Sabtu, 4 Februari 2045
Siang hari itu ribuan pemain VRMMO Chronicle of Horizon Online berkumpul dalam satu tempat besar menyerupai coloseum di kota Roma. Mereka saling bersorak sorai penuh semangat untuk menyaksikan lahirnya juara event PVP Crucible of Beast yang pertama kali diadakan. Sudah sejak 3 jam lamanya, peserta mulai naik ke atas arena bergantian untuk berhadapan satu lawan satu.
Peraturan dalam event PVP ini cukup sederhana, peserta yang sudah terdaftar akan masuk ke arena untuk melakukan pertarungan. Peserta yang menang akan bertahan di Arena, dan peserta yang kalah harus turun dari arena, memberi kesempatan pada peserta lain untuk menantang sang pemenang. Penentuan juara ditentukan berdasarkan peserta dengan jumlah win streak terbanyak hingga akhir waktu pertandingan di hari itu.
Dan kali ini sorak sorai para pemain yang menyaksikan pertandingan semakin keras terdengar, karena sejak tadi pemain yang berhasil bertahan dengan 9 kemenangan tanpa henti.
“Dengan combo skill yang bisa dilancarkan secepat kilat, hingga saat ini masih belum ada yang bisa menghentikan win streak dari NightAbyss!” suara komentator terdengar menutup suara sorak sorai para penonton di arena tersebut.
“Memang ga heran sih, karena pada dasarnya jika di-utilize dengan baik job Assassin sebagai melee DPS bisa menjadi job yang cukup unggul dalam pertarungan satu-demi-satu” kali ini terdengar suara dari komentator lain dengan tipe suara yang berbeda. Jika suara sebelumnya terdengar seperti suara cowok di usia 25 tahunan, kali ini suara terdengar layaknya suara gadis remaja anggota idol group!
Selain pertarungannya yang sangat sengit karena menjadi event PVP pertama yang diadakan, memang kompetisi hari ini semakin ramai karena yang diundang menjadi salah satu komentatornya adalah sang virtual idol yang sedang naik daun yaitu Magical Kirari.
“Wah apa ini? Kini ada satu lagi peserta yang naik ke atas arena bersiap menantang NightAbyss!?” ucap sang komentator cowok penuh kaget, yang langsung disambut oleh sorak sorai para penonton yang tak kalah kagetnya.
Betapa tidak kaget? Sang juara bertahan yang berada di arena adalah seorang Assassin yang sangat jago menggunakan skill untuk mengalahkan musuhnya selama 9 kali berturut-turut. Dan sekarang penantang yang muncul dihadapannya justru adalah seorang White Wizard! Job yang masuk dalam kategori Healer yang memiliki skill dan kekuatan bertarung sangat minim!
“Heh? Apa ini? Kukira aku akan bertemu player lebih kuat lagi, ternyata aku malah akan mendapat kemenangan gratis untuk win streak ke-10 ini, heh” ucap NightAbyss dengan angkuhnya sambil memainkan twin blade yang ada di kedua tangannya, seraya memberikan pose “taunting”.
Namun di tengah ucapan angkuh dari sang juara bertahan, serta sorak sorai penuh rasa heran dan kaget dari se-antero isi arena, sang White Wizard tersebut tetap terlihat tenang, dan mengambil pose untuk mengangkat Mace di tangan kanannya seraya memberi tanda kalau ia sudah siap bertarung.
“Baiklah kalau begitu tanpa lama lagi, mari kita mulai ronde berikutnya dari Crucible of Beast. Match…. START!” suara Magical Kirari dengan penuh semangat membuka ronde berikutnya dari pertandingan di hari itu.
Mengawali ronde tersebut, sang Healer langsung mengambil ancang-ancang untuk melakukan skill-casting. Dari pose dan efek visual yang muncul terlihat jelas bahwa ia sedang berusaha mengaktifkan skill buff yang bisa meningkatkan status karakter miliknya.
Namun di sisi lain, NightAbyss selaku juara bertahan tidak ambil pusing langsung mengambil pose untuk melancarkan skill yang menjadi pembuka dari rentetan skill-combo milik Job Assassin, yaitu Dash Attack di mana ia meluncurkan tubuhnya secepat kilat ke arah musuh untuk memberikan serangan sebanyak 1-hit. Saat terkena serangan dari skill ini, Assassin bisa langsung mengaktifkan skill lain yang ia miliki untuk melancarkan serangan bertubi-tubi. Skill inilah yang membuat NightAbyss menjadi juara bertahan karena ia bisa mengalahkan langsung musuhnya dengan rentetan serangan tanpa ampun!
Apalagi jika lawannya adalah seorang Healer. Sebagai job melee DPS, Assassin dikenal dengan job yang memiliki skill dengan waktu aktivasi sangat cepat. Tentu keunggulan ini sangat jauh dibandingkan White Wizard yang memiliki skill dengan waktu casting cukup lama, belum lagi semua skillnya hanya bersifat suportif. Dash Attack dari NightAbyss akan menghabisi sang White Wizard dengan secepat kilat.
Tetapi, itu yang seharusnya terjadi, nyatanya kali ini realita justru mengatakan hal lain.
Setelah melancarkan Dash Attack, sang White Wizard ternyata berhasil menghindar dengan sangat cepat!
“A.. apa? Bagaimana bisa?!” ucap NightAbyss dengan heran.
Samar-samar ia mendengar suara sang White Wizard merapalkan skill yang ingin diaktifkan.
“….Attack up…”
Suara tersebut berasal dari arah belakang. Meski serangannya meleset namun dengan cepat NightAbyss langsung mengubah arah pandangnya ke belakang dan bersiap untuk melakukan serangan. Tetapi saat menengok ke belakang, yang menanti wajahnya adalah besi besar dan tebal dari ujung Mace yang dipegang sang White Wizard.
“Tidak disangka ternyata serangan pertama justru datang dari pentungan Mace sang White Wizard!” suara komentator cowok terdengar penuh rasa kaget, melihat sang Assassin berhasil diserang oleh sang White Wizard dan mendapatkan efek knockback yang cukup jauh.
Akibat serangan tersebut, NightAbyss terpental sekitar 5 meter jarak si White Wizard. Tanpa menunggu waktu lama, sang White Wizard langsung bersiap merapalkan skillnya kembali.
“Sial… gimana bisa aku terkena knockback sejauh ini?” pikir NightAbyss penuh heran.
Namun NightAbyss belum menyerah, karena serangan yang barusan ia terima hanya mengurangi HPnya sedikit saja. Dengan jarak yang diberikan, ia berusaha untuk kembali menggunakan Dash Attack ke arah sang White Wizard yang terlihat masih sibuk merapalkan mantra yang sepertinya cukup panjang.
Tubuh NightAbyss kembali melesat dengan secepat kilat, dan kali ini serangannya berhasil masuk! Tanpa ragu ia langsung mengaktifkan skill lainnya untuk memulai serangan combo yang berhasil mengalahkan lawan-lawannya hingga saat ini.
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini sang White Wizard tidak berkutik. Ia terus menerima serangan dari NightAbyss saat ia masih merapalkan skill yang akan diaktifkan.
Setidaknya itu yang dipikirkan oleh NightAbyss dan juga para penonton di hari itu, sebelum mereka sadar akan sesuatu. Di tengah-tengah serangan combo maut yang dilancarkannya, NightAbyss melihat ke arah HP bar dari White Wizard, dan ia cukup kaget.
Bagaimana tidak? Di tengah-tengah combo skill yang dilancarkan, seharusnya HP bar dari si White Wizard sudah cukup terkuras ke titik kritis. Tetapi kali ini HP bar miliknya justru langsung kembali pulih setelah berkurang menerima serangan yang dilancarkan.
“Apa… Apa yang sedang terjadi?” Pikir NightAbyss di tengah-tengah rentetan combo skill yang masih terus ia lancarkan.
Samar-samar ia mendengar sang White Wizard mengeluarkan suara menyebut skill yang sedang ia gunakan.
“Barrier…. Repel….. Heal…. Barrier…. Repel… Heal…”
NightAbyss semakin kaget, karena yang berdiri di hadapannya adalah seorang White Wizard yang sedang mengaktifkan bukan hanya satu, tetapi 3 skill support yang diaktifkan dengan kecepatan instan! Semua skill tersebut mengurangi damage yang diterima, memberikan perlindungan dari serangan, serta memulihkan HP sang White Wizard dengan kecepatan yang sama NightAbyss melancarkan serangannya.
Dengan kata lain, seluruh combo serangan NightAbyss berhasil ditangani dengan secepat kilat oleh White Wizard tersebut!
Hal ini terus berlanjut hingga karakter NightAbyss terlempar 3 meter ke belakang. Kali ini bukan karena efek knockback serangan, melainkan efek dari skill penutup combo yang ia lancarkan yaitu Flee Attack, skill di mana sang Assassin melancarkan 3 kali tebasan sebelum dirinya mundur ke belakang untuk memberikan jarak aman. Skill yang sangat bisa diandalkan sebagai skill offensif dan juga preventif untuk menghindari serangan lawan.
Meski combo skillnya berhasil dilancarkan namun hanya 10% HP dari White Wizard yang terkuras. Dan kini sang penantang yang berdiri di hadapan NightAbyss justru tersenyum sumringah. Ia tahu kalau inilah saatnya melancarkan serangan balasan. Hampir semua job yang memiliki skill combo akan mengalami waktu sekitar 3-4 detik tidak bisa melancarkan skill apapun karena cooldown. Normalnya saat dalam masa cooldown, mereka bisa melakukan serangan normal. Tetapi karena combo penutup Assassin membuat NightAbyss mundur sejauh 3 meter, ia tidak bisa melakukan serangan normal kecuali ia mendekat maju. Setidaknya itu yang akan ia lakukan sebelum ia tersadar kalau Movement Speednya melambat.
“Slow!” kembali terdengar suara dari sang White Wizard. Ternyata ia melancarkan skill yang bisa mengurangi Movement Speed lawan berkurang hingga 50%, lagi-lagi dalam waktu aktivasi yang sangat cepat.
White Wizard itu langsung mengangkat Macenya ke atas, kali ini ia mengambil pose yang cukup dikenal dari karakter White Wizard. Meskipun dikenal sebagai Healer dengan skill support, ada satu skill offensif dengan damage sangat tinggi yang dimiliki oleh White Wizard. Namun syarat aktivasinya cukup rumit di mana player tersebut harus mengaktifkan skill lain sebanyak 30 kali.
Di saat dirinya berjalan dengan sangat lambat, di situlah Night Abyss tersadar bahwa ternyata sedari tadi sudah ada 30 kali skill yang diaktifkan oleh White Wizard.
Meskipun dikenal sebagai job melee DPS dengan skill serangan paling mematikan, namun Assassin memiliki HP dan Magic Defense yang paling rendah, karena memang keahliannya hanya bergantung pada serangan fisik. Total HP yang dimiliki NightAbyss…. kini ternyata sudah berada di hampir 70%, dan masih berkurang!
NightAbyss melihat ke atas bar HP miliknya, ternyata sedari tadi darahnya berkurang sedikit demi sedikit karena Aero Cut! Skill offensif level rendah dari White Wizard yang memberikan magic damage per second. Seharusnya skill tersebut tidak terlalu mematikan, namun untuk Assassin yang memiliki HP sedikit, damage tiap detiknya cukup berarti.
Di tengah-tengah HPnya yang terus berkurang, kini ada kilauan cahaya terang di atas kepalanya. Tumpukan lingkaran sihir sudah tersusun dengan rapih. Itu adalah efek dari skill offensif paling mematikan dari White Wizard yang hanya bisa dilakukan setelah mengaktifkan 30 skill sebelumnya.
Skill tersebut bernama..
“Wrath of Divine!”
Kali ini sang White Wizard merapalkan nama skillnya dengan suara lantang, menyambut datangnya pilar cahaya yang sangat menyilaukan, yang dengan seketika menghabisi HP NightAbyss menjadi 0.
Pekikan nyaring terdengar seraya Wrath of Divine menghujam langsung tubuh NightAbyss yang masih berjalan dengan sangat lambatnya. Membuat sang Assassin langsung tersungkur ke tanah. Serta membuat untuk pertama kalinya suasana arena di hari itu yang semula sangat ramai dengan sorak sorai, menjadi sepi dan sunyi penuh rasa takjub.
Di saat inilah, ribuan player VRMMORPG Chronicle of Horizon Online tersadar bahwa Healer bukanlah job rendahan yang hanya bisa memberikan support saja. Bahwa ternyata di antara mereka ada satu player yang bisa memainkan karakter White Wizard sebagai seorang Combat Healer!
Bagaimana awal kisah seorang pemain job White Wizard yang notabene seorang Healer bisa mengalahkan seorang Assassin? Kisah ini dimulai sekitar dua bulan lalu, tepatnya pada Desember 2044.
Oh iya aku belum memperkenalkan diri.
Namaku adalah Natasha Rosemary, pegawai Customer Service kantoran yang sesekali meluangkan waktu untuk menikmati hobi ngidol dengan Oshi (Idol favorit) ku adalah Magical Kirari. Bagaimana aku bisa menjadi seorang White Wizard juga mungkin bisa dibilang salah satu pengaruh besarnya adalah karena Oshi-ku tersebut.
Semulai dimulai saat aku menonton stream Magical Kirari di tengah lemburan kantor saat malam hari. Hal ini sudah sangat sering aku lakukan karena suara Kirari bisa menemaniku menempuh lemburan seorang diri. Rasanya seakan seluruh beban yang menumpuk di pundakku ini lepas seketika, terangkat oleh suara imut Magical Kirari.
“Kon-Kira… Kira-Kira-Kon-Kirarinnnn~~ Selamat malam semua, apa kabar? Maaf ya Kirari agak telat 5 menit karena tadi ada sedikit problem di internet Kirari.”
Di sinilah titik awal aku memutuskan mencoba bermain game online, saat dimana Kirari sedang mengadakan stream spesial untuk promosi sebuah game VRMMORPG bernama Chronicle of Horizon Online. Jujur saja sebenarnya aku tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam bermain VRMMORPG. Perangkat VR yang kumiliki hanya digunakan untuk kepentingan kerjaan saja atau ya menonton stream virtual dari Magical Kirari.
Namun ketertarikan ku untuk mencoba game tersebut benar-benar terpicu hanya karena satu kalimat yang diucapkan Magical Kirari di hari itu.
“Bagi kalian yang bermain game ini, nanti bisa meet and greet sama aku juga loh di sana!”
“Be… bertemu sama Magical Kirari??? Main game bareng??? Bisa ketemu??? Game apa ini?? A… Aku harus…. Harus memainkannya!”
Kira-kira begitulah isi pikiranku pada saat itu, yang mengantarkan jariku untuk menekan tombol pre-order game meski harganya cukup mahal. Untung saja masih ada sisa uang dari bonus lemburan bulan lalu. Demi bertemu Oshi-ku di dalam game, aku harus melakukannya.
Setelah melakukan pre-order, tak lama kemudian workload ku di hari itu sudah selesai dan aku bersiap untuk kembali pulang ke rumah. Di sepanjang perjalanan pulang ke rumah, aku mencari banyak informasi mengenai game Chronicle of Horizon Online. Seperti yang ku katakan sebelumnya, ini adalah game VRMMORPG pertama yang aku mainkan. Aku sama sekali tidak tahu apa-apa mengenai game ini, karena itu aku berusaha untuk mencari informasi dari sosmed, membuka website official dari game ini,hingga mengunjungi forum online.
Singkat cerita aku cukup mulai mengerti gambaran sekilas mengenai game ini. Tentang bagaimana pemain akan berperan sebagai petualang di dunia fantasi, berbagai review positif dari para pemain yang sudah mencoba bermain dalam program Beta, hingga bagaimana Magical Kirari terpilih menjadi Brand Ambassador untuk game ini.
Pencarian informasi ini bahkan dilanjutkan sampai aku sampai ke rumah. Aku juga membaca berbagai info mengenai tipe Job apa saja yang bisa dimainkan dalam game ini. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun jika berada dalam satu tim mereka bisa saling melengkapi. Dari informasi tersebut entah kenapa aku tertarik dengan White Wizard.
Dan tidak lama kemudian, sekitar 1 minggu setelah aku melakukan pre-order, akhirnya hari yang dinanti tiba juga. Hari di mana aku sudah bisa mendownload game Chronicle of Horizon Online dan memulai perjalananku di dunia game ini.
19 Desember 2044
Sejak dini hari sudah banyak player yang ramai di forum menunggu jam waktu pembukaan server game VRMMORPG Chronicle of Horizon Online dibuka. Tidak jarang juga di antara para player tersebut rela mengambil jatah cuti hanya demi bisa memainkan game tersebut secara langsung di hari pertama. Tentu saja itu termasuk aku yang untungnya perusahaan tempatku bekerja bisa menerima pengajuan cuti yang agak mepet. Sebenarnya sih harusnya tidak bisa namun sepertinya orang HR di sana cukup kaget karena akhirnya aku mengambil cuti setelah sekian lamanya, dan akhirnya memberiku izin untuk cuti.
Tubuhku sudah terbaring di atas kasur dengan perangkat headset VR sudah terpasang di kepala. Kini yang perlu kulakukan hanyalah mulai menyalakan perangkat ini, dan memulai perjalananku di dunia VRMMORPG pertama yang akan aku mainkan sepanjang hidupku. Melalui headset VR ini aku masih dapat melihat langit-langit kamarku, hanya saja dengan beberapa menu dan jendela aplikasi yang sudah terbuka di berbagai sisi. Aku langsung memilih game Chronicle of Horizon Online untuk dijalankan. Untuk sesaat muncul loading bar sebelum akhirnya langit-langit kamarku mulai hilang dari pandangan dan terganti dengan starting screen sebuah game online.
“Selamat datang di Chronicle of Horizon Online, mohon menunggu sejenak.” Suara yang terdengar mirip dengan announcer stasiun sangat jelas terdengar saat pandangan ku kini dipenuhi oleh layar berwarna putih dengan logo game dan loading bar di bawahnya.
Ternyata tidak butuh waktu lama sampai akhirnya aku bisa mulai login ke dalam game ini. Karena sebelumnya aku sudah membuat akun, aku tidak perlu lagi mengetik ID dan password karena semua informasi tersebut sudah tersimpan di dalam headset VR milikku, yang langsung memindai retina mataku sebagai bentuk verifikasi untuk login.
Setelah login, pandangan ku dikuasai oleh layar hitam gelap untuk sesaat sebelum akhirnya muncul secercah cahaya berwarna biru seperti kelipan bintang di langit malam. Dari cahaya tersebut kemudian muncul sesosok gadis kecil berambut biru muda, mengenakan dress one piece berwarna putih dan di tangan sebelah kanannya terdapat pita berwarna biru muda yang mirip dengan warna rambunya. Untuk sejenak ia berdiri membelakangiku sebelum akhirnya ia membalikkan diri menghadap ke arahku.
Di saat itu tiba-tiba sebuah padang rumput terbentang luas di hadapanku, dengan gadis kecil berambut biru muda tadi masih tetap berada di sana. Dan sepertinya ia mulai bergerak mendekat ke arahku.
“Hai, apakah kamu salah satu jiwa pemberani yang telah terpilih untuk menjadi petualang?” ucap sang gadis kecil itu dengan suara yang terdengar sedikit imut di telinga ku.
“Eh… apa.. Maksudmu.. Aku?” Jawabku
“Iya, benar kamu~”
Wah kagetnya ternyata karakter ini benar-benar berbicara denganku!
“Oh iya maaf aku lupa memperkenalkan diri, namaku adalah… hmmm…. Jika aku menyebut nama lengkapku sepertinya akan sulit untuk kau sebut.” Kali ini gadis kecil tersebut bergumam dengan tangan kanan memegang dagunya sambil memiringkan sedikit kepalanya ke arah kanan.
“Ah iya, kamu bisa memanggilku Navi saja! Salam kenal~” ucapnya dengan penuh rasa gembira.
“Hai Navi, salam kenal aku…” saat aku ingin memperkenalkan diri tiba-tiba gadis itu memotong pembicaraan.
“Eh.. tu-tu-tunggu dulu! Sebelum kamu memperkenalkan diri aku ingin kamu tahu kalau dalam dunia Chronicle of Horizon Online ini kamu bisa berperan sebagai siapapun yang kamu mau! Karena itu kamu bisa memilih namamu sendiri, dan untuk menjaga privasi usahakan jangan gunakan nama asli kamu sendiri ya.”
“Hooo… jadi aku bisa membuat namaku sendiri ya.”
“Benar sekali! Dan nama itu akan menjadi nama dari avatar kamu yang akan menjalani petualangan luar biasa nantinya~”
“Hmmm sejujurnya naming sense ku agak buruk sih, tapi aku sudah terpikir nama yang sepertinya oke. Gimana cara agar aku bisa memberi nama?”
“Oh itu mudah! Cukup sebutkan saja namamu kepadaku~”
Baiklah kalau begitu, waktunya aku menyebut satu nama yang dari tadi sudah kupikirkan.
“Lily Aeonia!” ucapku dengan penuh kepercayaan diri. Inilah nama yang akan terpatri di benak seluruh pemain game ini kelak, nama player yang akan menjadi seorang Combat Healer!
Namaku adalah Lily Aeonia, seorang player game Chronicle of Horizon Online yang dikenal sebagai seorang Combat Healer. Julukan tersebut aku dapatkan karena aku bermain sebagai seorang White Wizard, yang notabene adalah seorang healer, namun aku bisa mengalahkan musuh terkuat bahkan player dengan job DPS sekalipun! Bagaimana bisa seorang healer menjadi seperti ini? Semua dimulai saat aku membuat karakter.
“Wah nama yang indah sekali! Hai Lily Aeonia salam kenal~” gadis kecil itu kini membungkuk di hadapanku.
“Ehh, kalau kepanjangan kau bisa memanggilku Lili saja, atau Nia terdengar lucu juga sih”
“Baik kalau begitu Navi akan memanggilmu Lily saja ya~” senyuman merekah di wajah gadis itu entah kenapa membuat hatiku cukup lumer untuk sesaat, karena ia nampak imut sekali~
“Oke sekarang Navi akan memandu Lily untuk membuat karakter, pertama-tama silahkan atur penampilan fisik kamu ya. Ini Navi sediakan cermin digital untuk kamu bisa melihat tampilan karaktermu” Navi mengayunkan tangan kanannya dengan anggun dan tiba-tiba muncul sebuah cermin digital berukuran besar dan di sana terdapat sosok karakter ku di dalam game ini. Entah kenapa penampilan ini tidak jauh berbeda dari penampilan ku di dunia nyata! Tinggi tubuh sekitar 160cm dengan rambut pendek berwarna kecoklatan.
“Sekarang ini adalah tampilan karakter Lily yang sudah dibuat secara otomatis berdasarkan sistem yang sudah melakukan pemindaian wajah dan tubuh asli Lily di dunia nyata. Tetapi tentu saja jika diperlukan kamu bisa kok melakukan berbagai perubahan dari gaya rambut, bentuk wajah, ukuran tubuh, bahkan memilih ras dan gender yang kamu inginkan!”
Wah, canggih sekali! Jadi ini yang sering disebut-sebut sebagai hal yang paling menghabiskan waktu dari bermain game online? Yaitu membuat karakter!
Tak lama setelah mengatakan hal tersebut, berbagai menu untuk kustomisasi muncul di hadapanku. Aku menekan berbagai tombol untuk mengubah gaya rambut, mencoba berbagai ras, hingga bahkan mengubah ukuran dada, pinggul, serta pahaku!
Tidak terasa sepertinya sudah hampir 1 jam sendiri aku mencoba melakukan kustomisasi karakter. Untuk sesaat aku mencoba membuat karakterku menjadi seorang halfling bertubuh agak pendek, dragon-borne dengan bertanduk dan berekor, serta dwarf yang nampak cebol! Namun aku memilih untuk menjadi seorang human yang masih sangat nampak seperti manusia biasa, dan mempertahankan rambut pendekku yang berwarna coklat, hanya saja aku menambahkan sedikit highlight berwarna kuning di bagian bawahnya.
Selagi aku membuat karakter, aku juga sesekali mengajak Navi ngobrol dan bertanya-tanya tentang game ini. Ternyata ia adalah karakter AI asisten yang akan menemani para player untuk bertualang di game ini. Sama sepertiku, ternyata tampilan Navi juga bisa diubah. Namun karena menurutku tampilan defaultnya saja sudah lucu maka aku tidak melakukan perubahan banyak selain mengubah gaya rambutnya yang semula lurus ke bawah menjadi ponytail. Entah kenapa itu terlihat lucu~
Setelah selesai melakukan kustomisasi tampilan karakter, Navi mengarahkanku untuk memilih Job dan mengatur distribusi status poin yang akan menentukan kekuatan dan kemampuan apa saja yang bisa digunakan olehku nantinya di dalam game ini.
Navi kemudian memberikan penjelasan berbagai job yang ada di game ini, hampir seluruh penjelasannya mirip dengan apa yang sudah kubaca sebelumnya, jadi aku sudah cukup bisa memahami garis besarnya.
“Jadi, apa Job yang mau Lily pilih?”
Meskipun aku sudah berkali-kali membacanya tetapi membuat pilihan ini ternyata cukup tricky juga. Entah kenapa armor dari Job Knight terlihat sangat keren, namun kalau soal senjata Assassin terlihat lebih mengerikan, dan entah kenapa sebagai pemula rasanya menjadi Archer adalah pilihan aman karena job ini bisa melakukan serangan dari jarak jauh sehingga aku tidak perlu khawatir terkena serangan langsung musuh, tetapi sihir dari Black Wizard nampak sangat keren!
Duh sial kalau belum memutuskan pilhan rasanya aku benar-benar menghabiskan 2-3 jam hanya untuk membuat karakter nih! Kapan aku bisa main gamenya??
Tapi rasanya aku tertarik menjadi White Wizard yang lebih memiliki skill bersifat supportif. Entah kenapa aku merasa bahwa Job ini tidak ada bedanya dengan diriku di dunia nyata yang bekerja sebagai Customer Support, memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Entah kenapa aku sangat suka melakukan hal tersebut, dan rasanya tidak buruk juga memilih job ini.
“Baiklah Navi, sudah kuputuskan aku akan menjadi White Wizard saja!”
“Oke~ Sekarang Lily adalah seorang White Wizard! Dan kini waktunya mendistribusikan status poin!”
Navi kemudian melanjutkan obrolan dengan penjelasan status poin. Dalam game ini ada 5 status poin yaitu STR yang berpengaruh terhadap kekuatan fisik, AGI yang berpengaruh terhadap kelincahan pemain, CON yang berpengaruh terhadap daya tahan, INT yang berpengaruh terhadap pengetahuan dan cukup berguna untuk sihir, serta MND yang berpengaruh terhadap kemampuan sihir support dan penyembuhan.
Sebagai seorang White Wizard sudah seharusnya aku…
“Jadi meski Lily seorang White Wizard,alangkah baiknya menaikkan juga status poin yang lain agar…”
Ah, tanganku bergerak sendiri mengindahkan kata-kata Navi barusan.
“Eh.. tunggu.. Lily.. apa yang kamu lakukan?”
“Mengatur status poin kan??”
“I.. iya sih.. Tapi… kamu yakin menggunakan itu?”
“Iya! Aku yakin!”
“Eh… tapi.. Nggak kepikiran untuk dibuat sedikit seimbang saja?”
“Tidak, aku ini kan White Wizard jadi aku harus memaksimalkan potensiku!”
Navi masih nampak khawatir, namun akhirnya ia menerima saja sebelum akhirnya membawaku untuk memulai perjalananku sebagai petualang di dunia Chronicle of Horizon Online.
Kekhawatiran Navi tadi muncul karena ia kaget melihat ku mengalokasikan semua skill point ku untuk MND. Iya, aku adalah seorang White Wizard dengan status MND paling maksimal dan semua status lainnya berada di 0 poin. Memangnya ada yang salah dengan ini ya?
Setelah selesai membuat karakter, tampilan kembali berubah di mana Navi mengajakku untuk masuk ke kota pertama tempat para petualang memulai semua perjalanannya di game ini.
“Selamat datang di kota Adelaine! Perjalanan kamu sebagai petualang akan dimulai dari sini~” Sambut Navi saat aku akhirnya tiba di kota pertama yang ada di dunia VRMMORPG Chronicle of Horizon Online.
Setelah memberikan sambutan itu Navi menjelaskan sedikit tentang kota Adelaine ini. Kota ini adalah kota pertama tempat para pemain memulai perjalanannya, karena itu Adelaine juga disebut sebagai “Kota Permulaan”.
Pemandangan di sini sangat sesuai dengan apa yang ada di benakku, sebuah kota dengan setting abad pertengahan, penuh dengan baju zirah, pedang, dan senjata fantasi. Namun sentuhan berbagai mesin mekanikal di berbagai sudut bangunan menambah kesan futuristik dari kota ini. Benar-benar perpaduan yang sangat unik!
Karena hari ini adalah hari pertama server game ini dibuka, maka tidak heran kalau kota ini nampak sangat ramai sekali. Seluruh pemain baru termasuk aku berkumpul di area dekat air mancur yang sepertinya menjadi titik pusat kota ini. Nampak banyak sekali pemain dengan karakternya yang tidak kalah unik yang berkeliling dengan senjata khas dari masing-masing job. Ada Tank yang menggunakan perisai dan pedang, Archer yang memiliki busur dan panah, Assassin dengan dua pedang kecil di tangan kiri dan kanannya, Black Wizard dengan tongkat yang cukup besar.
Sedangkan aku sendiri, sebagai White Wizard senjata dasarku adalah tongkat pendek dengan ujung berduri, kalau tidak salah namanya Mace ya. Senjata inilah yang akan menjadi penghakim nasib para musuh-musuhku kelak!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!