NovelToon NovelToon

Memperbaiki Traumamu Season 2

Bab 1 : Jalani hidup bersama

Ednan tengah makan siang bersama Isabel di rumahnya. Mereka berdua makan masakan yang disiapkan oleh Ednan. Rumah Ednan cukup besar untuk ia huni sendirian.

"Kamu tidak kesepian tinggal di tempat sebesar ini?" tanya Isabel.

"Hemm kesepian, kamu mau menemaniku?" ledek Ednan.

"Dasar kamu bercanda terus" ujar Isabel.

"Aku tidak bercanda, tentu saja aku bahagia kalau kita tinggal bersama" ujar Ednan.

"Aku tahu, tapi kita harus memikirkan perasaan Nesya terlebih dahulu" ujar Isabel.

"Iya aku mengerti aku tidak akan memaksamu ataupun mendesakmu" jawab Ednan tersenyum.

Di sekolah Nesya tengah sibuk mempersiapkan otaknya untuk menghadapi ujian akhir sekolah. Saat ini ia sudah berada di tingkat tiga SMA. Dia masih sekelas dengan Qenzo sejak kelas dua.

"Kamu masih tidak mau berbicara denganku? hampir satu semester kamu mendiamkanku" ujar Qenzo tidak paham apapun.

"Itu keputusanku, memangnya kamu bisa apa" jawab Nesya ketus.

"Kamu kejam sekali" balas Qenzo.

"Sudah ya aku tidak mau berdebat denganmu" jawab Nesya menjauhi Qenzo.

"Sudahlah Qenzo dia tidak suka lagi padamu" ujar Lyli wanita yang menyukai Qenzo sejak mereka kelas sepuluh.

"Kamu tahu apa" jawab Qenzo ketus.

Keesokan harinya wali kelas menyuruh mereka berdiskusi dengan orangtua untuk masuk ke universitas pilihan mereka. Orangtua wajib hadir minggu depan untuk mendiskusikan hasil akhir kemana anak mereka akan melanjutkan studi bersama wali kelas.

Nesya takut Ibunya akan bertemu dengan Om Ednan di sekolahnya. Apalagi mereka akan saling memperkenalkan anak mereka. Nesya tidak tahu harus bersikap seperti apa saat Qenzo tahu Ayahnya dan Ibu Nesya saling mencintai.

"Ahh sungguh melelahkan" ujar Nesya kesal.

"Nesya aku ada salah padamu ya" ujar Qenzo.

"Kamu tidak ada hentinya ya ganggu aku, aku itu udah pusing, jadi kamu jangan tambah kepusinganku" ujar Nesya pada Qenzo.

Selama ini Nesya juga merasa sakit hati harus berpura-pura kejam pada Qenzo. Bagaimanapun Qenzo adalah cinta pertamanya dan dia sangat menyukainya.

Begitu pula dengan Qenzo yang merasa Nesya banyak berubah. Dahulu Nesya lah yang mengejar dirinya hingga ia merasa nyaman. Namun pada akhirnya Nesya jugalah yang menyakitinya dengan cara menjauh dari kehidupannya. Qenzo tidak tahu kesalahan apa yang telah ia lakukan pada Nesya sehingga wanita itu sangat kejam pada dirinya.

Sepulang sekolah, Nesya telah ditunggu oleh Sadrina. Tantenya satu-satunya, Adik dari Ibunya yang menyayanginya seperti puteri sendiri.

"Nesya sayang belanja yuk" ajak Tante Sandrina.

"Tante, kenapa kesini gak bilang-bilang dulu" ujar Nesya begitu senang.

"Namanya saja kejutan" ujar Sandrina.

Nesya mengecek ponselnya dan melihat tidak ada panggilan dari Ibunya. Nesya merasa kasih sayang Ibunya mulai berkurang saat Om Ednan mulai masuk ke kehidupan mereka.

Nesya begitu sedih sekaligus bahagia dengan munculnya Om Ednan di kehidupan mereka. Ibunya jauh lebih bahagia dan sering tertawa. Akan tetapi waktu Ibunya jadi lebih sedikit untuk dirinya.

"Sayang kok kamu melamun?" tanya Tante Sandrina.

"Tidak apa-apa Tante" jawab Nesya memegang tangan Tantenya.

Mereka berjalan bergandengan ke mobil Sandrina yang berada di parkiran. Om Rafael tidak ikut agar Sandrina bisa menghabiskan waktu berdua dengan keponakan tersayangnya.

"Om Rafael mana Tante?" tanya Nesya.

"Biasa sibuk kerja" ujar Sandrina tertawa.

Selama perjalanan Nesya bertanya pada Sandrina tentang Ibunya dan Om Ednan. Sedekat apa mereka di masa lalu hingga Ibunya sangat menyukai Ednan.

"Bukannya kamu sudah diberitahu semuanya ya?" tanya Sandrina.

"Iya Tante, tapi Nesya masih tidak percaya bahwa Om Ednan melakukan semua itu demi Mama, bagaimana mungkin ada pria setulus itu" ujar Nesya dibakar api cemburu pada Om Ednan.

"Haha Ednan memang baik, sejak SMA Tante sudah mengenalnya, dia teramat baik untuk Mamamu" ujar Sandrina yang sangat mengenal Ednan.

Bab 2 : MOS

Qenzo menatap coklat pemberian Nesya yang masih ia simpan di kulkasnya. Sudah satu tahun coklat itu tersimpan disitu dan ditandai dengan bacaan milik pribadi sehingga siapa pun tidak bisa mengambil coklat itu.

"Coklat itu belum di makan juga" ujar Helma sang Ibu.

"Ini pemberian orang yang aku sayang Bu" ujar Qenzo.

"Oh ya kamu sudah pacar? kenalin ke Ibu dong" pinta Helma pada puteranya.

"Belum Bu, aku terlalu malu mengungkapkan perasaan ku, sejak kelas satu aku sudah menyukainya walaupun kami tidak sekelas. Saat kelas dua kami akhirnya sekelas dan aku belum juga berani mengungkapkan perasaanku. Anehnya dia ternyata menyukaiku saat kami sekelas di kelas dua, aku sangat senang hingga lupa mengatakan aku menyukainya juga. Dia terlalu fokus untuk menyukaiku dan mengejarku saat itu hingga tidak memberiku kesempatan untuk mengungkapkan perasaan ku sebelumnya" ujar Qenzo mulai menceritakan masa ketika ia mulai menyukai wanita itu.

"Terus apa yang terjadi kenapa kalian tidak pacaran saja sekarang? kalian kan sama-sama suka, katakan saja padanya pasti dia akan mengerti" ujar Helma.

"Hemm entah lah Bu belakangan ini dia berubah dan menjauhiku" ujar Qenzo.

"Siapa nama wanita itu?" tanya Ibu Qenzo.

"Rahasia, aku akan memperkenalkannya saat dia sudah jadi milikku" ujar Qenzo tersenyum pada Ibunya lalu pergi ke kamarnya.

Qenzo termenung dan mengingat kembali kejadian dua tahun yang lalu saat mereka masih siswa baru di SMA. Saat itu tengah diakan MOS (Masa Orientasi Siswa atau yang lebih dikenal ospek jika di perkuliahan), seorang siswi tengah berdebat dengan Kakak tingkatakan perihal temannya yang sakit.

"Kak dia itu sedang sakit Kakak gak bisa dong surut dia push up" ujar wanita cantik itu mengundang perhatian Qenzo.

"Kata siapa nggak boleh? salah dia kenapa tidak patuh pada aturan, disuruh jalan jongkok yang dilaksanain lah" ujar Kakak tingkatan yang sok berkuasa.

"Tapi kaki dia sedang luka Kak, Kakak tidak lihat kakinya di perban" ujar wanita itu sangat berani saat teman-temannya yang lain memilih diam.

"Saya tidak peduli peraturan ya peraturan, atau begini saja kamu gantikan dia untuk push up 50 kali" ujar Kakak tingkatan itu.

"Oke kalau aku push up dia boleh beristirahat di UKS" ujar gadis itu.

"Baiklah karena kamu cantik jadi dikabulkan, btw nama kamu siapa?" tanya Kakak tingkatan itu lagi.

"Nesya Clara Queeena" ujar gadis itu.

"Oke Nesya silahkan mulai push up nya" ujar Kakak tingkatan itu.

Hari itu kali pertama Qenzo mengenal nama gadis cantik dan pemberani itu. Dia ingin menolong gadis itu tapi dia tidak mau menimbulkan keributan dan dikenali oleh para Kakak tingkatan. Sifat Qenzo yang introvet membuatnya tidak berani tampil di muka umum.

"49.... 50.... oke jago juga ya kamu, kamu boleh duduk" ujar Kakak tingkatan itu.

Nesya menepis keringatnya dan duduk kembali bersama teman-temannya yang lain. Saat pembagian kelompok, Nesya mendapat bagian kelompok tiga. Saat itu dia tidsk begitu memperhatikan dan fokus sehingga ia tidak sadar bahwa dirinya pernah sekelompok dengan Qenzo. Pria itu sangat senang bisa duduk berdekatan dengan wanita pemberani itu. Dia ingin memperkenalkan dirinya tapi terlalu takut untuk memulai.

"Oke perkenalkan gua Lyli, kita harus memenangkan pertandingan olahraga ini" ujar wanita bernama Lyli.

"Gua Qenzo" ujar Qenzo pelan.

"Hai Qenzo" sapa Lyli tersenyum manis.

"Gua Nesya" ujar Nesya yang masih terlihat kelelahan.

"Qua Jack" ujar pria macho yang tak kalah gantengnya dengan Qenzo.

"Oke dari kita berempat siapa yang mau jadi ketua kelompok untuk pertandingan olahraga nanti?" tanya Lyli.

Semua hening tidak menjawab pertanyaan Lyli. Karena tidak ada respon Lyli akhirnya memberikan mereka kertas dan menyuruh mereka menuliskan satu nama dari mereka berempat.

Nesya yang kelelahan tidak mengingat nama Qenzo karena pria itu mengucapkannya dengan pelan. Dia hanya mengingat nama terakhir yang di ucapkan pria macho dengan keras.

"Jack" isi kertas Nesya dan ia segera menggulungnya serta memberikannya pada Lyli.

Qenzo menuliskan nama Jack karena selain dirinya hanya Jack laki-laki satu-satunya. Lagi-lagi dia tidak suka jadi pusat perhatian. Jack menuliskan nama Nesya karena melihat keberanian wanita itu saat menolong temannya. Terakhir Lyli menuliskan nama Qenzo karena dia merasa Qenzo adalah tipe idealnya.

Bab 3 : Awal Mula Perkenalan

Setelah keempat gulungan kertas berada di tangan Lyli, wanita itu segera membuka dan membacakan nama yang tertulis di kertas itu. Setelah keempat kertas dibuka, maka disepakati Jack yang menjadi ketua kelompok tim olahraga mereka.

"Jack, Nesya, Jack, terakhir Qenzo" ujar Lyli.

"Berarti Jack menang dengan dua suara, selamat Jack kamu terpilih menjadi ketua kita" ujar Lyli lagi.

Qenzo merasa aneh ada yang memilih nama Nesya. Untuk seorang ketua biasanya orang cenderung memilih laki-laki, tapi orang yang menuliskan nama Nesya cukup berani untuk memilih wanita sebagai pemimpin mereka.

Perlombaan pertama lomba estafet yang terdiri dari empat orang. Lyli berada di barisan pertama, Qenzo berada di barisan kedua, Nesya berada di barisan ketika, dan Jack berada di barisan akhir agar sampai ke garis finish.

Lyli cukup jago dalam berlari dan berhasil menduduki juara kedua diantara teman-teman sebarisannya. Saat tongkat sudah di tangan Qenzo dengan cepat Qenzo memberikannya pada Nesya sehingga Qenzo menjadi yang tercepat diantara teman sebarisannya. Nesya yang sudah kelelahan karena sempat push up 50 kali berlari sekuat tenanganya tetapi karena staminanya sudah berkurang dia terlambat dan menjadi urutan ketiga diantara teman sebarisannya. Terakhir Jack berlari sekuat tenaga agar teman lain tidak menyalahkan Nesya yang sudah kelelahan dan tidak bertenaga lagi. Usaha Jack tidak sia-sia kelompok mereka menang juara pertama di lari estafet.

Lyli bersorak bahagia untuk kemenangan tim mereka. Nesya yang sudah kelelahan dan mengeluarkan seuruh tenaga nya pingsan di lapangan dan tidak berdaya. Qenzo segera berlari ingin mengangkat Nesya dan membawanya ke UKS. Akan tetapi Jack sudah mendahuluinya dan membawa gadis itu ke UKS.

Lidya sahabat Nesya yang berada di kelompok lain segera berlari ke UKS menyusul sahabatnya yang pingsan. Lydia dibantu oleh Suho sepupunya Nesya yang merupakan anak dari Tantenya Sandrina dan Om Rafael. Suho mengantarkan Lydia dan Nesya dengan aman ke rumah Nesya.

Suho satu tahun lebih tua dari Nesya. Wakaupun jarak pernikahan Isabel dan Sandrina dekat, Sandrina lebih dulu hamil dibandingkan Isabel yang agak terlambat. Hal ini karena Isabel belum sepenuhnya bisa menerima Rezwan suaminya saat itu. Karena rasa cinta Isabel masih kuat di Ednan yang tidak lagi muncul di hadapannya.

Beberapa jam kemudian Nesya sadar saat Isabel sudah memanggil dokter ke rumahnya. Setelah semuanya aman Lydia pulang diantar oleh Suho.

"Makasih ya Kak sudah mengantarkan aku pulang" ujar Lydia.

"Iya tidak apa-apa, kan kamu sahabatnya Nesya" ujar Suho.

"Dulu aku mengira Kakak itu pacarnya Nesya" ujar Lydia saat mereka di mobil Suho.

"Haha dia itu adik sepupuku yang aku anggap Adik kandungku sendiri" ujar Suho tersenyum.

"Tapi aku sengaja tidak bilang agar laki-laki lain mengira aku pacarnya Nesya sehingga tidak ada yang berani mendekatinya atau macam-macam padanya" jelas Suho.

"Wah ide cemerlang Kak, sejak SMP Nesya sudah jadi primadoma dan disukai banyak laki-laki" ujar Lydia yang dari dulu satu sekolah dengan Nesya.

"Makanya kamu gak usah bilang-bilang ke orang-orang kalau aku Kakak sepupunya Nesya ya" pinta Kak Suho.

"Siap Kak" jawab Lydia bersemangat.

Qenzo menjadi sedih karena wanita yang ia kagumi sudah pulang dalam keadaan pingsan. Dia sangat cemas dan ingin tahu keadaan terkini wanita itu.

"Apa dia sudah sadar ya" tanya Qenzo pada dirinya.

Begitupula dengan Jack yang menggendong Nesya dengan buru-buru. Dia takut terjadi apa-apa pada gadis pemberani itu. Walaupun tenaga nya tidak bamyak dia rela berkorban dengan temannya.

Kedua pria itu berharap akan bertemu kembali dengan gadis yang mereka sukai. Mereka tidak sadae bahwa mereka sudah jatuh cinta pandangan pertama pada gadis yang sama.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!