Pagi hari di kota Paris tepatnya di sebuah mansion....

"Daddy sudah memberi kalian sebuah pilihan dari minggu lalu bukan? apa sudah kalian pikirkan?" Tanya Ken Atalza kepada putri kembarnya

"Salah satu dari kalian harus ada yang menjadi pewaris di perusahaan kita" ucap Ken

"Neiree mau jadi desainer titik Nei tidak mau bekerja di perusahaan" ucap Neire saudara kembar Rheanne

"Nei kali ini kamu yang ngalah ya sayang" bujuk Ane sang Mommy

"Tidak mau Mom kenapa tidak Rhea saja yang meneruskan perusahaan Daddy" ucap Neire

"Sayang kamu tau sendiri kan kalau Rhea ingin menjadi seorang pelukis kali ini Mommy ingin kamu yang mengalah sayang" bujuk Ane

"No Mommy" keras kepala Neiree

"Rhea kamu ya yang menjadi penerus perusahaan" bujuk Neiree

"Tapi kan" ucap Rheanne

"Plisss" mohon Neiree

"Akan aku pikirkan" ucap dingin Rheanne lalu beranjak pergi dari ruang tamu tak bisa di pungkiri sekarang wajah nya sangat menunjukkan rasa kecewa yang teramat dalam

Lalu ia masuk ke dalam mobilnya dan membelah jalanan kota Paris yang tidak terlalu ramai di hentikan nya mobil nya ketika sudah sampai di tempat yang ia tuju

disinilah dia sekarang berada di pinggir danau yang sangat damai menurut nya

ketika ia merasa lelah dengan keadaan dia pasti mendatangi tempat ini untuk menenangkan diri

"Kenapa selalu aku saja yang mengalah" lirih Rheanne

lama dia terduduk diam disana dan hari sudah sore lalu ia beranjak pergi dari tempat itu kembali ke mansion nya

"Sayang boleh Mommy masuk"ucap Ane mengetuk kamar Rheanne

"Ada apa Mom?" Tanya Rheanne

"Are you okay??" Tanya Ane

"Fine"

"kejarlah mimpi mu tidak usah memperdulikan apapun itu sayang Mommy sudah berbicara pada Daddy mu untuk masalah perusahaan mungkin Daddy akan memberikan nya kepada orang kepercayaan nya. sekarang Rheanne bebas menentukan pilihan kamu kejarlah impian mu" ucap Ane

tersenyum lembut

"Sekarang istirahat lah ini sudah larut" ucap Ane lalu mengecup kening putri nya

"Good night honey" ucap Ane

Setelah kepergian sang Mommy Rheanne merenungi semua ucapan dari Mommy nya

"Apa yang harus aku pilih?? lirih Rheanne

besok pagi di meja makan

"Aku sudah mengambil keputusan" ucap Rheanne membuat semua orang menatap ke arahnya

Di hirupnya udara sebelum berbicara "Huft Aku akan melanjutkan perusahaan Daddy" ucap Tegas Rheanne

"Rhea Daddy tidak memaksa sayang untuk kamu menjadi pewaris Daddy kejarlah cita-cita mu" ucap Ken

"Benar apa yang di katakan Daddy mu sudah cukup selama ini kamu selalu mengalah" ucap Ane

"Aku sudah mengambil keputusan Dad dan itu tidak bisa dirubah" ucap Dingin Rheanne

"Aku akan melanjutkan studi ku dan aku ingin meminta satu syarat" ucap Rheanne

"Apa itu??" tanya kedua orang tua nya

"Aku ingin kuliah di Italia" ucap Rheanne

"Apa??" keget semua orang

"Apa kau tidak mau kuliah bersama ku di sini Rhea" ucap Sedih Neiree

''No, aku ingin belajar hidup mandiri dengan merantau di negeri orang dan mungkin nantinya jika studi ku telah selesai aku akan menetap disana dan mengembangkan perusahaan Daddy disana" ucap Rheanne

"Dan aku sudah membeli tiket keberangkatan ku aku akan berangkat besok pagi" Ucap Rheanne

"Secepat itu sayang?" tanya khawatir Ken

"Iya Dad bukan kah lebih cepat lebih baik sekarang umur ku 18 tahun maka akan lebih cepat bagi ku menyelesaikan pendidikan ku bukan" ucap Rheanne

"Rhea sayang hati-hati disana ya jaga dirimu baik-baik Mommy pasti akan sering menemui mu" ucap Ane terisak karna ini adalah pertama kalinya ia berpisah dengan salah satu putrinya

"Jaga dirimu sweetie" lirih Ken mencium kening putri nya

"Sampai jumpa lagi selesai kan study mu dan aku akan selesaikan studi ku aku berjanji saat kau pulang ke rumah aku sudah menjadi seorang desainer terkenal" ucap Neiree

"Baiklah aku tunggu itu" ucap Rheanne tersenyum

lalu segera ia berjalan menuju pesawat yang akan di tumpangi nya

Di pandang nya dari atas kota Paris "Sampai jumpa lagi Paris" lirih Rheanne

sesampainya di Italia Rheanne langsung menuju apartemen yang telah di beli oleh Daddy nya di apartemen itu ada 1 orang pelayan yang belum terlalu tua dengan seorang putri yang umurnya sama seperti Rheanne bersama nya

Di buka nya pintu apartemen dan memperlihatkan sosok wanita yang sedang beres-beres

"Selamat datang Nona muda" ucap Bibik Laura

"Perkenalkan ini putri saya nama nya Mellinda" ucap Bibik Laura

Rheanne mengangguk dan tersenyum

"Aku akan ke kamar permisi" ucap Sopan Rheanne

"Aku salah selama ini Bu aku pikir majikan kita akan sombong ternyata tidak dia sangat sopan dan cantik tapi kelihatannya ada kesedihan yang tersembunyi dari wajah cantik nya itu" Ucap Mellinda

"Sudah jangan di bahas lagi ayo bantu ibu" ucap Bibik Laura

"Siap bos" ucap Mellinda

"Welcome to Italia" lirih Rhea

hari demi hari tahun demi tahun Rhea lalui dan tak terasa sekarang dia sudah lulus dari study nya dan sekarang ia sedang membangun perusahaan Daddy nya di Italia

hari hari setelah selesai study nya Rheanne kini di sibukkan dengan pekerjaan nya di perusahaan yang baru ia rintis seperti janji nya pada Daddy nya bahwa ia akan membangun sebuah perusahaan disini untuk sementara waktu sebelum ia kembali ke tanah air

Dan ya di usia nya yang 23 tahun sekarang sudah memimpin perusahaan yang berkembang cukup pesat selama satu tahun ini di Italia melihat itu semua menarik perhatian para pembisnis di Italia semua orang cukup takjub dengan perkembangan perusahaan yang baru berumur satu tahun itu dengan kepintaran yang di miliki oleh Rheanne membuat ia mudah dalam mengembangkan perusahaan nya di Italia

"Nona anda ingin pulang atau menginap" ucap Olivia sang sekertaris sekaligus tangan kanan

"Hari ini aku pulang" ucap Rheanne

"Baik Nona" ucap Olivia "oh akhirnya aku tidak tidur di kantor lagi yess" gumam senang Olivia

"Selamat malam Nona" ucap Olivia setelah mengantar Rheanne ke kamar nya

"Bik apa kabar" ucap Olivia

"Saya baik Nona" ucap bik Laura

"Syukurlah eh boleh aku minta roti itu soalnya aku lapar" ucap Olivia menyengir

"Tentu saja Nona ambillah biar perlu saya masakan makanan untuk anda" kata bik Laura

"Eh tidak usah bik ini aja Uda cukup saya permisi selamat malam" ucap Olivia

"Dia memang suka sekali makan" ucap bik Laura

...----------------...

"hmm" jawab singkat Rheanne

"Apa kau mendengar ku Rheanne Greysia Atalza" Teriak Neiree di telpon

"Iya aku mendengar mu" Ketus Rheanne

"Ck, kau itu. kapan kau kembali aku merindukan mu Rhea kau tau sekarang aku memiliki pacar dia tampan sekali" ucap Neiree

"Siapa pria itu?"

"Kau pasti akan tau sendiri nantinya aku tutup telpon nya bye" Kata Neiree

"Siapa pria itu?? siapa pacar Neiree" gumam Rheanne entahlah tiba-tiba perasaan nya jadi tidak enak

"Kau selidiki siapa yang menjadi pacar Neiree" ucap Rheanne sambil berjalan menuju ruangan nya

"Baik Nona" ucap Olivia

"Agenda ku hari ini?" tanya Rheanne duduk di kursi kebesarannya

"Anda ada meeting hari ini jam 1 nanti dan ada tawaran makan siang untuk anda dari klien kita dan jam 10 nanti meeting dengan para karyawan malam nanti anda di undang untuk datang ke pesta ulangtahun dari anak kolega bisnis kita" jelas Olivia

"Selain urusan meeting semuanya batal kan" ucap Rheanne

"Baik Nona" patuh Olivia dan pergi dari ruangan Nona nya menuju ruangan nya

Rhea sangat fokus dengan pekerjaan nya sampai waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang

"Nona apa anda tidak ingin makan?" tanya Olivia

"Nanti saja" ucap Rheanne

"Anda harus makan Nona nanti anda ada meeting" Ucap Olivia

"Ck, baiklah bawakan saja kesini" Dingin Rheanne

Dengan cepat Olivia membelikan makanan untuk Rheanne dan ketika Rheanne sedang makan Olivia memberikan sebuah berkas

"Nona ini informasi yang anda minta" ucap Olivia

Di amati nya berkas di tangannya dengan serius

"Kenzo Robert" lirih Rheanne

"Suruh beberapa bodyguard untuk mengikuti nya" ucap Rheanne

"Dan ya seminggu lagi aku akan kembali ke Paris kau siap-siap kan semuanya" lanjutnya

"Baik Nona"

"Uhh akhirnya impian ku untuk tinggal di kota Paris menjadi kenyataan" gumam senang Olivia

Seminggu kemudian...

"Apa maksud mu??" bentak marah Rheanne

"Iya Nona itu yang di katakan oleh bodyguard yang mengikuti Nona Neiree" ucap Olivia gugup

"Percepat penerbangan ku" Kata Rheanne dengan nada sangat menakutkan

"Baik Nona" ucap Olivia "Sepertinya sebentar lagi akan ada badai" gumam Olivia

Sesampainya di Paris tepatnya di mansion keluarga nya

Rheanne berjalan dengan tergesa-gesa menuju kamar Neiree dengan kondisi marah

"Rhea kamu sudah pulang sayang? apa yang kamu cari? kenapa kamu sangat marah" Tanya Ane

"Dimana Neiree" Tanya Rheanne mencoba menahan emosi nya

"Dia ada di apartemen nya sayang" ucap Rheanne

"Kenapa kalian membebaskan dia? ucap Rheanne

"Ini keinginan Neiree sayang bagaimana kami bisa menolaknya" ucap Ane

"Ini yang aku tidak habis pikir dari kalian kenapa kalian sangat memanjakan nya!!" Teriak frustasi Rheanne

"Ada apa ini??" Tanya Ken

"Aku kecewa dengan kalian" ucap Rheanne lalu menuruni tangga

"Rhea kamu sudah pulang" ucap Neiree yang baru datang

tatapan mata Rheanne tertuju pada Neiree

Neiree melangkah hendak memeluk Rheanne tapi di hentikan

"Berhenti jangan mendekat" ucap Rheanne

"Ada apa?" Bingung Neiree

"Kau jangan pura-pura bodoh Nei. aku sudah tau semuanya" ucap Rheanne

"Apa yang kau maksud sayang?" Ucap Ane

"Kalian tanyakan saja pada dia apa yang sudah ia perbuat" ucap Rheanne

"Aku tidak melakukan apapun Mom" ucap Neiree menahan kegugupan nya

"Benarkah" ucap Rheanne mendekati Neiree

"Lalu apa ini" ucap Rheanne memegang perut Neiree yang tampak membesar

"Jangan kau pikir selama ini aku tidak mengawasi mu" dingin Rheanne

"Itu aku hanya kekenyangan jadi perut ku membesar" Ucap Neiree mengelak

"Benarkah? kenapa perutmu sangat keras? ucap Rheanne

"Apa sebenarnya yang terjadi ada yang bisa memberi tahu ku?" ucap Ken

"Dia hamil" Ucap Rheanne

"Tidak kau berbohong Rhea" ucap Neiree

"Kau ingin bukti? Tanya Rheanne

"Olivia kau bawa bukti nya" tegas Rheanne

"Ini Nyonya" ucap Olivia memberikan sebuah berkas ke tangan Ane

"Tidak ini tidak mungkin"ucap Ane terisak

"Kamu masih ingin mengelak?" Tanya Rheanne

"Mom maafkan Neiree Mom" ucap Neiree bersujud di kaki Ane