...HAPPY READING......
...•...
...🌺...
Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap orang di dunia, ya siapa yang tidak ingin menikah dan memiliki keluarga? Begitupun dengan gadis cantik yang saat ini akan melaksanakan pernikahannya dan tampak sudah siap menanti calon mempelai pria untuk hadir disana.
Aisyah Syaqila Mentari, adalah sosok perempuan cantik berusia 20 tahun yang hari ini akan segera menikah dan melepas status lajangnya diusia yang masih tergolong muda, Aisyah memang sengaja ingin menikah muda karena ia tak memiliki pilihan lain selain menuruti kemauan kekasihnya.
Semuanya telah dipersiapkan dengan matang dan sangat mewah oleh wedding organizer ternama yang tentunya juga mahal, bahkan para tamu undangan serta penghulu yang akan menikahkannya telah sampai di tempat tersebut bersiap untuk menyaksikan momen sakral itu.
Akan tetapi, sudah hampir setengah jam si calon mempelai pria belum datang juga kesana, tentu saja mereka semua pun kebingungan menduga-duga apa yang terjadi sampai sosok mempelai pria terlambat datang begini padahal acaranya sudah dipersiapkan sedemikian rupa.
Aisyah berharap-harap cemas menantikan kehadiran calon suaminya itu, ia bersama Kania sang adik dan beberapa pelayannya sudah hadir disana bahkan telah rapih mengenakan gaun yang sebelumnya ia fitting bersama sang kekasih.
"Duh, Marvel kemana ya? Dia kok belum datang juga sampai sekarang...??" batinnya.
Aisyah pun menjadi gelisah serta mencemaskan calon suaminya yang hingga kini belum juga tiba disana, ia khawatir sekali sesuatu terjadi pada kekasihnya karena tak ada kabar sama sekali yang ia dapatkan mengenai sosok pria itu.
Evi & Adam selaku kedua orang tua kekasih Aisyah itu pun sama paniknya dengan Aisyah, mereka juga tak mengerti mengapa hingga kini Marvel alias calon mempelai pria itu tak kunjung datang kesana padahal sebelumnya dia sudah berjanji akan datang tepat waktu.
"Ais, kamu yang sabar ya! Mama yakin Marvel pasti akan segera datang kesini, kamu jangan risau ya!" ucap Evi coba menenangkan Aisyah.
"Iya benar itu, papa juga yakin sekali Marvel itu bukan tipe cowok yang ingkar janji dan dia pasti akan datang untuk menikahi kamu!" sahut Adam.
"Makasih pah, mah!" ucap Aisyah pelan.
Gadis itu merasa lebih tenang ketika kedua calon mertuanya yang sudah ia anggap sebagai orang tua sendiri itu mendekatinya, mereka pun berpelukan disana menahan kesedihan sembari menanti kehadiran Marvel disana.
Kania yang berada di samping sang kakak turut merasa prihatin dengan apa yang dialami Aisyah saat ini, ya seluruh tamu sudah hadir bahkan bapak penghulu sampai ngantuk karena menunggu Marvel yang tak kunjung datang.
"Kasian juga Aisyah, ini gak bisa dibiarin! Aku harus cari tahu dimana Marvel sekarang, ya aku coba minta bantuan Daniel deh..." batin Kania.
Akhirnya Kania memilih pergi menjauh dari sana untuk menghubungi seseorang menggunakan ponselnya, ia sungguh khawatir pada kakaknya dan tidak mau jika pernikahan kali ini antara Aisyah dengan Marvel harus gagal.
"Duh Daniel, angkat dong!" gumamnya.
Setelah cukup lama Kania mondar-mandir menanti jawaban dari Daniel, telponnya pun kini tersambung.
📞"Halo, syukur deh akhirnya kamu angkat juga telpon dari aku!" ucap Kania merasa lega.
📞"Iya, kenapa Kania?" tanya pria bernama Daniel.
📞"Aku bisa minta bantuan kamu, nggak?" ucap Kania sembari menggigit jarinya.
📞"Oh, bisa dong! Bantuan apa emangnya, Kania?" ucap Daniel bersemangat.
📞"Tolong kamu bantu cari keberadaan kak Marvel dong, soalnya dia sampe sekarang belum juga dateng ke acara pernikahannya! Aku kasihan banget sama Aisyah, dia cemas banget!" ucap Kania.
📞"Waduh, parah banget tuh cowok! Oke, aku langsung cari dia sekarang ya!" ucap Daniel.
📞"Makasih ya, Daniel!" ucap Kania.
📞"Sama-sama, yaudah sekarang kamu tenang dulu jangan ikutan panik! Kamu harus bisa bantu tenangin saudara kamu itu, sambil doain aku juga supaya ketemu sama Marvel...!!" ucap Daniel.
📞"Iya iya, yaudah aku tutup dulu ya?" ucap Kania.
📞"Oke..."
Kania pun menutup telponnya, ia kembali ke depan menemui kakaknya.
•
•
Terlihat para tamu semakin banyak, Aisyah pun juga makin panik dan mencemaskan calon suaminya yang hingga kini belum juga tiba.
"Marvel, kamu ini kemana sih??" batinnya.
Kania yang baru kembali dari belakang langsung menghampiri Aisyah untuk bantu menenangkan wanita itu, namun nampaknya Aisyah terlalu cemas sehingga ia sulit untuk ditenangkan.
"Ais, kamu tenang ya!" ucap Evi mengusap punggung calon menantunya itu.
"Iya Syah, kak Marvel pasti dateng kok!" sahut Kania.
Aisyah hanya mengangguk sembari membenamkan wajahnya pada bahu Evi, ia sungguh cemas kalau pernikahannya kali ini gagal.
Penghulu yang sudah hadir sedari tadi pun tampak gusar karena calon mempelai pria tak kunjung datang, ia berkali-kali melihat arloji jam tangan miliknya lalu berdiri dan menghampiri keluarga tersebut untuk bertanya.
"Permisi, ini calon mempelai prianya kemana ya? Sudah lama sekali loh saya nunggu, saya juga ada jadwal lainnya!" ucap penghulu itu.
"Maaf ya pak, mungkin putra kami lagi di jalan! Tolong tunggu sebentar lagi, ya!" ucap Adam.
Tak lama kemudian, seorang pria dengan balutan jas biru serta celana panjang dengan warna senada masuk ke dalam gedung tersebut, semua mata langsung tertuju padanya serta menggunjingkan dirinya.
Aisyah langsung menegakkan kepalanya begitu melihat sosok pria itu datang disana, ia tampak bahagia dan segera menghapus air matanya.
"Itu dia datang..." ucap Evi.
Ya pria itu adalah Marvel si calon mempelai pria yang akan menikah dengan Aisyah hari ini, ia berjalan lurus ke depan menghampiri rombongan wanitanya tanpa memperdulikan omongan orang-orang kepada dirinya.
"Marvel, akhirnya kamu datang juga nak!" ucap Evi menyambut putranya.
"Iya nak, syukurlah kamu tidak apa-apa! Yasudah, sekarang lebih baik kamu segera membaca ijab kabul kasihan pak penghulunya nunggu lama!" sahut Adam sambil tersenyum.
Aisyah terus menatap wajah calon suaminya yang kini berdiri tepat di hadapannya, namun Marvel dengan cepat membuang muka dan menggaruk hidungnya seperti malas menatap wajah Aisyah.
"Mari, kita langsungkan pernikahan ini!" ucap penghulu.
Aisyah pun berjalan mengikuti penghulu dibantu oleh Evi & Kania, sedangkan Marvel juga berjalan bersama papanya yakni Adam.
Akan tetapi, tiba-tiba saja Marvel menghentikan langkahnya saat mereka sedikit lagi akan sampai di tempat pembacaan ijab kabul itu.
"Tunggu, pah!" ucap Marvel.
Sontak Aisyah serta semua yang ada disana terpaku mendengar ucapan Marvel, mereka bingung mengapa Marvel tiba-tiba berhenti.
"Ada apa, nak?" tanya Adam heran.
Marvel berjalan mendekati Aisyah lalu memandang gadis itu dengan tatapan bengis, membuat semua orang disana kebingungan karena tak biasanya Marvel menatap seperti itu pada Aisyah.
"Aku gak mau nikah sama dia...!!" ucap Marvel sambil menunjuk Aisyah.
"Apa maksud kamu, Marvel?" tanya Evi.
"Aku gak sudi harus punya istri seperti dia, mah!" jawab Marvel berteriak keras.
Aisyah yang mendengar perkataan calon suaminya langsung terhenyak, ia tak percaya Marvel bisa berkata seperti itu padanya padahal sebelum ini pria itu sangat lembut dan perhatian padanya.
"Marvel, apa yang kamu bicarakan ha??" ujar Adam.
"Iya pah, aku gak sudi menikah dengan dia!" ucap Marvel dengan suara lantang.
"Kenapa kamu bicara begitu, Vel?" tanya Evi.
"Kenapa mama bilang? Aisyah ini bukan wanita baik, mah! Dia udah tidur sama laki-laki lain dan dia udah gak perawan lagi...!!" ucap Marvel.
Mendengar perkataan Marvel membuat Evi & Adam serta seluruh orang disana terkejut bukan main karena baru mengetahui fakta tentang Aisyah, mereka seakan tak percaya kalau gadis sebaik Aisyah bisa melakukan itu.
"Kamu jangan ngada-ngada, Vel!" ujar Adam.
"Pah, untuk apa aku ngada-ngada? Kalo papa gak percaya, papa bisa langsung tanya ke si jalangg itu!" ucap Marvel.
Aisyah menggelengkan kepalanya dan air mata mulai keluar membasahi pipinya, Kania yang berada di sampingnya pun terus berusaha menenangkan kakaknya itu.
"Aku baru tahu semua ini disaat pernikahan kita hampir terlaksana, kalau aku tahu dari awal gak mungkin aku mau lamar dia!" teriak Marvel.
"Kamu salah, Marvel...!!" ucap Aisyah.
"Apanya yang salah, ha? Kamu pikir aku bodoh dengan percaya sama semua bualan kamu itu? Cewek seperti kamu gak pantas menikah denganku!" ucap Marvel.
"Marvel! Kamu jangan asal bicara begitu sama Aisyah!" bentak Adam.
"Pah, buat apa sih papa bela dia? Buat apa...??!!"
"Kalo emang kalian gak percaya, aku ada bukti yang bisa bikin kalian percaya...!!"
Aisyah pun penasaran bukti apa yang akan ditunjukkan oleh Marvel pada mereka, ia cemas serta khawatir kalau Marvel memang memiliki bukti tersebut dan tentunya pernikahan dirinya dengan Marvel akan hancur seketika.
Pria itu mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan sebuah video pergumulan Aisyah dengan seorang pria yang wajahnya diblur, tampak Adam & Evi yang melihatnya langsung syok saat itu juga.
"Gimana mah, pah? Sekarang kalian percaya kan?" tanya Marvel.
Evi pun menatap ke arah Aisyah dengan mata menyala dan penuh emosi, sedangkan Aisyah masih berusaha menjelaskan pada mereka kalau itu semua tidak benar dan ia hanya dijebak.
Plaaakk...
Bukannya mendengar, Evi justru menampar wajah Aisyah dengan keras dan membuat seluruh orang disana heboh seketika.
"Kamu memang perempuan kotor, Aisyah! Saya nyesel udah pernah baik sama kamu, selama ini saya salah kira mengira kamu orang yang baik dan cocok untuk putra saya! Ternyata kamu itu perempuan gak bener yang suka tidur dengan laki-laki lain!" ucap Evi.
"Enggak mah, itu semua gak bener!" ucap Aisyah.
"Kamu mau ngelak kayak gimanapun juga, itu gak akan bikin aku percaya sama kamu!" bentak Marvel.
"Vel, mah! Kalian jangan kayak gini dong!" ucap Adam berusaha menenangkan keluarganya.
"Apa lagi sih, pah? Setelah papa lihat video tadi, papa masih mau bela si jalangg itu?" ujar Marvel.
Adam terdiam tak mampu menjawab pertanyaan putranya, sejujurnya ia memang sangat kecewa dan marah pada Aisyah namun ia malu karena pertengkaran ini disaksikan oleh banyak orang.
"Udah lah, aku pergi...!!" ucap Marvel.
Pria itu berbalik badan lalu melangkah pergi keluar dari gedung tersebut, Aisyah yang melihatnya berusaha mengejar dan menahan Marvel untuk tidak pergi darinya.
"Marvel, tunggu!" teriak Aisyah.
Namun, pria itu tak memperdulikan Aisyah dan terus melangkah menjauh meninggalkan semua yang ada disana, Aisyah coba berlari tetapi ia malah menginjak gaunnya sendiri hingga terjatuh.
"MARVEEELLL..."
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
Sesudah mendapat telpon dari Kania, Daniel langsung bergerak cepat menuju tempat perkumpulan teman-temannya yang tidak jauh dari rumahnya untuk meminta bantuan.
Bagaimanapun juga Daniel tidak mau kalau sampai pernikahan Aisyah & Marvel batal, karena itu pasti akan menyakitkan bagi Aisyah yang sudah menantikan momen bersejarah ini, apalagi Aisyah memang sangat mencintai Marvel.
Sesampainya disana, tampak Darwin dan teman-temannya tengah bermain kartu sembari menikmati minuman keras yang sudah menjadi kebiasaan mereka ketika kumpul begini.
Daniel pun bergerak turun dari motornya lalu menghampiri Darwin sahabatnya disana, ia geleng-geleng kepala melihat kelakuan Darwin yang tampak asyik menenggak botol minuman itu sampai ia mabuk.
"Oi!" sapa Daniel sembari menepuk pundak Darwin.
"Apaan sih lu? Ngapain lu kesini, ha?" ujar Darwin yang sudah dalam kondisi mabuk.
"Gue butuh bantuan lu, Win!"
Darwin tak menghiraukan perkataan Daniel karena menurutnya hanya buang-buang waktu saja, ia malah meneruskan aktivitasnya bermain kartu sembari tertawa ria bersama temannya yang ada disana.
Daniel tampak kesal karena sohibnya jadi semakin stress sejak Aisyah menolaknya dan lebih memilih menikah dengan Marvel, jujur ia sangat kasihan pada Darwin karena sepertinya pria itu benar-benar tulus mencintai Aisyah namun sayang cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.
"Win, please sadar!" bentak Daniel.
"Hadeh, lu itu ganggu gue aja tau gak!" ujar Darwin emosi.
Darwin yang kesal dan emosi karena merasa terganggu oleh kehadiran Daniel langsung berdiri tegap menatap Daniel dari jarak dekat, matanya menyorot tajam ke arah Daniel dengan kondisi kedua tangan dikepal erat.
"Mau cari mati lu, ha?" ujar Darwin.
"Apaan sih? Gue cuma mau minta bantuan sama lu, itu doang gak lebih! Ini soal Aisyah bro, dia sekarang perlu bantuan kita...!!" ucap Daniel.
"Hah? Apa lu bilang, Aisyah?? Masih berani lu sebut nama itu di depan gua, ha?" ujar Darwin.
"Iya Win, gue tahu lu masih emosi dan lu gak mau denger nama Aisyah lagi... tapi, ini penting Win dan gue perlu bantuan lu!" ucap Daniel.
"Halah, gue gak peduli!" bentak Darwin.
"Win, Marvel belum dateng juga ke pernikahannya sama Aisyah! Gue khawatir kalo cowok itu cuma main-main sama Aisyah, pasti Aisyah bakal sedih banget Win!" ucap Daniel.
"Lu pikir gua peduli, ha? Justru bagus kalo emang pernikahan mereka batal, biar tau rasa tuh si Aisyah salah pilih cowok!" ucap Darwin.
"Heh, jangan bilang gitu Win! Lu sadar gak sih yang lu omongin itu jahat, gak baik lu kayak gitu sama Aisyah cuma gara-gara dia nolak cinta lu! Ayolah bro, sadar diri dan jadi Darwin yang dulu!" ucap Daniel.
"Buat apa sih, Niel? Buat apa gue bantu Ais sekarang? Apa untungnya buat gue, ha?" ujar Darwin.
"Lu emang gak dapet untung apa-apa, tapi seenggaknya lu udah berbuat baik sama perempuan yang lu cintai dan itu adalah bentuk cinta lu ke dia!" ucap Daniel tegas.
"Halah, pokoknya gue gak peduli!" ujar Darwin.
Darwin pun tetap kekeuh pada keputusannya untuk tidak mau membantu Aisyah karena ia sangat kecewa pada wanita itu, ia lebih memilih pergi menjauh dari Daniel dan meninggalkan tempat itu agar tidak lagi dipaksa untuk membantu Aisyah.
Sementara Daniel masih belum menyerah juga untuk membujuk Darwin agar mau membantu Aisyah, ia pun mengejar temannya itu dengan berlari sembari berteriak memanggil nama Darwin berharap pria itu mau berhenti menuruti kemauannya.
"Darwin, Win berhenti Win...!!" teriak Daniel.
Bukannya berhenti, justru Darwin malah semakin mempercepat langkahnya menuju motor dan tidak memperdulikan teriakan dari Daniel, ia tak mau berurusan lagi dengan Daniel maupun Aisyah sejak cintanya ditolak kala itu.
...•••...
"MARVEEELLL...."
Semua mata tertuju pada sosok Aisyah yang tersungkur di lantai gedung sembari menangis sesenggukan, gadis itu terus berteriak berusaha mencegah calon suaminya agar tidak meninggalkan gedung pernikahan tersebut.
Tapi apa daya, kemarahan Marvel sudah meluap-luap sehingga ia tak memperdulikan Aisyah lagi dan pergi keluar dari gedung itu tanpa menoleh sedikitpun, ia seperti sudah mati rasa terhadap Aisyah karena merasa dikhianati oleh gadis itu.
Bahkan Evi yang sebelumnya sangat menyayangi Aisyah seperti putri kandungnya sendiri kini berubah menjadi jahat dan membenci Aisyah, ia menghampiri gadis yang tersungkur dengan gaun panjang itu lalu menyukurinya karena sudah mengkhianati putranya.
"Saya benar-benar nyesel pernah mengenal kamu, Aisyah! Seharusnya saya menjodohkan Marvel dengan Nazla, bukan wanita murahan seperti kamu!" ujar Evi mengamuk.
Aisyah menggeleng dengan wajah dipenuhi air mata yang terus mengalir keluar, ia tak menyangka hari bahagianya akan berubah menjadi hari yang paling menyedihkan baginya dimana calon suami serta seluruh orang membencinya karena video tersebut.
Adam sang suami Evi pun maju mendekati istrinya dan mencegah Evi untuk melakukan tindakan yang lebih, ia tidak mau istrinya bertindak keterlaluan pada Aisyah walau ia juga kecewa pada gadis tersebut karena telah berani bermain-main dengan putranya.
"Mah, udah jangan, mah!" ucap Adam memegangi kedua tangan istrinya yang sudah gatal ingin menampar wajah Aisyah.
"Lepasin mama, pah! Wanita ini harus dikasih pelajaran, karena dia udah khianati Marvel!" ujar Evi berusaha melepaskan diri dari genggaman Adam.
"Enggak mah, jangan! Kalau mama kayak gini, apa bedanya mama sama Aisyah? Sudahlah, biar Tuhan saja yang membalas perbuatan Aisyah! Ayo kita pergi dari sini dan tinggalkan dia..!!" ucap Adam.
Akhirnya Evi berhasil meredam emosinya dan menuruti perkataan suaminya, ia bersama suaminya pun pergi keluar dari gedung itu menyusul putranya yang sudah lebih dulu pergi, mereka berdua benar-benar kecewa pada Aisyah dan tak menyangka kalau wanita seperti Aisyah bisa melakukan itu.
Sementara seluruh tamu yang sudah hadir juga ikut menyoraki Aisyah serentak sembari melempari gadis itu dengan berbagai makanan yang ada di meja, mereka membenci Aisyah walau tidak tahu apa sebenarnya yang dilakukan Aisyah.
"Dasar cewek murahan!"
"Gak tahu diri!"
"Gak bersyukur!"
Begitulah umpatan-umpatan yang dilontarkan oleh para tamu disana sambil terus melempari Aisyah, mereka tak perduli walau Aisyah meminta ampun karena sudah terbawa emosi serta hasutan syaitan.
Kania pun berusaha mencegah mereka semua dengan meminta bantuan pada pihak keamanan disana untuk membubarkan mereka, biar bagaimanapun Aisyah adalah kakaknya dan hanya Aisyah yang ia miliki saat ini.
"Pak, tolong bubarkan mereka!" ucap Kania.
"Baik, non!"
Semua pihak keamanan disana bergerak maju mengamankan para tamu yang hadir disana, mereka membubarkan semua orang itu agar tak bertindak anarkis terhadap Aisyah.
Setelah semuanya aman, Kania langsung maju mendekati Aisyah untuk membantu gadis itu sekaligus menghiburnya, walau ia juga terheran-heran mengapa Aisyah bisa melakukan itu dengan lelaki lain.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
Kania yang merasa kasihan pada saudara kembarnya itu, langsung memapah tubuh Aisyah yang masih tersungkur di lantai dan menangis tersedu-sedu, ia memaksa Aisyah untuk segera pergi dari sana karena tempat itu akan dibersihkan setelah acara pernikahan yang gagal.
"Syah, kita ke kamar yuk! Kamu harus tenangin diri, jangan nangis terus!" bujuk Kania.
Aisyah hanya terdiam sesenggukan tak mampu berbicara apa-apa untuk saat ini, ia masih belum percaya kalau pernikahan yang ia damba-dambakan harus sirna dan berakhir dengan air mata.
Semua yang telah ia persiapkan dengan sangat baik dan mewah hilang begitu saja, matanya terus menatap ke sekeliling melihat berbagai macam dekorasi yang sudah ia persiapkan dan pilih sendiri sesuai kemauannya.
Kania sang adik sangat tau perasaan kakaknya saat ini walau ia belum pernah merasakan rasanya dicampakkan oleh calon suami seperti Aisyah, ia berusaha terus menenangkan Aisyah dengan mengusap-usap punggung gadis itu.
"Kamu tenang ya, mungkin kak Marvel bukan jodoh kamu! Jangan sedih terus, aku yakin kamu bisa dapetin cowok yang lebih baik!" ucap Kania.
Aisyah menoleh ke arah Kania dan menatap nanar wajah adiknya, ia merasa terharu pada sikap adiknya yang masih mau menemani dirinya dikala semua orang mungkin sudah membencinya, ia telah kehilangan semuanya kecuali Kania yang masih setia disana bersamanya menghibur dirinya.
Aisyah pun memeluk erat adiknya sembari meluapkan kesedihan di dalam pelukan tersebut, ia beruntung memiliki sosok adik seperti Kania yang selalu setia menemaninya dikala susah maupun senang walau beberapa kali Aisyah pernah berbuat jahat padanya.
Kania menghentikan langkahnya sejenak demi menenangkan situasi hati kakaknya, mereka saat ini masih berada di dalam gedung besar yang sengaja disewa oleh Adam alias ayah Marvel untuk pernikahan putranya dengan Aisyah namun justru gedung ini menjadi saksi bisu kesedihan Aisyah.
"Makasih banyak, Kania! Kamu masih mau disini sama aku dan gak tinggalin aku seperti yang lain, aku nyesel banget udah pernah jahat sama kamu!" ucap Aisyah sesenggukan.
"Kamu gak perlu bilang gitu, Syah! Udah tugas seorang adik buat nemenin kakaknya, kan?" ucap Kania mengelus rambut Aisyah dengan lembut.
"Mending sekarang kita pulang aja, ya? Aku gak mau lama-lama ada disini, takutnya aku malah semakin sedih dan gak bisa melupakan semuanya!" ucap Aisyah melepas pelukan sembari menghapus air mata yang membasahi pipinya.
"Kamu yakin bisa pulang?" tanya Kania.
"Iya, kenapa gak bisa?" ucap Aisyah.
"Yaudah, tapi kita ke kamar dulu dan ganti pakaian kita! Gak mungkin kan kita pulang masih pake baju kayak gini, apalagi kamu..." ucap Kania.
Aisyah hanya mengangguk mengikuti perkataan adiknya dan kembali berpegangan pada lengan Kania untuk membantunya menopang tubuh, mereka pun lanjut berjalan perlahan menuju ruangan yang ada di dalam gedung itu untuk mengganti pakaian mereka.
•
•
"Tunggu, Win!"
Daniel berhasil menyusul temannya yakni Darwin yang baru hendak menaiki motornya, ia langsung mencekal lengan Darwin sehingga pria itu tidak bisa naik ke motornya dan pergi dari sana untuk menghindari Daniel yang mengejarnya.
"Apa lagi sih? Udah gue bilang, gue gak mau bantu Aisyah atau apapun yang berhubungan dengan dia!" bentak Darwin emosi.
"Tahan dulu, Win! Gue tau lu masih emosi dan marah banget sama Ais, tapi ayolah men ini bisa jadi kesempatan buat lu untuk berbuat baik ke dia! Kalaupun lu gak milikin dia, seenggaknya lu masih bisa deket sama adiknya!" ucap Daniel.
"Maksud lu apa? Gue udah pernah deketin Kania, tapi nyatanya sama aja kan? Gue cuma dapet pahitnya doang, gak ada gunanya juga!" ujar Darwin.
"Haish... yaudah terserah lu aja mau kayak gimana, gue udah capek bujukin lu, mending sekarang gue temuin aja Kania buat cari tau gimana kabar selanjutnya pernikahan Aisyah!" ucap Daniel.
Darwin hanya membuang muka menelan saliva nya tak perduli dengan apa yang dikatakan Daniel, ia memilih diam lalu naik ke motornya sembari memakai helm di kepalanya, sedangkan Daniel tampak kebingungan terus menggaruk dagunya.
Tak lama kemudian, ponsel milik Daniel berdering sehingga ia harus mengangkatnya lebih dulu agar tak dibuat penasaran, rupanya Kania lah yang menghubunginya mungkin hendak mengabarkan mengenai kondisi Aisyah saat ini.
📞"Halo Kania, gimana?" ujar Daniel.
Darwin yang mendengar nama Kania disebut oleh Daniel mengurungkan niatnya untuk pergi dari sana, ya Darwin rupanya juga penasaran apa yang hendak dikatakan Kania kepada Daniel saat ini, ia pun melepas kembali helmnya.
📞"Iya halo Daniel, kamu gak perlu cari kak Marvel lagi ya! Semuanya udah selesai kok, makasih!" ucap Kania pada Daniel di telpon.
📞"Ohh oke, jadi Marvel udah dateng? Terus pernikahan Aisyah lancar??" tanya Daniel.
📞"Itu dia, kak Marvel emang dateng kesini tadi! Tapi, cuma buat batalin pernikahannya sama Aisyah!" jawab Kania.
📞"Hah?? Kenapa, kok dibatalin??" tanya Daniel.
📞"Iya, kak Marvel marah banget sama Aisyah! Makanya sekarang Aisyah sedih banget, dia terus aja nangis sambil ngurung diri di ruang ganti baju!" jawab Kania menjelaskan.
📞"Ya ampun, kasian banget Aisyah! Pasti dia terpukul karena pernikahannya gagal, aku boleh kesana kan buat bantu bujuk Aisyah?" ucap Daniel.
📞"Umm... boleh deh, makasih ya!" ucap Kania.
📞"Sama-sama, sekarang tolong kamu shareloc aja dimana lokasi gedung pernikahan itu ke aku! Biar aku bisa kesana buat bujukin Aisyah, aku gak tega dengernya!" ucap Daniel.
📞"Iya,"
Kania langsung menutup teleponnya lalu mengirim lokasi keberadaan dirinya serta Aisyah ke handphone Daniel yang ingin menyusul mereka disana.
Tentu sebagai seorang teman, Daniel sangat prihatin akan kondisi yang menimpa Aisyah setelah gagalnya pernikahan gadis itu dengan Marvel, biarpun Daniel belum tahu apa alasan Marvel membatalkan pernikahan Aisyah secara mendadak seperti ini.
Tliingg...
Tak lama akhirnya pesan lokasi yang dikirim Kania sampai ke ponselnya, Daniel pun langsung bergerak menuju motornya untuk berangkat menuju gedung tempat Kania berada.
Darwin yang sudah mendengar mengenai batalnya pernikahan Aisyah langsung sedikit merasa senang, ia pun berupaya mengikuti Daniel dari belakang karena ia ingin menemui Aisyah sekaligus memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali dekat dengan wanita yang dicintainya itu.
Namun, rupanya pergerakan Darwin diketahui oleh Daniel dan mereka pun terlibat perdebatan kembali di tengah jalan, Daniel yang bingung coba bertanya pada Darwin mengapa dia mengikutinya sedari tadi, padahal sebelumnya Darwin mengatakan kalau ia tak peduli lagi dengan Aisyah.
"Heh, ngapain sih lu ngikutin gue?" tanya Daniel.
Darwin akhirnya terpaksa mengaku pada sahabatnya itu kalau ia masih ingin mendekati Aisyah lagi, walau ia tau konsekuensinya adalah ditertawakan atau bahkan diledek habis-habisan oleh Daniel.
"Gue mau ketemu Ais!" jawab Darwin tegas.
Ya benar saja Daniel langsung tersenyum lebar saat mendengar jawaban temannya, ia tak bisa menahan tawanya lantaran Darwin benar-benar sangat lucu.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!