NovelToon NovelToon

Rumah Tanggaku Hancur Di Tangan Ibu Mertua

Bab 1

" Assalamualaikum." Kanaya sayup-sayup mendengar suara sang suami mengucapkan salam dari arah luar,dengan buru-buru Kanaya merapikan mukena dan sajadah yang baru saja dia pakai,belum sempat Kanaya membukakan pintu dan menyambut kedatangan suami nya, ternyata Ibu mertua sudah terlebih dahulu sampai di depan pintu sambil tersenyum semanis mungkin.di tangan sebelah kiri nya ada sebuah sapu panjang yang sengaja dia pegang.entah apa maksud dan tujuan nya yang jelas Kanaya melihat sendiri bagaimana gelagat aneh itu.

" Wa Alaikum salam Nak! Kamu sudah pulang ?" tanya ibu mertua lembut.berbeda sekali ketika berbicara dengan menantu nya yang selalu ketus, marah-marah dan suka menghina.

" Iya Bu, Kanaya di mana Bu? " tanya Mas Bayu dengan gerakan memanjangkan lehernya mencari keberadaan istri nya.

" Biasa lah Nak, istri mu itu suka sekali berkurung di dalam kamar,entah apa yang dia kerjakan, sampai -sampai semua pekerjaan rumah pun harus Ibu yang mengerjakan nya." ucap Ibu Romlah mengadu kepada putra nya.

" Mungkin Kanaya lagi ngga enak badan Bu,makanya dia di kamar terus." jawab Bayu membela sang istri.

" Alah... Palingan juga karena malas, Kamu jangan terlalu memanjakan dia, hidup ini butuh uang! Jangan hanya bisa tidur dan makan saja kerjaan nya di rumah ini." ujar Ibu mertua itu terus menyudutkan menantu nya.

Kanaya mendengar semua apa yang mereka bicarakan dari balik pintu kamar yang sedikit terbuka.

" Memang nya kenapa lagi sih Bu? Jangan bicara seperti itu! Bukan kah yang biasa memasak dan mencuci semua pakaian itu Kanaya? Biarkan saja dia istirahat sebentar,jangan menambah masalah." jawab Bayu langsung berlalu meninggalkan ibu nya yang masih mengomel sendiri.

Dada Kanaya terasa sakit sekali setelah melihat wajah asli Ibu mertua nya.susah payah dia bangun pagi mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, tetapi dengan tidak tahu diri nya ibu mertua nya membantah semua yang telah dia lakukan.

" Ya Allah kuat kan Aku." batin Kanaya sambil mengusap satu tetes air mata yang jatuh menggunakan punggung tangan nya.

Selama tinggal di rumah orang tua nya, Kanaya tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga,semua nya sudah di lakukan oleh asisten rumah tangga yang di pekerja kan oleh sang Mama.tangan nya mulai berubah kasar dan tidak mulus lagi semenjak menikah dengan Bayu.yang biasa nya setiap minggu bisa jalan ke mall dan shopping, semenjak menikah kebiasaan itu pun hilang sudah.Kanaya yang awal nya enggan untuk ikut tinggal bersama ibu mertua nya akhir nya mengalah setelah mendengar nasehat yang di berikan oleh kedua orang tua nya.

" Kamu bukan lagi menjadi tanggung jawab Papa dan juga Mama Nak,bukan karena kami tidak sayang kepada Kamu! Tetapi Kamu itu sudah menikah,itu artinya kemanapun suami mu pergi maka Kamu juga harus ikut bersama dia.Kamu bisa mengunjungi kami setiap waktu, Tetapi tidak untuk tinggal di sini." wejangan yang di berikan oleh Papa nya ketika suami nya meminta izin untuk pindah kerumah ibu mertua mampu meluluhkan kuat nya tembok pertahanan Kanaya.

Waktu awal menjalani hubungan serius,Ibu mertua nya selalu bersikap baik dan lemah lembut kepada nya.bahkan beberapa hari setelah mereka menikah sikap baik itu masih terus ada,hingga suatu hari entah apa sebab dan akibat nya sikap asli ibu mertua nya mulai keluar dan suka menindas Kanaya sesuka hati nya jika Bayu sedang tidak berada di rumah.

" Satu lagi! Bilang juga sama istri manja Kamu itu! Jangan terlalu boros jika menjadi istri." sambung Ibu Romlah ketika Bayu sudah sampai di depan pintu kamar nya.

Bayu hanya mengangguk kan kepala nya lalu membuka tirai pintu yang menjadi penutup kamar mereka.

" Mas!" seru Kanaya lalu meraih punggung tangan nya dan mencium nya seolah tidak mendengar apapun.

" Kamu kenapa di dalam kamar terus sayang? Kenapa ngga bantu Ibu masak sama bersih-bersih, kasihan Ibu sudah tua masih melakukan pekerjaan rumah."

Deg! Jantung Kanaya rasa nya mau lepas dari tempat nya karena mendengar kata-kata yang menyakitkan yang keluar dari mulut suami nya.mata Kanaya tidak sengaja melihat ada bayangan Ibu mertua yang sedang mengintip di balik tirai tipis yang melambai karena tiupan angin.

Awal nya Kanaya bangga suami nya masih mau membela dia di hadapan Ibu nya,namun nyata nya semua berbanding terbalik dengan apa yang dia lihat.meskipun hanya berbicara berdua di dalam kamar, tetapi tuduhan yang di berikan oleh suami nya sangat menyakiti jiwa dan raga Kanaya yang sebenarnya sudah lelah bertahan atas semua perilaku buruk yang dia terima selama ini.

" Aku ngga boleh diam saja! Sudah cukup Aku membiarkan Ibu menghina dan menjelekkan Aku selama ini.akan Aku balas semua nya." batin Kanaya sambil menatap tajam sosok yang ada di balik tirai itu.

Ibu Romlah tersenyum mengejek ketika mendengar Bayu menegur istri nya dan termakan oleh hasutan yang dia berikan.

" Mampus Kamu!Maka nya jadi menantu jangan kurang ajar dan pelit." gumam Ibu Romlah lalu berjalan menuju kamar nya dan meninggalkan begitu saja sampah makanan yang masih berserakan di ruang tamu.

" Memang nya selama ini Mas pernah melihat Aku selonjoran tidur- tiduran di kamar sementara keadaan rumah ini berantakan?" hardik Kanaya lebih tegas.dia tidak ingin lagi di tindas semena-mena oleh Ibu mertua dan juga suami nya yang sudah mulai terpengaruh.

" Aku selalu bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk seluruh anggota keluarga ini,apa pernah Aku meminta bantuan kepada adik Mas yang selalu di manja itu? Apa pernah Aku mengeluh capek sama Mas? Pernah?" tanya Kanaya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

" M-mas ngga nuduh Kamu kayak gitu sayang,tadi Ibu sendiri yang mengadu seperti itu kepada Mas." sahut Bayu membela diri nya sendiri,tidak ada tindakan tegas yang dia bisa di lakukan selain kata maaf dan biarkan saja.

" Kalau seperti ini terus,Aku bisa gila Mas! Aku ini bukan pembantu atau pun budak untuk keluarga Kamu,Aku tidak bekerja juga atas permintaan Kamu.lalu apalagi yang Ibu permasalah kan? Belanjaan yang kemarin Aku beli?" Kanaya mengeluarkan semua isi hati nya, dia tidak ingin ada yang tertinggal dan menyisakan sakit yang tidak terobati.

" Kamu ngga ikhlas mengerjakan pekerjaan rumah ini? Kamu kan tahu sayang,gaji Mas tidak akan cukup untuk membayar asisten rumah tangga, untuk biaya sehari-hari saja Mas sudah ngos-ngosan." jawab Bayu mengiba.

" Kalau begitu biar kan Aku kembali bekerja mencari uang untuk menafkahi diriku sendiri, Aku tidak mau di anggap hanya numpang makan dan tidur saja di rumah ini." ujar Kanaya kesal dan sengaja mengeras kan suara nya agar terdengar sampai keluar rumah.

Selama ini dia lah yang menutupi semua kekurangan uang belanja untuk seluruh anggota keluarga suami nya.adik Bayu selalu di manja dan di sanjung oleh Ibu mertua dan juga suami nya.semua kemauan Adik ipar nya selalu di penuhi dengan berbagai macam cara.bahkan uang tabungan Kanaya ikut tergerus karena terpaksa harus menolong memenuhi atas desakan dari suami nya.

Untung saja Papa Kanaya selalu rutin mengirim uang jatah jajan nya setiap bulan.meskipun dia sudah menikah dan tinggal bersama suami nya, Tetapi kedua orang tua Kanaya masih melakukan kewajiban mereka sama seperti Kanaya masih gadis.

Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys.🥰😍🥰😍

Bab 2

Mata Bayu langsung membulat sambil menggeleng kan kepala nya,dia harus menjelaskan apa kepada kedua orang tua Kanaya nanti jika mereka sampai tahu Kanaya kembali bekerja demi membantu mencari nafkah.Bayu rasa nya tidak berani lagi menampakkan batang hidungnya di depan kedua mertua nya.

Kanaya berasal dari keluarga kaya raya dan juga terhormat, hidup nya selalu di penuhi dengan kemewahan.mau apa tinggal tunjuk saja dan kartu sakti nya akan mengabulkan nya.Kanaya tidak pernah merasakan hidup susah seumur hidup nya.namun semenjak menikah dengan Bayu dia mulai menjalani kehidupan apa adanya.semua kemewahan yang dia punya sengaja dia tinggalkan di rumah kedua orang tua nya,termasuk mobil dan beberapa perhiasan berharga lain nya.demi bisa memulai lembaran baru dalam hidup nya.

"Jangan seperti itu sayang,Kamu ngga boleh kembali bekerja lagi,Mama sama Papa pasti kecewa dan marah sama Aku kalau sampai mereka tahu tentang ini." ujar Bayu melarang niat Kanaya yang ingin kembali bekerja di perusahaan orang tua nya.

" Terus Aku harus bagaimana lagi Mas,di rumah salah, bekerja juga salah,semua yang Aku lakukan ngga pernah di hargai oleh ibu dan juga adik mu." ujar Kanaya dengan mata yang sudah berkaca-kaca, sungguh batin nya sudah sangat lelah sekali menghadapi keluarga suami nya,dia tidak ingin lagi mengeluarkan air mata nya di rumah ini.

" Kanaya.." Bayu menahan tangan nya yang sudah hampir menyentuh kulit mulus Kanaya.

emosi Bayu tiba-tiba muncul ketika mendengar Kanaya kembali menyalahkan keluarga nya.

" Kamu mau nampar Aku? Tampar saja,Aku tidak akan takut! Sekali saja Kamu bermain tangan di tubuh ku,Kamu akan menyesal seumur hidup mu Mas." balas Kanaya tidak gentar sedikitpun dengan perlakuan kasar suami nya,dia malah sengaja membalas tatapan tajam Bayu yang terus mengintimidasi nya.

" Maaf sayang." ucap Bayu merasa menyesal dan berniat ingin memeluk sang istri namun Kanaya langsung menghindar menuju ranjang kecil yang tidak sebagus punya nya.

" Sayang!" panggil Bayu dengan kedua tangan nya yang menggantung di udara.

" Aku capek Mas,besok harus kembali bekerja di dapur belakang.sebaik nya Kamu mandi saja dulu,handuk dan baju ganti nya sudah Aku siapkan di kamar mandi." ujar Kanaya yang enggan melanjutkan perdebatan ini yang ujung -ujung nya dia juga yang menjadi sang terdakwa.

Semarah dan seberapa pun kecewa nya Kanaya kepada sang suami, tetapi Kanaya masih tetap menjalankan tugas nya sebagai seorang istri.

" Iya sayang."jawab Bayu pelan dan meletakkan asal tas kerja yang belum sempat dia lepas dari genggaman tangan nya.bahkan sepatu kantor nya saja masih lengket di kedua kaki nya.

" Ya Allah kuat kan lah Aku." batin Kanaya sambil mengelus dada nya yang semakin terasa nyeri.

Selama ini Bayu tidak pernah berkata kasar atau pun menyakiti nya menggunakan kedua tangan nya.pria itu selalu berbicara lembut dan penuh kasih sayang.tetapi entah kenapa malam ini Bayu semudah itu terhasut oleh ucapan ibu nya tanpa bertanya terlebih dahulu kepada sang istri.

" Aku masih sanggup bertahan jika Kamu membela ku dan tidak ikut menyalahkan semua nya kepada ku, namun sayang Kamu malah ikut memojokkan Aku atas apa yang tidak Aku lakukan." gumam Kanaya sambil berbaring menatap langit-langit kamar yang tidak seindah suasana kamar nya di rumah orang tua nya.

Beberapa menit kemudian Bayu nampak keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut nya menggunakan handuk kecil,Kanaya yang masih belum mau menatap wajah sang suami memilih berpura-pura memejam kan kedua mata nya di balik selimut tebal yang menyelimuti tubuh nya.

" Sayang,Kamu sudah tidur?" tanya Bayu sambil membuka sedikit selimut yang menutupi wajah Kanaya.

Melihat Kanaya yang sudah memejamkan mata nya,Bayu memutuskan mengambil sendiri makan malam untuk nya.dia tidak ingin lagi menganggu Kanaya yang sedang beristirahat.

" Ya Allah maaf kan Aku atas kebohongan ini." batin Kanaya dengan bola mata yang masih bergerak.

Bayu keluar kamar dengan sedikit mengendap agar tidak ketahuan sama Ibu nya.dia sangat yakin sekali jika sang Ibu melihat dia keluar dan mengambil sendiri makanan untuk nya,perang dunia kedua akan berlanjut lagi.

Tap.

Tap.

Tap.

Bayu berjalan seperti seorang maling yang sedang memasuki rumah warga,nafas nya sengaja di tahan demi bisa menguping pergerakan ibu nya.

" Bayu." pria ini berdecak kesal saat mendengar suara sang ibu memanggil nama nya.

" Eh..Ibu." jawab Bayu sambil menggaruk kasar kepala nya yang tidak terasa gatal.

" Kamu kenapa berjalan seperti tadi? Mau cari apa?" tanya Ibu Romlah curiga.

" Ah..Itu...Anu..Ta-tadi Bayu mau ngusir kucing hitam yang mau masuk ke dapur Ibu." jawab Bayu gelapan.

Huft...

Bayu menghela nafas panjang nya ketika menemukan sebuah alasan yang menurut nya sangat bagus.

Kepala Ibu Romlah celingak-celinguk mencari kucing yang di maksud oleh putra nya.

" Terus untuk apa Kamu mengambil piring? Kucing tidak akan berani lagi masuk ke sini karena sudah Ibu usir jauh-jauh sampai ke RT sebelah."

" Itu.... Bayu mau sekalian makan juga Bu." jawab Bayu jujur,sejak tadi perut nya sudah terasa lapar dan meminta di isi.

Di kantor tadi Bayu hanya makan satu kali dan tidak ikut istirahat lagi di waktu sore.duit nya yang sudah menipis membuat Bayu terpaksa harus menghemat pengeluaran nya.semua gaji nya sudah dia serahkan kepada Kanaya untuk memenuhi semua kebutuhan rumah tangga termasuk uang sekolah dan juga uang saku adik nya.

Gaji Bayu yang hanya seorang pegawai kantor biasa tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka selama satu bulan.jika bukan karena Kanaya yang ikut menopang kehidupan mereka,sudah sejak dulu mereka makan hanya menggunakan garam dan gula sebagai lauk nya.

" Kemana istri mu? Kenapa bukan dia yang menyiapkan semua keperluan mu?" tanya Ibu Romlah yang sudah siap mengeluarkan taring nya.

" Aku bisa ambil sendiri Bu, Kanaya lagi istirahat,badan nya lagi lemas." jawab Bayu masih berusaha menyelamatkan nama baik istri nya,bukan karena rasa perduli nya tetapi Bayu tidak ingin di buat pusing kembali dengan terjadi nya perang dunia kedua.

Semua tetangga akan terganggu jika sampai perang dunia itu sampai terjadi kembali.suara ibu nya yang nyaring mampu membangun kan warga sampai jarak puluhan kilo.

" Tidak bisa begitu, secapek apa sih dia sampai lemas dan tidak kuat bangun dari ranjang jelek itu." teriak Ibu Romlah dengan suara nyaring nya.

Kanaya yang berada di dalam kamar dapat mendengar dengan jelas apa yang di tuduhkan oleh Ibu mertua nya yang tidak punya hati itu.

Karena sedang tidak ingin berdebat dan menambah beban pikiran nya.Kanaya memilih tetap bersembunyi di balik selimut yang sejak tadi dia pakai.

" Bu..Bu..Jangan." tegur Bayu sambil menahan langkah kaki Ibu nya yang hendak masuk ke dalam kamar mereka.

Namun ternyata tenaga Bayu tidak akan sanggup melawan ras terkuat di muka bumi ini.

Bruk..

Pinta kamar yang sudah lapuk itu di buka paksa oleh tangan besar Ibu Romlah.

Dengan emosi yang sudah membuncah tinggi.Ibu Romlah menarik kasar selimut yang menutupi tubuh Kanaya.

" Kamu apa-apaan sih Naya? Sudah tahu suami capek pulang kerja ,bukan nya Kamu layani malah asyik tidur-tiduran .apa belum puas juga Kamu tidur seharian ini sampai tidak sanggup lagi mengambil makanan untuk suami mu yang rela lembur demi bisa memenuhi gaya hidup mu yang sangat boros itu?"hardik Ibu Romlah begitu kasar nya.

Darah Kanaya langsung mendidih mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ibu mertua nya.dengan tangan yang terkepal kuat Kanaya bangun dan membalas tatapan mata Ibu mertua nya.sedangkan di belakang punggung wanita paruh baya ini ada suami nya yang hanya bisa diam menyaksikan perlakuan keji Ibu nya .

Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys.🥰😍🥰😍

Bab 3

" Jadi Ibu mau Aku bagaimana lagi? Sudah cukup Aku kalian jadi kan pembantu di rumah ini, sedang kan Ibu selalu saja menghina dan menyudutkan Aku.masih untung Aku mau menutupi semua kebutuhan rumah ini.tetapi tetap saja tidak pernah kalian hargai." balas Kanaya begitu berani bahkan dia mengabaikan suara suami yang meminta dia untuk diam dan jangan bicara lagi,namun karena hati nya sudah terlanjur sakit.Kanaya mengeluarkan semua sisi garang nya yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

" Selama ini Aku tidak pernah mempermasalahkan kemana pergi nya gaji Mas Bayu? Tetapi apa? Ibu masih saja mengatai Aku boros dan boros.hanya karena Aku ngga mau membeli kan Ibu perhiasan Ibu dengan tega nya menuduh dan mencaci Aku sesuka hati Ibu." Kanaya mengeluarkan semua keluh kesah yang dia simpan di dalam benak nya.

Beberapa hari yang lalu,Ibu mertua nya sempat meminta di belikan perhiasan seperti yang teman arisan beliau pakai,namun Kanaya menolak mentah-mentah permintaan Ibu mertua nya dengan alasan uang bulanan nya sudah menipis dan tidak bisa lagi memenuhi permintaan Ibu Romlah.mulai sejak itu beliau semakin membenci Kanaya dan semakin berbuat kasar terhadap Kanaya.

" Diam Kanaya!Yang sopan kalau bicara sama Ibu, wanita tua ini adalah Ibu ku mertua Kamu!" Bayu membuka suara dan pas kena hati Kanaya,Bayu memang anak lelaki satu-satunya dalam keluarga nya,Bayu juga lah yang menjadi tulang punggung keluarga sekaligus orang yang bertanggung jawab di rumah ini.semua kebutuhan anggota keluarga ini di penuhi oleh Bayu dari gaji nya yang tidak seberapa itu.Bayu selalu tunduk dan patuh kepada Ibu nya,tidak pernah sekali pun pria itu membantah ucapan sang Ibu meskipun itu salah dan tidak sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga mereka.

" Apa maksud Kamu berbicara seperti itu Kanaya? Jadi selama ini Kamu tidak ikhlas membantu keluarga ini? Begitu?"hardik Ibu Romlah begitu sewot nya.

" Aku tidak pernah bilang seperti itu, tetapi jika Ibu menganggap seperti itu...Ya terserah sama Ibu saja,bagus jika kalian sadar diri."jawab Kanaya begitu berani dan sudah tidak mau lagi harga diri nya di injak -injak oleh orang tua suami yang selama ini selalu dia hargai dan dia hormati.kekesalan Kanaya benar-benar sudah mencapai batas normal nya.

Bayu melotot seketika melihat Kanaya melawan Ibu nya yang sangat dia cintai itu.Kanaya membalas tajam sorot mata suami nya.

" Kanaya ! Jangan bikin malu keluarga ini dengan suara kencang Kamu itu." tegur Bayu sangat murka melihat tingkah Kanaya yang dia anggap sudah melampaui batas.

" Bayu! Kamu lihat sendiri kan bagaimana durhaka nya istri Kamu kepada Ibu,kalau Kamu tidak ada di rumah kelakuan nya lebih parah lagi dari ini.seandai nya Ibu punya kekuatan lebih sudah sejak lama Ibu memberikan dia pelajaran sampai meregang nyawa, istri macam ini tidak perlu Kamu pertahankan lagi." Ibu Romlah sampai berkacak pinggang menghina Kanaya, sorot mata nya bahkan mengalahkan tatapan menakutkan dari Buto ijo.

Ibu Romlah terus memanas-manasi Bayu agar membenci istri nya.

" Berhenti mengompori Suami ku Bu! Jangan selalu ikut campur dalam rumah tangga kami." teriak Kanaya kencang.

Semua orang menatap tajam ke arah Kanaya termasuk sang adik ipar yang baru pulang entah dari mana.

" Kanaya ! Berani Kamu!"Bayu pun membalas dengan berteriak yang di barengi dengan tangan nya yang terangkat sempurna ke atas.sedetik berikut nya..

Plak..

Sebuah tamparan keras dari tangan suami nya melayang sempurna di pipi kanan Kanaya.

Seumur hidup Kanaya,Bayu lah orang yang pertama kali berani bertindak kasar kepada dia.

yang merupakan putri tunggal dan putri kesayangan kedua orang tuanya.

Kanaya merasakan perih yang teramat sangat di pipi mulus nya.pandangan arah mata Kanaya langsung tertunduk ke arah lantai setelah merasakan sebuah tamparan keras baru saja mendarat tepat di wajah nya.tangan kanan Kanaya bergerak perlahan menyentuh kulit wajah nya yang mulai terasa panas.pandangan mata Kanaya tiba-tiba saja buram tak terelakkan lagi.

Kanaya mengalihkan tatapan mata nya dan menatap dalam sosok tersangka yang telah menampar pipi nya.seorang pria yang dulu datang melamar dia begitu manis dan sopan nya.dan berhasil mempersunting diri nya dalam masa pendekatan yang sangat singkat.laki- laki yang selalu menjaga dan melindungi dia dari dunia luar,sosok laki-laki yang selalu berkata lembut dan tidak pernah berkata kasar dan menyakiti nya.entah bisikan setan mana yang bisa merasuki tubuh nya sampai dia tega memperlakukan Kanaya seperti ini.

" Kamu berani menampar Aku Mas?" tanya Kanaya dengan suara lirih dan wajah sendu nya.

" Iya...Kamu memang pantas mendapatkan itu karena sudah berani kurang ajar kepada Ibu ku."jawab Bayu masih dengan raut wajah penuh emosional.di mata Bayu seolah-olah Kanaya adalah akar permasalahannya.

" Mampus!" seru adik ipar Kanaya yang sedang duduk di sofa masih menggunakan seragam sekolah nya.

Di samping Bayu ada Ibu Romlah yang sedang tertawa mengejek melihat Kanaya yang sedang kesakitan.Ibu dan anak ini seperti memiliki dendam kesumat kepada Kanaya.

" Kamu bisa melihat sendiri siapa yang lebih kurang ajar di rumah ini.Aku bisa menghargai orang lain jika mereka juga menghormati kehadiran ku di rumah ini."ucap Kanaya tidak merasa gentar sedikitpun menghadapi 3 orang anggota keluarga yang saling membahu menghancurkan mental nya.

"Dasar wanita tidak tahu diri! Sama suami sendiri masih saja melawan seperti itu.mau jadi apa Kamu kalau di ceraikan sama anak ku ini." sindir Ibu Romlah begitu percaya diri.Bayu yang merupakan lulusan sarjana administrasi terbaik di kampus nya selalu menjadi bahan kesombongan ibu Romlah kepada tetangga dan juga teman - teman kumpul nya.

Tanpa Ibu Romlah sadari berkat bantuan Kanaya dan juga kedua orang tua nya lah Bayu bisa menempati posisi bagus di perusahaan milik sepupu Kanaya,sepupu Kanaya ini juga bisa melihat bahwa Bayu punya skill dalam bidang nya, pekerjaan nya juga selalu berhasil dan tidak pernah mengecewakan atasan nya.setiap bulan Bayu selalu mendapat kan promosi jabatan dan sampai lah pada posisi seorang manager.

Kanaya menatap nanar ketiga manusia yang sudah menyakiti perasaan nya.mengapa bisa dia masuk ke dalam rumah si kancil yang sangat cerdik ini.di depan semua orang Ibu Romlah selalu memperlakukan Kanaya layak nya putri sendiri dan dia adalah mertua idaman bagi semua wanita yang ada di luar sana.tetapi semua kepalsuan itu akan hilang dalam sekejap ketika tamu nya sudah pulang dari rumah mereka.

" Terserah Ibu mau mengatakan Aku tidak tahu diri lah,pelawan, pembangkang atau apa lah.yang jelas Aku tidak seperti yang kalian tuduh kan." ucap Kanaya melirik sinis mereka bertiga secara bergiliran.cukup lama Kanaya menatap sang adik ipar yang usia nya jauh berada di bawah dia , tetapi sudah berani ikut menindas dia.

" Wle..." gadis remaja yang memakai seragam sekolah itu sengaja menjulurkan lidah nya untuk mengejek Kanaya yang sedang tersudut.

Tidak ingin melanjutkan lagi perdebatan sengit ini bersama ketiga manusia yang tidak punya hati.Kanaya langsung pergi meninggalkan mereka dan masuk ke dalam kamar nya.

Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys..😍🥰😍🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!