NovelToon NovelToon

Santri Mafia

penghianatan zoya

dor..

dor..

dor....

tiga peluru melesat kearah gadis cantik berpakaian serba hitam yang tengah berlari di buru beberapa orang yang juga berpakaian sama dengannya. dialah zoya, lebih tepatnya sylvia zoya atau yang sering di kenal 01 di markasnya. saat ini zoya sedang di buru oleh semua rekannya karena penghianatan nya.

belum lama ini, zoya menemukan sebuah rekaman yang tersimpan dalam PLASHDISK yang tak sengaja dia temukan di ruang rahasia gino, sang tuan yang menjadi junjungannya saat ini. dalam rekaman itu zoya menemukan sedikit ingatannya yang selama ini terkunci, zoya juga tidak menyangka akan melihat adegan yang sama untuk kedua kalinya, adegan di mana keluarga besarnya di bantai dalam waktu semalam. ayah yang mati terbunuh dihadapannya dan sang ibu yang ia hilang tanpa jejak dan kabar tiba-tiba ada dalam rekaman itu, terlihat tubuh sang ibu penuh dengan luka dan darah, tangan yang di rantai dan kaki yang di pasung, keadaan yang begitu tragis dan menyedihkan.

flashback

"kau lihat? aku membantai keluarga yang kau sayangi dalam sekali tarikan nafas! aku bahkan mengambutasi seluruh tubuh pria itu, apa kau lihat!!? hahaha..... ahaha... " suara tawa pria kekar dalam rekaman itu dengan sesekali mendaratkan tali sabuknya pada tubuh ibu zoya. terlihat sekali tatapan marah dan tak berdaya dari ibunya di tambah lagi air mata yang mengalir begitu deras di pipinya membuat zoya tak tahan menatap layar komputer nya, namun karena wajah orang yang menyiksa belum juga muncul di layar, akhirnya zoya terus melihat semua rekaman nya.

setelah beberapa lama penyiksaan yang di alami ibunya, pria itu kembali mengatakan beberapa hal lagi.

"Adelia Cassandra!! kau tau? aku begitu mencintaimu sebelumnya, aku melakukan banyak hal untukmu, aku bahkan tak pernah menyakitimu tapi apa balasannya? APA BALASANNYA!!.. kau tak pernah saklipun melihat ku, kau tak penah menghargaiku! kau menikah dengan pria itu dan bahkan kau memiliki putri dengannya!!, aku tak terima itu.. itu sebabnya aku melakukan hal ini hari ini! kau tau?? putrimu.. dia begitu mirip denganmu.. tenang saja akan ku rawat dia seperti kau merawatnya.. sayang.. jangan sedih.. aku tau kau terharu, tapi aku tidak suka melihat air matamu.. "

jlebb!!.. aaaakkhhh.......... !!

tepat setelah pria itu selesai bicara, dia tiba-tiba menusuk kedua mata ibu zoya dengan gunting yang entah dia ambil dari mana sebelumnya. suara teriakan yang begitu pilu dan menyakitkan, telinga zoya berkedut dan hatinya merasa hancur mendengarnya. tak terasa air mata zoya tak pernah berhenti mengalir sejak melihat kondisi ibunya dalam rekaman itu.

"bajingan!!" umpat zoya dalam marahnya

setelah teriakan itu, ibu zoya dengan seluruh kepedihan itu tiba-tiba berteriak

"aku bersumpah, kau tidak akan pernah tenang!! putriku akan mebalasmu gino!! aku tidak akan pernah memaafkan mu!! kau tau.. kau tak pernah mencintaiku! kau hanya terobsesi!!aku bersumpah aku tak akan membiarkanmu merasa tenang bahkan setelah kematianku!! putriku akan membalasmu gino! aku bersumpah!!!" ..

betapa terkejutnya zoya mendengar suara sang ibu, lebih terkejutnya lagi zoya mendengar suara sang tuannya "gino" di sebut sang ibu. jantung zoya seakan berhenti berdetak, hampir tak percaya dengan itu semua, hatinya yang dingin sebelumnya kini mulai merasa hancur.

tak berapa lama, kemudian pria itu yang ternyata benar adalah gino muncul di hadapan layar dengan bangganya dia berkata

"sayang tenanglah.. tak akan ku ceritakan tentangmu padanya, dia hanya akan mengingatku sebagai tuan. karena dia akan menjadi boneka untuk ku hahahahha..... !" ucapnya dengan suara lantang

zoya tak tahan dengan semua itu, zoya mematikan komputer nya dan menyimpan kembali PLASHDISHK nya kembali. dengan hati yang hancur dan pikiran kosong zoya masuk ruang gantinya, zoya mengambil beberapa benda kesayangannya, seperti pistol, pisau terbang dan pisau kembar yang di olesi racun sebelumnya kemudian menyembunyikannya di balik jaket kulitnya. zoya bersiap menuju ke rumah besar gino.

sampai di sana, zoya menemukan sang tuan besar yang tengah duduk dengan membaca koran di ruang tamu dengan segelas teh di tangannya. awalnya tuan besar CLOWDIO ALEXANDER, menyapa nya dengan sedikit ramah karena dia tau zoya adalah orang kepercayaan putranya. tapi sepertinya zoya datang bukan dengan niat yang baik, benar saja tiba-tiba zoya menembak kepalanya hingga tembus, tak hanya sekali, zoya bahkan menembak dadanya beberapa kali, meski begitu CLOWDIO sang tuan besar itu masih bernafas dengan sesenggukan dan juga dengan tatapan bingung dan marah kearah zoya. zoya mendekat dengan tatapan dinginnya, tak di sangka zoya juga menusuk perutnya lagi menggunakan pisau yang di bawanya sebelumnya lalu berkata

"tuan kau tau istilah nyawa di bayar dengan nyawa? beginilah cara putramu merenggut nyawa ayahku, aku akan membalasnya dengan merenggut nyawa ayahnya juga" bisik zoya di telinga clowdio, clowdio yang mendengar itu merasa marah dan hawatir dengan kekejaman yang akan di balas zoya.

srett..

zoya mengoyak perut clowdio hingga beberapa isi perutnya keluar berhamburan. zoya yang menatapnya masih belum puas, kini dendam ibunya masih belum terbalas dipikirannya. zoya meninggalkan mayat itu masuk kedalam mencari keberadaan nyonya Aster Alexander, ibu dari gino sang tuan nya dan juga istri dari pria yang dia bunuh sebelumnya.

"aaaaaaa!!!" tak di sangka sebelum menemukan nyonya Aster, pelayan pribadi pria itu melihat mayat yang begitu mengenaskan tergeletak di lantai dengan darah yang begitu banyak berceceran, zoya merasa berisik dengan teriakan dan...

dor.. !!

satu tembakan yang langsung menewaskan sang pelayan, kemudian nyonya Aster pun turun karena mendengar suara tembakan beberapa kali.

melihat suaminya yang sudah tak bernyawa tentu membuat Aster panik dan juga marah

"siapa yang melakukannya!!" teriaknya dengan marah sambil memeluk mayat sang suami

"kau marah?" tanya zoya yang sudah di belakang Aster

"sialan!! biadab!! apa yang kau lakukan pada suamiku!! jahanam!!" teriak Aster pada zoya

"melakukan sesuatu yang pernah putramu lakukan pada ayahku" jawab dingin zoya

Aster tentu terkejut mendengar nya, kejadian tragis beberapa tahun silam rupanya sudah zoya ketahui, Aster tau tentang kejadian itu namun dia bungkam karena dia juga tak masalah dengan kesalahan putranya, dia bahkan mendukung setiap kejahatan yang di lakukan sang putra tercintanya

"giliran mu" kata zoya yang kemudian tiba-tiba menyeret Aster dengan menarik rambutnya

"lepaskan!! dasar ****** sialan!!! apa yang kau lakukan! lepaskan aku!!!" bentak Aster sambil meronta, zoya tak peduli dengan itu dan terus menyeret Aster menuju lantai atas

sampai di lantai tiga, zoya menghempaskan tubuh Aster dengan keras di lantai. nyonya Aster begitu marah, tapi belum sempat dia berdiri zoya tiba-tiba mencengkram kembali rambutnya, kemudian menggoreskan pisau beracun pada wajah Aster. setelah itu zoya juga mengorek paksa kedua mata Aster menggunakan tangannya sendiri. teriakan menyakitkan dari Aster membuat telinga zoya begitu sejuk, hatinya merasa begitu senang.

Aster menjerit kesakitan, tapi zoya tak berhenti di sana dengan menggunakan sabuk rantai yang melilit di dres Aster, zoya beberapa kali memukuli Aster. setelah puas zoya kemudian melilitnya di leher Aster dan kembali menyeretnya ke arah tangga. di sana zoya mengikat ujung sabuk rantai itu di tiang dan lalu menjatuh kan tubuh Aster hingga tergantung di sana. Aster meronta dengan sekuat tenaga nya, sangat ingin ia berteriak tapi suaranya tercekat karena sabuk rantai yang melilit lehernya begitu keras.

selesai dengan itu, zoya juga mencari keberadaan gisyel, adik kembar gino yang kini sedang asik di kamarnya, gisyel tak tau apa yang terjadi di luar karena telinganya dia tutup menggunakan hedset. gisyel tak sadar jika zoya sudah di belakangnya.

.

.

.

"apa yang kalian bicarakan!!! apa zoya benar-benar membunuh ayah dan ibuku!!! bajingan kecil itu berani melawanku! di mana dia sekarang!! " seseorang dengan marah di ruangan yang bernuansa gelap dan hanya di terangi sedikit cahaya lampu yang sudah mulai redup, dia adalah gino, gino albert alexanderr

"ti.. tidak tau tuan.. " ucap seseorang yang sebelumnya melapor padanya

"anj**g sialan itu! jika dia berani muncul di hadapan ku, tak akan kubiarkan dia bernafas dengan tenang!!" umpat nya dengan marah

"cepat cari dia!! aku ingin dia dalam keadaan utuh!!" perintahnya dengan tegas dan terkesan sangat marah dan kesal

"tidak perlu, aku sudah datang.. tuan!" tiba-tiba zoya muncul di hadapan mereka semua dengan menenteng kepala gisyel di tangan kanan dan tubuh gisyel di tangan kiri. mata semua orang terbelalak melihat keberanian zoya saat ini. tak terkecuali gino, belum sempat bersedih karena kematian kedua orang tua nya, kini gino harus mendapati adik tercinta nya itu dalam keadaan mengenaskan pula.

"bedebah!!!! zoya... !!!!!!!!" teriak gino dengan lantang hingga menggema di seluruh ruangan

"apa? hei aku disini, kau tidak perlu berteriak karena dengan suara kecil pun aku bisa mendengar mu.. tuanku" kata zoya dengan seringaian kecil di sudut bibirnya

"bajingan!!!" kata gino lagi dengan marah dan air mata yang sudah mengalir melihat tubuh saudaranya telah terpisah dengan kepalanya

"hahaha.......... " kini zoya tertawa dengan lantang hingga memekak kan telinga mereka semua kecuali gino

"hei... apa yang kau tangisi? bukankah.. kau senang membunuh.. dan juga bukankah ini yang kau ajari pada ku, membunuh dan membunuh! ah.. rasanya bangga sekali bisa membalas sedikit dendam orang tuaku, entah apakah mereka tersenyum sekarang atau.. "

"zoya!!!" teriak gino memotong pembicaraan zoya yang begitu santai

brakk..

zoya menjatuhkan tubuh dan kepala gisyel, tiba-tiba zoya menarik pelatuknya kearah gino, tapi tak mengenainya karena gino menghindar lebih cepat. suasana kemudian pecah

"serang!!" perintah gino pada semua bawahannya yang berada di sana, zoya bertarung beberapa saat dengan mereka sebelum akhirnya dia melarikan diri, lebih tepatnya memancing mereka keluar dari ruangan itu ketempat yang lebih luas

🌹🌹🌹🌹

Hai guys... 👋 novel ini author tulis ulang ya, soalnya novel "SANTRI MAFIA" yang sebelumnya ada di akun lain author, tapi author gak bisa masuk lagi jadi gak bisa lanjutin. author tulis ulang disini ya, semoga kalian gak keberatan meski ada sedikit Kata-kata nya atau adegannya yang berubah, author berusaha memperbaikinya agar lebih bagus dan kalian bisa lebih terhibur dan suka ya dengan novelnya☺☺😊

semoga suka, dan SALAM HANGAT DARI AUTHOR YA😊😊🌹🌹

penghianatan zoya 2

kembali ke cerita awal..

dor..

kembali satu peluru melesat kearah nya, zoya tanpa peduli terus saja berlari

"zoya berhenti!! aku katakan sekali lagi berhenti!!" teriak lance dari belakang sembari mengejar zoya.

"ck, sial.. peluru ku tinggal satu, akan ku pergunakan dengan baik" gumam zoya sambil terus berlari

"zoya berhenti di sana atau aku akan benar-benar membunuh mu!" teriak lance kembali

"bodoh sekali, memangnya jika aku berhenti kau juga tidak akan membunuhku? heh lucu!" gumam zoya sambil terus berlari.

seluruh anggota bawahan gino kini memburu zoya, bahkan lance, sahabatnya pun kini memburunya. awalnya lance kaget mendengar berita pembantaian zoya, lance benar-benar tak menyangka jika sahabatnya itu akan senekat itu. lance datang setelah zoya hampir membantai habis bawahan gino di markas utama, tempat di mana zoya mengantar mayat gisyel sebelumnya. di markas, zoya adalah yang terkuat hingga menjadi tangan kanan gino sebelumnya. sebelumnya zoya dengan mudah bertarung dengan mereka karena kekuatan mereka masih jauh di bawah zoya, tapi bagaimanapun juga zoya adalah wanita meski yang terkuat dari yang lainnya, untuk melawan orang gino yang begitu banyak juga membutuhkan banyak tenaga. tenaganya kini berkurang, karena pertarungannya di markas utama sebelumnya cukup menguras tenaga.

"zoya berhenti atau aku akan menembak mu!!" teriak lance

setelah berlari begitu lama, zoya sampai di jalan buntu, seluruh anak buah gino mengepungnya, dan dihadapannya adalah sungai dengan arus yang begitu deras siapapun yang hanyut di sana akan mati terbawa arus

"ck, sial!" umpat zoya melihat kesialannya saat ini

"hahaha... lihatlah.. bahkan alam tak membiarkanmu kabur, berhentilah berlari ikut dengan kami secara patuh zoya!" ucap lance sambil menodongkan pistol kearah zoya

"heh! meneyerah? tak ada kata menyerah dalam kamusku, kau tau apa yang aku lakukan tidak salah lance! kau tau semuanya dan kau juga sama sepertiku! kau juga seorang anak dari korban gino! lalu untuk apa kau terus bertahan di posisimu?!" kata zoya penuh penekanan

"diamlah dan ikutlah dengan kami! jangan memberontak lagi, atau aku akan membunuh mu!" ucap lance lagi

"heh!! sepandai apapun tupai melompat pada akhirnya akan terjatuh juga! siapa yang akan menyangka 01, sylvia zoya, yang terkuat diantara anggota lainnya juga bisa sampai di titik ini? Hei.. sepertinya aku tak perlu mengeluarkan tenaga untuk merebut posisimu, haha..." ungkap willy yang juga menodongkan pistol pada zoya

"hah... aku baru berusia 16 tahun, tapi lihatlah.. begitu banyak orang yang menginginkan posisiku, willy berapa usiamu?? haha.. bahkan di usia mu yang sudah tua pun tak dapat menyaingi ku, tapi lihatlah wajah sombong mu, lucu sekali!" ejek zoya pada willy, tentu saja willy marah dengan ejekan zoya

"aku tidak setua itu! aku masih terlalu muda untuk kau sebut tua, lagi pula kau tak perlu mengeluarkan tenaga untuk mengejek ku di saat nyawamu sudah di ujung tanduk" balas willy dengan sedikit kesal

zoya menatap pistol di tangannya, lalu menatap semua orang yang menodongkan pistol kearahnya. perlahan zoya mengangkat pistolnya kearah willy lalu berkata

"hah.. rasanya tidak percaya, orang yang selalu menunduk di hadapan ku sebelumnya kini berani mengejek ku, dan juga.. seseorang yang sebelumnya selalu menemaniku bahkan menganggap ku orang spesialnya kini juga menodongkan pistol padaku, kenapa? apa TUAN KITA itu lebih spesial dariku?... lance?" tanya zoya dengan wajah datar nya

lance hanya diam mendengar perkataan zoya, tapi tak merubah sedikitpun posisinya, seolah dia tak perduli dengan zoya. lance dan zoya memanglah sangat dekat, bahkan lance menyimpan rasa untuk zoya tapi zoya pernah menolaknya karena menganggapnya sebagai saudaranya. usia nya dengan zoya tak jauh beda, zoya baru 16 tahun sedangkan lance berusia 19 tahun beda dengan willy yang sudah berusia 27 tahun

"lance kau tak ingin menyampaikan pesan terakhirmu?" tanya zoya lagi yang membuat lance mengerut kan dahi, apa maksut zoya dengan pesan terakhir? apa dia akan bunuh diri dengan melompat ke sungai? tidak! dia tidak akan membiarkannya melompat

dor...

suasana menjadi hening sepersekian detik, apa!! zoya menembak dirinya sendiri?! astaga gadis itu benar-benar nekat!

"selamat tinggal lance.. kau tau.. ? aku juga menyayangimu.. lance!" ungkap zoya dengan tersenyum pahit kearah lance

byurr....

"ahh sial!!!" pekik willy yang kemudian menembak air sungai secara brutal berharap zoya terkena pelurunya, tapi sialnya arus sungai terlalu kuat hingga tubuh zoya tak terlihat keberadaannya

"akkhh... sial!! bajingan itu tak akan membiarkan kita tenang!" umpat willy karena dia tau jika zoya tak di temukan mereka yang akan menerima imbasnya

lance menatap arus sungai dengan nanar, tak ada yang tau apa yang dipikirkan lance saat ini karena wajahnya yang datar tanpa ekspresi

"ayo kembali!" ajak lance pada semua bawahannya, mereka kemudian pergi dari tempat itu menuju markas utama untuk melaporkan hilangnya zoya. awalnya willy menolak dan ingin menelusuri sungai tapi lance mengatakan jika itu percuma karena zoya tidak akan bisa hidup dan arus akan membawa tubuhnya entah kemana

di perjalanan kembali lance meracau dalam hatinya

'zoya kumohon! kumohon zoya.. tetaplah hidup! kau harus membalas dendam mu hingga ke akarnya! jangan mati zoya! aku tak mengizinkanmu untuk mati!! apapun yang terjadi aku tak ingin kau mati! pergilah zoya, pergi sejauh mungkin! maaf aku terpaksa mendorongmu untuk melakukan hal nekat ini, aku ingin kau terbebas dari dunia gelap penuh noda darah ini! tetap lah hidup zoya atau aku tidak akan hidup dengan tenang.. aku juga menyayangimu, aku tau kau juga mencintaiku zoya, maka dari itu demi aku tetap lah hidup, jika suatu hari kau kembali untuk membalas dendam aku akan di depan mu untuk mendukungmu, aku bersumpah untuk itu sayang!' racau lance dengan menahan air matanya agar tidak terjatuh

sampai di markas utama willy, lance dan semua bawahannya yang turut mengejar zoya mendapat tamparan bertubi tubi dari gino

"aakhh... !!!!! sial!! bedebah sialan!!!" teriak gino dengan marah

"pergilah kalian!! temukan zoya dalam keadaan hidup ataupun mati!! jika di masih hidup bawa dia secara utuh! dan jika dia mati bawa mayatnya kemari!! cepat!!" bentak gino yang sudah tak sabar mengingat kondisi kedua orang tuanya dan juga adik kembarnya

"baik!" serempak semuanya menjawab tak terkecuali lance

setelah kepergian mereka semua, gino kembali menggila melempar semua benda yang ada di hadapannya, mengacak kasar rambutnya dan bahkan beberapa kali menghantam tembok dengan tangannya hingga darah segar mengalir di kelima jarinya

"hehe.. ! adelia kau tau? dia.. dia benar-benar menjadi yang seperti kau inginkan! dia benar-benar menjadi seperti yang kau sumpahkan!! hehe.... aku marah karena dia lancang menyakiti keluarga ku tapi.. aku juga senang karena dia sepertimu! dia menjadi sepertimu, kuat dan... sulit di kendalikan. aku tak dapat mengendalikan mu untuk menjadi milikku, dan sekarang aku juga belum sempat memilikinya meski pernah aku kendalikan menjadi boneka pembunuh ku! hahaha..... !! akan ku dapatkan dia kembali apapun yang terjadi!!" gumam gino meracau

🌹🌹🌹🌹

Hai guys.. 👋👋

semoga kalian suka ya sama ceritanya, SALAM HANGAT DARI AUTHOR😊😊🌹🌹

malaikat penyelamat

2 bulan telah berlalu...

zoya perlahan membuka matanya, terlihat ruangan yang serba putih, ada laci di samping kanan dengan beberapa benda-benda aneh. tunggu.. dia.. di rumah sakit?? hei siapa yang membawanya kemari? apakah gino? tidak! dia tidak boleh terus tinggal di sini!!

krieett...

suara pintu di buka, menampakkan seorang suster yang datang untuk memeriksa keadaannya. betapa terkejutnya sang suster yang melihat zoya hampir melepaskan selang infus di tangannya, dengan cepat suster itu menghentikan tangan zoya.

"apa yang kamu lakukan! kamu belum sembuh dan masih tidak bertenaga, tenanglah disini tempat yang aman, apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya suster itu melihat zoya yang buru-buru ingin melepas infus dan turun dari ranjang seolah-olah ia sedang ketakutan akan sesuatu

zoya diam sesaat, kemudian mulai berakting seolah-olah dia tak berdaya dan trauma yang tinggi

"si.. siapa kamu.. di maka aku? si.. siapa.. siapa yang membawaku kesini.." kata zoya dengan suara yang sengaja di bata-bata

"tenanglah, seseorang menemukanmu di tepi sungai, beruntung kamu selamat sebelumnya kami hampir putus asa menangani mu, karena peluru hampir mengenai jantungmu dan juga kamu kehilangan begitu banyak darah, tapi syukurlah nona hani bersedia mendonorkan darah untuk mu" kata suster menenangkan zoya

"si.. siapa yang mendonorkan darah untuk ku? apa.. apa ada seorang lelaki yang juga datang kemari?.. " tanya zoya dengan akting yang masih sama

"tidak, kamu tenanglah tidak akan ada yang melukaimu disini, tunggu disini akan saya panggilkan dokter dan juga nona hani yang telah membantumu" kata sang suster yang kemudian keluar dari ruangan di mana zoya masih berbaring saat ini

'seseorang membantuku? apa aku masih pantas dengan bantuan itu? lalu.. bahkan dia mendonorkan darahnya untuk ku.. rasanya sangat mustahil aku yang sudah banyak melenyapkan orang dengan sia-sia ini mendapatkan kebaikan orang lain' batin zoya sambil sedikit menghela nafasnya

tunggu.. sudah berapa lama dirinya disini? zoya sedikit mengumpat karena kebodohannya yang tak bertanya sudah berapa lama dia berbaring di sana. tak berapa lama kemudian dokter masuk bersama suster sebelumnya, dokter memeriksa keadaan zoya.

"detak jantungmu sudah mulai normal, entah apa yang kau alami, kau masih sangat muda.. apa seseorang melakukan kekerasan terhadapmu? jantung mu sedikit tergores tapi tidak parah" kata sang dokter. zoya memulai kembali aktingnya yang seperti orang yang ketakutan

"be.. berapa lama saya disini dok.. " tanya zoya dengan suara yang kecil tapi masih bisa di dengar sang dokter

"dua bulan, kau terbaring koma selama dua bulan. kami kira kamu tidak akan pernah bangun karena sebelumnya tidak ada Tanda-tanda tentang perkembangan kondisimu setelah operasi selesai. hingga suster datang dan mengatakan kau bangun dari masa kritis" ungkap sang dokter

'apa alam juga mendukungku untuk meneruskan balas dendam ku? aku belum puas dengan sebelumnya aku masih ingin menyiksa pria bajingan itu! benar-benar sangat ingin mengorek isi perut dan kepalanya!' batin zoya

melihat zoya yang termenung dokter tak lagi berkata apapun mungkin pasien nya ini butuh sedikit ketenangan entah masalah apa yang menimpanya sebelumnya semoga saja tidak merusak mentalnya, sungguh gadis di depannya ini masih sangatlah muda.

baru saja dokter ingin keluar seseorang lagi datang menghampiri mereka, awalnya dokter ingin menghalanginya tetapi orang itu memaksa karena ingin tau keadaannya

"dokter sebentar saja, aku hanya ingin bertanya apakah dia merasa baik atau tidak" paksa nya

melihat dokter itu berdebat dengan seseorang di dekat pintu, zoya berfikir mungkin itulah orang yang telah menyelamatkan nyawanya

"dok, apakah dia yang telah membantuku? " tanya zoya yang tak lagi berakting

mendengar suara zoya, akhirnya sangat dokter mengizinkan orang itu masuk, mungkin zoya juga ingin mengatakan sesuatu padanya. dokter kemudian keluar bersama dengan suster sebelumnya

"kamu gak apa-apakan? kamu merasa sakit gak? " tanya nya pada zoya

"kenapa kau membantu ku?" tanya balik zoya pada nya

"hei.. dasar aneh! siapa orang yang telah melahirkan orang bodoh sepertimu ini?! orang akan merasa bersyukur karena di tolong tapi kamu malah bertanya seolah heran kenapa aku membantumu!" oceh nya tanpa menjawab pertanyaan zoya, baru kali ini ada orang yang begitu lancang memarahinya seperti ini, tapi sepertinya zoya tidak marah malah sebaliknya hatinya merasa tenang dan ini untuk pertama kalinya untuk zoya

"itu.. aku hanya bertanya karena sebelumnya aku hampir di bunuh orang jahat" bohong zoya

"huft.. aku kira kau heran karena apa.. tentu saja aku membantumu karena aku orang baik, hehe.. aku bercanda. saat itu aku melihatmu tergeletak di pinggir sungai dengan luka yang sudah membengkak, dan bajumu juga koyak.. sepertinya kamu terbawa arus ya? seharusnya orang akan mati jika terbawa arus yang begitu deras dan apalagi kamu terluka kehilangan banyak darah, tapi sepertinya Allah masih menyayangimu itu sebabnya kamu masih hidup, jadi bersyukurlah" katanya panjang lebar pada zoya

"eh.. aku lupa, panggil aku hani,, namamu siapa? kamu gak hilang ingatan kan?" tanya nya lagi

"tidak, aku zoya" kata zoya jujur

'Allah.. sudah berapa lama aku melupakan nama itu? semenjak keluarga ku di bantai dan hidup dengan si bajingan gino itu aku tak pernah ingat lagi dengan nama itu... saat itu usiaku baru sembilan tahun.. ah.. sudah sangat lama sekali ternyata.. ' batin zoya dengan tersenyum kecut yang tak di sadari hani

"kenapa diam? kamu.. kenapa bisa ada luka tembakan di dada mu? apa kamu di buru orang jahat?" tanya hani pada zoya yang masih termenung

"kau.. berapa usiamu?" tanya balik zoya tanpa menjawab pertanyaan hani

"hah.. 16" jawab hani dengan helaan nafas karena sudah kedua kalinya dia bertanya pada zoya tapi di tanya balik tanpa di jawab

"usia kita sama" kata zoya singkat

"mm.. dimana keluargamu? aku akan menelfon mereka untuk menjemputmu nanti" kata hani

"aku tak memiliki keluarga, keluargaku tak ada yang tersisa. mereka semua mati terbunuh dan hanya aku yang hidup" kata zoya yang jujur akan hal itu. betapa kagetnya hani mendengar hal itu, ternyata zoya sangat malang, nasibnya begitu sangat buruk astaga hani sangat ingin menangis karena cerita zoya

"tidak apa, kamu jangan takut kamu bisa tinggal denganku dan nenek. oh ya jangan takut juga gak punya keluarga aku sama nenek bisa jadi keluargamu. karena kamu gak punya tempat tinggal jadi kamu terpaksa tidak bisa menolaknya, dan satu lagi.. kata dokter kamu sudah baikan besok sudah boleh pulang asal hari ini kamu istirahat dengan baik, nenek juga juga tidak keberatan" kata hani dengan semangat

'sejak kapan aku bilang tak punya tempat tinggal? aku hanya bilang tak memiliki keluarga. tapi begini lebih baik! jika aku kembali sekarang gino bisa saja menghabisi ku. ah.. orang bodoh di depanku ini bicara begitu banyak dan juga sok dekat denganku tapi itu membuatku tenang entah kenapa, aku juga tidak tau' batin zoya menatap hani di depan nya

"kamu begitu baik, tidak takut orang lain memanfaatkan mu? bagaimana jika ada orang yang memanfaatkan kebaikanmu, termasuk... aku! kamu tidak takut aku memanfaatkan mu? bagaimana jika aku orang jahat?" kata zoya sambil menatap lekat kearah hani

"tidak takut, lagipula aku berbuat baik juga atas keinginan ku. jika ada yang memanfaatkannya itu urusan mereka, dan juga aku percaya padamu.. aku yakin kamu bukan orang jahat" jawab hani dengan penuh yakin

'entah dia terlalu bodoh atau memang berhati malaikat. tapi yang pasti aku tidak akan memanfaatkanya' batin zoya lagi

"terimakasih" secara tiba-tiba zoya mengatakannya, bahkan dirinya pun tak sadar dengan apa yang di katakan nya

'heh.. sebelumnya aku tak pernah mengucapkan kalimat itu, tapi sekarang.. ' batinnya yang heran dengan dirinya sendiri

"tidak perlu berterimakasih.... mm.. saat aku menemukan mu waktu itu aku melihat ada beberapa orang juga yang menelusuri sungai dan sepertinya mereka terlihat jahat karena wajah mereka sangat sangar, aku gak berani ambil resiko untuk memberi tau tentangmu. bagaimana jika mereka berniat jahat.. jadi aku diam-diam menyembunyikan mu di balik semak-semak, dan sampai sekarang aku belum pernah bertemu mereka lagi" cerita hani yang tiba-tiba membuat zoya terkejut

"kamu.. menyembunyikan ku?" tanya zoya tak percaya

"iya, firasat ku mengatakan jika aku harus menyembunyikan mu" jawab hani polos

'dia bahkan menyembunyikan kan ku tanpa tau aku benar-benar dalam bahaya, dia memang seorang malaikat! tidak tau kapan aku pernah berbuat baik hingga aku bertemu dengan malaikat seperti dirinya' batin zoya terharu dan hampir meneteskan air matanya

🌹🌹🌹🌹

Hai guys... 👋👋

jangan lupa komen dan like ya supaya author semangat nulisnya😊😊

selamat membaca dan SALAM HANGAT DARI AUTHOR 😊😊🌹🌹

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!