NovelToon NovelToon

Istri Keduaku Yang Nakal

Bab 01 - Kecewa.

Alterio Estevan pria tampan berusia 29 tahun itu adalah suami dari Julia Anindira, dia menikahi kekasihnya sejak 4 tahun lalu. Alterio sangat mencintai istrinya yang berusia sama denganya, mereka sebelumnya berpacaran selama 3 tahun sebelum akhirnya sampai kepelaminan.

Pernikahan yang sudah cukup lama itu hingga sekarang belum di karunia anak, karena Julia menolak untuk memiliki anak. Julia sedang berada di puncak karier yang sangat di idam-idamkan nya sejak dulu sebagai Disainer Fashion.

Alterio tidak mempermasalahkan itu, dia tidak peduli jika pernikahan nya tidak di karuniai seorang anak. Yang terpenting baginya hidup berdua dengan Julia saja sudah sangat sempurna.

Namun kedua orang tua Alterio terus mendesaknya untuk segera memiliki momongan hingga mau tidak mau Alterio harus membujuk Julia agar mau memiliki seorang anak.

Seperti sekarang Alterio sedang berpikir untuk berbicara pada istrinya, namun di sisi lain dia juga takut jika sang istri marah dan di satu sisi kedua orang tuanya sangat berharap padanya.

Alterio menggosok wajahnya dengan kasar tanpa sengaja membuat perhatian Julia yang sedang pokus pada gambarnya beralih menatap Alterio.

“Al, sayang kamu kenapa?” Tanya Julia dia meletakan pensil yang sedang di pegang nya lalu berjalan dan duduk di tepi ranjang di samping sang suami.

“Tidak apa-apa sayang, aku hanya sedikit pusing dengan pekerjaan ku.” Jawab Alterio sambil mengelus rambut pendek istrinya.

“Apa ini karena orang tua mu lagi? Apa mereka meminta kita untuk segera memberikan anak untuk mereka?” Tanya Julia dia sudah tau pasti kenapa Suaminya itu pusing. Hanya orang tuanya lah yang selalu membuat Alterio uring-uringan seperti ini.

Alterio mengangguk, dia memasang wajah lesu dan sedihnya berharap jika sang istri mau mengikuti kemauan orang tuanya. “Apa kamu sudah bersedia memiliki anak, sayang?” Tanya Alterio pada istrinya.

Wanita cantik itu menggeleng, jujur saja menurut Julia anak tidak terlalu penting baginya. Yang terpenting adalah karier nya saat ini yang sedang di puncak kesuksesan.

“Aku belum siap, Al. Tapi aku sudah memikirkan hal itu, bagaimana jika kita mencari ibu pengganti untuk melahirkan seorang anak.” Ujar Julia dengan senyum lebarnya karena akhirnya dia mempunyai ide untuk mengatasi masalah dalam rumah tangganya.

Alterio mengerutkan keningnya, bagaimana bisa istrinya berbicara seperti itu. Dia kira jika Julia hanya akan mengulur waktu untuk mempunyai anak, namun nyatanya dia tidak ingin memiliki anak dari darah dagingnya.

“Ibu pengganti? Maksudmu aku harus bercinta dengan wanita lain?” Tanya Alterio dengan sedikit emosi, apa benar wanita yang ada di depan nya itu adalah istrinya yang selama ini ia cintai? Tapi kenapa Julia dengan mudahnya membiarkan suaminya tidur dengan wanita lain.

“Kalau kamu tidak mau, ada pilihan lain Al, kita bisa pakai program bayi tabung dan—“

“Cukup!!” Bentak Alterio dengan mata melototnya.

“Aku kira selama ini kamu menolak karena belum siap, tapi ternyata kamu menolak karena kamu tidak mau mempunyai anak dari ku!” Pekik Al dia terlihat sangat marah. Julia yang melihat suaminya marah pun sedikit berdebar karena takut, pasalnya suaminya sama sekali tidak pernah marah padanya.

Dia tidak menyangka ide nya malah akan membuatnya bertengkar, padahal sebelumnya Al selalu mengalah jika berbicara tentang anak dan Al menerima keputusan Julia yang tidak mau punya anaka selama ini.

“Al, bukan begitu. Kamu tau kan aku sangat menyukai pekerjaan ku, aku tidak bisa hamil dan bekerja itu hanya akan mengganggu karir ku Al.”ucap Julia dengan terus terang, dia berharap Al akan mengalah seperti biasanya.

“Aku pria paling kaya! Kenapa kamu masih harus bekerja! Aku sangat kecewa padamu Julia karena kamu hanya memikirkan dirimu sendiri!” Pekiknya dia berjalan meninggalkan Julia yang masih duduk tertegun karena mendengar Alterio yang pertama kali marah padanya.

Sementara di tempat lain seorang gadis cantik sedang menatap takjup pada ruangan yang sangat mewah itu, dia adalah Bunga Lilac. Gadis itu sedang berada di dalam kamar hotel bersama sahabatnya Mika kirana. Umur mereka masih 19 tahun dan kuliah di kampus yang sama.

Jika Mika sudah terbiasa dengan suasana kamar hotel berbeda hal nya dengan Lilac, Lilac baru pertama kali pergi menginap di hotel. Dia sangat menikmati indahnya pemandangan lewat jendela kamar itu.

“Lilac!!! Cepat mandi. Kita harus bersiap-siap untuk berdandan.” Ucap Mika dengan lantangnya dia berteriak padahal Lilac tidak jauh dari nya.

“Astaga Mika! Kenapa kamu teriak-teriak sih! Lagian acaranya kan masih dua jam lagi, kenapa harus siap-siap dari sekarang.” Ucap Lilac masih tidak memalingkan pandanganya dari indahnya ibu kota jakarta.

“Ya ampun, kamu itu pemeran utama malam ini Lilac, jadi kamu harus dandan yang cantik.” Ujar Mika menepuk kedua bahu Lilac lalu melingkarkan lenganya di leher Lilac dari belang.

“Apaan sih kamu ini. Pemeran utamanya kan Kak Daniel, kira datang ke pesta kepergian kak Daniel ke jepang Ka.” Ujar Lilac. Mika malah memperelat pelukanya dari belakang.

“Tapi tetap kamu pemeran utamanya, karena pada saat itu Kak Daniel akan menyatakan cinta padamu.” Ujar Mika dengan sangat antusias dia terlihat sangat senang. Karena penanyian selama setahun ini akhirnya Lilac dan Daniel akan segera meresmikan hubunganya.

“Kamu ini jangan so tau yah!” Ujar Lilac dia berusaha membantah itu karena Lilac tidak mau berharap banyak, walaupun dia tau sendiri jika Daniel pernah bilang padanya akan menyatakan cinta pada Lilac sebelum dirinya berangkat Study exchange ke Jepang.

“Udah ayo cepat mandi,” ajak Mika akhirnya dia menyeret Lilac masuk kedalam kamar mandi, sementara Mika dia sudah lebih dulu mandi. Dirinya langsung bersiap untuk mengenakan gaun yang sebelumnya sudah di siapkan nya, dia juga bermake up lebih dulu karena setelahnya Mika akan memberi polesan juga di wajah Lilac yang tidak pernah sedikitpun tersentuh pewarna itu.

“Lilac kemarilah.” Ajak Mika saat gadis itu keluar dari kamar mandi.

“Ahh, tunggu sebentar.” Teriaknya saat dirinya di seret paksa oleh sahabatnya itu. Mika dengan lihai nya mendandani Lilac dengan polesan-polesan tipis. Akhirnya keduanya pun selesai bersiap-siap selama hampir dua jam lamanya, entah apa yang membuat prosesnya begitu lama. Namun tepat dua jam mereka pun keluar dari kamar hotel itu.

“Ayo Lilac, semua orang pasti sudah kumpul di sana.” Ujar Mika dia sangat gereget pada sahabatnya yang begitu lelet itu.

“Ya ampun Mika! Kamu duluan saja, aku kebelet ke kemar mandi. Aku nanti langsung pergi ke aula.”ucap Lilac yang ternayta tiba-tiba perutnya bermasalah.

“Ish kamu nyebelin banget sih. Yaudah jangan lama-lama yah, aku tunggu di sana.” Ujar Mika dia langsung pergi sementara Lilac kembali masuk kedalam kamar hotel itu.

.

.

Hai jumpa lagi, sebelumnya makasih udah mau mampir dan jangan lupa like dan komentarnya yah✨

Bab 02 - Kesucianku hilang.

“Tuan, lebih baik anda pulang ke rumah dari pada nginep di hotel.” Ujar Sekertaris pribadi Tuan Rion. Sekertaris Leandro kini bekerja sebagai sekertaris dari anak Tuan nya terdahulu.

“Paman kamu bisa diam tidak! Kamu sangat berisik!” Ketus Alterio dia berbicara dalam keadaan setengah sadar karena Alterio kini dalam pengaruh alkohol.

Tubuhnya pun benar-benar panas, dia merasa ada yang aneh dalam tubuhnya sesuatu yang bergejolak terus melandanya.

“Tuan, biar saya bantu.” Ucap Pria berumur dua kali lipat darinya, Alterio menepis lengan Sekertaris Lee dan mendorong tubuh sekertaris Lee kembali masuk kedalam Lift. “Pergilah jangan mengikutiku lagi!” Ketus Alterio, pria yang sedang mabuk itu kembali berjalan setelah pintu Lift tertutup.

Kepala nya begitu pusing, biasanya dirinya sangat kuat meminum Alkohol. Namun entah mengapa hari ini rasanya berbeda dengan biasanya, Alterio pun merasakan ada yang tidak beres pada tubuhnya.

Ia dengan cepat berjalan menyusuri lorong dengan berpegangan pada dinding agar tubuhnya tidak terjatuh, namun dirinya benar-benar terjatuh saat tubuhnya bertanrakan dengan seseorang yang baru saja keluar dari salah satu kamar di lorong itu.

“Aw Shhiiiittt!!” Pekik Al pria itu terjatuh sampai kelantai, Al memegangi kepalanya karena rasanya benar-benar pusing dan berat.

“Ya ampun Tuan, maafkan aku.” Ucap Lilac dengan cepat gadis itu menolong pria yang sedang terduduk di lantai. “Apa kepala anda terluka Tuan?” Tanya Lilac karena sejak terjatuh pria itu hanya memekik dan memegangi kepalanya.

Lilac merasa bersalah, dia takut jika pria yang jatuh karena dirinya terluka.

“Tuan? Apa mau saya antar anda ke rumah sakit?” Tanya Lilac lagi dia berusaha bertanggung jawab dengan apa yang sudah ia lakukan walaupun yang menubruknya lebih dulu adalah Alterio.

“Lepaskan! Pergi sana!” Ketus Alterio dia berusaha bangkit namun tubuhnya kembali terjatuh.

“Tuan biar saja bantu.” Ujar Lilac. Walau sedikit menolak Lilac terus berusaha memaksakan tubuh pria itu agar bisa berdiri.

“Pergi sana!” Alterio kembali mendorong Lilac hingga terjatuh, dengan gontai pria itu berjalan lagi dengan berpegangan kedinding. Dia berusaha menghindari gadis yang berusaha menolongnya karena sejak tadi tubuhnya merasa tersengat saat mendapat sentuhan dari gadis yang tidak tau namanya itu.

Lilac hendak bangun dia bingung kenapa pria itu sama sekali tidak mau ia tolong, padahal wajahnya terlihat sedang menahan sakit. Wajahnya merah berkeringat, penglihatanya seperti berkurang karena Alterio terus memejamkan mata karena menahan rasa sakit.

“Ini kan kartu akses buat masuk kamar.” Gumam Lilac dia yakin jika kartu itu milik pria yang tadi. Lilac berlari mengikuti Alterio dan benar saja kini pria itu sedang menendang-nendang kamar miliknya karena tidak bisa di buka.

“Tuan biar saya bantu.” Ujar Lilac dia pun membuka pintu kamar itu dan membantu Alterio masuk kedalam kamar nya.

“Aduh tuan, kenapa tubuhmu begitu berat!” Gerutu Lilac dia membopong pria itu masuk dan langsung menjatuhkan Alterio di atas ranjang besor itu.

“Mau kemana?” Tanya Al dengan suara yang sangat kecil hinggal membuat Lilac mempertajam pendengaran nya.

“Apa Tuan? Saya tidak dengar apa yang anda bicarakan?” Tanya Lilac sambil mendekati wajah pria yang sedang tergeletak di atas ranjang itu berharap bisa mendengar apa yang di bicarakan pria itu.

Alterio langsung menarik tubuh gadis itu hingga terjatuh di atas ranjang, dia pun menghimpit tubuh mungil itu.

“Tuan! Apa yang anda lakukan!” Teriak Lilac berusaha mendorong tubuh besar di atasnya. Walaupun Alterio tidak berusaha menahan tetap saja tubuh itu terlalu berat hingga Lilac tidak bisa menyingkirkan tubuh pria yang sedang berada di atasnya.

“Aku sudah tidak tahan.” Pekik Alterio yang sejak tadi menahan gejolak yang ada di dalam dirinya.

“A-apa maksud anda Tuan?” Tanya Lilca dengan mata melotot dan ketakutan secara bersamaan.

“Aku sudah memperingatkanmu untuk menjauh, tapi kau terus mendekat!” Ujar Alterio dia lalu menarik kerah gaun yang di kenakan Lilac secara paksa hingga membuat gaun itu robek. Tentu saja Lilac berteriak histeris mendapat perlakuan seperti itu.

“Aaahhh!!! Jangan sentuh aku Tuan! Aku mohon jangan lakukan ini padaku!” Pekik Lilac dengan sedikit memohon berharap jika pria yang sedang menindihnya itu kasihan kepadanya.

“Maafkan aku,” ucap Alterio sebelum akhirnya dia membekap mulut gadis itu dengan bibirnya. Alterio meminta maaf bukan pada gadis yang ada di bawah tubuhnya melainkan pada istrinya yang sangat ia cintai, karena dia sudah berhianan dengan cara bercinta dengan wanita lain. Walaupun dalam keadaan mabuk dan pengaruh obat, Alterio yakin setelah ini dirinya akan benar-benar menyesali kejadian ini.

“Emmmpppp…” Lilac terus meronta-ronta di bawah sanah, namun di sela Ciuman panas yang di lakukan Alterio dia berhasil melucuti pakaian yang dikenakan Lilac dengan paksa.

Lilac melotot hebat setelah melihat tubuh merekaa yang sudah sama-sama polos, menggigit bibir menggigit bahu pria itu sudah Lilac lakukan namun tubuhnya tidak kunjung menyingkir justru pria itu malah semakin kuat menahan nya.

Gairah pria itu semakin memuncak, di ciumnya leher gadis itu dengan satu lengan yang menahan kedua lengan Lilac di atas kepala gadis cantik yang berusaha ia renggut kesucianya. Sementara lengan kanan nya menarik paha kiri Lilac hingga sepinggang Alterio agar dapat memudahkan pria itu untuk menelusuri inti tubuh Lilac.

“Dasar brengsek!! Lepaskan aku!! Aku mohon lepaskan aku Tuan!” Mohon Lilac dengan air mata yang sudah menetes sejak tadi.

Lilac tidak menyangka niat baiknya malah menjadi bumerang untuknya, kini hidupnya benar-benar hancur karena mahkota yang selama ini ia jaga akhirnya akan hilang juga oleh pria asing yang tidak ia kenal.

Lilac memejamkan matanya dengan tetesan air di ujung matanya, dengan lengan yang sudah mencakar punggung pria yang sedang berusaha memasuki inti tubuhnya.

“Aaaaaaahhhh!!!!” Pekik Lilac penuh rasa sakit di inti miliknya, lagi-lagi Lilac meneteskan air mata saat tubuhnya mendapatkan hentakan berkali-kali dari pria asing ini.

Sepanjang malam itu Lilac menangis di sertai suara erangan dari bibir pria asing yang berada di atas tubuhnya.

Malam itu hanya wajah Daniel yang tersenyum lah yang Lilac lihat, dia meminta maaf dalam hatinya karena tidak bisa datang pada acara yang seharus nya menjadi miliknya.

Malam yang seharus nya membuat Lilac bahagia kini malah menjadi malam tersial bagi Lilac, Lilac yakin setelah ini tidak akan ada pria yang mau dengan wanita yang sudah tidak perawan. Lilac merenungi nasib yang akan terjadi kepadanya selama Alterio terus menyerangnya.

Lilac tidak melawan lagi bukan karena pasrah namun karena tubuhnya sudah tidak ada tenaga untuk memberontak pada pria bertubuh besar ini.

.

.

Bagaimana dengan Julia? Apakah Alterio akan bertanggung jawab ataukah menghilang begitu saja?”

Bab 03 - Benih di dalam perut.

Malam itu Daniel dan Mika mencari Lilac, hingga akhirnya keduanya menyerah karena tidak kunjung di temukan. Daniel mengira jika Lilac tidak datang karena dia tidak berniat menerima cintanya, sementara Mika dia sengaja menginap di hotel dan berharap jika Lilac akan kembali kekamar itu dan berbicara apa alasan dia tidak datang ke acara Daniel.

Hingga pagi datang, Mika pun bersiap pulang karena Lilac tak kujung datang. Saat hendak menaiki Lift, Mika berpapasan dengan beberapa rombongan orang. Mika menatap penasaran karena mereka terlihat sangat serius, Mika pun akhirnya mengikuti rombongan beberapa orang itu dari belakang.

“Sepertinya mereka akan menggrebek orang yang sedang berselingkuh.” Gumam Mika dia tersenyum karena mendapat gosip panas yang akan dia bicarakan pada Lilac. “Sayang sekali Lilac tidak bisa liat langsung.” Gumamnya.

“Lee kenapa kamu meninggalkan anak ku sendirian dengan keadaan mabuk?” Tanya Aily wanita paruh baya itu terliahat sangat cantik walau usianya tidak muda lagi.

“Maaf Nyonya. Tapi Tuan Rion menyuruh saya untuk membiarkan nya.” Jawab Leandro sekertaris suaminya itu.

“Aduh baby Al ku. Bagaimana kalau dia pingsan di dalam sana semalaman ya ampun.” Gumam Aily dia sangat takut apapun yang menimpa anak-anak nya.

“Ya ampun Mom! Kenapa ga di buka sekarang, biar kita tau dia pingsan apa engga. Jangan memikirkan hal aneh-aneh, siapa tau dia sedang dengan wanita di dalam sana.” Celetuk Penelope.

“Lope! Kamu ini mana mungkin kakak mu seperti itu! Apa kamu tidak lihat betapa bucin nya dia dengan kakak iparmu?” Ketus Aily dia mencubit lengan anak bungsunya karena sudah berani berbicara sembarangan.

Penelope hanya meringis kesakitan dan tidak membalas ucapan Mommy nya, dia tau dia tidak akan pernah menang melawan Mommy nya itu.

Entah mengapa Nyonya Aily berdebar-debar dan gugup saat melihat Sekertaris Lee akan membuka pintu kamar itu, karena ini pertama kalinya Alterio tidur di luar selain rumahnya sendirian apalagi semalam dia mabuk karena bertengkar dengan istrinya.

“Sayang.” Panggil Nyonya Aily ia berjalan masuk kedalam kamar luas itu, dan menatap ranjang lebar yang sedang di tiduri anak nya. Namun ia tiba-tiba teriak karena melihat dua mahluk hidup di atas ranjang itu. “Aaaaaa!!!” Teriak Nyonya Aily membuat kaget semua orang.

Mika yang tadinya hanya berdiri di luar dia langsung berlari masuk karena mendengar teriakan seorang wanita, Sekertaris Lee langsung memalingkan matanya sementara Penelope menutup matanya dengan kedua tanganya.

Dan Mika yang baru datang langsung melotot menatap tubuh polos Lilac, dia berlari ke arah Lilac yang masih menggosok-gosok wajahnya dengan lengan nya. Dengan cepat Mika membenarkan selimut yang hampir terjauh saat Lilac duduk.

“Ada apa ini Mika?” Tanya Lilac dengan wajah kantuknya.

“Lilac apa yang kamu lakukan dengan pria ini?” Tanya Mika menunjuk Pria yang masih tertidur di samping Lilac dengan berteranjang dada.

Lilac pun menatap ke samping, lalu ia berteriak saat mengingat apa yang sudah terjadi kepadanya.

“Aaaaa!!!” Teriak Lilac dia tiba-tiba mengeluarkan air matanya. Dan langsung menjambak Al yang terbangun karena teriakan nya. “Kauu!! Dadar pria jahat!!!!!” Teriak Lilac menjambak pria itu dengan sangat kencang.

Nyonya Aily dan Penelope langsung membantu Alterio yang kesakitan karena jambakan wanita di samping nya.

“Lepaskan rambutku bodoh!” Pekik Alterio kesal karena kepalanya nyeri ketika mendapat jambakan kuat.

“Nona, tolong lepaskan rambut anak ku. Mari bicara baik-baik.” Ujar Nyonya Aily berusaha bernegosiasi dengan gadis yang berani menjambak putranya.

“Tidak mau! Dia sudah mengambil kesucianku! Aku harus melaporkan nya kepolisi! Cepat telpon polisi Mika.” Perintah Lilac pada Mika yang masih bingung dengan situasi saat ini.

Mika bergegas meraih ponselnya, namun dengan cepat Penelope mengambil ponsel itu.

“Berhenti kalian semua!” Teriak Penelope membuat semua orang berhenti dengan aktifitasnya, saat Lilac lengah Alterio dengan cepat melepaskan rambutnya dari lengan Lilac. Nyonya Aily langsung memeluk Anak nya yang tampak terluka, dengan beberapa luka cakaran dan gigitan di tubuhnya juga.

Penelope melihat Lilac yang sedang menangis, Penelope bisa menebak apa yang terjadi semalam. “Cepat pakai pakaian kalian, kami akan menunggu di ruang depan.” Ujar Penelope mengajak Mommy nya keluar dari kamar itu.

Sementara Mika membantu Aily berpakaian saat Atlerio masuk kedalam toilet.

Akhirnya mereka semua berkumpul di ruangan lain di kamar hotel itu, mereka belum ada yang berbicara sampai akhirnya Tuan Rion datang karena Sekertaris Lee langsung menghubungi Tuanya saat kejadian itu.

“Apa yang terjadi?” Tanya Rion saat sampai di ruangan itu, Rion melihat anak pertamanya duduk di sebelah dua gadis yang tidak ia kenal. Salah satu gadis itu menangis, Rion bisa menebak nya jika gadis yang di maksud Lee adalah gadis yang sekarang sedang menangis.

“Dad, bagaimana ini? Anak kita kenapa dia meniduri anak orang Dad.” Adu Aily dengan air mata yang sudah menetes sejak tadi, jujur saja Aily kecewa dengan apa yang dilakukan Anak pertamanya.

“Aku tidak sengaja menidurinya Dad, kalian tau kan kalau aku mencintai istriku. Mana mungkin aku mau tidur dengan bocah ingisan sepertinya.” Ujar nya berusaha membela dirinya sendiri.

“Alterio! Diam kamu!” Sentak Rion yang sedang memeluk sang istri ia menatap tajam putra satu-satunya itu.

Alterio langsung terdiam, dan menatap tajam kearah Lilac yang sedang menangis.

“Bagaimana Mom, apa yang akan kamu lakukan pada Al?” Tanya Rion dia menyerahkan kekuasaan sepenuhnya pada sang istri.

“Apa boleh Al menikahi gadis malang itu?” Tanya Aily dengan sangat hati-hati dia takut suaminya tidak setuju dengan apa yang dia minta.

“Tidak, aku tidak mau menikah Nyonya.” Akhirnya Lilac membuka mulutnya untuk berbicara, dia berusaha menahan tangisan nya. “Aku ingin dia di hukum seberat-berat nya.” Ucap Lilac dengan sangat tegas dia menatap benci ke arah Alterio.

“Kamu kira aku mau menikah dengan bocah ingusan sepertimu!” Sentak Alterio tidak terima karena merasa terhina di tolak oleh bocah ingusan. “Aku punya istri yang jauh lebih cantik dari pada kamu!” Ketus Alterio lagi berusaha memojokan Lilac.

“Al! Kamu harus bertanggung jawab dengan apa yang kamu perbuat! Mommy ingin kamu menikah dengan gadis yang sudah kamu renggut kesucianya!” Akhirnya Aily berbicara dengan nada tingginya berusaha melawan sang anak.

“Tapi Mom, bagaimana dengan Julia?” Tanya Alterio dengan wajah sendunya dia tidak ingin istrinya sedih melihat suaminya sudah melakukan hal bodoh seperti ini.

“Kamu harus menikahinya, itu konsekuensi apa yang sudah kamu lakukan padanya! Apa kamu pikir di dalam perutnya tidak akan tumbuh anak mu?” Tanya Aily dan membuat Alterio dan Lilac secara bersamaan menatap perut Lilac yang tertutup baju.

.

.

Bagaimana ini? Nikah jangan yah?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!