NovelToon NovelToon

Istri Sang Pewaris

Hari kelulusan

...Happy reading...

''Aku keberatan Pa,'' jawab se seorang gadis nan cantik.

''Kamu tidak memiliki pilihan lain, selain menerima nya,'' jawab sang papa dengan tegas.

''Aisyah masih sekolah Papa,'' balas sang putri dari keluarga Chamali tersebut.

''Tapi, usia mu sudah cukup untuk menikah, dan legal, jelas sang papa dengan menekan semua perkataan nya.

''Kamu, sudah umur 19 tahun, karena kamu telat masuk sekolah,'' lanjut sang papa.

'( Dalam sosialisasi ini dijelaskan melalui Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (“UU 16/2019”) mengatur bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. ) '

''Pa,'' protes Aisyah.

''Dari awal papa, sudah bilang tidak ingin di bantah,'' ucap papa Amar Chamali.

''Bagaimana bisa Papa bisa berpikiran seperti itu, aku masih ingin kuliah masih ingin mengejar cita-citaku Pa,'' jawab Aisyah.

''Papa janji tidak akan ada yang berubah, hanya status kamu yang akan berubah menjadi se orang istri, setelah menikah pun, kamu masih bisa mengejar cita cita mu itu, hanya saja ada batasan tidak boleh keluar negeri,'' jawab sang papa.

''Papa, serius ingin menjodohkan, aku'' tanya Aisyah tidak percaya.

''Apakah Papa kelihatan sedang bercanda,'- jawab sang papa.

Aisyah hanya melongo mendengar itu semua.

''Mama,'' panggil Aisyah pada sang Mama.

''Maaf sayang ku, cinta ,ku kali ini Mama tidak bisa, Kate keputusan papa kami sudah bulat, dan mau tidak gak mau kamu harus terima perjodohan ini, karena papa mu dan juga keluarga yang akan menjadi suami mu sudah membuat tgl pernikahan kalian,'' jelas sang Mama.

''What,'' teriak Aisyah.

''Kamu ini kenapa sih dari tadi teriak terus kasihan ini telinga Papa,'' jawab sang papa dengan ketus.

''Ya ampun, kalian ini kerasukan atau apa, kok tiba tiba berubah kayak gini,'' heran Aisyah.

Tak jauh berbeda di kediaman Abraham juga terjadi ketegangan.

''Yang bener aja dong Pa, masa ia, aku mau di jodoh kan dengan bocah,'' jawab Abizar.

''Dan kamu tidak bisa menolak, karena papa dan calon mertua juga sudah menentukan tgl pernikahan kalian,'' jawab papa Abraham.

''Ya ampun kegilaan apa lagi ini,'' ucap Abizar frustasi.

Jika sudah begini maka Abizar tak bisa membantah sang Papa.

Bagi abidzar orang tua adalah segala nya.

Setelah pembicaraan itu tiba lah di mana kedua orang yang akan di jodoh kan itu akan bertemu secara langsung.

''Papa serius,'' jawab Abizar dan juga Aisyah bersamaan.

Mereka ber dua keberatan dengan permintaan papa Abraham.

''Kalau aku masuk ke sekolah dia bagaimana dengan perusahaan Pa,'' protes Abizar.

''Apakah kalian mau jadi anak durhaka?'' tanya papa Abraham dan itu mampu membuat ke dua nya terdiam.

''Papa sudah mengirim data kamu ke sekolah Aisyah,'' jelas papa Abraham.

Aisyah dan Abizar hanya bisa mengiyakan apa yang sudah orang tua nya itu tentukan tanpa bisa menolak, karena menolak pun rasa nya percuma.

Setelah itu Abizar dan Aisyah dengan sangat terpaksa bertukar nomor.

Dan setelah itu hubungan mereka lebih baik.

Ternyata di jodoh kan itu tidak seburuk apa yang mereka pikirkan, nyata nya mereka menikmati ya, meskipun di awal mereka menjalani nya dengan sangat terpaksa.

Di sekolah mereka berinteraksi seperti guru dan murid pada umum nya,. tidak ada yang akan menduga jika mereka memiliki hubungan lebih dari itu.

Sampai akhir nya Aisyah akan menghadapi ujian akhir.

Dan dalam tiga hari itu Aisyah akan fokus dalam ujian nya, dan Abizar pun mengerti, dalam tiga hari itu Abizar benar-benar tidak menghubungi Aisyah atau pun menemui nya.

Setalah hari terakhir ujian baru lah mereka memutuskan untuk berlibur ke Bali bersama keluarga masing-masing.

''Gak terasa ya baby, kamu udah lulus aja,'' ucap Abizar.

''Ya hari berlalu dengan sangat cepat, dari kita di jodoh kan, bertemu sampai hari ini, rasa nya masih terasa mimpi,'' jawab Aisyah.

''Setelah ini hanya menunggu hari kelulusan,'' lanjut nya.

Mereka sangat menikmati moment itu, karena sangat jarang mereka bisa berduaan seperti itu.

Karena Abizar harus mengurusi perusahaan.

Sedang kan Aisyah sendiri harus mengikuti beberapa les.

Setelah makan malam, Abizar mengajak Aisyah menuju ke pantai.

Dan di sana Abizar akan melamar Aisyah secara resmi, karena Aisyah sendiri sudah selesai ujian.

Aisyah cukup terkejut melihat dekorasi di depan nya ini, apalagi ada tulisan ' Will You Marry Me '

Aisyah merasa sekujur tubuh nya lemas seketika.

Aisyah tidak menyekang, jika Abizar akan memberikan sesuatu yang tidak pernah ia sangka sebelum nya, tapi hal yang juga ia mengharapkan sebagai se orang gadis.

Acara itu berjalan dengan sangat romantis, dan hanya di hadiri oleh. keluarga inti saja.

Bahkan kakek dan nenek mereka juga sama sama hadir.

Hari yang sangat berkesan untuk Aisyah.

Dan tanpa mereka sadari ada se se orang yang mereka kenal sedang memotret nya diam diam.

Dia salah satu musuh Aisyah di sekolah nya, dan ia juga menyukai Abizar sejak pertama kali Abizar masuk.

Hari pun berlalu dengan cepat, bahkan dua keluarga itu pun sudah menyiapkan segala se suatu yang harus di persiapkan.

Sampai akhir nya hari kelulusan lun tiba.

Di mana mereka yang akan kembali ke sekolah setelah sekian lama.

Aisyah pergi menggunakan mobil nya sendiri.

Sampai di sekolah mereka langsung bergabung dengan grup masing masing.

Dung! Dung!

"Tes satu dua, Tes! Satu, dua Tes!"

"Kelamaan buk! Buruan dong, panas nih!" gerutu se orang sisw perempuan dengan nada tinggi nya membuka suara untuk protes.

Bukan tanpa alasan, sejak sepuluh menit yang lalu.

Semua, siswa dan siswi yang baru selesai ujian itu sedang di kumpulkan di halaman sekolah, karena akan ada pengumuman kelulusan.

Ini, bukan hari senin. Akan tetapi, mereka di haruskan berkumpul sama seperti akan melangsungkan upacara bendera, tapi beda nya ia sudah cukup siang jam sepuluh siang.

Maka tak heran, jika sampai ada murid yang protes, terlebih bagi mereka yang tidak mendapatkan tempat teduh.

Melainkan harus berdiri di bawah matahari yang sudah cukup terik se akan akan membakar kulit mereka.

Sementara itu, buk Yuki yang berada di depan langsung langsung menatap ke pada salah satu murid yang sudah berani memprotes nya.

"Megan, apa kamu mau menggantikan ibu di sini?" tanya nya.

"Tidak perlu repot repot Buk, terimakasih. Saya masih sabar menunggu, tenang saja!" jawab Megan dengan senyuman indah nya.

''Megan,'' protes Aisyah.

''Lagian, kenapa harus di lapangannya,''protes nya.

''Di ruang kesenian juga lebar cukup menampung se angkatan kita, apalagi di aula cukup untuk satu sekolah,'' lanjut nya.

''Aku baru kemarin ke salon Aisyah, untuk mem percantik diri kan nggak lucu kalau besok nya sudah gosok,'' ucap Megan menjelas kan.

''Iya, tapi jangan pakai protes juga kali malu maluin,'' jawab Aisyah.

Sedang kan tak jauh dari mereka ada se se orang yang menetap Aisyah dengan dendam.

''Tunggu lah beberapa menit lagi Aisyah, hidup mu akan hancur,'' ucap nya dan setelah itu orang itu langsung mengirim foto Asiyah dan juga Abizar di grup sekolah.

Dan itu langsung membuat gempar.

Visual Aisyah Chamali.

Cocok gak?.

Ini pilihan dari pembaca ya bestie, semoga kalian suka

Bagaimana untuk bab pertama nya besti.

Koment di bawah ya.

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Masalah

Lanjut bestie.

Di lapangan itu mereka semua tiba tiba tidak terkendali, karena foto yang beredar di grup sekolah, bukan hanya di grup kelas, tapi sudah di grup sekolah di mana kepala sekolah, dan juga wakil kepala sekolah ada di grup tersebut.

Begitu pun juga dengan guru-guru lain nya.

Aisyah juga mendapatkan foto nya bersama dengan Abidzar.

''Semua nya tenang tenang taruh hand phone nya semua, ini acara pengumuman bukan kelulusan jadi, harap fokus siapa tau nama kalian tidak ada di daftar yang lulus,'' ucap kepala sekolah untuk mengalihkan fokus mereka.

Barulah mereka kembali ke posisi semula dan tidak berisik seperti tadi.

Sedang kan Aisyah sendiri dia bungkam tidak, dan juga tidak memberikan reaksi apa-apa.

Pengumuman ke lulusan di baca kan oleh kepala sekolah dan mereka semua di nyatakan lulus 100%.

Setelah itu mereka bubar.

Karena hubungan Abidzar dan juga Aisyah sudah tersebar, jadi mereka menjadi buah bibir di sekolah tersebut.

Bahkan semua guru pun sudah mengetahui, dan juga ikut membicarakan abidzar, dan juga Aisyah.

Banyak yang menghakimi hubungan mereka, apalagi orang-orang yang mengidolakan Abidzar tak terkecuali guru guru perempuan yang mengajar di sekolah itu.

Banyak yang tidak terima dengan hubungan mereka.

Apalagi mereka sebelum nya adalah guru dan murid.

Saat ini mereka semua sedang berkumpul di ruang rapat.

Karena kehebohan tentang hubungan Abidzar, dan juga Aisyah tidak dapat di kendalikan.

Mereka sangat antusias membicarakan topik terpanas di sekolah tersebut.

''Ini bagaimana bisa terjadi sih,'' ucap Angel.

''Aku tahu jika sekolah ini milik pak Abidzar, tapi bukan berarti dia bisa melakukan semai nya di sekolah ini, tanpa melihat aturan sekolah,'' ucap nya dengan kesal.

Karena Angel salah satu guru yang mengejar Abidzar tanpa lelah, tanpa malu, dan tanpa sungkan sedikit pun.

Seharusnya kata-kata itu cocok untuk nya, bukan untuk Abidzar.

''Aku setuju sih, bagaimana jika berita ini tersebar luas, udah sekolah kita yang akan menjadi taruhan nya,'' jawab yang lain nya.

''Tapi kita tidak tahu bagaimana kejadian yang se sungguh nya, lagian Aisyah sendiri pun sudah lulus dari sekolah ini,'' jelas guru yang satu nya.

''Aku sering melihat Pak Abidzar mengobrol dengan Aisyah, tapi itu hal normal,'' jawab guru laki laki yang ada di sana.

''Tapi tetap aja Pak mana ada guru dan murid nya pacaran di sekolah ini kita nggak boleh membenarkan gitu aja dong,'' jawab Angel eneg sewot.

''Aku sih terserah mereka toh jika masalah ini tersebar Aisyah sudah di nyatakan lulus, tidak ada yang bisa menuntut,'' jawab guru yang ada di sana.

Mereka memang berkumpul untuk mengadakan rapat permasalahan Abidzar, dan juga Aisyah.

Tapi yang terjadi mereka sibuk dengan opini mereka sendiri-sendiri.

''Apakah Pak Abraham tau masalah ini?'' tanya Angel.

Angel masih tidak terima kalah dari Aisyah.

''Masa iya, aku kalah sama murid yang bau kencur,'' batin nya kesal.

''Mungkin sebentar lagi pak Abraham akan di hubungi,'' jawab salah satu guru yang ada di sana.

Sedangkan abidzar sendiri menghubungi papa nya.

Mengatakan jika hubungan nya dengan Aisyah terbongkar, dan mau tidak mau itu harus segera di tangani jika tidak masalah itu akan menggangu calon istri nya.

''Kamu tenang aja Boy, Papa akan selesaikan hari ini juga, dan akan membuat mereka yang berbicara buruk tentang menantu tayangan Papa akan bungkam, apakah perlu Papa membawa calon mertua mu?'' tanya Abraham.

''Terserah Papa aja, jika menurut Papa itu di perlukan maka tidak masalah, jika tidak jangan Pa,'' jawab Abidzar.

''Baiklah kalau gitu Papa tutup dulu telpon nya.'

''Hem,'' jawab Abidzar.

Dan setelah itu sambungan telepon itu terputus.

''Bagaimana apakah om Abraham akan ke sini?'' tanya Fandi.

Fandi adalah teman kuliah Abidzar dan kebetulan dia juga mengajar di sekolah itu untuk menghilangkan jenuh menjadi pemimpin perusahaan.

''Papa akan ke sini,'' jawab Abidzar.

''Baguslah lagian masalah ini harus segera di selesai kan,''jawwb Fandi.

''Setelah Aisyah keluar apa, kamu juga akan keluar dari sekolah ini?'' tanya Fandi serius.

''Aku belum kepikiran soal itu, karena memang pada awal nya aku berada di sini hanya untuk memantau Aisyah atas permintaan papa,'' jujur Abidzar.

''Ya udah kalau mau gitu kita ke ruang rapat aja, sebentar lagi papa mu pasti datang,'' ajak Fandi.

Abidzar mengagguk.

Setelah sampai di depan ruang rapat Abidzar mendengar beberapa guru membicarakan tentang nya dan juga Aisyah.

''Aku terima kasih mereka tidak setuju dengan hubungan ku sama Aisyah, tapi aku tidak terima, jika mereka mengatakan aku menyalahgunakan kekuatan papa,'' ucap Abidzar emosi.

Tanpa permisi Abidzar masuk.

Dan orang yang berada di ruangan itu langsung bungkam.

''Kenapa diam, aku dengar tadi ada yang semangat banget menjelek-jelekkan hubungan Abidzar dan juga Aisyah, kenapa sekarang malah diam kayak payung,'' ucap Fandi.

''Silakan duduk Pak Abidzar, dan juga Pak Fandi,''

ucap guru laki-laki yang berada dekat nya.

''Tidak perlu repot-repot, saya sedang menunggu kedatangan papa saya, bukan kah itu yang kalian tunggu dari tadi,'' sindir Abidzar.

Sedangkan Fandi memilih duduk agak jauh dari mereka semua.

Rasa nya sangat males jika harus bergabung dengan mereka.

Tak berselang lama orang yang di tunggu datang bersama dengan sekertaris nya.

Pakaian nya sangat rapi, formal, dan juga sangat berkelas.

''Selamat datang Tuan,'' ucap salah satu dari mereka.

Papa Abraham cuma menggangguk sebagai jawaban.

''Abidzar duduk,'' pinta Papa Abraham dengan tegas.

Sekalipun, males Abidzar tetep duduk.

''Apa masalah nya?'' tanya Papa Abraham dengan tegas.

Dan ini adalah kesempatan Angel untuk membuat pemilik sekolah tersebut marah, karena anak nya sudah melanggar peraturan sekolah.

''Mohon maaf sebelum nya Tuan Abraham,'' ucap Angel.

''Lanjutkan jangan basa-basi, saya sibuk,'' jelas Papa Abraham dengan tegas.

''Ada seorang guru yang melanggar peraturan sekolah,'' jelas nya.

''Yang mana.''

''Guru dan murid tidak boleh berpacaran di sekolah,'' jawab Angel.

''Tetus.''

''Pak Abidzar memiliki hubungan dengan murid nya sendiri,'' jelas Angel.

''Betul begitu Abidzar?'' tanya sang papa.

''Bener itu tidak salah,'' jawab Abidzar dengan tegas.

Angel yang mendengar itu langsung lemes, dia masih tidak menyangka jika berita itu benar adanya.

''Ini tidak bisa di biarkan,'' ucap Angel dengan keras.

''Panggil gadis itu ke sini!'' perintah Papa Abraham dengan tegas.

Apa yang akan terjadi setelah nya.

Tunggu di episode berikut nya

Visual Abidzar Abraham.

Jangan lupa dukungan nya ya bestie.

Like, koment and vote.

Jangan lupa klik profil author semua karya author ada di sana semua.

Lanjut nanti ya bestie semoga masih punya waktu hari ini untuk nulis ha ha ha ha ha.

Baik lah bye bye jangan lupa budayakan untuk tinggal kan jejak.

Undangan

Lanjut bestie.

Saat ini di ruang rapat itu sedang memanas karena Angel tiba tiba berulah jika Aisyah tidak perlu di panggil karena dia tidak di butuh kan.

''Maaf, saya rasa Aisyah tidak perlu di panggil, kita hanya perlu mengklarifikasi nya dari pak Abidzar saja,'' jelas nya.

''Karena takut ada kesalahpahaman di sini,'' lanjut nya.

''Apa ingin Anda ketahui buk Angel?'' tanya Fandi. karena ia juga merasa jengah dengan guru satu itu.

Dulu dua ngejar ngejar Fandi, dan sekarang ia menarget kan Abidzar.

Dan itu tidak akan pernah terjadi, sebab berhubungan Abidzar dan Aisyah sudah berada di ujung kemenangan.

Persiapan pernikahannya hampir selesai.

Dan dua keluarga itu, tidak akan membiarkan acara itu batal.

Karena mereka lah yang lebih semangat, dan sangat antusias dengan menikah itu ketimbang mempelai itu sendiri.

Abidzar, dan Aisyah sama sama tidak menginginkan resepsi pernikahan.

Karena Aisyah tidak ingin terganggu dengan status nya saat berada di luar, apalagi iya harus kuliah.

''Saya hanya ingin bertanya, apakah Pak Abidzar benar-benar memiliki hubungan dengan murid di sekolah ini?'' tanya Angel.

''Iya,'' jawab Abidzar dengan tegas.

''Apakah dia masih sekolah?'' tanya nya lagi.

''Iya,'' jawab Abidzar.

''Berarti itu bukan Aisyah kan, di kelas berapa?'' tanya Angel antusias.

Karena jika bukan Aisyah maka itu gampang untuk Angel, tapi jika itu benar-benar Aisyah itu akan sangat sulit.

Karena pesona Aisyah tidak perlu di ragukan lagi.

Aisyah memiliki aura yang tidak dimiliki oleh orang lain.

''Saya memang mengatakan, jika dia berada di sekolah ini, tapi bukan berarti dia akan sekolah, karena hari ini dia sudah di nyatakan lulus, dan iya orang itu adalah Aisyah seperti yang sudah tersebar luas hari ini, dia kelas 12 melati,'' jelas Abidzar dengan tegas.

Mereka yang berada di ruangan itu tidak menyangka, jika Abidzar benar benar akan mengatakan nya dengan sangat jelas tanpa takut apapun.

''Apakah bapak sadar dengan apa bapak ucap kan,'' ucap Angel, dan sekarang kesabaran Abidzar sudah benar benar tidak ada.

Sedari tadi ia sudah menahan untuk tidak emosi, tapi guru itu sudah keterlaluan menurut nya.

Papa Abraham dan juga Fandi tau jika setelah ini Abidzar akan lepas kendali, tapi mereka cuek saja, toh tidak ada anak di bawah umur di ruangan itu.

''Kenapa Anda sangat ngotot, ini hubungan saya dengan Aisyah, dan orang lain tidak ikut campur, apa masalahnya jika saya memiliki hubungan dengan murid saya sendiri, apakah itu merugikan kalian, apakah itu mengganggu kegiatan kalian, apa hubungan saya berpengaruh pada kehidupan kalian semua, pernahkah saya melebihi batas jika bersama dengan Aisyah di sekolah ini?'' tanya Abidzar dengan tegas.

''Pernahkah saya bermesraan di sekolah, pernahkah kalian memergoki saya berduaan dengan Aisyah?'' tanya Abidzar lagi.

Tidak ada yang menjawab, karena memang apa yang di katakan oleh Abidzar benar adanya.

Interaksi mereka tidak berlebihan.

Bahkan mereka tidak ada yang tahu jika mereka memiliki hubungan, mereka tahu hari ini waktu foto mereka tersebar luas di group sekolah.

''Dan Anda jangan banyak bicara buk Angel, karena pendapat mu tidak di butuh kan di sini, apakah Anda lupa dengan apa yang Anda lakukan beberapa minggu yang lalu?'' tanya Abidzar.

''Ada apa Abidzar?'' tanya Fandi penasaran.

''Dia mengunci ku di ruang kesenian, dan kalian tau apa yang dia lakukan,'' ucap Abidzar mengejek.

''Apa?'- tanya mereka semua.

''Biarkan CCTV yang menjawab semua nya,'' ucap Abidzar.

Abidzar langsung mengecek CCTV itu yang saat ini sudah tersambung ke monitor yang ada di depan mereka.

Sedang kan buk Angel sudah lemes.

Ia bahkan lupa jika di ruangan kesenian ada CCTV.

Semua orang menonton dengan melotot, karena mereka sangat syok mengetahui nya.

''Pantas saja dari tadi buk Angel selalu memojokkan Aisyah ini toh alasan nya.''

Dan masih banyak lagi umpatan dari rekan kerja nya di ruangan itu.

Abidzar tersenyum karena ia sudah berhasil membalas apa yang sudah perempuan itu lakukan.

Di kira diri nya nafsu apa, jawaban nya tentu tidak!.

''Says tidak menyangka guru di sekolah ini bisa melakukan hek seperti itu, nanti kita bicara lagi masalah ini sekarang tolong panggil kan Aisyah,'' perintah papa Abraham dengan tegas.

Sedang kan di kelas nya Aisyah juga di serbu beberapa pertanyaan dari teman sekelas nya.

Ini bukan kah hal yang Aisyah pikir kan ini terlalu mendadak.

Rencana nya Aisyah akan memberikan pads mereka semua, tapi siapa sangka malah mereka yang mengejut kan nya.

''Jawab Ding Aisyah,'' paksa mereka semua.

''Kapan kamu jadian sama guru tertampan dan ank pemilik dari sekolah ini,'' jelas satu nya lagi.

''Dan di foto yang beredar itu, kalian sedang ada di mana?''

''Iya kamu ada di mana kenapa tempat nya remang remang,'' jawab yang lain nya.

''Padahal di sekolah, kalian terlihat biasa biasa aja, atau kamu sudah tunangan ya, aku melihat cincin kamu persis seperti punya pak Abidzar, karena tadi aku melihat nya waktu pengumuman kelulusan, cincin itu couple kan.''

Dan masih banyak lagi pertanyaan dari mereka.

Megan dan juga Fika menjadi tidak nyaman begitu pun juga dengan Aisyah.

Mereka terlalu berisik, dan juga banyak mau nya.

Aisyah tidak tai harus jujut, atau apa, karena saat ini ia sedang mengurangi berbicara tentang hubungan nya, karena takut masalah yang timbul akan semakin parah.

''Jawan Aisyah,'' paksa mereka sekali kali.

''Em~

Belum juga Aisyah menjawab Fandi memanggil nya.

''Untunglah,'' batin Aisyah

''Mau ku temenin?'' tanya Fika.

Dia juga sahabat dari Aisyah sama seperti Megan.

''Tidak usah aku baik baik aja kok,'' jawab Aisyah.

''Ya udah kalau gitu, kita temenin sampai kamu masuk ke ruangan rapat,'' jelas Megan.

''Tidak masalah,'' jawab Aisyah.

''Maad ya teman-teman, aku harus pergi kapan kapan aku akan cerita dan tunggu kabar baik dari ku ya, mohon doa nya ya agar aku keluar dengan selamat, karena seperti nya aku akan di interogasi di sana,'' ucap Aisyah dengan nada bercanda.

Aisyah masuk dan langsung di tatap oleh mereka semua yang ada di sana.

''Duduk Aisyah,'' ucap papa Abraham.

Aisyah duduk dengan patuh.

Karena ia juga kaget karena di sana sudah ada papa mertua nya.

''Apa kalian benar benar memiliki hubungan khusus?'' tanya papa Abraham.

''Hah,'' bingung Aisyah karena papa Abraham yang tanya, jelas jelas dia yang paling tahu hubungan mereka.

''Jangan hah, hah, Aisyah jawab yang jelas,'' ucap Angel yang belum sadar jika ia sudah berada di dalam posisi yang tidak aman.

''Pa,'' panggil Abidzar dengan tegas.

Baru lah papa Abraham menyampaikan tujuan nya datang ke sini.

''Kalian tidak perlu syok, karena saya ke sini bukan untuk menghakimi mereka, tapi ingin memberikan undangan pernikahan mereka,'' jelas papa Abraham.

Dam setelah itu sekertaris nya membagikan undangan yang sudah ia bawa.

''Hah, undangan,'' kaget mereka semua.

Yuk bisa yuk, like, and koment.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!