NovelToon NovelToon

MY STUPID SEKRETARIS

Episode 1

Hari ini Mikhayla lulus pasca sarjana dan pulang ke Tanah air dia memang tidak mengambil jalur cepat seperti kedua kembarannya yang sekarang sudah memegang perusahaan papa Rendra di bidang mereka masing masing, umur 22 tahun Mikhayla baru lulus.

" Sayang kau sudah lulus, mau bekerja di perusahaan mana, nanti papa atur." kata Narendra pada putrinya yang baru pulang.

" No pa, Kay akan coba pengalaman baru, kayla akan mencoba melamar pekerjaan di luar milik keluarga kita, kay kan cewek jadi ndak perlulah capek ngurus perusahaan, bikin pusing." jawab Santai Mikhayla.

" Mikha mikha, enak di panggil mikha kan gampang." ledek Narendra.

" ih papa selalu begitu." cemberut Mikha

" hahaha, memang papa kenapa, papa ini papa paling ganteng sedunia. Jawab Rendra.

" ma lihat itu suami narsis mama, sudah tua juga masih saja narsis." Protes Mikha.

" iyain sajalah biar seneng, memangnya mau kerja di mana?" Tanya Raisha.

" Tadi cek di ponsel ada lowongan di pt Alexander, perusahaan berlian besar itu lho, Kay daftar ke sana ya ma, kay suka sekali seni. dan kayla akan menyamar jadi wanita biasa bukan putri cantiknya Narendra ibrahim, kan tidak seru nantinya. " Mohon Mikha sambil menangkupkan kedu tangannya di dada, meminta pada mama Raisha untuk membujuk suaminya.

" Pa, biarkan saja Mikha mencari pengalaman kerja, biar dia tahu bagaimana menjadi seorang pegawai, dan jika memimpin salah satu perusahaan papa, dia akan faham suka duka dari bawahannya, dan siapa tahu Putri kita akan segera mendapat jodohnya di sana." kat Raisha membantu putrinya merayu Rendra.

" Tapi ma, kalau dia punya jabatan, maka akan semakin gampang mencari jodoh." Jawab Rendra.

" Papa lupa, pengalaman papa dulu, terkadang mereka hanya akan melihat dari keluarga mana berasal, sebanding tidak, tapi kalau Mikha mendapatkan jodoh yang tidak melihat kedudukan keluarga dia, maka itu adalah yang terbaik pa." imbuh Raisha lagi.

" Seperti kita dulu ma, keluarga papa tidak pernah memandang dari golongan mama berasal, sampai akhirnya Oma Kim membuat drama supaya mama mau menikahi pria lumpuh seperti papa waktu itu." Kata Rendra.

" Jadi waktu itu kalian membuat drama, dan menjebak ku ?" heran Raisha.

" Hehehe , tapi akhirnya mama jadi bucin kan dengan papa yang luar biasa ganteng serta genius ini bahkan tidak ada duanya di dunia ini." narsis Rendra.

" Ma suami mama ini kok, tidak sembuh sembuh sih penyakitnya, heran deh Aku." Mikha menepuk jidatnya mendengar bualan sang ayah.

" Iya deh iya papa setuju, tapi kau harus hati hati dan jangan lemot, heran deh papa, perasaan hormon genius papa sudah papa transfer ke semua anak anak papa, tapi yang satu ini kok rada rada beda ya." Canda Rendra.

" Biarin, kan ini khas Kayla supaya beda pa hehe." Jawab Mikha.

" Oh iya pa, kayla lupa kemaren Mike pesen apa ya ke papa kok baru saja keinget ya." Mikha lupa menyampaikan pesan dari Mike, tapi lupa juga apa itu.

" Memang pesan apa kakakmu?" Tanya Rendra.

" Entahlah, nanti papa telpon saja dia, lupa Kay nya pa, hehe." Cengir Mikha.

" Sudah sudah, sudah malam ini, kita istirahat saja, dan papa hubungi saja Mike, menanyakan apa pesannya, pada papa."Akhirnya Raisha menengahi obrolan mereka yang nantinya pasti akan berbuntut panjang.

" Oh iya Cecil belum pulang ma, dari tournya?" tanya Mikha tentang si bungsu.

"Belum paling besok." jawab mama Raisha.

" Padahal sudah kangen banget kay dengan Si imut itu, tapi kayla lebih cantik dari dia." Narsis Mikha.

Mikhaila sebenarnya ank yang genius, bahkan dia bisa menghafal semua naskah atau bacaan yang dia baca atau dia dengar walau cuma sekali baca saja, tapi terkadang dia suka lemot, dan lelet dalam menangkap pesan khusus. Dasar orang aneh, kalau mode lemotnya kambuh, bisa membuat orang darah tinggi.

" Mama yakin mengijinkan Mikha bekerja di luar, bahkan tanpa embel embel nama keluarga kita?" Tanya Rendra dengan cemas.

" Mama percaya dengan anak anak mama, mereka pasti punya caranya sendiri untuk sukses, dan biarkan kelemahan Mikha menjadi kelebihan dan keunikan anak mu itu pa." Jawab Raisha.

" Baiklah, kalai ibu ratu sudah memberi titah, hamba akan ikut apa keputusan bunda ratu, tapi papa akan tetap mengawasi dia dari jauh."Jawab Rendra yang akhirnya mau mengalah.

" Dasar posesif, selain narsis posesif juga suamiku ini." Raisha menangkup kedua pipi Narendra dengan gemes. Tapi bukan Rendra namamya kalau tidak menggunakan kesempatan tersebut, untuk menggoda sang dokter. Dia menggendong Raisha ke kamar mereka.

" Ma honeymoon yuk, anak anak sudah pada dewasa yang 2 sudah sukses memimpin perusahaan papa, yang satu ini juga sudah mau kerja, yang satu juga sudah kuliah kedokteran, kita buatkan adik untuk mereka yuk, biar tidak sepi rumah ini, papa jadi tidak ada saingan dong." bisik Rendra.

" Yang ada kita itu, harusnya menimang cucu pa, bukan buat anak, mana ada papa absen buatnya, lembur iya." Bibir Raisha menjadi manyun lima senti. Rendra langsung menyambar bibir menggoda wanita yang sudah menemaninya selama ini, sudah sabar menghadapi semua ulah dan kenarsisan dia, dan sudah setia apapun profesinya, asal semua demi kebaikan.

" Tidak apa apa ma, mumpung masih kuat, kalau kita jarang olahraga bisa loyo dan cepat tua." bisik Rendra.

" Halah modus." Jawab Raisha.

"Biarin, biar modus mama cinta kan." goda Rendra.

Mikhayla yang sudah masuk ke dalam kamarnya menyiapkan semua Persyaratan untuk melamar kerja di perusahaan berlian besar itu.

" Melamar jadi apaya?" gumam Mikha yang bingung, dia suka menggambar dan mendesain, jadi Mikha memutuskan untuk melamar di bagian perencanaan.

" Lamaran sudah, pakaian? bagai baju yang bagaimana ya, kalau kita melamar kerja." Mikha mengetuk ngetuk ujung hidung mancungnya untuk berfikir.

"Ah, oon sekali sih kau kayla , yang jelas memakai pakaian hitam putih, kemeja putih bawahan hitam."Gumam Mikha lagi, dia beranjak dari dudunya lalu ke ruang ganti, dia memilah milah pakaiannya sampai berkali kali kali, tapi tidak ada satupun yang berwarna putih, apalagi kemeja. Mika tidak begitu menyukai warna putih, menurut dia warna putih itu warna yang sakral, dan sering kotor, kecuali kalau ada even even tertentu.

" Masih harus beli ini, oke besok kau harus beli baju kemeja putih Mikhayla, ingat kemeja putih, sekaligus beberapa pakaian kantor oke, jangan lupa." Mikha mengingatkan dirinya sendiri supaya tidak lupa, tapi kalau dialog panjang, bahkan pidato panjang sekaligus Mikha bisa mengulang apa saja yang pembicara katakan tanpa ada terlewat sedikitpun.

"Bobok cantik dulu ah, besok jalan jalan dulu, baru kita mulai petualangan kita Mikha, eh kok Mikha, Kayla dong, kay, jadi ikut ikutan Papa, dan orang rumah saja, Mikha memang wadah kue apa, atau press Mika." gumam Mikha.

Gadis itu bersih bersih dan langsung bobok cantik di queen kasurnya, tanpa ada gangguan apapun hingga subuh. Mikha bangun ketika Mama Raisha menggedor pintunya untuk bangun Subuh berjamaah dengan papa Rendra

Episode 2

Raisha mengetok kamar Mikha hingga tiga kali, tapi belum ada sahutan, lalu Raisha menggedor nya, meski jam masih menunjuk di angka 4.30 waktu indonesia barat tepatnya Jakarta.

" Mikha, buka pintunya sudah subuh nak, papa sudah menunggu kita." panggil Raisha.

Mikha segera segera bangun dari tidurnya mendengar suara Pintu serta suara mamanya.

" Astaga, ternyata sudah pagi." Gumam Mikha, lalu dia segera membukakan pintu untuk sang mama.

"Maaf ma, saking nyenyak nya tidur Mikha, Mikha jadi kesiangan." kata Mikha sambil mengucek Matanya.

" iya tidak apa apa, ayo buruan gosok gigi, wudhu, dan ikut berjamaah nanti papa bisa ceramah sampai waktu dhuha." Raisha mengingatkan Mikha supaya Rendra tidak kuliah subuh.

" Hehe, iya ma siap, Mikha siap siap ya ma." Mikha kembal ke dalam untuk ke kamar mandi dan bersiap, lalu memakai mukenanya, baru menuju ke mushola keluarga.

Setelah semua beres Mikha berencana joging sebentar, mengejar sang papa yang baru saja keluar duluan.

" Pa, tunggu Mikha." panggil Mikha.

Rendra menoleh ke arah putrinya dan mereka lari pagi bersama, kalau Raisha jangan di tanya dia kemana, yang pasti dapur adalah tempatnya, keluarganya lebih suka masakan Raisha dari pada beli di restoran mewah, apalagi Rendra.

Keluarga itu memang tidak mau menonjolkan kelebihan mereka, bahkan Raisha dan Rendra juga tidak mau pindah dari rumah yang penuh kenangan ini dari pada harus tinggal di mansion mewah, mereka cuma mereka cuma merenovasi dan merubah desainnya. Rumah ini malah tertutup oleh Rumah yang disediakan oleh pengawal Rendra.

" pa biasanya apa yang di tanyakan saat wawancara?" tanya Mikha supaya tidak nervous.

"Papa tidak tahu, itu sudah menjadi tugas om James, kamu cukup bawa cv kamu lalu jawab semua pertanyaan mereka, kan beres." Jawab Rendra.

" Ih papa, kalau di ajak ngomong selalu tidak serius menjawabnya." kesal Mikha.

" Justru itu yang membuat papa di cintai semuanya, have fun, ceria dan tidak tegang, hiburan itu perlu sayang." Elak Rendra.

" Orang seperti ini kok bisa za ,jdi mafia, gak pantes." sindir Mikha.

" Papa sih bukan mafia tapi paman dan bibimu itu, papa cuma bergerak di belakang layar, musuh musuh malah mengira papa ini idiot dulunya, tapi ternyata papa lebih menakutkan dari si pete." Jawab Rendra.

"Iya percaya, tuan Narendra Ibrahim memang is the best." Mikha mengacungkan dua jempolnya untuk sang ayah.

Mereka joging di sekitar komplek rumah mereka dengan santai.

Setelah Sarapan Semua kembali ke rutinitas masing masing, Mikha memutuskan untuk ke mall saja membeli kemeja putih yang dia perlukan untuk melamar kerja besok.

Mikha memarkir mobilnya dan dia langsung keluar saja, tanpa membawa dompet dan kunci mobil juga masih menancap di tempatnya, Mikha langsung masuk ke mall, jalan jalan lalu ke butik pakaian kerja.

"Ada yamg bisa di bantu kak?" tanya pelayan.

" Saya mau cari pakaian kerja kak, dan kemeja putih juga untuk interview." jawab Mikha.

pegawai butik tadi membantu memilih beberapa set baju kantor, serta kemeja putih yang Mikha pesan.

"Masih adalagi kak yang di butuhkan?" tanya pegawai.

" Itu dulu saja deh kak, nanti bisa beli lagi kalau kurang." Jawab Mikha. Mereka menuku kw kasir untuk menyelesaikan pembayaran Baju baju tersebut.

" Berapa Kak semuanya?" Tanya Mikha dengan santai, dia belum sadar ada yang kurang dalam dirinya.

" totalnya, 2.8 juta kak, itu sudah di diskon seratus ribu yang seharusnya 2,9 juta jadi 2,8 juta." Jawab mbak kasir.

" Pakai kartu bisa kan kak?" tanya Mikha sambil meraba pundaknya, lalu punggungnya.

" Lho di mana tas gue?" bingung Mikha.

" memang tadi ditaruh di mana?" tanya kasir tersebut yang sudah mulai sewot.

" Sepertinya saya pakai kak, atau tertinggal di mobil ya?" pikir Mikha.

" Kalau mau modus jangan di sini kak, atau cuma mau mengerjai kami saja?" kata Kasir sudah mulai ngegas.

" Anita, lo lihat kakak ini tadi di taruh dimana?" tanya kasir tersebut kepada pelayan yang melayani Mikha tadi.

" Tidak kak, kakak ini masuk tidak membawa apa apa." Jawab Anita.

"Sebentar, gue ingat-ingat dulu dimana tas gue." seperti biasa, Mikha mengetuk ngetuk hidungnya kalau berfikir.

" Halah miskin saja belagu, kalau tidak punya uang jangan main di mall, pakai beli baju di butik segala." sindir mbak kasir.

" Bawa kok kak, sungguh cuma tertinggal di mobil saja, sebentar gue ambil dulu tasnya di mobil, ini kuncinya." Mikha merogoh saku celananya, kunci mobilnya juga tidak ada.

" Kunci mobil gue?" Mikha menepuk jidatnya sendiri ingat kalau dia tadi main keluar saja, tanpa mencabut kunci mobil dia juga.

" Gaswat ini, kak simpan dulu pilihan gue tadi, sebentar lagi gue balik lagi." Mikha berpesan pada kasir dan pramuniaga tadi untuk, menyimpan pakaian yang sudah dipilihnya tadi. Mikha berlari ke tempat parkir, mendekati mobil sport mewahnya.

Tidak jauh mobil tersebut berdiri seorang pengawal bayangan yang di kirim Rendra untuk membantu masalah anak- anaknya selama mereka tidak bisa menanganinya. pengawal tersebut menjaga mobil Mikha jika ada yang mendekat dan berbuat jahat, pengawal tersebut juga membawa kunci serepnya.

Mikhayla berhenti tepat di samping mobil tepat di sisi kanan ruang kemudi.

" hah hah hah, kok bisa bisanya gue lupa tidak mencabut kunci mobil ini, untung kau masih selamat pinky, kalau tidak, bisa- bisa gue merangkak pulangnya." Gumam.

" Mikha memegang handle pintu mobilnya, tapi tidak bisa di buka, Mikha baru ingat kalau mobilnya akan terkunci otomatis setelah di tutup, dan bisa di buka kalau dari dalam.

" Ih terkunci lagi." Kesal Mikha, gadis itu mengintip ke dalam mobil, di lihatnya, tas ransel kecilnya masih duduk manis di kursi penumpang sedangkan kunci mobilnya juga masih tertancap di tempatnya.

" Mikhayla, is stupid you, dasar stupid, oon kok bisa lupa, mana handphone juga di dalam tas pula, bagaimana dong." mikha mengusap mukanya dengan kasar dan menyesali kecerobohannya.

Di saat itu, seorang laki-laki berpakaian serba hitam menyodorkan sebuah kunci mobil pada Mikha.

" Silahkan di buka nona." Kata Pengawal.

" Hehe, Doni terima kasih ya, pasti papa yang mengirim kamu untuk memata matai gue." kesal Mikha, sambil meraih kunci serep tersebut.

" Lebih tepatnya menjaga, bukan memata matai, jangan khawatir, saya tidak akan keluar kalau tidak dalam keadaan terdesak, Nona." jawab Doni dengan tegas

Mikha membuka pintu mobilnya dan mengembalikan kunci serep tersebut pada Doni.

" Oke permisi nona, selamat berbelanja kembali." Kata Doni dan pergi entah kemana.

Mikha mengambil tasnya dan tidak lupa mencabut kunci mobilnya, lalu kembali ke butik yang tadi.

Episode 3

Mikha kembali ke butik yang tadi dia tinggalkan, Mikha mau membayar belanjaannya tadi.

" Kak, mau bayar belanjaan gue tadi." Kata Mikha pada kasir yang sedang sibuk mengoleskan lipstik pada bibirnya, dia tidak menghiraukan panggilan Mikha. bahkan sampai 3 kali, tapi tetap masa bodoh kasir tadi.

" Kaaaak, saya mau bayaaaaaar."Mikha berteriak di telinga mbak Kasirnya dengan keras, kasir tadi kaget, dan telinganya langsung berdengung, lipstiknya sudah sampai ke pipi, bahkan pengunjung butik yang tadinya asyik memilih kaget mendengar teriakan Mikha. Manager butik yang kebetulan ada di sana ,mendekati Kasir tersebut dan Mikha.

" Ada yang bisa saya bantu nona, kenap anda bisa berteriak sekeras itu." ucap Manager butik.

" Anda bosnya tante, kebetulan ini kasir tante sombong sekali dia tidak mau menjawab panggilan saya, bahkan sudah sampai 3 kali saya memanggilnya, dia tetap sibuk berdandan."Mikha mengadu pada manager tersebut.

" sari, apa yang kau lakukan susah bosan kerja." bentak manager.

" Maaf bu, saya masih ingin kerja, adik ini saja yang modus bu, tadi dia kemari belanja, total belanjanya 2.9 juta, eh akhirnya pura pura luar ketinggalan di mobil lah, ini lah, kunci mobilnya ketinggalan lah, tidak punya uang jangan belagu, masih kecil juga mau menipu." jawab sinis kasir tadi, sambil membersihkan lipstiknya yang belepotan.

" Enak saja, bilang gue modus, masih kecil, umur gue sudah 22 tahun kak, elonya aja yang terlihat tua." Jawab Mikha dengan sewot juga, lalu di beralih memandang ke manager butik.

" Tante tadi tas saya memang tertinggal di mobil, dan saya sudah berpesan dengan kasir anda untuk menyimpannya sebentar, tapi ketika saya balik, dia malah berpura pira jadi patung, jadi patung sungguhan, sukurin lo." Ledek Mikha ke Sari si kasir sombong.

" lalu mana tasnya, dompet dan kunci mobilnya?" tanya Sari.

" Ini tas saya tante, dompet, ponsel dan semuanya ada di dalam, ini kunci mobilnya, tadi masih menancap di tempatnya, saya lupa melepasnya." jawab Mikha ke manager butik, dan meletakkan ransel kecil serta kunci mobilnya di atas meja kasir, Kasir yang tadinya sombong langsung melongo melihat logo kunci mobil Milik Mikha.

" Biasa kali kak melihatnya, untung saja pinky tidak du bawa kabur orang tadi." kata Mikha penuh kemenangan. Sari hanya bisa menelan salivanya dengan kasar.

" Mana belanjaan adik ini sekarang?" tanya Manager.

" Su sudah sa saya suruh Anita untuk mengembalikan ke tempat semula." Jawab Sari gugup.

Anita mendekati mereka membawa kantong belanjaan Mikha tadi, dia sengaja menunggu sebelum jam kerjanya habis, baru mengembalikan belanjaan itu, karena tidak di ambil pemiliknya.

" Ini bu, belanjaan adik ini tadi masih tetap di dalam kantong, silahkan di periksa." kata Anita. Dia menyerahkan kantong belanjaan Mikha ke manager Butik.

Sang manager minta Mikha untuk meriksa kembali isinya.

" Nona silahkan periksa kembali belanjaannya, apa ada yang berkurang? tanya manager. Mikha memeriksa kembali belanjaannya, dan semua masih utuh.

"Lengkap tante, dan berapa tadi totalnya, kalau bukan karena hem putih yang mau di pakai, ogah gue bertemu lagi dengan kasir songong itu." kesal Mikha.

" Total semua 2.9.juta dan anda cukup bayar 2,7 juta, sebagai permintaan maaf kami Nona." jawab Manager. Mikha menyerahkan kartu saktinya yang berwarna hitam, untuk di gesek.

" Tante gesek 3 juta ya, yang 300 untuk kak Anita, sebagai bonus melayani saya dengan baik tadi." kata Mikha.

" Baik nona , silahkan tulis pin nya disini."Pinta manager. Ira menekan beberapa buah angka untuk membuka sandi cm black chart tersebut.

"Terima kasih nona, transaksi sudah berhasil, next berkunjung lagi ya nona." Kata Manager.

Mikha segera keluar dari butik tersebut dan melanjutkan jalan jalannya, dia membeli beberapa aksesoris untuk mempercantik penampilannya, setelah itu ke toko sepatu.

Mikha memilih sepatu yang nyaman untuk di pakai dirinya.

Disana dia menyaksikan drama sepasang kekasih yang berantem gara gara sepatu. Mikha tersenyum sendiri meihat hal itu, dan membayangkan apakah dia juga seperti itu kalau punya pacar nanti, apalagi kalau Penyakit tulalitnya kambuh.

" Ngapain lo senyum senyum? meledek?" ketus sang wanita.

" Enggak kok kak, ini lagi coba sepatu aja, ternyata kekecilan, dari ukurannya tidak cocok , jadi gue tersebut saja menutupi rasa kesal." Jawab Mikha asal saja.

" Huh." perempuan tadi keluar dari toko dengan perasaan kesal san dongkol.

"Kak, saya ambil yang hitam dan abu ini saja, ini yang paling nyaman dan haknya tidak terlalu tinggi." Kata Mikha.

Di kantor Alexander.

Hari ini Axel uring uringan tidak jelas, pekerjaannya berantakan hari ini karena tidak cuma satu perempuan yang datang ke kantornya, bahkan mengaku sebagai tunangan dia, mereka penggemar Axel yang sukses dan ingin menjadi pacar pengusaha berlian itu.

" Brian, apa sudah mendapatkan kandidat sekretaris untuk saya, kalai perlu dia pandai bela diri supaya bisa menghadapi wanita wanita kurang kerjaan itu."Kesal Axel.

"Besok interview akan di mulai tuan, semoga kita mendapatkan yang sesuai, atau kita pasang satpam saja atau bodyguard saja untuk menghalangi perempuan perempuan itu masuk kemari tuan. " Usul Brian.

" Lo tahu sendirikan, bagaimana bar barnya wanita yang sudah nekad, dan untuk apa bodyguard seperti artis saja." jawab Brian.

"Anda tahu tuan Narendra ibrahim?" tanya Brian

" Ya kenapa?" heran Axel.

" Kita bisa sewa bodyguard bayangan pada beliau, mereka di latih profesional." jawab Brian.

" Kita cari sekretaris saja dulu, sekalian bisa meringankan tugas lo juga." jawab Axel.

" Oke, memang lo itu nurun bokap lo deh, di gilai cewek cewek, hehe." Cengir Brian.

" Ya sudah balik ke ruangan lo, dan jangan lupa, besok dapatkan sekretaris baru untuk gue, yang bisa melayani gue dengan baik." ucap Axel.

" Wih melayani dalam bentuk apanih? kelakar Brian. Axel melemparkan bolpoinnya ke arah Brian yang arah pembicaraannya sudah tidak jelas. Untung Brian bisa segera menghindar dari lemparan maut tersebut.

" Sori bos bercanda, jangan tegang tegang, gue doakan lo dapat jodoh cewek narsis bar bar, biar seru, satu seperti kulkas dua pintu, satu narsis, seperti tuan dan nyonya." kata Brian.

" Mau di cut gajinya?" kesal Axel.

" Jangan dong bos, bagaimana bayar cicilan mobilnya kalau begini." jawab Brian.

" Saya permisi dulu tuan, mau mengemban tugas dulu." Brian segera kabur dari ruangan Axel dan kembali ke ruangannya, bosnya ini sama dengan ayahnya, dia sukses memimpin perusahaan tapi nol dalam masalah cinta.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!