Pembaca yg budiman, capter2 awal dari novel ini mungkin agak lambat dan terlalu bertele-tele tapi untuk capter 60 an keatas, author sudah memperbaiki dan merevisinya. Terimakasih...
Pada sebuah desa kecil bernama Cenglou, hiduplah seorang anak bernama Zhen Yuan. Ia merupakan anak dari seorang sesepuh desa Cenglou yang dikenal sebagai pak tua Zhen Shi. Ibunya dulu merupakan salah satu gadis desa yang dikenal sebagai Yuan. (biasanya hanya yang darah terhormat atau
memiliki keluarga terpandang yang memiliki marga)
Wajah Zhen Yuan termasuk tampan dengan kulit yang putih serta warna mata biru yang diturunkan oleh gen ibunya. Zhen Yuan tumbuh dengan baik, ia dari kecil memiliki tubuh yang kuat serta tak rentan terkena sakit. Daya fikir serta keterampilannya yang hebat juga menjadikannya sangat dikenal di
seluruh desa Cenglou.
Namun sayangnya, Zhen Yuan kurang dapat berkultivasi seperti teman sebayanya. Ia memiliki hambatan besar dalam pengelolaan roh dan Qi dalam tubuhnya membuat kultivasinya dibawah rata- rata.
Sebagai seorang tokoh di desa, Ayahnya Zhen Shi mengusahakan dengan keras untuk mendorong Yuan menjadi maju. Sayangnya nasib berkehendak lain, pada saat berumur tujuh tahun ia mengikuti tes masuk tokoh desa dan mengalami kecelakaan maut.
Zhen Yuan dicelakai oleh seorang temannya sewaktu melakukan misi penyeberangan pada sebuah jurang yang dalam. Akhirnya ia terjatuh dan meninggal seketika. Tubuhnya tidak dapat ditemukan di dasar jurang oleh ayahnya serta tak ditemukan satu pun barang- barangnya membuat sang Ayah masih beroptimis besar.
Yuan sangat bersedih hati walau sang suami masih dengan percaya bahwa anak satu- satunya belum meninggal.
“Yuan, saya tahu dengan baik bagaimana Yuan kecil kita.. Dia ditakdirkan untuk menjadi besar kelangit, ia tidak akan dengan mudah meninggal seperti yang dikatakan oleh kepala Desa dan warga.” Zhen Shi berusaha membujuk sang istri agar ia berhenti menangis.
Rumah sang tetua mulai ramai, para warga serta kepala desa mulai berdatangan bermaksud untuk memberikan doa terbaik bagi Yuan kecil. Zhen Shi berusaha untuk menolak mereka semua namun apa daya, sang kepala desa sendiri yang telah mengumumkan Zhen Yuan meninggal dalam jurang.
Foto Yuan kecil terpampang jelas pada sebuah meja cukup besar yang terbuat dari kayu mahoni dengan didampingi senampan beras putih dan tiga batang dupa yang telah terbakar sepertiganya. Asap dupa mengepul disekitar foto Yuan yang telah dibingkai sedemikian rupa oleh bunga beberapa warna.
Yuan kecil terlihat bahagia dalam foto seolah ia berada disana memandang semua tamu yang ingin memberikan doa padanya. Ia tersenyum kecil seakan tiada berdosa. Para tamu luluh dan iba serta beberapa juga
menunjukkan sikap yang biasa- biasa saja.
“Tetua Zhen, saya turut berduka atas kematian Yuan kecil” seorang pria tua dengan rambut yang sepenuhnya telah berwarna putih menghampiri Zhen Shi.
Ia menangkupkan kedua tangannya setelah membakar dupa, wajahnya yang keriput hampir menutupi rongga matanya yang kecil hingga nampak hanya seperti garis tebal yang ditarik. Ya, dialah yang dipanggil Cenglou Ye. Garis keturunan Cenglou ke lima belas dalam masa penguasaannya pada desa.
Ia cukup berwibawa dengan memancarkan aura seorang pembudidaya tahap Qi sejati atas. Seorang yang merupakan pendekar terkuat di desa Cenglou. Tak ada yang mampu menghadapinya bahkan dua kali ayah Yuan hanya mampu mengimbanginya.
“Terimakasih kakak Ye, namun sama seperti sebelumnya pendapatku mengatakan bahwa Yuan kecilku belumlah meninggal. Ia pasti selamat dan akan kembali.” Bantah Zhen Shi dengan nada yang cukup rendah.
Dihadapan pembudidaya seperti Cenglou Ye, ia tidak dapat berkutik. Ayah Yuan, Zhen Shi hanyalah seorang pembudidaya tahap Qi sejati tengah yang juga merupakan salah satu orang terkuat kedua setelah sang kepala
desa.
Cenglou Ye menggeleng pelan, jelas ia tidak mengharapkan keteguhan dan kepercayaan hati tetua desanya itu. Bagaimanapun juga ia tidak dapat mengubah pendapatnya dan juga takdirnya. Jika memang Yuan kecil
ditakdirkan untuk ke langit maka ia akan selamat namun jika takdirnya memang
telah berada dalam genggaman raja Kematian maka sepuluh Cenglou tidak dapat
merubah sedikitpun.
“Bersabarlah, jika memang takdirnya besar maka ia akan kembali pada kalian”
Sambil menepuk pundak Zhen Shi perlahan, sang kepala desa kemudian mendesah pelan lalu berbalik. Ia berjalan keluar, pulang untuk kembali melaksanakan tugasnya sebagai kepala desa Cenglou.
Setelah kepala desa, beberapa orang lainnya yang memiliki kedudukan setara atau lebih lemah dari Zhen Shi juga mulai meninggalkan rumah duka setelah membakar dupa ataupun sesajen uang dan buah.
“Semoga Yuan Kecil bahagia disana”
“Semoga Zhen Yuan tidak dipukuli di alam neraka”
“Zhen Yuan, beristirahatlah dengan tenang!”
Berbagai ucapan doa dan harapan berkumpul untuk Zhen Yuan. Yuan melihat hal itu begitu sedih dan terpukul. Kesehatannya mulai terganggu sampai pada akhirnya ia jatuh tak sadarkan diri setelah menatap foto anaknya yang tengah tersenyum tulus.
“Yuan!!”
Zhen Shi panik, ia tidak tahu harus berbuat apa sehingga ia hanya menidurkannya pada kasur. Raut wajah Yuan yang cantik mulai memunculkan keriput- keriput yang sedikit timbul akibat kesedihannya.
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun Yuan berbaring di tempat tidur akibat penyakitnya. Ia lumpuh dan tidak dapat kembali berbicara dengan lancar.
Sampai akhirnya Tiga tahun berlalu, Yuan kecil tak kunjung kembali sesuai harapan ayahnya Zhen Shi. Perlahan tapi pasti sang Ayah juga mulai meragukan keyakinannya dan mengatakan bahwa anaknya telah meninggal 3 tahun yang lalu dalam kecelakaan yang tak disengaja.
Ia tentu telah melakukan penyelidikan mengenai kecelakan tersebut dan menyimpulkan sang anak dari salah seorang tetua sepertinya yang menjadi pelaku pendorong Yuan kecil jatuh kedalam jurang.
Namun ia mengetahui bahwa jika Zhen Shi mengatakan hal ini pada Cenglou Ye maka akan terjadi keributan terhadap tetua tersebut. Kedudukan mereka hampir sama walau yang terakhir memiliki kedudukan yang lebih tinggi baik dalam kekuatan maupun jabatan.
“Yuan, kau tinggallah dengan tenang disini. Saya memiliki beberapa urusan dengan kepala desa. Tiga bulan lagi desa Cenglou akan mengadakan kontes bakat yang baru sebab itu Kepala Ye memintaku ikut membantunya” Zhen
Shi pamit pada isrinya.
Jabatannya sebagai salah satu perangkat desa membuat dirinya harus memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan setiap kegiatan desa. Kali ini untuk yang kedua kalinya ia akan berpartisipasi dalam hal tanggung jawab untuk mengatur acara kontes bakat yang akan dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
“Pergilah sayangku. Aku tahu kau memiliki tanggung jawab hal ini, aku tidak ingin kesedihanku pada yuan kecil kita akan menjadi penghalangmu.” Istrinya, Yuan tidak menghalangi suaminya sedikitpun untuk
berangkat. Ia tahu selama tiga tahun ini ia sedikit egois karena memaksa
suaminya untuk bersamanya setiap saat.
Yuan tahu bahwa setiab beberapa bulan sang suami mendapatkan panggilan dari kepala desa namun karena berntuk kecintaannya pada sang istri membuatnya menolak beberapa kali.
“Hm, baiklah. Aku akan pergi sekarang. Kau jaga dirimu baik- baik” Zhen Shi segera berangkat menuju kantor desa yang berjarak sekitar tiga ratus meter dari rumahnya.
Di perjalanan ia melihat beberapa kali anak- anak yang kira sebaya dengan Yuan kecil dengan riang bermain dan berlatih bersama teman- temannya.
Sedikit kekecewaan dirinya sebab Yuan kecil tidak dapat berpartisipasi dalam hal tersebut. Namun entah mengapa sebuah firasat
mengatakan bahwa terdapat sebuah keajaiban yang nantinya akan terjadi pada
konstes bakat.
Firasatnya biasa terbukti sebab itu ia sedikit bersemangat untuk melakukan hal tersebut.
Lima ratus tahun yang lalu, seorang dewa bernama Xiao Yuan
mengalami keberuntungan mendapatkan warisan berkah dari langit dan bumi. Ia
mendapatkan berkah pengetahuan yang tak terbatas dari surga yang membuat
beberapa teman dan musuhnya menjadi iri kepadanya.
Berkah tersebut membawa Xiao Yuan menjadi terkenal di
kalangan para dewa di kerajaan Langit Suci. Pengetahuan yang tak terbatas
membuatnya menjadi lebih kuat sampai akhirnya menjadi salah satu calon terbaik
untuk menduduki posisi sebagai Celestial Emperor atau Kaisar Surgawi.
Ia dijuluki oleh para dewa lainnya sebagai Dewa Ilmu Dunia
dan Langit, Dewa Kebijaksanaan, dan yang paling terkenal adalah Desa
Pengetahuan. Ia mampu menguasai berbagai cabang ilmu entah itu beladiri,
pengobatan, formasi, jimat, binatang, tata semesta, bahkan melihat takdir dan
masa depan.
Namun entah mengapa berkah tersebut membawanya terhadap
kesialan yang terburuk dalam hidupnya. Para musuh serta temannya rela bekerja
sama dalam menghabisi Xiao Yuan dari belakang. Dengan berbagai kekuatan
musuhnya, ia terpaksa mengambil jalan Kelahiran kembali untuk menyelamatkan
nyawanya yang berharga.
Dengan jalan tersebut membuat Xiao Yuan dapat menyelamatkan
roh dan kesadarannya. Walaupun nantinya ia akan dibangkitkan kembali dalam
tubuh seorang yang baru saja mengalami kematian senasib dengan dirinya.
Roh dan kesadarannya terbangun dalam tubuh seorang bocah
berumur tujuh tahun. Bocah tersebut merupakan seorang pembudidaya yang lemah
bernama Zhen Yuan. Sungguh keberuntungan sebab nama mereka berdua mirip yaitu Yuan.
Dengan begitu roh dan kesadaran mereka mulai menyatu dalam
bias diri Zhen Yuan. Perlahan tapi pasti keduanya mulai menyatu dan saling
mengenal masa lalu. Akhirnya setelah tiga hari tiga malam proses penyatuan
muncullah Zhen Yuan.
‘Zhen Yuan’ mulai mempelajari kondisi lingkungan dan
keluarganya satu persatu. Ia mulai mengetahui bahwa Zhen Yuan memiliki
keluarga, ayahnya bernama Zhen Shi dan ibunya bernama Yuan tanpa marga.
Zhen Yuan merupakan seorang anak tujuh tahun yang berhasil
menjadi seorang pembudidaya dengan kekuatan hanya mencapai ranah Qi sejati
rendah. Sungguh sebuah ironi yang membuat hen Yuan menjadi pembudidaya terlemah
di dunia.
Masa lalu Xiao Yuan yang merupakan seorang dewa tidak pernah
membayangkan dirinya harus menjalani roda kelahiran kembali dan menyatu dalam
tubuh seorang pembudidaya terlemah di dunia.
Untunglah kesadaran dan ingatannya mengenai masa lalu nya
sebagai seorang dewa Pengetahuan membuat dirinya dapat menyelaraskan diri dan
memperkuat diri menjadi lebih baik. Dengan begitu, ia melewati hari-harinya
dalam jurang selama tiga tahun untuk menempa diri dan memperbaiki pondasi
tubuhnya.
“Fondasi tubuh adalah yang utama dalam ajaran beladiri Dao.
Sungguh ironi Zhen Yuan mempelajari menempa fondasi yang begitu lemah, tak heran
dirinya hanya mencapai ranah terlemah dalam umur tujuh tahun”
“Di kerajaan Holy Sky, seorang anak tujuh tahun yang
terlemah saja telah mencapai ranah QI Master. Tak heranlah mengapa hanya
kerajaan Holy Sky yang terkenal di dunia langit yang dapat mencapai surga.”
Dalam ajaran dao, pembudidaya mengenal yang namanya
tingkatan beladiri. Tingkatan tersebut telah diatur oleh surga yang mana
memiliki beberapa tingkat masing- masing. Tingkat tersebut terdiri atas Ranah
Qi, Ranah Spirit, Ranah Jiwa, Ranah Mortal,Ranah Sage, Ranah Mistik, Ranah
Bumi, Ranah Langit, dan Ranah Abadi. Dengan tingkatan terlemah Ranah Qi dan
tertinggi Ranah Abadi.
Setiap Ranah memiliki beberapa tingkatan yang berbeda,
misalkan ranah Qi yang terbagi menjadi tingkatan Qi Sejati, Qi Maju, dan Qi
Master. Lalu setiap tingkatan akan memiliki beberapa tahap yang berbeda yang
terdiri dari Rendah, Tengah, Atas, dan Tinggi. Begitu beberapa ranah dibedakan.
Namun tidak semua tingkatan terdiri Sejati, Maju dan Master
sebab beberapa ranah terdiri dari empat tingkatan dengan Awal sebagai pembuka.
Sebab itu semakin tinggi pembudidaya mencapai kekuatan maka semakin sulit pula
itu ditingkatkan.
Dalam kehidupan Xiao Yuan sewaktu menjadi Dewa biasa, ia
berada pada ranah Abadi Awal lalu berkah menunjuknya menjadi seorang dewa
pengetahuan yang membuat dirinya dapat mengembangkan kekuatannya menjadi lebih
besar sampai pada tingkat Ranah Abadi Master Tinggi.
Saat itu hanya beberapa orang yang mencapai tingkat tersebut
yang lainnya hanya mencapai ranah Abadi Maju, Sejati dan Awal. Namun kini ia
terlahir kembali dalam kekuatan terlemah di alam semesta.
“Tiga tahun, dalam waktu itu saya akan berusaha untuk
mengokohkan fondasi tubuh Zhen Yuan menjadi yang terkuat di jagat raya. Berkat
bantuan ingatanku yang berasal dari Berkah surga saya dapat menggunakan
berbagai teknik ciptaan surga itu sendiri.”
Xiao Yuan sangat optimis, ia sangat percaya bahwa dirinya
dapat kembali pada masa kejayaannya atau bahkan mencapai ketinggian yang lebih.
Sebab dalam ingatannya setelah ranah Abadi Master maka seorang dewa akan
menjadi calon Kaisar Surgawi lalu setelah itu pintu keilahian akan muncul dan
membawa sang dewa menuju ranah Ilahi yang merupakan sebuah legenda.
Tak satupun dalam sejarah Holy Sky yang dapat mencapainya.
Sebab dibutuhkan seorang dewa yang memiliki dasar surga dan menguasai berbagai
teknik surga dalam mencapai kesuksesannya. Itulah Xiao Yuan menginginkan agar
tubuhnya Zhen Yuan dapat mengolah fondasi surga sejak Qi Sejati.
Tiga tahun berlalu dengan cepat, Xiao Yuan dalam tubuh Zhen
Yuan mulai melihat keberhasilannya dalam mengola teknik surga untuk fondasi
tubuhnya. Perlahan tapi pasti Xiao Yuan akhirnya dapat menerapkan fondasi surga
tingkat Awal.
Fondasi surga yang berada dalam ingatan Xiao Yuan merupakan
sebuah teknik pengembangan tubuh tiada tanding yang diciptakan oleh surga itu
sendiri. Ia menjadi orang satu- satunya yang mengetahui rahasia surga namun
tidak dapat menerapkannya lebih jauh, ia sangat menyesal waktu itu.
Namun kini berkat Kelahiran kembali membuatnya dapat
mengelola teknik Fondasi surga menjadi lebih sempurna. Fondasi Surga dikenal
sebagai Heaven Pagoda yang mengelola sembilan teknik dasar tubuh.
Dalam setiap teknik diketahui melalui beberapa lantai
penguasaan semacam ilmu beladiri yang terdiri dari Awal, Sejati, Maju, Master
dan Ilahi. Dengan lima lantai setiap tekniknya membuat Heaven Pagoda sebagai
salah satu fondasi surga tiada tanding.
Dalam dunia biasa bebepara teknik juga sangatlah hebat namun
dibandingkan dengan teknik surga maka itu sangatlah pucat. Mereka memiliki
perbedaan yang sangat mendasar. Pada teknik dunia akan dikenal sebagai Awal,
Sejati, Maju, dan Master. Namun setiap teknik surga yang terbaik terdiri dari
lima lantai yang diakhiri oleh Ilahi.
Teknik tersebut terdiri dari Awal yang memperoyeksikan untuk mengenal dasar- dasar teknik surga. Xiao Yuan telah melatih hal ini sekitar 10 tahun pada kehidupan sebelumnya, cukup lama sebab ia melatihnya ketika telah berada dalam Ranah Abadi.
Namun kali ini cukup baginya untuk melatih teknik lantai Awal dalam jangka waktu 3 tahun untuk mencapai penguasaan tingkat Awal pada lantai pertama. Dengan begitu, ia akan bisa melanjutkan pada tingkat Sejati. Setelah sejati ada Maju dan Master lalu yang terakhir Ilahi.
Dengan mencapai tahap Ilahi maka ia akan menguasai lantai dasar dari Heaven Pagoda yang dikenal sebagai lantai kekuatan. Umumnya lantai tersebut akan dikuasai setelah berumur tiga puluh tahun dengan kekuatan melampaui ranah Qi. Tapi dengan bantuan pengetahuan Xiao, ia yakin Zhen Yuan akan mencapainya setelah berada pada Master Qi dengan umur dibawah 15 tahun.
Setelah Lantai Kekuatan maka pembudidaya akan memasuki Lantai kedua yaitu Ketahanan yang memiliki kesulitan lebih besar dari sebelumnya. Lalu kemudian setelah lantai kedua maka diketahui lantai ketiga yang disebut dengan Kecepatan.
Setelah lantai kecepatan, ada lantai Pengola Tubuh yang menjadi puncaknya penguasaan Xiao pada kehidupan awalnya. Meski begitu ia berhasil menjadi salah satu dewa terkuat yang terdapat di Kerajaan Langit Suci.
“Akhirnya perjuanganku selama 3 tahun dalam mengelola teknik lantai Kekuatan berhasil. Pencapaian Awal telah berhasil dikuasai, Dengan kekuatanku sekarang kini dapat menyamai para kultivator tingkat Qi Sejati Tengah.”
Walau Zhen Yuan hanyalah memiliki pencapaian Qi Sejati Rendah namun dengan usaha yang maksimal ia mampu mengimbangi atau mengalahkan para ahli Qi Sejati Tengah.
Zhen Yuan juga tidak akan kekurangan pengalaman bertarung sebab ia telah menjadi kultivator yang telah bersatu dengan salah satu dewa terkuat di kerajaan Langit Suci. Xiao Yuan setidaknya telah mengalami jutaan kali pertempuan yang hebat dengan jangka hidup yang menyamai keabadian.
“Xiao Yuan telah tiada, kini Zhen Yuan yang akan mengembalikan kejayaannya. Kami adalah satu dengan begitu tujuan Zhen Yuan adalah tujuanku juga dan tujuan Xiao Yuan adalah tujuan Zhen Yuan juga.”
Zhen Yuan memiliki impian untuk menjadi juara dalam pertandingan sebelumnya namun sayangnya salah satu teman kepercayaannya mendorongnya sehingga jatuh kedalam jurang yang dalam dan tewas seketika.
Kini telah 3 tahun semenjak kejadian itu sehingga pertandingan tersebut tidak lagi menjadi tujuannya. Xiao Yuan mengingat bahwa dalam ingatan Zhen sebelum ia meninggal, ia ingin kembali pada keluarganya dan menjadi kultivator hebat yang dapat membanggakan ayahnya.
Dengan begitu, Xiayo Yuan berencana kembali bertemu dengan kedua orang tuanya sekarang ini. ia mulai hari ini akan memakai nama Zhen Yuan dengan Zhen sebagai identitas Zhen Yuan dan Yuan menjadi identitas dari Xiao Yuan.
Zhen Yuan mulai mengalirkan Qi yang terdapat pada tubuhnya untuk memanjat tebing dengan mudah. Jurang tersebut cukup dalam sehingga sangat menguras tenaga Zhen Yuan namun juga membuatnya terlatih menggunakan kekuatan barunya.
Xiao Yuan tentunya memiliki segudang teknik surgawi untuk terbang sehingga Zhen Yuan dapat dengan mudah keluar dari jurang yang dalam namun dengan tingkat kekuatannya ini ia harus mencapai setidaknya Qi Master untuk menggunakan teknik Surga.
“Melatih tubuh seperti ini sangatlah efektif. Kekuatanku lebih bereaksi dan lebih terasa familir. Saya yakin jika melatih tubuh seperti ini maka ia akan dengan cepat membuka peluang untuk mempelajari teknik lantai pertama tingkat Sejati yang mana akan dapat dipelajari setelah memasuki Qi Sejati Tinggi.”
Ia menyadari ketebalan energi roh dan Qi yang terdapat di desa Cenglou sangatlah tipis ketika berhasil keluar dari jurang. Tidak heran mengapa kekuatan Zhen Yuan hanya berada pada Qi Sejati rendah.
Dengan kata lain, energi roh dan Qi yang sangat tipis dalam udara tersebut hanya dapat berguna untuk para kultivator tingkat Qi Master paling mentok.
Zhen Yuan memiliki ingatan bahwa kultivator terkuat di desa Cenglou saja hanya memiliki kekuatan Qi Sejati Atas yang bahkan tidak menyentuh Qi sejati Tinggi. Cukup satu helaian nafas saja buat kultivator Dewa untuk membunuhnya. Ia yakin bahkan dala kerajaan Langit Suci masih terdapat kultivator setingkat itu.
Zhen Yuan menarik perhatian para warga desa, kondisinya yang kumal dan kotor serta terlihat sangat tidak terawat dengan pakaian compang camping. Salah satu warga kemudian mengenal Zhen Yuan. Seorang wanita tua yang memiliki hubungan dekat dengan ibunya, Yuan.
“Yuan kecil? Kaukah itu?!” wanita tua itu histeris. Ia berteriak dengan suara serak tuanya membuat beberapa kerumunan warga heboh. Mereka kemudian kembali mengingat kejadian tiga tahun yang lalu, kematian salah satu anak tetua desa.
Zhen Yuan mengingat wanita itu. ia dipanggil sebagai bibi oleh Yuan dan sangat dekat dengan keluarganya. Tidak mungkin wanita itu melupakannya. Dengan anggukan lemah Yuan menjawab pertanyaan wanita tua itu.
“Kau benar benar Yuan kecilku? Oh tuhan apakah ini keajaibanmu?!” Wanita tua itu segera memeluk Yuan dengan erat. Tidak peduli kerumunan warga yang membuat kehebohan di sekitar jalan.
“Kau memang Yuan kecil. Aku akan memanggil Ayahmu, ayo! Kita semua sangat sedih tentang kematianmu namun sekarang, Dewa berkata lain. ia memberimu keajaiban.” Wanita itu kemudian dengan lantang menyuarakan keluh kesah dan kesedihannya.
Tidak lupa menceritakan tentang ibu Yuan yang telah sakit- sakitan setelah kejadian tersebut serta ayahnya yang menentang kematian Yuan sedetik pun. Zhen Yuan sangat tersentuh, ia sangat bersyukur memiliki kedua orang tua yang sangat menyayanginya dalam kehidupan ini.
Terharu! Itulah yang ia rasakan.
“Bibi, Saya ingin pulang. Saya rindu pada Ayah dan ibu”
“Harus, kau memang harus pulang nak. Ibumu sangat senang dengan melihatmu kembali”
Wanita tua yang dipanggil bibi oleh Yuan kemudian mengirim beberapa orang untuk mengabarkan pada Ayah Yuan yang baru saja memasuki kantor desa bersama dengan Kepala Desa Cenglou Ye.
Keduanya kemudian berjalan dengan gembira, disepanjang jalan Bibi tua menceritakan tentang kehidupan kedua orang tuanya yang terus memperihatinkan. Ayahnya hampir saja melepaskan jabatannya yang telah ia emban bertahun- tahun yang lalu akibat kematiannya.
“Tapi satu hal yang bibi tidak ketahui, bagaimana kau dapat selamat nak? Jurang tempatmu jatuh sangat dalam serta tidak seorangpun yang dapat memastikan bahwa kau selamat nak. Walau mayatmu memang tidak pernah ditemukan sejak hari itu.”
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!