Seorang pria, sedang gelisah karena para komplotan perampok sedang mengejar mobilnya. Dia, dengan segera mempercepat laju mobilnya. Akan tetapi, ini sepertinya memang hari sialnya. Mobil yang dikendarai, remnya blong alhasil pria itu masuk ke dalam hutan belantara, dan segera menabrakkan mobilnya. Beruntung, dia bisa keluar dengan cepat, dan tidak terjadi apa-apa padanya . Hanya luka ringan, saja .
" Berhenti, anda sudah tidak bisa kemanapun sekarang. Serahkan barang-barang Anda ! "
Seseorang, menodongkan pisau padanya. Pria tampan dengan sedikit brewok itu akhirnya memberikan kunci mobil kesayangannya.
" Silakan kalian ambil mobil saja, karena saya tidak memiliki barang lainnya!"
" Alah, kau berbohong tuan . Pakaianmu dari brand ternama Di°r kan, serahkan pada kami ! "
Jas yang sedari tadi dikenakannya akhirnya dipreteli oleh para perampok itu. Alhasil, Liam sekarang tidak mengenakan pakaian atas.
"Baiklah, karena kami baik hati. Kami tidak akan mengganggu anda lagi ! "
Kini para perampok tersebut pergi, mereka hanya menyisakan celana panjang dan sepatu saja untuk Liam. Saat hendak berjalan, Liam tidak sengaja menginjak ponsel miliknya yang terjatuh ke tanah. Beruntung, ponselnya tidak rusak. Jadi, dia bisa menggunakannya, sayangnya tidak ada sinyal di sini. Pria tampan brewok itu, mencari tempat untuk berteduh dan beristirahat sejenak. Karena, sore ini begitu mendung, sehingga dia harus menemukan tempat untuknya.
" Akh, sakit sekali. Ya Allah, tolong hambaMu ini ! " ujarnya lirih .
Setelah berjalan cukup jauh ternyata ada sebuah rumah, yang sudah tidak terpakai lagi. Akhirnya, Liam mempercepat langkahnya, dan segera masuk ke dalam rumah tersebut. Liam, saat ini sedang berada di Kampung Cihalimun desa Mekarsari Cianjur Jawa Barat.
Kalila, baru saja pulang dari warung untuk membeli beberapa bahan makanan. Tiba-tiba saja, hujan turun begitu deras. Dia, segera mencari tempat untuknya berteduh. Saat dia sedang berteduh dari derasnya hujan yang sedang terjadi di luar sana. Gadis cantik itu,merapatkan hoodie yang dipakainya, karena suhunya semakin dingin. Tiba-tiba saja, dia mendengar suara rintihan seseorang, dia merasa takut, saat mendengar suara rintihan tersebut.
“ Astaghfirullah, apa itu? Ya Allah, lindungilah aku ! “ ujar Kalila lirih.
“ Tolong, tolong saya ! “
“ Suaranya semakin jelas, dari arah sana sepertinya, dan, ini suara seorang pria. Aduh, merinding euy ! “ batin Kalila.
“ Halo, apakah ada orang disana ? “
“ Tolong... ! “
Kalila, menatap pria tampan, yang tidak memakai baju, dia hanya mengenakan celana panjang dan sepatu saja. Entah, apa yang terjadi, sungguh itu membuatnya merasa tidak nyaman.
“ Tuan, anda kenapa tidak memakai baju ? “
“ Saya dirampok! “
“ Apa? Kok bisa bajunya jugakah? “
Pria tampan itu, mengangguk
“ Jas saya, mobil dan jam tangan saya mereka ambil. Untungnya, barang-barang pribadi tidak ada disana. Hanya, beberapa dokumen saja, dan, itupun tidak ada yang penting ! “
“ Alhamdulillah, eh tapi anda kedinginan loh ! “
Kalila, melepaskan sweater oversize nya,dan, akan memakaikannya pada pria yang tidak dikenalnya itu .
“ Siapa namamu? “
“ Kalila Tuan, kalau boleh tahu anda siapa? “
“ Aku Liam ! “
Sementara itu, diluar gudang, ada komplotan perampok yang sedari tadi masih mengawasi pria bernama Liam. Salah satu dari mereka, masuk ke dalam dan meneriaki Kalila, beserta pria yang ada di sampingnya.
“ WOY, ada yang berzina, cepat datang kemari! “
Kalila, ketakutan setengah mati saat mendengar suara warga, yang berada tepat di depannya. Padahal, dia hampir saja, memakaikan hoodie nya, untuk pria yang sedang kedinginan itu. Karena, hujan sudah surut, akhirnya ada yang mendengar teriakan pria itu, dia kemudian masuk ke dalam dan ternyata benar, sedang ada sepasang manusia yang di duga akan berzina. Dimana, sang pria sudah tidak memakai pakaian atasnya. Sedangkan, wanitanya masih memakai pakaian lengkap, dan, akan melepaskan pakaiannya.
“ Tunggu disini, saya akan panggil warga, supaya mengarak mereka ke masjid. Kita, nikahkan keduanya ! “
“ Baik Kang, kita segera panggil saja ! “
Setelah, pria paruh baya itu pergi, si pria mendekati keduanya.
“ Anda dapat untung loh Tuan Muda, lihat Kalila ini, dia cantik dan menarik, pria mana yang tidak menyukainya? Sayangnya, dia anak haram. Tidak ada yang mau, menikahinya . Jadi, selamat ya ! “
Kalila, menangis dalam diam, saat pria barusan yang mengatainya anak haram. Dia adalah mantan pacarnya, yang bernama Asep. Akan tetapi, karena Kalila, tidak pernah mau disentuh olehnya, pria tampan itu membencinya sampai ke ubun-ubun. Dia, yang seorang anak keluarga kaya, selalu saja menindas Kalila. Hingga, Kalila lulus SMA, dia terpaksa merantau jauh ke ibukota. Dan, baru beberapa hari dia mengambil cuti dari pekerjaannya, tetapi sudah dituduh yang tidak-tidak.
“ Asep kamu keterlaluan, aku tidak berzina dengannya! “
“ Alah Ba**t, kamu kerja di ibukota jadi wanita penghibur kan. Mana ada, kamu tidak berzina, aku tahu banget loh waktu pergi ke Jakarta. Kamu, ada di klub malam bersama seorang pria. Kalau bukan ngelo*te ngapain kamu ada di sana coba? “
“ Ya Allah, itu bosku, Asep, jangan mengada-ada. Aku, hanya asisten rumah tangganya. Dia, memintaku untuk membersihkan klub malam miliknya, karena pegawainya mengundurkan diri. Sebab, Mbak Rania sudah menikah dan sedang hamil muda ! “
“ Alesan wae ( Alasan Mulu) , mana ada maling ngaku?”
Tiba-tiba, seorang pria menghentikan perdebatan Asep dan Kalila.
“ Mana pelaku zina itu, Asep? “
“ Itu Pak! “
Kepala desa Mekarsari, akhirnya berjalan menghampiri keduanya. Dia terlihat kecewa, gadis baik-baik yang ingin dia nikahkan dengan anaknya, ternyata berkelakuan bejat seperti ini.
“ Neng, kunaon atuh( kenapa sih ) kamu itu cantik bapak pengen banget kamu nikahin kamu sama Rian. Tapi, kamu malah kayak begini. Astaghfirullah, Bapak enggak nyangka ! “
“ Pak, percayalah saya tidak berzina! “
“ Pak, jangan percaya. Buktinya sudah ada ! “
“ Aduh si Neng Lila! “
“ Ya Allah, enggak nyangka si Kalila begitu ! “
Warga, berdatangan menggunjingkan Kalila, yang dikenal baik. Walaupun, dia bukanlah anak kandung dari pasangan suami-istri Aji dan Marina. Yang saat ini, sudah tiada, tapi dia sangat baik dan terkenal sebagai kembang desa.
“ Padahal, dulu dia dirawat sama Marina, dengan baik. Ternyata, malah mengecewakan seperti ini! “
“ Sudah-sudah, kalian diam, gosip aja bisanya, Istighfar. Saya, akan membawanya ke penghulu! “ ujar Pak Wira, sang kepala desa.
Sedangkan, Liam hanya diam saja, merasa iba dengan Kalila, tapi apalah dayanya. Dia, bukannya tidak ingin membela Kalila, hanya saja ini cara yang bagus. Supaya, dia bisa memberikan pelajaran pada istri sahnya, yang sudah berselingkuh di belakangnya.
" Ya Allah, Pak percayalah, saya tidak berzina. Pria itu terluka berat, saya hanya ingin menolongnya! "
" Tidak ada alasan lagi Kalila, kamu sudah kepergok berzina. Jangan ngeyel, diam dan turuti saja apa yang akan kami lakukan untukmu! "
Kalila, menatap wajah Liam nanar, dia meminta pertolongan pada pria itu. Tapi, sayang Liam tidak ingin mengindahkannya. Pria tampan brewok itu, justru membuang mukanya.
" Mengapa diam saja, seharusnya anda membantu saya dasar pria aneh! " batin Kalila,.
Bersambung...
Warga sekitar sudah sampai, di masjid membawa pasangan yang di duga sudah melakukan zina. Liam, sebenarnya merasa kasihan pada Kalila, gadis itu terus menangis sepanjang jalan menuju kemari. Tapi, apa boleh buat, dia memang sengaja ingin menikah dengan wanita lain. Karena, ingin membalas dendam pada sang istri yang sudah berselingkuh, dengan pria lain.
“ Aduh, ini prianya gak pake baju ? “
“ Saya...! “
Baru saja Liam ingin menjelaskan pada sang penghulu, Kalila berjinjit, pada Liam dan pria itu langsung paham, kemudian menunduk. Gadis itu, kemudian berbisik di telinganya.
“ Mereka tidak akan percaya, sudahlah. Setelah ijab qobul, Tuan bisa menceraikan saya ! “
Liam, mengeluarkan seringainya.
" Kamu terlalu percaya diri Kalila, siapa juga yang akan menceraikan kamu. Meskipun aku tidak mencintai kamu, tetapi saya akan menggunakan kamu untuk membalas dendam pada istriku ! " batin Liam.
“ Ya Allah, Si Neng baru tahu Bapak mah, kalau kamu agresif juga ya ? “ ujar kepala desa.
“ Iya, mereka saling mencintai ternyata, tidak boleh ada yang menghalangi lagi. Tapi, tetap saja melakukan hubungan intim sebelum menikah itu enggak boleh Neng Kalila ! “
“ M... maafkan saya, karena sayalah yang mengajaknya berzina ! “
“ Ooooh! “ ujar warga serempak.
“ Neng Kalila kan polos. Makanya, dia mau, udah cinta susah sih ! “
“ Omong kosong macam apa yang dikatakan olehnya? Astaghfirullah, malah membuat suasana ini semakin rumit saja !” batin Kalila.
Melihat, Kalila cemberut Liam tersenyum manis.
" Imutnya ! " batin Liam.
“ Baiklah kalau begitu, apa kamu punya uang atau benda berharga lainnya. Untuk dijadikan sebagai mas kawin? “
“ Saya punya handphone apel digigit, tunggu sebentar...! “
Liam, merogoh saku celananya, dia mencari uang didalamnya. Ternyata, hanya ada uang tunai Seratus Ribu Rupiah. Dan, dia menyerahkan pada sang penghulu.
“ Baik, Handphone apel digigit, dan, uang tunai sebesar seratus ribu rupiah. Kalau begitu, kita mulai saja ! “
“ Baik Pak ! “
“ Tunggu Pak, saya akan memberikan apartemen kawasan Jakarta Selatan, Arista Permai Sentosa! “
“ Aduh, jelema beunghar iyeu mah, kabogohna si Kalila ! “ ( Orang kaya ini mah, pacarnya si Kalila)
Penghulu itu mengangguk, kemudian para warga menganga lebar, karena saking terkejutnya.
“ Nama kamu siapa ? “
“ Liam Cemal Efendi, Papa saya bernama Efendi Baskoro Diningrat! “
“ Baik , Neng Kalila, kamu sudah siap ?”
Kalila, mengangguk sebagai jawaban.
“ Sebentar, Lukman itu tolong, bajunya pinjemin buat A Liam! “
“ Enggak usah pak, saya pake hoodie nya Kalila aja. Sayang, pinjam dulu boleh kan ? “
“ Ini ! “
Kalila, menyerahkan hoodienya. Dia, hanya memakai setelan kaos trening.
“ Ya sudah kita mulai ya ! “
“ Baik Pak ! “
Liam, dan, Kalila duduk bersamaan kemudian keduanya dipasangkan tudung putih pernikahan. Para warga, menyaksikan langsung pernikahan keduanya.
“ Dengan ucapan, Bismillahirrahmanirrahim Saudara Liam, saya nikahkan, dan, kawinkan engkau dengan saudari Kalila Jadida Maheswari binti Aji Setiawan dengan mas kawin, uang tunai sebesar seratus ribu rupiah, handphone apel digigit, dan, sebuah apartemen mewah di kawasan Menteng Jakarta Pusat dibayar tunai ! “
“ Saya terima nikah,dan,kawinnya Kalila Jadida Maheswari binti Aji Setiawan dengan mas kawin uang tunai sebesar seratus ribu rupiah, sebuah handphone apel di gigit, dan apartemen mewah di kawasan Menteng Jakarta Pusat dibayar tunai. ! “
Karena, ini adalah ijab kabul yang ke-dua. Jadi, Liam dengan lancar mengucapkan ijab kabulnya. Tidak ada yang salah sedikitpun, karena dia sudah pengalaman.
“ Bagaimana saksi ? “
“ Sahhhhhh ! “
“ Alhamdulillah, Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.”
“ Aamiin “
“ Nak Liam, tolong kamu pegang ubun-ubun istrimu, bapak akan bacakan doanya untukmu ! “
Liam, mengangguk, dan, mengikuti doa dari sang penghulu .
“Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.”
Artinya: “ Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.” (HR. Abu Daud, no. 2160).
Entah mengapa, setelah berdoa, Liam meneteskan air matanya. Dia, tanpa sadar mencium puncak kepala sang istri, membuat Kalila, terkejut. Tidak hanya itu, warga sekitar pun kini memandang Liam dan Kalila iri, mereka adalah pasangan yang serasi, cantik dan tampan.
" Setelah ini, kamu ajak suamimu ke rumah Nak ! "
Kalila, mengangguk dan setelahnya, dia meminta Liam untuk mengikuti diri ke rumah peninggalan kedua orang tuanya.
Beberapa saat kemudian...
“ Ini rumah saya ! “
“ Apa ? Kok kecil banget, ini lebih mirip sama kamar daripada rumah ! “
“ Jangan menyindir, saya kan emang orang tidak mampu! “
“ M...maaf! “
“ Enggak apa-apa kok, Pak ayo masuk! “
“ Kok Pak sih? Tadi, manggil Tuan, sekarang Pak. Apakah aku setua itu? “
“ Enggak sih, ya sudah masuk dulu yuk, malu tuh diliatin sama orang! “
“ Baiklah, ayo ! “
Liam, akhirnya masuk ke dalam rumah istri yang baru saja dinikahinya. Karena, saat menengok ke belakang, banyak sekali yang mengintip mereka dari kejauhan.
“ Mau minum apa ? “
“ Saya lapar, dari kemarin belum makan ! “
“ Waduh, ya sudah saya masak dulu. Untuk anda makan, alakadarnya saja ya, karena... “
“ Iya Istriku ! “
“ Dih, genit banget sih! “
“ Lah, fakta kan. Kamu, dan, saya sudah menikah. Jadi, otomatis kamu itu istri saya klah ! “
“ Aih, baiklah. Tunggu sebentar !”
Tidak lama kemudian, Kalila, membawa minuman untuk sang suami. Dia, membuatkan teh manis. Supaya, Liam, bisa sedikit panas.
“ Kalau begitu, saya panggil Aa aja bagaimana? “
“ Apa itu aa? “
“ Kakak, tapi buat suami juga bisa ! “
“ Jangan deh, bagaimana kalau agak modern dikit, kayak Hubby gitu ! “
“ Hubby? Oh, oke deh kalau begitu ! “
“ Coba kamu panggil aku seperti itu! “
“ Hubby...! “
“ Yes darling ! “
Kalila, pamit untuk membuatkan teh manis jahe untuk sang suami, dan Liam mempersilahkan istrinya untuk membuatkan minuman untuknya.
“ Sebenarnya, dia itu polos apa tidak mengerti panggilan sayang ya ? " batin Liam.
Tidak lama kemudian, Kalila datang membawakan teh jahe untuk sang suami
" Terimakasih ya, Darling ! "
" Iya, sama-sama! "
Kalila, tersenyum manis saat suaminya menerima teh darinya. Dan, dia meminta izin, untuk pergi ke dapur lagi. Liam, hanya mengangguk sebagai jawaban.
Beberapa Menit Kemudian...
" Hubby, ini nasi gorengnya, maaf adanya cuma ini ! "
Kalila, menyodorkan nasi goreng buatannya, pada sang suami. Dengan senang hati, Liam yang sangat lapar, akhirnya menerima nasi goreng istrinya. Jujur, dia sampai menitikan air matanya, pasalnya ini kali pertamanya dia, dimasakan oleh istrinya, dan itu istri keduanya, Kalila. Dulu, sejak pertama kali menikah dengan Arabella, dia tidak pernah memasakkan makanan untuk dirinya. Yang memasak, selalu saja asisten rumah tangga mereka. Padahal, sesekali saja, dia ingin menikmati makanan buatan sang istri.
" Hubby, kamu kenapa ? "
" Terimakasih darling, ini pertama kalinya aku di masakan oleh istriku! "
Kalila, mengernyit
" M... Maksudnya? "
Bersambung
Aku memberitahu istri mudaku, Kalila fakta tentang diriku yang sebenarnya. Jika aku sudah memiliki istri, tapi, aku dan dia belum memiliki anak. Karena, dia seorang model jadi aku berusaha, untuk memahaminya. Akan tetapi, aku mengatakan padanya jika aku sudah tidak mencintainya lagi. Tubuhnya sudah dinikmati oleh pria lain, dalam artian dia selingkuh dengan pria lain. Karena, aku masih belum ada cukup bukti, untuk menggugatnya bercerai.
" Astaghfirullah, kok bisa sih ? Jahatnya "ujar Kalila kesal,
" Apa kita tidak akan melakukan hubungan intim Kal ? Kita, sudah menikah loh ! " kataku iseng .
" Hah, secepat itukah? "
" Diluar hujan loh, kalau kita melakukannya maka tubuh kita akan terasa lebih hangat! "
Aku, tidak henti untuk menggodanya. Sebab, wajahnya begitu imut membuatku merasa semakin penasaran dengan gadis dihadapanku ini.
" Tapi, anda dan saya tidak saling mencintai! "
" Nantinya, kita akan saling mencintai kok Kal ! "
Kalila, berpikir sejenak, dia benar-benar masih meragukan permintaanku.
" Ya sudah, tapi makan dulu, abis itu mandi shalat Maghrib, dan, isya baru kita melakukan hubungan intim untuk melaksanakan ibadah pertama kita sebagai suami istri. Kalau aku menolaknya, aku akan berdosa nantinya ! "
Aku, begitu bahagia, karena sudah berhasil meyakinkan istri ke-duaku tersebut. Dan, Setelah mengisi perut, kini aku membersihkan diri di kamar mandi yang sempit milik Kalila. Aku, tidak tahu caranya mandi dengan gayung, tapi istriku mengajariku dengan baik. Dan, karena kecerdasan ku, akhirnya bisa mempraktekkan ajaran Kalila. Setelah membersihkan tubuh aku memakai pakaian yang diberikan oleh Kalila barusan. Dan, melaksanakan ibadah shalat ashar yang masih ada waktu tersebut, sementara itu Kalila istriku, mandi dan mencuci pakaiannya.
Seusai shalat, aku melihat Kalila shalat ashar. Setelahnya, aku meminta Kalila untuk duduk di sampingku.
" Kenapa? " tanyanya.
" Sini lebih dekat! " ujarku,
Kalila menurut, dia semakin mendekatkan wajahnya padaku.
" Kalila Jadida Maheswari binti Aji Setiawan. Aku, suamimu Liam Cemal Efendi, memintamu untuk setia padaku, dan, bersabar dengan wanita yang akan menjadi madumu. Semoga, kamu sanggup berhadapan dengannya kelak. Kalila, aku akan menyayangimu, dan menjagamu selamanya. Hingga, kita bersama di Surganya Allah Ta'ala! "
" Anda kenapa tiba-tiba menjadi sangat romantis begini ? "
" Tidak apa-apa, hanya saja aku ingin melihat wajahmu dari dekat! "
" Baiklah, sudah ya beresin itu masih pake sarung sama kopiah tapi kepikiran buat sentuh wajahku. Gimana sih, nanti kalau keterusan bagaimana? "
" Iya, maaf, Kalila bagaimana jika kamu panggil Mas aja, supaya enggak kagok gitu . Kan, aku ada keturunan Jawa nya tuh, jadi panggilan itu sepertinya cocok untukku! "
" Baiklah, Mas ! "
Aku, merapikan peralatan shalat, lalu membawa istri mudaku itu ke ranjang sempit yang hanya muat untuk satu orang saja.
" Kal, kamu duduk di sini ya ! "
" Tapi...! "
Aku, tidak ingin mendengar alasan Kalila, aku mengangkat tubuh Kalila dan memangkunya dipahaku. Kini, posisi Kalila berada tepat di atasku, kamu saling pandang aku meminta Kalila untuk mencium bibirku. Kalila yang polos itupun menurut, kini kami saling membalas sentuhan bibir satu sama lain. Begitu intens ciumanku, hingga aku menyentuh bagian sensitif dari tubuh istriku tersebut. Tanpa dia sadari, ternyata istri polosku tersebut begitu menikmati sentuhan-sentuhan yang aku lakukan pada tubuh sensitifnya. Ku baringkan dia, kemudian dan melepaskan ciumannya. Lalu, aku mengusap lembut wajahnya yang sedang dalam keadaan bergairah tersebut.
" Kal, kita pembukaan dulu ya. Kalila, wudhu dulu gih, Mas tunggu kamu ! "
" Baiklah Mas, tapi sekali lagi dong aku mau kayak tadi ! "
" Sayang, kamu sedang bergairah, nanti mas kelepasan. Wudhu dulu, supaya gak diganggu syetan! "
" Baiklah! "
Dengan nada kecewa, Kalila bangkit, dan akupun mengikutinya.
" Mas, juga kecewa sayang, tapi Mas sadar kita belum berdoa! "
" Iya Mas, maaf ya . Mungkin, karena Lila, sudah lama menjomblo dan ini adalah pertama kalinya, makanya jadi kayak gini! " ujar Kalila dengan polosnya.
" Baiklah, ayo segera berwudhu! "
Kalila tersenyum manis,
Ternyata, dia begitu polos sampai terkesan bodoh. Aku rasa, akan sangat mudah untuk memanfaatkannya.
" Mas, aku sudah wudhu! " katanya.
Liam, dan, juga istri mudanya baru saja selesai melakukan hubungan suami-istri mereka. Kalila, tampak begitu kelelahan, setelah mandi besar, istrinya itu tertidur pulas. Liam, memeluk tubuh sangdari belakang .
" Kalila, aku minta maaf. Seharusnya, kejahatan dari Ara, tidak dibalas dengan kejahatan lagi. Mas, masih mencintainya, tapi kedepannya mungkin akan mencintai kamu. Bagaimanapun juga, kita adalah suami istri yang sah di mata Allah Ta'ala ! " batin Liam.
Pria tampan itu, mengeratkan pelukannya pada sang istri. Dia, menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Kalila. Sementara itu, diluar sana Asep mantan kekasih Kalila, sedang menangis dalam diam. Dia, benar-benar menyesal telah menuduh Kalila, yang sudah tidak perawan lagi. Dia, dengan sengaja menunggu di balik jendela kamar Kalila. Menunggu, pria kota itu melakukan kegiatan intim Keduanya. Tidak disangka,dia mendengar Kalila menjerit, dan menangis. Dan, dari sana dia tahu Kalila masih suci, dan pria kota itu yang sudah merenggut kesuciannya.
" Kalila, kamu harus bahagia. Maafkan aku yang sudah menuduh kamu, sudah tidak suci lagi . Selamat tinggal, masa laluku! " batin Asep.
Pria itu, pergi sembari mengusap air matanya, sedangkan Liam didalam kamar sana mendengar suara langkah kaki seseorang terbangun dari tidurnya. Dia, turun dari ranjangnya, kemudian membenarkan selimut sang istri. Dia, kemudian berjalan menuju jendela, dia mengintip dari balik gorden jendelanya. Dilihatnya seorang pria, berjaket hitam, sedang berjalan lesu sembari meninggalkan rumah istrinya ini.
" Bukankah dia yang menuduhku berzina dengan istri mudaku ini ? Dan, apakah dia mantan kekasih istriku, Kalila. Lalu, mengapa dia sepertinya telah menyesali perbuatannya. Ah iya, aku tahu jadi dia mengintip kegiatan panas kami. Hei Bung, makanya jangan asal tuduh. Jelas-jelas, Kalila masih perawan! ," batin Liam.
Kalila, terbangun saat mendengar adzan subuh berkumandang. Dia, membangunkan suaminya, dan, setelahnya Liam terbangun dari tidurnya.
" Subuh ya, sayang? "
Liam, mengerjapkan matanya.
" Iya Mas, yuk shalat subuh ! "
" Ayo, ah iya kamu masih sakit tidak? "
" Em, sedikit sih. Tapi, aku bisa berdiri sendiri kok ! "
" Benarkah? "
" Iya Mas ! "
Kalila, berjalan dengan tertatih, dia kemudian menuju tempat wudhu di dekat kamar mandi.
" Mas, Kalila sudah wudhu. Mas Liam, wudhu dulu gih ! "
" Iya sayang, tunggu Mas ya. Kita, shalat bareng !"
" Mendingan, Mas ke mushalla aja. Laki-laki kan shalatnya, lebih baik di masjid atau mushalla! "
" Aih, baiklah Mas ke mushalla aja. Supaya Mas bisa bergaul dengan warga sekitar! ,"
" Ih, Kalila jadi cinta sama Mas deh ,! "
" Seandainya itu benar, maka aku pun akan bersedia untuk mencintaimu kembali. Kalila, kamu pandai sekali berbohong ! " batin Liam.
" Aduh, aku keceplosan deh ! " batin Kalila.
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!