NovelToon NovelToon

Menikahi CEO Cacat

awal mula

Siang ini keluarga Glover kedatangan tamu istimewa. Betapa senangnya karena kedatangan keluarga Anderson yang dikenal sebagai keluarga terkaya dan ditakuti di negaranya.

" Saya langsung saja, Kedatangan saya kesini ingin melamar putri anda." Tanpa basa basi nyonya Rosalina langsung mengatakan kedatanganya kepada Antonio.

Sedangkan nyonya Viona kekamar Clara" nak kamu siap-siap yah, Dandan yang cantik supaya keluarga Anderson lebih terkesan melihatmu." Kata nyonya Viona.

Clara begitu bahagia mendengar keluarga Anderson datang untuk melamarnya" Aku sangat senang ma, Aku akan dandan yang cantik."

Tidak membutuhkan waktu yang lama mereka sudah keluar dari kamar Clara.

" Hai Tante !!" Kata Clara dengan senyumannya yang tercantik" Nama saya Clarencia Glover." sapa Clara.

" Perkenalkan ini anak saya Clara, dia adalah penerus di perusahaan kami." kata Antonio.

Bersamaan dengan pintu yang dibuka oleh Bella, Semua mata yang ada di ruang tamu tertuju pada Bella." Maaf itu anak saya Bella yang tidak sopan ." Kata Antonio dengan wajah yang kesal.

" Tidak apa-apa tuan" Kata nyonya Rosalina, Dan berdiri mengambil tangan Bella" Sini duduk Bella." Kata Rosalina dan menyuruh suaminya geser sedikit.

Bella yang masih bingung karena biasanya setiap tamu yang datang kerumah orang tuanya pasti akan merendahkan bella dengan tatapan yang sinis, Tapi ini berbeda, Mereka memperlakukan Bella dengan baik.

" Baiklah kedatangan saya kesini ingin melamar putri anda yang bernama Bella" kata Julian Anderson.

Antonio Glover dan nyonya Viona serta Clara sangat terkejut. " Bella belum selesai kuliah tuan, lebih baik Clara, dia sudah lulus di universitas dan dia akan meneruskan perusahaan kami." kata Antonio Glover.

" iya tuan kenapa bukan Clara saja." sambung Viona.

Clara yang mendengar Bella yang akan dilamar, Dia terus membujuk kedua orang tuanya agar dia yang dilamar.

" Saya hanya akan melamar Bella untuk putra saya Seanovic Anderson." kata nyonya Rosalina.

Keluarga Anderson sudah tau kalau Bella sudah tamat dari universitas dan sudah menjadi seorang dokter.

Bella yang mendengar dirinya di lamar sangat senang karena dia punya alasan untuk keluar dari keluarganya yang begitu membencinya.

" Bella apakah kamu mau menerima lamaran saya?" Sambung nyonya Rosalina. Dengan penuh harapan nyonya Rosalina menatap Bella.

" Iya Tante ." kata Bella, Dia yang cepat mengambil keputusan bukan tanpa alasan, Dia yang sangat ingin keluar dari keluarganya.

" Baiklah saya rasa kedatangan kami sudah selesai, Kami ingin berpamitan." Kata tuan Julian.

" Terimakasih Bella kamu sudah mau menerima lamaran Tante, Putra Tante cacat dia mengalami kecelakaan 6 bulan yang lalu." Kata nyonya Rosalina.

Bella sedikit terkejut tetapi dia masih menerima lamarannya, Karena ini kesempatan Bella keluar dari keluarganya.

" Tidak apa-apa tante." Kata Bella dengan senyuman yang ikhlas.

Ada kesenangan yang di rasakan Clara mendengar calon suami Bella adalah orang yang cacat.

" Baiklah kami pergi" kata Julian Anderson.

mereka pun meninggalkan kediaman keluarga Glover.

" kenapa sih ayah membiarkan Bella dilamar oleh keluarga Anderson." Kata Clara dengan muka yang kesal.

" Tenang sayang, Masih ada anak kedua dari mereka yang lebih sempurna. Nanti kalau Bella menikah kamu bisa mendekati anak keduanya." Kata Antonio Glover.

Bella tidak memperdulikan percakapan orang tuanya dan Clara, Dia langsung masuk ke kamarnya.

" Terserah kalian mau ngapain, Aku senang akan meninggalkan kalian dan keluar dari rumah yang sesak ini." Gerutu Bella didalam kamarnya.

***

Keesokan harinya, Nyonya Rosalina datang lagi kekediaman keluarga Glover. Dian ingin membicarakan tentang persiapan pernikahan putranya dengan Bella.

" Selamat pagi, Apakah tuan dan nyonya Glover ada?" sapa nyonya Rosalina.

" Silahkan masuk nyonya, Silahkan duduk. Tunggu saya panggilkan tuan dan nyonya Glover." kata bibi Nana. Pembantu keluarga Glover.

Bibi Nana pun pergi ke kamar majikannya untuk memberi tahu kedatangan nyonya Rosalina.

" Nyonya....!!! Di ruang tamu ada nyonya Anderson." Kata bibi Nana sambil mengetuk pintu kamar nyonya Viona.

" Iya bibi, Saya akan kesana sekarang. Kamu buatkan dia minuman." Kata nyonya Viona, Dia pun keluar bersama Antonio.

***

Tidak lama kedatangan nyonya Rosalina. Pintu terbuka kembali, Bella pun masuk dan melihat nyonya Rosalina.

" selamat pagi tante!" Sapa Bella.

" Apa kamu habis berolahraga?" Tanya nyonya Rosalina.

" Iya Tante."

" Ayo sini duduk, Kita akan membahas persiapan pernikahanmu dengan Sean."

Tidak lama, tuan dan nyonya Glover ada di ruang tamu. Mereka melihat kedekatan nyonya Rosalina dan calon menantunya. Mereka sangat kesal ingin rasanya mereka menendang Bella. Begitulah mereka jika melihat kebaikan pada Bella pasti kebencian mereka semakin bertambah. Mereka pun ikut duduk.

" kedatangan saya kesini ingin membahas persiapan pernikahan Bella dan Sean, pernikahan mereka dilaksanakan bulan depan." kata nyonya Rosalina.

" Apa ini tidak terburu-buru?" Tanya nyonya Viona. Dengan nada yang sedikit khawatir karena keuangan mereka sedikit menurun, Apalagi itu untuk Bella mereka sangat tidak rela mengeluarkan uangnya.

" Kalian tidak perlu khawatir, Segala persiapan dan biaya pernikahan Bella dan Sean saya yang tanggung semua, Kalian hanya tinggal datang saja." kata nyonya Rosalina. " bagaimana Bella apakah kamu siap untuk pernikahanmu bulan depan?" Tanya Nyonya Rosalina.

" Baiklah Tante, Saya ikut Tante saja jika itu yang terbaik." kata Bella.

" Bagaimana dengan tuan dan nyonya Glover? Apa ada masukan untuk persiapan pernikahan Bella?" Tanya nyonya Rosalina.

" Kita terserah dari anda saja, Kita sebagai orang tua hanya bisa mendukung kelancaran pernikahan Bella.?" Kata tuan Antonio.

" Baiklah, Saya titip calon menantu saya. Saya harap kalian menjaga Bella dengan baik sampai hari pernikahannya." Kata nyonya Rosalina. Sambil tersenyum kepada Bella.

" Tentu nyonya." Kata nyonya Viona.

" Baiklah saya pergi." Pamit nyonya Rosalina.

" Hati-hati dijalan Tante." Kata Bella. Sambil mengantar nyonya Rosalina.

Setelah kepergian nyonya Rosalina, Bella di ejek oleh ibunya, entah apa yang membuat orang tuanya membenci dan membedakan kasih sayangnya.

" Selamat yah, sebentar lagi kamu akan menikah dengan pria cacat. Apa kamu yakin akan lulus dengan kuliahmu?, Kamu kan akan sibuk menjaga dan mengurus calon suami cacat mu itu." Kata nyonya Viona sambil tersenyum sungging.

Clara yang baru datang mendengar ucapan ibunya ikut tertawa. " Hahaha, kasian sekali dia ibu harus menikah dengan pria cacat." kata Clara.

" Terserah kalian mau bicara apa, aku mau masuk kekamar." kata Bella dan berlalu meninggalkan mereka.

Setelah bella sudah masuk kekamarnya dan tidak terlihat lagi, mereka membahas rencana mereka untuk mendapatkan anak kedua dari keluarga Anderson.

" sayang kamu harus bisa mendekati anak kedua Anderson, kamu harus mendapatkannya. Dengan begitu, kamu mudah menyingkirkan Bella dan calon suami cacatnya, karena anak kedua Anderson memiliki beberapa perusahaan. Kamu tidak akan kalah dengan Bella. Kamu akan bahagia dan menjadi orang terkaya di negara ini." Kata Antonio.

" Iya ayah, tenang aku pasti bisa mendapatkan anak kedua Anderson, aku akan menyingkirkan Bella sialan itu.

" Kamu memang pintar sayang." kata Viona.

Biasa saja

Pagi ini, Bella berangkat ke klinik tempat dia bekerja. Kabar pernikahannya sudah tersebar ke seluruh negara. Sebagai dokter dia tidak peduli dengan pernikahannya, dia tetap sibuk memeriksa pasiennya melakukan beberapa operasi. Bella adalah dokter yang sangat genius. Bella juga sudah lama Lulus dari universitas ternama di negaranya, tidak ada satupun keluarganya yang tau kalau dia adalah seorang dokter yang hebat. Bella merahasiakan identitasnya jika ingin melakukan operasi. Sudah banyak dari kalangan atas yang dia periksa dan melakukan operasi tapi tidak ada satupun yang tahu bahwa dia adalah keluarga Glover.

" Bella, sebentar lagi kau akan menikah. kenapa kau sibuk sekali dengan operasi dan rumah sakit?" tanya Alexander Lemos.

" Bagiku pernikahan itu biasa saja, lagi pula aku ingin menikah karena aku ingin keluar dari keluargaku, bagiku hanya itu yang penting." jawab Bella.

" jangan terlalu meremehkan pernikahan, apakah cuma ini jalan satu-satunya?" tanya Alexander Lemos.

" Iya, lebih baik aku menikah dengan pria cacat, daripada menikahi pria tua, untuk melancarkan bisnis ayahku dan pria tua itu."

" Bagaimana kalau kau menikah dengan aku, kamu tau aku sudah lama mencintaimu. Sejak kita masih kuliah.

" Maafkan aku Alex, aku hanya menganggap mu sebagai sahabat, kau tahu sebelum aku menyadari perasaan mu, aku sudah melepaskan mu, karena aku tau orang tuamu tidak akan memberi kita restu." Kata Bella.

" Aku akan memperjuangkan mu, agar kedua orang tuaku merestui kita." Mohon Alex kepada Bella.

" Tidak bisa Alex, aku lebih baik menikahi pria cacat, kau satu satunya anak dari keluargamu." kata Bella.

" Bella, aku rela memutuskan hubungan ku dengan keluarga ku, jika mereka tidak merestui kita." ucap alex

Entah apa yang membuat mama Alex membenci Bella, dia saja tidak mau bertemu dengan Bella, apalagi ingin merestui, itu tidak mungkin.

" Sudahlah Alex, kau adalah orang istimewa untukku, bukan sebagai pria tapi sebagai sahabat. kau lebih pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dariku. Aku tidak ingin kau meninggalkan keluargamu, kau adalah satu satunya anak mereka."

" tapi..." Kata Alex

" Aku tidak pantas untukmu Alex, kau berhak bahagia, aku tidak mencintaimu. Tetapi jika kau tidak nyaman aku kerja di sini. Aku akan menutup klinik ini." ucap Bella yang begitu lelah. karena dia sudah dua kali melakukan operasi hari ini, sebelum bertemu Alex.

" Tidak perlu, aku tidak akan memaksamu menikah denganku, tetaplah disini. Walaupun aku tidak memiliki mu setidak nya aku bisa melihatmu disini." Kata Alex.

Alexander Lemos adalah CEO dari perusahaan keluarga Lemos. Dia datang ke klinik jika ingin melihat Bella dan memiliki waktu senggang.

" Baiklah, aku ingin istirahat dulu." tanpa menunggu jawaban Alex. Dia menutup matanya dan menenangkan pikirannya, karena sebentar lagi dia akan menikah dengan pria lain.

Ingin rasanya Alex marah kepada Tuhan, kenapa Tuhan membiarkannya jatuh cinta kepada Bella. Wanita yang sangat pintar, memiliki sifat yang dingin, yang bahkan lebih dingin dari salju.

' Ya Tuhan sakit rasanya wanita yang kucintai akan menjadi milik orang lain. bagaimana bisa aku merelakan mu Bella.' batin Alex.

" Setidaknya aku bisa melihatmu Bella, meskipun aku tidak akan memilikimu."

***

" Kak aku dengar pernikahan mu sisa 2 Minggu lagi?" Kata adrian.

" Apa kau tidak punya pekerjaan, dan kau datang kesini hanya ingin bergosip?" tanya Sean.

Seanovic Anderson adalah anak pertama dari tuan Julian dan nyonya Rosalina. Sean yang mengalami kecelakaan enam bulan yang lalu mengakibatkan dia cacat dan duduk di kursi roda. Walaupun begitu dia masih di takuti oleh pebisnis lainnya. Seanovic merupakan CEO di perusahaan keluarganya.

" Kak, aku hanya sedikit khawatir dengan pernikahan mu." kata adrian dengan wajah agak cemas.

Adrianovic Anderson merupakan anak kedua dari Julian dan Rosalina. kelahiran Adrian tanpa di sengaja oleh pasangan Julian dan Rosalina.

Adrian yang tidak bedah jauh umurnya dengan kakaknya membuat mereka seperti saudara kembar, tetapi sifat mereka berbeda. Sifat Sean lebih mirip ke ayahnya. Sedangkan Adrian lebih mirip ke ibunya yang cerewet.

Karena sifat Adrian yang periang kepada keluarganya, membuat orang tua dan kakaknya masih memanjakannya, dan menganggap Adrian adalah anak kecil.

Walaupun Adrian sangat di manja, dia tidak memiliki sifat yang sombong, berkat didikan dari mamanya. Dia tumbuh dengan baik, walaupun jabatan di perusahaan keluarganya tidak seperti Sean tapi dia juga ikut dalam mengelola bisnis keluarganya.

Meskipun mereka mempunyai umur yang tidak jauh berbeda tidak mengurangi kasih sayang mereka, Sean dan Adrian selalu harmonis. Bahkan tidak ada sekalipun keinginan mereka memperebutkan harta keluarga Anderson.

" Tenang, aku baik-baik saja, aku yakin mama tidak akan mencarikan ku wanita yang serakah, menurut ku wanita itu cukup baik." Tegas Sean, dia begitu yakin dengan pilihan orang tuanya.

" Iya aku tahu dia baik, dia mahasiswi yang sangat cantik dan sangat dingin seperti salju." kata adrian dengan melebih lebihkan.

" percayakan semuanya kepada mama dan papa mereka tidak akan menikahkan ku dengan wanita acak." kata Sean meyakinkan Adrian.

" Iya tapikan kita tidak tahu isi hatinya seperti apa, aku tahu kakak tidak bisa menerimanya. makanya Kakak tetap hati-hati. jangan sampai dia merencanakan hal buruk padamu." kata adrian.

" Jangan khawatir, percayalah ke mama dan papa." kata Sean.

" Ya udahlah terserah kakak, aku tidak bisa mencapai kepintaran kakak. Tapi kalau wanita itu mencurangi kakak. Beritahu aku." kata adrian yang begitu khawatir kepada Sean.

" Iya kamu tidak usah khawatir." kata sean menenangkan Adrian. Dia tidak mungkin melibatkan adiknya untuk masalah seperti ini, walaupun dia cacat, Sean masih memiliki kekuasaan dan orang orangnya yang selalu bisa di andalkan.

" Apa kakak akan nikah kontrak?" Tanya Adrian.

" Entahlah, takut mama marah. Kamu kan tahu mama sangat menyukai calon menantunya." kata Sean.

" Iya juga, mama kan suka banget sama calon menantunya. Kadang aku kalau duduk sama mama dan dia bercerita tentang calon menantunya itu, kadang dia lupa waktu saking bahagianya." kata adrian.

" Begitulah mama, kalau sudah dapat yang cocok, dia akan seperti itu." ucap Sean.

" Baiklah kak, beritahu aku jika wanita itu mencurangi kakak, aku yang akan memberi kan dia pelajaran, aku tidak ingin kakak disakiti olehnya." kata adrian. Yang mencemaskan kakaknya, mereka saling menyayangi satu sama lain, walaupun umur mereka tidak jauh berbeda, mereka tidak pernah bertengkar, apalagi memperebutkan harta. Begitu suksesnya nyonya Rosalina mengasuh anak anaknya.

" Iya.. " kata Sean, tetapi di dalam hati Sean, dia tidak akan memberi tahu adiknya, karena dia tidak suka melihat adiknya dalam masalah, lagipula walaupun dia cacat. dia masih memiliki kekuasaan untuk memberi perintah kepada orang orang kepercayaannya.

tanda tangan kontrak

pernikahan Sean dan Bella tinggal beberapa hari. Sean menghubungi Bella untuk bertemu, karena Sean yang sedikit tau tentang Bella, dia memberi tahu apa alasan dia ingin bertemu dengan Bella. Bella yang super sibuk tidak akan melakukan pertemuan jika hanya membuang waktunya. Mereka janjian di salah satu restoran terkenal di negaranya.

Sean yang lebih dulu sampai di restoran, dia memesan ruangan VVIP untuk dia bertemu dengan calon istrinya. Tidak lama Bella sampai di restoran dan langsung masuk di ruang VVIP yang di pesan Sean.

Sekarang ini mereka sudah duduk berhadapan, tetapi Bella merasa biasa biasa saja, tidak ada tanda-tanda gugup apalagi terpesona dengan calon suaminya. Bella hanya menganggap Sean hanyalah orang biasa.

Berbeda dengan Sean, dia begitu terkesan melihat keberanian Bella. Bella yang sederhana namun terlihat sangat cantik. Bella yang berbeda dengan wanita wanita yang mengejarnya.

Tidak lama, pelayan restoran masuk membawa beberapa makanan, mereka makan terlebih dahulu sebelum membahas pertemuannya.

Diam didalam ruangan pasti akan membuat situasi semakin canggung, tapi tidak dengan Bella. Dia dengan lahapnya menyantap makanan yang ada di depannya tanpa peduli dengan kehadiran Sean. Bella yang baru selesai memeriksa beberapa pasien dan belum makan dari tadi pagi membuat dia makan seperti orang kelaparan. Dia juga memeriksa pendapatannya bulan ini. Begitulah Bella, dia ingin cepat kaya supaya bebas di keluarga Glover.

Sean yang melihat Bella begitu lahap menyuruhnya memesan lagi." Jika kau masih mau, silahkan pesan lagi." Kata Sean. Dia yang bingung melihat Bella yang makan begitu lahap.

" Tidak, terima kasih. Ini sudah cukup. Maaf kalau cara makan ku membuat mu terganggu. Aku sedikit lapar." kata Bella, dia dengan polosnya, membuat Sean sedikit tertawa.

" Tidak apa-apa, kau selesaikan saja makan mu. Setidaknya kau jujur daripada bersandiwara seperti perempuan yang suka berpura-pura." kata Sean yang memperhatikan Bella.

Bella yang tidak menyadari di perhatikan oleh Sean hanya fokus melahap makanannya agar selesai acara makannya, dia akan membahas pertemuannya dengan sean.

Sean yang melihat Bella selesai makan memulai membahas pertemuannya. " Ini kau baca dan tanda tangani." kata Sean tanpa basa-basi.

Bella yang mengambil map yang di sodorkan oleh sean, dan langsung tanda tangan tanpa menyimak isi surat kontrak tersebut. dia hanya membaca dengan sekilas.

Sean yang melihat Bella langsung tanda tangan membuat dia terkejut." kenapa langsung tanda tangan? Kau tidak keberatan dengan isi kontrak ini?" tanya Sean.

" apa aku harus meminta izin mu dulu baru tanda tangan?".

" Tidak seperti itu, setidaknya kau baca baik-baik sebelum tanda tangan." kata Sean.

" aku sangat yakin. lagi pula, aku rasa kita sama sama di untungkan, aku bebas dari keluarga Glover sudah membuatku senang apa lagi aku tidak perlu menjadi istri yang penurut, jadi tidak masalah bagiku, dan kau mendapatkan kebebasan dan tidak perlu menjadi laki-laki yang kompeten." kata Bella. Membuat Sean sadar akan dirinya yang cacat dan hanya duduk di kursi rodanya. Banyak mata yang memandang remeh kepadanya, bahkan ketika ada seorang wanita yang ingin menikah dengannya pasti hanya akan mengejar kekayaan Anderson.

" Kau benar-benar wanita abnormal." kata Sean.

" Aku hanya berfikir realistis. Kau juga jangan lupa isi kontrak kita, kau tidak boleh menyentuh pihak B dan membawa wanita lain selama kita masih berstatus suami dan istri." kata Bella santainya.

" Baiklah, kita akan tinggal di mansion ku. Terserah kau melakukan apa, yang penting kau tidak melanggar perjanjian kita." kata Sean.

" baiklah, aku rasa pertemuan kita sudah selesai. Aku akan pergi." kata Bella tanpa menunggu jawaban Sean dan berdiri meninggalkan ruangan restoran yang super mewah.

Kepergian Bella membuat Sean sedikit tercengang. Baru kali ini dia bertemu dengan wanita yang berani. Pertemuan ini membuat Sean sangat takjub dengan Bella.

***

" Baru pulang kamu? Emang ada ya, kuliah jam segini?" pertanyaan sinis dari nyonya Viona.

" Apa peduli ibu, aku pulang jam begini!" kata Bella dan memutar matanya malas.

" Kamu itu ya, benar benar anak tidak tau diri, keluyuran saja kerjanya, pernikahan mu tinggal dua hari." kata nyonya Viona, menatap Bella kesal.

" udahlah Bu. jangan marah marah, anak tidak tahu diri ini tidak akan mau mendengar walau di tanya, lebih baik jaga kondisi ibu untuk persiapan pernikahan dia, kita harus tampil cantik di pernikahannya." kata Clara. walaupun sekarang Clara masih kesal karena bukan dia yang di pilih oleh keluarga Anderson.

" Iya sayang, andai ibu tahu dia akan terus mengambil apa yang menjadi hak mu, aku pasti akan menyingkirkannya sejak dia kecil." kata nyonya Viona. Yang masih kesal karena bukan Clara yang di pilih menjadi menantu Anderson keluarga terkaya di negaranya.

Bella yang mendengar kata-kata ibunya, tidak membuatnya sedih karena perkataan seperti itu sudah biasa dia dengar. Bahkan tambah yakin kalau dia bukan anak kandung dari keluarga Glover. Di lihat dari postur tubuhnya tidak ada kemiripan dari keluarga Glover. kecerdasan yang di miliki Bella juga tidak di miliki oleh keluarga Glover.

" Kalian sudah selesai bicara? aku capek habis ketemu Sean." Kata Bella sambil jalan menuju ke kamarnya.

" Tunggu." kata Clara. Menghentikan langkah Bella. Dia terkejut karena Bella bertemu dengan calon suaminya.

" Tidak mungkin, Sean yang mengajakmu ketemuan. jangan mimpi." kata nyonya Viona. Tidak percaya dengan Bella.

" Kalau tidak percaya silahkan telfon keluarga Anderson." kata Bella. Lalu masuk kedalam kamarnya.

nyonya Viona dan Clara kesal, apa yang mereka pikirkan tidak sesuai dengan yang di katakan Bella. Mereka berpikir kalau Sean akan membenci Bella karena dia mau menerima lamaran keluarga Anderson. Saat ini pikiran mereka kacau.

" ibu bagaimana ini? jika nanti Sean mencintai Bella, selesai sudah hidup kita." kata Clara yang cemas.

" Maksud mu apa Clara?" tanya nyonya Viona bingung.

" jangan sampai dia memberi tahu Sean kalau kita sering menyulitkan kehidupannya." kata Clara dengan prasangka buruk, tapi alasan sebenarnya dia tidak suka melihat Bella hidup bahagia dan menjadi istri terkaya di negaranya.

" Tenang sayang, itu tidak akan terjadi. Aku akan buat dia menyesal dilahirkan kalau dia berani melakukan itu." kata nyonya yang tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan.

" Maksud ibu?" Tanya Clara bingung.

" Tidak apa-apa sayang, ayo kita istirahat. Kita harus fit sampai acara pernikahan Bella. Supaya rencana kita berjalan lancar." Kata nyonya Viona. Mereka memang sudah menyusun rencana untuk mengambil hati anak kedua keluarga Anderson.

Mereka merencanakan untuk mengambil hati dan perhatian anak kedua keluarga Anderson di pernikahan Bella.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!