Anya, seorang koki yang baru saja lulus dari kuliahnya kini sedang menghadap pemilik restoran bintang lima tempat ia bekerja karena kesalahan yang ia perbuat.
Pagi ini dapur restoran hampir saja terbakar saat Anya menyalakan kompor. Kebetulan pagi itu hanya ada Anya seorang yang ada di dalam dapur. Namun saat api mulai berkobar beberapa teman koki yang lain langsung berdatangan dan membantu Anya memadamkan api.
Sayangnya beberapa barang di dapur sudah hangus terbakar dan tidak bisa diselamatkan lagi. Tidak hanya itu, karena kejadian ini Restoran bintang lima terpaksa ditutup untuk perbaikan dapur yang sudah tidak karuan bentuknya.
Padahal hari ini restoran sudah direservasi untuk pertemuan penting istri pemilik restoran dengan teman-teman sekolahnya.
“Kamu tahu berapa besar kerugian yang kamu perbuat pagi ini, Anya?” tanya Hellen, istri pemilik restoran bintang lima.
Anya hanya terus menundukkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca. Ia tidak bisa memperhitungkan semua kerugian yang sudah ia buat pagi ini.
Gajinya tidak mungkin cukup untuk membayarnya meski Anya mencicilnya setiap bulan selama lima tahun. Di sisi lain, ayah kandungnya juga masih dirawat di ruang ICU Rumah Sakit dalam keadaan koma karena kecelakaan satu setengah bulan yang lalu.
Kini, Anya hanya memiliki rumah yang ia tinggali jika memang diminta untuk membayar semua kerugian. Itupun juga tidak secepat membalikkan telapak tangan untuk memperoleh uang yang cepat.
“Sangat besar, Miss Hellen!” jawab Anya tanpa berani mengangkat kepalanya sedikit pun.
“Oke, lalu katakan dengan saya bagaimana cara kamu bertanggung jawab Anya!”
Miss Hellen berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Anya sambil memperhatikan penampilannya dari atas sampai bawah.
“Saya mengenal kamu cukup baik loh, Anya! Koki handal yang baru bekerja sekitar satu bulan yang lalu karena sedang membutuhkan biaya untuk pengobatan ayahnya yang sedang dirawat di rumah sakit dalam keadaan koma.”
“Mobil dan rumah juga sudah dijual dengan harga yang murah dengan pihak bank dan kini kamu tinggal di sebuah rumah sederhana bukan?”
“Apa kamu sedang berfikir untuk menjual rumah yang kini kau tinggali untuk membayar semua kerugian yang sudah kau perbuat hari ini, Anya?” tanya Miss Hellen yang langsung dijawab Anya dengan anggukan kepalanya.
“Hanya itu satu-satunya harta yang saya punya Miss Hellen. Untuk kekurangannya, saya pasti akan menyicil dari gaji saya setiap bulannya!” ucap Anya yang sudah tidak punya pilihan lain lagi.
Miss Hellen menghela nafasnya panjang. “Berapa usiamu?”
“Dua puluh satu tahun, Miss!”
“Wow, usia yang sangat muda! Tapi, apa sepanjang usiamu akan kau habiskan untuk membayar hutang?” tanya Miss Hellen sambil terus memandang Anya secara intens.
“Saat ini hanya itu yang bisa saya lakukan Miss Hellen!” balas Anya yang sudah tidak memiliki harapan sedikit pun.
“Masih ada cara lain Anya! Jangan terlalu pesimis seperti itu, sayang!” ucap Miss Helen membuat Anya sedikit khawatir dengan apa yang diucapkan dengan Miss Hellen kali ini.
Jika dilihat dari penampilannya, istri pemilik restoran ini sangat glamour dengan pakaian yang begitu terbuka. Riasan wajah yang cukup terbilang menor dan gaya hidup yang sangat tinggi membuat Anya menyamakan penampilan Miss Hellen dengan seorang mucikari.
‘Jangan-jangan, Miss Hellen mau menawarkan aku agar aku menjual diri seperti seorang pelacur? Oh my God! Gak bisa! Ini gak boleh terjadi! Aku tidak akan menjual tubuhku dengan siapapun itu!’ gumam Anya dalam hati.
“Maaf Miss! Jika anda menawarkan saya untuk menjual diri saya, saya tidak bisa! Anda tenang saja. Saya akan terus berusaha untuk melunasi biaya kerugian atas kesalahan yang saya perbuat.”
Ucapan Anya kali ini membuat Hellen melongo. “Wow, ternyata kamu sangat pintar untuk menebak sesuatu, Anya!”
“Kemarilah, ada sedikit hal yang ingin aku tawarkan. Aku bukan mucikari, Anya! Jadi jangan khawatir, aku tidak akan menjadikanmu seorang pelacur!”
Miss Hellen menarik tangan Anya dan mengajaknya duduk di sofa. Anya semakin was-was dan terus menduga-duga dengan apa yang akan diminta oleh Miss Hellen kepadanya untuk membayar semua kesalahannya pagi ini.
“Begini Anya, kali ini aku memiliki satu cara untuk membantumu dalam masalah ini. Aku yakin, kau masih sangat membutuhkan uang untuk pengobatan ayahmu di rumah sakit. Kau tentu tidak mau kan alat Kesehatan yang menempel di tubuhnya dicopot begitu saja?”
Anya menelan ludahnya kasar sambil menggelengkan kepalanya.
“Aku ingin kau membantuku kali ini, dan aku akan menganggap hutangmu lunas. Bahkan aku juga akan membantu biaya pengobatan ayah kandungmu!”
“Katakan saja apa yang Miss Hellen inginkan dari saya!”
Miss Hellen langsung menyunggingkan senyumannya.
“Aku ingin kau menjadi istri kedua untuk suamiku, Anya!”
Deg!
Permintaan Miss Hellen kali ini membuat Anya sangat terkejut. Dia tahu betul siapa suami dari Miss Hellen ini. Seorang pria yang tampan, namun sangat dingin dan tatapannya begitu mematikan.
Hampir setiap orang yang bertemu dengannya tidak ada yang pernah melihat senyumannya sedikit pun. Pria yang dikenal dengan nama Tuan Axel ini terkenal workaholic, teliti, dan sangat tegas.
Bahkan jika ia tahu Anya hampir membakar dapur di restoran bintang lima miliknya, sudah pasti Anya akan dijebloskan ke penjara dan menghabiskan waktunya di dalam sana seumur hidup.
Dan kini, Miss Hellen justru menawarkannya untuk menjadi istri muda dari suaminya sendiri. Posisi Anya saat ini benar-benar seperti buah simalakama. Maju kena, mundur juga kena.
Jika ia menyetujui penawaran dari Miss Hellen, sudah pasti ia akan masuk dalam mulut harimau. Namun, jika ia menolak, bisa dibayangkan jika dirinya akan masuk ke lubang buaya dimana ia akan menjadi bulan-bulanan para sipir penjara.
“Maaf Miss Hellen …”
“Aku belum selesai bicara, Anya! Aku memintamu untuk menjadi maduku bukan dalam jangka waktu yang lama! Cukup satu tahun, dan selepas itu kau bisa terlepas dari suamiku!”
“Aku hanya ingin kau mengandung anak dari suamiku, Anya. Keluarga besarnya sangat menginginkan hal itu. Sedangkan selama sepuluh tahun pernikahan kami, aku tidak bisa mengandung dan memberi keluarganya keturunan!”
“Jika selama enam bulan pernikahan, kau tidak kunjung hamil. Kau boleh meminta cerai dan terbebas dari semua masalah ini!”
“Aku juga akan berjanji tidak akan menuntut kerugian dari masalah yang kau buat pagi ini!” jelas Miss Hellen panjang lebar.
💞💞💞
Naah, sebelum author lanjutkan ceritanya, kita intip dulu yuk visual mereka.
Divanya Elea Razil
Axello Richandra
Hellencia
Anya memejamkan matanya sambil menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya perlahan.
Tawaran dari Miss Hellen bukanlah pekerjaan yang hina. Dia bukan menjual dirinya demi mendapatkan uang dan melunasi hutangnya.
Dia hanya perlu menjadi istri kedua yang nantinya melahirkan bayi untuk pasangan bosnya. Itu pun jika Axello mau menyentuh nya dan melakukan hubungan dengannya.
Jika tidak, tentu saja dia akan menjadi istri kedua yang diabaikan oleh Axello dan sampai waktu yang ditentukan, dia pasti tetap tidak bisa mengandung anak dari Bos dinginnya itu.
Jadi, dia bisa bebas tanpa tuntutan sedikitpun dari Miss Hellen meski nanti statusnya adalah janda.
"Tapi jika kau menolak penawaranku kali ini, maka aku akan memberikan bawah waktu dua minggu untuk kau melunasi pembayaran atas kerugian yang sudah kau perbuat."
"Yaaah, jika dihitung-hitung sih sekitar 2 miliar. Tapi aku tidak bisa menjamin jika suamiku menjebloskanmu ke penjara nanti."
"Kau tentunya tahu sendiri kan jika suamiku tidak mentolerir kesalahan yang dilakukan pegawainya sedikit pun?" timpal Miss Hellen lagi membuat Anya harus cepat-cepat membuat keputusan.
"Oke oke Miss Hellen. Saya siap menerima tawaran anda!" ucap Anya yang sudah tidak punya pilihan lain.
Miss Hellen langsung menyunggingkan senyumnya dengan sempurna. Ia pun kemudian mengeluarkan surat perjanjian yang sudah ia buat sebelumnya.
"Anya, kali ini aku akan mengikatmu secara hukum dan kau tidak bisa lari sedikitpun dariku!"
"Yang pertama, Pernikahan kedua suamiku akan dilakukan secara tertutup dan rahasia. Setelah itu kau harus berusaha agar secepatnya hamil darah daging suamiku sendiri."
'Oooh, jadi pernikahannya secara rahasia?' gumam Anya dalam hati.
'Kalau memang begitu, aku sama sekali tidak keberatan untuk menanggapi ocehan para netizen julid!' batin Anya sambil menganggukkan kepalanya.
"Yang Kedua, jika nanti saatnya kamu benar-benar mengandung, aku akan memberimu cuti bekerja mulai saat usia kandunganmu menginjak usia 5 bulan sampai tiba saatnya kau melahirkan, agar kau fokus mengurus bayi dalam kandungan, Anya!"
"Di saat yang sama pula, aku juga akan pura-pura mengandung agar saat waktunya bayi itu lahir, mereka menganggapnya jika itu benar benar bayiku!"
Lagi lagi Anya menanggapi ucapan Miss Hellen dengan anggukan kepalanya.
"Dan seperti yang aku katakan sebelumnya, kau bebas jika setelah 6 bulan masih belum bisa mengandung darah daging suamiku sendiri!"
Miss Hellen kemudian mengambil pulpen dan membubuhkan tanda tangannya tepat di atas materai.
"Semuanya tertulis dengan rinci dalam surat perjanjian ini. Kau bisa langsung menandatanganinya, Anya!" titah Miss Hellen.
Anya kali ini tidak membaca isi perjanjiannya secara lengkap. Ia dengan mantap langsung menandatangani surat perjanjian tersebut dan menyerahkannya kepada Miss Hellen.
"Good Job, Anya!" puji Miss Hellen dengan senyum yang mereka di bibirnya.
"Hari ini kau boleh pulang. Besok pagi, MUA akan datang ke rumahmu untuk meriasmu dan membawamu ke KUA."
"Pernikahanmu dengan Axel akan dihelat besok pagi! Ingat! Kau tidak bisa lari lagi dengan perjanjian yang sudah kau tanda tangani!" ucap Miss Hellen sambil mengipaskan surat perjanjian tersebut ke arah Anya.
"Baik, Miss! Kalau begitu saya Permisi dulu!" pamit Anya sambil menundukkan kepalanya.
"Okay, hati-hati di jalan, Anya!" balas Miss Hellen sambil duduk bersandar di kursi kebesarannya.
"Huft! Akhirnya, sebentar lagi keluarga Richie akan mendapatkan keturunan dari Mas Axel!" gumam Miss Hellen pelan.
"Satu tahun lagi, seluruh restoran bintang lima ternama ini yang tersebar di penjuru kota pasti akn beralih dengan namaku, sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh papa Richie jika aku berhasil melahirkan keturunan dari darah daging Mas Axel!"
"Lagi pula, aku juga tidak boleh sampai bercerai dengan Mas Axel jika seluruh keluarganya tahu jika ternyata aku mandul."
Tiba-tiba pintu ruangan Hellen terbuka dan tampak Axel sudah berdiri di hadapannya dengan wajah yang tampak sangat tidak suka.
"Apa yang sudah kau rencanakan di dapur restoran, Hellen?" tanya Axello sambil menatap tajam ke arah istrinya.
Melihat kedatangan suaminya, Hellen cepat-cepat menyembunyikan surat perjanjiannya dengan Anya ke dalam lagi dan bergegas mendatangi suaminya.
"Jangan marah dulu, sayang! Kita bisa bicarakan hal ini secara baik-baik!" ucap Hellen sambil mengusap dada suaminya.
"Kau pasti sengaja menjebak salah satu koki untuk membakar dapur bukan?" tanya Axel sambil memperlihatkan ponselnya yang terhubung dengan CCTV yang ada di dapur.
"Duduklah dulu sayang!" pinta Hellen sambil menarik suaminya untuk duduk di sofa.
"Aku melakukan ini semua hanya demi kita, sayang!" ungkap Hellen sambil terus mengusap dada suaminya dengan manja.
"Apa maksudmu, Hellen?" tanya Axel menyelidik.
"Papa Richie menginginkan kita berdua memiliki keturunan. Dan aku tidak mungkin memberikannya karena kondisi yang mandul!"
"Kita bisa adopsi anak!" sanggah Axel.
"Tapi Papa dan Mama sangat menginginkan anak dari darah dagingmu, sayang!" balas Hellen.
"Kalau begitu kita coba saja untuk terus berusaha. Siapa tahu hasil pemeriksaan dokter itu salah. Kau tidak benar-benar mandul, sayang!" balas Axel yang selama setahun ini tidak bisa leluasa meluahkan hasrat biologisnya dengan baik.
Keputusan dokter jika Hellen mandul membuat istrinya sangat jarang untuk melayani suaminya di atas ranjang.
Sepuluh tahun mereka berdua menjalani kehidupan rumah tangga dan tak kunjung memiliki anak, membuat Hellen memutuskan agar Axel menikah untuk kedua kalinya.
"Apa sepuluh tahun belum cukup untuk membuktikan jika aku benar-benar mandul?" balas Hellen membuat Axel diam seribu bahasa.
"Aku memang sengaja menjebak Chef Anya agar dia mau menikah denganmu, sayang. Sebagai istri muda dan juga maduku untuk sementara waktu."
"Tapi aku tidak bisa membagi cintaku dengan orang lain, Hellen!"
"Aku tidak memintamu untuk membagi cinta, suamiku sayang!" balas Hellen.
"Aku hanya butuh kau menghamili Anya agar dia mengandung darah dagingmu. Selanjutnya, aku akan mengakui jika anak itu adalah darah dagingku bersama agar Papa dan Mama bahagia karena mereka akhirnya memiliki seorang cucu."
Penjelasan Hellen kali ini membuat Axel termangu. Kedua orang tuanya memang sudah sangat tidak sabar menantikan cucu mereka.
Bahkan beberapa kali mereka meminta Axel untuk menceraikan Hellen agar bisa menikahi wanita lain dan memiliki keturunan.
Sayangnya Axel tidak setuju dan tetap ingin mempertahankan rumah tangganya dengan Hellen. Sampai akhirnya, satu bulan yang lalu Papa Richie datang ke apartemen mereka dan menjanjikan sesuatu yang cukup menggiurkan.
Papa Richie akan menyerahkan semua kepemilikan Restoran Bintang 5 miliknya yang tersebar di setiap kota besar kepada Axel dan Hellen jika mereka berdua berhasil dalam program hamil yang tengah ia jalani.
"Aku mohon sayang, menikahlah dengan Anya besok ini demi hubungan kita. Aku berjanji, selepas Anya hamil, kau tidak perlu lagi untuk berhubungan dengannya."
Kini Axel membelalakkan matanya saat mendengar jika ia akan menikah dengan Anya besok pagi.
"Apa?! Menikah besok pagi?! Apa kau sudah gila?!"
“Ya aku memang sudah gila karena begitu mencintaimu, Mas Axel!” ucap Hellen yang dengan manjanya menidurkan kepalanya di atas pangkuan Axel.
“Apa kau tidak cemburu jika aku memiliki istri muda?” tanya Axel yang sama sekali tidak tahu kemana arah jalan piker istrinya itu.
“Tentu saja aku sangat cemburu! Maka dari itu, aku sudah memilihkan wanita yang tepat untuk mengandung anak kita! Aku yakin, dia tidak akan merebutmu dari sisiku!” tukas Hellen.
“Aku sudah mengatur semuanya dengan sangat baik. Jadi aku harap, kau bekerja sama dengan baik juga Mas!”
Permintaan Hellen kali ini membuat Axel menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia benar—benar sudah terjebak dalam permainan istrinya yang sangat menginginkan seorang anak.
Sebenarnya, Axel sendiri juga sudah mendambakan kehadiran buah hati. Namun keadaan Hellen yang sudah divonis mandul dengan 3 orang dokter membuatnya mengubur dalam-dalam keinginannya untuk memiliki buah hati dan merahasiakan berita ini dengan siapa pun itu.
“Baiklah, kali ini aku mencoba untuk menuruti keinginanmu! Ingat, aku hanya melakukannya satu kali dan selepas itu aku tidak akan pernah mau untuk sekamar dengannya!” ucap Axel membuat mata Hellen berbinar sempurna.
Hellen langsung bangkit dari pangkuan Axel dan mencium bibir suaminya dengan mesra.
“Terima kasih sayang, aku sangat mencintaimu! Kalau begitu, aku akan pergi dulu untuk mengurus acara pernikahan kalian besok pagi!” pamit Hellen yang langsung meraih asnya di atas meja dan keluar dari ruang kerjanya.
💞💞💞
Keesokan harinya, Anya yang masih terlelap dalam mimpinya indahnya harus terbangun saat mendengar suara ketukan pintu berkali-kali.
Akhirnya, dengan kesadaran yang masih belum sempurna, Anya melangkahkan kakinya untuk membuka pintu rumahnya.
“Selamat pagi Nona Anya! Saya datang untuk merias anda yang akan melakukan akad nikah pagi ini dengan Tuan Axello!” ucap salah satu perias yang datang dengan membawa koper peralatan make up.
“Silahkan masuk dan duduk dulu di sini! Saya masih harus membersihkan badan dulu!” balas Anya sambil mempersilahkan tamunya untuk masuk dan duduk.
Selepas itu Anya langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Tidak sampai sepuluh menit, Anya sudah berdiri di samping perias dengan keadaan rambutnya yang masih basah.
“Aku sudah siap!” ucap Anya lirih.
“Baiklah, Nona! Kalau begitu kita mau make up dimana?” tanya perias.
“Di kamar saya aja!” Anya pun segera menuju ke kamarnya dan diikuti oleh dua orang perias yang dikirim oleh Hellen.
Sesampainya di kamar, salah satu perias langsung membantu Anya mengeringkan rambutnya. Sedangkan yang satunya lagi mulai mengoleskan pelembab ke wajah Anya yang sebenarnya sudah sangat cantik tanpa menggunakan make up.
Satu jam lamanya Anya di make over, kini Anya sudah berubah secantik Cinderella. Bahkan sampai kedua orang perias tadi terus saja memuji kecantikan Anya.
“Wah! Nona Anya benar-benar sangat cantik!”
“Benar! Bahkan wajahnya semakin terlihat bersinar jika diberi sentuhan tipis seperti ini!” timpal perias yang satunya lagi.
“Kalian berdua terlalu memujiku! Ini cantik juga hasil dari karya tangan kalian!” balas Anya.
Setelah merias wajah Anya, kedua orang perias tadi membantu Anya mengenakan gaun. Gaun berwarna putih membuat penampilan Anya terlihat begitu memukau.
Tak lama kemudian mobil yang dikirimkan untuk menjemput Anya pun datang dan siap untuk mengantar Anya menuju ke KUA. Kedua orang perias tadi pun langsung mengantar Anya untuk menuju ke mobil yang datang menjemputnya.
‘Selamat datang kehidupan kelamku! Kehidupan tragis yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Bahkan ini semua mungkin akan lebih tragis dari kematian mama dan keadaan papa yang kini tengah dirawat di rumah sakit dan dalam keadaan koma.’
Anya memejamkan matanya dan menahan dirinya agar tidak menangis. Jika mayoritas wanita akan merasa Bahagia di hari pernikahannya, maka hari ini Anya masuk dalam golongan minoritas dimana ia sama sekali tidak merasa bahagia dan justru begitu tertekan.
‘Kamu tidak boleh merasa sedih dan lemah, Anya! Kau harus berjuang di atas kakimu sendiri selepas Mama meninggal dunia dan papa mengalami koma!’
‘Ingat! Kau harus berjuang sebatang kara jika kau masih ingin hidup!’
Anya terus saja menyemangati dirinya sendiri sepanjang perjalanan menuju ke KUA sampai ia tidak sadar jika mobil yang ia tumpangi kini sudah berhenti tepat di depan pintu.
“Kita sudah sampai Nona!” ucap sopir yang sudah membukakan pintu untuk Anya.
Anya pun berusaha untuk kuat sambil berusaha untuk melangkahkan kakinya keluar dari pintu mobil.
“Good Morning, Anya!” sambut Hellen sambil memeluk Anya dengan erat. “Kau sangat cantik sekali hari ini!” puji Miss Hellen sambil melepaskan pelukannya.
“Terima kasih atas pujiannya Miss!” balas Anya sambil mengikuti langkah Miss Hellen masuk ke dalam KUA.
“Tidak perlu sungkan denganku, Anya! Sebentar lagi statusmu adalah sebagai maduku. Aku ingin komunikasi dan hubungan kita terjalin dengan baik."
"Tapi yang terpenting, jangan sampai kau merasa jatuh cinta dengan Mas Axel dan ingin merebutnya dari sisiku!” jelas Miss Hellen sambil menggandeng tangan Anya.
“Siap Miss! Don’t worry it!” balas Anya singkat.
Sesampainya di dalam ruangan, mata Anya terpaku pada sosok lelaki yang sudah duduk dengan sangat manis di depan penghulu. Wajah datar dan cenderung jutek dengan mengenakan kemeja dan jas pengantin yang sudah disiapkan oleh Hellen sedari kemarin.
Penampilan keren dari Axel pagi ini membuat Anya semakin tidak berani untuk memandang wajahnya dan memilih untuk tetap menundukkan kepalanya. Ternyata Axel pun juga sama. Ia memilih untuk tidak memandang Anya sedikitpun.
“Nona Divanya Elea Razil!”
Pak penghulu mencoba menyebutkan nama panjang Anya saat melihat Anya sudah duduk di samping Axel.
“Benar, pak!” jawab Anya singkat.
“Apa kamu sudah siap untuk menjadi istri kedua dari Tuan Axello Richandra dan nantinya akan menjadi madu Nyonya Hellencia?”
Kini Anya tertegun dengan pertanyaan yang ditanyakan Pak Penghulu yang ada di hadapannya. Jauh di dalam lubuknya, ia sama sekali tidak siap untuk menjadi istri kedua. Namun lagi-lagi ia teringat akan perjanjian yang sudah ia tanda tangani dengan Miss Hellen kemarin.
“Siap pak!” jawab Anya dengan mantap
Setelah beberapa pertanyaan sudah terjawab dengan baik, kini tiba saatnya acara sacral pernikahan Tuan Axel dengan Anya.
Pernikahan sederhana ini hanya dihadiri oleh beberapa orang kepercayaan di Restoran milik Axel yang tentunya bisa diajak kerja sama untuk menjaga rahasia.
“Sah!” pekik semua tamu yang hadir dalam ruangan KUA.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!