... jangan pernah mencoba menyentuhku dengan tangan kotor mu tanpa seijin ku...!"
Yu Jie berbalik bersiap pergi namun Ang Cheng tak terima dan berusaha mencekal lengan Yu Jie, seketika tubuh Yu Jie refleks mencekal balik lengan Ang Cheng memelintir tangan Ang Cheng ke belakang tubuh lelaki itu lalu mendorong tubuh besar Ang Cheng sampai tersungkur ke lantai.
"Arghht...!!' Ang Cheng merintih di atas lantai, membelalak tak percaya dengan kekuatan Yu Jie yang melawan nya.
"Aku bilang jangan berani menyentuhku tanpa se-ijinku! Bajjingan...!!!"
Bukan hanya mata Ang Cheng yang terbelalak tapi mulutnya menganga lebar seolah dia sudah tak mengenal Yu Jie si wanita culun lagi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!