NovelToon NovelToon

Cyber Masters

Chapter 1

“Awas kamu....aku tidak akan membuat mu menang dan melepaskan mu....:”

Seorang pria muda berpenampilan seperti pendekar bela diri kuno yang bertangan kosong maju menerjang dan menyerang menggunakan tinju nya. Musuh nya adalah seorang wanita yang sepertinya pendekar bela diri kuno yang menggunakan tendangan sebagai senjatanya.

“Haha....sampai kapan pun kamu tidak akan bisa mengalahkan ku.”  Ujar pendekar wanita itu sambil maju menyerang.

Keduanya bertemu dan langsung mengadu antara tinju melawan telapak kaki. Suara menggelegar terdengar akibat benturan dua tenaga besar mereka, gelombang benturan nya meluluhlantakkan bukit bukit di sekitarnya. Pendekar pria muda itu tersenyum, begitu juga pendekar wanita muda itu. Setelah berbenturan keduanya mundur menjaga jarak. Dari belakang keduanya terdengar suara riuh yang ramai, pasukan tentara maju menyerang dari belakang pria muda itu, begitu juga dari belakang wanita muda itu, pasukan nya maju menyerang. Dua orang yang beradu sebelum nya itu rupanya adalah dua orang jendral dari negara yang berbeda.

Pria muda itu melompat tinggi di susul oleh wanita muda musuh nya. Di udara keduanya langsung beradu pukulan dan tendangan, sementara kedua pasukan di belakang mereka bertempur di bawah mereka.

“Hahaha ini menyenangkan....sayang hari ini semua berakhir....” Ujar pria muda itu sambil terus menyerang dengan tinju dan telapak nya, sambil menangkis tendangan musuh nya.

“Hahaha kamu benar....memang sayang berakhir hari ini...aku masih senang bertarung dengan mu.” Balas wanita muda itu sambil terus menyerang dengan tendangan nya dan menangkis pukulan musuh nya.

“Aku juga....semoga bisa kita teruskan di tempat lain.....” Ujar pria muda itu.

“Harapan ku juga sama....” Balas wanita muda itu.

“Selamat tinggal musuh ku yang terkuat....sampai jumpa lagi di kehidupan selanjut nya. Aku mencintai mu.” Ujar keduanya bersamaan.

Keduanya menoleh ke atas dan ternyata matahari sudah di atas mereka. Dunia itu hancur karena bertabrakan dengan matahari.

***

Bumi, tahun 7020, di sebuah unit apartemen kumuh, seorang pemuda terbangun, dia memegang kepala nya dengan tangan dan duduk di tempat tidurnya.

“Aaah...lagi lagi mimpi itu....” Gumam nya.

“Selamat pagi Hayato sama.....” Sapa suara wanita kaku sebuah robot berbentuk selongsong peluru yang memiliki kaki dengan roda dan tangan mekanik.

Pemuda itu menoleh dan melihat robot itu sudah di samping nya. Dia melihat layar yang ada di dada robot itu.

“Astaga sudah jam segini, kenapa kamu tidak membangunkan ku Kate.” Tegur Hayato sambil turun dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi.

“Maaf Hayato sama, aku sudah membangunkan kamu sejak 1 jam 20 menit 12 detik yang lalu.”

Balas artificial intellegence yang memiliki tipe K-473. Hayato memanggil nya Kate dan memprogram nya demikian supaya mudah. Hayato keluar dari kamar mandi dengan menyeka rambutnya yang pendek dan hitam. Walau masih ada rambut yang berdiri di belakang karena bekas tidur, dia tidak perduli, dia memakai jaket hitam nya dan mengambil tas punggung nya.

“Aku pergi Kate....” Ujar nya sambil duduk memakai sepatunya di depan pintu.

“Baik, hati hati di jalan dan semoga harimu menyenangkan.” Balas Kate.

Hayato keluar dari unit apartemen nya dan berlari ke lift, dia menekan nekan tombol nya supaya lift cepat naik. Kaki nya mulai mengetuk ngetuk lantai sambil menunngu lift. Dia terus memperhatikan jam tangan nya dengan wajah yang sedikit cemas.

“Ah lama....”

Akhirnya dia membuka jendela dan melompat keluar. Hayato jatuh dari lantai 12 tempat unit nya berada, tapi dia menendang dinding dan bersalto menuju tiang pemancar di depan nya kemudian menendang nya lagi untuk kembali ke dinding gedung apartemen nya. Dia berlari menuruni dinding, ketika sudah hampir sampai di bawah, dia kembali menendang dinding nya dan bersalto untuk turun di jalan raya.

“Hup...huff...ayo ayo cepat.”

Hayato berlari menerobos para pejalan kaki yang sedang berjalan di depan nya. Dia terus berlari dengan zig zag menghindari pejalan kaki, kadang dia melompati mobil berbentuk kapsul yang melayang di udara. Tapi langkahnya terhenti karena dia di hadang oleh beberapa orang pengendara sepeda motor melayang di depan nya. Seorang pria besar yang jauh lebih besar dari nya turun dari motor dan melihat nya dengan wajah geram.

“Hayato....kita selesaikan hari ini.” Ujar pria itu.

“Aaah...aku tidak punya waktu melayani mu jengger kun....minggir.”

“Hey, namaku bukan jengger kun....” Teriak pria itu.

“Hah tapi rambutmu seperti jengger.......jengger kun, cepat minggir, aku benar benar tidak punya waktu.”

“Kurang ajar......”

Pria yang di panggil jengger kun itu langsung melayangkan tinju nya yang besar kepada Hayato. Tanpa menunda lagi, Hayato mengangkat tangannya dan mengacungkan jari telunjuk nya, tinju pria besar itu di tahan nya hanya dengan satu jari telunjuk nya.

“Haaah....cuma segini....payah....” Hayato menusukkan telunjuk sebelah nya ke ulu hati pria itu.

Pria itu langsung muntah dan jatuh berguling guling di tanah dengan wajah sangat kesakitan sambil memegang dada nya. Hayato langsung jongkok di depan pria yang sedang mengerang kesakitan sambil memegang dada nya.

“Latihan lagi ya....hehe....” Hayato menekan sekali lagi tempat yang pertama dia tusuk.

Nafas pria itu mulai teratur dan kembali tenang walau masih terbaring di tanah. Hayato berdiri dan membersihkan jeans bagian lutut nya. Kemudian dia berjalan ke motor pria itu yang di parkir di depan nya, di motor itu ada sebuah tas pinggang yang di ikat di stang motornya. Hayato membuka tas itu dan mengambil sebuah chip yang di gunakan sebagai mata uang jaman sekarang dari dalam tas nya.

“Aku ambil ini ya....terima kasih kerja sama nya....” Hayato mengantungi chip di kantung jaket nya dan kembali berlari.

Teman teman pengendara motor pria itu langsung menyingkir dan membiarkan Hayato berjalan melewati mereka.

“Terima kasih ya.....” Teriak Hayato sambil berlari.

Para pengendara itu hanya bisa tertegun tanpa bicara apa apa melihat bos mereka terlungkup di tanah dan Hayato yang sudah lari jauh. Hayato berlari tanpa berhenti, akhirnya dia sampai di sebuah gedung yang terbuat dari besi dengan sebuah reklame hologram di atas nya yang bertuliskan implant center. Di dalam banyak sekali manusia yang bagian tubuhnya sudah menjadi mekanik atau masih manusia hanya saja dia memakai peralatan yang tertanam di lengan atau badan nya. Hayato langsung menuju counter yang sudah mau di tutup.

“Tunggu.....sebentar.....” Teriak Hayato sambil mengambil benda sejenis memory card dari tas nya dalam jumlah yang banyak yang di namakan implant card. Sejenis card yang di gunakan untuk memogram implant yang di pasang di tubuh dan menghubungkan nya dengan syaraf manusia, kemudian menyelaraskan nya dengan fungsi otak, sehingga pemakai implant bisa menggunakan implant nya seperti menggunakan tubuh sendiri.

“Maaf, sudah waktunya tutup, silahkan datang lagi besok.....” Ujar petugas counter dengan wajah sinis sambil menutup counter nya.

“Yaaaaaaah.....aku tidak makan deh....aduh gimana nih, aku lapar....” Gumam Hayato yang putus asa sambil menoleh melihat  perut nya dan mengusap perut nya.

Hayato berjalan gontai keluar dari gedung itu, dia merogoh kantung nya dan menemukan chip yang diambilnya tadi dari pria besar itu.

“Huh...semua gara gara jengger kun nih, untung saja dia bayar hehehe....aku makan di tempat nee san saja deh.”

Hayato kembali berlari, akhirnya dia tiba di kedai yang sedikit jelek dengan lampu remang remang dan papan nama yang miring di depan nya. “Sreeek.” Hayato membuka pintu nya.

“Haloo nee san.....minta makan dong....aku belum kehabisan kan.” Teriak Hayato sambil mengangkat tangannya.

Seorang wanita berumur sekitar 25 tahunan yang sedang merokok dengan pakaian kaus dan celemek berdiri. Wanita itu melihat Hayato dengan sinis,

“Enak saja minta makan, bayar dulu hutang mu kemarin. Makan kali ini bayar ga ?” Tanya wanita itu.

“Maaf nee san....Segini cukup kan ?” Balas Hayato sambil melemparkan chip besar yang dia ambil dari pengendara motor tadi, dia menyentilnya sehingga chip itu terbang ke tangan wanita itu.

“Huh...ya sudah cukup, lain kali tepati janji mu....duduk dimana saja, aku buatkan makanan.” Ujar wanita itu sambil menaruh chip itu di dalam celemek nya yang kotor dan berminyak.

Selagi menunggu makanan nya, Hayato yang duduk di bar, melihat sekeliling, dia melihat suasana kedai yang remang remang dengan lampu tabung panjang yang kelap kelip dan miring. Etalase kedai itu juga terlihat lusuh dan kotor.

“Makin jelek aja nih kedai Kurumi nee san....kenapa ga di rapihin, gimana mau dapat pelanggan kalau gini.” Hayato berkomentar sambil menopang dagu nya dengan tangan dan siku di meja.

“Huh, pelanggannya model seperti kamu yang kadang bayar kadang tidak, bagaimana aku bisa dapat untung....” Balas Kurumi.

“Oh..benar juga ya.....” Balas Hayato.

“Lalu, gimana kerjaan scavenger mu ?” Tanya Kurumi.

“Yah begitulah, aku terlambat setor barusan, aku lagi mengumpulkan komponen komponen implant di junkyard.....” Ujar Hayato.

“Hah...yang penting hati hati saja, aku dengar persaingan di sana ketat dan gampang sekali membunuh orang dengan alasan sepele.” Balas Kurumi sambil mengangkat wajan nya dan memasak.

“Hehehe tenang nee san....” Ujar Hayato sambil mengangkat kedua tangan nya dan menaruhnya di belakang kepala.

“Grekkk.” Tiba tiba kedai di buka, seorang pria berpakaian jas hitam yang terlihat seperti orang kaya masuk ke dalam. Dia di kawal oleh dua pengawal yang memakai pakain kantor dengan membawa tongkat listrik.

“Hey, aku mau ambil bayaran bulan ini.....”

“Maaf, aku belum ada uang.....baru dapat ini.....” Kurumi melemparkan chip yang di berikan Hayato sebelum nya.

Pria itu membuka tangan mekanik milik nya dan menangkap nya. Dia mengamati chip itu dengan melihatnya ke atas ke arah lampu.

“Masih kurang.....” Teriak pria itu sambil menyimpan chip di saku jas nya.

“Maaf belum ada uang lagi......gimana ?” Tanya Kurumi.

“Hah...ya sudah yang biasa saja.” Jawab pria itu.

“Duduk dulu, tunggu aku selesai masak.” Balas Kurumi.

Pria itu langsung duduk di sebelah Hayato yang terlihat sedang memainkan sumpit di meja. Pria itu mengamati Hayato yang duduk di sebelah nya dengan pandangan yang meremehkan. Kurumi memberikan sepiring makanan kepada Hayato, yaitu makanan kesukaan Hayato, nasi goreng, kemudian Kurumi keluar dari belakang bar, dia melepaskan sesuatu berupa kain berbentuk segitiga dari balik celemek nya, lalu dia langsung duduk di pangkuan pria yang juga sudah siap dengan membuka risleting celana nya. Kurumi terlihat naik turun dengan wajah santai sambil terus merokok dan memeluk pria itu. Hayato tidak memperdulikan nya dia tetap makan dengan tenang dan menikmati nya. Melihat Hayato yang santai saja menyantap makanan di sebelahnya, pria itu menoleh.

“Hei kamu, mau perkerjaan tidak ?” Tanya pria itu.

“Hmmm....pekerjaan apa dulu dan berapa bayaran nya.....” Jawab Hayato sambil makan.

“Pekerjaan nya mudah, hanya mengantar barang...tapi harus lewat atas...aku tidak pernah melihat mu di sekitar sini, dari mana kamu datang ?” Tanya pria itu.

Hayato tidak menjawab karena mulut nya sedang penuh, dia hanya menunjuk ke atas dengan telunjuk nya.

“Ok, gimana mau ga ?” Tanya pria itu.

“Barang nya ?” Tanya Hayato.

Pria itu menoleh kepada anak buah nya dan mengangguk. Anak buah nya keluar dari kedai. Tak lama kemudian anak buah nya masuk kembali membawa seorang gadis yang terlihat masih kecil dengan mulut di ikat. Hayato menoleh dan melihat kembali ke makanan nya.

“Tidak mau....barang nya merepotkan.” Ujar Hayato sambil menyuap kembali makanan nya.

Pria itu menyuruh anak buah nya memperlihatkan bayarannya. Seorang anak buah yang membawa koper maju ke depan dan membuka kopernya di samping Hayato. Di dalam koper itu penuh dengan chip berbentuk koin logam sehingga tas itu kelihatan berat dan sesak. Hayato melirik melihat nya, kemudian dia menoleh dan melihat piring nya lagi untuk meneruskan makanya.

“Semuanya ?” Tanya Hayato sambil makan.

“Ya, kamu cukup antar dia ke kota selatan.” Jawab Pria itu.

“Haaaaah.....baiklah, aku lakukan, pembayaran di muka. Letakkan barang dan bayaran di samping ku.” Balas Hayato sambil menunjuk kursi kosong di sebelah nya.

Anak buah pria itu langsung mendorong anak kecil itu dan mendudukkan nya di kursi sebelah Hayato, tas nya di taruh di meja persis di depan anak itu.

“Ok sepakat ya......tenang saja, nanti di sana ada penghubung kami, siapa nama mu ?” Tanya pria itu.

“Hayato.....Kirisawa Hayato.” Jawab Hayato.

Kurumi yang sudah selesai turun dari pangkuan pria itu dan membersihkan semuanya dengan celemek nya. Pria itu menaikkan risleting nya dan berdiri, dia menjulurkan tangannya kepada Hayato mengajak nya bersalaman. Melihat tangan pria itu basah dan belepotan, Hayato menjabat ibu jari nya yang terlihat paling bersih.

“Baiklah, aku pergi dulu. Aku akan info penghubung ku di sana untuk mencari mu.”  Ujar pria itu sambil merapikan jasnya.

“Ok ok.....di jamin beres.” Balas Hayato sambil melambai.

“Bulan depan aku kembali lagi, siapkan uang nya ya.....” Pria itu berbicara kepada Kurumi kemudian berbalik dan berjalan keluar.

Hayato sudah selesai makan dan minum minuman yang di sediakan. Setelah itu, dia mengambil koper berisi chip koin dan membukanya. Dia mengambil segenggam chip koin dan memasukkan nya ke saku jaket nya.

“Nee san, makanan nya enak seperti biasanya. Ini, pegang saja.....perbaiki tuh lampu biar suasana terang dan banyak pelanggan...tapi terutama perbaiki pintu nya habis ini.” Hayato memberikan kopernya pada Kurumi sambil tersenyum.

Anak kecil yang berada di sebelah nya tertegun, dia heran Hayato dengan mudah nya memberikan koper berisi chip koin itu kepada penjaga kedai.

“Hah...baiklah, terima kasih, ingat kamu baru 17 tahun, jangan mati di luar sana....” Balas Kurumi.

“Sip nee san....aku pergi dulu, yuk ojo chan, peluk leher ku erat erat.” Hayato jongkok di depan gadis cilik itu.

Gadis kecil itu langsung merangkul leher Hayato dan naik ke pelukan nya di depan. Hayato memegang erat gadis kecil itu.

“Ok, siap siap ya, pegangan yang erat....dadah nee san....” Hayato langsung melompat menendang pintu.

Di luar sudah menunggu orang orang yang menodongkan senapan ke kedai. Hayato melesat menuju orang di depan nya dan melompat menginjak wajahnya untuk melompat lebih tinggi lagi dan mencapai drone di atas nya, kemudian dia melompati dari satu drone ke drone lain. Para pengepung nya langsung menembaki nya dengan senapan dan menghancurkan drone mereka sendiri. Hayato menghindari tembakan, dia berlari di dinding dan naik ke atas gedung, kemudian dia terus berlari melompati gedung demi gedung. Gadis kecil yang memejam kan mata karena ketakutan mulai membuka matanya. Dia melihat wajah Hayato yang ganteng dan tersenyum sambil berlari menggendong dirinya.

“Hebat....onii chan ini hebat, sama seperti onee chan....” Pikir nya sambil memandang wajah Hayato.

Hayato terus berlari menuju sebuah gedung yang masih jauh di depan untuk naik ke permukaan. Sementara itu di dalam kedai,

“Huh selalu kalau dia datang seperti ini.....yah selama dia bayar tidak masalah.” Pikir Kurumi sambil menopang dagu nya dan merokok, tapi di wajah nya tersungging senyuman yang lebar.

Hayato akhirnya sampai di gedung, keduanya langsung masuk ke dalam dan naik ke permukaan menggunakan lift yang berbentuk seperti tabung. Hayato jongkok dan membukakan ikatan mulut gadis kecil itu.

“Halo....nama mu siapa ?” Tanya Hayato.

“Shirako Renai....” Jawab gadis kecil itu.

“Ok...aku Hayato, panggil saja Hayato, salam kenal Ren chan.”  Hayato menjulurkan tangannya sambil tersenyum.

Renai mengangkat tangannya, tapi tangannya langsung di tarik Hayato dan tembakan langsung menghujani tempat Renai berdiri barusan.

“Hehe tegang ya....tenang saja tidak apa apa, aku akan melindungi mu....” Ujar Hayato sambil menggendong Renai.

“Terima kasih onii chan....” Jawab Renai yang masih tegang dengan perlahan di telinga Hayato.

Lift sampai di permukaan dan terbuka. Ternyata kota tempat tinggal Hayato barusan berada di dalam tanah. Kondisi di permukaan bumi sudah menjadi padang pasir walau langit masih biru dan cerah, semua ini disebabkan bencana jatuhnya meteor 1000 tahun lalu. Di atas kota yang di tinggali Hayato merupakan oasis dengan banyak pepohonan seperti hutan dan reruntuhan gedung gedung bertingkat sewaktu manusia masih di permukaan yang tertanam di dalam tanah. Saat ini, Hayato belum menyadari nya kalau pertemuannya dengan Renai adalah awal dari takdirnya.

Chapter 2

Hayato mengajak Renai berjalan menelusuri reruntuhan gedung gedung tinggi jaman dulu yang sudah menjadi fosil. Dia masuk ke dalam sebuah gedung yang memiliki jendela besar, di dalam, ada sebuah mobil jeep kuno yang masih menggunakan roda di tutupi terpal, dia membukanya, lalu dari dalam tasnya dia mengganti baterai nya. “Brum...brum..” Mobil menyala, Hayato menaikkan Renai ke dalam mobil, dia memakaikan jubah berkerudung dan masker kepada Renai karena mereka akan melewati padang gersang yang luas, dia mulai menjalankan mobil nya dan pergi dari kota. Di perjalanan,

“Ok, sekarang di mana rumah mu Ren chan, aku antar kamu kesana saja....” Ujar Hayato sambil mengemudikan mobil nya.

“Sebenarnya aku di kota bawah tanah di barat bersama onee chan, aku di tangkap ketika pulang dari belanja di kota.” Jawab Renai.

“Oh kamu punya onee chan ?” Tanya Hayato.

“Iya, aku selalu sama onee chan, tapi onii chan, kalau onii chan mengantar ku ke rumah ku sekarang, pekerjaan nya bagaimana ?” Tanya Renai.

“Sejak awal tidak ada pekerjaan Ren chan, dia mau mencelakai mu dan aku yang di anggap bukan siapa siapa, lalu semua kesalahan akan terlimpah pada ku dan dia lolos, kalau kita tidak pergi, Kurumi nee san juga akan menjadi korban dan aku tidak mau itu.” Jawab Hayato santai sambil menyetir.

“Kok onii chan bisa tahu niat pria itu ?” Tanya Renai.

“Dari awal masuk saja niat nya tidak bagus kok, yah aku bisa merasakan nya haha. Ngomong ngomong, kamu umur berapa Ren chan ?” Jawab Hayato sekaligus balik bertanya.

“Aku umur 10 tahun. Onii chan hebat, seperti onee chan....kuat juga seperti onee chan...hehe.” Ujar Renai.

“Wah aku mungkin kalah sama onee chan mu, aku tidak sehebat yang kamu pikirkan...” Balas Hayato.

“Tidak onii chan, aku kagum sama onii chan, aku sekarang hanya berdua sama onee chan, dia benar benar sayang padaku, sekarang dia pasti bingung mencari ku, seluruh keluarga kita sudah di bunuh, tapi onee chan sudah membalaskan dendam kta. Kasihan onee chan sendirian.” Ujar Renai sambil menunduk sedih.

Hayato hanya menoleh sebentar dan terdiam, tangan nya mengelus kepala Renai yang di tutupi kerudung. Tiba tiba dia menekan gas nya dan memacu mobil nya dengan kencang, Renai kaget sedikit terlompat dari kursinya dan memegang sabuk pengaman nya.

“Eh...onii chan.. ?” Tanya nya sambil menoleh melihat Hayato.

“Kita cepat cepat ya.....kasihan onee chan mu menunggu.” Ujar Hayato sambil tersenyum dengan kedua tangan nya di setir.

Mobil melaju kencang menuju kota barat tempat tinggal Renai sekarang bersama onee chan nya, wajah keduanya terlihat ceria tapi Renai terus memandangi wajah Hayato yang sedang menyetir sambil tersenyum.

“Matanya.....sama seperti onee chan....merah.” Pikir Renai dalam hati.

***

Sementara itu di kota bawah tanah tempat tinggal Hayato, pria yang memberikan pekerjaan pada Hayato. “Plaaak.” Pria itu menampar anak buah nya sampai anak buah nya jatuh. Dia menggigit ibu jarinya.

“Kurang ajar, dia bukan orang sembarangan rupanya....hei, terus kejar mereka, jangan sampai mereka lolos.....kalau sampai mereka bertemu putri keparat itu bisa gawat.” Teriak pria itu panik.

Tiba tiba di belakang nya terdengar langkah kaki, pria itu langsung menoleh dan tidak melihat siapa siapa, tapi tiba tiba sebuah pedang melintang di lehernya, seorang wanita berdiri di belakang nya.

“Wah wah....anak itu lolos ? kamu melanggar perintah ku ?” Tanya seorang wanita di belakang nya.

“A..ampun....Harumi sama....aku pasti bisa menemukan anak itu...beri aku kesempatan....jangan bunu.....argggh....” Teriak pria itu.

Sebuah pedang tipis menembus punggung nya sampai ke dada nya dari belakang dengan pedang melintang di lehernya.

“Masalah anak itu saja kamu sudah salah....tapi kesalahan fatal mu adalah memanggil nama depan ku seenak nya...paham.” Ujar Harumi sambil meletakkan dagunya di bahu pria itu.

Harumi menarik pedang nya dan menedang pria yang sudah mati itu sehingga jatuh terlungkup di tanah. Kemudian dia mendekati anak buah pria itu di belakang nya.

“Hei...ceritakan kenapa bisa lolos ?” Tanya Harumi.

Anak buah itu langsung bercerita kejadian di kedai, nama pria yang membawa anak kecil itu dan caranya meloloskan diri yang tidak seperti manusia. Harumi tersenyum tapi wajahnya yang cantik terlihat marah mendengar cerita anak buah itu, dia mengangkat tangannya dan menusukkan pedang nya ke leher anak buah itu sampai menembus ke belakang nya. Harumi menarik pedang nya dan anak buah itu jatuh tak bernyawa lagi. Harumi menjilati pedang nya yang belumuran darah sambil tersenyum.

“Kirisawa Hayato....menarik hehehe.....muncul juga kamu akhirnya.” Gumam nya.

***

Karena hari sudah mendekati malam, Hayato memarkir mobil nya di tepi tebing dan dia berjalan sambil menggendong Renai, membawanya ke sebuah oasis kosong di padang pasir. Di sekitar oasis itu banyak sekali pohon besar yang tumbuh, menjadikan nya mirip seperti hutan kecil di tengah padang pasir. Hayato melompat dan berlari naik ke atas pohon besar yang rindang. Dia berencana tidur di atas pohon bersama Renai, dia mengambili tanaman lain yang merambat mengelilingi pohon dan akar akar sulur pohon itu kemudian menganyam nya menjadi hammock untuk Renai, dia sendiri tidur di tali yang di anyam nya dari akar sulur dan tanaman rambat dan membentangkan nya di sebelah hammock Renai.

“Onii chan tidur nya pakai tali ?” Tanya Renai sambil mengintip dari dalam hammock yang sengaja di buat cukup besar oleh Hayato.

“Ah aku sudah biasa seperti ini.....” Jawab Hayato.

“Benar benar sama seperti onee chan....dia juga bisa tidur di tali....” Balas Renai.

“Haha jangan samakan aku dengan onee chan mu terus, kalau mendengar ceritamu, jelas dia jauh lebih hebat dari ku.”

“Tidak ah...sama....” Ujar Renai.

“Ya..ya...sama...sudah yuk, kita tidur, sudah malam.” Hayato menutup pembicaraan nya sambil berbalik walau dia sedang berbaring di atas tali.

“Iya, selamat tidur onii chan...huaaam.” Renai menguap.

Hayato yang melihat nya tersenyum, dia melihat Renai yang memejamkan mata sambil berusaha tidur. Tiba tiba dia mendengar suara motor dalam jumlah banyak mendekat ke arah nya, Hayato langsung turun dari tali dan melompat ke pohon sebelah. Dia melihat banyak sekali motor melayang yang pengendaranya memakai pakaian exo skeleton ketat dan berpelindung lengkap dengan helm yang menutupi seluruh wajah nya.

“Hmmm....tentara kota utara, kenapa mereka mengejar sampai ke sini ?” Tanya nya dalam hati.

Hayato terus mengamati nya, para tentara itu berhenti di dekat mobil nya yang di parkir di dekat oasis. Mereka memeriksa mobil Hayato dan menggeledahnya, melihat mobil nya di acak acak tentara, Hayato melompat mendekati mobil nya dari pohon ke pohon secara diam diam dan tidak bersuara. Tiga orang tentara turun dari motornya dan mulai memasuki hutan bersama dengan senjata dan senter nya. Hayato mengikuti nya, ketika ketiganya sudah sampai agak ke dalam, dia turun dan dengan tinju nya dia melumpuhkan tentara yang di belakang. Dua tentara yang di depan langsung berbalik dan menembak Hayato, dengan sigap Hayato memundurkan tubuh nya kebelakang dan peluru melewati nya, kemudian dia bangun kembali dan langsung meninju seorang tentara di perutnya, sebelum tentara yang tersisa sadar, Hayato memutar tubuh nya dan menghantam helm tentara itu sampai hancur dengan punggung tangan nya. Wajah tentara itu langsung terlihat oleh Hayato dan ternyata tentara itu bukanlah manusia melainkan android.

“Sudah kuduga.....pasti pengurus kota yang mengirim nya, tapi kenapa mereka mengincar Ren chan ?” Tanya sambil berpikir ketika melihat wajah tentara yang terbuat dari besi itu.

Tiba tiba dari belakang nya terlihat sinar senter mengarah ke segala arah dan mendekat kepadanya. Hayato melompat kembali naik ke atas pohon. Dia kembali mengamati para tentara yang menghampiri ketiga teman nya yang sudah tumbang di hajar Hayato.

“Hmm datang tiga lagi ya, berarti sudah semua nih.....tinggal sisa satu yang ada di mobil. Baiklah.....”

Hayato turun kembali dan langsung memutar kepala tentara yang di belakang, kemudian sebelum tubuh tentara itu jatuh, dia melompat ke semak semak. “Blugh..” Ketika tubuh tentara itu menyentuh tanah dan mengeluarkan suara jatuh, kedua teman nya langsung menoleh dan menodongkan senter mereka bersamaan dengan senjata mereka. Keduanya mendekati teman mereka yang baru jatuh itu dan memeriksanya. Hayato keluar dari semak dan langsung menendang tentara yang berdiri dan tangan nya menangkap senjata dari tentara satunya. Hayato berbalik dan meninju ke atas mengenai tentara yang senjatanya terpegang sampai terlepas, kemudian bersalto kebelakang dan mendarat persis di belakang tentara yang baru bangun, kembali dia memutar lehernya sampai kepalanya menghadap ke wajah nya.

“Beres...sekarang tinggal yang di mobil....”

Hayato berjalan perlahan lahan dan mengendap ngendap, dia melihat seorang tentara sedang menjaga mobil nya. Dengan gerakan super cepat, dia sudah berada di bawah tentara itu dan menyapu kaki tentara di depan nya dengan kaki nya. Tentara yang hilang keseimbangan itu terjatuh ke belakang, senjatanya menembak ke atas ke arah pepohonan, dengan lutut nya Hayato menghantam punggung nya sampai hancur dan meninju kembali tubuhnya supaya jatuh kencang ke tanah.

“Gawat....Ren chan....”

Karena khawatir, Hayato langsung melompat ke atas pohon dan berlari melompati pohon demi pohon menuju pohon tempat Renai tidur. Sesampainya di pohon itu, ternyata Renai aman, tembakan ke atas barusan tidak mengenainya, Hayato bernafas lega, kemudian dia menggendong Renai dan melipat hammock nya, juga melepas tali yang dia pakai untuk tidur. Hayato membawa Renai turun dari pohon dan dengan perlahan dia berjalan menuju mobil nya supaya Renai tidak terbangun. Setelah sampai, dia meletakkan Renai di kursi sebelah pengemudi dan memakaikan sabuk pengaman nya. Dia sendiri langsung duduk di kursi kemudi dan menyalakan mobilnya. Hayato meneruskan perjalanan nya menuju kota bawah tanah yang berada di barat.

“Bagaimana mereka bisa tahu kita ada di sini.....” Pikir nya.

***

Sementara itu, di sebuah ruangan gelap yang hanya berisi monitor layar lebar yang terdiri dari banyak monitor yang di susun, seorang wanita sedang mengamati sebuah monitor di ujung yang menampilkan mobil Hayato yang berjalan dari atas seperti gambar satelit.

“Huh ternyata benar, yang  bernama Hayato itu memang dia....hahaha nama yang sama, memang bodoh dia hanya mengganti nama keluarganya...aku biarkan saja anak itu sama dia, ini benar benar menarik, aku menantikan kamu kembali hahaha....” Ujar Harumi sambil terus mengamati monitor.

Tiba tiba seorang berpakaian prajurit masuk ke dalam, dia langsung memberi hormat pada Harumi.

“Ojousama, seluruh tentara kita hancur, pria itu melarikan diri, apa mau kita kejar lagi ?” Tanya prajurit itu.

“Tidak perlu, mau utus berapa banyak tentara mesin pun tidak akan bisa mengalahkan nya, hanya aku yang bisa mengalahkan nya, biarkan saja, selidiki semua tempat, selidiki motif penembakan kemarin yang membuat kita kehilangan anak itu dan membuat pria itu kabur. Cari pengkhianat di kota kita.” Ujar Harumi memerintahkan anak buah nya.

“Siap ojousama...(tau mau di selidiki, kenapa kemarin pelaku nya di bunuh, ada ada saja ojousama nih).” Pikir anak buah nya dalam hati, tapi tanpa sadar dia bergumam dengan suara super pelan.

“Bicara apa kamu ?” Tanya Harumi.

“Eh...tidak ojousama...permisi...”

Anak buah itu memberi hormat dan kemudian dia keluar ruangan dengan cepat sebelum menjadi korban. Harumi memutar kembali kursinya dan kembali melihat monitornya.

“Hmm arah nya ke barat....di barat ada orang itu...” Ujar nya dengan wajah geram.

Entah apa yang dia maksud, apakah dia ada di pihak Hayato atau bukan masih belum jelas. Dia terus melihat monitor di depan nya tanpa berkedip dengan tangan terlipat di dada nya.

***

Hayato terus melaju menuju kota barat tempat yang di katakan Renai kepadanya tanpa berhenti sama sekali. Hari sudah menjelang pagi, Hayato menemukan sebuah reruntuhan gedung yang cukup tinggi muncul dari permukaan tanah gersang. Dia turun dari mobil, kemudian berdiri di depan gedung itu, dia menghirup nafas panjang dan menahan nya, dia memasang kuda kudanya dan menarik tinjunya ke pinggang, “Haaat...” Hayato melayangkan tinjunya yang di tarik ke pinggang nya dan dinding di depan nya hancur, lubang yang besar ternganga di dinding itu. Hayato kembali ke mobil nya dan mengarahkan mobil nya masuk ke dalam dinding itu, dia mematikan mesin nya, kemudian mulai beristirahat dengan meregangkan tubuh nya dan mulai menguap.

“Anooo....onii chan kuat sekali....” Ujar suara di sampingnya.

Hayato langsung menoleh dan melihat Renai sedang melihat dirinya dengan matanya yang bulat dan lucu. Renai terus mengamati wajah Hayato yang terlihat sedikit kebingungan,

“Onii chan sebenarnya siapa ?” Tanya Renai.

“Ah...hahaha...bukan siapa siapa.....” Jawab Hayato sambil cengengesan.

Hayato berbalik dan merebahkan kursinya, kemudian dia menutup matanya dengan kedua lengan nya, Renai kembali menyender ke kursinya. Tapi kepalanya miring dan wajah nya terus melihat Hayato yang sudah bersiap tidur. Terlihat senyuman lebar di wajah Renai yang terus melihat Hayato. Saat ini, wajah Renai tidak terlihat seperti anak kecil, melainkan seperti orang dewasa yang sedang berpikir di kepalanya,

“Tidak salah lagi, akhirnya aku menemukan mu, Hayato onii chan hehe......berarti dengan Akane onee chan sudah dua, tinggal dua lagi.” Ujar Renai di dalam hatinya sambil tersenyum lebar.

Chapter 3

Ditengah perjalanan, Renai terbangun karena guncangan mobil yang berjalan. Dia menoleh dan melihat Hayato yang sedang mengemudikan mobil nya. Renai melihat ke atas ternyata jeep nya sudah tertutup dengan atap.

“Selamat pagi Ren chan...sudah bangun ?” Sapa Hayato.

“Selamat pagi onii chan....atap nya di tutup ?” Tanya Renai.

“Iya, siang hari panas, nanti kita bisa kering kalau tidak di tutup....hehehe.” Jawab Hayato sambil bercanda.

“Wah jadi enak sih, tidak terlalu banyak angin menerpa wajah Rena.” Tambah Renai ceria.

“Buka saja kacanya kalau panas di dalam mobil biar ada angin masuk.” Ujar Hayato.

“Baiiiik......” Teriak Renai ceria.

Renai membuka kaca jendelanya dan melihat ke luar jendela, rambutnya yang panjang menjadi tergerai terkena angin kencang. Hayato melirik nya dan tertawa karena melihat Renai yang ceria.

“Yahoooo.....” Teriak Hayato sambil terus memacu mobil nya.

Mereka sudah mulai masuk ke dalam wilayah barat dan ada petunjuk arah di tengah padang gersang untuk menuju kota barat.

***

Karena atap di tutup, mereka tidak menyadari ada sebuah drone yang mengikuti mereka dari atas. Kamera di drone itu bergerak gerak memantau mobil jeep yang di naiki keduanya. Seorang wanita sedang memantau gambar yang di ambil drone di monitor komputer nya. Wanita itu memperbesar gambar kaca jendela nya, dia melihat Renai yang sedang mengeluarkan wajah nya dengan senyum yang lebar.

“Rena chan......” Gumam wanita itu sambil memukul kursinya.

Wanita itu berdiri dan memakai jaket putihnya, dia berjalan menuju pintu keluar ruangannya. Kursi yang di pukul nya hancur berantakan setelah dia keluar.

***

Setelah melewati padang gersang, Hayato melihat di depan nya ada oasis yang memiliki banyak reruntuhan bagunan yang terpendam di dalam tanah. Karena mobil tidak bisa masuk, Hayato memarkir mobil nya, kemudian dia mulai membereskan barang barang nya yang berada di dalam mobil. Renai bersenandung riang sambil duduk tenang di dalam mobil, tiba tiba Hayato mendongak, dengan cepat dia melepaskan sabuk pengaman Renai dan menarik Renai keluar dari mobil nya. Hayato bergegas membawa Renai menjauh dari mobil, sebuah bayangan turun dari langit dan menghantam mobil jeep Hayato dengan kakinya sampai hancur. Asap debu bertaburan menjadi seperti kabut yang menyelimuti area mobil, membuat susah melihat dan siapa yang menyerang tidak terlihat. Angin kencang berhembus menyapu kabut debu yang menutupi mobil. Hayato melihat seseorang di atas mobil dengan rambut merah terurai tertiup angin dan kaki nya yang masih menancap di atap mobil.

“Wow....Ren chan, kamu di belakang ya....sepertinya kali ini musuh kita berat.” Ujar Hayato yang terus memandang dengan tatapan tajam kepada musuh di depan nya.

Orang di atas atap mobil melompat turun, dia adalah seorang wanita dengan rambut panjang sepunggung berwarna merah, memakai jaket putih dengan dalaman tanktop hitam, memakai rok dan di kedua paha nya ada beberapa sabuk kecil mengikat. Wanita itu memakai boots dan sarung tangan, tapi yang paling mengerikan dari semuanya adalah matanya yang merah dan menatap tajam ke arah Hayato.

“Hmm matanya merah juga rupanya....dia bukan orang sembarangan.” Pikir Hayato dalam hati.

Melihat wanita itu, Hayato langsung memasang kuda kudanya untuk menyerang. Renai mengintip dari balik Hayato, wajah nya berubah dan dia langsung keluar.

“Onee chan ?” Teriak nya.

Wanita itu berlari dan maju menerjang ke arah Renai. Melihat wanita itu sepertinya ingin menyerang Renai,

“Awas Ren chan.....” Hayato melompat ke depan Renai.

Hayato menghirup nafas panjang dan menahan nya, tinjunya di tarik ke pinggangnya. Wanita itu berputar dan menendang lurus ke arah Hayato yang langsung menyambut nya dengan tinju dari pinggang nya. Tinju Hayato dan tendangan wanita itu beradu, menimbulkan suara menggelegar yang kencang dan gelombang tinjunya membuat Renai terpental, untung nya dia berpegangan dengan jaket Hayato sehingga dia hanya jatuh di belakang Hayato. Melihat tinju dan tendangan mereka beradu dan tertahan satu sama lain,

“Eh....dia bisa menahan serangan ku....” Pikir Hayato dan wanita itu bersamaan.

“Onee chan....stop...onii chan tidak jahat.” Teriak Renai.

Wanita itu bersalto kebelakang sedangkan Hayato mundur dua langkah, wanita itu menoleh dan melihat Renai.

“Rena chan.....Rena chan....” Teriak wanita itu sambil berlari ke arah Renai.

“Akane onee chan.......” Teriak Renai yang lari menghampiri wanita itu.

Keduanya langsung berpelukan dan jatuh berlutut di tanah. Hayato yang melihatnya dari kejauhan mengambil tasnya dan berbalik untuk pergi. Ketika baru berbalik, tiba tiba Akane sudah ada di depan nya.

“Tunggu.....” Teriak nya sambil menggendong Renai.

“Eh....kamu bukannya tadi di sana ?” Tanya Hayato sambil menunjuk ke belakang.

Akane mengangkat kakinya dan langsung menendang putar ke kepala Hayato. Dengan sigap Hayato memiringkan badannya ke belakang sehingga tendangan Akane lewat di depan wajah nya. Hayato langsung bersalto ke belakang.

“Hey...apa apaan ?” Tanya Hayato.

“Ups...maaf...sudah kuduga....” Jawab Akane.

“Hehe onee chan ku kuat, benar kan onii chan ?” Tanya Renai yang berada di punggung Akane.

“Ya..ya...dia kuat....tapi tolong jangan begitu ya...hampir copot jantungku.” Jawab Hayato.

“Siapa nama mu ?” Tanya Akane.

“Kirisawa Hayato.....” Jawab Hayato.

“Aku Shirako Akane....” Balas Akane.

“Aku tidak tanya, sudah ya...bye bye.” Hayato berbalik dan berlari.

Tanpa menoleh, dia terus berlari dengan kencang masuk ke dalam hutan. Tiba tiba, ketika dia menoleh, Akane sudah ada di sebelah nya sambil menggendong Renai di punggung nya. Melihat Akane di sebelah nya, akhirnya Hayato berhenti.

“Aaaaah....kenapa kamu mengikuti ku ?” Tanya Hayato sambil menggaruk garuk kepalanya.

“Aku masih penasaran......” Jawab Akane.

“Penasaran apa ?” Tanya Hayato.

“Kok kamu bisa menahan serangan ku tadi, padahal kekuatan serangan itu adalah kekuatan serangan yang sama dengan saat aku turun menghancurkan mobil.” Jawab Akane.

“Oh....emang begitu ya hahaha....” Balas Hayato sambil tertawa.

“Aku serius....jangan bercanda.” Balas Akane lagi.

“Iya iya maaf.....yah kalau tertangkis ya tertangkis kan, apa nya yang membuat penasaran ?” Tanya Hayato santai.

“Rena chan, kamu ketemu di mana sih orang ini ?” Tanya Akane geram.

“Onii chan, perkenalan yang benar dong......” Teriak Renai.

“Aduh...ya sudah demi Ren chan. Perkenalkan, namaku Kirisawa Hayato, umur 17 tahun, bintang virgo, belum punya pacar....mohon kerjasamanya.” Hayato menjulurkan tangannya.

“Grrrr......apanya yang serius. Aku tidak tanya bintang dan sudah punya pacar apa belum, aku tanya kenapa kamu bisa menangkis ku....” Akane menepuk tangan Hayato.

“Tuh kan Ren chan, bukan gara gara aku....” Hayato mengadu kepada Renai.

“Onee chan kenapa sih, kok begitu.....kan onii chan sudah memperkenalkan diri...” Tegur Renai.

“Iya tuh onee chan.....” Ledek Hayato yang bersembunyi di belakang Renai sambil menjulurkan lidah nya dan tertawa.

“Grrr......namaku Shirako Akane, umur 17 tahun, bintang gemini, belum punya pacar....puas......sekarang jawab pertanyaan ku..” Teriak Akane.

“Eh onee chan belum punya pacar ya huhuhu....” Ledek Hayato.

“Kamu........” Teriak Akane yang sudah mengangkat tangannya siap memukul.

Renai berdiri di depan nya dan merentangkan tangannya dengan wajah yang cemberut menghalangi Akane.

“Maaf.....” Akane menoleh membuang wajah nya dan menurunkan tangan nya.

“Haaaah....kamu kasih pertanyaan sulit, jujur saja, bukan ga mau jawab, tapi aku bingung harus jawab apa, sekarang kalau aku tanya balik, kenapa kamu bisa menangkis pukulan ku padahal kamu di udara, bisa jawab ?” Tanya Hayato.

Mendengar jawaban dan pertanyaan dari Hayato, Akane akhirnya berpikir, dia menyadari kalau dia sendiri tidak bisa menjelaskan kenapa dia bisa menangkis tinju Hayato. Wajahnya langsung menjadi merah dan menitikkan air mata.

“Waaaa.....Rena chan, onee chan di bully onii chan....” Teriak nya sambil memeluk Renai.

“Hah.....kok begitu......jangan nangis dong. Kan kamu tanya duluan, di jawab kok nangis...” Balas Hayato.

Akane menjulurkan lidah nya sambil melihat Hayato dan tersenyum, dia mengeluarkan jari tengah nya dan menempelkan nya di punggung Renai. Hayato yang melihat nya menjadi sedikit naik pitam. Senyum nya berubah menjadi senyuman yang terpaksa dan getir.

“Grrr....perempuan ini......” Pikir nya sambil memaksakan diri tersenyum.

***

Setelah itu, ketiganya duduk dan mulai berbicara. Hayato duduk di paling kiri, Renai di tengah dan Akane di kanan. Hayato dan Akane tidak mau saling melihat, Renai menarik nafas dan membuang nya, dia capek melihat onii chan dan onee chan nya yang baru bertemu sudah berkelahi.

“Jadi, ngapain sekarang ? kalau sudah tidak ada apa apa, aku mau pulang.” Ujar Hayato.

“Pulang ke kota kemarin onii chan ?” Tanya Renai.

“Iya, pekerjaan ku di sana....” Jawab Hayato.

“Memang kamu kerja apa ?” Tanya Akane.

“Scavenger (pemulung)......” Jawab Hayato.

“Haaaaah....pemulung....wuahahaha.” Teriak Akane mengejek.

“Lalu kamu sendiri ?” Tanya Hayato.

Akane tersentak kaget, wajah nya mulai berkeringat dan memerah, dia menoleh membuang wajah nya. Renai melihat onee chan nya salah tingkah,

“Pengangguran.....tidak pernah keluar ruangan, manusia tidak berguna....” Jawab Renai.

“Renaaa chaaaan.....kok gitu sih......” Akane memeluk Renai sambil pura pura menangis melirik Hayato.

Hayato yang mendengarnya menjadi kaget, dia tahu cerita Renai sewaktu masih di perjalanan, kalau dia hanya berdua dengan onee chan nya. Hayato jadi penasaran, bagaimana keduanya hidup selama ini, kalau Akane tidak bekerja,

“Ok...ok...sebentar, Ren chan sudah cerita kalau kalian hanya berdua, kalau Akane tidak berkerja, bagaimana kalian hidup selama ini ?” Tanya Hayato dengan wajah serius.

“Kita ada warisan dari orang tua sih....tapi sudah habis gara gara onee chan.” Jawab Renai sambil menunduk.

“Hehehe...maaf....” Tambah Akane sambil nyengir.

“Lah terus, kalau sudah habis gimana kalian dapat uang ?” Tanya Hayato.

“Hehehe.....menghajar perampok atau orang jahat dan merampasnya.” Jawab Akane bangga.

“Astaga....pusing aku......kalian punya tempat tinggal kan ?” Tanya Hayato.

Akane dan Renai menggelengkan kepala mereka bersamaan. Hayato langsung menunduk, kepala nya mendadak sangat pusing.

“Oh tapi aku punya markas.....” Ujar Akane bangga.

“Markas ?” Tanya Hayato.

“Onee chan....malu.....” Renai menggelengkan kepalanya.

“Sini ikut aku......” Akane mengajak Renai dan Hayato pergi.

Mereka berjalan masuk lebih dalam ke dalam reruntuhan yang sudah menjadi hutan, Akane dengan riang memimpin jalan, Hayato yang melihat Renai murung menjadi ragu ragu melihat Akane.

“Perempuan ini.....kepalanya beres tidak ya ?” Pikir Hayato dalam hati.

Akhirnya Akane membawa mereka ke depan sebuah tangga turun ke dalam tanah, sepertinya bekas pintu masuk ke dalam stasiun kereta bawah tanah. Dengan yakin, Akane membawa Hayato yang menggendong Renai turun ke bawah. Setelah sampai di bawah, Akane menghadap dinding dan menekan tombol di dinding nya, sebuah pintu rahasia terbuka dan Akane langsung masuk ke dalam. Hayato yang menggendong Renai masuk ke dalam, ruangan itu adalah ruangan kecil seperti gudang perlengkapan hanya lebih besar sedikit, di depan nya ada sebuah monitor komputer, cpu, keyboard dan kacamata virtual berserta sarung tangan nya untuk mengontrol drone. Kursi yang berada di tengah nya sudah hancur berantakan, Akane menutup pintunya.

“Nah inilah markas ku.....” Ujar Akane bangga.

Hayato tercengang dan menoleh kepada Akane yang bangga, dia berpikir, perempuan ini bodoh atau gila. Semua barang yang dia lihat di depan nya, bisa membuat hidup seseorang enak dan nyaman kalau di jual atau di tukar, sedangkan Akane menghabiskan warisan nya untuk barang barang di depan matanya. Akhirnya dia bicara karena tidak tahan,

“Aku yakin uang warisan mu habis untuk semua ini.....” Ujar Hayato pasrah.

“Tentu saja, semua ini untuk mendukung kegiatan ku....” Balas Akane bangga.

Hayato mendekat ke komputer dan melihat di monitor, dia melihat komputer sedang berjalan sendiri mengecek rekening orang orang. Dia tahu dan sangat mengerti apa yang dia lihat,

“Akane san...nanya ya.....kamu hacker ?” Tanya Hayato.

“Tepat....makanya aku bisa menghasilkan uang kan hohoho....” Jawab Akane bangga.

“Hmm, memang.....tapi akibat tindakan mu ini, adik mu di culik dan hampir dibunuh....” Balas Hayato.

“Oh...hmmm...iya...maaf.” Akane melihat Renai yang sedang tidur.

“Lalu untuk makan bagaimana ?” Tanya Hayato.

“Ah....hehehe...biasanya dia sih yang cari makan.....” Jawab Akane.

Hayato menggelengkan kepalanya, dia menutup wajah nya dengan tangan dan melirik ke Renai yang sedang tidur di kursi dengan wajah yang masih sedikit cemberut, akhirnya Hayato menjadi tidak tega melihat nya,

“Aaah....ya sudahlah, terserah kamu, ayo kita ke bawah, cari makan....aku traktir...” Ajak Hayato.

“Um....aku tidak bisa ke bawah hehehe.....” Jawab Akane sambil menoleh malu malu.

“Kok....memang kenapa ?” Tanya Hayato heran.

“Ummmm.....jadi begini.....”

Akane menceritakan semuanya, di kota barat, wajah nya sudah di pajang di mana mana, karena dia menantang mafia yang berkuasa di kota, awal nya dia menolong seorang kakek yang di rundung oleh para berandalan dan di mintai uang. Melihat kakek itu tersiksa, tentu saja, Akane yang memiliki trauma keluarga nya di bunuh dan rasa keadilan yang kuat langsung menghentikan dan menghabisi semuanya. Dia terus menerus berbuat seperti itu, sampai pada akhirnya dia membunuh seorang pemuda yang merupakan penerus keluarga mafia penguasa kota. Akhirnya dia dan Renai di kejar kejar oleh mereka dan tidak ada satu penduduk pun  yang mau menolong mereka karena takut kepada mafia itu, walau para penduduk itu pernah di tolong oleh Akane. Sejak itu, Akane dan Renai tinggal di permukaan dan hanya ke dalam kota untuk menjual atau membeli sesuatu dengan menutupi wajah nya menggunakan topeng dan masker.

“Haduuh.....ya sudahlah, demi Ren chan, aku ajak kalian ke tempat ku saja di kota utara, gimana ?” Tanya Hayato.

Akane terdiam, wajah nya mulai tersipu sipu, dia menoleh melihat adik nya yang sedang tertidur di kursi satu satu nya di ruangan itu dan sudah hancur akibar ulahnya  juga. Dia juga melihat wajah Hayato yang santai dan terlihat baik.

“Utara ya.....memang sih, utara musuh keluarga mafia di sini.....” Pikir nya.

“Ok, tunggu di sini....aku cari kendaraan.” Hayato berjalan ke pintu keluar.

“Ya, kami tunggu......” Balas Akane.

Hayato keluar dari dalam ruangan dan menutup kembali pintu nya. Akane duduk di lantai sambil melihat wajah Renai yang tertidur.

“Kali ini kamu benar benar bawa onii chan ya Rena chan....hehehe.” Gumam nya sambil memainkan rambut Renai yang menutupi kening nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!