NovelToon NovelToon

Takdir Cinta Biru

Tentang Biru

Namanya adalah Biru Aksara. Dia gadis berusia 20 tahun. Dia mahasiswa fakultas manajemen di salah satu kampus ternama. Dia sekarang berada di tahun keduanya. Dia mahasiswi yang sangat hebat dan pintar. Sekarang dia berada di semester 4 perkuliahannya.

Dia tengah berjalan ke perpustakaan kampus saat temannya memanggil dirinya.

"Biru...." Sarah temannya memanggil dirinya.

Biru mempunyai dua sahabat, yakni Sarah dan Alexa. Tapi dia lebih dekat dengan Sarah dibandingkan dengan Alexa. Mungkin karena Sarah adalah teman pertamanya saat dia pertama kali masuk ke kampus itu. Mereka juga merupakan teman satu kamar saat mereka tinggal di asrama kampus. Tapi sekarang mereka berdua sudah pindah dan menyewa apartemen mereka sendiri.

Mereka berdua masuk ke kampus itu dengan beasiswa. Namun hanya Biru yang mendapat beasiswa penuh sementara Sarah sendiri hanya mendapat 50% beasiswa saja. Tapi Sarah mengambil fakultas yang berbeda dengan Biru. Meski begitu, keduanya tetap lebih dekat.

Berbeda dengan Alexa, dia teman Biru yang berasal dari keluarga kaya. Alexa sama dengan Biru mengambil fakultas manajemen.

Biru berhenti berjalan dan melihat ke belakang.

"Hai Sarah, ada apa?" Tanya Biru.

"Kau mau ke mana?" Balas Sarah.

"Aku mau pergi ke perpustakaan. Kenapa? Ada sebuah buku yang ingin aku temukan. Apa kau mau ikut denganku?" Tanya Biru.

Sarah tampak berpikir sebentar.

"Baiklah, aku hanya tidak tahu mau melakukan apa." Ucap Sarah.

Kemudian mereka berdua berjalan menuju perpustakaan seraya mengobrol ringan.

Saat tiba di perpustakaan, Biru dengan cepat mencari buku yang diinginkan. Setelah Biru mendapatkan buku yang dia inginkan itu, dia dan Sarah pun mulai mencari tempat duduk, kemudian Biru mulai membaca buku itu sementara Sarah lebih memilih untuk membaca komik yang dia beli sebelumnya.

Setelah menghabiskan waktu 1 jam, mereka akhirnya meninggalkan perpustakaan karena ada kelas yang harus dihadiri.

"Sampai bertemu nanti." Ucap Sarah.

"Baik." Balas Biru.

Setelah kelas Biru berakhir, dia langsung meninggalkan kampus setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Sarah karena dia harus bekerja.

Biru bekerja di sebuah cafe sebagai pelayan. Sarah juga memiliki pekerjaan paruh waktu. Dia bekerja di sebuah minimarket.

Sarah bukanlah gadis yang berasal dari keluarga kaya. Tapi keluarganya tidaklah buruk, keluarganya selalu mendukung dirinya. Tapi Biru berbeda, dia hanya sendirian. Dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Kadang-kadang jika temannya mengatakan untuk menggantikan mereka pada pekerjaan mereka, Biru akan mengambil pekerjaan itu demi uang tambahan.

Biru dan Sarah mulai bekerja paruh waktu semester kedua karena di semester pertama mereka memiliki banyak hal yang harus dilakukan dan jadwal mereka terlalu padat. Saat liburan semester pertama mereka, berdua pergi untuk mencari pekerjaan paruh waktu dan mereka pun mendapatkannya. Sejak saat itu, mereka berdua mulai bekerja sampai sekarang.

Setelah selesai bekerja, Biru dengan cepat kembali ke apartemennya karena dia ada pekerjaan rumah yang harus dia lakukan.

Apartemen Biru tidak besar. Apartemen itu hanyalah sebuah kamar kecil dengan satu tempat tidur, satu kamar mandi dan satu dapur kecil dengan sebuah meja makan kecil juga. Kemudian ada sofa juga.

Tapi bagi Biru, semua itu sudah sangat cukup.

Saat dia selesai mengerjakan semuanya, saat itu sudah hampir jam 12.00 malam. Dia pun dengan cepat langsung pergi tidur.

Bersambung....

Masa Lalu Biru

Hari berikutnya Biru bangun dari tidurnya. Dia melihat jam di dinding sudah menunjukkan hampir jam 08.00 pagi. Dia memiliki kelas pagi jam 10.00 nanti. Jadi dia dengan cepat berjalan menuju kamar mandi dan mandi dengan cepat.

Dia membuat sarapan sederhana bagi dirinya kemudian setelah sarapan dia pergi ke meja belajarnya. Dia melihat ke sebuah foto yang ada di meja belajarnya. Sebuah foto dirinya bersama dengan orang tuanya. Namun sebenarnya mereka itu bukanlah orang tua kandungnya, Biru diadopsi oleh mereka.

Mereka mengatakan kepada Biru bahwa mereka menemukan Biru pingsan saat mereka pergi ke pasar di pagi hari dan pada saat itu Biru masih berusia 4 atau 5 tahun.

Pasangan itu sudah cukup tua dan mereka tidak memiliki anak. Mereka lalu membawa Biru pulang ke rumah. Saat Biru terbangun, semua yang dia tahu hanyalah namanya Biru dan usianya.

Biru tidak mengingat apapun lagi. Kemudian setelah berdiskusi, pasangan suami istri itu pun membawa Biru ke kantor polisi.

Tiba disana, mereka mengatakan kepada polisi bahwa mereka ingin mengadopsi Biru. Namun polisi mengatakan kepada mereka untuk menunggu lebih dulu. Lalu setelah 2 bulan tidak ada laporan tentang anak yang hilang, pasangan suami istri itu pun akhirnya menjadi orang tua Biru secara hukum setelah melalui banyak prosedur.

Mereka memiliki sebuah kedai mie kecil sebagai usaha mereka. Mereka berdua sangat menyayangi Biru dan Biru selalu membantu mereka saat dia pulang ke rumah setelah selesai bersekolah. Mereka begitu bangga kepada Biru karena Biru selalu mendapatkan beasiswa di sekolah.

Saat Biru berusia di 15 tahun, Papa angkatnya itu meninggal karena sakit dan itu adalah waktu yang sangat sulit bagi Biru dan Mamanya.

Setelah mereka berhenti beberapa saat dalam berusaha, mereka berdua pun mulai membuka kedai mie mereka lagi. Mereka berdua mulai mencoba untuk menguatkan diri mereka setelah kepergian kepala keluarga mereka. Bahkan walau Biru tahu dari dalam hatinya bahwa Mamanya itu sangat merindukan Papanya.

Biru sering melihat Mamanya itu menangis saat malam hari di kamarnya. Melihat hal itu membuat hati Biru merasa begitu terluka setiap kali dia melihat hal itu. Itulah kenapa Biru berjanji kepada dirinya sendiri bahwa dia akan membuat Mama angkatnya itu selalu bahagia.

Setiap hari, Biru akan selalu membuat lelucon untuk membuat Mama angkatnya itu tertawa. Dia juga selalu membuat Mama angkatnya itu bangga dengan nilai sempurna yang dia dapatkan di sekolah dan dia juga mendapatkan beasiswa penuh untuk perkuliahannya dan hal itu membuat Mamanya itu sangat bahagia.

Tapi takdir berkata lain setelah Biru mendapat berita baik tentang beasiswanya itu, Mamanya malah secara tiba-tiba jatuh pingsan.

Dokter mengatakan kepada Biru bahwa Mamanya memiliki kanker dan itu sudah stadium akhir. Biru pingsan saat dia mendengar hal itu. Dia merasa bersalah karena tidak pernah tahu tentang penyakit Mamanya itu.

Setelah mamanya meninggal, Biru menemukan sebuah surat yang di tinggalkan oleh Sang Mama untuknya. Mama angkatnya mengatakan kepada Biru untuk tidak merasa bersalah karena dia tidak mengetahui jika Mamanya memiliki kanker dan sudah sangat lama.

Sang Mama juga meninggalkan Biru dengan tabungan uang yang sangat cukup untuk Biru. Dia juga mengatakan kepada Biru bahwa Biru harus menjadi gadis yang kuat dan dia ingin Biru pindah dari kota kecil mereka itu dan mulai hidup baru di kota yang baru.

Dia juga mengatakan bahwa kalung yang selama ini dikenakan Biru adalah bukti bagi Biru untuk menemukan orang tua kandungnya.

Dua minggu sebelum Biru masuk perkuliahan, dia memutuskan untuk menjual rumahnya dan meninggalkan kota lamanya itu dan sekarang di sinilah dia berada. Memulai hidupnya yang baru, di kota baru hanya seorang diri.

Bersambung...

Kampus

Di kampus...

Saat Biru tiba di depan kelasnya, dia bertemu dengan Alexa yang baru saja sampai. Alexa melihat ke arahnya. Alexa memang tampil berbeda dengan Biru dan Sarah. Dia selalu mengenakan pakaian branded. Sementara Biru dan Sarah hanya mengenakan pakaian sederhana.

Mereka berdua duduk di samping satu sama lain dan kemudian kelas pun dimulai.

Setelah 2 jam, kelas mereka pun berakhir. Mereka berjalan keluar dan pergi menuju kantin kampus. Mereka melihat Sarah yang sudah duduk di sana menunggu mereka.

Mereka duduk bersama dan mulai memesan makanan mereka. Saat mereka tengah menikmati makanan mereka Alexa berkata bahwa dia ingin mereka pergi dengannya untuk pergi ke mall. Tapi Biru dan Sarah menolak dengan menggelengkan kepala mereka. Mereka lebih ingin menghabiskan waktu mereka di perpustakaan sampai menunggu kelas berikutnya tiba dan Alexa mengatakan kepada mereka bahwa mereka berdua begitu membosankan

Setelah itu, Alexa pun kemudian pergi. Biru dan Sarah juga meninggalkan kantin setelah menyelesaikan makan siang mereka.

Saat mereka melewati tempat parkir, Sarah tiba-tiba berkata kepada Biru.

"Biru lihat!" Ucap Sarah heboh.

"Ada apa Sarah?" Tanya Biru bingung seraya melihat ke arah Sarah kemudian melihat ke arah di mana Sarah menunjukkan sesuatu.

Mereka berdua melihat dua mobil sporty masuk ke dalam area parkir. Biru tahu benar jika kedua mobil itu sangat mahal. Siapapun pemilik mobil itu, mereka pasti berasal dari keluarga sangat kaya. Biru tidak tahu siapa mereka dan berpikir kenapa Sarah bisa begitu senang.

Sarah lalu menarik tangan Biru dan berkata, "lihat itu mereka." Ucap Sarah kegirangan.

"Siapa?" Tanya Biru semakin bingung seraya melihat ke arah mobil, namun dia tidak melihat siapapun.

"Mereka itu para pria yang paling populer di kampus kita ini. Bahkan aku yakin di luaran sana mereka juga pasti merupakan para pria yang paling keren. Nama mereka adalah Dylan, Morgan dan Louis." Ucap Sarah sembari menepuk tangan Biru dengan bahagia.

"Lalu?" Tanya Biru bingung.

"Oh ya Tuhan, aku akhirnya melihat mereka." Balas Sarah. "Lihatlah mobil mereka. Wow, mobil mereka sangat bagus. Orang-orang berkata bahwa mereka sangat tampan. Biru, mereka keluar sekarang. Biru, apa kau melihat itu?" Lanjut Sarah.

Namun saat Sarah berbalik dia tidak melihat Biru lagi.

"Ke mana dia?" Tanya Sarah pada dirinya sendiri.

Setelah beberapa saat, Biru berjalan kembali ke arah Sarah.

Sarah pun bertanya kepadanya.

"Ke mana kau pergi? Apa kau melihat mereka?" Tanya Sarah.

Biru menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku tidak melihat mereka. Aku pergi ke sana untuk menjawab panggilan." Ucap Biru.

Sebenarnya saat para pria itu keluar dari dalam mobil, Biru melihat mereka tapi tidak jelas karena ponselnya berdering, dan dia pun berbalik untuk mengangkat telepon itu.

"Oh sayang sekali kau tidak melihat mereka. Mereka sangat tampan terutama Dylan. Para gadis mengatakan bahwa mereka seperti malaikat dan sekarang aku melihat mereka dan itu memang benar. Tidak heran para gadis itu tergila-gila kepada mereka." Ucap Sarah.

"Oh...." Balas Biru yang hanya merespon seperti itu.

"Oh, hanya itu reaksi mu? Apa kau tahu siapa mereka?" Tanya Sarah.

Biru melihat ke arah Sarah.

'Siapapun mereka tidak ada hubungannya denganku.'

Biru ingin menjawab Sarah dengan kalimat itu. Tapi melihat Sarah yang tampak begitu senang, dia hanya menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau membuat Sarah kecewa.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!