NovelToon NovelToon

LOVE And DIFFERENCE

BAB 1

Ibu Leta atau Mitra berteriak dipagi hari, setiap pagi ia selalu membangunkan putri nya Leta untuk sekolah,sambil berjalan ia mengomel terus menerus,dan lihatlah Leta masih tertidur dengan damai tanpa beban,sang ibu hanya menggeleng kepala melihat tingkah putrinya.

"Letaa sayang ayo bangun...astagaa nanti kau bisa telat nak..ayo bangunn"ucap Bu Mitra sembari menarik tangan anaknya agar bangkit,Leta bangkit dan duduk itupun masih memejamkan mata, Mitra sebal iya mengambil air minum di meja Leta dan menyipratkan nya ke wajah, Leta terkejut,ia mengerjapkan mata dan ya pertama yang dilihat dirinya adalah muka marah ibunya,ia pun langsung seketika bangkit dan berlari ke kamar mandi.Bagi Leta kemarahan ibunya adalah hal yang paling menakutkan.

Mitra menggeleng kepala sembari tersenyum kecil melihat tingkah anak manjanya itu.

Wijaya Ayah Leta tertawa melihat istrinya yang masih saja mengomel dipagi hari,ya sumber masalahnya Leta.Wijaya menebak pasti dirinya selanjutnya yg akan diomeli istrinya itu

"Lihat anakmu itu,selalu seperti itu kapan dia akan dewasa Ayah,ini semua karna kau selalu memanjakan dirinya!"omel ibu Mitra, Wijaya hanya senyum kecil

"Sudahlah Bu, Leta emang seperti itu nanti lama lama juga dia sadar.udah jangan marah marah mulu ah nanti itu wajah berkerut loo"ledek nya, mitra hanya berdecak bagi dirinya suaminya dan anaknya itu sama saja.

Leta sudah bersiap untuk berangkat sekolah bernampilan sederhana adalah ciri khas leta.

"Ayo Ayah nanti aku terlambat!!"ujarnya sambil menarik ayahnya,ayahnya geleng geleng kepala. Bagaimana tidak sedari tadi dia menunggu putrinya dengan sabar.

"Iya sabar dong sayang..(berjalan menaiki sepeda motor butut kesayangan nya)ayo naik tuan putri"candanya.Leta pun naik,dan langsung memeluk ayah nya dan ayahnya pun melajukan kendaraannya.

Sesampai disekolah Leta memasuki halaman sekolah dan terkejut melihat teman temannya yang langsung menghampiri nya dengan tergopoh gopoh

"Leta..letaa kamu harus tauu letaa"ujar Chika dengan ngos ngosan,Leta mengerutkan dahi pertanda dia penasaran

"Aduhh Chika b aja dong,lebay amatt..kek apaan ajaaa"kata Tiara.Mereka berdua adalah teman dekat Leta atau bisa disebut sahabat Leta.

"Ada apaan si, kalian punya gebetan baru"

"Ihh bukan itu mah selalu ada gebetan baru untuk kami, ini kabar akan membuat satu sekolah gempar"ujar Chika dengan semangat membuat Leta geleng kepala.

"Huhh Leta kita itu kedatangan murid baru,ya katanya murid baru itu ganteng anak yayasan lagi"ujar Tiara, tiara selalu to the point dalam segala hal.Leta hanya mengangguk bagi dia kabar itu tidak penting,mau anak baru atau apapun itu tidak ada kaitan dengan dirinya.

Tiba tiba bel berbunyi

Kringgggg....kringgg....kringgggg

Mereka bertiga pun bergegas masuk kekelas mereka.

Jam pelajaran dimulai, sahabat Leta kecewa ternyata anak baru itu tidak masuk kekelas mereka, melainkan kekelas lain.

Di tempat lain Alfaro atau Faro sedang bergegas mau ke kantor,asisten pribadi nya Yuda sudah menunggu dengan santai diruang tamu.Sedangkan Faro Ia lagi dituding habis habisan dengan ibunya di meja makan.

Mama Faro

"ayolah nak kau ini sudah berumur...mau sampai kapan seperti ini teruss,kau jangan samakan semua wanita itu seperti mantan mu ituu"oceh Mama Faro atau Anita.Faro berdecak ia benci diiingatkan soal mantan kekasih nya itu

"Ayolah ma,aku tidak akan menikah sampai kapan pun,berhentilah menjodohkan aku dengan anak teman wanita mama itu aku tidak tertarik,wanita wanita itu terlihat membosankan dimataku.. sudahlah mama membuat Faro tidak nafsu makan"ujar faro dengan kesal,ia bangkit dan meninggalkan orang tuanya di meja makan, ibunya mengeluh melihat putra semata wayangnya yg selalu seperti itu disaat dia membahas tentang pernikahan

"Lihatlah Ayah,anak mu itu selalu aja seperti ituu.." Harja ayah Faro hanya menggeleng kepala melihat istrinya yg sama aja kerasnya dengan putra nya

"Sudahlah maa,Ayah yakin faro belum menemukan cintanya, ketika dia ketemu cintanya nanti pasti dengan sendiri nya dia akan bilang menikah"hibur Harja kepada istrinya,istrinya berdecak sebal

"Tidak tidak,aku yang akan memilih pasangan untuk putra ku, wanita itu harus terbaik dan dikalangan seperti kita Ayah,aku tidak mau asal asal pilih menantu aku tidak suka..mama nanti mau arisan, sekalian liat liat putri teman teman mama,mana tau ada yang buat Faro jatuh hati"ujarnya bangga,Harja hanya geleng geleng kepala melihat istrinya itu.

Disisi lain,mobil Faro melaju dengan Yuda yang menyetir,Yuda sudah terbiasa dengan tuan muda nya yang selalu marah marah kalau mama nya masih membahas pernikahan atau perjodohan.

"Lihatlah Yuda,apa penting nya menikah ha?jika menikah hanya untuk memiliki anak bahkan lajang seperti ku pun bisa punya anak tinggal adopsi apa sulit nya.aku benci melihat wanita wanita didunia ini penghianat seperti Viola"omel Faro,Viola dulunya adalah cinta Faro..saat itu Faro belum seperti sekarang,dia masih merintis dan sibuk.Viola selingkuh dari dirinya karna ia tidak tahan melihat Faro yang hanya memedulikan kerjaanya,tanpa dia tau bahwa Faro sangat mencintai dirinya lebih dari dunia nya sendiri.Faro memergoki kekasih nya itu sedang bercumbu mesra dengan Daniel yang merupakan rekan kerjanya.ia jijik dengan wanita seperti itu,dan ia langsung meratakan bahwa wanita itu sama aja akan seperti itu terus menerus.

Disisi lain disekolah bel berbunyi

Kringggg kringgggg kringgg

Bel tanda istirahat, seluruh siswa dan siswi keluar kelas menuju kantin termasuk 3 manusia ini,Leta, Tiara dan Chika.

Mereka kelaparan, karna habis ulangan matematika yang mematikan itu.Leta terlihat santai padahal 50% iya tidak paham dengan materinya.

"Eh gila gays, sulit amat ulangan tadi ampir gila akuu"omel Chika, Tiara hanya menggeleng kepala melihat Chika yang selalu mengeluh.

"Biasa aja si menurut ku,makannya chik belajar jangan cari cowo mulu"canda Tiara,Leta tersenyum dan mengangguk membenarkan Tiara,Chika hanya mengejek mereka.

Murid murid lain terlihat membicarakan anak baru itu,setampan apakah dia pikir Leta.

Tidak berapa lama anak baru itu menuju kantin,dan yah memang benar dia tampan tapi tidak membuat Leta tertarik

"O itu, ganteng juga pasti dia fuckboy husshh"kata Leta dalam hati

Anak baru itu tersenyum hangat dengan para murid wanita,membuat para wanita itu menjerit, Chika juga termasuk.Tiara hanya menggeleng kepala melihat sahabat nya itu.

"Letaa,uda deh yuk kita makan ga usah pikiri Chika, biar aja diaa"ujar Tiara sambil melahap bakso nya

"Iya, dasar Chika ga jelas

memang"balas Leta sambil tertawa dengan Tiara.

Dikantor, perusahaan terbesar di negara X terlihat Faro sang CEO lagi berkutat dengan berkas berkas.

"Tuan muda,kita ada rapat di restoran X bersama pak Daniel sore nanti"ujar Yuda, Faro melirik Yuda

"Daniel?ooo lelaki br****** itu?cihh dasar,oke bersiap siap lah kita akan pergi"perintah Faro,Yuda pun mengganguk.

Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, Leta bergegas pulang meninggalkan sahabat nya.

Ia melihat anak baru itu di rubungi dengan wanita wanita,dan ya Chika ada diantaranya Leta tersenyum melihat sahabatnya.Alden melihat Leta dari kejauhan ia merasa wanita seperti Leta unik, tidak peduli akan kehadiran dirinya tidak seperti wanita wanita ini, Alden melihat Leta tersenyum dan kemudian Leta berjalan dan pergi menghilang dari penglihatan Alden.

Leta berjalan sambil bersenandung dan menari nari,dia sangat bahagia hari ini.di satu sisi Yuda sedang menyetir dengan kecepatan sedang,ia melirik ke kaca melihat tuan muda nya yang masih sibuk dengan laptopnya menyiapkan berkas yang akan dibawa rapat.dan tiba tiba seorang gadis berteriak

"Aaaaaaaaaaaaaaaa"teriak Leta

Cittttttttttttttttttt tinnnnnnnnnnnnn

Ya untung saja Yuda cepat menginjak rem kalau tidak ntah apa yang akan terjadi dengan Leta.Faro terkejut

"Hey Yuda kau ini apa apaan,kau mau membunuhku ha!!"gertak Faro

"Ma..ma..maaf tuan muda saya ceroboh tuan"

"Lihat apakah mobil nya baik baik saja,ingat kalau terjadi apa apa dengan mobil saya,saya potong gaji kamu!!"Yuda pun mengganguk dan keluar dari mobil.Dia melihat mobil nya dan tidak terjadi apa apa dengan mobilnya

"Oh syukurlah tidak terjadi apa apa,kalau tidak bisa kepotong gaji ku"gumam Yuda dalam hati,Yuda terkejut ketika seorang gadis kecil menarik bajunya

"Heii omm,aku yang ampir tertabrak olehmu,kenapa mobilmu yang kau periksa?dasar tidak punya perasaan,lihat kakiku!makannya nyetir yang bener dong"oceh Leta sembari menangis,Yuda hanya mendengus melihat gadis kecil yang ternyata cerewet ini,Yuda langsung mengeluarkan uang dari dompet nya dan memberikan kepada Leta,Leta melotot tak percaya melihat ke angkuhan lelaki didepannya ini

"Heii kau sombong sekali,aku hanya mau kau minta maaf bukan langsung membayar ku"omel Leta lagi, Yuda mendengus, wanita ini sungguh cerewet batinnya,ia takut tuan muda nya didalam mobil itu terlambat rapat tapi wanita ini mungkin jika ditinggalkannya akan berteriak pikir Yuda.

Sedangkan Faro didalam mobil berdecak melihat Yuda menangani gadis miskin tidak bisa,ia langsung keluar dari mobilnya

"Hey Yuda,kenapa lama sekali aku bisa telat!!"dan seketika Faro melihat gadis kecil yang sedang melotot kearahnya

"Om,bilang dong sama temen om yang sopan jangan seenaknya gitu,liat kaki Leta jadi luka bukannya minta maaf malah merhatiin mobil itu"omel nya lagi kepada Faro,Faro berdecis bagaimana bisa gadis kecil itu mengomeli dirinya.

~POV Faro~

Gadis kecil ini berani nya dia mengomeli ku

"Hey!!gadis bodoh kau yang salah berjalan tidak lihat lihat,untung saja tidak terjadi apa apa dengan mobilku,kalau terjadi apa apa bahkan seumur hidup mu itu tidak akan bisa ganti rugi kerusakannya tau!"teriak ku,gadis itu pun menunduk sambil menangis segugukan,ntah kenapa hatiku terusik melihat nya menangis tapi ku tepis rasa itu

"Maa..maa..maaf om,(hikksss hikkssssss)"tangisnya,aduh aku merasa bersalah,eh tunggu apa aku dipanggil Om apa aku setua itu?dasar gadis kecil ini

"Sudah Yuda biarkan gadis bodoh itu,buang buang waktu saja "ucapku, Yuda mengangguk dan masuk kedalam mobil,gadis itu melihat kearah ku dengan air mata berderai aku merasa kasihan dengan dirinya.Tapi ku tepis rasa kasihan itu tidak ada rasa kasihan bagi Alfaro.

~pov Faro end~

Leta menangis di hadapan dua lelaki itu,mata sembabnya melihat lelaki besar itu masuk kedalam mobil dan melaju dengan cepat meninggal kan dirinya

"Dasar Om Om,tidak punya hati, sombong... hikksss... hiksss"Leta terus berjalan pulang kerumahnya sambil terisak.

Sesampainya dirumahnya tidak ada siapa siapa,ibunya bekerja begitu pula Ayahnya.Ibunya bekerja sebagai penjual kue,dia baru ingat dia harus mengantar kue di rumah pelanggan ibu nya.Ia pun bergegas bersiap siap untuk mengantar tempahan kue tersebut.

Sambil mengayuh sepeda mungilnya Leta bernyanyi kecil,seketika kesedihan ia tadi hilang sirna bagai ditelan bumi,ia akan melupakan kejadian bodoh itu.

Sampailah Leta dirumah pelanggan ibunya,saat Leta mau mengetuk pintu handphone nya bergetar, ternyata pelanggan ibu nya menelpon dirinya

Drrtttt drtttt drtttt

"Iya hallo?"

"Hei letta,Tante lupa antar kue nya ke restoran X yaa,bisa kan?"ujar Tante Tika

"Oh bisa Tante,leta menuju kesana ni"ujar Leta dengan semangat

"Oke Leta Tante tunggu"

Tut..Tut...

Leta masukan hpnya kedalam tas nya dan lanjut mengayuh sepedanya menuju restoran X itu.

Leta terkejut ternyata restoran itu sangat mewah,dia tidak berani masuk kedalam tapi tante Tika menyuruh nya masuk.Leta menarik nafas dan ia pun berjalan masuk dan waw ternyata benar didalam nya sangat mewah,seumur hidup Leta dia belum pernah masuk kedalam tempat semewah ini.Tante Tika memanggilnya,Leta menghampirinya dan memberikan sekotak kue itu.

"Terima kasih Leta,uda repot repot,ini uangnya Tante lebihi ya untuk jajan kamu"ucap tante Tika sembari tersenyum manis,setau Leta Tante Tika adalah pembeli yang hangat kepada dirinya

"Ya ampun tante terima kasih yaa"ucap Leta, tante Tika pun tersenyum dan pergi meninggalkan Leta.

Leta berbalik dan bergegas pulang,dia kaget melihat sepeda nya dinaiki oleh anak anak yang Leta sendiri tidak tau ini anak anak siapa

"Hey jangan!!nanti kalian bisa jatuh jangan yaa" anak anak itu tidak mendengar kan leta,mereka hanya sibuk menaiki sepeda Leta,hingga mendekati sebuah mobil dan akhirnya....

Bugghhhhhhh...

Sepeda itu jatuh mengenai mobil mewah itu,Leta terkejut mobil itu terus berbunyi sehingga membuat anak anak itu takut dan melarikan diri.Leta kebingungan

"Aduhh bagaimana ini, aduhh gawat kenapa mobil ini tidak bisa diam, Tuhan tolong akuu"ujar Leta ketakutan

Tiba tiba ada suara barinthon yang meneriakinya dari belakang

"HEIII!!!!apa yang kau lakukan dengan mobil ku!!!!"Leta terkejut

~pov Leta~

Aduh gawat aku harus bagaimana itu pasti pemiliknya,aku pun berbalik badan dan ya aku terkejut ternyata pemilik mobil itu adalah Om Om sombong itu aduhhhh

Dia mendekatiku dan mencengkram tanganku

"Hah ternyata kau,kenapa kau selalu menggangguku hah!lihat lihat itu mobilku" teriaknya aku hanya menunduk,dia terlihat sangat menyeramkan,mata tajam itu seakan akan menelan ku saat ini juga

"Heii apa kau sudah gila!!kau main main dengan ku yaa.. kau tidak tau siapa aku! lihat saja aku akan melapor kan mu ke polisi!"

"Om jangan om,Leta minta maaf om"tangisku,dia berdecak,dan menyengkram wajahku

"Hei kenapa kau menangis,buang air mata palsumu itu dasar miskin"ujarnya sambil mendorongku,aku hanya menangis menunduk,mau bagaimana lagi dia tidak akan percaya dengan kata kataku.

Kulihat lelaki satu lagi datang,dan terkejut melihat keadaan mobilnya yang lecet akibat sepeda ku

"Yuda kau lihat apa kelakuannya,segera urus dia bawa dia ke kantor polisi"aku tercekat, begitu pula orang yang bernama Yuda itu

Aku langsung mendekati dirinya

"Om jangan lapor ke polisi om,saya janji akan mengganti rugi itu semua om"ucapku sambil bergetar,dia hanya menatapku jijik,ya Tuhan dia sangat angkuh

"Sampai tua pun dirimu tidak akan mampu membayar kerusakan mobilku tau!"aku menunduk dia benar,aku tidak akan mampu

"Hei gadis bodoh,jangan panggil aku Om aku tidak setua itu tau" ucapnya sambil mendorong ku.

Dia pun berjalan meninggalkan aku dengan lelaki yang bernama Yuda itu

"Maaf nona,tuan muda kami memang seperti itu,saya harap nona muda segera bergegas ke kantor polisi"ujar nya dengan muka datar tanpa rasa kasihan sedikit pun melihat aku

"Omm,eh tuan aku mohon jangan lapor polisi,kalau tidak begini saaja aku bersedia kerja dirumah tuan mudamu jadi pembantu tidak dibayar pun tidak apa,yang penting jangan lapor aku"ucapku memohon,Yuda pun menghela nafas

"Sebentar aku tanyakan dulu kepada tuan muda"ujarnya sambil berjalan menghampiri lelaki sombong itu,aku sangat takut bagaimana kalau lelaki besar itu tetap tidak mau maka aku akan masuk penjara.Yuda pun datang menghampiri ku lagi sambil tersenyum,dan ku tebak pasti dia lelaki baik beda dengan bos nya

"Nona,tuan muda kami menyetujui itu,tapi selama setahun kerja kau tidak dapat upah karna untuk kompensasi ganti rugi"aku mengangguk,mau bagaimana lagi aku memang salah walaupun itu tidak kesalahan ku

"Tidak papa,aku terima"Yuda pun mengganguk dan meminta nomor ponsel ku,untuk memberitahu kapan aku mulai kerja

Dan mereka pun pergi dengan laju,aku menangis, bagaimana aku akan mengatakan kepada orang tuaku,bagaimana minta izin kepada mereka?Tuhann tolong aku...

~Pov Leta end~

Aleta berjalan gontai dan tidak bersemangat,ia memikirkan bagaimana ia akan mengatakan dengan Ayah dan ibunya,pasti mereka tidak akan setuju

"Aduhh Leta,kau bodoh sekali...arrfggghhh"gerutu Leta merutuki dirinya sendiri

Ia berjalan terus sambil menuntun sepeda nya yang telah membuat masalah baru untuknya.

Kini ia sampai dirumahnya,ia terkejut melihat kedua orang tuanya menangis dihadapan orang orang besar itu,ya Aleta baru ingat itu pasti Rentenir, Leta menghela nafas, ternyata hari ini adalah hari kesialan dirinya.

"Wijaya kalau terus terusan kalian seperti ini,rumah kalian saya sita"ucap rentenir itu

"Iya pak saya janji Minggu depan pasti saya bayar pak"ucap Wijaya ketakutan, mitra menangis ia bingung dalam waktu minggu depan bagaimana bisa dia mendapatkan uang sebanyak itu.

Rentenir itu pun pergi,ia melirik Aleta

"Gini aja Wijaya,kalau kau tidak mampu bayar anakmu saja jadikan jaminan,ku pastikan utangmu lunas"katanya sambil melihat Leta penuh dengan nafsunya, Leta langsung berlari ke ayah dan ibunya sambil menggelengkan kepalanya bahwa ia tidak mau di gadaikan orang tuanya, Rentenir itu pun pergi.

"Ibu,ayah aku pikir utang kita itu uda lunas ternyata belum"berontak Leta,selama ini ibu dan ayahnya mengaku bahwa mereka tidak memiliki urusan dengan Rentenir lagi tapi apa buktinya

"Maaf nak,saat itu Ayah dan Ibu terpaksa ambil uang dari Rentenir untuk beli kebutuhan sekolah kamu"ujar Mitra

"Iya bu,Leta paham..."Leta menunduk begitu banyak masalah menghampirinya akhir akhir ini

"Jadi ayah berapa utang kita sama mereka?"

"20 juta nak"ucap lirih Wijaya, Leta terkejut dari mana dalam waktu seminggu dia mendapatkan uang sebanyak itu.

Malam hari, Faro masih dikantor

Ia merasa pikirannya terganggu dengan gadis bodoh itu.ia melirik jam ternyata sudah larut,ia pun membereskan barang barang dan bergegas pulang dan ya Yuda yang sudah siap siap mengantarkan tuan mudanya pulang.Dijalan Yuda melihat di kaca tuan muda nya yang seperti lagi banyak pikiran

"Ada apa tuan?ada yang menggangu pikiran anda?"tanya Yuda,Faro hanya menggelengkan kepala

"Sudah fokus nyetir,awas kau nabrak orang lagi"ujarnya sambil menyandarkan badannya yg lelah di kursi mobil.

Disisi lain, Leta masih aja asik nonton Drakor ya pacar halu dia Ji Chang Wook.Ia berpikir ketika dia kerja nanti ia akan kehilangan waktu senggangnya untuk melihat pacar halunya itu.Tiba tiba mitra masuk kekamar Leta,dan terkejut melihat Leta ternyata belum tidur masih asik nonton Drakor

"Leta.. tidur lah sayang,ini sudah larut besok lagi nontonnya"ucap ibu Leta sambil mengelus rambut putrinya itu,Leta tersenyum.Leta baru teringat bahwa ia belum minta izin dengan orang tuanya

"Apa katakan sekarang aja ya?"batin Leta dalam hati

"Ada yang ingin kau sampaikan?"tanya ibu Mitra

"Ibu,hmmm kalau aku bekerja sebagai pembantu bagaimana?"tanyanya dengan takut,sungguh Leta takut dengan respon ibunya

"Kenapa kau harus bekerja?kau masih sekolah sayang, lagian jadi pembantu itu tidak semudah yang kau bayangkan"Leta mengiyakan tapi bagaimana lagi dia butuh kerjaan itu kalau tidak dia bisa dipenjara oleh lelaki angkuh itu.Leta menarik nafas dan menceritakan kejadian nya hari ini kepada ibunya, Mitra terkejut ia pun bingung harus melakukan apa?andai ia tidak memiliki utang sebesar itu mungkin ia bisa membantu

"Itulah bu,aku harus bekerja dirumah nya selama setahun,nanti aku tanya deh sama Om itu boleh tidak aku sambil sekolah,kalau tidak mungkin tahun ini aku berhenti dulu"kata Leta sambil menundukkan wajah sedihnya

Mitra tersenyum dan mengelus rambut anaknya,ia merasa putri semata wayangnya begitu pengertian akan kondisi orang tuanya.soal ayahnya, mitra yang akan menjelaskan kepada suaminya tentang keadaan putri nya itu.

Keesokan paginya Leta berjalan menuju sekolah karna ayahnya pagi pagi sekali sudah berangkat kerja.Ayah Leta atau Wijaya bekerja sebagai buruh pabrik keripik.gaji tidak seberapa tapi cukup untuk keluarga kecilnya.

Leta berjalan dengan santai karna jarak rumah dan sekolah nya yang tak begitu jauh,tiba tiba

Tin..tinn..tinn

Sebuah mobil mewah menghampirinya,Leta heran siapa itu

Pemilik mobil itu keluar dan ternyata tuan Yuda

"Maaf nona,soal kemarin anda bisa kerja hari ini"katanya,Leta terkejut

"Ha hari ini,oh nanti ya setelah aku pulang sekolah, kirim aja alamat nya tuan itu"ucap Leta sambil tersenyum

"Maaf nona,anda bekerja mulai pagi ini saat ini detik ini menit ini juga"kata Yuda dengan detail membuat Leta terkejut

"HAAA!!!jadi sekolah ku bagaimana?"

Faro pun keluar dari mobil mewahnya dan merasa jengkel melihat gadis kecil itu yang selalu cerewet

"HEH!!kau ini banyak tanya sekali,cepat pergi ke rumahku tidak banyak bantahan"kata nya dengan angkuh dan langsung masuk kedalam mobil, Leta terkejut dan ya memang mereka sangat kejam,Leta tidak berani berontak dia pun diberi sepucuk kertas oleh Yuda,dan Yuda pergi meninggalkan dirinya

"Aduhh bagaimana si oom itu,ga ada perasaan ya?aduh tapi aku takut juga kalau tidak datang sekarang"Leta bimbang antara sekolah atau pergi keruma pria angkuh itu.

Aleta pun memutuskan untuk pergi ke rumah pria angkuh itu,dia bolos hari ini.Tidak papalah,nanti dia akan coba membicarakannya dengan pria tua itu pikir Leta.

...

...

Aleta terkejut ketika dia melihat rumah pria angkuh itu,begitu mewah dia tidak berhenti berdecak kagum

"Waw apakah ini rumah atau istana,sungguh mewah sekali...ya ampun pantas dia angkuh seperti itu pasti dia sangat kaya raya"kagum Leta,sampai ia lupa apa tujuan nya datang keruma Faro

Security tiba tiba datang menghampiri nya

"Maaf nona,ada perlu apa ya?"Leta terkejut lalu ia tersenyum

"Ini pak saya pembantu baru diruma ini"kata Leta dengan tersenyum manis, security itu menaikan alisnya sebelah seperti nya tidak ada lowongan pembantu,ia pun langsung menelpon Yuda asisten Tuan mudanya.Leta melihat security itu berbincang di handphone,Leta berpikir mungkin dia tidak percaya kalau aku memang ditunjuk pembantu dirumah mewah ini

"Ah iya maaf nona, ayo saya antar kedalam"security itu membuka pagar dan mengajak Leta masuk.Sepanjang jalan Leta berdecak kagum, ternyata rumah ini benar benar mewah,ia merasa seperti putri yang memasuki istananya.

Sampailah Leta di pintu utama,dia melihat seorang wanita separuh tua yaitu Mama Faro Anita

"Wah itu pasti ibunya,waw dia sangat cantik dan elegan"batin Leta melihat Anita dari atas kebawah

"HEII!!apa yang kau lihat!heh kenapa kau bawa anak sekolah kerumah,memang rumahku yayasan ha!"hardik Anita, Aleta terkejut ternyata Anita sama aja dengan anaknya

"Maaf nyonya,gadis ini ditunjuk tuan muda untuk jadi maid diruma ini"

"Maid?aku tidak butuh maid"

"Iya nyonya tapi ini permintaan tuan muda,gadis ini melakukan kesalahan jadi ia menebus utang dengan cara itu nyonya"kata security itu

"Oh yauda pergi sana kamu"perintah

Anita, security itu pergi.Leta takut

"Tuhann lindungi Leta"batinnya

"Oh jadi kamu sudah membuat masalah dengan putra saya,kamu boleh bekerja disini tapi ingat kamu tidak boleh pulang kerumah kamu satu hari pun"Leta terkejut bagaimana bisa ia tidak pulang

"Maa..maa..maaf nyonya,tapi saya tidak bisa"kata Leta dengan menunduk, Anita bangkit lalu mendekati Aleta

"Saya tidak percaya dengan mu,kau gadis miskin masuk ke rumah yang mewah bisa apa saja kau ambil,jadi tetaplah kau tinggal disini"kata Anita dengan angkuh, Leta merasa ternyata pria angkuh itu mirip seperti ibunya, Aleta menangis,tiba tiba ada suara pria dari belakang

"Maa,mama keterlaluan"Aleta berbalik, seorang pria separuh tua menghampiri mereka

"Dia masih kecil ma,apa kau tidak sekolah lagi?" Tanya Harja

"Masih pak,cuman tadi tuan mengatakan saya harus kerja sekarang juga"kata Leta menunduk.

Harja heran kenapa putra nya itu selalu semena mena dengan orang lain.

BAB 2

Di gedung tinggi perusahaan terbesar menunjukan begitu sibuk nya tempat itu.

Alfaro baru saja menyelesaikan meeting dengan para kolega nya, dengan gagahnya faro memasuki ruangan nya diiringi Yuda dan ia langsung duduk di sofa empuk nya.

Yuda meletakkan berkas sehabis meeting tadi dimeja.

"Tuan,gadis kecil itu sudah sampai di Mansion Tuan"kata Yuda, Faro hampir lupa dengan gadis kecil itu yang telah mengganggu pikirannya tadi malam

"Hmm.." singkatnya,tapi tunggu seperti nya Faro melupakan sesuatu

"Kau membawa gadis kecil itu ke Apartemen ku kan?" Tanyanya dengan wajah serius, Yuda bingung sepertinya ia telah melakukan kesalahan

"Maaf tuan,kau yang mengatakan sendiri kalau dia dibawa ke Mansion utama"

"APA!jadi dia di Mansion utama sekarang,kau itu bodoh sekali,sekarang aku tidak mau tau kau harus bawa gadis bodoh itu ke Apartemen ku !"perintah Faro, Yuda pun mengangguk padahal Tuan muda nya sendiri yang mengatakan kalau Leta bekerja dirumah utama.Yuda pun bergegas pergi menjemput wanita itu

Dirumah utama Leta sedang ketakutan melihat orang tua Faro ribut hanya karna membahas pekerjaan Leta.

Leta mengakui bahwa ayah Faro memang baik,memiliki hati lembut dan tidak arogan

Tidak seperti anak nya itu,pikir Leta

Tiba tiba Yuda datang,ia terkejut melihat tuan besar dan nyonya besarnya ribut.

"Maaf tuan,nyonya saya telah membuat kesalahan.. sebenarnya wanita ini akan bekerja ditempat lain tidak disini tuan" ucap Yuda,Harja dan Anita menggeleng kan kepala,bagaimana tidak mereka telah berdebat dengan hal yang tidak penting

"Lain kali kau harus lebih teliti Yuda,sudah bawa gadis miskin ini!" Perintah Anita, Yuda mengangguk dan pamit kepada nyonya besarnya.

"Maaf tuan" ujar Yuda, Harja mengangguk memaklumi Yuda,ia bersyukur gadis kecil itu tidak jadi bekerja dirumah nya,karna ia tidak sampai hati melihat perlakuan istrinya nanti.

Leta mengikuti Yuda keluar dari rumah yang mencekam itu,Yuda menyuruh Leta untuk masuk,Leta ragu

"Mmmm apa aku harus masuk? Mau kemana?kau akan bawa aku kemana?apa kau akan menjual ku?" Tanyanya beruntun, Yuda menghela nafas,kenapa wanita ini sangat cerewet sekali batinnya

"Kau akan bekerja di apartemen tuan muda,tidak dirumah itu" ucapnya dengan malas

"Ooo bagus deh" kata Leta dengan senang,Ia langsung membuka mobil dan duduk di bangku belakang, Yuda menggeleng kepala dan masuk ke dalam mobil.

Leta sangat senang jujur ini baru pertama kali ia menaiki mobil mewah itu,ia tidak berhenti mengucapkan kata kagum,ia tidak peduli dengan Yuda yang mungkin risih dengan dirinya saat ini.

Sampailah mereka di apartemen Faro, Yuda memasukan sandi dan pintu itu pun terbuka.

Leta tercekat ternyata apartemen ini pun sangat mewah,ia masuk dan berjalan jalan di ruangan itu.

"Begini nona,kau berkerja disini mulai saat ini,tentang pagi atau sore kau mulai bekerja nanti bisa kau tanyakan dengan tuan muda"

"Hmm oh iya baiklah,terima kasih ya tuan" ucap Leta dengan tersenyum manis,Yuda mengangguk dan berjalan meninggalkan Leta diruangan itu.Ia harus kembali bekerja ke kantor.

Leta berdecak kagum tidak henti henti,lalu ia sadar bahwa ia harus bekerja bukan menilai ruangan ini,haha dasar Leta

Leta memulai dari mencuci piring,ia mencuci sambil bersenandung ria,mengepel sambil bernyanyi dan melakukan segala pekerjaan dengan happy.

Tidak sadar sudah sore,Leta sudah beres melakukan perkejaan nya.

Ia mengantuk,tapi ia tidak berani tidur dirumah pria asing, Leta pun memutuskan duduk di sofa mewah itu,awalnya ia takut duduk disana tapi ia merasa lelah dan tidak peduli.Leta duduk sambil menonton Drakor pacar halunya itu.

Disisi lain,Faro telah selesai dengan pekerjaannya,ia bangkit dan meregang kan otot otot yang mungkin kaku telah bekerja seharian.

Yuda masuk ke ruangannya,Faro tersenyum

"Baguslah kau emang selalu peka,ayo kita pulang ke Apartemen,aku mau lihat apa yang gadis bodoh itu lakukan disana" kata Faro,Yuda mengangguk.

Di Apartemen mewah kota X Leta masih asik menonton Drakor kesukaannya,ia tidak berhenti tertawa dan tersenyum,sehingga ia tidak menyadari ada orang yang masuk keruangan itu

"Heyyy gadis bodoh!!" Ucap Faro dengan suara barinthonya,Leta terkejut

"Aduhh tuan kau membuat ku kaget"

"Apa yang kau lakukan di sofa mahalku" ujarnya,Leta terkejut dan ia pun seketika langsung bangkit dan menundukkan wajahnya

"Maaf tuan,nanti saya akan bersihkan"

"Cihh,tidak perlu nanti aku akan membeli yang baru,sofa itu tidak berharga karna kau sudah duduk disana" ucapnya dengan angkuh, Leta tersenyum tipis ia merasa 100% kesombongan pria ini menurun dari ibunya.

"Hey sudah pulang sana,kau membuat ku emosi saja" ucap Faro,Leta mengangkat kepalanya,ia baru teringat bahwa ia harus mengatakan sesuatu dengan majikan nya ini

"Tuan,apa aku boleh mengatakan sesuatu?" Tanya nya dengan hati hati,takut kalau pria ini akan mengamuk

"Hmm apa?katakan jangan lama lama saya tidak ada waktu" ucapnya,Leta tersenyum

"Tuan aku bekerja setelah aku pulang sekolah ya?aku janji kerjaan aku akan beres dengan cepat tuan" ucap Leta dengan semangat,Faro melihat gadis kecil dihadapannya yang masih menggunakan seragam sekolah SMA nya,ia pun menghela nafas dan mengangguk kan kepalanya.Bagaimana pun ia tidak sekejam itu membuat seorang anak kecil tidak bersekolah lagi, Leta sangat senang ia mengucap kan terima kasih bertubi tubi kepada Faro

"Oke tuan terima kasih ya,aku pulang dulu dadahh" ucap Leta dengan semangat lalu pergi meninggalkan Faro.

"Hih dasar gadis bodoh,hmm dia bekerja dengan baik" ucapnya melihat lihat ruangannya.

Faro berjalan membuka kulkas mencari makanan, perut nya sangat lapar sekarang,ia melihat sesuatu di meja

"Apa ini?ha masakan,pasti gadis itu yang memasak hiiii menjijikan" ucapnya, mengambil masakan itu dan meletakkan nya di wastafel,lain kali ia akan mengatakan pada gadis itu tidak perlu memasakan dirinya, karna dia tidak akan makan masakan yang tidak dimasak oleh koki bintang lima.

Keesokan paginya Leta sudah siap siap akan berangkat sekolah,ia telah memberi tahu ibunya bahwa ia akan pulang terlambat karna harus bekerja.

"Leta..kerjaan mu tidak sulit kan nak?" Tanya Mitra,ia sangat khawatir dengan putrinya itu.

Leta tersenyum dan menggeleng kan kepala yang berarti bahwa itu tidak sulit,Ibu Leta tersenyum dan mengelus rambut anak kesayangan nya itu.

Kini Leta sudah sampai disekolah nya,ia bolos kemarin pasti sahabatnya itu akan memberi pertanyaan beruntun kepadanya,dan benar saja dari kejauhan Leta melihat Chika dan Tiara lari menuju kearah nya

"Leta!kenapa kamu semalam bolos?apa yang kau lakukan?" Tanya Chika, Tiara juga menanyakan hal yang sama

"Aku ada urusan mendadak kemarin,hmm sudah sudah itu tidak penting" ujar Leta dengan tersenyum kepada sahabatnya.

Mereka berjalan menuju kelas sambil berbincang dan tertawa terbahak bahak dengan lelucon Chika, sehingga mereka tidak menyadari Alden jalan menghampiri mereka

"Haii" sapanya,Chika senang bukan main melihat Alden

"Haii"ucap tiga gadis itu bersamaan,Alden tersenyum,ia melihat Leta,gadis itu sangat manis dan imut batinnya

"Kamu Leta kan?" Tanya Alden sembari menunjuk Leta, Leta pun mengangguk

"Kenalin aku Alden" katanya sembari mengulur kan tanganya, tapi Chika yang menyambut tangan itu

"Haii aku Chika sahabat Leta" ujarnya dengan senyum centilnya, Alden melepas tangan nya dari wanita itu,ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,padahal ia mau berkenalan dengan Leta bukan dengan gadis ini batinnya

Kringggg kringggg kringgg

Bel pertanda masuk pun berbunyi,tiga gadis itu pamit kepada Alden

"Alden,kami masuk kelas dulu yaa" kata Leta dengan senyum nya yang tidak pernah tinggal

"Eeee iya Leta,sampai ketemu istirahat nanti" ujarnya dengan tersenyum semanis Leta juga.Mereka pun pergi kekelas mereka masing masing.

Disaat jam pelajaran dimulai,Leta tidak fokus dengan pelajarannya saat ini,ia memikirkan pria angkuh itu,ia akan sering sering mendengar kan omongan ketus pria itu,ia harus lebih menguatkan telinganya sekarang,ia merasa jenuh.

Disisi lain Faro sedang berkutat dengan berkas berkas nya,ia sangat sibuk saat ini.

Tiba tiba pintu ruangannya terbuka,dan Vio mantan Faro datang keruangan nya dengan senyum nya yang menggoda.

Faro menghela nafas

"Yuda!!siapa yang mengizinkan wanita ini masuk keruangan ku??!!!" Teriaknya, seketika ia baru ingat bahwa Yuda lagi mengurus pekerjaan nya ditempat lain.

"Ayolah Faro sayang,kenapa kau marah marah" ucap Viola sembari duduk kepangkuan Faro,Faro merasa jijik ia pun mendorong Viola dari dirinya,tapi Vio memeluk dirinya dengan erat,Vio melihat betapa tampannya mantan kekasihnya ini,ia pun mencium bibir Faro dan kemudian ******* nya dengan ganas.

Faro mendorong Vio dengan sekuat tenaganya sehingga wanita itu pun jatuh kelantai,ia mengusap usap bibirnya dengan tangannya,dan meludah tepat di hadapan Viola,ia merasa sangat jijik sekarang

"Berani kau melakukan hal kotor itu kepadaku!!pergi kau dari hadapan ku sekarang juga atau aku akan membunuhmu!!!" Gertak nya,Viola meringis kesakitan,ia merasa Faro sangat marah

"Faro dulu kau sangat suka dengan ciuman ku sayang,bahkan ketika aku menciummu kau tidak pernah melepas ciuman itu,kau akan meminta nya lagi dan lagi" ujar Viola sembari bangkit,ia kembali merayu Faro.

Faro berdecak ia merasa wanita ini semakin menjadi jadi

"Cihhh setelah kau khianati aku saat itu,saat itu juga aku merasa kau adalah hal yang paling menjijikan! Sekarang keluar dari ruanganku!" Gertaknya,Faro mengambil telepon genggam di mejanya untuk menelpon security dibawah

"segera keruangan saya dan bawa wanita menjijikan ini keluar dari ruanganku" Faro menutup telpon dengan membanting telepon itu,Viola merasa sedih tapi ia tidak menyerah ia akan mencoba terus sampai Faro kembali menjadi miliknya,karna ia merasa bahwa cinta Faro masih untuknya.

Security itu pun datang keruangan Faro,dan membawa wanita itu keluar,Viola berontak,tapi ketika ia melihat api kemarahan di mata Faro membuat nyalinya ciut,ia pun bergegas pergi dari ruangan menyeramkan itu.

Kringggg...kringgggg...kringggg

Jam istirahat berbunyi,para siswa dan siswi di sekolah itu berbondong bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.

"Leta ayoo kantin,aku sangat lapar..." Melas Chika,perutnya sangat lapar sekarang

"Hmm kalian dulu deh,nanti aku nyusul" ucap Leta,ia merasa malas jalan ke kantin, Tiara dan Chika pun mengangguk dan berjalan pergi keluar kelas.

Leta menghela nafas ia merasa hari hari nanti ia akan sibuk sangat sibuk.

Alden berdiri di pintu kelas Leta,ia tersenyum melihat Leta melamun.

Alden mengendap endap dan..

"Derrrrrrrr"

"Eh ayam ayam" kaget Leta,ia pun langsung mendengus kesal melihat Alden yang tertawa karna ia kaget

"Hei Leta, fokus amat melamun nya haha" tawa Alden

"Apaan si Alden,kamu jahat..aku kaget untung ga mati jantungan aku" gerutu Leta

"Hehe maaf Leta,hmm sebagai permintaan maaf aku, bagaimana kalau kamu aku teraktir makan bakso dikantin?bagaimana?"

"Serius? Ayo!!(Leta bangkit dan menarik tangan Alden untuk ke kantin) aku mau dua mangkuk yaa" ucap Leta sembari berjalan menggandeng tangan Alden,Alden tersenyum dan mengangguk,ia merasa berdebar debar sekarang.

Sampailah mereka dikantin,Chika terkejut melihat sahabat nya menggandeng tangan cowok idola sekolah

"Tiara! Liat itu Leta,bukannya mereka baru kenal ya?" Tanya Chika, Tiara melihat kearah yang Chika tunjuk,ia terkejut

"Ia Chik,setau ku mereka baru kenal tadi pagi" singkat Tiara,ia merasa tidak kepo lain dengan Chika

Alden memesan tiga mangkuk bakso, satu untuk dirinya dan 2 untuk Leta

Leta mencari dimana ada bangku kosong dan ya ia melihat kearah sahabatnya dan langsung menarik tangan Alden untuk duduk disana

"Haii" sapa Leta sembari duduk, Alden pun duduk disamping Leta, mereka berhadapan sekarang.

"Waduhh,ada yang dekat tapi ga info ni sama sahabatnya" sindir Tiara, Chika sebel melihat Leta terlihat akrab dengan Alden

"Ih apaan si,tadi itu Alden kagetin aku,jadi sebagai ganti ruginya dia traktir aku,ya kan Alden?" Tanya Leta ke Alden

"Iya hmmm Leta langsung minta dua mangkuk" ujarnya dengan pura pura kesal, Leta dan Tiara pun tertawa, Chika sebal ia pun langsung bangkit meninggalkan sahabat nya dan Alden.

Mereka bertiga terkejut

"Mau kemana Chik?" Teriak Leta,tapi sang empu tidak menjawab dan berjalan cepat meninggalkan mereka

"Udala ta, paling si Chika mau ke toilet tu" kata Tiara,Leta pun mengangguk

"Hei ayo makan bakso nya" kata Alden,Leta tersenyum kearah Alden dan langsung memakan bakso nya dengan lahap.

Alfaro saat ini sedang berada di mansion orang tuanya,ia tidak tau ayahnya tiba tiba menyuruh dia untuk datang

"Ada apa ayah? Ada hal penting?" Tanya Faro, Harja menggeleng kan kepala,sejujurnya ia tidak tau ia hanya menjalankan perintah sang istri tercinta nya

"Faro,kau sudah datang anakku" itu suara Anita mama Faro.

Faro melihat kearah mamanya dan langsung kesal melihat mama nya membawa wanita lagi,dan terlebih lagi wanita itu adalah Vio

"Ayah, seperti nya tidak ada yang penting,aku ada meeting penting dikantor" ujar Faro bergegas bangkit dari duduk nya,tapi Anita menahan anaknya

"Faro duduk dulu,mama belum selesai bicara,lihat Vio dia masih sangat cantik kan?"

Faro menghela nafas nya dengan kasar

"Terus?" Singkat Faro, Anita berdecak melihat putranya yang tidak peka sama sekali

"Faro..(duduk disamping Faro) sayang dengarkan mama ya nak.. Vio emang salah dulunya,tapi dia sekarang sudah sangat menyesal,mama rasa itu bisa dijadikan cobaan dalam hubungan nak,kamu harus bisa maafkan Vio" kata Anita dengan lembut

"Ma bagi Faro, penghianat tetap penghianat" singkat Faro sambil memalingkan muka,ia merasa sangat sebal melihat mamanya yang selalu membela Vio

" Faro..aku minta maaf" kata Viola dengan raut muka sedih

Harja terdiam,ia pun bangkit dari duduknya menghampiri Faro

"Faro itu hanya masa lalu,lagian semenjak kau putus dengan Vio,kau tidak dekat dengan wanita mana pun, mungkin kau masih ada rasa sedikit untuk Vio nak" ucap Harja

"Tidak ayah, aku tidak dekat dengan wanita mana pun itu prinsip ku,bukan karna wanita itu" tunjuk Faro ke Vio

Faro berdecak dan bangkit meninggalkan orang tuanya dan Vio,ia berjalan terus tidak menghiraukan teriakan orang tuanya dan Vio

Faro masuk kedalam mobil dan menyuruh pak sopirnya untuk menuju Apartemen nya,ia sangat lelah sekarang.

Faro menyerahkan segala urusan kantor kepada Yuda,ia ingin ber istirahat sekarang

Saat Faro sampai ia terkejut melihat gadis kecil sedang duduk termenung di depan pintu Apartemen nya,ia baru ingat bahwa itu pembantu barunya

"Heii apa yang kau lakukan" kata Faro, Leta terkejut dan langsung berdiri

"Eh tuan,hehe aku kan mau beres beres dirumah tuan" jawab Leta dengan senyum lugunya

Faro menghela nafasnya dengan sebal

"Terus kenapa tidak masuk bodoh"

"Aku lupa tuan sandi pintu itu" jawab Leta sembari menunduk kepalanya

"Cihh kau itu masih kecil tapi sudah pikun" ucap Faro sembari melirik kearah gadis kecil disampingnya itu,ia pun mengeluarkan kartu di sakunya dan menempelkan kartu itu dipintu itu,pintu itupun terbuka

Leta tersenyum berjalan memasuki Apartemen

"Hmmm tuan,apa kau tidak bekerja?" Tanya Leta dengan hati hati,ia merasa bagaimana ia bisa beberes kalau ada pria besar ini di apartemen seluas ini

"Bukan urusan mu,lakukan saja tugasmu dengan benar" ucap Faro sembari berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, Leta melihat lelaki itu jalan meninggalkan nya dan ia merasa lega karna lelaki itu setidaknya tidak memantau pekerjaan nya secara langsung.

Leta menghela nafas dan bersemangat mengerjakan pekerjaan nya

Diruang kerja, Faro berkutat dengan dokumen penting nya,ia melakukan pekerjaan nya dengan serius

Sehingga tiba tiba pintu diketok oleh seseorang,siapa lagi kalau bukan Leta

Tok.....tok.....tok..tok....

"Tuan permisi,saya mau beberes didalam" ujar Leta

"Hmmm masuk" singkatnya, Leta pun membuka pintu dan terkejut melihat betapa berantakannya ruangan itu,tapi Leta tetap membersihkan ruangan itu walaupun ada Faro duduk di bangku dengan wajah seriusnya, Leta merasa Faro tidak akan terlalu memperhatikannya.

"Ya ampun ruangan ini sangat berantakan,dia bekerja sangat serius.. Aku harus segera membereskan pekerjaan ku,sebelum dia selesai bekerja" batin Leta

Leta menyapu dan mengepel,setelah selesai ia membersihkan meja meja, mengelap debu debu dan mengutip kertas kertas yang berserakan,tanpa ia sadari ada kertas penting yang telah ia buang.

Faro melirik kearah meja dan terkejut melihat meja dihadapannya itu sudah bersih tidak ada satupun kertas yang beserakan tadi

"Heii,dimana kertas kertas yang ada disini"tanya nya

"Sudah saya buang tuan,bagaimana bisa kau fokus kerja kalau sampah berantakan seperti itu" ujar Leta dengan senyumnya ia merasa ia tidak salah melakukan itu, tapi ketika ia melihat raut muka majikannya perasaan nya tidak enak

"Dasar gadis bodoh!!!!! Saya tidak ada memerintahkan mu membereskan meja kerja ku!!!" gertak nya,Faro berjalan menghampiri Leta,lalu ia mencengkram tangan Leta membuat sang empu kesakitan

"Tuan sakitt,,lepasinn...maaf tuan" isaknya, Faro tidak peduli

"Kau tau gara gara ulahmu,saya harus mengulang lagi membuat dokumen itu!!kau gadis yang sangat bodoh!!!" Ujarnya sembari mendorong Leta,sehingga ia terjatuh,Leta menangis, Faro menghampiri wanita kecil itu ,ia menunduk lalu mencengkram wajah Leta

" Kau sudah semena mena terhadapku,mulai sekarang kau berkerja dari pagi sampai malam aku tidak peduli dengan sekolah mu,kau ingat dari pagi sampai malam dan yaa kau tidak boleh pulang kerumahmu" perintah Faro,lalu menghempas wajah Leta dengan kasar,lalu ia berjalan kemeja kerja nya,melakukan perkerjaannya yang makin bertambah karna Leta.

Leta sesenggukan,ia bangkit pelan pelan dan berlalu meninggalkan ruangan itu.

"Dia sangat kasar....(hiksss..... hikkssssss)bagaimana ini bahkan aku tidak bisa pulang kerumahku apa lagi untuk sekolah" Isak Leta,ia merasa sangat sedih.

Dimalam hari, Faro turun dari ruang kerjanya,ia merasa lega pekerjaan nya selesai dengan tepat waktu,ia berjalan menuju meja makan karna perutnya sudah sangat lapar sekarang.

Faro terkejut melihat dimeja makannya tidak ada apa apa,ia baru teringat,ia lupa memanggil chef bintang lima untuk masak di Apartemen nya

"Aku lupa issss... Ini semua gara gara gadis bodoh itu...sekarang aku sangat lapar, tidak mungkin aku pulang ke Mansion utama selarut ini" ujarnya.

Faro pergi keruang santai,duduk di sofa mewahnya,ia akan memesan makanan,ia sangat lapar

Tiba tiba Faro mendengar suara aneh, seperti suara tangisan,dan ya ia baru teringat tadi ia habis memarahi gadis bodoh itu.

Ia bangkit dan pergi menuju asal suara,dan benar Leta masih menangis sesenggukan di pintu keluar.

~POV Faro~

Kenapa dia tidak berhenti menangis,apa aku melukai nya?tidak tidak,aku tidak melakukan apa pun itu pantas diterima olehnya karna ia telah membuang berkas pentingku

Tapi dia begetar seperti ketakutan

"Apa yang kau lakukan"

Ia melirik kearah ku,dan bergeser bangkit,sambil menghapus air matanya yang mengalir deras

"Maaf tuan,ak...ak...aku...tidak tau harus apa jadi aku menangis saja disini" katanya,aku merasa wanita ini benar benar aneh,ia berdiri salah tingkah dihadapan ku,aku memperhatikan gadis ini,wajahnya sangat cantik dan imut, apa? tidak... tidak... Biasa aja

Kriukkk.....kriuk.....kriuk....

Aku mendengar suara perut gadis bodoh itu,aku melihat ia salah tingkah dan tersenyum bodoh kearahku

"Apa kau lapar?" Tanyaku,bagaimana pun aku manusia,aku masih punya hati

Gadis itu mengangguk-angguk kan kepalanya,aku menghela nafas

"Tuan..aku bisa memasak apapun, sebagai permintaan maaf ku,aku akan memasak untukmu bagaimana?" Tanyanya dengan wajah yang tersenyum manis,aku kaget kemana perginya wajah yang menyedihkan tadi

" Saya tidak sembarang makan masakan orang tidak dikenal" jawab ku

"Hmmm baiklah" jawabnya dengan wajah murung lagi.

Aku tidak suka melihat wajah sedihnya itu

"Hmmm begini saja, saya tidak memiliki maid yang bisa memasak,bagaimana kalau kau tunjukkan kemampuanmu dan nanti saya akan menilainya" ujarku,aku merasa diriku sangat aneh,kenapa aku bisa mengatakan hal bodoh itu,kenapa aku merasa kasihan dengan gadis itu

"Aaaaa benar tuan? Baik,akan saya tunjukkan kemampuan saya" ucapnya dengan semangat dan tersenyum sangat manis

Ia berjalan menuju dapur,dan aku mengikuti gadis bodoh itu

Sesampai di dapur,aku duduk di tempat makan,dan ia mulai berkutat di sana.

~POV end~

Faro menunggu Leta sembari memainkan handphone nya memeriksa daftar yang akan ia kerjakan besok

"Tuan sudah masak..." Kata Leta dengan bersemangat sembari meletakan berbagai macam masakannya

Faro melihat masakan Leta, bentuk nya membuat Faro sangat berselera tapi ia menampilkan wajah datarnya

"Hmm sajikan untukku" perintah nya,Leta mengangguk dan menyajikan masakannya di piring

" Ini tuan... selamat menikmati"

Faro menghela nafas melihat wanita kecil bodoh yang ada disampingnya itu

Ia menyuapkan satu sendok, Leta sangat gugup,ia takut masakannya tidak pas dengan lidah majikannya itu

" Hmmm biasa aja tapi pantas untuk diterima" katanya datar, Leta sedih tapi ia juga merasa senang karena majikannya mengatakan kalau masakannya masih pantas diterima

"Terima kasih tuan" ucap Leta

" Kenapa kau tidak makan?bukankah kau lapar,makanlah.." perintah Faro

"Baik tuan nanti saya akan makan"

"Temani saya makan,duduklah di bangku itu"perintah Faro dengan tegas,Leta pun mengangguk patuh dan duduk dibangku sebelah Faro,ia melihat Faro memakan dengan lahap, Leta merasa senang majikannya masih menghargai masakannya.

Sebenarnya masakan Leta bagi Faro sangat enak tidak kalah dari masakan chef ternama,tapi ia tidak akan mengakui itu dihadapan Leta.

Setelah selesai makan Faro duduk santai di ruang TV, sementara Leta membereskan kamar yang akan ia tempati

Leta sudah mengabari ibunya, Mitra sangat Sedih tapi ia juga tidak bisa melakukan apapun, jadi ia hanya bisa mendukung putri nya agar tetap bersemangat.

Leta berjalan menghampiri Faro sembari membawa kopi dan berbagai cemilan yang diminta majikannya.

"Tuan ini kopinya"

"Hmmmm" jawab nya dengan singkat, Leta bergegas meninggalkan Faro dan kembali ke kamarnya

Dikamar Leta sangat sedih,ia tidak boleh sekolah lagi,apa yang harus ia lakukan?

Dipagi hari pukul 05:30 Leta sudah rapi,ia harus membangun kan majikannya,itu adalah pekerjaan baru untuknya atas dasar perintah Faro.

Ia sudah sampai didepan pintu kamar lelaki besar itu,ia sangat gugup memasuki kamar laki laki, Leta menghela nafas dan membuka pintu

leta terkejut melihat Faro tidur mengkurap tanpa baju,hanya menggunakan celana boxer saja

"Tuhan...aduh aku sangat gugup,lelaki besar itu masih tidur sangat nyenyak,hmmm kenapa dia tidak pakai baju si,buat aku gugup aja" sebal Leta

Leta menghampiri Faro di tempat tidur

"Tuan..tuan.. bangun...ini sudah pagi,kau harus bekerja tuan" tapi sang empu masih tertidur sangat nyenyak, Leta pun memberanikan diri menepuk nepuk bahu Faro

"Tuan..bangun...ini sudah pagi!!" Tapi sang empu masih saja tidak bangun,Leta menyadari ternyata Faro sangat susah untuk bangun tidur pantas ia disuruh melakukan perkerjaan ini

Tiba tiba Leta punya ide

"TUAN BANGUNNNNN....." Teriak Leta di kuping Faro

Faro terkejut dan langsung seketika duduk,dan pertama kali yang matanya lihat adalah wajah gadis kecil bodoh itu

"Kau!!apa tidak punya cara lain ha?!!"

"Maaf tuan,aku sudah melakukan banyak cara tapi kau tidak bangun juga"

"Awas kalau kau besok melakukan hal ini lagi, cepat sana siapkan air hangat" perintah Faro, Leta mengangguk dan bergegas ke kamar mandi

Leta sudah selesai membuat sarapan,kali ini ia memasak nasi goreng

Faro berjalan menghampiri meja makan sembari merapihkan kancing bajunya dan lengan tangannya

"Hei apa kau bisa memasang dasi?tolong pasangkan dasi ku!!aku sudah tidak sempat" perintah nya,Leta mengangguk

Leta bingung majikannya itu sangat tinggi,ia tidak sampai,ia melihat bangku kecil dan berdiri diatas nya.

Leta memasang dasi itu ia melihat betapa tampannya Faro,ia sangat gugup

"Sudah tuan" katanya, Leta salah tingkah.

"Hmm,kau urus apartemen ini dengan baik,jangan pergi jika itu tidak saya perintahkan" perintah Faro,Leta mengangguk.

Faro turun ke lobi pasti Yuda sudah menunggu nya disana,ia ada meeting dengan para kolega besarnya.

Di Apartemen Leta sangat sedih ia tidak bisa bersekolah lagi,ia harus cari cara agar tuan Faro mau memaafkannya dan mengizinkannya untuk sekolah lagi,tapi ia bingung harus bagaimana?

Disaat Leta lagi berkutat dengan pikiran nya sendiri, handphone nya berdering

"Ha siapa ini? Nomor tidak ku kenal,hmm biarin deh" acuhnya,tapi handphone nya tetap berdering

"Ihhh siapa si ini?" Kesalnya,Leta pun mengangkat telpon itu

"Hallo,dengan siapa?"

" Hei Leta?kenapa kau tidak ada disekolah?"

Leta mengernyitkan dahi

"Ini suara pria,siapa yaaa?" Batinnya

"Hei Leta,kok diam aja si..ini aku Alden.."

"Oh Alden,hehe maaf yaa..aku ada kepentingan jadi tidak bisa sekolah" ucap Leta

"Kepentingan apa si? Sampai bolos sekolah" tanya Alden lagi, Leta mendengus ternyata Alden sangat kepo

"Bukan urusanmu, sudah deh aku sibuk" kata Leta,mematikan handphone itu sepihak.

Sebenarnya Leta sangat tidak nyaman dengan Alden,karna Chika sahabat nya sepertinya naksir sama Alden

Leta tidak mau persahabatan nya hancur hanya karna seorang pria,itu sebab nya ia acuh terhadap Alden.

Diperusahaan terbesar dan terkenal di negara X, terlihat kesibukan para pekerja.

Faro berdiri di jendela besar yang ada didalam Ruangannya,ia dapat melihat ramai nya jalan raya.

"Yuda..apakah masih ada jadwal meeting untukku hari ini?" Tanyanya

"Tidak ada tuan,jadwal anda sudah kosong"

"Hmm baguslah,aku sangat ingin istirahat" ujarnya sembari duduk

"Hmm tuan maaf lancang,apakah gadis kecil maid baru tuan itu menyusahkan?" Tanya Yuda dengan hati hati

"Gadis itu? Ya dia sangat bodoh juga sangat menjengkelkan, sudah la kenapa kau membahas wanita itu,membuat aku tambah sakit kepala" kata Faro dengan sebal

"Eh Yuda,antar aku pulang saja ke Apartemen..aku harus memeriksa Apartemen ku" kata Faro lagi,Yuda mengernyitkan dahi

"Oh kau tidak tahu ya, gadis itu ku hukum karna sudah membuang berkas pentingku,jadi dia tidak boleh sekolah hari ini sampai kapan pun"

Yuda tercengang,dia tidak menyangka tuan mudanya sangat kejam

"Hei kau mau melamun terus atau mengantarkan ku ha?!!!!" Hardiknya, Yuda pun mengangguk dan segera pergi turun.

Di Apartemen mewah itu,Leta sudah selesai beberes,ia sudah melakukan semua kerjaan dengan baik.

Tiba tiba pintu itu terbuka,dan Leta melihat ternyata tuan nya dan Yuda

"Selamat datang tuan" sapa Leta dengan senyum manis dan ceria

"Hmm,kau tidak menghancurkan Apartemen ini kan?" Tanya Faro, Leta mendengus

"Ih tuan pikir aku Hulk,bagaimana mungkin aku menghancurkan apartemen tuan" sebal Leta

"Hmm baguslah, sudah Yuda pulanglah" Yuda mengangguk dan pergi meninggalkan tuan mudanya dengan maid barunya.

Ia merasa tuan mudanya sangat cocok dengan gadis itu.

Leta sebal dengan majikannya,ia pun meninggal kan Faro diruang tamu

"Hei kau mau kemana?" Tanya Faro

"Kembali ke kamar" jawab Leta tanpa memalingkan badannya

"Balikan dulu badanmu baru kau jawab pertanyaan ku,kau ini sekolahkan?kenapa tidak sopan?!!"

"Baik tuan,,(membalik kan badan kearah Faro, menghampiri nya dengan dekat,dekat sekali) aku mau kembali ke kamarku tuan" katanya dengan senyum yang dibuat buat oleh Leta.

Faro terkejut atas kelakuan Leta,matanya melirik Leta yang ingin pergi meninggalkan nya,ia pun menarik tangan Leta sehingga leta jatuh kepelukannya

"Tu....tu..tuann apa yang kau lakukan?" Leta gugup sangat gugup

"Tidak ada,saya hanya sering melakukan maid saya seperti ini" jawab Faro dengan tatapan tenang,ia meneliti wajah Leta yang ternyata ia baru menyadari sangat cantik.

Leta menatap mata Faro yang sangat indah.

Saat Leta sedang serius memandang wajah Faro,tiba tiba Faro menghempaskan dirinya

"Sudah pergilah sana"

"Tuan kau jangan melakukan ini lagi" kata Leta dengan tegas nya membuat Faro tertawa

"Hahaha..(mendekati Leta,dan menarik tangannya sehingga leta kembali ke pelukannya) kau tau,tidak ada yang boleh memerintahku " katanya dengan angkuh,lalu menghempaskan Leta dengan kasar,ia merapikan jasnya,lalu naik ke kamarnya

"Ih dasar Om Om tua,aduhh sabar Leta sabar...kau tidak bisa melakukan apa apa terhadap om om itu" ucap Leta dengan sebal

Di kamar luas itu,Faro duduk tenang di sofa mewahnya,ia merasa ia sangat gugup saat melakukan Leta seperti tadi

"Kenapa aku sangat gugup,hei Faro sadarlah dia hanya gadis miskin,kau tidak boleh hilang kendali seperti tadi" ucapnya menenangkan diri

Di malam hari,Faro keluar dari kamarnya untuk kedapur,ia sangat lapar

Ketika ia sampai,ia tidak melihat Leta dimana mana, Faro heran..biasanya gadis itu selalu berada disisinya saat ia ingin makan

Faro melihat berbagai masakan telah tersedia di meja,tapi ia tidak berselera makan.

Faro memutuskan untuk mencari Leta di kamarnya

Tok...tok...tokk...

"Apa kau didalam?" Faro menempelkan telinganya di pintu, seperti nya tidak ada suara suara kehidupan di dalam.

Tiba tiba ada yang memegang pundak nya,tangannya dingin,seketika Faro merasa takut,ia tidak pernah setakut ini

Faro memberanikan diri melihat kebelakang,ia melihat sosok wanita berambut panjang, sangat menyeramkan.

Tapi ia melihat lagi,ha ternyata gadis kecil itu mencoba menjahilinya

"Hei kau pikir aku anak anak,yang takut hantu"

"Ha tuan?kau tidak takut? Aaaaa sia sia deh"

"Tidak,kenapa aku takut..." Ucap Faro dengan bangga,padahal sebenarnya ia sempat merasa takut

"Ayo temani aku makan,dan lepas semua kostum mu itu" perintah Faro,Leta mengangguk,tapi ia bingung,Faro memerintahkan nya untuk berganti pakaian,tapi sang empu masih berdiri didepan pintu kamarnya.

Leta memberanikan diri

"Hmm tuan,apakah kau akan berdiri disitu terus?" Tanya Leta

"Kenapa?tidak boleh,ini apartemen ku,aku bebas melakukan apa pun disini" katanya angkuh

"Iya tuan aku tau,tapi...ah tuan kau membuat aku pusing saja" keluh Leta,ia merasa bodo amat dengan Faro,ia masuk ke kamarnya dan menutup pintu dengan pelan pelan

"Hei cepat jangan lama lama" perintah Faro lagi,Leta mendengus di kamarnya

"Cihhh dasar Om Om tua,kenapa si kelakukan nya sangat aneh,pantas ia tidak laku laku,siapa wanita yang akan sanggup menghadapi ke angkuhan itu" gerutu Leta.

Selang beberapa menit,ia selesai berganti pakaian, Leta membuka pintu dan ya Leta tidak melihat majikannya

Leta berjalan ke dapur,disana ia melihat Faro sudah duduk di meja makan

"Lama sekali, cepat sajikan makanannya!!" Perintah Faro.

Selesai makan, Faro duduk santai diruang Tv,ia mengganti Chanel Chanel yang menurut nya tidak ada yang menarik

"Tuan,ada yang ingin aku bicarakan" kata Leta sembari meletakan kopi dimeja

"Hmm" jawab Faro dengan singkat

"Tuan,aku mohon izinkan aku besok sekolah yaa,aku ingin ijazah SMA ku tuan,hanya itu ijazah terakhir ku" kata Leta dengan melas,Faro merasa kasihan

"Hmm baiklah besok kau boleh sekolah,tapi ingat kau jangan lupa dengan pekerjaan mu disini,pulang lebih cepat" perintah Faro,Leta mengangguk dan tersenyum manis kepada Faro,lalu ia pergi ke kamarnya.

Faro tersenyum kecil,senyum Leta membuat hatinya hangat.

"Astaga Faro apa yang kau lakukan sadar sadar,dia itu gadis kecil bodoh yang selalu kau hina" batin Faro,ia merasa sekarang dirinya lebih banyak memuji Leta.

Aleta begitu semangat sekolah hari ini,ia sampai disekolah dengan bus.

Sesampai dikelasnya yang pertama kali menyambutnya adalah sahabatnya Chika dan Tiara

"Eh letaa,astaga kenapa ga masuk kemarin si?" Tanya Tiara yang langsung menghampiri Leta dibangkunya,padahal Leta baru saja duduk

"Hehe semalam ada hal penting,jadi kepaksa bolos raa" ujarnya berbohong,Leta merasa sahabat nya tidak perlu tau bahwa ia telah menjadi maid

"Eh Leta,kemarin si Alden nyariin kamu" kata Chika lagi,kali ini Chika biasa saja

"Kayak nya si Alden naksir deh sama kamu taa" kata Chika lagi,Leta mengerutkan dahi bingung

"Emang si ta,dulu aku suka sama Alden,tapi dia ga suka suka aku..dan aku merasa kayaknya Alden itu ga cocok deh sama aku" kata Chika sok cantik, Tiara pun tertawa

"Haha pd Lo chik,..."ejek Tiara, Chika hanya melengus dengan ejekan Tiara

"Hei sudah sudah,para bestie aku sangat rindu kalian tau" ucap Leta sembari memeluk sahabat nya, mereka pun menumpahkan rasa rindu itu dengan berpelukan.

Kring.....kringggg....kringg.......

Jam istirahat berbunyi,para siswa siswi berbondong bondong keluar kelas menuju kantin,termasuk Leta dan 2 sahabatnya

Sesampai dikantin, Chika memilih duduk dipojokan karna tempat itu adalah tempat favorit mereka,tidak ramai dan tidak terlalu sepi sangat enak untuk makan

"Hei gays,tidak lama lagi kita ujian semester tau...yeayyyyy kelas 12" ujar Chika dengan semangat

"Hmm aku ga mau cepat cepat pisah dengan kalian bestiee" ujar Tiara dengan melas

"Oooooo sosweettttt" ucap Chika dan Leta dengan gaya manjanya,lalu mereka pun tertawa terbahak bahak

"Hai,apa aku boleh gabung" kata Alden sembari membawa semangkuk bakso ditangannya.

"Boleh silahkan" kata Tiara,Alden pun duduk disamping Leta,kebetulan kursi kosong hanya disana.

"Leta...kenapa kamu semalam matikan panggilan ku?" Tanya Alden

"Ooo semalam aku sibuk,jadi buru buru" jawab Leta

"Ooo gitu,Leta kamu ada kegiatan ga nanti setelah pulang sekolah?" Tanya Alden lagi,Leta mengerut kan dahi,ia melirik kearah dua sahabat nya tapi mereka hanya menaikan bahu tanda mereka tidak peduli dengan urusan dia dengan Alden.

"Hmmm tidak ada.."

"Ha bagus,temenin aku cari buku yuk..untuk persiapan ujian nanti..gimana mau?"

Tiara dan Chika terkejut,Leta melirik kearah mereka

"Gini taaa,kita sekalian belajar untuk persiapan ujian nanti,kita belajar sama sama gimana?" Tanya Alden lagi

"Belajar apa belajar itu?" Sindir Tiara,Chika mengangguk kepala pertanda bahwa ia setuju dengan kata Tiara

"Hei kalian ini....(tegur Leta kepada sahabat nya) hmmm boleh deh..tapi jangan lama lama ya.." jawab Leta dengan tersenyum manis ke Alden.

"Serius taa?"(leta mengangguk) Alden pun senang

"Kalau begitu nanti pulang sekolah kamu tunggu aku yaa,nanti aku hampiri kamu" kata Alden semangat,Leta mengangguk.

Alden pun bergegas pergi meninggalkan mereka bertiga.

Bel pulang sekolah pun berbunyi

"Leta...kamu serius mau jalan sama Alden?" Tanya Tiara

"Iya taa? Kamu serius?" Tanya Chika juga

"Gays bukan jalan,tapi aku nemenin dia cari buku..kan sekalian juga belajar" jawab Leta,Tiara dan Chika pun saling pandang dan tersenyum jahil

"Iya deh taa, belajar sama" kata meraka bebarengan.

Leta sebal melihat sahabat nya,tidak terasa karna asik bicara mereka pun sudah sampai di depan pagar.

"Eh itu sopir aku udah jemput,ayok Chik kita pulang sama..jangan ganggu orang yang mau belajar samaa" gurau Tiara sembari menarik Chika.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan Leta sendiri sembari meledek

"Awas kalian ya,,,main kabur aja" kata Leta dengan sebal.

Tiba tiba sepeda motor berhenti tepat di dihadapannya

"Gimana taa jadi?" Ternyata itu Alden

"Ya jadi dong Alden..ini aku nunggu kamu" kata Leta sebal

"Hehe iya iya maaf,yok buruan naik" ucap Alden sembari memberikan helm.

Leta memakai helm,ia memegang pundak Alden lalu naik

"Pegangan taaa,ntar jatuh loo" ledek Alden.

Leta dengan polosnya berpegangan di pinggang Alden,sang empu tersenyum.

Di toko buku Alden tidak fokus memilih buku karna ia melihat Leta yang ceria memilih buku buku itu.

~POV ALDEN~

Aku merasa leta sangat cantik,bahkan buku buku itu tidak lagi ku perhatikan,ia sangat manis.

Leta menghampiri ku dengan membawa buku ditangannya

"Hei Alden, aku sudah dapat satu,iniii diaaa..." Ucap leta dengan senyum manisnya yang selalu tampil diwajah imutnya

"Eeee.....aku juga sudah dapat" aku asal mengambil buku

"Yaudah Ayuk ke kasir" ajaknya menarik tanganku.

Aku merasa waktu begitu cepat berlalu,aku belum puas bersama dengan Leta

"Leta,kamu ga lapar?" Tanyaku, semoga dia jawab bahwa dia lapar

"Hmmm lapar si" jawabnya dengan wajah lugu nya,oh Tuhan dia sangat lucu

"Ayok makan di Restoran depan,aku traktir deh karna uda nemenin aku"

"Hmm boleh deh,rezeki ga boleh ditolak" jawabnya dengan senyum manisnya,aku pun tertawa.

Kami pun pergi ke restoran depan toko buku itu.

~ALDEN POV End~

Di Restoran mewah dikota X Alfaro dan para kolega kolega pentingnya sedang mengadakan rapat di ruangan VVIP.

Rapat itu selesai,para koleganya pergi meninggalkan tempat itu,ketika Faro mau bangkit,mata elangnya melihat sosok yang ia kenal memasuki tempat disebelahnya.

~POV FARO~

Itu kan gadis bodoh itu,kenapa dia bisa masuk keruang VVIP,sama siapa dia?

Aku mendekati tempat itu,dan ya aku melihat gadis bodoh itu bersama dengan seorang pria yang masih pakai seragam yang sama seperti gadis itu.

"Alden,kau mengajakku keruang VVIP?" Kata gadis bodoh itu dengan begitu semangat,pria itu mengangguk

"Apa kau tidak suka?"

"Suka..aku sangat suka..Alden ini pertama kalinya aku masuk keruangan VVIP tau...terima kasih yaaa" katanya lagi

"Oh yaa? Ga perlu terima kasih taa,ini hadiah karna kamu uda mau nemenin aku" kata pria itu,aku benci dengan pria itu,dia sangat sombong.

Aku yakin pasti dia lagi menunjukan kehebatannya dengan gadis bodoh itu

"Tuan apa yang kau lihat? Ayo tuan kita ada meeting di Hotel D tuan" kata Yuda mengajakku pergi dari tempat ini

" Oh iya ayo"

Awas saja kau gadis bodoh,bukannya bekerja,,kau malah asik bermesraan dengan pria,aku akan memberimu pelajaran untukmu nanti.

Aku pergi meninggalkan tempat itu.

~FARO POV End~

Pukul 18:00, Alden menurun kan Leta di pinggir jalan atas perintang Leta

"Taaa, beneran mau turun disini?" Tanya Alden, Sembari membantu Leta melepas helm

" Iya Alden ga papa kok,itu Apartemen itu...aku tinggal disana" tunjuknyaa

Kebetulan mereka ada didepannya, Alden bingung dari yang ia dengar Aleta berasal dari keluarga yang tidak mampu,tapi kenapa bisa tinggal di Apartemen mewah itu, dimana pemiliknya hanya orang orang terkaya di negara ini.

"Oh iya deh,terima kasih ya uda nemenin aku" kata Alden,ia merasa lain kali ia akan menanyakannya ke Leta

"Iya aku juga terima kasih ya untuk tadi,uda ya Al,aku buru buru banget ini, sampai jumpa besok" kata Leta sembari berlari meninggalkan Alden,sang empu pun tersenyum.

BAB 3

Di depan pintu Apartemen,Leta sangat takut membuka pintu..

"Aduh bagaimana kalau Om Om itu ada didalam...pasti aku dimarahin ni" batin Leta,dengan menghela nafas panjang Leta memberanikan diri membuka pintu.

Tapi ketika ia ingin menempelkan kartu sandi,pintu itu tiba tiba terbuka, ternyata itu Yuda

"Eh nona baru pulang?" Tanya nya,Leta mengangguk

"Maaf tuan,saya masuk dulu yaa" pamit Leta,Yuda mengangguk.

Leta masuk yang pertama kali menyambutnya adalah wajah kesal majikannya

"Dari mana saja kau haa?!!!!" Tanya Faro dengan suara lantang

"Sa..sa...aaa... saya da...ri..." Leta ketakutan sehingga ia tidak bisa menjawab pertanyaan Faro dengan benar

"Apa kau tidak ingat dengan pekerjaan mu,malah asik bermesraan dengan pria diluaran sana haaaa!!!!" Suara lantang Faro menggema di seluruh ruangan

Faro menghampiri Leta, mencengkram wajah Leta

"Kau sebenarnya sekolah atau bermesraan dengan pria?" Tanyanya dengan mata yang begitu menyeramkan, Leta terpejam sangat takut,ia menangis

"Tu...tu..tuan maafkan saya tuann"

Faro menghempaskan cengkraman nya dengan kasar,ia merasa hatinya sangat sakit melihat Leta menangis,Faro pun pergi meninggalkan Leta diruangan itu.

Sementara Leta menangis sesenggukan,ia bangkit pelan pelan ke kamarnya,berganti pakaian dan melanjutkan pekerjaan nya.

Leta tidak mengerti kenapa Faro sangat marah kepadanya,dan kenapa Faro bisa tau dia pergi dengan Alden.

Disisi lain, Faro merasa bingung dikamarnya, kenapa dia bisa begitu marah kepada Leta

Tok...tok...tok...

"Siapa?!" Tanya Faro dengan suara keras,suasana hatinya sedang buruk

"Faro ini mama.." Faro berdecak,kenapa disaat seperti ini mama nya harus datang.

Faro membuka pintu kamarnya,ia melihat wajah mama nya gembira melihat dirinya

"Sayang...(memeluk Faro) mama sangat rindu,kenapa anakku ini tidak pernah pulang ke Mansion utama lagi?" Tanya Anita menunjukan wajah sebalnya

"Mama Faro sangat sibuk...mama pergi sama ayah?" Tanya Faro

"Tidak,Mama sendiri..Ayahmu itu kan lagi pergi ke luar negeri selama satu Minggu...mama ditinggal" jawab Anita menunjukan wajah murung

"Oh iya aku lupa..sudah sudah ayo kita turun maa"

Faro mengajak mamanya turun ke ruang tamu.

Disana Leta dengan wajah sembabnya menghampiri Faro dan mamanya

"Selamat datang nyonya" sambutnya,Anita terkejut melihat gadis yang pernah dihina dirinya ternyata bekerja di Apartemen anaknya

"Kau!!!! Faro kenapa wanita ini bisa ada disini?" Tanya nya dengan marah

"Dia bekerja sebagai maid disini ma,kebetulan Faro kan tidak memiliki maid" jawab Faro dengan tenang

"Faro sayang...dia ini seorang gadis muda,bagaimana bisa maidmu seperti ini?apa kau tidak takut nanti dia akan naik ke ranjangmu dan menggodamu?" Ujarnya dengan angkuh, Leta hanya tersenyum tipis,bagaimana lagi dia memang seorang maid

"Maa...sudahlah tidak akan terjadi hal seperti itu..dia itu gadis miskin,aku jijik melihat dirinya,apa lagi menyentuhnya..mama tidak perlu khawatir.." kata Faro menenangkan mamanya, Leta meneteskan air mata mendengar perkataan Faro.

Anita merasa tenang

"Hei sudah kau pergi sana,aku jijik melihatmu" kata Anita dengan kasar, Faro hanya diam.Aleta pun meninggal kan tempat itu dan pergi kembali ke kamarnya.

Dikamar Leta menangis

"Ayah...ibu... Leta sangat rindu dengan kalian...letaa tidak sanggup ibu,Leta ga kuat" isaknya.

Faro lega mama nya sudah pulang dari Apartemen nya,ia baru ingat akan Leta

Ia ingin pergi meminta maaf atas kelakuan mama nya dan kelakuan nya sore tadi,tapi gengsi adalah Faro

"Cihh,apa penting nya... emang dia miskin..lagian tadi dia pantas aku marahin, bukannya sekolah malah ketemuan sama pria" ucapnya angkuh dan naik ke kamarnya.

Keesokan paginya,Leta sudah membaik

Ini hari libur ia ingin cepat cepat menyelesaikan pekerjaan nya dan ingin pergi menemui orang tuanya.

Faro turun dari kamarnya dengan wajah yang segar,dan rambut yang basah

"Hei kau sudah masak?" tanyanya

"Sudah tuan" jawab Leta dengan senyum manisnya.

Faro berjalan ke meja makan, duduk di kursinya

Leta menyajikan masakannya, Faro makan dalam diam.

Setelah selesai makan, Faro pergi ke ruang santai sembari menonton TV,ia mencari acara acara menarik tapi tidak ada ia pun berdecak sebal

"Lebih baik aku bekerja saja" katanya,ia pun bangkit dari duduknya

"Tuan tunggu" teriak Leta, Faro mendelik

"Hmm ada apa?" Tanyanya,

"Tuan..saya minta izin ya mau kerumah saya..saya rindu dengan ayah sama ibu...sekalian ambil barang barang saya yang masih ada disana tuan" jawab Leta dengan takut takut

"Hmm terserah, tapi ingat pulang sebelum malam.." perintah nya

"Terima kasih tuan,saya akan ingat pesan tuan"

Faro mengangguk dan pergi meninggalkan Leta ,ia sudah menelpon Yuda untuk menjemput nya.

Kini Leta sudah sampai di depan rumah orang tuanya,ia sangat rindu akan suasana rumah nya

"Assalamualaikum ayah...ibu..."

Tidak ada jawaban, Leta bingung biasanya jam segini orang tuanya pasti diruma

"Ibu...Bu...ini letaaa!!" Teriak nya sambil mengetuk pintu,tapi tidak ada jawaban juga.

Leta panik,ia melihat sekeliling rumahnya sepertinya rumahnya ini sudah lama tidak ditempati.

"Leta..itu kamu?" Kata ibu RT,Leta pun menghampiri ibu RT

"Buk...ayah sama ibu kemana?udah aku panggilin tapi ga nyaut juga" tanya Leta

"Leta.. sebenarnya...ayah sama ibu kamu lagi sakit,mereka lagi di klinik"

"APAAA!!!" Leta terkejut,tanpa disadarinya air mata nya sudah mengalir,ia sangat panik

"Di...diiimanaa mereka buk?ayo antar Leta kesanaa?!!kenapa mereka bisa sakit buk?" Tanyanya beruntun

"Leta tenang nak... sebenarnya ibu dan ayah kamu pergi mengantar pesanan kue,dijalan mereka kecelakaan,para warga udah mau bawa mereka ke rumah sakit,tapi mereka engga mau..kami sudah mau mengabari kamu,tapi mereka tidak mengizinkan sayang.." jelas buk RT,Leta semakin menangis

" Ayo buk antar Leta kesana (hiksss.. hikksss.. hikkssssss)" Leta menangis dengan kencang.

Sesampai di klinik,Leta langsung berlari masuk,ia melihat kedua orang tuanya sudah ditutupi dengan kain putih

"Aa.. aaa.. ay..ayahh...i..buu" Leta terdiam

"Leta yang sabar ya nak...ayah ibu kamu sudah meninggal dunia,kamu harus kuat nak" kata ibu bidan

Leta jatuh terduduk,ia menatap kosong kearah kedua orang tuanya yang sudah terbujur kaku

"Ayahhh....ibuuu...jangan tinggalin Leta...bagaimana Leta bisa hidup tanpa kalian,Leta tidak punya siapa siapa lagi selain kalian..ayahh..." Teriak Leta,ia bangkit memeluk jenazah ibunya,ia tidak percaya kehilangan kedua orang tuanya secepat ini.

"Nak leta.." seorang tetangga dekat Leta ibu Ani menghampiri nya

"Nak kamu harus kuat,ibu kamu berpesan kamu harus tetap hidup dengan baik,agar mereka bisa tenang di alam sana...kamu harus kuat menjalani takdir kamu.."

Leta semakin menangis

"Ayah kamu juga berpesan,kamu harus lebih mandiri tidak boleh manja dan nakal lagi" kata Bu Ani sambil menangis,Leta berteriak memeluk ayahnya,ia menangis dengan kencang.

Para tetangga Leta merasa kasihan melihat dirinya,apa lagi Leta tidak melihat masa masa terakhir orang tuanya.

Jenazah kedua orang tua Leta sudah sampai di kediaman mereka,acara berlangsung dengan lancar,mereka dimakamkan tidak jauh dari tempat tinggal Leta.

Di malam hari para tetangga dan pelayat sudah pulang, tinggal lah Leta sendiri dirumahnya,ia melihat rumahnya dengan tatapan kosong,ia benar benar tidak memiliki siapa pun sekarang

"Leta, jangan sedih lagi ya nak,pasti ibu dan ayahmu tidak suka melihatmu seperti ini terus" kata ibu RT yang masih setia menemani Leta,Leta tersenyum kearah ibu RT.

Tiba tiba rentenir yang pernah mengancam keluarga Leta datang

"Hei Leta..kedua orang tua kamu sudah meninggal jadi kamulah yang harus bayar utang mereka!!" Kata Parjo yaitu sang rentenir

"Ya ampun pak Parjo,Leta baru mengalami musibah,kenapa kau tidak punya rasa simpati sedikitpun kepadanya.." kata ibu RT

"Tidak ada simpati,aku mau kau Leta jadi istri ke 5 ku,aku anggap lunas utang kedua orang tuamu" kata Parjo dengan angkuh dan percaya diri yang tinggi, Leta menangis

"Kalau kau tidak mau rumah ini saya sita,kau tau kan utang kedua orang tuamu sebesar 20 juta dan itu belum bunga bunga nya,bahkan kau tidak akan sanggup membayarnya"

Ibu RT terkejut,tapi ia tidak bisa melakukan apa apa,ia melihat kearah Leta yang menangis

" Apa harus hari ini pak?" Tanyanya dengan lemas

"Ya!! bagaimana orang tuamu bisa pergi dengan tenang,ia masih memiliki utang" kata Parjo

"Leta.. menurut ibuk sebaiknya kamu jual saja rumah mu ini nak,kalau kau jadi istri ke 5 pria itu,masa depan mu akan lebih buruk.

Ibu dengar kau bekerja jadi pembantu ya, ibu kamu cerita ke ibu..ia juga mengatakan jika rentenir itu datang kau harus menjual rumah ini" kata ibu RT, Leta menangis

"Tapi buk,,ini rumah satu satunya kenangan Leta dengan ayah sama ibu"

"Ibu tau nak,tapi kenangan itu di dalam hatimu,kau bisa menyimpan nya dihatimu,itu adalah pilihan terbaik mu untuk saat ini" bujuk buk RT,Leta pun mengangguk.

Dengan ditemani ibu RT dan Pak RT,rumah Leta sudah sah menjadi pelunas utang Leta dengan pak Parjo.

Leta berterima kasih dengan pak RT dan buk RT,Leta pamit pergi

"Pak..Bukk.. terima kasih untuk semuanya,Leta sangat sangat berterima kasih kepada kalian"

"Iya nak tidak perlu sungkan,kau harus hidup dengan baik, sekolah lah dengan giat" kata Pak RT

Leta pamit pergi meninggalkan rumahnya,ia melihat sekali lagi rumahnya dan berlalu pergi meninggalkan rumah nya selama lamanya.

Di Apartemen

Faro sangat sebal melihat Leta belum pulang padahal sudah dini hari

"Dasar gadis miskin,kenapa dia selalu mengabaikan perintahku"

Tiba tiba pintu terbuka dan terlihat lah sosok Leta dengan wajah sembab, Faro menghampiri nya

"Hei kau itu dari mana?!!" Tanya Faro dengan suara lantang,tapi sang empu hanya menatapnya datar,Leta mendekati Faro dan langsung memeluk Faro dengan kencang sembari menangis.

Faro terkejut,ia ingin menghempaskan tubuh Leta tapi Leta memeluknya dengan erat,membuat Faro tidak tega.

"Kau baik baik saja?" Tanya Faro

Leta tersadar,ia pun langsung melepaskan pelukannya.

"Maaf tuan.. akuu sudah lancang" kata Leta dengan menunduk

"apa terjadi sesuatu?kenapa kau menangis?"

"Tidak ada apa apa" jawab Leta singkat

"Yasudah pergi sana mandi lalu tidur" perintah Faro,Leta mengangguk lalu pergi meninggalkan Faro.

Faro hanya menatap kepergian Leta heran.

Keesokan paginya, Faro disambut dengan wajah murung Leta,bahkan masakan Leta yang biasanya enak di lidah Faro kini tidak ada rasa sama sekali

"Kau ini kenapa?! Masakan mu ini sama sekali tidak ada rasa"

"Tuan..maaf kemarin ibu dan ayah saya pergi meninggalkan saya untuk selama lamanya tuan,saya masih terpukul..mohon maklumi saya tuan" ucap Leta dengan melasnya,Faro merasa kasihan.

"Kemarin? Itu sebabnya kau pulang dengan menangis..kenapa kau tidak bilang saja kepadaku?" Tanya Faro menghampiri Leta

Leta menunduk

" Aku rasa itu bukan suatu hal penting untuk tuan" jawab Leta, Faro menghela nafas

"Bukan seperti itu,kau berkerja bersamaku..setidaknya aku harus tau sedikit tentang kehidupan mu..jadi kau tidak punya siapa siapa sekarang?"

"Tidak tuan..saya hanya punya kedua orang tua saya,bahkan rumah yang kami tempati pun harus saya jual ke rentenir untuk bayar hutang kedua orang tua saya" jelas Leta dengan sedikit menangis

"Tuan..maaf saya lancang.. izinkan saya tinggal disini ya tuan..sampai saya lulus sekolah,kebetulan orang tua saya sudah membayar uang sekolah saya sampai lulus.." ucap Leta memohon kepada Faro,hanya sang majikan lah yang menurut nya bisa menolongnya saat ini.

"Hmm baiklah,untuk saat ini kau boleh tinggal disini...dan gaji mu akan saya cairkan separuh untuk uang jajanmu nantinya" jelas Faro,Leta tersenyum hangat ke Faro

"Terima kasih tuan.." ucap Leta dengan sangat senang,setidaknya ia bisa lega soal tempat tinggal nya untuk beberapa saat.

Faro pamit pergi ke kantor nya dan Yuda sudah menunggu nya di lobby Apartemen.

Leta sudah siap siap berangkat sekolah.

Sesampai di kelas nya sahabat Leta Tiara dan Chika mengucapkan turut berduka cita kepada Leta, mereka sedih tidak bisa menemani Leta disaat Leta sedang masa paling terpuruk

"Sudah ga papa kok gays,aku udah ikhlas kan mereka disana,aku harus tetap semangat untuk hidupku agar mereka tenang disana" kata Leta dengan penuh semangat, sahabatnya pun mengangguk mantap pertanda mereka setuju dengan Leta.

2 Minggu sudah berlalu,Leta sudah mulai terbiasa dengan tidak ada kedua orang tuanya,ia sudah terbiasa dengan pekerjaan nya.

Tinggal satu Minggu lagi menuju ujian kenaikan kelas,Leta sudah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ujian nanti.

Leta baru selesai mengepel rumah,ia melirik keseluruh ruangan,sepi ia sangat nyaman seperti ini.

Faro ada urusan penting di luar negri,sudah seminggu tidak pernah pulang ke Apartemen nya,Leta sangat nyaman.

"Kemana ya tuan Faro pergi?kok dia ga pulang pulang..hmmm bodo' amat deh" kata Leta yang tidak peduli kan akan hal itu,ia asik menari nari sambil mengepel.

Di sore hari Leta sudah selesai mandi,ia berjalan menuju kamarnya hanya memakai handuk yang hanya menutupi dada nya sampai lutut,ia asik berjalan sambil bernyanyi nyanyi,sehingga ia tidak menyadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikan nya.

~FARO POV~

Astaga gadis itu benar benar gila,ternyata disaat aku tidak disini ini yang selalu ia lakukan.

Aku bangkit dari dudukku menghampiri nya

"Hei!!"

Dia terkejut,ia langsung berbalik badan melihatku dan tiba tiba

"Aaaaaaaaaaaaaaa!!!!tuan sejak kapan kau..ha kenapa kau tiba tiba ada disana?" Tanya nya dengan wajah panik

Aku terus mendekatinya,ia langsung menutupi bahu nya yang terbuka,aku rasa dia sedang takut sekarang

"Sejak kau menari nari sambil bernyanyi nyanyi,dan ternyata suaramu sangat merdu" aku ingin menggoda nya

"Ternyata kau seksi" ujarku agak sedikit menampilkan wajah Om Om yang bernafsu, Leta seketika langsung berlari meninggalkan ku,ia masuk kekamar nya

"Hahahaha dasar gadis bodoh,pasti dipikir nya aku benar bernafsu melihat tubuhnya yang tipis itu"

Tapi tunggu dia memang sedikit menaikan hasratku,putih mulus, imut dan astagaa sadar Faro dia tidak selevel dengan mu.

~FARO POV End~

Sementara itu dikamar Leta

"Ya Tuhan,ternyata tuan Faro itu hidung belang,aku harus lebih berhati hati sekarang"

Leta ketakutan,ia bergegas berpakain,karna pasti tuan nya sudah menunggu untuk membuat kopi.

Leta keluar dari kamar,ia melihat Faro sedang duduk santai sambil bermain handphone.

"Tuan permisi,mau kubuatkan kopi?" Tanya Leta,Leta berpura pura melupakan kejadian tadi.

Faro hanya mengangguk,Leta mengerti dan berlalu pergi ke dapur.

Leta sudah selesai membuat kopi,ia membawanya ke ruang santai tempat tuan nya duduk tadi,tapi sang tuan sudah tidak ada.

Mata leta melihat lihat keseluruh ruangan tapi sang tuan juga tidak ada

Ia pun pergi naik keatas,mungkin tuan nya berada dikamar nya.

Leta mengetuk pintu..

Tok..tok...tok..

"Tuan permisi.."

tapi tidak ada jawaban,Leta membuka pintu ternyata tidak di kunci,ia pun memberanikan masuk kekamar pria itu,tapi tidak ada Faro juga,ia mendengar suara gemericik air

"Pasti lagi mandi,lebih baik aku letakan disini aja deh" Leta meletakkan kopi itu dimeja yang ada dikamar Faro, ketika ia ingin pergi matanya menangkap bingkai foto,dimana di foto itu ada Faro dan seorang wanita cantik.

Leta mengambil bingkai itu

"Pasti ini kekasihnya,waw wanita ini sangat cantik" puji Leta,ia melihat ada sebuah tulisan dibawahnya

"Ha apa ini,Alfaro dan Vio love love...hihi ternyata tuan sangat bucin.."

"APA YANG KAU LAKUKAN??!!!" Suara lantang Faro menggema di seluruh kamar,Leta terkejut untung saja foto itu tidak jatuh.

"Eh tuan,tadi saya mengantar kopi..tidak sengaja melihat foto ini..maaf kelancangan saya tuan"

Mata Faro melihat kearah foto itu,ia menghampiri Leta merampas foto itu dari tangannya,

Leta tercengang melihat Faro hanya memakai handuk separuh,tubuhnya terpampang nyata didepan mata Leta,sangat gagah batin Leta

"Tuhan, bahunya sangat gagah seperti bahu oppa ji Chang wook,pasti sangat nyaman tiduran santai disanaa" batinnya,tanpa disadarinya Leta tersenyum senyum.

Faro menyadari akan hal itu,ia merasa merinding melihat Leta tersenyum seperti itu ke tubuhnya.

"HEII!! apa yang kau pikirkan? Ihh ternyata kau gadis kecil yang mesum" ejek Faro, Leta tersadar

"Maaf tuan,saya keluar dulu" Leta buru buru keluar,tapi tangannya di tarik Faro sehingga leta kepelukannya

"Kenapa buru buru,lebih baik santailah sejenak di bahuku yang sedang ada dipikiran mu itu" goda Faro berbisik ditelinga leta, Leta tersentak

"Tuan...lepasin,,lepasin tuan" mohonnya,tapi Faro tidak peduli ia mengeratkan pelukannya.

Leta berontak terus menerus,ia bergerak gerak sehingga leta merasa ada sesuatu yang mengganjal di belakangnya

"Tuan apakah kau..?" Tanyanya, Faro langsung menghempas Leta dengan kasar,ia menarik Leta dan langsung mendorong Leta keluar pintu kamarnya.

"Aduh aku kan mau menggodanya,kenapa malah aku yang tergoda,ini tidak benar.." gerutu Faro.

"Terpaksa aku harus menidurkan dia lagi,aaaaaaa ini semua gara gara gadis bodoh itu, semenjak aku melihatnya saat itu,aku jadi naik hasrat saat melihatnya.."

Itu benar, Faro jadi lebih bernafsu melihat Leta semenjak saat itu.

Di depan pintu kamar Faro,Leta sangat gugup

"Astaaga,apa itu tadi?tidak tidak Leta jauhkan pikiran itu..aku harus hati hati sekarang dengan tuan Faro,kalau tidak habislah aku"

Keesokan pagi, Faro duduk dengan santainya dimeja makan menikmati masakan Leta, sementara Leta ia sangat gugup

"Bagaimana bisa pria itu santai seperti tadi malam ia tidak melakukan apapun terhadapku" batin Leta,ia sudah berseragam sekolah.

"Tuan..aku pamit ke sekolah yaa"

"Hmmm,tunggu (mengeluarkan sesuatu dari kantung jasnya) ini gajimu"

"Wah terima kasih tuan" ujar Leta,Faro mengangguk

"Hei ingat jangan pulang lambat" perintah Faro,Leta mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan Faro sendiri,Faro tersenyum kecil melihat Leta.

Disekolah nya Leta menghampiri para sahabatnya yang sedang berada di taman sekolah

"Haiiii gaysssss" sapa Leta,Tiara dan Chika tersenyum melihat Leta menghampiri mereka.

"Kalian sedang melihat apa?" Tanya Leta

"Itu taa,lihat si Alden selalu di rubungi sama cewe cewe " kata Chika menunjuk kearah Alden, Leta melihat kearah itu

"Ooo wajar dong gays,dia ganteng dan keliatannya juga dari keluarga berada" jelas Leta,

"Iya bener tu taa,para cewe cewe itu aja yang keganjenan sama Alden" ketus Tiara,Leta menggeleng kepala.

Tiba tiba Alden datang menghampiri mereka

"Hai" sapanya, mereka bertiga tersenyum

"Taa, kamu apa kabar? Kok aku WA ga pernah balas si" tanya Alden

"Eeee aku sibuk Al,jadi ga sempat balas chat kamu" jelas Leta

"Oo gitu, raa...Chik..permisi bentar nya ngomong bedua sama Leta"

Tiara Chika mengangguk lalu meninggalkan mereka berdua

"Ada apa Alden?apa yang mau kamu omongin?" Tanya Leta

"Hmm maaf ya taa kalau aku lancang..kamu beneran tinggal di Apartemen itu?"

"Iya aku tinggal disana tapi sebagai maid" jelas Leta tanpa rasa malu

"Maid? Tapi kan kamu Masi bersekolah kenapa harus kerja taaa?" Tanya Alden lagi

"Sebenarnya Al,orang tua aku uda meninggal.. kebetulan sebelum mereka pergi aku uda tinggal disana, jadi untuk saat ini Sampai aku lulus aku butuh kerja disana" jelas Leta lagi, Alden mengangguk pertanda ia mengerti dengan penjelasan Leta

"Iya taa aku tau dari Tiara kalau orang tua kamu sudah meninggal"

"Eh Alden,soal aku kerja jadi maid tolong ya jangan kasih tau mereka berdua"

"Oke taa beres"

Alden tersenyum manis kepada Leta,Leta membalasnya.

Alden mengantar Leta kekelasnya

"Taa, semangat belajar nya yaa" ujar Alden

"Terimakasih Alden" balas Leta,Leta masuk kekelas.

Kring.....kring....kringggg

Jam pulang sekolah berbunyi, Tiara dan Chika sudah pamit duluan karna sudah dijemput oleh sopir mereka,sementara Leta masih menunggu bus di depan pagar sekolahnya.

Tiba tiba Alden datang dengan sepeda motornya menghampiri Leta

"Taaa nunggu apa?" Tanyanya

"Eh Alden,lagi nunggu bus" jawab Leta

"Ah lama tu taa,Ayuk sama aku aja" rayu Alden

"Engga ah,nanti repotin kamu"

"Engga,uda deh ayo naik" ajak nya, Leta berpikir dengan keras,kemudian dia berpikir jika pulang dengan Alden dia bisa menghemat pengeluaran nya,ia pun setuju lalu datang menghampiri Alden

"Ayo deh" katanya, Alden tersenyum lalu memasangkan helm, Leta naik.

Alden pun langsung menjalankan sepeda motornya.

Alden berhenti tepat di restoran mewah,tepat didepan restoran itu berseberangan langsung dengan perusahaan Faro.

Tapi Leta tidak mengetahui itu

"Alden,kenapa kita kesini?"

"Ya makan dong taa,Ayuk kita makan bentar aku lapar" ajak Alden menarik tangan Leta untuk masuk.

Disisi lain Faro mengajak Yuda untuk makan siang di restoran depan Perusahaan nya.

Mereka berdua memasuki Restoran itu,mata elang nya menangkap Leta lagi bersama dengan Alden, pria yang sama dilihat Faro.

"Tuan muda,itu kan nona Leta" tunjuk Yuda, Faro terdiam menatap tajam Leta dari kejauhan

"Dasar gadis miskin,dia selalu bersama dengan seorang pria,ternyata semua wanita itu sama saja" batin Faro.

"Tuan...ayo duduk" ujar Yuda,Faro pun duduk berlurusan dengan Leta,Leta tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang menatapnya tajam.

Yuda heran melihat majikannya menatap Leta terus

" Apa tuan muda sudah mulai ada rasa dengan nona Leta ya?" Batin Yuda

Yuda memesan makanan Western kesukaan Faro

Alden dan Leta tertawa,mereka asik bercerita satu sama lain,sehingga leta lupa akan waktu

"Hmm taa,aku mau ngomong sesuatu sama kamu" kata Alden

"Apaan tu" tanya Leta penasaran

"Sebenarnya aku ada rasa sama kamu" ujarnya, Leta terkejut

"Haha Alden bercanda kamu itu ga lucu tau,kamu itu pria kaya dan banyak disukai wanita disekolah,tidak mungkin kau suka sama aku" ujar Leta sambil tertawa menganggap perkataan Alden tidak serius

"Aku serius taa,bagaimana kalau kita pacaran" ajak nya lagi, Leta terdiam

"TIDAK,leta tidak boleh pacaran!!!"

Leta melihat keasal suara,ia terkejut ternyata itu Faro

"Tuan..." Gugupnya, Faro menatap tajam ke Leta,menarik tangan Leta sehingga leta berdiri disamping Faro.

"Maaf tuan kau ini siapa?" Tanya Alden

"Tidak penting aku siapa,pokoknya Leta tidak boleh pacaran tau!!"

"Kenapa tidak boleh,kau berhak apa melarangnya" kata Alden lagi menantang

"Leta ini milikku,dia memiliki kaitan utang denganku"

Yuda datang menghampiri mereka

" Tuan sudahlah" Yuda melerai

"Kau urus pria itu Yuda,biar Leta ikut denganku,sini kunci mobil"

Yuda menyerahkan kunci mobil,ia menarik Leta berjalan dengan cepat,Leta kewalahan mengimbangi nya

Sesampai di mobil, Faro membuka pintu mobil menghempaskan Leta dibangku depan,ia masuk ke bangku kemudi

"Pasang sabuk pengamanmu" perintah nya,Leta gugup sehingga tidak bisa memasang sabuknya dengan benar.

Faro merasa gerakan Leta sangat lambat,ia pun mendekati Leta memasang sabuk pengamannya, Faro sangat dekat dengan Leta, selesai memasangnya Faro menatap mata Leta, Leta juga menatapnya

Mata mereka saling bertemu.

Faro tersadar, ia menjauhi Leta, menghidupkan mesin mobil dan melaju cepat sangat cepat,Leta sangat ketakutan.

Sesampai di Apartemen Faro menarik tangan Leta dengan kencang lalu menghempaskan nya di sofa dengan kasar.

"Kau tau apa kesalahan mu tadi?" Tanya Faro,ia berusaha menahan emosinya saat ini

"Tidak tuan,aku hanya makan dengan Alden.. dan seperti nya aku tidak salah akan itu" jelas Leta, Faro menggertakan giginya geram,apa lagi ketika Leta mengucapkan nama Alden

"ITU KESALAHAN MU BODOH!!!!" Suara Faro menggema di seluruh ruangan, Leta tersentak,ia hanya menunduk pasrah.

Faro mendekati Leta, duduk di sampingnya lalu mencengkram wajah Leta,Leta melihat mata elang Faro yang begitu menyeramkan

"Kau itu adalah milikku!" Tegasnya,Leta menggeleng

"Bagaimana bisa seperti itu tuan,aku hanya maidmu" jelas Leta,ia tidak mengerti akan maksud Faro

"Ya kau memang maidku,tapi hutangmu kepadaku itu yang membuatmu jadi milikku,itu sebabnya kau jangan dekati lelaki mana pun mengerti!!!" Suaranya meninggi lagi,Leta memejamkan matanya takut.

Faro menghempas wajah Leta,ia bangkit dari duduk nya berlalu pergi ke kamarnya,ia ingin meredakan emosinya,jika tidak mungkin ia Akan menghabisi Leta saat itu juga.

Leta menangis sesenggukan

"Kenapa dia marah? Dia bukan siapa siapa ku,hanya karna hutangku dia langsung menganggap ku miliknya..dia sungguh tidak berlogika.." batin Leta dalam hati.

Disisi lain, Alden bingung melihat Leta dibawa pergi oleh seorang lelaki dewasa.

Yuda juga sudah mengatakan pada Alden bahwa itu tidak perlu terlalu dipikirkan oleh Alden.

Yuda sudah pergi meninggalkan Alden,ia ingin melihat tuan nya di Apartemen nya.

Sampailah Yuda di Apartemen Faro,ia menekan sandi lalu masuk,disana ia tidak melihat siapa siapa,ruangan seperti hening.

"Tuan Yuda,kau datang?" Sapa Leta,dia sudah jauh lebih baik.

"Eh nona Leta,hmmm ya dimana tuan muda?" Tanya Yuda,ia merasa tenang melihat Leta masih utuh.

Haha kamu pikir Yuda, tuan muda mu itu harimau.

Yuda memang tidak mengerti ada apa dengan tuannya?kenapa tuannya marah melihat Leta dengan seorang pria.

"Tuan? Dia lagi dikamarnya.." jawab Leta.

Yuda mengangguk lalu pergi kekamar Faro

Tok...tok...

"Tuan permisi..ini saya Yuda" tidak ada sautan, Yuda memegang knop pintu dan ternyata tidak dikunci,ia pun masuk.

Didalam Yuda melihat Faro sedang duduk termenung dengan barang barang yang berantakan

"Tuan ada apa?" Yuda menghampiri Faro,Faro hanya menatapnya lalu memalingkan wajahnya

"Tidak ada,aku hanya sebal" singkatnya

"Tuan kau ini sangat aneh,kenapa kau marah melihat Leta dengan seorang pria?aku rasa kau sudah berlebihan tuan" kata Yuda, Faro menghela nafas

" Aku tidak tau kenapa aku marah,aku hanya mau marah apa itu perlu alasan,lagian Yuda gadis itu masih kecil dia tidak boleh pacaran" jelas Faro, Yuda tersenyum kecil

"Tuan apa yang sedang kau bicarakan.. haha" tawa Yuda

"Kau berani menertawakan ku haa!!!" Faro marah,seketika Yuda terdiam

"Aku potong gajimu bulan ini,aku tidak peduli"

"Yahh tuan...kau ini kejam sekali" gerutu nya,Faro hanya menggeleng tidak perduli.

"Tuan..aku rasa kau suka sama Leta"

"TIDAK!!" Jawabnya cepat, Yuda tersenyum jahil

"Ya deh tidak,tidak salah lagi maksud nya" Yuda cengengesan,ia merasa hari ini tidak papa gajinya di potong,ia harus mengejek tuan mudanya dengan puas

"Yuda seperti nya kau kurang sibuk beberapa saat ini,hingga kau masih punya waktu untuk memikirkan hal sampah itu di otakmu.."

Yuda menggeleng

"Begini saja (menghampiri Yuda) kau mulai malam ini wajib lembur di kantor selama 7 hari,haa lihatlah betapa sayang nya aku dengan mu"

"Tuan ampun tuan,maaf... pliesee " mohon Yuda, Faro tidak peduli ia sebal dengan Yuda.

Faro malah pergi meninggalkan Yuda sendiri dikamarnya,ia masuk ke bathroom untuk membersihkan diri.

Yuda turun dari kamar Faro,ia menghampiri Leta yang sedang mengelap meja diruang tamu.

"Permisi nona,nanti kau harus membersihkan kamar pribadi tuan muda, kamarnya sangat berantakan" perintah Yuda,Leta mengangguk.

Leta bergegas pergi naik ke kamar Faro.

"Hihi biar semakin dekat harus sering ketemu kan?" Katanya cengegesan.

Yuda tersenyum geli lalu pergi ke kantor,ia harus mengerjakan hukumannya.

Leta membersihkan kamar Faro,menata barang barang itu kembali ke tempat nya,ia merapikan pakaian dilemari besar itu

"Lemari ini sangat besar,bahkan kalau aku dikurung didalam sana mungkin bisa" kata Leta

"Kau yang kecil" ujar Faro yang entah sejak kapan sudah berada di belakang Leta.

Leta terkejut

"Eh tuan,hmm maaf tuan saya tadi membersihkan kamar ini" jelasnya, Leta membalikan badannya,ia melihat Faro yang sedang pinjungan di pinggang nya.

Faro menatap Leta dengan lekat,ia melihat leher Leta yang jenjang,ia membayangkan dirinya mencium leher itu.

"Astaga Faro apa yang kau pikirkan sadar lah" batin Faro

"Tuan kau berganti pakaian la dulu,nanti aku kembali untuk membereskan sisanya" pamit Leta,tapi Faro malah menarik tangan Leta,membuat Leta sangat dekat dengan dada bidangnya.

"Kenapa harus buru buru?" Katanya berbisik,Leta merinding

"Tuan ini tidak pantas" jelas Leta,tapi Faro tidak peduli, Faro malah menjelajahi wajah Leta dengan jarinya.

"Tuan jangan tuan.. ingat kita belum mukhrim" jelas Leta lagi berusaha melepaskan diri,

"Kau bilang kita tidak mukhrim,tapi kau tadi berpegangan tangan mesra dengan Alden" tanya Faro dengan wajah sebal.

Leta mengerutkan dahi,ia merasa tuannya sudah sangat aneh,kenapa ia harus selalu mengatakan itu.

Leta berpikir dengan keras

"Seperti nya kalau aku berusaha melepaskan diri yang ada pria ini malah semakin mendekat kan dirinya,oh iya aku punya ide" batin Leta.

"Tuan..." Leta memanjakan suaranya,ia lebih mendekatkan dirinya didada bidang Faro,ia membelai wajah Faro dengan jarinya yang lentik membuat Faro menelan ludah

"Apa kau lupa tuan,kau mengatakan kalau kau jijik denganku,kau bahkan tidak berselera untuk menyentuh ku" kata Leta mengingatkan Faro,Leta berpikir jika ia mengatakan itu mungkin Faro akan melepaskan nya,tapi ia salah

"Karna aku jijik maka aku akan sering memperlakukan mu seperti ini" jelasnya.

Faro menundukkan wajahnya,ia membelai wajah Leta hingga ia menyentuh bibir Leta yang menurut nya seksi

"Pasti bibir ini sangat manis" batinnya

"Tuan lepasin.." berontak Leta, Leta punya ide,ia menggigit tangan Faro sehingga sang empu kesakitan

"Aduhhh sakit..dasar kau gadis gilaaa!!! Beraninya kau gigit aku haa!!" Marahnya,tapi Leta bergegas lari meninggalkan nya.

Leta ngos-ngosan,ia sudah sampai dikamarnya

"Hah aduhh bagaimana ini? Aku tidak bisa pergi dari rumah ini karna hutangku,dan juga aku akan tinggal dimana? Kenapa dia semakin agresif seperti itu. Ya Tuhann lindungi Leta" kata Leta dengan ketakutan.

Bagaimana ya teman teman,Faro semakin ganas aja nih..

Ayo koment dong......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!