NovelToon NovelToon

Sepupuku Menjadi Pengantin Pengganti Untukku

1). Prolok

Seorang wanita memakai gaun pengantin yang cantik, mondar mandir didepan kamar nya, air mata yang coba ia tahan sedari tadi kini tak bisa ia bendung lagi, sedari tadi ia hanya melihat ponsel nya dan beberapa kali melihat keluar jendela berharap calon suaminya segera datang....

"Yun, bagaimana apa Marko sudah aktif?..." Seorang perempuan paruh baya masuk untuk bertanya, perempuan yang dibalut gaun pengantin itu hanya menggeleng seraya mengusap air matanya....

"Ini sudah dua jam loh Yun kita menunggu tapi Marko belum datang juga..." Wanita itu mendekat kemudian mengusap air mata putri nya, yang sedari tadi mengalir tanpa henti...

Tak lama kemudian ponsel Yunda berdering, dengan cepat ia melihatnya dan melihat nama penelpon yang masuk...

"Siapa Yun?..."tanya mama Lasmi menunggu jawaban...

"Nita ma..."jawab Yunda lesuh, ia pun mengangkat nya, tetapi seketika terdiam saat mendengar suara diseberang telefon....

"Ha-Halo Yun, ini aku Marko, maafkan aku Yund aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini, maaf karna telah mengkhianati kamu, selama ini aku dan Nita menjalin hubungan dibelakang kamu, dan sekarang Nita sedang hamil anakku, aku tidak bisa meninggalkan dia, aku minta maaf..."tubuh Yunda merosot seketika, air mata semakin lama semakin deras mengalir, ia melempar ponsel itu kedinding hingga hancur kemudian berteriak keras...

"Akhhh dasar lelaki brengsek, hikss,, hikss...."Mama Lasmi mendekat kemudian memeluk tubuh putri semata wayang nya yang bergetar hebat karna marah....

Tak lama kemudian Seorang lelaki tua masuk, ia mendekati putri dan istrinya...

"Ada apa ini ma, kenapa dengan Yunda?..."Tanya sang papa khawatir melihat putri nya....

"Marko pa, dia lari bersama Nita...,"Jawab Mama Lasmi membuat lelaki paruh baya itu mematung ditempat...

"Nita sahabat baiknya Yunda?..."tanya lelaki itu dengan suara bergetar, Mama Lasmi mengangguk membuat lelaki tersebut semakin terkejut...

"Pa, papa,,,.."Teriak Yunda dan mama Lasmi bersamaan, mereka segera mendekati tubuh lelaki yang kini terbaring dilantai seraya memegangi dada nya....

"Papa kenapa?..."Yunda menghapus air mata nya mencoba untuk tegar, ia mengesampingkan rasa sakit hati nya, rasa takut kehilangan papa nya lebih besar dari pada rasa sakit hati yang telah ditorehkan lelaki brengsek yang selama ini ia pacari selama 2 tahun lebih...

"Mas Ilham..."Seorang laki-laki masuk dan terkejut melihat Ayah Yunda terbaring seraya menahan sakit di dada Nya,....

"Ayo kita bawa ke rumah sakit!..."Lelaki itu menyarangkan kemudian keluar untuk memanggil orang agar membantu nya mengangkat tubuh sang kakak ke mobil...

Di rumah sakit....

Yunda diam mematung diluar pintu, bibir nya bergetar menahan tangis tetapi air matanya tak bisa ia tahan untuk tidak keluar, mata nya terus menatap pria yang kini sedang ditangani oleh Dokter dan beberapa suster, rasa benci didalam hati Yunda terhadap dua orang yang telah mengkhianati nya kian mengguncang hati nya, tangan nya terkepal kuat,...

"kamu yang tenang nak om yakin papamu akan baik-baik saja..."Yunda menoleh kemudian langsung memeluk lelaki itu...

"Om aku takut papa pergi ninggalin aku, aku sangat takut..."

"Dia Kuat Yund, Om Irfan yakin, kamu yang tenang ya!!!..."Om Irfan membalas pelukan ponakan nya mencoba menguatkan perempuan yang kini sedang lemah itu, mata nya juga tak luput dari sang kakak, ada sedikit rasa takut jika saudara kembar nya itu akan pergi meninggalkan nya....

Tak lama kemudian, Dokter pun keluar, Mama Lasmi langsung berdiri dan mempertanyakan keadaan sang suami, Yunda dan Om Irfan pun langsung mendekat....

"Dok bagaimana keadaan suami saya, dia baik-baik saja kan tidak ada yang terjadi padanya kan Dok?..."tanya mama Lasmi terlihat begitu panik, sadari tadi ia terus menerus mengeluarkan air mata, takut terjadi sesuatu pada sang suami....

"Keadaan nya sangat buruk, sebaiknya jangan membuat dia berpikir terlalu keras atau banyak pikiran, itu akan membuat keadaan nya sangat buruk dan kemungkinan akan meninggal dunia..."Ujar Dokter menjelaskan, Yunda tak bisa lagi menahan air matanya, semua ini gara-gara dirinya yang keras kepala ingin menikah dengan Marko, sebenarnya mama Lasmi dan papa Ilham melarang nya berhubungan dengan Marko tetapi karna Yunda dibutakan oleh cinta terhadap Marko, ia pun melawan orang tua nya bahkan mengancam akan bunuh diri jika mama dan papa nya tidak memberikan restu....

"Maafin Yunda pa, semua ini salah Yunda yang tidak mendengar papa jika Marko bukan lelaki baik-baik, maafin Yunda Pa...."Yunda terduduk dilantai menyesali perbuatannya yang telah percaya pada lelaki brengsek seperti Marko, kini ia telah tau jika kedua orang tua nya memang benar....

"Yunda sayang jangan seperti ini!,, Tidak ada yang tau jika akhirnya akan terjadi hal yang tidak kita inginkan jangan membuat papamu semakin sedih, kamu harus kuat demi papa dan mamamu, tunjukkan kalau kamu bisa bahagia tanpa lelaki busuk itu...."Ujar Om Irfan memberi nasehat, Yunda menghapus air matanya kemudian menatap mama nya yang tersenyum pada nya, Yunda pun berdiri dan menubruk tubuh sang mama dengan pelukan....

Satu Minggu kemudian, Om Irfan yang mendengar kabar jika kakak kembarnya sudah sadar segera kerumah sakit, ia sangat senang karna saudaranya telah sadar...

"Mas Ilham, syukurlah mas sudah sadar, semua orang sangat cemas,...."Ujar Om Irfan seraya duduk di kursi tepat dan samping ranjang sang kakak, Papa Ilham hanya tersenyum tipis, tapi tatapan nya hanya menatap langit-langit, air mata tiada hentinya mengalir dari sudut mata nya....

"Mas tidak perlu memikirkan hal buruk tentang kemarin, seiring berjalannya waktu semua akan baik-baik saja..."Ujar Om Irfan tidak ingin kakak nya banyak pikiran....

"Bagaimana aku bisa hidup tenang dengan omongan tetangga yang akan membicarakan keluarga ku Fan, aku tidak bisa, semua itu sangat menyakitkan..."Ujar Papa Ilham terdengar kecewa dengan peristiwa ini, Yunda hanya menunduk, berkali-kali ia mengusap air mata nya yang tidak bisa diajak kompromi....

"Bagaimana aku bisa tenang mendengar orang-orang membicarakan putriku?..."

"Mas tenang saja, tidak ada yang akan membicarakan keluarga mas, aku yakin, karna Yuda akan menikahi Yunda,...."Ujar Om Irfan dengan penuh keyakinan, Papa Ilham langsung menatap nya begitupun mama Lasmi dan Yunda...

Yuda Aditama adalah putra satu-satunya Om Irfan yang sekarang berada di Amerika, Yuda sudah tinggal disana sejak sekolah tingkat smp dan ia sudah pulang karna permintaan papa nya setelah terjadi masalah besar pada keluarga kakak nya...

"Apa dia mau menikah dengan adik sepupunya sendiri?..."tanya papa Ilham menatap penuh harap pada sang adik, Om Irfan mengangguk yakin, mama Lasmi tidak mengeluarkan suara apapun, apapun keputusan sang suami ia pun hanya bisa setuju...

"Tapi Om Pa, aku dan kak Yuda tidak sa...."

"Yunda, tidak usah membantah lagi, apa kamu tidak lihat keadaan papamu, kami sudah pernah menuruti keinginan kamu untuk menikahi dengan Marko tapi apa yang terjadi, dia malah mengkhianati mu dan pergi bersama sahabat mu sendiri, jadi kali ini jangan membantah...."Ucapan sang mama membuat Yunda diam, sebenarnya dia sangat tidak setuju tetapi mengingat keadaan papa nya itu pun dengan berat hati menyetujui,....

2). Permintaan Papa

Setelah dari rumah sakit, Om Irfan pun kembali kerumah nya, saat ia masuk, terlihat Yuda sudah ada diruang keluarga mengontrol dengan istrinya, Laras Maharani,...

"Itu papamu sudah datang,... Ujar mama Laras seraya menunjuk sang suami yang telah berjalan keruang tamu, Yuda menolah dan langsung berdiri untuk menyambut sang papa, kedua nya berpelukan seraya melepas rindu satu sama lain....

"Anak papa sudah besar ternyata, papa tidak menyangka dulu kamu masih bayi, sekarang sudah segede ini..."Irfan menepuk pundak sang putra, sejenak ia berpikir untuk memberitahu niat nya tetapi ia urungkan mengingat putra nya masih capek karna menempuh perjalanan jauh pikir nya...

"Pa ma, Yuda kekamar dulu ya, Yuda ingin istirahat..."Pamit Yuda mencium pipi sang mama kemudian beralih kepada nya...

"Iya sayang, selamat istirahat...,"setelah pamit untuk istirahat Yuda pun melangkah menaiki tangga satu persatuan meninggalkan pasangan pasutri itu di ruang tamu....

"Ma papa dan mas Ilham sudah sepakat untuk menikahkan Yuda dengan Yunda, doakan papa semoga bisa membujuk Yuda agar mau menikah dengan adik sepupunya..."Ucapan Irfan membuat mama Laras memekik kaget, ia menggeleng keras tidak menyetujui rencana sang suami....

"Mama nga setuju pa, papa ini apa-apa masa mau menikahkan Yuda dengan Yunda, papa kan tau sendiri kalau keluarga mereka tidak sebanding dengan keluarga kita, mau ditaruh mana muka mama,?..."Mama Laras benar-benar tidak setuju, Irfan yang mendengar kakak nya dihina tersulut emosi sampai-sampai ia memukul meja didepan nya....

"Jaga bicaramu Laras, jangan pernah kamu menghina saudaraku, aku tidak suka dengan dengan hinaan mu itu, kamu setuju ataupun tidak semua itu tidak akan pernah merubah keputusan ku menikahkan Yunda dengan Yuda..."Ujar Irfan dengan tatapan tajam ia memilih pergi dari sana untuk menghindari pertengkaran dengan sang istri...

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerima Yunda sebagai menantu ku, tidak akan pernah, mereka itu tidak sebanding dengan kami, aku akan melakukan segala cara untuk menggagalkan rencana kamu mas..."Ujar mama Laras dengan tangan terkepal...

Keesokan paginya, suasana dimeja makan tampak hening, yang terdengar hanya bunyi sendok dan garpu yang sedang beradu diatas piring, sekali-kali Irfan melihat putranya, ia berniat menyampaikan maksud nya untuk menikahkan Yuda dengan Yunda...

"Yud, apa kamu sudah mendengar kabar tentang adik sepupumu Yunda?..."tanya Irfan pelan-pelan, mama Laras menatap suami nya dengan tatapan tajam tapi lelaki paruh baya itu tidak mempedulikan nya...

" Yuda dengar kok pa, kasihan yang om Ilham sampai masuk rumah sakit, nggak kebayang kalau kita yang berada di posisi nya..."jawab Yuda seraya meneguk air yang baru saja ia ambil...

"Semua itu juga gara-gara Yunda, sudah dilarang sama orang tua nya masih saja ngoto mau menikah dengan pacarnya, kena karma nyakan..."Laras ikut menimpali membuat Irfan melotot tajam, seketika Laras diam karna takut suami nya marah...

"Maka dari itu papa dan Om kamu Mas Ilham sepakat untuk menikahkan kalian berdua jika Mas Ilham sudah keluar dari rumah sakit...."Ujar Irfan menyampaikan maksud nya, Yuda langsung melepas sendok yang sedang ia pegang, tatapan nya beralih pada sang papa yang sedang menatap nya, kemudian tertawa lepas karna menganggap sang papa sedang bercanda....

"Papa ini ada-ada saja, jangan becanda pa itu tidak lucu..."Ujar Yuda menggeleng kan kepala nya....

"Papa sedang tidak bercanda Yud, papa serius, setelah mas Ilham sembuh kamu dan Yunda akan segera menikah..."wajah Yuda langsung menegang, ia melihat kearah mama nya yang hanya menggelinding kan bahu nya tidak ingin ikut campur....

"Pa, itu semua nggak mungkin terjadi, aku dan Yunda tidak saling mencintai, Yunda itu adik aku pa, bisa-bisa nya papa menjadikan aku sebagai pengganti untuk sepupuku sendiri, ini sangat tidak masuk diakal, aku tidak setuju pa sampai kapanpun tidak akan pernah setuju..."Yuda tidak habis pikir bisa-bisa nya papa nya mengambil keputusan tanpa meminta persetujuan nya....

"Yud, Papa minta tolong sama kamu Yud, anggap saja ini permintaan pertama dan terakhir yang papa minta pada kamu, papa tidak mau sampai terjadi sesuatu pada kakak papa Yud, dia keluarga satu-satunya yang papa punya setelah kakek dan nenek kamu meninggal,..."pinta papa Irfan mengatupkan kedua tangan nya...

"Aku nggak bisa pa, tolong jangan paksa Yuda, Yuda ini sudah besar, sudah bisa menentukan masa depan sendiri,..."Yuda berdiri kemudian meninggalkan ruang makan, Sang papa segera menyusul, apapun akan ia lakukan agar Yuda mau menikah dengan Yunda....

"Yuda papa minta tolong turuti permintaan papa nak, jika perlu papa akan bersujud di kaki kamu agar kamu mau menuruti papa untuk kali ini saja,..."Seketika Yuda berhenti, ia membalikkan badan nya dan melihat sang papa berlutut....

"Pa tolong jangan lakukan ini, aku tidak ingin papa berlutut, itu akan membuat ku berdosa pa tolong!!..."Yuda berjalan kearah papa nya meminta lelaki itu untuk berdiri tetapi Irfan menolak....

"Papa akan berlutut jika perlu bersujud di kaki kamu Yud, yang penting kamu mau menuruti permintaan papa..."Yuda menghela napas berat, kemudian memejamkan mata sejenak, ia seakan menarik semua pasokan oksigen kemudian menghembuskan nya secara perlahan....

"Baiklah pa, Yuda setuju, Yuda akan menikah dengan Yunda, tapi tolong jangan lakukan ini lagi..."Irfan tersenyum bahagia, ia langsung berdiri dan memeluk putra nya seraya terus berterima kasih...

" Terima kasih Yuda, terima kasih telah menuruti permintaan papa,..."Yuda mengangguk lemah dalam pelukan papa nya, ia tidak tau ini keputusan yang tepat atau salah tapi ia ini semua untuk papa nya yang selama ini selalu memberikan apa yang dia inginkan tanpa pernah menolak sekalipun, mama Laras yang berdiri tak jauh dari sana hanya menggerutu dan menyampaikan sumpah serapah, sungguh ia berjanji akan membuat Yunda dan keluarga nya menyesali telah meracuni pikiran suami nya...

Setelah Yuda setuju, Papa Irfan pun segera menuju rumah saudara kembar nya untuk menyampaikan jika Yuda setuju dan menyusun jadwal pernikahan, karna saudara kembar nya telah pulang dari rumah sakit tadi pagi...

"Mas bagaimana keadaan mu apa sudah membaik?..."Ilham mengangguk ringan seraya menyandarkan punggung nya disofa dibantu oleh Lasmi, sementara Yunda sedang membuat kopi untuk Om nya...

"Bagaimana apa Yuda setuju untuk menikah dengan Yunda?...."tanya Ilham menatap adik nya dalam-dalam, ia tidak ingin terlalu berharap karna tidak ingin kecewa lagi...

"Yuda setuju mas, secepatnya kita akan menikahkan mereka berdua, maka dari itu mas banyak-banyak istirahat agar mas cepat sembuh dan segera menikahkan mereka berdua..."Ilham mengangguk senang, semoga kali ini pernikahan putri nya berjalan dengan lancar...

Di Dapur Yunda hanya menghela napas panjang mendengar percakapan antara papa nya dan Om nya, dia hanya bisa pasrah jika harus dengan kakak sepupu nya.....

3) Jangan berharap

Yunda masuk kedalam restoran mencari sosok lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suami nya, cukup lama ia mencari ia pun melihat Yuda yang duduk dipojok dekat jendela, Yunda berjalan kesana dan langsung duduk, Yuda yang melihat Yunda duduk sama sekali tak bergeming seakan kehadiran adik sepupunya itu sama sekali tak ia inginkan, sebenarnya waktu kecil mereka cukup dekat dan bermain bersama tapi sejak Dion pindah keluar negeri hubungan kedua nya menjadi jauh dan sekarang mereka harus diperhadapkan dengan sebuh pernikahan yang tidak di inginkan membuat kedua nya saling membenci satu sama lain....

"Kakak kenapa mau menerima pernikahan ini, kenapa kakak tidak menolaknya?...."Yunda bertanya dengan suara yang sedikit meninggi sampai orang disekitarnya menoleh kearah mereka berdua...

"Kenapa kamu sendiri tidak menolak, dan malah menyetujui nya?..."Yunda terdiam saat Yuda bertanya balik padanya,....

"Karna aku tidak ingin membuat papa kecewa lagi, kemarin aku mengecewakan nya sampai-sampai aku hampir kehilangan papa, dan aku tidak mau papa sampai pergi dalam hidup aku...."jawab Yunda menunduk, Yuda tersenyum mengejek Membuat Yunda kesal.....

"Aku pun sama seperti mu, tidak ingin mengecewakan papaku Yun, aku sudah mencoba menolak tapi papa memaksa ku dan memohon, sampai-sampai ia ingin mencium kakiku, aku bukan lelaki durhaka, dan apa kamu tau kenapa papa sampai ingin melakukan hal yang tak sepantasnya ia lakukan? Semua itu karna papamu, dia memikirkan perasaan dan keselamatan papamu tanpa memikirkan perasaanku Yunda, semua itu karna keluarga mu...."Yunda tercengang, sampai segitunya om Irfan memikirkan perasaan papa nya,....

"Aku sangat minta maaf kak, gara-gara keluargaku kakak harus menyetujui pernikahan ini aku minta maaf...."Yunda tertunduk menahan tangis yang ingin pecah, tapi sebisa mungkin ia tahan...

"Aku ingin kita membuat perjanjian, setelah menikah kamu tidak boleh iktu campur urusanku begitu pun aku, aku tidak akan pernah ikut campur dalam urusanmu, dan juga setelah menikah kamu akan tinggal di rumahku, kamu tidak boleh melarang ku dekat dengan wanita manapun, dan kamu jangan berharap jika pernikahan ini akan berjalan dengan mulus dan mengharapkan cinta dariku karna sampai kapan pun aku tidak akan pernah tertarik dengan mu, apa kau setuju?....."Yunda mengangguk setuju, sekarang yang ia pikirkan adalah kesehatan dan kebahagiaan ayah nya, untuk urusan cinta, Yunda tidak ingin percaya lagi dengan yang namanya cinta,...

"Baiklah kak aku setuju...."jawab nya pasrah....

Yuda mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu dan menyimpannya di meja lalu berdiri dan meninggalkan Yunda yang diam saja melihat kepergian nya.....

"Semoga ini yang terbaik untuk hidup ku, aku akan berusaha menerima pernikahan ini walaupun berat...."Yunda memanggil pelayan kemudian menyerahkan uang yang disimpan Yuda untuk membayar pesanan yang bahkan Mereka belum sentuh sama sekali kemudian Yunda pun pulang kerumah....

.....

Sesampainya di rumah, Yunda langsung masuk kedalam kamar nya, menjatuhkan diri diatas jangan, andai kedua orang itu tidak mengkhianati nya mungkin sekarang statusnya sudah berubah menjadi istri dari Marko, sayang sekali orang-orang yang ia percayai ternyata orang yang paling membuat nya kecewa, sekarang ia harus menikah dengan kakak sepupu nya yang sama sekali tak menginginkan pernikahan ini terjadi sama seperti nya, namun sayang karna ketidak becusan nya dalam memilih laki-laki hingga di tinggal nikah membuat ia pasrah dengan kemauan sang papa....

Papa Ilham sebenarnya lebih dulu berkeluarga, mereka pun pernah memiliki anak laki-laki, kakak dari Yunda yang di beri nama Yoga, tapi sayang usia nya hanya bisa bertahan hingga umur 3 tahun, ia meninggal dunia dipelukan sang papa,....

Yunda menatap langit-langit kamar, masih memikirkan pernikahan nya yang batal, kecewa, sakit hati, marah bercampur menjadi satu, tanpa sadar, mata nya pun mulai tertutup membawanya masuk kedalam mimpi.....

Tok tok tok....

Yunda terbangun saat mendengar pintu kamar nya diketuk, segera ia bangun dan menuju pintu kamar nya....

"Sayang kamu baru bangun, siap-siap ya malam ini kita akan kerumah om Irfan membahas tentang pernikahan kamu dan kakak sepupu kamu, dandan yang cantik ya...."Yunda menarik napas panjang saat mendengar tentang pernikahan nya bersama Yuda ingin sekali menolak untuk datang tapi ia tidak ingin membuat kedua orang tua nya kembali kecewa....

"Iya ma, Yunda siap-siap dulu ya...."Mama Lasmi mengangguk kemudian Yunda pun menutup pintu saat mama nya telah pergi dari depan pintu kamarnya, gegas Yunda menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya....

"Baru juga bertemu tadi siang ini mau ketemu lagi, akhhh malas banget sebenarnya tapi aku ngak mau membuat papa kecewa lagi...."Yunda menatap dirinya didalam cermin cantik dan elegan itu lah yang bisa disebut dari penampilan nya kini, tapi semua hanya dari penampilan luarnya saja tidak didalam hati nya....

"Yunda, ayo sayang nanti keburu malam...."teriak mama Lasmi dari luar pintu kamar, dengan langkah gontai Yunda pun berjalan keluar dari kamar terlihat kedua orang tua nya sudah menunggu didepan pintu....

"Wajah kamu kok lesuh gitu sih sayang, yang semangat donk, jangan cemberut gitu...."Mama Lasmi pun berusaha untuk membujuk sang putri agar tidak cemberut, walaupun ia tau jika anak nya enggan untuk dijodohkan, tapi ia pun tak bisa berbuat apa-apa untuk putrinya karna semua ia telah menjadi keputusan dari sang suami yang tak bisa di bantahkan....

.....

Sekitar 30 menit perjalanan, mereka pun sampai, terlihat om Irfan berdiri didepan pintu ditemani oleh sang istri, menyunggingkan senyuman ramah pada kakak dan juga kakak iparnya yang sebenar lagi akan menjadi besan....

"Selama datang mas, mbak, silahkan masuk,...."sapa Om Irfan kepada kakak dan kakak iparnya, mereka pun masuk kedalam, begitu juga dengan Yunda....

"Duduk dulu mas, kita ngobrol santai dulu seraya menunggu Yuda yang tengah bersiap,..."Om Irfan mempersiapkan tamu spesial nya untuk duduk dan menyuruh pelayan menyiapkan minuman dan cemilan untuk menemani mereka mengobrol sampai pindah kemeja makan....

"Bagaimana keadaan mu mas apa sudah membaik?...."tanya mas Irfan memperhatikan tubuh kakak nya yang semakin kurus saja....

"Keadaan mas baik-baik saja Fan, kamu tidak perlu khawatir...."

Mereka pun mengobrol santai, sekali-kali membahas masa kecil kedua lelaki itu, Laras hanya diam saja malas untuk ikut berkomentar, jika bukan karna ancaman Suaminya dia lebih memilih untuk tidur daripada ikut terlibat dalam pembahasan yang tidak penting ini....

Sementara Yunda, perempuan itu hanya diam saja, mencoba untuk menenagkan hati dan pikirannya yang sangat kacau, ingin sekali ia berteriak jika dia tidak ingin menikah dengan kakak sepupunya karna mereka tak saling mencintai tapi mulut nya seakan dikunci rapat-rapat, sehingga ia hanya diam saja mendengar kan papa dan Om nya bercerita.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!