Aaaaahhhkk.....
Alya Nadira berteriak histeris.
Alya dengan membawa pisau dapur dan menempelkannya ke arah urat nadinya. Sepertinya dia sudah tidak tahan dengan gelagat sang suami dan sering memarahinya.
Padahal sang suami salah dengan dia berselingkuh secara terus menerus. Alya selalu mengetahui perselingkuhan sang suami di pesan ponsel milik suaminya.
Sang suami selalu menyalahkan sang istri seakan kesalahan yang dilakukan atau di perbuatnya karena sang istri kurang perhatian atau lalai mengurus suaminya jadi dia mencari perhatian dari luar atau kenyamanan sesaat.
______
"Sadar kamu, Mah!" ucap sang suami yang bernama Alex Wicaksono dengan wajah dihinggapi rasa gelisah dengan sikap sang istri karena akan melakukan bunuh diri.
"Aku sudah tidak tahan lagi, Mas, ceraikan saja aku!' Alya terisak tangis dengan masih memegang ujung pisau.
"Maafkan aku Mah, aku tidak akan mengulanginya lagi!" sang suami seakan memelas. Dia pun secara perlahan mendekati sang istri dan ingin merebut pisau tersebut.
"Diam! Diam di situ, Mas, maju selangkah lagi aku tidak sungkan akan nekad!" Alya hati dan pikirannya seperti tertutup oleh amarah yang mendera.
______
Hati Alek terasa berdesir tatkala mendengar ucapan tersebut dari sang istri. Dia pun takut jika sang istri benar-benar melakukan hal nekad dengan cara bunuh diri.
Mata Alya terlihat merah menyala seakan hati dan pikirannya dirasuki oleh setan. Kata sabar bagi dia sudah menjadi makanan sehari-hari karena sang suami secara terus-menerus mengulang kesalahannya dengan cara berselingkuh.
"Alya, aku mohon sangat, kamu jangan melakukan hal yang konyol dan ingat anak kita, Sayang." Alex menempelkan kedua telapak tangannya seakan ingin memohon maaf kepada sang istri.
Alya dengan sangat lekat menempelkan kembali pisaunya. Rasanya sakit hati yang dia rasa sama seperti sayatan pisau yang kini dia tempelkan di urat nadi tangannya tersebut.
Alya memejamkan matanya, jantungnya berdebar. Alex pun sang suami berharap cemas takut jika sang istri secepat kilat melakukan hal yang sangat di luar batas.
________
Arghhhh...
Ketika Alya akan menekan pisau tersebut ke denyut nadinya dan dia menghela napas panjang.
"MAMA!"
Teriakan sang anak yang bernama Arya yang kini usianya menginjak 7 tahun, seketika itu seakan menepis pisau yang tengah lekat ke arah tangannya.
Dengan cepat Alex merebut pisau yang Alya pegang dan membuangnya ke sembarang.
Sontak mata Alya terbuka lebar dan terkesiap. Debaran jantungnya yang begitu cepat berdetak seakan tidak bisa dia hentikan. Sang anak langsung berlari menghampiri Alya lalu memeluknya.
"Mama, Arya, sayang sama Mama!" ucap sang anak dengan mata berkaca-kaca sekali saja mengedip maka air mata tersebut akan tumpah ruah.
Alya pun nampak memeluk erat sang anak dan dia pun meneteskan air mata.
Sementara Alex hanya diam membisu dan terlihat shock dengan kejadian yang baru saja terjadi.
______
"Untung terselamatkan sama Arya yang tiba-tiba datang," gumam hati Alex.
Dia pun menyadari begitu mendarah daging baginya berselingkuh seakan tidak ada rasa jera. Mungkin dia berpikir karena Alya Nadira seorang wanita yang sabar dan selalu nurut atas perintah suami jadi rasa takut dari diri sang suami seakan tidak ada di dalam hatinya.
Pernikahan mereka sudah 8 tahun baru dan di karunia anak yang masih kecil-kecil.
Anak pertama Arya Wicaksono berusia 7 tahun yang baru duduk di bangku SD sedangkan Amira Wicaksono yang usianya masih 2 tahun kurang 2 bulan.
Sementara tangisan suara Amira pun terdengar histeris dikamar. Mungkin sang bayi baru saja merasakan dan mendengar pertengkaran sang orang tua.
Bersambung...
Novel ke-4 aku di NOVELTOON.
Semoga lancar dan pembaca suka.
Terima kasih yang sudah mampir baca, saya doakan sehat dan rezekinya berlimpah ruah.
Aamiin 🤲♥️🌹🙏
Suara tangisan Amira di dalam kamar begitu nyaring terdengar keluar sehingga mengakibatkan sang tetangga pun dihinggapi rasa penasaran untuk segera melihat ke arah suara tangisan bayi tersebut.
Nampak seorang tetangga sebelah rumah yang bernama Bu Wina yang usianya sudah tidak muda lagi, kira-kira usianya hampir sama dengan usia Ibunya Alya tergerak hatinya untuk melihat sang bayi yang sedang menangis.
•••
Tok...
Tok...
Tok...
"Al, Alya,,, anakmu nangis Al, buka pintunya!" ucap sang tetangga yang bernama Bu Wina tersebut.
Dia berpikir Alya sedang sibuk di dapur jadi tangisan sang anak tidak terdengar atau Alya sedang sibuk membereskan pekerjaan rumah jadi Bu Wina ingin membantu untuk menggendong sang bayi agar Alya tidak kerepotan.
Nampak Alya yang masih dihinggapi rasa kesal dan amarah terhadap sang suami pandangan matanya mendelik, dia seakan ragu untuk sekedar membuka pintu.
Dengan cepat sang suami pun membuka pintu rumah dan nampak Alya mengelap air mata yang sedari tadi menetes tidak henti.
Alya pun berlalu kedalam kamar.
______
Ceklek...
Nampak pintu terbuka dengan lebar setelah dibuka oleh sang pemilik rumah. Dan nampak di teras rumah telah nampak seorang Ibu paruh baya yang kedekatannya sudah seperti Ibu sendiri. Bu Wina Tersenyum ramah kepada Alex suami dari Alya atau sang pemilik rumah.
"Amira nya nangis lagi sakit dia, Mas!?" tanya Bu Wina seakan dihinggapi rasa khawatir yang teramat.
"Pengen minum susu dan tadi Ibunya sedang di kamar mandi. Tahu kan Bu Wina, Amira seperti apa jika telat sedikit untuk minum susu, anaknya suka rewel," ucap Alex berusaha menyembunyikan percekcokan yang sedang terjadi antara dirinya dan sang istri.
"Oh, syukur kalau begitu, Ibu khawatir takut Amira sedang sakit, tidur pun enggak nyenyak dan anak jadi nangis," sang tetangga tersebut terlihat begitu dihinggapi rasa khawatir karena dia sudah menganggap Amira seperti cucunya sendiri.
Bu Wina nampak melirik ke garasi rumah dan dia berpikir dalam hatinya kalau mobil suami dari Alya baru ganti.
"Masuk dulu Bu," terdengar begitu basa-basi dari bibir Alex dengan menyuruh sang tetangga masuk kedalam rumahnya.
______
Bu Wina pun nampak pandangan matanya mengarah ke dalam rumah dan disana terlihat Arya anak pertama dari Alya sedang duduk termenung.
"Loh, Arya enggak sekolah?" tanya Bu Wina.
"Enggak Bu, kurang enak badan dia," jawab Alex. Kemudian Bu Wina pun memasuki rumah Alya dan menghampiri Arya yang sedang duduk dan termenung
"Kenapa Nak, apa yang sakit?" tanya Bu Wina kepada anaknya Alya.
Arya hanya diam dan terlihat mengusap air mata yang menetes di ujung matanya. Dan dengan cepat Bu Wina pun mengambil tisu yang berada di meja kemudian mengelapnya ke arah wajah sang anak tersebut.
"Ikut yu, sama Ibu ke rumah. Ada Kak Diana," ajak Bu Wina kepada Arya. Sang anak nampak akrab dengan Diana karena Diana sangat suka dengan anak kecil.
Diana adalah anak dari Bu Wina, dia setahun lalu baru saja tamat bangku SMA dan dia tidak melanjutkan ke jenjang kuliah juga karena keadaan ekonomi keluarga Bu Wina sangat sederhana. Suami Bu Wina hanya seorang buruh pabrik.
Wajah Diana cukup cantik dan badannya juga sangat menarik. Banyak yang suka dengan Diana karena wajahnya yang cantik.
____
Arya pun akhirnya mau di ajak oleh Bu Wina ke rumahnya dan ini sudah tidak aneh lagi bagi Alya karena Arya selalu main berlama-lama di rumah Bu Wina.
Nampak Bu Wina melirik ke arah pintu kamar Alya dan nampak pintu tertutup rapat dan Bu Wina pun seakan tahu kondisi keadaan di rumah tersebut yaitu Alya dan sang suami pasti sedang bertengkar.
_______
Bu Wina nampak pamit kepada Alex yang tengah duduk di teras rumah. Baru saja beberapa langkah Bu Wina keluar dari rumah Alya, tiba-tiba sang anak Diana menyusul datang ke rumah Alya.
"Bu, ada tamu di rumah," ucap Diana dan dia pun menyadari ada yang tengah memperhatikannya nampak oleh ekor matanya yaitu Alex.
Diana yang terlihat anaknya cuek dengan memakai celana pendek dan kaos oblong tampak terlihat seksi. Di tambah dengan polesan make-up yang natural dan sedikit sentuhan lipgloss.
"Enggak kerja Mas?" tanya Diana kepada Alex dengan senyum renyah.
"Ng-nggak Na, nanti sore baru mau pergi ke luar kota," jawab Alex gugup seakan sedang terhanyut dengan membayangkan sosok Diana.
"Wah, asik, ikut,," goda Diana.
Alex hanya tersenyum tipis.
_______
Dengan spontan Bu Wina mencubit tangan sang anak dengan mengedipkan mata
"Maksud Diana ikut kerja," ucap Diana.
Diana seseorang yang pandai melumerkan suasana. Wataknya yang ceria dan pergaulannya yang supel membuat dia terlihat percaya diri.
"Belum ada loker Na, nanti kalau ada dikasih tahu ya," jawab Alex.
Alex pun seakan membayangkan jika Diana ikut menemani perjalanannya keluar kota. Mungkin selama dalam perjalanan ketika dia mengemudikan mobilnya akan tidak ngantuk karena Diana pandai memancing suasana dan perjalanan terasa tidak sepi mungkin akan lebih nyaman.
________
"Na, ayo, kita pulang," ucap Bu Wina kepada sang anak.
Nampak Diana pun pamit kepada Alex yang sedang menatapnya.
Alex terus lekat memperhatikan Diana yang tengah menggendong Arya anaknya. Begitu akrab sang anak dengan Diana dan hal ini membuat hati Alex senang.
Alex pun kemudian berlalu kedalam rumah untuk mengemas barangnya karena beberapa jam lagi dia akan pergi ke Kota Jakarta untuk urusan kerjanya.
Alex adalah seorang PNS dan Alex adalah seseorang yang begitu supel ketika bergaul, dia sangat disayangi oleh Bosnya.
•••
Nampak terlihat Alex mematung di depan pintu kamar, dia seakan ragu untuk memasuki kamarnya yang di dalamnya ada sang istri yang tadi tengah marah kepadanya.
Alex nampak menghela napas panjang, dadanya begitu berdetak lebih kencang. Takut jika sang istri kembali marah kepada dirinya. Dengan memberanikan diri Alex pun secara perlahan memegang gagang pintu lalu membuka pintu kamar.
_______
Terlihat sang istri tengah duduk di dekat jendela kamar dan menatap lekat ke arah sang anak dan tatapan matanya seperti kosong.
Sedangkan sang bayi Amira tengah minum susu yang berada di dalam botol.
Di pangkuan Alya dengan kepala bersandar di salah satu lengan Alya.
Sontak ketika sang suami masuk Alya langsung mendelik sepertinya dia masih dihinggapi rasa kesal kepada sang suami.
Alex mencoba memberanikan diri untuk mendekat ke arah sang istri. Setelah posisinya dekat dengan sang istri kemudian Alex mengelus rambut Amira dan Amira pun sontak tersenyum renyah ke arah sang Papa.
_____
"Nak, Papa nanti sore mau pergi ke Jakarta, kamu jangan nakal ya, main nanti sama Kak Arya," ucap Alex mencoba berinteraksi berbicara dengan sang anak yang masih bayi.
Alex kemudian membuang napas kasar lalu dia menatap Alya sang istri.
"Mah, aku nanti sore pergi dan kamu jaga anak-anak disini ya, maafkan atas kejadian tadi. Semoga Mama memaafkan Papa," ucap sang suami.
Alya seakan tidak bergeming sedikitpun rasanya dia sudah tidak peduli terhadap suaminya itu.
Ting...
Tiba-tiba bunyi pesan muncul dari saku sang suami, nampak Alex membuka pesan tersebut. Kemudian setelah membaca isi pesan tersebut dengan cepat dia memasukkan kedalam saku celananya kembali. Dan nampak raut muka Alex begitu dihinggapi rasa gelisah tatkala setelah membaca pesan tersebut.
"Aku tahu Mas, mungkin itu dari selingkuhan kamu!" gumam hati sang istri dengan pandangan mendelik.
Bersambung...
Nampak Alex sedang membersihkan kaca dan memanaskan mobilnya untuk pergi ke Kota Jakarta karena urusan kerja. Sedangkan sang istri Alya hanya diam di kamar seakan malas untuk sekedar mengantarkan sang suami ke teras rumah.
Dan nampak Diana memasuki halaman rumah Alex. Entah mengapa Alex begitu senang ketika sang anak Arya di gandeng oleh Diana.
"Mas, jadi pergi sekarang?" tanya Diana sambil menatap lekat ke arah Alex.
"Jadi Na," jawabnya sambil membersihkan mobil barunya tersebut.
"Wah, kalau mobil baru selalu di usap-usap ya," sindir Diana.
"Enggak juga Na, Aku kalau soal barang selalu diperhatikan biar gak cepat rusak," jawabnya sambil tetap fokus mengelap kaca mobil.
"Mau dong, diperhatikan. Hehehe,,," ucap Diana secara spontan.
_____
Diana yang notabene senang becanda dan terlihat cuek nampak cengengesan menggoda Alex dan niat dia hanya iseng belaka karena setelah putus dari pacarnya tiga bulan lalu.
Diana nampak ingin kembali mempunyai teman dekat dan dia berpikir siapa tahu Alex bisa mengenalkan dirinya ke teman-teman kantornya yang terlihat teman-temannya suka berkunjung ke rumah Alex.
Teman kantor Alex yang rata-rata usianya masih terbilang muda dan sebagian PNS. Diana berpikir jika dia mendapatkan teman dari Alex yaitu seorang PNS hidupnya akan aman karena gaji dan tunjangan lain akan dia dapatkan.
"Mau di perhatikan!" goda Alex sambil melirik ke arah jendela luar kamar karena takut didengar oleh sang istri.
"Hahaha,,,boleh Mas," ucap Diana tidak fokus.
______
Maksud dari Diana berbicara seperti itu dia ingin diperhatikan oleh teman dari pada Alex yang hampir sebulan sekali selalu nongkrong di teras rumah dan Diana suka mendengarkan gelak serta canda tawa mereka di teras rumahnya yang begitu terdengar jelas karena rumah Alex dan Diana begitu berdempetan.
Terlihat Alex begitu salah tingkah dan ini menjadi tanda tanya besar di hati Diana karena perubahan dari gestur tubuh Alex, mukanya yang merah merona dan badannya yang ketika membersihkan mobil terlihat salah tingkah.
"Tiap awal bulan ya, teman-teman Mas Alex datang kesini? Ya, sudah nanti kenalin satu buat aku, hehehe,," Diana pun berlalu masuk ke dalam rumah sambil memanggil Alya.
Hati Alex terasa mengkerut karena dia berpikir Diana ingin di perhatikan olehnya tapi ternyata dia ingin di kenalkan kepada teman kantornya yang masih lajang.
_______
"Mbak, Mbak Alya!" Diana nampak memasuki rumah.
Dan terdengar suara Alya dari dalam kamar.
"Masuk saja ke kamar Na. Mbak lagi tiduran di kamar," jawab Alya di dalam kamar dengan suara parau.
Diana nampak memakai celana pendek dan kaos oblong, dia memang kegemarannya memakai pakaian seperti itu, dan membuat hati Alex berdesir ketika Diana melangkahkan kakinya menuju ke dalam kamar sang istri. Pahanya yang mulus di tambah rambutnya yang di ikat satu ke belakang seakan memperlihatkan leher jenjangnya yang seksi.
Arghhhh...
Alex menepis kegundahan dan kekonyolan dalam dirinya. Dia pun nampak melihat arloji dan nampak jam sudah menunjukkan pukul 4 sore dan Alex harus dengan segera menjemput temannya yang sedang menunggu di kantor karena mau ikut bersama ke luar kota.
______
"Mbak, sakit ya?" tanya Diana ketika sudah berada didalam kamar.
"Cuma pusing biasa kok, bentar lagi sehat karena sudah dikasih obat." jawab Alya.
Alya melirik ke arah jendela dan dia nampak melihat mobil suaminya yang masih ada di garasi rumah.
"Mas Alex masih ada Mbak, belum pergi kok. Belum pamit dan cipika-cipiki ya, hehehe,,," goda Diana.
Diana selalu buat hati Alya tersenyum dan sifatnya yang jail seakan membuat Alya bisa tertawa lepas seiring perjalanan rumah tangganya dengan Alex selalu diwarnai dengan perselisihan dan pertengkaran. Alya pun merasa nyaman dan dia menganggap Diana layaknya sebagai adik kandungnya.
"Kamu bisa saja Na, kalau sudah pernikahan kayak Mbak gini, bertahun-tahun sudah jarang lagi romantis-romantis yang ada mikirin susu buat anak, hehehe,,," Alya bicara seakan jujur dan menyindir sang suami yang akhir akhir ini memberikan uang jatah dapur berkurang.
"Enak ya, Mbak kalau punya suami dikasih uang tiap bulan. Dulu Diana juga selalu dikasih uang jajan sama pacar tapi semenjak putus dia sudah tidak lagi memberikan uang jajan," Diana nampak menampakkan kesedihannya karena baru putus cinta.
"Masih kecil baru juga setahun keluar SMA mending kerja dulu dan jangan cari pacar," Alya begitu perhatian kepada Diana karena anak-anaknya Alya begitu dekat dengan Diana dan kalau Alya mempunyai makanan pun selalu memberikan kepada keluarga Bu Wina.
"Tapi kalau aku ingin menikah muda dan tadi aku sudah ngomong ke Mas Alex minta di kenalin sama temannya yang masih lajang," ucap kembali Diana dengan begitu berharap jika Alex memberikan dia kenalan lelaki.
_____
Nampak diluar sana Alex sedang mematung di depan pintu kamar dan tanpa sengaja dia mendengar obrolan Diana dan sang istri.
"Oh jadi Diana ingin dikenalkan kepada teman kantorku kirain dia suka sama aku," gumam dan dia terlihat cengengesan di depan pintu kamar.
Alex yang diam-diam suka dengan pribadi Diana yang nampak supel dalam bergaul dan ceria itu. Sifat Diana yang seperti itu membuat Alex betah untuk berlama-lama ngobrol dengan Diana.
CEKLEK..
Pintu terbuka dengan lebar dan nampak Alya dan Diana secara bersamaan melirik ke arah pintu dan disana terlihat Alex berdiri tegak di depan pintu.
Alex kemudian menghampiri Arya yang sedang dipangku duduk oleh Diana dan Alex pun mencium kening sang anak dan kini wajah Alex lekat ke arah muka Diana. Begitu terlihat kecantikan Diana yang sesungguhnya, mukanya yang masih muda dan mulus dengan bibir mungilnya yang terlihat seksi.
DEGH...
Entah mengapa jantung Alex terasa berdetak lebih cepat tatkala menatap sekilas wajah Diana. Dan dengan cepat Alex pun memalingkan wajahnya dan berlalu ke arah box bayi dimana sang anak Amira sedang tertidur disana.
Dia pun mencium pipi Amira dengan gemas yang terlihat bulat seperti kue donat.
"Sayang, Papa pergi dulu ya, nanti main sama Kak Arya ya, jangan nakal dan jangan nangis terus," ucap Alex mencoba bicara dengan sang anak yang masih kecil itu.
Amira sang anak kecil itu nampak tersenyum renyah, dia seakan mengerti ketika sang Papa berucap seperti itu.
______
"Mah, aku pergi dulu," ucap Alex kemudian dia pun mencium kening sang istri dan nampak Alya tersenyum tipis.
Sebenarnya senyuman tidak mau dia berikan kepada sang suami saat itu tapi karena ada Diana jadi dia terpaksa memberikan senyuman kepada sang suami.
"Ya, hati-hati," jawabnya.
Alex pun berlalu dari dalam kamar dengan hati yang masih menyimpan rasa bersalah kepada sang istri.
"Mas, jangan lupa oleh-olehnya," celetuk Diana kepada Alex.
Alex nampak membalikkan tubuhnya dan tersenyum lebar ke arah Diana. Dan entah kenapa dada Alex terasa berdesir tatkala melihat senyuman renyah yang di torehkan oleh Diana itu.
"Oke,," jawab Alex sambil berlalu keluar dari dalam kamar.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!