NovelToon NovelToon

Di Cintai Bosku Yang Bucin

BAB 1

Dihari yang cerah, suasana yang cukup dingin di pagi ini. Selly gadis yang berusia 22 tahun, baru saja membuka mata. Hari ini dia akan melamar ke salah satu perusahaan terbesar di Kota nya.

Dengan bermodalkan Ijazah S1 yang baru saja dia miliki, dia bertekad untuk melamar di perusahaan itu.

Selly bukan dari keluarga berada, tapi dia adalah anak yang rajin bekerja dan berprestasi. Dari kuliah dia terbiasa bekerja, untuk kebutuhan dia dan kuliahnya. Karena Ibu nya hanya seorang penjual kue.

"Ibu, aku berangkat kerja dulu ya?" Selly berpamitan dengan ibunya yang sedang menata kue jualannya.

"Iya sayang, kamu cantik sekali, Nak," sambil melihat ke arah putri semata wayangnya itu.

Selly mencium tangan Ibunya dengan hikmat, Ibu Selly pun mencium pipi putrinya itu.

"Hati-hati Sayang,"

"Iya Ibu,"

Selly pun berjalan keluar rumah dengan terburu-buru. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.30. Sedangkan perjalanan dari rumahnya ke kantor memakan waktu kurang lebih 20 menit.

Selly menggunakan ojek online agar cepat sampai di sana. Baru ini Selly terlihat gugup, padahal dia sudah pernah bekerja. Mungkin karena ini di perusahaan besar, jadi dia sangat gugup sekali.

Dia nekat Melamar di perusahaan besar itu, karena tergiur dengan gaji yang sangat besar.

Dia ingin merubah hidupnya, supaya sang Ibu tidak usah berjualan kue lagi.

Semenjak kepergian Ayahnya, kehidupan dia dan Ibunya sangat memprihatinkan. Tapi setelah Ibunya keluar dari keterpurukan karena di tinggal suami tercinta, kehidupannya semakin membaik.

Kue jualan Sang Ibu selalu laris, dan Selly juga bekerja Part Time jadi dia bisa melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.

Akhirnya Selly sampai di Kantor yang di tuju. Setelah membayar ongkos ojek, Selly jalan masuk ke dalam Kantor itu.

Dia berjalan menuju resepsionis, dia bertanya soal lowongan yang dia lihat di salah satu internet.

"Kamu duduk saja di sana, kumpul dengan yang lainnya. Nanti tunggu asisten Bos yang akan memanggil kalian untuk menemui Bos. Karena akan di interview langsung oleh Pak Bos,"

"Baik kak, terima kasih," ucap Selly sambil menganggukan kepala.

Selly duduk di bangku yang sudah di sediakan untuk para pelamar kerja hari ini. Ternyata bukan selly saja yang melamar kerja di sini. Ada lebih dari 5 orang, Selly hampir putus asa.

Setelah menunggu kurang lebih 2 jam, akhirnya nama Selly pun dipanggil oleh pria yang katanya asisten Bos di Kantor ini.

Mereka berdua menaiki lift, karena ruangan Pak Bos berada di atas.

"Sepertinya kamu sangat gugup," ucap asisten itu pada Selly.

"Iya Pak, saya gugup banget,"

"Apa ini pertama kali kamu melamar kerja?" tanya nya.

"Tidak Pak, sebelumnya saya pernah bekerja Part Time di salah satu Resto,"

"Lalu, kenapa kamu begitu gugup melamar kerja di sini?"

"Saya nekat Pak melamar kerja di sini,"

"Bismillah aja, semoga ada rezeki kamu di sini. Karena yang tadi melamar tidak ada yang cocok oleh Pak Bos. Seandainya kamu diterima, tolong kamu sabar dengan semua sifat dan sikap Pak Bos. Karena dalam sebulan ini, sudah 5 kali ganti sekretaris. Dari 5 itu, resign dengan alasan yang sama," tuturnya.

"Iya Pak, terima kasih," Selly mengangguk dan tersenyum.

Kini mereka sudah keluar dari lift, dan berjalan mendekat ke 1 ruangan yang cukup besar.

"Itu ruangannya, tarik nafas dulu biar hilang gugup nya," ujarnya sambil tertawa.

"Huh.." Selly menarik nafas dan membuang nafas kasar.

'Bismillah,' ucapnya dalam hati.

Ceklek.

"Permisi tuan, ini pelamar terakhir di hari ini,"

"Suruh dia duduk," ucap pria yang bersuara berat. Bos itu duduk membelakangi asisten dan Selly.

Tak lama, Bos itu memutarkan bangkunya. Dia menatap Selly tanpa henti, dan Selly pun menunduk.

"Dendi, silahkan kamu keluar dari ruangan saya," perintah Bos itu ke asistennya.

"Baik tuan,"

Dendi pun meninggalkan Bos dan pelamar itu.

"Semoga Pak Bos cocok dengan yang ini," ucap Dendi lirih.

BAB 2

Selly masih berada di dalam ruangan Pak Bos. Sedari tadi dia belum ditanya apa-apa oleh pemilik perusahaan yang terkenal dingin dan galak itu.

"Siapa nama kamu?" tanya dengan mimik muka datar.

"Nama Saya Selly Kirana, Pak," jawab Selly yang tak berani menatap mata Bos nya.

"Berapa umurmu dan lulusan apa?"

"Umur Saya 22 tahun dan Saya lulusan S1 Administrasi Perkantoran, Pak,"

"Sudah menikah?"

Pertanyaan di luar dari perkiraan Selly, kenapa harus ada pertanyaan itu.

"Belum Pak, saya baru lulus kuliah,"

"Oke, kenapa kamu ingin bekerja di sini?"

"Cuma satu pak keinginan saya bekerja di sini, ingin mempunyai penghasilan lebih. Supaya, Ibu saya berhenti berjualan," jawab Selly dengan suara bergetar.

Dia tidak bisa kalau bercerita soal Ibunya, pasti akan menangis.

"Gak usah menangis di depan Saya, Saya gak mau tau urusan pribadimu,"

"Baik, Pak,"

"Besok kamu sudah mulai kerja di sini, jadi sekretaris saya. Berapa gaji yang kamu minta?"

"Saya tidak bisa berkata apa-apa soal gaji. Bapak lihat hasil kerja saya dulu, dan menilai pantasnya berapa Bapak gaji saya," jawab Selly tegap.

"Oke, besok pagi kamu sudah boleh bekerja di perusahaan ini. Sekarang kamu keluar dan temui Dendi asisten saya. Biar dia yang menjelaskan pekerjaan kamu sebagai Sekretaris saya,"

"Terima kasih banyak, Pak. Permisi," ucap Selly sembari menundukkan kepala.

"Hmmm..."

Pak Bos melihat di Selly keluar dari ruangannya.

"Semoga dia betah bekerja di sini," ucap Bos lirih.

Setelah keluar dari ruangan Pak Bos, Selly mencari keberadaan Dendi. Dia ingin di ajari menjadi sekretaris Bos nya.

"Hay, kamu mencari siapa celingak-celinguk," tegur Dendi saat melihat Selly kebingungan mencarinya.

"Saya cari Bapak, saya di suruh Pak Bos untuk mencari anda, Pak. Besok saya sudah bisa bekerja di sini, apa anda bisa bantu saya menjelaskan pekerjaan saya di sini Pak?"

"Alhamdulillah, akhirnya ada yang cocok juga sama Pak Bos. Saya berharap kamu bisa bertahan lama di sini,"

"Aamiin, Pak,"

Dendi langsung mengantar Selly ke ruang sekretaris yang ada di Kantor. Selly begitu bahagia karena di terima di perusahaan ini. Begitu pun Pak Bos, dia juga senang bisa menerima Selly bekerja di sini.

"Oiya, nama kamu siapa?"

"Nama saya Selly, Pak," jawab Selly.

"Selly, ini ruangan kamu ya. Ini pekerjaan hari ini yang sudah saya kerjakan, mari saya beritahu pekerjaan kamu di sini. Nanti, selain kamu mengerjakan tugas ini. Kamu juga mengatur jadwal meeting Pak Bos. Dan kalau meeting, biasanya Pak Bos akan mengajak sekretarisnya," tutur Dendi yang menjelaskan sedikit pekerjaan ke Selly.

Ini kali pertama Selly bekerja di Kantor, jadi dia masih banyak bertanya. Dendi pun sangat ramah mengajari Selly sampai bisa.

"Sudah paham?"

"Paham, Pak,"

"Oiya, apa Pak Bos tidak memberitahu ke kamu? kalau kerja harus membawa pakaian ganti. Atau menaruh pakaian beberapa stel untuk di taruh di dalam lemari yang sudah di sediakan,"

Selly bingung, kenapa harus membawa baju ganti. Untuk apa?.

"Tidak, Pak. Maaf Pak, kalau boleh tau untuk apa saya harus bawa baju ganti?" tanya Selly dengan keanehan dan kebingungannya.

"Selly, Bos ingin punya sekretaris yang berpakaian sexy. Tapi untuk meeting atau makan di luar, harus menggunakan baju yang tertutup," jawab Dendi sambil tersenyum.

"Kenapa aneh sekali Pak Bos disini," gerutuku.

"Ya begitulah aturan bekerja di sini Selly, tapi sepertinya dia tak banyak menuntut ke kamu. Semoga ini awal baik untuk Pak Bos,"

"Baiklah Pak, berarti saya sekarang sudah bisa pulang ya? dan besok saya harus membawa baju ganti, begitu?"

"Iya Sell, besok jangan lupa membawa baju ganti, dan sekarang kamu boleh pulang. Mari saya antar turun lift nya,"

"Gak usah Pak, saya bisa sendiri. Terima kasih banyak penjelasannya, Pak,"

Dendi mengantar Selly sampai di pintu lift, Dia berharap Pak Bos bisa cocok dengan Selly. Begitupun Selly, semoga betah mempunyai Bos seperti Pak Genta

"Semoga Selly sekretaris terakhir yang dipilih oleh Pak Bos," lirih Dendi.

...****************...

Selly kembali ke rumah dengan hati yang sangat gembira. Karena dia bisa bekerja di perusahaan yang dia inginkan. Walaupun memiliki Bos yang aneh, tapi Selly tetap bersyukur.

Sampai di rumah dia langsung memeluk Ibu nya yang masih berjualan kue. Dan memberikan kabar baik kalau dia di terima kerja di perusahaan besar.

"Alhamdulillah Sayang, akhirnya kesampaian juga kamu bisa bekerja di sana,"

"Iya Bu, ini berkat do'a Ibu yang selalu mendo'akan aku. Semoga aku bisa sukses ya Bu, biar Ibu gak usah berjualan lagi. Ibu bisa istirahat aja,"

"Sayang, Ibu akan selalu berdo'a untukmu. Tapi jangan larang Ibu untuk berhenti berjualan, karena peminat kue Ibu makin hari makan banyak. lihat, baru jam segini kue Ibu hampir habis terjual,"

"Alhamdulillah Bu, Tapi Ibu harus jaga kesehatan ya. Gak boleh sakit,"

"Iya sayang, kamu juga jaga kesehatan. Udah sana masuk!! istirahat,"

Selly pun masuk ke dalam rumah, meninggalkan Ibu nya di teras. Tanpa mereka sadari, ada seseorang dari jauh melihat keakraban Ibu dan anak tersebut.

Dia ikut terharu menyaksikan keharmonisan keluarga Selly. Yang tidak pernah dia dapatkan dari keluarganya. Lalu orang itu pergi meninggalkan rumah Selly.

"Alhamdulillah, akhirnya besok aku bisa bekerja di perusahaan itu. Jadi penasaran, digaji berapa ya di sana," Selly bermonolog sendiri di depan kaca.

Drrttt

Drrttt

Drrttt

"Siapa ya, nomor baru," ucap Selly.

"Hallo,"

"Ya Hallo, lama sekali kamu angkat telponnya,"

"Maaf ini siapa ya?"

"Saya, Bos kamu,"

"Loh, dari mana Bapak tau nomor handphone saya,"

"Dari berkas lamaran kamu, apa kamu sudah pikun,"

"Oiya saya lupa, maaf Pak ada apa ya telpon saya?"

"Besok kamu bawa baju yang sopan untuk ganti. Apa Dendi sudah memberitahu itu?"

"Sudah Pak, Pak Dendi sudah memberitahu ke saya. Ada lagi Pak?"

"Ehh.. Sudah itu saja,"

Tek.

Sambungan telpon terputus begitu saja dari Pak Bos.

"Belum apa-apa udah bikin orang darah tinggi, telpon cuma bilang gitu aja. Sabar.. sabar.." ucap Selly sembari mengelus-elus dadanya.

Disisi lain, Genta Bagaskara adalah pemilik perusahaan terbesar di Kota ini. Pria berusia 35 tahun itu terkenal dingin ke semua wanita, tapi dia hobby sekali melihat wanita berpakaian sexy.

Meskipun memiliki umur yang cukup matang, Ketampanan Genta tidak perlu di ragukan lagi. Hanya saja dia pemilih, tidak suka dengan wanita yang agresif.

Keluarga Genta adalah seorang pebisnis, dari Papah dan adiknya semua pebisnis. Sekarang Genta tinggal di apartemen seorang diri, dia tidak betah berada di rumahnya karena selalu di buru Mamah nya untuk menikah.

Bagi Genta, menikah sekali seumur hidup. Dia harus mencari wanita yang sangat dia sayangi dan membuatnya nyaman.

Semoga saja Genta cepat menemukan tambatan hati.

BAB 3 Hari Pertama Kerja

Mulai hari ini Selly resmi bekerja di perusahaan milik keluarga Bagaskara. sebelum berangkat kerja Selly menyempatkan diri untuk membantu ibunya menata kue di depan rumah.

Lalu, sang Ibu menyuruh Selly untuk bersiap-siap berangkat kerja. Selly pun menuruti apa kata ibunya dan memang Selly ingin berangkat lebih awal karena dia baru mulai bekerja di situ.

Setelah rapih Selly pun berpamitan dengan sang Ibu untuk berangkat ke kantor. Selly segera memesan ojek online, karena biar cepat sampainya.

kebetulan pagi ini jalanan sangat ramai, jadi Selly menyuruh tukang ojek untuk menambah kecepatan kendaraannya.

sesampainya di Kantor, Selly langsung menaiki lift untuk menuju ruangannya. Baru keluar lift, sudah ada yang menegur nya.

"Pagi Selly,"

"Pagi juga, Pak,"

"Nanti setelah merapikan berkas-berkas pekerjaan hari ini, tolong kamu langsung ke ruangan Pak Bos,"

"Ada apa ya, Pak?"

"Saya tidak tau, saya hanya di perintah untuk menyampaikan pesan aja. Dia dari tadi sudah menunggumu,"

"Baik, Pak. Nanti saya segera ke sana,"

Genta dari tadi memang menanti kedatangan Selly, padahal ini belum jam masuk Kantor. Setelah Selly merapikan untuk pekerjaan hari ini, Selly langsung berjalan ke ruangan Pak Bos.

TOK

TOK

TOK

"Permisi, Pak," seru Genta dari dalam ruangannya.

"Masuk,"

Ceklek.

"Permisi Pak, ada yang bisa saya bantu?"

"Ti.. tidak ada," Genta sedikit gugup setelah melihat penampilan Selly. Sesuai dengan permintaan Genta, Selly memakai kemeja yang ketat dan rok yang mini setengah paha.

"Cantik, hmmm... kamu bawa pakaian ganti?"

"Bawa pak, sudah saya taruh lemari yang ada di ruangan saya,"

"Sana kembali ke ruangan mu!!"

"Baik, Pak. Permisi," ucap Selly sambil menunduk, lalu dia pergi keluar ruangan Pak Bos itu.

Sembari menuju ruangannya, Selly menggerutu saja. Dia merasa Bos nya kurang kerjaan, menyuruh dia ke ruangannya hanya bertanya pakaian.

TOK

TOK

"Masuk,"

Dendi mendatangi ruangan Selly, dia ingin bertanya dengan Selly ada apa dia di panggil Pak Bos pagi-pagi sekali.

"Selly, ada apa kamu di panggil Pak Bos?" tanya Dendi Kepo.

"Hanya ditanya pakaian ganti, aneh,"

"Memang aneh Sel, hari ini Pak Bos sangat aneh. Dia ingin datang ke Kantor sebelum kamu datang,"

"Apa dia ada rasa sama kamu?" imbuh Dendi yang menerka-nerka.

"Mana saya tau, mending Bapak pergi aja dari sini. Saya mau kerja,"

"Jangan panggil Saya Bapak, Pak Bos sama saya masih tua Pak Bos,"

"Ya udahlah Pak, atur saja. Sekarang Bapak boleh keluar, saya mau kerja Pak!" perintah Selly ke Dendi.

Dendi pun langsung melangkah pergi keluar dari ruangan Selly. Dan Selly pun langsung mengerjakan tugasnya hari ini.

Sedangkan di ruangan Pak Bos, Genta tak bisa konsentrasi bekerja hari ini. Dia terus memikirkan Selly, sekretaris barunya itu.

"Manis juga anak itu," ucap Genta sembari senyum-senyum.

TOK

TOK

TOK

"Permisi Tuan,"

"Masuk,"

Ceklek

"Nyonya ada di resepsionis, dia ingin bertemu dengan Tuan," ucap Dendi.

"Mau ngapain lagi Mamah ke sini," gerutunya.

"Suruh saja naik ke ruangan ku,"

"Baik, Tuan,"

Dendi langsung berjalan keluar ruangan dan turun menggunakan lift. Dia ingin menjemput Nyonya besar yang sudah berada di Ruang tunggu bawah.

"Permisi, Nyonya. Mari saya antar ke ruangan Tuan,"

"Kenapa bukan dia yang menjemput saya ke bawah?" tanya Nyonya Bagaskara dengan ketus.

"Tuan masih banyak kerjaan Nyonya," jawab Dendi sambil mempersilahkan Nyonya berjalan di depannya.

Keluar dari Lift, Nyonya Bagaskara teriak-teriak memanggil Genta. Karena dia tau, di atas hanya ada 3 ruangan saja.

Ceklek.

"Genta, kemana aja kamu tak pernah pulang ke rumah?" Nyonya Bagaskara langsung marah ke Genta anak tertua nya.

"Mamah duduk dulu, jangan marah-marah terus nanti cepat tua," jawab Genta dengan santai.

"Kamu ga kangen sama Mamah? anak bodoh, punya Mamah dan Papah tapi gak pernah kamu tengokin,"

"Aku sibuk kerja Mah, lagi pula aku malas pulang. Nanti aku di suruh nikah terus, pusing kepala ku,"

"Umur kamu udah tua, mau sampai kapan Kamu sendiri?" seru Nyonya Bagaskara.

TOK

TOK

TOK

"Masuk," Genta langsung merapikan rambutnya.

ceklek.

"Permisi, Pak. Ada berkas yang harus di tanda tangani,"

"Kemari lah,"

"Permisi Bu," sopan sekali Selly pada Mamah ku.

"Iya,"

Selly langsung menyodorkan berkas yang dia bawa kepada Genta, untuk di tanda tangani.

"Nanti siang makan sama saya ya, ganti pakaian kamu," bisiknya takut di dengar oleh Bayinya Bagaskara.

"Siap Pak, permisi," Genta membalas dengan mengangguk.

"Permisi, Bu,"

"Iya,"

Sepeninggalan Selly, Nyonya Bagaskara langsung mendekatkan kursinya ke meja anaknya.

"Sekretaris kamu baru lagi?"

"Iya, kalau ini jadi mantu Mamah. Gimana?"

"Memang nya dia suka sama kamu? dia masih muda, kamu sudah tua. Mana mau dia sama kamu,"

"Mamah jangan buat aku down, tapi dia dari keluarga sederhana. Ibu nya penjual berbagai macam kue, cocok gak sama Mamah,"

"Kamu pikir Mamah matre, cari besan yang kaya. Yang mau nikah kamu, bukan Mamah,"

"Ya udah, tugas Mamah cukup do'ain aku aja,"

"Semoga dia mau sama kamu, Mamah sih gak yakin. Tapi berusahalah,"

"Sudahlah, Mamah pulang aja. Bukan kasih semangat ke anaknya malah menjatuhkan semangat anaknya,"

"Hehehe... semangat ya Pak tua, buat dapatkan daun muda. Semoga dia bener-bener suka sama kamu, bukan karena kamu Bos nya. Mamah pulang dulu,"

"Hati-hati Mah,"

"Iya,"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Makan Siang

'Criiiiinngg' pesan dari Pak Bos

Pak Bos : "Ayok makan siang!!"

Selly : "5 menit lagi ya, Pak,"

Ceklek.

"Sekarang, gak usah pakai 5 menit," ketus Pak Bos.

"Iya, Pak,"

Selly langsung membereskan pekerjaannya, dan menyuruh Pak Bos untuk keluar dari ruangannya karena dia ingin berganti pakaian.

"Ribet banget sih, cuma mau makan siang aja," gerutu Selly sambil berganti pakaian.

selesai berganti pakaian Selly menghampiri Pak Bos yang sedang duduk di sofa kecil yang ada di ruangan Selly.

"Sekarang, Pak," Pak Bos langsung berhenti memainkan ponselnya dan melihat Selly yang berdiri di hadapannya.

"Tetap aja cantik," lirih Pak Bos, sembari berdiri.

"Besok-besok sebelum makan siang, kamu harus sudah berganti pakaian,"

"Apa sekretaris di sini tiap hari makan siang bersama Pak Bos?" tanya Selly.

"Tidak semuanya, hanya kamu,"

"Kok saya agak gak percaya ya,"

"Terserah kamu mau percaya atau tidak, cepat jalannya. Dendi sudah menunggu di Lobby,"

"Iya, Pak. Jangan galak-galak, nanti cepat tua,"

'Sialan ini anak kecil, berani-beraninya ngatain itu,' bathin Pak Bos.

Selly dan Genta sudah berada di dalam mobil. Selly heran, kenapa seribet itu naik mobil sama Pak Bos.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!