NovelToon NovelToon

I Change The Genre From Romance To Fantasy

Bab 1. Episode 1

***

SRASSSSS... GRUMM...

Hari itu aku terbangun dari tidur panjang yang aku sendiri tidak berfikir bahwa aku akan bangun untuk melihat dunia lagi.

CTARRR.

Suara badai petir terdengar dari berbagai arah, kilatnya samar-samar masuk kedalam kelopak mataku yang tampak berat kurasa.

Membuka Mata.

Perlahan aku mulai membuka mataku untuk melihat situasi apa yang akan menantiku. "Oh...." Nafasku terasa berat namun perlahan mulai meringan. "Aku... Masih hidup...." Perlahan aku mengedipkan mataku untuk menyesuaikan visual yang ada didepan mataku.

"Dimana...?" Mataku kembali tertutup rapat ketika aku mulai mengucapkan beberapa kalimat dan tertidur lagi karena merasakan kelelahan.

***

Namaku adalah Dera Anka, aku adalah seorang Hunter kelas S termuda dibumi, aku telah menjadi Hunter terkuat di dunia diusiaku yang ke 15 dua tahun setelah evolusi manusia berlangsung. Sebagai kelas S aku diberkati dengan kekuatan luar biasa dan umur yang panjang berbeda dengan golongan kelas lainnya yang lebih rendah dari kelasku.

Akan tetapi pada akhirnya, 'Apa yang dibuat dari tanah akan kembali ketanah' . Usia yang terbilang abadi itu telah mencapai akhir, tepat di usia 199 tahun aku mencapai akhir hidup dan mengakhiri petualangan yang tidak akan pernah aku lupakan.

"Aku suka hidupku."

Di ambang akhir hayatku, orang-orang yang telah membangun koneksi denganku menatap dalam-dalam kearahku. Tubuh tua dan keriput menjadi saksi dari kisah perjalanan hidup yang selama ini aku jalani sebagai Hunter generasi tertua. "Pada akhirnya aku tetap akan mengakhiri kisahku," kataku dengan suara lirih. "Aku ingin sendiri dihutan untuk sementara," pintaku pada muridku yang langsung dikabulkan.

Sebelum menjelang kematian aku duduk bersandar disebuah kursi kayu dengan pemandangan alam yang asri dalam sebuah hutan buatan. Di sebelah jendela yang terbuat dari kayu terdapat sebuah rak buku sederhana yang dulu diberikan oleh salah satu muridku sebagai tempat untuk meletakan buku bacaan ketika aku sedang bosan. "Kalau dipikir-pikir aku belum pernah membaca satupun buku dari sana."

Perlahan tanganku yang kurus mengambil satu buku bersampul pink dengan hiasan mewah seperti buku dongeng khas remaja.

[ 'My Beloved Princess Delilla' ] Aku menatap judul buku itu cukup lama, rasanya seperti bernostalgia dengan masa remajaku sebelum pasca evolusi berlangsung.

Perlahan aku membuka lembar halaman.

[ Cepter 1. Pertemuan yang ditakdirkan ] Aku mulai membaca isi novel itu perlahan, menikmati setiap kalimat dalam tulisan sederhana yang sudah lama tidak kulihat.

"Kisah romantis..., Novel ini tidak sesuai dengan genre hidupku." Meski mengatakan itu, aku tetap membaca halaman demi halaman sampai tengah malam. "Cerita klasik memang berbeda, terlalu banyak romantisme didalamnya.... Seharusnya aku membaca cerita fantasi." Aku menutup buku lalu mengembalikannya pada tempatnya.

"Huhhh...." Aku menyandarkan tubuh tuaku diatas tempat tidur empuk setelah menutup jendela kamar. Diatas tempat tidur aku memikirkan beberapa hal.

Pasti menyenangkan jika aku hidup didalam novel fantasi, aku tidak suka novel romantis karena sejak awal aku tidak tertarik memiliki pasangan. Bibirku yang pucat tersenyum.

"Apa yang aku pikirkan." Malam itu aku menatap langit-langit kamar yang terbuat dari kayu terkuat dibumi cukup lama. Samar-samar energi biru keluar dari tubuhku dan terbang seperti kupu-kupu dimalam hari.

"Jadi sekarang adalah akhirnya." Sebagai manusia yang hidup cukup lama, aku menyadari bahwa saat itu adalah hari terakhirku didunia. "Aku menyukai ini." Setiap detik, setiap menit kurasakan perlahan.

Energi yang telah kupinjam dari alam kembali kebumi seperti debu yang dibawa oleh angin. "Hhhhhuh...." Dengan satu tarikan nafas.

"Ini seperti mimpi ... Kuharap aku tidak pernah bangun dari mimpi indah ini." Setelah itu semua penglihatanku menjadi gelap, sunyi tidak ada suara terdengar.

......Jangan Lupa Like dan Coment ......

Episode 2

KLANG....

Ketika aku membuka mataku, sebuah lonceng emas raksasa berbunyi dari atas awan bercahaya matahari ketika tubuhku terambang diatas awan.

"Sangat indah...." Aku begitu terpana melihat pemandangan menakjubkan itu, untuk pertama kalinya dalam hidup aku melihat tempat secantik itu sampai-sampai aku hampir menangis.

"Ahhh.... Anak favoritku."

Ketika aku menyaksikan keindahan itu dalam takjub tiba-tiba suara merdu yang sama dengan suara lonceng menarik perhatianku. Suara itu begitu enak didengar, tampak megah dan penuh wibawa.

"Suara siapa itu?."

Aku mencari-cari sumber suara untuk menemukan pemilik suara yang begitu merdu.

"Kamu tidak akan bisa melihatku."

"Huh???."

Suara kembali terdengar, kali ini suara itu begitu dekat sehingga tubuhku yang telah mati rasa merasakan kehadirannya yang begitu luar biasa. "Aku sudah melihat dan menyaksikan kisah yang telah kau bagikan."

"!!!"

Tubuhku yang terambang merasakan sebuah sentuhan dari tangan sosok raksasa yang tergambar di dalam bentuk gumpalan awan.

"Sangat indah."

Gumpalan awan itu membentuk sosok manusia dengan wajah yang matanya tertutup dan rambut panjangnya yang terurai seperti ditiup angin. "Siapa kamu?," tanyaku kagum.

"Aku seseorang yang telah menyaksikan kehidupanmu sejak lama."

Aku masih menatap gumpalan awan itu ketika telapak tangannya sudah berada diatas kakiku. "Di dunia manusia, kalian menyebutku sebagai Dewa."

"Ahh...! Pantas saja suara anda begitu merdu... Tidak mungkin manusia bisa memiliki suara seindah itu jika bukan seorang dewa," kataku penuh rasa hormat.

Sejak dulu, aku bukan orang yang memiliki kepercayaan terhadap dewa tetapi, sejak perubahan evolusi pada manusia aku mulai menyakini bahwa mereka benar adanya sehingga aku selalu menaruh rasa hormat kepada sosok yang selalu digambarkan oleh orang-orang yang percaya kepada mereka.

Karena merasa hidupku telah berkahir aku membernaikan diri untuk bertanya lebih banyak. "Apa yang saya lakukan ditempat ini...? Mengapa anda yang begitu luar biasa berada dihadapan saya yang hina ini?," Tanyaku sesopan mungkin.

Aku yang masih muda mungkin akan menantang sosok luar biasa didepanku seperti halnya ketika aku menghancurkan monster-monster yang bermunculan dari dimensi yang berbeda akan tetapi karena saat ini aku sadar bahwa tubuhku yang telah menjadi roh bukan apa-apa lagi dihadapan sosok awan raksasa itu.

Tersenyum.

Wajah meram awan tersenyum sangat manis, aku tidak tahu apakah dia pria atau wanita karena kecantikannya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata sederhana.

"Sejak pertama kali kekuatanmu terbangun, aku selalu memperhatikanmu, caramu berbicara, caramu bertarung, caramu menarik orang-orang di sekitarmu selalu membuatku kagum... Bisa dibilang aku ini adalah pengemar beratmu...."

"Hem???." Aku menatap wajah tersenyum itu bingung.

"Aku menyukaimu... Aku menyukai bagaimana kamu membawa cerita yang telah diatur oleh takdir berubah total menjadi kekacawan...."

Aku terdiam. Apa dia berbicara bagaimana aku berlari liar untuk menyelesaikan misi tantangan?, Batinku.

"Hehehe...." Suara tertawa berhenti. "Saya sangat menyukai ceritamu, semuanya sangat bagus... Sangat bagus tetapi, cerita yang menarik sekalipun pada akhirnya harus berkahir." Ada nada sedihbsekaligus kecewa dalam kalimatnya. "Tapi!." Suara kembali berlanjut, kali ini dengan nada bersemangat.

"Aku memutuskan untuk memberimu cerita baru..., Dengan dirimu sebagai salah satu karakter disana!."

"Huh???." Aku mulai binggung.

"Tertarikkah kamu untuk memulai cerita baru di kehidupan keduamu." Mendengar hal itu mataku terbuka lebar. Rasa tidak percaya sekaligus senang membanjiri isi hatiku yang telah mati. "Maksud anda saya akan hidup kembali?," Tanyaku ragu.

"Benar, tapi kali ini... Dalam cerita yang berbeda."

"Apa maksud anda?."

"Kamu telah membaca sebuah buku yang menarik... Aku melihatnya tepat setelah hidupmu hampir berakhir...."

"Buku yang menarik???," gumamku pelan. "Ah!." Ingatan tentang aku yang melihat sebuah novel lama terljntas diotakku. "Cerita dalam novel romantis itu?!."

"Benar, kalau dipikir-pikir kamu tidak memiliki kisah romantis dalam ceritamu." Suara yang agung itu tampak kesal namun tidak terdengar jahat. "Tapi aku suka...." Katanya sekali lagi.

"Karena itu... Aku ingin kamu menjadi salah satu dari karakter dalam buku itu untuk mendogeng padaku seorang."

Aku masih tidak mengerti apa yang dikatakan olehnya. "Menjadi karakter...."

"Heee.... Itu pasti akan menarik."

Ketika aku masih larut dalam pemikiranku tiba-tiba sebuah pusaran cahaya seperti menyedot tubuhku kedalam. "Apa yang—!."

"Aku menyukaimu dan juga ceritamu karena itu... Sekali lagi.... Tolong hibur diriku yang merindukan kisah menarik lainnya...."

Tubuhku menegang, seperti tali yang dipelintir semuanya terasa sangat menyakitkan. "AAAAAARG—." Rasanya begitu menyakitkan lebih dari rasa sakit yang selama ini aku rasakan ketika bertarung melawan manusia ataupun monster.

"Proses pemindahan jiwa memang menyakitkan dan melelahkan tapi kamu akan menerima hal baik daripada itu.... Bukankah menarik mendapat Trasmigrasi setelah Reinkarnasi?.

"Ah! Aku hampir lupa, untuk menjaga kerahasiaan pertemua kita, aku akan menghapus ingatanmu ketika bertemu denganku.... Akan buruk jika dewa lain mulai memperhatikanmu seperti sebelumnya....

"Cukup aku saja yang menontonmu... Aku tidak suka penonton yang banyak bicara dan mengeluh." Pada akhirnya dewa sedikit menceritakan kekesalanya terhadap beberapa dewa yang telah menyaksikan ceritaku sebelumnya sambil menunggu proses penghapusan ingatan selesai dilakukan.

"AAAAARG-." Aku masih menjerit kesakitan selama beberapa saat dan kemudian.

"Selesai... Sekarang berikan aku alur cerita yang berbeda dari cerita aslinya." Itu adalah terakhir kalinya aku mendengar suara yang begitu lembut dan menenangkan seperti lagi pengantar tidur.

Episode 3

***

"Hei! Kamu dengar tidak, putri bangsawan dari keluarga Emersyn kembali membuat ulah!."

"Ohh... Cerita itu, aku sudah dengar... Katanya dia menjadi gula karena pertunangannya dengan Putra Mahkota dibatalkan."

"Benar, aku juga dengar dia menyiramkan minumannya ketubuh nona muda yang mengasihaninya."

"Heee... Sejak awal anak-anak yang tumbuh dari keluarga Emersyn tidak ada yang waras, mereka semua melakukan hal-hal jahat sesuka hati mereka."

"Benar-benar keluarga yang mengerikan."

Bisikan demi bisikan disampaikan dari mulut kemulut, orang-orang saat ini tengah heboh dengan gosip gencar dari kalangan bangsawan. Semua orang tahu bahwa keluarga Emersyn adalah keluarga bangsawan terkenal dikerajaan Harper, keluarga itu terkenal akan sejarah panjangnya ketika kerajaan Harper pertama kali didirikan oleh kaisar pertama.

Berkat sejarah itu pula pihak dari istana kekaisaran tidak akan memiliki keberanian untuk bersinggungan dengan keluarga yang terkenal akan kekuatan sihirnya yang luar biasa dan pengaruhnya didunia bisnis begitu besar.

"Tsk, dasar bermulut besar." Kataku melihat keramaian dari sudut meja makan.

Bila dibandingkan dengan keluarga kerajaan Harper, keluarga Emersyn bisa dikatakan jauh lebih kuat generasinya dibandingkan dengan kaisar-kaisar yang terlahir di keluaga kerajaan.

Oleh sebab itu sebagai bentuk rasa urgensi diistana, pihak kekaisaran memutuskan untuk membuat kesepakatan pada kepala keluarga Emersyn untuk menikahkan setiap gadis yang lahir dari keluarga itu untuk dijadikan sebagai permaisuri.

Akan tetapi, kesepakatan yang telah dijalin tidak selamanya berlaku, beberapa anak gadis dari Emersyn tidak menaruh minat apapun pada keluarga kerajaan dan memilih menikah dengan keluarga bangsawan lain sehingga kesepakatan yang telah diikat sangat erat menjadi renggang seiring berjalannya waktu.

Jika mengikuti alur cerita awal dari cerita novel yang dulu pernah kubaca, adakala didalam keluarga Emersyn terlahir anak perempuan dengan kekuatan yang sangat hebat, kekuatan yang dia miliki bahkan melebihi kepala rumah tangga Emersyn terdahulu dimana gadis kecil yang baru berusia 5 tahun telah menguasai titik kontrol terakhir pengendalian sihir.

Dia adalah kebanggaan keluarga Emersyn, sosok yang dikatakan akan menjadi pemimpin keluarga selanjutnya ketika dia masih memiliki saudara Laki-laki tertua dan saudari Perempuan tertua. Dia adalah Ira Elyse Emersyn, sosok pemeran penjahat utama dari novel yang berjudul 'My Beloved Princess Dellila' .

Ira Elsye adalah sosok wanita yang digambarkan memiliki rambut hitam legam panjang dengan kecantikan seperti bulan di malam tak berbintang. Kreterianya yang luar biasa dengan seluruh aksesoris langka yang selalu dia gunakan terkadang membuat setiap bangsawan tingkat Duke sekalipun menaruh rasa iri padanya dan keluarganya.

Tapi dari itu semua sifat yang digambarkan oleh pengarang pada karakter itu cukup buruk. Dia digambarkan sebagai wanita egois dengan keserakahan akan apapun yang dia inginkan. Tipe karakter yang memiliki obsessi besar terhadap apapun yang menarik perhatiannya termasuk 'Memiliki Putra Mahkota' yang merupakan protagonis pria dalam novel.

Ira Elsye Emersyn bertunangan dengan calon putra mahkota ketika masih anak-anak berusia 6 tahun, Ira yang saat itu tertarik dengan pangeran muda memutuskan untuk menikahinya di masadepan sehingga pertunangan tidak bisa dihindari.

Lamban laun berlalu, rasa yang ada didalam hati semakin tubuh seiring bertambahnya usia, Ira yang tumbuh sebagai wanita cantik dan Putra Mahkota yang tumbuh begitu mempesona berhasil membuat obsessi dalam diri Ira tumbuh semakin berbahaya.

Akan tetapi rasa yang dia miliki berbanding terbalik dengan yang dimiliki Putra Mahkota, anak kecil yang dulu tidak mengetahui apa-apa kini telah tumbuh menjadi pria dewasa dengan kecerdasan yang membawanya menuju kursi putra mahkota mengalahkan seluruh pesaingnya.

Tidak seperti Ira, putra mahkota tidak memiliki rasa apapun padanya, bahkan berniat untuk memutuskan ikatan pertunangan itu untuk menikahi pujaan hatinya yang merupakan Anak Haram dari seorang Duke Rabatra, Protagonis wanita dalam novel yang bernama Mariana Dellila Rabatra.

Seperti protagonis dalam cerita novel sosok pemeran utama wanita digambarkan begitu cantik seperti padang rumput hijau dipagi hari. Sosoknya yang lembut dengan rambut panjang seputih salju, bibir semerah buah aple, dan berkepribadian seperti seorang malaikat.

Dikatakan bahwa siapapun yang melihat dia akan merasakan surga instan seketika ketika menatapnya walau hanya 10 detik. Berkat semua kesempurnaan itu karakternya menjadi primadona, menarik banyak perhatian dari karakter-karakter lain untuk menjadi pedang dan pelindung disekelilingnya.

Sosok yang seperti itu telah melunakkan hati Putra Mahkota, membuatnya jatuh cinta setiap kali pertemuan kecil mereka. Kisah cinta yang dimulai secara diam-diam tidak selamanya bisa ditutupi. Hubungan romantis mereka telah sampai ke telinga Ira yang membuatnya murka. "Berani-beraninya kalian!!!."

.......Bersambung.......

.......Like dan Coment.......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!