Disebuah ruangan di kemiliteran China, duduk seorang wanita yang sangat cantik bagaikan Dewi, rambutnya yang panjang dan berwarna hitam legam.
Iris mata yang berwarna hitam kecoklatan, hidung yang mancung, bibir yang kecil berwarna pink menambah kesan kecantikan nya, dia adalah jenderal besar yang paling ditakuti oleh para bawahan nya, siapa lagi jika bukan "Cold-hearted women" jenderal Jia Li.
"Bagaimana? apa kau sudah mengetahui tempat persembunyian para mafia itu letnan?" tanya Jia Li dengan suara yang dingin nya.
"Ya jenderal, mereka bersembunyi di sebuah pabrik bekas di ujung kota" jawab letnan tadi dengan wajah datar nya.
"Bagus letnan Yui, kita akan melakukan penyerangan nanti malam, siapkan semua yang di perlukan untuk nanti malam" perintah jenderal Jia Li.
"Siap jenderal, saya pamit dulu jenderal untuk melakukan persiapan" ucap letnan Yui seraya berdiri dari tempat nya dan bergegas pergi.
"Ya" ucap jenderal Jia Li
Di luar ruangan jenderal Jia Li.
"Huftt.. Jenderal besar sangat menyeramkan memang pantas dia di juluki Cold-hearted women memang dia benar-benar wanita yang dingin" Ucap letnan Yui setelah keluar dari ruangan jenderal besar Jia Li.
Malam hari pukul 23:00 waktu setempat, di luar pabrik bekas ujung kota.
"Apa semua nya sudah siap letnan Yui?" ucap jenderal Jia Li dengan ekspresi datar dan suara dingin nya pada letnan Yui.
"Ya jenderal, mereka hanya perlu menunggu instruksi jenderal saja" ucap letnan Yui.
"Apa yang sedang para mafia itu lakukan sekarang?" tanya jenderal Jia Li
"Mereka sedang melakukan pesta di dalam jenderal" jawab letnan Yui.
"Bagus, kita akan menyerang mereka saat mereka sudah mabuk dan lengah" ucap jenderal Jia Li seraya menyeringai dengan menyeramkan.
Glekk..
Letnan Yui yang melihat seringaian jenderal besarnya itu hanya bisa menelan saliva nya dengan susah payah.
'Dia bagaikan ratu iblis, sangat menyeramkan' ucap letnan Yui di dalam hati.
"Y..ya jenderal" ucap letnan Yui dengan terbata-bata.
Tengah malam...
Jenderal besar Jia Li beserta letnan Yui dan para bawahan nya sedang melakukan penyerangan secara diam-diam.
Para mafia yang tidak tau kalau mereka sedang di serang pun masih menikmati pesta yang mereka adakan.
Tiba-tiba saat mereka tengah asik dengan kesibukan mereka terdengar suara pintu yang di tendang dengan keras dari luar.
Brakk..
Pintu terbuka dengan sangat keras hingga membuat para mafia itu kaget sekaligus marah.
"Apa kah kalian menikmati pesta nya?" suara dingin nan menyeramkan itu terdengar di telinga para mafia itu.
"Oh oh oh.. aku kira siapa yang sudah mengganggu pesta ku ini, ternyata jenderal besar Jia Li hahaha.." ucap ketua mafia itu seraya tertawa dengan sangat keras hingga menggema di ruangan mereka berada.
Jia Li yang mendengar ucapan ketua mafia itu pun hanya diam dan tetap menampilkan ekspresi datarnya.
"Kenapa diam jenderal besar yang terhormat? Apa kau tiba-tiba bisu?" Ejek ketua mafia itu.
"Menyerah atau mati!!" Hanya kata itu yang di ucapkan jenderal Jia Li.
"Hahaha... Kau pikir aku akan takut jenderal, tidak, aku tidak takut sama sekali dengan dirimu itu, kau boleh ditakuti oleh semua orang tapi tidak dengan ku!!" Ucap ketua itu.
"Oh jadi kau memilih mati Fung Bo!" Ucap jenderal Jia Li kepada ketua mafia itu yang ternyata bernama Fung Bo.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like, Comen and vote ❤️🤗
Salam sayang dari Author ❤️😍
"Oh jadi kau memilih mati Fung Bo!" Ucap jenderal Jia Li kepada ketua mafia itu yang ternyata bernama Fung Bo.
"Hahaha... kau percaya diri sekali bisa membunuh ku jenderal Jia Li" ucap Fung bo seraya tertawa dengan sangat keras dan menatap Jenderal Jia Li sinis.
"Kita buktikan sekarang dirimu akan mati ditangan ku atau tidak! letnan Yui sekarang" ucap jenderal Jia Li seraya memberi perintah pada letnan Yui.
Tak berselang lama terdengar suara tembakan dengan sangat keras di ruangan yang di tempati oleh para mafia itu.
Dor..Dor..Dor..
Dor..Dor..Dor..
Adu tembak pun tak terelak kan di ruangan itu, para mafia yang sedang berpesta tadi pun segera melawan pada pasukan yang di bawa jenderal Jia Li.
Semua terjadi dengan sangat cepat para mafia itu pun semua tumbang dengan sekali tembakan oleh para tentara itu karena mereka melawan dengan keadaan yang setengah sadar akibat mabuk.
Sedangkan di pasukan jenderal Jia Li tak sedikit yang terluka dengan parah tapi tak sampai ada yang mati.
Hingga yang tersisa tinggal ketua mafia saja.
"Sial" umpat ketua Fung Bo.
"Hahaha.... bagaimana Fung Bo? Apa kau akan menyerah?" Ucap jenderal Jia Li seraya tertawa dengan menyeramkan.
"Kau pikir aku akan menyerah dengan mudah jenderal sialan, walaupun semua anak buah ku sudah mati di tangan mu aku tidak akan menyerah begitu saja" Ucap ketua Fung Bo dengan keras.
Dor..
Tiba- tiba sebuah anak peluru melesat dengan begitu cepat ke arah dada ketua Fung Bo.
Akhhh....
Terdengar suara jeritan begitu keras dari mulut Fung bo, Darah mulai keluar dari dada Fung bo dengan begitu deras akibat tembakan jenderal Jia Li tadi.
Jenderal Jia Li sangat marah karena Fung bo mengatakan 'Sialan' pada dirinya tadi.
Saat jenderal Jia Li dan para anak buah nya sedang memeriksa tempat yang di jadikan markas mafia itu, mereka berfikir jika Fung Bo sudah mati karena tembakan jenderal mereka.
Tapi pemikiran mereka meleset ternyata Fung Bo masih bisa menggerakan tangan nya dan hendak menembak jenderal Jia Li.
"Jika aku mati setidak nya kau pun harus ikut mati jalangg" gumam Fung Bo.
Dorr...
"Awas jenderal Jia Li" Teriak letnan Yui kepada jenderal Jia Li.
Tapi terlambat peluru itu melesat dengan sangat cepat hingga jenderal Jia Li pun tak bisa menghindari peluru yang mengarah tepat pada dada nya itu.
Akkhhh....
Suara jeritan jenderal Jia Li menggema di ruangan itu.
"Jenderal" teriak letnan Yui dan para anak buah nya.
"Jenderal bertahan lah kita akan membawa jenderal ke rumah sakit" Ucap letnan Yui dengan suara bergetar dan memangku kepala jenderal Jia Li di paha nya.
"Ti-tidak u-usah ughh, i-itu per-percuma a-aku per-percaya-kan ughh se-semua-nya pa-pada-mu let-letnan Y-yui" Ucap jenderal Jia Li dengan terbata-bata karna menahan rasa sakit akibat tembakan Fung Bo.
"Tidak jenderal tidak, jangan tinggalkan kita semua hiks hiks" Ucap letnan Yui seraya menangis.
“Jangan tinggalkan aku hiks hiks” lanjutnya dengan tersedu-sedu.
“Ja-jangan me-mena-ngis” ucap Jia Li dengan suara lemah nya, seraya menghapus air mata Yui.
“G-god B-bye G-guys a-and S-see Y-you” lanjut Jia Li dengan terbata-bata.
Hingga akhirnya kedua mata nya pun perlahan-lahan memejam dan pandangan nya memburam.
'Apa aku akan mati sekarang? Ternyata aku mati muda haha, tapi tak apa setidak nya aku mati setelah membunuh Fung Bo sialan itu!' Batin Jia Li sebelum semua nya terasa berat dan tinggal kegelapan yang datang.
Letnan Yui dan para anggota yang melihat jenderal mereka sudah tak bergerak lagi menangis dengan perasaan tak percaya mereka, jenderal yang sangat mereka kagumi, hormati serta takuti ternyata akan meninggalkan mereka secepat ini.
Letnan Yui memeluk tubuh jenderal Jia Li yang sudah hampir mendingin dengan tubuh yang bergetar hebat karena tangis nya, ini kehilangan yang sangat menyakitkan untuk nya.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like, Comen and vote ❤️🤗
Kekaisaran Liu
Di sebuah kamar yang terlihat kuno terbaring seorang gadis muda yang tengah di periksa oleh seorang tabib, semua orang yang berada disana hanya diam menunggu hasil pemeriksaan sang tabib.
Tak ada jejak kekhawatiran di wajah orang-orang itu kecuali salah satu seorang pelayan muda yang berada disana, dia terus manangis melihat junjungan nya yang tak sadarkan diri sejak di bawa dari kolam kekaisaran.
"Bagaimana tabib?" ucap seorang pria paruh baya dengan suara dingin nya.
Dia terlihat sangat gagah dan masih terlihat tampan walaupun sudah terlihat tua, pakaian yang sangat mewah yang ia kenakan dengan ukiran naga di belakang jubah nya menandakan bahwa ia kaisar di kekaisaran itu.
"Kenapa sangat lama sekali tabib, apa yang kau lakukan sedari tadi hah?" Ucap seorang wanita dengan suara yang keras.
Wanita itu cantik, pakaian yang iya kenakan pun tak kalah mewah, dengan mahkota di kepala nya menandakan bahwa ia permaisuri.
"Ma-maaf kaisar dan permaisuri, tuan putri Liu Mei sudah meninggal" ucap tabib itu dengan suara bergetar dan keringat dingin sudah mengalir di kening tabib itu.
Hening....
Brukk..
Tiba-tiba suara orang terjatuh memecah keheningan itu.
"Tu-tuan pu-putri hiks ke-kenapa an-anda me-ning-galkan hiks nu-nubi hiks hiks" ucap pelayan itu dengan suara terbata-bata karena menangis.
'Akhirnya si jalangg itu mati, tak sia-sia usaha ku hahaha' batin permaisuri dan putri Liu Yin.
"Siapkan semua ny..." Sebelum ucapan kaisar selesai terdengar suara erangan dari arah tempat tidur putri Liu Mei.
"Ughhh... sial kepala ku sakit sekali, sudah mati pun harus merasakan sakit" Gumam jenderal Jia Li seraya memegang kepala nya yang terasa sangat sakit.
"Pu-putri ba-bagaimana bisa?" Ucap pelayan dan tabib itu secara bersamaan.
Mereka sangat kaget putri Liu Mei yang baru saja di katakan meninggal ternyata masih hidup, kaisar, permaisuri dan yang lain nya pun merasa sangat kaget.
'Apa ini mimpi?' itu lah yang ada di fikiran mereka semua.
'Sial.. apa tabib itu bercanda dia bilang si jalangg itu sudah mati tapi ternyata dia masih hidup' batin permaisuri dan putri Liu Yin.
"Tabib apa kau tadi bercanda kau bilang putri Liu Mei sudah meninggal tapi itu dia masih hidup" ucap permaisuri Annchi dengan menahan amarah nya.
"Am-ampun permaisuri, tadi saat saya sedang memeriksa putri Liu Mei memang denyut nadi nya sudah tidak ada tuan putri sudah meninggal, hamba tidak mungkin salah permaisuri" Ucap tabib itu dengan terbata-bata takut permaisuri akan memarahi nya.
"Lalu itu apa? Dia masih hidup!" Ucap kaisar marah.
"Ha-hamba" Sebelum ucapan tabib itu selesai sudah terputus akibat bentakan Jia Li.
Jia Li yang masih merasakan sakit di kepala nya pun tambah merasa sakit akibat perdebatan yang ada di depan nya dan itu membuat dia sangat marah.
"Diamm" bentak Jia Li dengan keras.
Dan seketika semua orang yang ada di ruangan itu diam dan menoleh pada Jia Li yang sedang mencoba duduk di bantu pelayan nya dia masih memegang kepala nya dan belum membuka matanya.
Saat Jia Li membuka mata nya dia kaget karena yang pertama dia lihat adalah orang-orang asing dengan memakai pakaian yang aneh menurut dia.
Lalu dia beralih melihat sekitarnya itu pun membuat dia kaget, kamar yang sangat kuno dan usang masuk ke penglihatan nya dan itu bukan kamar kesayangan dia yang megah, 'Apa-apaan ini? Siapa mereka? Dan dimana ini?' Batin Jia Li.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like, Comen and vote oke❤️🤗❤️🤗❤️🤗❤️🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!