NovelToon NovelToon

The Duke'S Only Beloved Fiancé

Bab 1 Ingatan Kehidupan Sebelumnya

Seorang gadis bernama Clara Fragrante yang hidupnya penuh kemewahan dan kebahagiaan menikmati hidupnya dengan nyaman sebagai seorang putri keluarga bangsawan tanpa memikirkan apapun karena dia memiliki segalanya. Akan tetapi itu tidak bertahan lama karena semenjak dirinya tercebur ke dalam danau milik keluarganya secara tidak sengaja terpeleset, seketika semua ingatan dari masa lalunya kembali masuk ke dalam ingatan kehidupannya di masa kini.

Ingatan kehidupannya yang lalu dimulai dari kehidupan masa kecilnya di masa lalu, kesehariannya bersama dengan teman lamanya di kehidupan sebelumnya hingga kematiannya yang mati konyol, karena menangis tersedu-sedu selama berhari-hari menangisi kematian satu-satunya sahabatnya yang sangat berharga untuk dirinya, sebab dia adalah satu-satunya teman yang bisa di ajak dalam berbicara mengenai hobi yang sama. Dan saat ini dia malah bereinkarnasi ke dalam novel kedua yang sahabatnya tulis sewaktu sewaktu sahabatnya masih hidup dan begitu juga dengan dirinya.

Beruntungnya dia bukan tokoh utama novel ini ataupun tokoh antagonis di dalam novel ini karena dia tidak ingin hidup sulit, jadi hanya menjadi seorang karakter figuran saja sudah cukup untuk dirinya menikmati alur novel yang akan dimulai ini. Bertahun-tahun berlalu sejak dia mendapatkan ingatan kehidupan masa lalunya dan kini dia bisa melihat dengan jelas awal cerita novel itu dimulai.

"Nona Clara, jangan sering-sering membaca novel hingga larut malam,"

"Anda tau bukan kalau hari ini anda akan menghadiri sebuah pesta, bagaimana bisa anda datang ke pesta dengan mata panda itu?" ucap sang pelayan yang selalu merawat gadis itu dengan tatapan khawatir

"Jean, kamu tidak perlu khawatir,"

"Karena membaca novel artinya kamu menikmati waktu muda," ucap Clara dengan senyuman bangga dan percaya diri karena merasa ucapannya yang paling benar

Pelayan yang mendengarkan ucapan dari nona yang dia rawat hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, karena sudah tidak tertolong lagi hobi nona bangsawan yang dia rawat ini. Setelah berbincang sebentar, Clara mulai di dandani dan di persiapkan untuk menghadiri pesta seperti perempuan bangsawan pada umumnya. Sebab ini juga Clara sangat membenci pesta karena dia harus menggunakan korset dan gaun yang sangat sulit untuk di kenakan.

Clara tidak akan bisa menolak pesta ini karena kerajaan yang mengadakan pesta besar ini untuk merayakan kembalinya para prajurit yang berhasil menang di medan perang dan di sini dia juga akan bisa melihat kisah dari cerita ini dimulai di mana seorang pemeran utama laki-laki dan antagonis laki-laki pulang membawa seorang gadis yang merupakan gadis suci yang membantu mereka di medan perang, karena gadis itu tidak sengaja tersesat pada saat di tengah hutan.

Sore hari kemudian Clara langsung berangkat ke istana kerajaan, setelah sampai di istana kerajaan Clara yang masih tidak terbiasa dengan kereta kuda yang padahal sudah sering dia naiki membuat dirinya mual hingga akhirnya dirinya pergi ke taman dulu sebelum pesta dimulai. Sesampainya di taman tanpa sengaja dia melihat beberapa bangsawan perempuan yang sedang berbincang-bincang dan mereka mendengarkan ucapan makian tentang sosok laki-laki bangsawan yang merupakan salah satu tokoh penting di novel ini yaitu pemeran antagonis.

Karakter yang sangat dia sukai karena dia sangat mencintai pemeran utama, walaupun dia tertolak oleh pemeran utama perempuan karena sering membunuh orang yang tidak suka dengan pemeran utama novel ini hingga akhirnya antagonis itu malah di hukum mati karena percobaan pembunuhan kepada putra mahkota.

"Bukankah sangat mengerikan seorang Duke Freiheit yang menghabisi banyak prajurit musuh dengan tatapan haus darah hingga hampir membunuh pasukan sendiri?" ucap bangsawan A dengan tatapan ngeri dan ketakutan membayangkan yang terjadi

"Aku setuju dan aku dengar-dengar baru-baru ini raja akan menjodohkan dia dengan seorang gadis untuk membuatnya menikah,"

"Tapi siapa gadis yang bersedia menjadi tunangan dari seorang Duke yang haus darah dan tatapan yang menyeramkan begitu?" ucap bangsawan B yang menyambung pembicaraan dengan bangsawan A

"Aku yakin tidak akan ada perempuan yang menginginkan dia sebagai pasangan bahkan perempuan suci itu aku rasa hanya bersikap baik kepada seorang Duke yang berhati iblis," ucap Bangsawan C yang ikut dalam pembicaraan

Clara tidak menyangka ada seseorang yang berani berbicara buruk kepada orang yang telah hampir mati di medan perang demi kerajaan ini. Clara memberanikan diri berjalan ke arah para gadis-gadis bangsawan yang terlihat asik dalam membicarakan seseorang dari belakang.

"Sepertinya akhir-akhir ini banyak gadis bangsawan yang tidak mendapatkan pendidikan dalam berbicara tentang seseorang ya?"

"Tidak bersyukur jika negeri ini diberikan orang yang sangat luar biasa dalam melindungi kerajaan kalian malah berbicara buruk tentang orang itu,"

"Apakah menurut kalian perempuan seperti kalian layak dikatakan sebagai bangsawan? Duke banyak berkorban tapi kalian banyak berbicara buruk bagaimana kalau kalian mencoba pergi ke medan perang sekali-kali untuk liburan begitu?" ucap Clara sambil mengeluarkan kipas tangannya menutupi wajahnya untuk menyindir para bangsawan itu

Gadis-gadis bangsawan yang kesal itu saling bertatapan memberikan isyarat hingga salah satu dari mereka maju untuk mewakili.

"Kamu ikut campur dalam pembicaraan seseorang bukankah kamu terlihat sudah cukup hebat, kalau begitu biar aku yang menampar dirimu supaya kamu tau diri," ucap salah satu gadis yang melayangkan tangannya

Clara yang melihat tangan yang melayang hampir mengenai pipinya memutuskan untuk menutup mata, akan tetapi pada saat dia menutup matanya tidak terasa sama sekali ada tangan yang berhasil mendarat ke pipi miliknya. Clara kemudian membuka matanya perlahan dan betapa terkejutnya dia melihat Duke berhati iblis yang dibicarakan oleh gadis-gadis bangsawan ini menahan tangan gadis yang hampir melayangkan tamparan kepada wajahnya.

"Sebagai seorang gadis bangsawan kalian ingin menampar wajah seseorang karena tidak terima dengan ucapannya? Sangat-sangat tidak layak menjadi seorang bangsawan,"

"Aku penasaran apakah otak kalian tertinggal di rumah hingga tidak bisa berpikir lebih bijaksana dalam bertindak?" ucap sang Duke dengan tatapan dingin kepada gadis-gadis yang ada di depannya

Tidak lama setelah dia mengucapkan itu, dilepaskan tangan gadis itu dan para gadis bangsawan itu lari secepat kilat dengan wajah yang pucat ketakutan melihat orang yang dibicarakan ada di depan mereka. Clara terdiam dan tidak menyangka kalau ucapannya barusan ada orang yang mendengarkan dan orang itu adalah duke langsung, setelah itu Clara menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya untuk membuat dirinya tenang, setelah itu dia mulai berbicara dengan sang duke.

"Apakah anda mendengarkan ucapan yang mereka katakan? Dan apakah anda mendengarkan juga ucapan yang saya katakan?"

"Tolong katakan karena aku ingin mengetahuinya,"

The Duke's Only Beloved Fiancé

Bab 2 Mau Berdansa Denganku?

Clara yang menanyakan pertanyaan kepada sang Duke hanya di jawab dengan diam yang lama oleh sang Duke hingga akhirnya duke menganggukkan kepalanya tanpa pikir panjang seketika itu membuat Clara cukup malu hingga merasa ingin memesan peti dan menguburkan dirinya sendiri, karena dia berjanji kepada dirinya ingin melindungi karakter antagonis yang dia sukai tanpa harus diketahui oleh siapapun kalau dia membelanya.

"Terima kasih telah membelaku, tetapi apakah kamu baik-baik saja? Wajahmu cukup merah,"

"Kamu tidak sakit kan?" tanya sang duke yang masih dengan nada yang dingin

Dengan wajah memerah dan cukup malu dia memberikan hormat tanpa sepatah kata dan kemudian pergi meninggalkan sang duke sendirian di taman itu. Sang Duke merasa kalau gadis yang baru dia temui adalah gadis yang sangat aneh karena dia melarikan diri hanya dengan pertanyaan yang mengkhawatirkan keadaannya.

"Gadis yang cukup aneh dan misterius,"

"Aku harap nanti kita bertemu lagi lady," gumam sang Duke yang melihat sang gadis melarikan diri seperti tupai kecil

"Kamu mau sampai kapan di sana? Pesta dansa sebentar lagi dimulai? Dan bisakah kamu tidak tersenyum Dain? Rasanya agak menyeramkan sejak terakhir kali kamu menangis karena patah hati kepada nona Grace yang menikah dengan Tuan Ian,"

"Setelah itu kamu pergi ke peperangan dengan gila bersama dengan pangeran kalian membabi buta menghabisi musuh karena sakit hati tidak bisa mendapatkan gadis impian," ucap laki-laki itu dengan seringai sambil membenarkan kacamatanya

"Kamu adalah bawahan yang cukup berani dan aku tidak pergi perang karena patah hati, tetapi itu semua karena hanya aku satu-satunya yang belum menikah di antara kami berlima dan mereka saling khawatir untuk ikut pergi ke peperangan oleh karena itu aku mengambil peran itu,"

"Dan aku tidak menyangka kalau orang-orang akan berbicara buruk tentangku di belakang kecuali keempat temanku tetapi ternyata ada juga seorang gadis itu membelaku dan gadis itu jadi cukup menarik perhatianku," ucap sang Duke dengan senyuman tipis kemudian berjalan ke ruangan pesta di adakan sedangkan laki-laki yang berkacamata di sampingnya hanya bisa kebingungan dan merinding dengan tuannya yang tiba-tiba bersikap seperti itu.

Di pesta dansa Clara akhirnya sampai di tempat aula pesta yang diadakan dengan nafas yang tersengal-sengal karena kelelahan harus berlari dari taman ke tempat itu dengan gaun yang lumayan berat dan tebal.

"Akhirnya aku bisa sampai ke tempat pesta ini," Gumam Clara dengan senyuman terpaksa karena semua orang yang terlihat akan memperhatikan dirinya

Sang raja tidak lama masuk ke dalam ruangan aula pesta dansa di ikuti oleh putra mahkota, gadis suci dan lima Duke yang memasuki ruangan. Sesampainya sang raja duduk di kursi perjamuan, diikuti oleh keempat Duke yang langsung pergi ke sudut ruangan karena tidak suka menjadi pusat perhatian karena sudah ada tokoh utama yang hadir sebab memenangkan perang.

Clara yang bisa melihat karakter favoritnya berada di atas panggung merasa sedikit senang dan bersyukur karena dia bisa melihat dengan jelas sosok laki-laki itu di atas panggung yang berdiri di sana. Clara tau kalau laki-laki itu pasti akan bergabung dengan Duke lainnya berada di sudut ruangan karena mereka tidak suka dengan perhatian berlebihan. Clara tentu mengetahui sangat jelas informasi itu karena dia telah membaca semua isi novel yang di tulis sahabat lamanya ini.

Tidak lama kemudian pesta dimulai setelah ucapan pembukaan dari sang raja selesai, semua orang mencari pasangan dansa mereka untuk berdansa, ketika sang putra mahkota telah berjalan ke arah tengah pesta dengan gadis suci maka semuanya langsung bisa berdansa. Clara memperhatikan dengan jelas dansa dan pasangan yang begitu serasi di tengah-tengah ruang dansa itu, memang itu mungkin adalah aura dari pemeran utama yang dia baca.

"Apakah lady yang cantik dan manis ini ingin berdansa denganku?"

"Aku pikir anda tidak memiliki pasangan jadi seharusnya tidak masalah bukan jika saya berdansa dengan anda," ucap sosok laki-laki yang berjalan ke arah Clara dengan uluran tangan menunggu jawaban dari Clara

Clara terdiam sejenak dan berusaha memproses siapa sosok laki-laki di depannya, karena tidak percaya dengan laki-laki yang mengajaknya berdansa secara tiba-tiba seperti ini.

"Ummm... yang mulia Duke apakah anda tidak salah orang?" tanya Clara dengan suara yang pelan dan kepala tertunduk kepada sosok laki-laki yang berada di depannya saat ini

Sang duke hanya bisa tersenyum melihat Clara yang terlihat seperti tupai kecil yang pemalu tanpa peduli kalau semua orang melihat dengan tatapan ketakutan, karena senyuman yang ditunjukkan terlihat menyeramkan dari sudut pandang para tamu yang memperhatikan, sedangkan dari sudut pandang Clara kalau Duke saat ini mungkin salah orang untuk di ajak berdansa, tapi dia saat ini hanya diam dan tidak berbicara.

"Nona tidak mungkin anda menolak saya di depan umum bukan?"

"Nona tau ini mungkin saja adalah kesempatan yang bagus untuk anda terima sebagai penghargaan dari orang yang anda bela di taman," Bisik sang Duke ke telinga Clara membuat wajahnya memerah, ketika dia sadar kalau wajahnya panas seketika Clara menenangkan diri dengan menarik nafas panjang karena saat ini dia menjadi pusat perhatian tatapan para bangsawan yang penasaran ada hubungan apa seorang Duke dengan seorang bangsawan kecil yang hampir tidak pernah terlihat wajahnya

Setelah cukup tenang, Clara menerima tawaran berdansa dari sang Duke. Semua orang bangsawan langsung menjadikan gadis itu topik perbincangan dari seorang gadis yang dipaksa seorang tiran untuk berdansa sampai seorang Duke yang akan merencanakan hal jahat untuk gadis yang di ajak berdansa, walaupun semuanya hanya berbisik tapi suara mereka tidak bisa dikatakan sebagai berbisik karena terdengar hingga telinga Clara.

"Nona yang cantik, apakah anda tidak menikmati dansa bersama saya?" ucap sang Duke dengan senyuman yang terlihat sedikit lembut

"Yang mulia Duke, bukan seperti itu hanya saja saya tidak mengira kalau anda akan berdansa dengan saya,"

"Saya pikir anda akan berdansa dengan gadis suci yang telah membantu negeri ini," ucap Clara yang masih dengan kepala tertunduk dan gelengan pelan

"Kamu harus tau tidak semua penyihir di izinkan untuk mendekati seorang gadis suci itu termasuk denganku karena kekuatan suci dan sihir milikku memiliki sedikit perbedaan,"

"Tapi kamu tenang bukan karena itu aku menjadikan nona cantik ini sebagai sebuah pengganti," ucap sang Duke hanya di jawab anggukan paham oleh Clara

Tidak lama kemudian lagi pertama selesai, Clara dan Duke saling memberikan hormat kemudian berpisah. Beberapa gadis bangsawan kemudian langsung mendatanginya karena penasaran apa yang dilakukan oleh Duke kepada gadis itu.

"Apakah kalian tidak memiliki tata krama sebagai seorang bangsawan? Datang berbondong-bondong ke seorang gadis yang baru saja ingin beristirahat,"

The Duke's Only Beloved Fiancé

Bab 3 Sakit

Dua orang gadis berjalan sambil menggunakan kipas tangan untuk menutupi wajah ke arah kerumunan bangsawan yang tiba-tiba mengerumuni Clara yang baru saja selesai berdansa dan ingin beristirahat dengan tatapan tajam dan dingin. Clara tidak mengerti di mana salahnya tetapi di saat itu juga semua perempuan bangsawan langsung pergi pelan-pelan karena dua gadis ini.

"Kamu ikut aku ke ruangan istirahat ada hal yang ingin kami berdua bicarakan denganmu," ucap salah seorang gadis itu ke arah Clara

Clara cukup mengerti tata krama para bangsawan, terutama tentang gadis yang memegang kipas tangan menutupi wajahnya artinya dia sedang merendahkan dirimu secara tidak langsung. Clara awalnya ingin menolak ajakan dari dua gadis bangsawan itu tetapi melihat gadis-gadis bangsawan yang tadinya mengerumuninya tiba-tiba bubar begitu saja membuatnya yakin kalau dua gadis yang ada di depannya bukanlah bangsawan yang biasa melainkan gadis yang memiliki gelar yang tinggi.

"Baiklah, saya akan mengikuti anda," ucap Clara yang kemudian dibawa oleh kedua gadis itu ke sebuah ruangan yang besar dan mewah dibandingkan ruangan istirahat lainnya

Terlihat di dalam ruangan itu hanya ruangan yang kosong dan mengisahkan mereka bertiga di dalam ruangan itu. Kedua gadis itu langsung duduk menyisakan Clara yang berdiri kebingungan karena tidak tau apa-apa.

"Apakah kamu hanya akan berdiri? Bukankah setelah berdansa itu kamu lelah? Tenanglah kami menarik dirimu ke sini bukan untuk memakan atau memberikan hukuman kepadamu,"

"Duke Freiheit, meminta tolong langsung kepada kami untuk membawamu ikut istirahat karena dia tau para bangsawan berlidah dua itu akan mencari tau apa yang terjadi tentang hubunganmu dan dirinya,"

"Kami adalah temannya,"

"Namaku Grace Reicher aku seorang duchess yang memimpin keluargaku dan istri dari Duke Winzig dan yang ada di sebelahku adalah Asha Edelstein sama sepertiku seorang duchess karena keluarga Duke Reicher dan Edelstein tidak memiliki pewaris tapi tidak bisa di hilangkan begitu saja sang raja mengizinkan kami untuk memimpin keluarga sampai pewaris kami lahir dan dia juga istri dari Duke Aelfraed,"

"Kamu bisa memanggil kami nama langsung," ucap Grace dengan senyuman dan tatapan lembut ke arah Clara

Clara langsung memperkenalkan diri dengan sopan dan meminta untuk dipanggil dengan nama juga. Perkenalan yang singkat dan sifat yang ramah dari Grace dan Asha membuat Clara merasa nyaman hingga lupa waktu kalau pesta telah selesai.

"Clara, kamu benar-benar gadis yang manis dan baik,"

"Sayang sekali waktu ini terlalu singkat, tapi kami akan mengundangmu ke pesta teh kami nanti untuk melanjutkan perbincangan ini," ucap Grace dengan tatapan yang berbinar-binar kepada Clara

Tidak lama setelah puas Grace mengucapkan kata-kata perpisahan yang panjang, Clara pulang ke rumahnya dan langsung merebahkan dirinya di atas kasur tanpa mengganti pakaian karena dia lelah terhadap apa yang terjadi di pesta.

Keesokan harinya, pada saat Clara ingin bangun tidur seluruh tubuhnya sakit karena dia tidak pernah banyak bergerak selama dia menjalani kehidupan dan kemarin adalah pertama kalinya dia berlari padahal tidak pernah berolahraga. Orang tuanya yang khawatir dengan cepat memanggil dokter untuk memeriksa putrinya yang padahal hanya encok karena tidak bergerak.

Mendengarkan berita Clara yang sakit dengan cepat sang Duke Freiheit langsung berkunjung saat itu juga ke mansion keluarga Fragrante, walaupun dia di teriaki dan di tahan oleh bawahannya tapi tidak ada yang bisa membuatnya berhenti.

"Dain, bisakah kamu mengerjakan pekerjaan dulu sebelum berangkat,"

"Dan bagaimana kamu bisa tau rumor dia sakit lebih cepat dibandingkan para pelayan yang sering bergosip jangan bilang kamu meminta mata-mata untuk mengawasinya dan memantau kegiatannya setiap hari secara langsung?" ucap sang bawahan yang memeluk kaki Duke supaya dia tidak pergi atau lari keluar dari ruangan kerjanya karena masih segunung dokumen yang menunggu arahan dari sang duke

"Aku memang menepatkan mata-mata ke mansion keluarga Fragrante tetapi mata-mata itu adalah pengawal untuk melindungi dirinya,"

"Dan bukankah aku memiliki bawahan buat apa kalau bukan buat menggantikan aku bekerja," ucap Dain dengan seringai ke arah orang di depannya

"Bagaimana kalau gadis itu tau kalau anda menempatkan mata-mata di mansionnya? Dia mungkin akan ketakutan dan tidak ingin lagi bertemu dengan anda walaupun anda tertarik untuk bertemu dengannya,"

"Gadis itu pasti juga akan curiga dengan laki-laki yang datang ke mansionnya tiba-tiba padahal tidak ada berita yang beredar," ucap sang bawahan dengan menaikkan kacamatanya berusaha membuat atasannya tidak pergi ke mansion orang semena-mena

Dain mengangguk mengerti dengan ucapan yang di katakan oleh bawahannya karena itu cukup masuk akal. Dia mengurungkan niatnya untuk pergi dan duduk di kursi kerjanya, akan tetapi bukannya mengerjakan pekerjaannya dia malah menulis surat kunjungan ke keluarga Fragrante supaya bisa menjenguk gadis itu.

"Dimohon sangat jangan bersikap gila seperti ini yang mulia Duke,"

"Anda bisa jadi patah hati untuk kedua kalinya, karena tidak ada perempuan yang suka terburu-buru sama seperti istriku,"

"Akan tetapi, jika anda bekerja keras di depan kertas dokumen yang menumpuk ini semua gadis pasti akan sangat senang,"

"Lebih baik anda mengirimkan bunga sebagai ucapan sembuh maka gadis itu pasti juga cukup senang," ucap sang bawahan langsung bisa membuat gerakan tangan Dain berhenti menulis dan langsung mengerjakan dokumennya dan meminta bawahannya untuk melakukan itu saja

Bawahannya kini cukup mengerti betapa rendahnya kecerdasan atasannya, karena cinta hingga bisa di minta untuk mengerjakan pekerjaannya hanya dengan ucapan yang sedikit omong kosong dan bumbu yang meyakinkan, tapi untunglah bisa diminta mengerjakan pekerjaan kalau begitu. Disisi lain Clara saat ini sedang merebahkan diri seharian di tempat tidurnya dengan berbagai buku novel yang menemaninya karena tidak bisa bergerak ataupun pergi kemanapun.

Tiba-tiba banyak pelayan masuk ke dalam kamarnya mengantarkan bunga hingga membuat kamarnya penuh dengan bunga. Clara tentu kebingungan karena dia tidak pernah mendapatkan bunga banyak ini dari siapapun bahkan dari keluarganya sendiri, ini pertama kalinya dia kebingungan dengan semua bunga yang datang entah darimana.

"Nona, ini adalah bunga yang diantarkan dari kediaman duke Freiheit,"

"Ini juga surat yang diantarkan bersamaan dengan bunga yang dikirim," ucap sang pelayan sambil menyerahkan surat kepada Clara yang masih kebingungan dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh seorang Duke kepadanya hingga dia diberikan banyak perhatian

"Baiklah, terima kasih,"

"Tapi, aku sangat yakin kalau berita aku sakit tidak akan sampai terdengar ke dunia bangsawan apalagi sampai terdengar ke telinga seorang Duke,"

"Apakah kamu mata-mata dari keluarga Fragrante?"

The Duke's Only Beloved Fiancé

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!