seorang gadis cantik berlari menyusuri lorong rumah sakit sambil menangis,ia mendapat kabar bahwa kedua orang tuanya mengalami kecelakaan .Ia adalah Inara Alexsander gadis cantik yang berusia 20 tahun, putri tunggal dari pasangan Alexsander dan Laura Alexsander.
"pak dimana orang tua saya"
"ibu anda sudah meninggal dunia,beliau
baru saja dipindahkan ke ruang jenazah dan ayah anda di UGD keadaannya sangat kritis"jelas pak polisi
"tidak..ini tidak mungkin " teriak Inara histeris menangis
"maaf,pasien sudah siuman beliau ingin bertemu dengan putrinya." jelas suster yang baru saja keluar dari ruang UGD
"saya putrinya sus "
"mari ikut saya ke dalam "kata suster
(Di ruang UGD)
Inara melihat ayahnya terbaring lemah dengan luka di sekujur tubuhnya.
"Ayah..!" kata Inara sambil menangis
" Ina maafin ayah yang gak bisa jagain kamu.." Alexsander sambil menggenggam tangan putrinya
"Ayah Jangan ngomong seperti itu,ayah gak boleh pergi !, Ina sama siapa kalau ayah juga pergi.."kata Inara sambil memeluk ayahnya
"Ina ayah minta tolong sama kamu,tolong jaga ini baik baik jangan sampai hilang atau jatuh ke tangan orang yang salah" kata Alexsander sambil memberi sebuah flash kepada Inara
"tapi ini apa ayah?" tanya Inara sambil mengambil flash tersebut
" itu berisi informasi rahasia ,jaga baik baik jangan sampai hi..la..ng..!" jelas Alexsander
"Ayah.. kenapa?"panggil Inara panik melihat ayahnya kejang kejang
" tit...!" suara monitor yang menampilkan satu garis lurus
" tidak... Ayah..!" tangis histeris Inara sambil memeluk ayahnya
" Ayah jangan tinggalin Inara..."kata Inara menangis
" maaf pasien harus segera dipindahkan keruang jenazah ,tolong sus.!" jelas dokter
"mari mbak.."kata suster sambil menarik Inara yang masih menangis sambil memeluk ayahnya.
( Di Pemakaman)
Inara menaburkan bunga di atas makam ke dua orang tuanya sambil menangis
"Ayah..Ibu... kenapa kalian begitu cepat ninggalin Inara.."kata Inara lirih
" yang sabar ya non.."kata bik Imah sambil memeluk Inara
"Bik , Inara dah gak punya siapa-siapa lagi.."
"non harus kuat, bibi akan selalu ada buat non"kata bik Imah
"makasih ya bik.."kata Inara sambil melepaskan pelukannya
" sama sama non,yaudah ayok kita pulang non sudah mau malam ini."
" Iya, bik ayok "jawab Inara sambil berjalan untuk pulang.
( paginya )
Inara duduk termenung di balkon kamarnya, di tangannya menggenggam sebuah flash yang diberi oleh ayahnya.Ia tak menyangka harus kehilangan kedua orang tuanya secara bersamaan,tanpa terasa air matanya kembali menetes.
"tok..tok.. non..!"
suara ketukkan pintu dari bik Imah kembali menyadarkan Inara ,ia pun bangun untuk membukakan pintu.
"Iya bik, ada apa?"
" itu non,di bawah ada polisi" jelas bik Imah
"yaudah ayok kita turun bik" kata Inara sambil berjalan untuk turun.
"maaf,ada apa ya pak?" tanya Inara
"ini mbak kami ingin memberitahukan hasil penyelidik kami di TKP dan juga ingin mengembalikan barang milik korban"jelas pak polisi sambil menyerahkan sebuah ponsel
"apa ini ponsel orang tua anda?"
"iya pak ,ini ponsel ayah saya" jawab Inara sambil melihat ponsel tersebut
"terus bagaimana hasil penyelidikannya pak?"
"begini mbak,kami menemukan kejanggalan tentang kecelakaan orang tua anda"
"kejanggalan bagaimana pak?"
" ada yang menyabotase rem mobil arang tua anda" jelas pak polisi
" jadi maksud bapak ada yang sengaja membuat orang tua saya celaka?" tanya Inara
"kemungkinan iya,dan kami juga menemukan ini di tempat kejadian" sambil menyerahkan sebuah pulpen bewarna hitam
" kami masih melakukan penyelidikan,jadi kalau mempunyai informasi segera hubungi kami " jelas pak polisi
"baik pak,terima kasih" jawab Inara
"itu udah menjadi tugas kami,kalau begitu kami permisi dulu mbak" kata polisi sambil berjalan keluar
" iya pak" jawab Inara sambil mengantar sampai pintu.
setelah itu Inara kembali duduk diruang tamu sambil berpikir
"apa benar ayah dan ibu dibunuh?"tanya Inara pada dirinya
" apa ini ada hubungannya dengan flash itu,kalau benar siapa yang membunuh ayah dan ibu?"Inara sambil berpikir
"aku harus mencari tahunya" Inara sambil mengambil pulpen yang di berikan oleh polisi ,ia terus melihat dan Membolak-balikkan pulpen tersebut hingga ia menemukan sebuah inisial di ujung pulpen tersebut.
"D.A "ucap Inara
"ini pasti pelakunya,pokoknya aku harus bisa menemukan siapa pembunuh orang tua ku !"ucap Inara tegas dengan sorot mata tajam.
...(satu bulan kemudian)...
satu bulan telah berlalu sejak kecelakaan itu,kini Inara telah berubah menjadi sosok yang baru.dari penampilannya yang selalu cantik dan feminim ,kini menjadi sedikit culun, sifatnya yang ceria berubah menjadi sosok yang cuek dan dingin.
..." bik sepertinya rumah ini harus dijual,aku gak sanggup membayar tagihan nya lagi.."ucap Inara sambil sarapan...
" Bibik gimana baik nya aja non"jawab bik Imah
" Bibik juga harus berhenti bekerja , karena aku gak bisa membayar gaji bibik lagi "jelas Inara
" bibik gak apa-apa kok non kalau gak di gaji"
jawab bik imah,ia kasihan melihat anak majikan nya itu yang sudah ia dianggap seperti anak nya sendiri
"Jangan bik, bibik pulang kampung aja kasian anak bibik di sana."
" tapi bagaimana dengan non?"tanya bik Imah
" bibik gak usah khawatir aku gak apa apa kok,mungkin setelah rumah ini terjual aku akan cari kontrakan dan mulai mencari kerja." jelas inara
" yaudah kalau begitu bibik beres beres dulu non"kata bik Imah pergi ke kamar
" iya bik "jawab Inara sambil minum.
...***...
tak lama kemudian bibik keluar dengan membawa sebuah tas besar,ia sudah siap untuk pulang kampung.
" ini gaji terakhir buat bibik"kata Inara sambil menyerahkan sebuah amplop
" gak usah non,uangnya di simpan buat non aja" tolak bik Imah
" jangan bik ini haknya bibik,Inara juga udah pesan taksi buat bibik."jelas Inara
" makasih non "
" sama sama bik,ayo bik seperti nya taksi nya udah datang" kata Inara sambil berjalan keluar
" iya non"jawab bik Imah.
" bibik pamit ya non,non inara jaga diri baik-baik" ucap bik Imah sambil menangis
" bibik juga jaga diri baik-baik, jaga kesehatan jangan terlalu capek" ucap Inara sambil memeluk bik Imah
" iya non,bibik pamit ya non"ucap bik Imah sambil masuk kedalam taksi
" iya bik , hati-hati" balas Inara
" iya non" jawab bik Imah
setelah taksi meninggal kan halaman rumahnya, Inara berniat kembali masuk kedalam tetapi terhenti dengan sebuah mobil yang berhati di depan rumah nya,tak lama keluar sang supir untuk membukakan pintu untuk majikannya tersebut dan keluarlah seorang pria yang berusia sekitar 60tahun berjalan ke arah Inara.
" Inara Alexsander ?" tanya kakek tersebut
" iya pak dengan saya sendiri "jawab Inara
" mari silahkan duduk pak !"lanjut Inara sambil duduk di kursi teras rumah
" ada keperluan apa ya pak?"
" saya ingin menagih hutang ayah anda"
" hutang ?"tanya Inara bingung
" iya"
" maaf , kalau boleh tau berapa hutang ayah saya?"
" ayah anda memiliki hutang 10 miliar kepada saya"jelas nya
" 10 miliar..!"ucap Inara syok
" iya"
" maaf kalau boleh tau bapak ini siapa ya?"
" ini kartu nama saya "sambil menyerahkan sebuah kartu kepada Inara
" rathore sing"ucap Inara
" maaf pak,saya gak punya uang sebanyak itu!"
" saya beri kamu waktu seminggu untuk mendapatkan nya,kalau tidak kamu harus mengikuti syarat dari saya!" ucap pak rathore tegas
" iya pak saya akan berusaha untuk mendapatkan nya" jawab Inara
" baik, saya tunggu kabar dari kamu" ucap pak rathore sambil bangun dari tempat duduknya
" kalau begitu saya permisi dulu"sambil berjalan kearah mobil nya
" iya pak" jawab Inara
setelah mobil nya pergi, Inara segera kedalam rumah nya.
(dalam kamar )
Inara duduk di atas kasur sambil berpikir bagaimana cara mendapatkan uang 10 miliar dalam waktu seminggu.
" kalau rumah ini terjual paling cuma 1 miliar , terus dari mana aku mendapat kan 9 miliar nya lagi" ucap frustasi sambil memegang kepalanya
" nggak tahu ah pusing.."kesal Inara sambil berguling-guling di atas kasur
...****************...
Sinar mentari pagi mulai masuk melalui celah jendela kamar serta burung burung mulai berkicau dengan riang, Inara bangun dan bersiap siap untuk pergi ke kampus.inara berkuliah di fakultas kedokteran yang ada di Jakarta.
tak lama inara turun dengan penampilan nya menggunakan celana jeans dengan atasannya kaos yang dipadukan dengan jaket ,ia pun segera kampus menggunakan motor kesayangan nya.
...***...
( Di kampus )
selesai memarkirkan motornya, Inara segera ke kantin untuk sarapan dulu .setelah itu ,baru ia ke kelas.
( Di dalam kelas )
Inara langsung duduk di bangku nya dan tak lama dosen pun masuk.
" selamat pagi " sapa nya
" pagi pak " jawab semua siswa
kelas pun dimulai , semua siswa fokus menyimak dan mencatat semua materi yang disampaikan oleh dosen.
...***...
setelah kelas selesai , semua siswa berhamburan keluar untuk pulang.
" Inara ! " panggil vano sambil menghampiri Inara
" kenapa Van ?" tanya inara pada teman sekelas nya itu
" kamu mau ikut balapan gak? , anak-anak ngadain lomba balapan nanti malam "
" lomba balapan ?" tanya Inara
" iya,kamu kan suka sama balap motor, hadiah nya lumayan loh kamu lagi butuh uang kan " jelas vano.
" emang hadiahnya beberapa ?"
" 10 juta rupiah, gimana? "
" oke,aku ikut " ucap Inara
" oke nanti aku Sherlock tempatnya " jawab vino
" ya "Inara sambil duduk di atas motor dan memasang helmnya
" aku duluan " ucap Inara sambil sambil menyalahkan star motornya
" iya " vano sambil berjalan mobilnya
...***...
sampai di rumah hari sudah sore, inara langsung ke kamar untuk mandi dan ganti pakaian, setelah nya ia ke bawah untuk membuat sarapan dan membersihkan rumah.
...***...
Malam harinya , Inara sudah siap dengan motor sport nya untuk pergi ke tempat balapan.
( Di area balapan )
semua peserta sudah siap di posisi masing-masing.
" satu..dua..tiga..go..! " teriak seorang gadis cantik sambil mengangkat bendera, tandanya balapan sudah di mulai.
" bream...bream.."semua peserta menarik gas motornya dan meluncur ke jalan raya .
pertarungan semakin sengit semua peserta saling menyelip satu sama lain, inara kini berada di urutan ketiga,ia terus menarik gas motornya dan menyelip peserta di depan nya.kini ia sudah di posisi kedua ,garis finis semakin dekat Inara berusaha dengan keras untuk menyelip motor di depan nya hingga akhirnya ia berhasil menjadi yang pertama sampai di garis finis.
" Inara.. Inara.." sorakan penonton
" selamat ya !" ucap vano sambil membuka helmnya dan mengulurkan tangannya
" makasih " Inara sambil menjabat tangannya vino
" selamat ya ! " ucap yang lain nya
..." makasih " jawab Inara setelah menerima hadiah Nya, Inara langsung pulang ke rumah nya....
...***...
( Paginya )
seperti biasa, setelah membersihkan rumah dan sarapan , Inara untuk pergi ke kampus.
hari terus berlalu tanpa terasa sudah sampai satu Minggu.
saat pulang dari kampus, Inara melihat sudah ada pak rathore di teras rumah nya.
" selamat sore pak, mari silahkan masuk "ucap Inara sambil membuka kan pintu
" iya " jawabnya sambil masuk ke dalam
" silahkan duduk pak !" ucap Inara
" sebentar , saya buatkan minuman " lanjut Inara
" tidak usah, saya cuma sebentar duduklah "
" iya " jawab Inara sambil duduk di sofa
" jadi bagaimana ?"tanya pak rathore
" maaf pak, saya belum punya uang nya "ucap Inara sambil menunduk
" kalau begitu kamu harus menerima syarat dari saya " ucap pak rathore sambil menatap inara
"emang apa syaratnya pak ?
" kamu harus menikah dengan cucu saya " ucap pak rathore
" Apa .. menikah ! " pekik inara kaget
" iya,kamu harus menikah dengan cucu saya"
" tapi pak, apa gak bisa syaratnya yang lain aja ?, saya bahkan gak kenal sama cucu bapak" tolak Inara
" gak itu syaratnya !" ucap nya tegas.
inara pun terdiam sambil memikirkan syarat tersebut, ia belum mau menikah dan sekarang ia di paksa menikah dengan orang yang tidak ia kenal. tapi kalau ia menolak,ia tidak punya uang untuk membayar hutang nya .
" jadi apa keputusan kamu ?" tanya pak rathore
" baiklah, saya akan menikah dengan cucu bapak " jawab Inara
" tapi.., saya boleh minta tolong gak pak ?"
" baiklah,kamu mau apa ?"pak rathore sambil menatap inara
" bantu saya untuk mencari pembunuh orang tua saya !"ucap Inara
" baiklah,saya akan bantu kamu "
" makasih pak " ucap Inara sambil tersenyum
" besok malam kamu akan menemui cucu saya di restoran, nanti saya kirim alamat nya "ucap pak rathore sambil berdiri
" baik pak "ucap Inara
" kalau begitu saya pergi dulu "sambil berjalan keluar
" iya pak "inara sambil mengantar sampai pintu, setelah itu Inara pergi ke kamar nya .
( Di kamar )
sampai di kamar, inara langsung mandi dan mengganti pakaian . setelah nya, inara melempar kan badannya di atas kasur sambil menatap langit-langit, hidup nya berubah dalam sekejap . sekarang ia sendirian, tak ada tempat untuk bermanja dan berbagi cerita tanpa terasa air mata nya menetes.
" Ayah.. ibu.. Inara kangen !" tangis inara pecah
" sekarang inara sendirian " tangis pilu Inara di malam yang sepi
...****************...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!