Gea begitu terkejut saat seseorang menabraknya dan es boba yang dia bawa terjatuh dari tangannya. Saat dia melihat ke atas ke arah orang yang menabraknya, pria itu sudah berjalan menjauh darinya.
Dia benar-benar ingin berteriak dan menyumpahi orang itu, tapi orang itu sudah benar-benar pergi. Dia hanya bisa menghela nafas dan menyesali ketidakberuntungannya. Sekarang tangan dan kakinya lengket karena tumpahan boba itu.
Gea mengambil tisu dari dalam tasnya dan mengusap tangannya. Tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang dan dia dengan cepat mengikuti orang itu.
Pria itu membawanya ke sebuah gang kecil yang berada di samping gedung itu. Kemudian dia didorong ke tembok oleh pria itu. Gea merasa takut dan berpikir bahwa dia bertemu dengan seorang pencopet. Dia menjadi gemetar dan melihat ke arah orang itu.
Orang itu mengenakan sebuah topi, kacamata dan juga masker, jadi Gea tidak bisa melihat wajahnya sama sekali.
"Siapa kau? Apa yang kau inginkan aku hanyalah mahasiswa miskin. Aku tidak punya uang." Ucap Gea dengan ketakutan. "Biarkan aku pergi atau aku akan berteriak." Ucap Gea lagi dan ingin berteriak.
Tapi pria itu menaruh tangannya untuk menutup mulut Gea, jadi Gea pun mencoba untuk menggigit tangan pria itu.
Tiba-tiba Gea mendengar suara keramaian berlari dan melewati mereka. Dia mencoba untuk berteriak meminta tolong.
Setelah kerumunan itu berlalu, pria itu pun melepaskan Gea. Pria itu melepaskan tangannya dari mulut Gea. Melihat pria itu melepaskan tangannya Gea pun berteriak.
Ketakutan suara Gea akan menarik perhatian, pria itu kembali mendorong Gea ke arah tembok. Dia menarik maskernya dan menekan bibirnya ke arah bibir Gea. Gea pun menjadi begitu terkejut.
'Oh ya Tuhan, apa yang terjadi?' Ucap Gea dalam hati.
Mata Gea membelalak karena pria itu menciumnya.
'Hari apa ini? Aku begitu tidak beruntung.' pikir Gea.
Ini adalah ciuman pertama bagi Gea, dan tiba-tiba dia merasa ketakutan jika orang itu akan melakukan sesuatu yang lebih lagi kepadanya.
Setelah beberapa saat, pria itu melepaskan Gea. Dia mengusap bibirnya dan tersenyum. Dia masih terkejut dan terdiam. Pria itu menundukkan wajahnya dan mencium pipinya kemudian berkata,
"Gadis manis, terima kasih."
Lalu dia kembali memakai maskernya dan meninggalkan Gea yang masih terlihat terkejut.
Setelah beberapa saat, Gea kembali kepada kesadarannya dan merasakan kakinya yang mati rasa, tangannya memegang bibirnya. Dia kehilangan ciuman pertamanya dengan orang asing.
Perasaan kesal dan ketakutan bercampur dalam hatinya. Dia lalu berjalan ke arah sebuah bangku dan duduk beberapa saat. Setelah mengumpulkan kekuatannya, dia berjalan kembali ke apartemennya.
Dia menyumpahi pria itu di dalam hatinya.
'Sial! Siapa sebenarnya pria itu? Jangan sampai aku menemukanmu, karena aku akan membunuhmu.' Ucap Gea dalam hati.
Setelah mandi Gea pun berbaring di tempat tidurnya memikirkan tentang ketidakberuntungannya hari ini. Dia merasa kesal. Air matanya pun terjatuh ke pipinya.
Dia seharusnya memberikan ciuman pertamanya kepada seseorang yang dia cintai, tapi sekarang itu sudah diambil oleh seorang pria asing dan dia sangat menyesali hal itu.
Hatinya kini dipenuhi dengan kemarahan. Dia merasa seperti ingin memotong pria itu menjadi beberapa potongan. Setelah beberapa saat, dia pun tertidur. Di dalam mimpinya dia melihat pria itu. Tapi dia tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Dia mencoba untuk mengejar pria itu, tapi pria itu menghilang.
Gea pun berteriak dan tiba-tiba dia terbangun dan melihat dirinya sendiri di dalam kamarnya tengah bermimpi. Kemudian dia bangun dan mengambil air untuk minum, setelah itu dia kembali tidur lagi.
Bersambung...
Hari baru dimulai....
Gea bangun dengan semangat yang penuh. Dia melupakan kejadian kemarin.
Gea baru berusia 21 tahun sekarang. Dia mendapat pekerjaan di perusahaan W Entertainment. Dia hanyalah seorang asisten kecil tapi dia merasa bahagia. Dia hampir menyelesaikan kuliahnya sekarang. Dia berada di tahun terakhirnya dan dia tidak perlu pergi ke kampus setiap hari.
Dia bekerja di perusahaan W Entertainment selama hampir 2 tahun. Dia membantu kepala departemen untuk memenuhi semua kebutuhan dari para artis di bawah departemen mereka bahkan walaupun pekerjaannya sedikit melelahkan, tapi Gea sangat menikmati semuanya.
Saat dia tiba di tempat kerjanya, dia dengan cepat berlari ke kursinya. Tidak lama setelah dia duduk, Manager memanggilnya ke dalam ruangannya.
"Iya Kak Lina." Ucap Gea.
"Gea bawa ini kepada Leo. Dia ada di ruangan latihannya dan katakan kepadanya untuk menemui ku, setelah dia selesai latihan." Ucap Lina Sang Manager.
"Baiklah Kak Lina." Balas Gea.
Gea berjalan keluar dan pergi ke dalam lift. Dia tersenyum setelah mendengarkan tugas yang diberikan padanya itu.
Leo adalah idolanya. Dia pria yang baik dan tampan. Saat dia tiba di ruangan latihan itu, dia melihat Leo tengah menari di dalam sana. Dia mengetuk pintu dan berjalan masuk. Leo berhenti menari saat dia mendengar seseorang mengetuk pintu
"Aku minta maaf Leo. Ini dari Kak Lina, dia memintamu untuk menemuinya setelah latihan mu selesai." Ucap Gea.
Leo tersenyum dan mengambil kotak itu dari tangan Gea.
"Terima kasih." Ucapnya.
Leo lalu berjalan keluar dari dalam ruangan itu. Matanya terus melihat ke belakang. Tiba-tiba dia menabrak seseorang.
"Aku minta maaf." Ucap Gea.
Dia melihat ke arah pria yang ditabraknya itu. Dia adalah Kevin, ketua dari The Rain, sebuah boyband.
Gea jarang melihat Kevin karena dia tidak bekerja dengan The Rain. Gea dengan cepat berjalan setelah melihat tatapan yang Kevin berikan kepadanya dimana tatapan Kevin tampak begitu arogan.
Gea meminta maaf kepada Kevin, tapi Kevin terus melihat dirinya seperti itu.
The Rain adalah sebuah grup boyband. Mereka memiliki empat anggota. Kevin adalah ketuanya, kemudian Jordan, Liam dan Denis. Mereka sangat populer membuat semua wanita tergila-gila kepada mereka saat melihat mereka.
Semuanya tidak mengherankan, karena mereka begitu tinggi, tampan dan memiliki tubuh yang sempurna. Tapi Gea tidak mengidolakan mereka. Dia lebih memilih mengidolakan Leo dibandingkan mereka.
Dia sudah menjadi penggemar Leo sejak tiga tahun yang lalu. Dia ingin bergabung dengan perusahaan itu juga karena Leo.
Dia masih mengingat saat pertama kali dia melihat Leo secara langsung tahun lalu. Saat itu dia diminta oleh manajer Lina untuk membawa makan siang bagi Leo. Dia tidak menyangka hal itu akan terjadi kepadanya. Dia hampir saja berteriak kegirangan, tapi dia mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.
Dia ingin bekerja di perusahaan W Entertainment dengan serius, bukan untuk bersenang-senang. Dia tidak mau dipecat hanya karena tingkah bodoh yang dia lakukan.
Setelah bertemu Leo beberapa kali, Gea pun semakin mengagumi Leo.
Leo merupakan sosok orang yang ramah dan sangat mudah bergaul, dan dia juga seorang pekerja keras.
Saat Gea kembali ke kursinya, dia mulai bekerja dengan komputernya lagi. Dia memiliki banyak hal yang harus dia lakukan. Setelah selesai, dia meregangkan kepalanya dan melihat ke arah Lola, temannya yang datang mendekat padanya.
"Ini sudah waktunya makan siang. Apa kau mau makan bersama?" Ucap Lola.
Gea melihat jam yang ada di komputernya. Tidak heran perutnya merasa lapar karena memang sudah waktunya makan siang.
"Lola, ayo pergi. Aku lapar." Ucap Gea.
Lola tersenyum dan mereka berdua pun berjalan menuju kantin perusahaan.
Bersambung...
Saat mereka tiba di kantin perusahaan, Lola mengatakan kepada Gea tentang seorang model baru yang akan bergabung dengan Departemen mereka. Namanya adalah Amanda dan menurut gosip yang beredar, Amanda adalah mantan kekasih Kevin. Mereka putus tahun lalu dan tidak ada orang yang tahu kenapa mereka putus.
"Hush.... Jangan bicara terlalu banyak. Jika manajer Lina mendengar, kita akan dipecat. Tidakkah kau tahu apa peraturannya di sini?" Ucap Gea mengingatkan Lola. "Kita lebih baik berpura-pura untuk tidak mengetahui apapun. Cepat makan dan kembali ke tempat kerja kita masing-masing. Jika manajer Lina tahu, kita pasti akan dimarahi." Ucap Gea lagi.
Setelah selesai makan, mereka kembali ke tempat kerja mereka. Gea kembali membuka komputernya dan browsing di Google untuk menemukan semua informasi tentang Amanda. Dia harus tahu orang seperti apa yang akan dia hadapi nanti karena dia tidak mau membuat sebuah kesalahan.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Gea pergi ke ruangan Manager Lina untuk memberikan laporannya dan setelah itu dia pun pulang.
Saat dia tiba di rumah, jam sudah menunjukkan pukul 07.00 petang. Dia memasak dua menu dan setelah makan dan mencuci piring, dia pergi ke kamarnya dan mandi. Setelah itu dia mulai belajar. Besok dia ada kelas pagi jadi dia akan berada di perusahaan setelah makan siang.
Satu minggu kemudian saat Gea kembali bekerja dia melihat Mamanya berada di apartemennya.
"Mama aku merindukan Mama." Ucap Gea.
Dia dengan cepat berlari ke arah Mamanya dan memeluknya. Mama Gea terbiasa mengunjungi Gea. Tapi sekarang Mama Gea sibuk dengan cucunya. Jadi dia jarang datang. Gea begitu terkejut melihat Mamanya ada di tempatnya sekarang.
"Mama, apakah Mama baru saja sampai? Kenapa Mama tidak meneleponku? Jadi aku bisa menjemput Mama. Apa Mama datang sendirian?" Tanya Gea.
"Tidak apa-apa. Mama datang kemari dengan Papamu. Papa sekarang ada di kamar mandi. Kau itu gadis yang nakal. Apa kau baik-baik saja?" Balas Sang Mama.
"Seperti yang Mama lihat, aku baik-baik saja." Balas Gea seraya memutar tubuhnya dan membiarkan Mamanya memeriksa dirinya.
"Ayolah pergi dan cuci tanganmu. Mama sudah memasak makanan favoritmu." Ucap Sang Mama.
Gea adalah putri dari keluarga Geovani. Dia memiliki seorang kakak laki-laki. Keluarga mereka tinggal di kota A. Tapi saat Gea masuk ke kampus, dia pindah ke kota B. Orang tuanya membelikan sebuah apartemen untuknya.
Dia tidak mau bergantung kepada keluarganya. Jadi dia mulai bekerja di beberapa tempat. Tapi sekarang dia hanya bekerja di satu tempat. Dia mendapatkan pekerjaan di perusahaan W Entertainment sekarang. Dia adalah seorang asisten.
Setelah membersihkan tangannya, Gea kembali ke meja makan dan melihat Papanya sudah duduk di kursinya.
"Papa, aku sangat merindukan Papa." Ucap Gea seraya berjalan ke arah Papanya dan memeluknya.
"Princess Papa. Papa juga sangat merindukanmu. Bagaimana kabarmu? Kau hampir wisuda bukan? Oh Princess Papa ini sudah besar sekarang." Balas Sang Papa.
Papa Gea lalu melepaskan pelukan pada Gea dan bicara dengan istrinya.
"Sayang, Putri kita terlihat lebih cantik bukan?" Ucap Sang Papa kemudian berbalik menatap ke arah Gea. " Apa kau sedang jatuh cinta sayang?" Tanya Sang Papa.
Wajah Gea merona.
"Papa, bagaimana mungkin Papa bisa mengatakan hal itu? Siapa yang jatuh cinta? Aku bahkan tidak punya kekasih." Ucap Gea.
Papa Gea tertawa mendengar ucapan Gea.
"Apa? Sayang sekali. Apa semua pria itu buta? Putriku ini sangat cantik, tapi kenapa mereka tidak meliriknya?" Ucap Papa Gea.
"Papa, apa Papa mencoba untuk menjual ku dengan cepat?" Ucap Gea.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!