Seorang wanita cantik,menuju ke sebuah villa. Seseorang kepercayaannya, memberikan informasi tentang suaminya tengah merayakan ulangtahun anak kecil.
Katrina, seorang anak tunggal sekaligus menjalankan perusahaan almarhum orangtuanya. Yang di pimpin oleh sang suami, menjalin rumah tangga selama 5 tahun. Akhirnya Katrina, menyerahkan suaminya untuk menjadi CEO perusahaan tersebut.
Sepanjang perjalanan ke villa,derai air matanya mengalir deras. Apakah sang suami selingkuh di belakangnya selama ini, sedangkan dirinya tengah mengandung buah hati mereka yang masih berusia 3 bulan.
Tiba di sebuah villa mewah,di ambang pintu terhias balon-balon warna-warni. Katrina, mendapatkan informasi jika villa tersebut di beli oleh suaminya untuk seseorang.
Sorotan matanya memerah, manahan amarahnya. Dadanya sesak sekali, melihat sang suami memakan kue pemberian dari seorang anak kecil berusia 7 tahun.
Degggg....
Kedua lutut Katrina,merasa lemah dan berpegangan pada dinding. Matanya melihat sekeliling ruangan tersebut,ada paman,bibi, kedua anak mereka.Suami tercinta,kedua mertuanya dan kedua adik iparnya. Ada seorang wanita, tengah mengelus-elus rambut panjang bocah kecil di sampingnya.
Sedangkan sang suami, berdekatan dengan seorang wanita cantik. Mereka semua terlihat sangat bahagia,tanpa menyadari kedatangannya.
lalu kenapa paman dan bibinya menyimpan rahasia ini? Apakah paman dan bibinya, memiliki rahasia dan ada tujuan lain.
Suara anak kecil tersebut, memanggil suaminya dengan sebutan ayah. Katrina, seakan-akan tidak percaya apa yang di lihatnya.
Beribu-ribu pertanyaan untuk di lontarkan kepada mereka, hatinya sangat sakit dan perih. Pemandangan begitu menyakitkan baginya, buliran air mata terus berjatuhan.
"Kak Katrina,". Kata salah satu adik iparnya, langsung syok melihat sang Kakak ipar. Tengah menonton kebahagiaan mereka,dimana merayakan ulangtahun keponakan.
Degggg...
Semua orang langsung menatap Katrina,tanpa berkedip sekalipun. Mereka semua terkejut melihat sesosok wanita,dari wajahnya sangat jelas menahan amarah.
"Katrina,aku bisa jelaskan". Ucap Rendy,sang suami. Dia langsung berlarian ke arah istrinya,yang sudah gelabakan ketangkap basah. Diam-diam merayakan ulang tahun,di sebuah villa mewah.
"Katrina,kamu jangan salah paham yah". Kata Linda,bibi Katrina. Keluarga dari ayahnya,yang sudah meninggal 7 tahun yang lalu.
"Cukup! Aku tidak mau mendengar penjelasan dari kalian". Bentak Katrina, dadanya naik turun mengontrol dirinya. "Aku sudah tau semuanya, Rendy".
Plakkkk...
Katrina, menampar wajah suaminya itu. Tepat di hadapan keluarga, istri dan anaknya.
"Beraninya kamu menampar suami mu sendiri!". Rendy, terkejut dengan sikap istrinya.
"Lancang sekali kamu, Rendy. Tanpa aku,kalian bukanlah siapa-siapa. Aku yang mengangkat derajat kalian, inikah balasannya ha?". Bentak Katrina, beralih menatap tajam ke istri suaminya itu.
"Katrina,jangan salah paham dulu. Dia...".
"Tidak perlu lagi di tutupi mas,". Wanita itu, langsung memotong perkataan suaminya. "Kenalkan namaku Bella. Istri pertamanya mas Rendy,anak kami berusia 7 tahun. Berkat menikah denganmu ,kami menikmati kehidupan mewah ini". Wanita itu, tersenyum sumringah tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.
Plakkkk....
"Katrina!". Teriak ibu mertuanya,ketika Katrina menampar wajah Bella.
"Kamu...!". Bella, menahan pipinya terasa perih.
"Wanita tidak tahu malu, sama dengan Kalian semua. Berhati iblis, tidak punya hati". Teriak Katrina, menggelegar seisi ruangan.
Rendy,nampak tak percaya dengan sikap Katrina. Berani sekali menampar wajah Bella,ibu dari anaknya. "Katrina,jaga ucapan mu itu". Tegurnya langsung.
"Paman dan bibi,kenapa menyembunyikan sesuatu dari ku? Apa sebenarnya yang terjadi,mana kasih sayang dan perhatian kalian kepadaku. Paman dan bibi, bersumpah kepada orangtuaku untuk menjagaku. Nyatanya kalian berdua, menyakitiku". Katrina, memandang ke arah mereka berdua.
"Asalkan kamu tau, Bella adalah kerabat dekat kami". Kata Doni,sang paman. Membuat Katrina, semakin terkejut.
"Benar sekali Katrina,apa yang kamu dengarkan. Bella,bukan orang lain. Melainkan keluarga kami, mereka berdua menikah cukup lama. Sebelum kami menjodohkan kau dan Rendy. Ada tujuan lain,yaitu mengambil alih kekayaan dari orangtuamu. Semua ini adalah rencana kami,paman dan bibimu". Seringai tajam Linda,sang bibi.
"Aaaakkhh....". Katrina, meringis kesakitan karena rambutnya di jambak oleh ibu mertuanya. "Brengseeekk....Kalian licik, berhati iblis, munafik. Tega sekali kamu Rendy, semua ini kebohongan semata. Kasih sayang dan perhatian kalian, semuanya palsu. Aaaarrgghh... lepaskan aku,lepas!".
"Kurang ajar sekali kamu, Katrina. Berani menampar wajah menantuku,". Lena,sang ibu mertua menarik paksa rambut Katrina."Rasakannya ini, sudah selesai permainan kami. Waktunya untuk melenyapkan kamu,wahai menantu ku".
Paman dan bibinya, menonton saja. Tanpa membantu keponakannya,karena mereka berniat untuk merebut harta kekayaan orangtuanya Katrina. Mereka saling baku hantam, walaupun Katrina kewalahan menghadapi mereka semua.
Pertikaian antara Katrina dan ibu mertuanya. Tak bisa di hindari lagi, melihat kondisi sang ibu mertua.
Darah segar mengalir deras di kening terkna benturan meja, itupun Katrina tidak mau kalah
Bella, ikut-ikutan membantu untuk menghajar Katrina. Katrina, dengan sigap melawan mereka semua. Kedua adik iparnya, ikut-ikutan dan memukul menggunakan vas bunga.
Pranggg...
Lagi-lagi kepala Katrina, berdarah dan bersandar di dinding. Tenaganya terkuras habis, nafasnya ngos-ngosan sudah.
Dorr...
1 tembakan mengenai perut Katrina, langsung jatuh ke lantai. "Rendy,kamu ingin membunuhku dan anak kita". Lirihnya, menahan rasa sakit luar biasa.
Kenangan indah terlintas di benaknya, begitu tega sang suami ingin membunuh dirinya dan sang buah hati. segitunya kah sang suami mencintai istri dan anaknya.
"Ck,kau memang pantas mati Katrina. Apa yang selama ini aku ingin, semuanya tercapai". Rendy, tersenyum sumringah."Kau kira aku benar-benar menyayangi mu ha? Kau salah Katrina,membuatmu hamil adalah tujuan utama untuk kamu mempercayai ku. Agar semua harta warisan orangtuamu,akan menjadi milik mu. Ketika seluruh dunia mengetahui kau mati,maka jatuh ke tanganku semua harta kekayaanmu. Hahahaha....Hahhahah".
Bukan hanya Rendy,yang tertawa terbahak-bahak. Melainkan mereka semua,tanpa merasa kasian kepada Katrina yang bersimbah darah.
Mulut Katrina, mengeluarkan darah segar dan terbatuk-batuk."Tega sekali kamu, Rendy. Kau jahat, munafik dan kalian semua.Aku bersumpah jika aku memiliki kehidupan kedua,akan aku balas perbuatan kalian". Teriak Katrina, meringis kesakitan.
"Hahahahha....Apa katamu Katrina? Ingin balas dendam,lalu anak buah Sam menolong mu. Lery,bawa pria itu ke sini!". Perintah Doni,kepada anak buahnya.
Mata Katrina, membulat sempurna dan melihat anak buah kepercayaannya yang tak sadarkan diri.
Brughhh...
Tubuh Sam, terlentang dan tak bergerak sedikitpun. "Sam,bangun! Sam,Sam bangun! Sam,hiks...Hiks..". Katrina,menangis kesegukan melihat Sam yang sudah mengabdi di keluarganya cukup lama.
"Saaaam! Bangun, Sam! Jangan tinggalkan aku, Sam!". Katrina, terus-menerus memanggil anak buahnya itu.
lagi-lagi mereka tertawa terbahak-bahak,tanpa memperdulikan keadaan Katrina yang sudah kehabisan tenaga.
"Ayo, Katrina bangunkan anak buah tersayang mu itu. Kalau dia benar-benar bangun,atau sudah mati". Kata Doni, tersenyum sumringah. "Hahahahha....Hahahha...".
Katrina, menatap tajam ke arah mereka semua. Berdoa kepada sang maha kuasa, untuk membalas dendam apa telah mereka lakukan. Sampai kapan pun, Katrina tidak terima di perlakukan seperti ini.
"Aaakkhh.... Ssakkkiiitt, lepas! Sakkiiiiiit... Rendy, lepassss!". Pinta Katrina,ketika suaminya menyeret rambutnya ke luar Villa.
"Aku tidak rela villa ini,di penuhi dengan darahmu,". Rendy, memaksa istrinya untuk berdiri dan memandang wajahnya. Rendy, tersenyum sumringah dan tertawa lepas. "Hahahaha.... Hahahha...Aku tidak sabar menunggu kematian mu, Katrina. Jika kamu mati sekarang juga,aku merasa senang". Semakin kuatlah Rendy, mencekram rambut Katrina ke belakang. Buliran bening mengalir deras,tak mampu meluluhkan hati Rendy yang sudah di kuasai iblis.
Plakkkk.... Plakkkk...
Tamparan keras mendarat di pipi Katrina,dia jatuh tersungkur ke tanah. Belum lagi menahan rasa sakit, tembakan diperutnya suaminya. "Aaarghhh....". Katrina, meringis kesakitan dan kematian di ujung tanduk.
"Aku tidak terima atas perlakuan mu, Rendy. Akan aku balas semua perbuatan mu dan seluruh keluarga mu. Nyawa harus di bayar nyawa,aku tidak akan membiarkan mu bersenang-senang di atas kematian ku". Ucap Katrina, menatap tajam ke suaminya.
"Katrina, bagaimana cara untuk balas dendam? Sedangkan kamu,akan mati di tangan kami. Apakah arwah penasaran mu, bergentayangan dan menghantui kami? Hahahaha....Mimpi Katrina,karena kami tidak takut". Sahut Vanya,adik iparnya itu.
Katrina, mengepalkan kedua tangannya. Apa yang di katakan Vanya,memang benar. Mereka semua tidak akan membiarkan dirinya hidup,karena sudah ketahuan rencana licik mereka.
"Hahahaha...Kenapa diam Katrina? Berdoa kepada Tuhan, berharap kamu hidup lagi. Kami menunggumu di alam baka, hahahha....Hahaha...". Kata Lena,sang ibu mertuanya. Di ikuti oleh mereka, tertawa terbahak-bahak.
Mereka semua puas dengan semuanya, Katrina sudah tak berdaya lagi.
"Kami akan membunuhmu dan melakukan apapun terhadap mu. Agar kematian mu, sebuah kecelakaan". Linda,sang bibi mendekati Katrina dan mencekram rambutnya.
"Aku bersumpah bibi,akan membalas dendam kepada kalian semua. Aku tidak terima sudah membunuhku dan anakku. Tidak akan membiarkan kalian, bahagia dan menikmati seluruh hartaku". Tegas Katrina, sorotan matanya memerah manahan amarahnya.
"Asalkan kamu tau, Katrina. Aku dan bibimu lah, merencanakan kecelakaan kedua orangtuamu. Mereka mati dalam kecelakaan tunggal.Hahahha....kau terkejut Katrina,". Doni, tersenyum sumringah.
Katrina,syok berat mendengarnya. Rupanya paman dan bibinya,terkait dengan kematian orangtuanya. "Brengseeekk.... Tidak punya hati nurani,demi harta kekayaan. Rela membunuh saudara sendiri, kurang ajar. Orangtuaku tidak akan mengampuni dosa kalian, aaaarrgghh...". Katrina, berbaring telentang dan menatap langit-langit yang penuh dengan bintang. Air matanya mengalir deras,tak percaya dengan kehidupannya ini.
"Selamat tinggal, istriku tersayang. Terimakasih atas semuanya,karena dirimu. Kami semua kaya raya,tanpa kekurangan apapun lagi". Rendy, menodongkan pistol ke arah Katrina.
Maafkan mamah nak, hidup kita berakhir seperti ini. Mamah, sangat menyesali semua ini. Jika waktu bisa terulang kembali,mamah tidak akan menerima papahmu. Mamah berjanji nak,akan membalas kematian kita berdua. Bantu mamah nak, semoga doa kita terkabulkan oleh Tuhan.Batin Katrina,dia pasrah menerima takdirnya.
Dor!Dor!
Dua peluru menembus di kepala Katrina, tersenyum manis dan menitikkan air matanya.
Semua orang yang menyaksikan kematiannya, tertawa terbahak-bahak dan tidak ada penyesalan sama sekali.
Rendy dan keluarganya, berhasil mendapatkan harta kekayaan Katrina. Paman dan bibinya Katrina,ikut senang dan bekerjasama dalam rencana ini.
**************
Kematian Katrina, menggemparkan dunia. Karena dia terkenal dengan kecerdasan dalam berbisnis, begitu ramah dan sopan.
Katrina, meninggalkan dunia karena kecelakaan tunggal di persimpangan jalan dan mobilnya meledak. Tubuhnya hangus terbakar,tak bisa di kenali lagi.
Hasil pemeriksaan memang benar Katrina, tetapi para dokter lainnya. Di bungkam oleh Rendy,agar tidak memberitahu apa yang sebenarnya terjadi.
Orang-orang sekitar dan para rekan bisnis Katrina,datang untuk mengantar ke peristirahatan terakhirnya.
Banyak orang lain berduka cita atas meninggalnya, Katrina. Rendy,sang suami membuat skenario licik. Terlihat dirinya lah, kehilangan sesosok Katrina yang mendalam.
Malam harinya di rumah besar Katrina,kini di kuasai oleh Rendy dan keluarganya. Mereka semua merayakan keberhasilan ini, penuh dengan kebahagiaan.
"Mas aku senang sekali atas keberhasilan mu, tidak sia-sia pengorbananku selama ini". Bella, bergelut manja dengan suaminya.
"Iyalah,siapa dong Rendy. Makanya jangan banyak ngeluh, walaupun lama tetapi pastikan. Sekarang kita tidak kekurangan apapun lagi, apapun yang kamu inginkan. Pasti aku kabulkan sayang,". Rendy, mengecup bibir istrinya.
"Iya,mas. Aku tidak sabar,kamu mempublikasikan hubungan kita. Gak masalah 3 bulan lagi,". Bella,merasa bahagia karena suaminya cuman miliknya sendiri. Tanpa ada wanita lain, selalu membagi waktu suaminya.
***********
Di kamar lainnya Doni dan Linda, tengah mondar-mandir tak karuan. Mereka sudah menyingkirkan Katrina,harta kekayaan jatuh ke tangan Rendy dan membagi dua.
"Kenapa aku tidak terima,jika harta kekayaan Katrina di bagi dua?". Kata Doni, melirik ke istrinya.
Harta warisan orangtuanya Katrina,akan jatuh ke tangan Katrina. Kecuali Katrina, menikah dengan seorang pria. Jika Katrina, tidak menikah secepatnya. Harta orangtuanya, tidak bisa di miliki siapapun.
Doni dan Linda, langsung merencanakan sesuatu. Agar Katrina, menikah dengan seorang pria yang bisa di percaya. Akhirnya memilih Rendy,yang tampak sederhana. Masalahnya sudah menikah dan memiliki anak, iming-iming uang dan kekuasaan.
Akhirnya Rendy dan keluarganya setuju untuk menikah, Katrina. Sekarang sudah berhasil harta kekayaan Katrina,jatuh ke tangan suaminya.
**************
Pagi harinya, seorang pengacara datang dan menemui Rendy suaminya Katrina. Ingin menyerahkan berkas-berkas dan mendatangani penyerahan harta warisan dari mendiang istrinya.
Rendy dan keluarganya, tidak sabar mendengar perkataan pengacara tersebut.
Pengacara tersebut panjang lebar untuk menjelaskan semuanya. "Seluruh harta kekayaan mendiang istri anda, termasuk rumah,mobil, fasilitas lainnya,dan perusahaan. Jatuh ke tangan pak Rendy, sepenuhnya".
Rendy dan keluarganya, langsung merasa senang mendengar kenyataan bahwa harta kekayaan Katrina semuanya jatuh kepada Rendy.
Doni dan Linda, membulatkan matanya dengan sempurna. "Saya paman dan bibinya,apa yang kami dapatkan?". Tanya Doni,karena tidak mendapatkan harta sepersen pun.
"Maaf pak Doni dan bu Linda. Atas kecurangan keuangan perusahaan,8 tahun yang lalu. Maka Alm.tidak memasukkan nama kalian dalam harta warisan. kalian sudah beberapa kali melakukan kecurangan, bahkan mendiang orangtuanya Katrina, sudah menghapus nama kalian dari daftar keluarga". Jelas sang pengacara, membuat Doni dan Linda syok berat.
"Apa! Tidak mungkin pak, pasti ada kecurangan dalam berkas-berkas ini". Doni, tidak terima atas pembagian harta. Seharusnya dia berhak atas kekayaan Katrina,karena dia paman dan bibinya.
Rendy, melirik ke arah keluarganya dan tersenyum sumringah. Karena Doni dan Linda, tidak mendapatkan hasil apapun. Tetap Rendy,masih memerlukan mereka. Membiarkan Doni,menjadi wakil CEO di perusahaan tersebut. Belum saatnya untuk menyingkirkan mereka berdua,karena takut ketahuan bisa gawat nantinya.
"Saya bibinya Katrina,kenapa baru sekarang diberitahu tentang ini kepada kami? Cek lagi pak, kami tidak terima. Mereka semua cuman orang lain,bukan keluarga dekat sama sekali". Tegas Linda, sontak membuat Rendy dan keluarganya berdiri dan memberikan tatapan tajam.
Sedangkan di tempat lain, tepatnya di rumah sakit. Katrina,cukup puas melihat berita kematian dirinya sendiri di televisi. Awalnya dia tak mempercayai bahwa dirinya,akan hidup kembali. Rasa sakit yang di lakukan suaminya,masih terasa di tubuhnya yang masih lemah.
Katrina, hidup kembali setelah melewati kematian. Akan tetapi dia masuk ke tubuh seorang anak perempuan berusia 14 tahun,yang masih bersekolah SMP.
Katrina, menyunggingkan senyumnya sangat jelas di pantulan cermin. Sekarang namanya Camelia Malik, keluarga besar Malik. Karena jatuh dari tangga sekolahan, mengakibatkan koma selama 2 bulan. Ketika sadarkan diri, berubah menjadi Katrina. Ingatan Camelia sangat jelas di otak Katrina dan siapa yang mencelakakan dirinya.
Camelia Malik,tinggal bersama Nenek dan paman-pamannya. Kedua orangtuanya sudah lama meninggal dunia,tinggallah bersama di mansion Allen.
Kilatan mata tajam,siap membalas dendam atas kematiannya. Katrina, tertawa terbahak-bahak dengan kehidupannya ke dua. "Terimakasih Tuhan, sudah memberikan kesempatan 1 lagi. Kesempatan emas ini,tak akan aku sia-siakan. Aku berjanji dengan diriku sendiri, membalas dan merampasnya kembali. Hahahaha.... Hahahhaa...". Katrina, tertawa lepas di kamar mandi. Namun di sisi lain,dia merasakan kehilangan , calon buah hatinya.
"Camelia,aku akan membalas dendam atas kematian dirimu. Semoga kau tenang di alam sana, terimakasih sudah mengijinkan untuk meminjam tubuhmu. Aku berjanji akan mengubah segalanya,". Gumam Katrina, tersenyum sumringah.
Setelah puas di kamar mandi, barulah Katrina keluar. Matanya tertuju pada seorang pria, yang tengah memperhatikan dirinya.
Degggg
"Camelia! Akhirnya kamu sadar,". Pria itu, langsung memeluk tubuh Camelia dengan erat.
Katrina,terdiam membisu dan bingung. Saat ini dia berada di pelukkan Jhonny Allen,rekan bisnisnya dulu.
Deggg....
Katrina, lumayan tau identitas Jhonny Allen. Karena perusahaannya , bekerjasama dengan perusahaan Malik dan Allen. Jhonny Allen adalah.CEO perusahaan terbesar Malik, sangat terkenal dan kaya raya. Sifatnya terbilang dingin,tegas dan di takuti oleh para pebisnis lainnya. Sedangkan perusahaan Allen,di pimpin oleh Jordan Allen. Setau Katrina,adik Jhonny. Tetapi,bukan adik kandung dan lumayan rumit keluarga Allen.
"Camel,paman sangat merindukan mu. Maafkan paman, tidak bisa menjagamu". Jhonny, mencium kening keponakannya.
Katrina,membeku seketika merasakan benda kenyal menyentuh keningnya. Jantungnya berdegup kencang, tangannya meremas baju yang melekat pada tubuhnya.
"Paman". Lirih Camelia, kedua pipinya memerah seperti kepiting rebus. karena di tubuh Camelia, adalah Katrina. Bukan keponakan Jhonny,tentu perasaan yang berbeda.
"Paman sangat senang sekali, akhirnya kamu sadar sayang". Jhonny, mengelus lembut kedua pipi keponakannya.
Lagi-lagi Katrina, malu-malu kucing. Dia tak sanggup memandang seorang pria, seperti Jhonny Allen. Wajahnya seperti bak dewa, sangat tampan dan sempurna tanpa ada kekurangan apapun.
jantungnya Katrina, berdebar kencang. Karena dirinya tak menyangka,bisa sedekat ini dengan sesosok Jhonny Allen.
Bagi Katrina, kehidupan keduanya ini penuh dengan anugerah. Masuk kedalam tubuh yang lebih muda, memiliki kekayaan,apa lagi Keponakan Jhonny Allen. Sungguh kehidupan yang sempurna, tanpa kekurangan apapun.
Semakin mudah lah untuk menjalankan aksinya balas dendam,tak sabar membasmi para musuh-musuhnya
Jhonny,merasa sesuatu yang berbeda dengan keponakannya. Tidak seperti biasanya, selalu manja dan banyak maunya. Ketika dekat dengan Camelia,ada sesuatu yang aneh. seperti bukan Camelia,namun secepatnya ditepis kecurigaan tersebut
Setahu Katrina, Jhonny belum menikah dan masih lajang di usia 27 tahun. Banyak orang mengira dia memiliki kelainan,karena tidak menyukai wanita.
**************
Jhonny,tengah menyisir rambut Camelia dengan lembut. Ada desiran aneh menjalar di sekujur tubuhnya,karena Camelia bukanlah dirinya.
Camelia, menyunggingkan senyumnya dan ingin bermain-main dengan Jhonny. "Berapa usia paman?". Tanya Camelia, menahan tawanya.
"2 bulan lagi,paman berusia 27 tahun. Kenapa,mau memberikan kado spesial untuk paman?". Tanya Jhonny, berbisik di telinga keponakannya.
Katrina, merasakan hembusan nafas Jhonny. Seketika pipinya memerah merona, jantungnya semakin berdebar saja. "Masa sih,usia paman masih muda. Aku kira paman sudah berusia 35 tahun,". Camelia, menutup mulutnya karena cekikikan tertawa.
"Oh,jadi paman terlihat tua sekali". Kata Jhonny,di belakang Camelia dan menghentikan menyisir rambutnya. Ada sorotan mata tajam, seketika Katrina mematung.
"Paman,aku cuman bercanda". Kekehnya Camelia, memejamkan matanya karena ketakutan. Setau Katrina, Jhonny Allen jarang tersenyum dan tertawa. Dia selalu mode dingin dan tegas.
Karena kesal mendengar ucapan keponakannya, Jhonny langsung menggelitik pinggang Camelia.
"Hahahaha.... Hahahhaa.. Hahahah...Geli sekali,aduh... Jhonny,stop!". Teriak Camelia, langsung menutup mulutnya karena kecoplosan tadi. Aduhh... Mati aku,kenapa kecoplosan menyebut nama tidak Paman.Batinnya Katrina, ketakutan.
"Kau menyebut nama paman,apa aku salah dengar". Jhonny, langsung menghentikan aksinya.
Namun Katrina, tersenyum sumringah karena sudah menyusun rencana dengan rapi. "Tidak salah paman,aku menyebut nama Jhonny. Bukankah itu,nama asli paman? Aku sengaja menyebut nama paman,agar berhenti menggelitik ku. Wleee...". Camelia,malah menjulurkan lidahnya dan mengejek pamannya.
"Kamu sudah besar Camelia, sangat menggemaskan sekali". Jhonny, mendekati wajah ke arah keponakannya.
Sontak Katrina, gelabakan dan gelisah gusar. Jantungnya berdegup kencang, sesosok pria yang sempurna wajahnya berjarak beberapa inci saja. Camelia, langsung membuang muka ke arah lain. Dia tak sanggup bertatap muka, dengan Jhonny.
"Sejak kapan keponakannya paman,jadi malu-malu. Biasanya menciumi seluruh wajahku,mana Camelia paman yang manja". Jhonny,membelai lembut rambut keponakannya.
Katrina, memejamkan matanya karena tak sanggup menahan dirinya. Jantungnya hampir copot, sangat gugup dan berdebar. "Paman,aku sudah besar. Jadi,jadi malu di tatap muka seperti itu. Seakan-akan paman, ingin memakan ku hidup-hidup". Alibinya Camelia,cengir kuda.
Jhonny, mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Camelia. "Benarkah,tapi kangen dengan ciuman keponakan paman. Sebelum paman pulang, bolehkah minta cium di sini". Jhonny, menunjuk jarinya ke pipi kanannya.
Katrina, terperangah mendengar ucapan Jhonny. Segitunya kah,antara paman dan keponakan. Apakah wajar keponakannya,yang sudah besar. Lalu, mencium pamannya seperti sepasang kekasih? Apa jangan-jangan Jhonny, menyukai keponakannya. Astaga,aku kenapa berpikir macam-macam.Batin Katrina, menggeleng kepalanya.
"Camelia,kenapa kamu menggeleng kepala?". Jhonny, menahan kepala Keponakannya itu. Lalu, mereka bertatapan muka dan tak berkedip sekalipun.
Katrina,yang terpesona dengan ketampanan pamannya Camelia. Seakan-akan dia terhipnotis begitu saja,tak sadarkan diri. Dia malah mendaratkan bibirnya,ke bibir Jhonny.
Jhonny,membeku seketika merasakan benda kenyal dan hangat menyentuh bibirnya.
Katrina,yang sudah sadar kembali dan membuka kedua matanya. "Kyaaaa...!". Pekik Camelia, langsung berbaring dan menutup seluruh tubuhnya.
"E'ehmmm...Paman,akan pulang sekarang. Besok ke sini lagi, istrirahat yang baik". Jhonny, bangkit dari duduknya dan wajahnya memerah merona. Tangan menyentuh bibirnya,masih terasa bibir Camelia.
"Huuuff....Aku bisa jantungan,kalau terus di dekat dengan Jhonny. Astaga,aku bodoh dan terpesona dengan ketampanannya. Gila! Gila! Gila,ini benar-benar gila! Masa aku mencium bibirnya, astaga kemana kewarasan mu Katrina? Ingatlah tujuan utama,kamu akan balas dendam kepada mereka". Katrina, menggerutu dirinya sendiri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!