NovelToon NovelToon

PEMIMPIN DUNIA

PANTI ASUHAN ANUGRAH

Di kota Bunga...

Kehidupan di Panti Asuhan Anugrah terbilang cukup untuk menghidupi anak-anak dan orang-orang tua di sana, karena pengurus panti yang mengeluarkan biaya untuk mereka dan mereka tidak tau dari mana pengurus panti mendapatkan uang untuk menghidupi mereka yang ada di sana.

Tiga orang anak sedang duduk sambil membicarakan sebuah rencana, tempat mereka saat ini berada di bawah pohon tidak jauh dari panti.

"Kalian setelah Lulus SMA kira-kira kalian mau melakukan apa....?" Tanya Sul kepada dua sahabatnya yang duduk tidak jauh darinya.

"Kalo aku pasti tetap ikut kalian berdua"jawab shanti kembali menatap Sul

"Emmmmm"Kata Sul dan Shanti yang melihat Li tidak menjawab pertanyaan dari Sul seperti sedang melamun kan sesuatu.

Li masih tidak sadar dari lamunannya sedangkan dua sahabatnya sudah menunggu cukup untuk jawaban itu dan akhirnya Shanti melambaikan tangannya ke depan mata Li.

"eehhh Maaf, Tadi aku sedang memikirkan sesuatu. Kalo menurutku setelah lulus SMA nanti Aku mau lanjut buat kuliah dan sambil membantu mengurus Anak-anak panti"jawab Li yang tersadar dari lamunannya.

"Emmmmmm benar juga kata Li sebaiknya kita kuliah saja setelah lulus nanti, kita kan jenius di kota ini"ucap Sul

"Aku tetap ikut kalian berdua kemanapun kalian pergi"kata shanti dengan semangat

setelah berbincang dibawah pohon itu waktu sudah menunjukkan matahari mulai tenggelam dalam pandangan dan mereka kembali masuk ke dalam panti untuk istirahat.

Malam....

seperti biasanya Di panti setelah makan malam, semua orang baik anak-anak dan orang tua yang ada di panti akan berkumpul di ruang pertemuan yang sangat luas.

Di panti asuhan itu anak-anak dan orang tua setidaknya berjumlah hampir lima ratus orang lebih.

Biasanya di panti orang-orang tua naik ke atas tempat yang lebih tinggi untuk memberikan ceramah kehidupan dan jarang sekali melihat pengurus panti memberikan ceramah.

"Baiklah anak-anakku yang aku sayangi dan orang-orang tua kita yang selalu aku hormati, Anak-anakku nanti ketika kalian keluar ke dunia yang lebih baru, saya pengurus panti tidak akan meminta apapun dari kalian maupun kalian kaya dan sukses dimasa depan. yang aku minta cuma satu tetaplah jadi orang baik dan jadilah budi pekerti yang luhur dalam kehidupan kalian dan jangan sia-siakan kesempatan yang kalian miliki dan sekian itu cuma pesan dari saya" kata ceramah terakhir pengurus panti dengan sedih.

Bagaimana tidak sedih sedangkan anak-anaknya yang di panti asuhan hampir sebagian tahun ini Lulus SMA dan ada yang mulai bekerja dan mulai kuliah bagi yang bisa mendapatkan Beasiswa.

setelah banyaknya orang tua yang naik ke panggung buat memberikan arahan kepada anak-anak yang di sana acara pertemuan seperti biasanya selesai dengan singkat.

setelah selesai anak-anak dan orang-orang tua di panti mulai bubar dan masuk ke tempat istirahatnya masing-masing.

Di dalam ruangan Li dan Sul tidur selalu berdekatan dan sebelum tidur mereka selalu mengobrol dengan suara pelan agar tidak mengganggu anak-anak panti yang lainnya.

"Sul sebenarnya sudah lama aku memikirkan ini"kata Li kepada Sul di dekatnya

"Apa itu saudaraku"sanggah Sul

"Emmmm tapi waktunya belum cepat untuk membicarakannya sekarang karena shanti tidak ada disini" kata Li

"Kamu ingin bilang kamu menyukai Shanti"goda Sul kepada Li

"Omong kosong apa yang kau bicarakan dia sudah ku anggap Adikku sendiri" sanggah Li yang suaranya yang besar dan ribut yang hampir membuat anak panti hampir bangun sebagiannya.

"Maaf.. maaf saudaraku silahkan lanjutkan tidur kalian"kata Sul menenangkan ruangan itu

"sudahlah besok sore kita lanjutkan aku akan menjelaskan semuanya kepada kau dan shanti, sekarang tidurlah huuuuammmm"kata Li dengan pelan

"Baiklah huaaammm"jawab Sul

Memang bener kata orang ketika melihat orang menguap pasti kita ikut menguap, malam pun berjalan dengan sunyi dan sepi, hanya terdengar nyamuk dan tokek yang berani bersuara dimalam yang sunyi itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

PENGUMUMAN KELULUSAN

Pagi....

pagi yang dingin menjalar ke seluruh dalam tubuh, membuat tubuh semua makhluk hidup ingin tetap berada dalam rumahnya masing-masing.

setelah bangun, mandi dan sarapan pagi anak-anak panti yang sudah bisa sekolah SD,SMP dan SMA, mereka siap-siap untuk menuju sekolahnya masing masing.

Walaupun mereka anak dari panti asuhan masih bisa mendapatkan pendidikan dari sekolah-sekolah swasta yang langsung di bangun oleh Walikota Bunga.

sekolah itu dibangun oleh Walikota Bunga buat mereka yang kurang mampu dan sekolahnya di gratiskan.

Sekolah tersebut tidak jauh dari panti asuhan karena Wilayah kota Bunga tidak mempunyai pembagian wilayah.

Lokasi kota bunga sendiri sangat jauh di pinggir pantai dan kota-kota lainnya, Kota Bunga termasuk dalam Negara Mekar Sejati dan Kota Bunga termasuk kota kecil tidak termasuk dalam kota besar.

Anak-anak panti perlu berjalan kurang lebih dua ratus meter untuk mencapai sekolah, dan di sana sudah ada tiga sekolah saling berjejer, ada SMA SWASTA BUNGA, SMP SWASTA BUNGA dan SD SWASTA BUNGA.

Hari ini adalah Hari pengumuman kelulusan bagi mereka yang sekolah di sana termasuk Li, Sul dan Shanti yang hari ini akan lulus SMA.

Setelah sampai di sekolah anak-anak sekolah hanya menunggu dari jam enam pagi sampai jam delapan pagi baru pengumuman akan di tempelkan di papan pengumuman.

Li,Sul, dan Shanti bolak balik mencari nama mereka di papan pengumuman kelulusan.

"Aku memang tidak terkalahkan" kata Li menatap namanya di papan yang berperingkat satu

"sudah jelas kamu profesor dari SD, SMP, dan SMA tidak ada di sekolah Swasta ini mengalahkan mu" ucap Sul kepada Li dan sul menatap namanya masih saja di bawah Li

"kalian berdua memang profesor kalo masalah ujian akhir sekolah aku gak pernah bisa mengalahkan kalian"kata shanti sambil menghela napas

Walaupun mereka peringkat teratas di SD, SMP dan SMA Swasta Bunga, tapi masih saja tidak dapat mengalahkan Satu siswa dari SD, SMP dan SMA Negeri Bunga.

"memang si monster gila ini selalu juara pertama"Ucap Shanti melihat nama satria di peringkat pertama di seluruh kota Bunga

"huusssh jangan bilang gitu mungkin dia jenius dari keluarga kaya"sanggah Li kepada santi di sampingnya.

"benar kata Saudara Li mungkin dia jenius dari keluarga kaya" ucap Sul membenarkan kata Li.

Di papan pengumuman tidak hanya menampilkan nilai dan peringkat dari sekolah itu saja tapi menampilkan juga peringkat di seluruh sekolah Kota Bunga.

"sudahlah mari kita pulang sudah mau siang dan kita gak ada kegiatan di sekolah lagi"kata Shanti mengajak dua sahabatnya itu

"Benar kata Shanti mending kita balik ke panti bantu orang-orang di sana membersihkan Panti" ucap Li...

"lets go brother"kata Sul sambil merangkul dua sahabatnya

santi yang di rangkul seperti itu langsung meninju perut Sul dengan Keras

Baaammmmmm

sampai Sul memegang perutnya yang terasa sedikit sakit

"Maaf shanti..."kata Sul sambil memegangi perutnya

"Sekali lagi kamu seperti itu akan aku pecahkan yang di bawah mu itu"ucap shanti sambil menunjuk bawah ************ Sul

"sudah sudah... shanti kalo bawahnya Sul kamu pecahkan nanti dia meras gak bisa hidup lagi di dunia ini"ucap Li sambil tertawa terbahak-bahak

"Sudah ayo balik"kata shanti berjalan di depan duluan

setelah berjalan balik ke panti hari sudah siang menunjukkan panas yang terik, sesampai di panti mereka membantu orang-orang tua di panti dalam menyelesaikan pekerjaan di panti.

KEGELISAHAN LI

Setelah beberapa hari menunggu untuk pembagian Ijazah dan Sertifikat lainnya,Li, Sul dan Shanti membantu pekerjaan orang-orang di panti mulai dari pembersihan sampai mengurus makanan untuk anak-anak panti. mereka bertiga seperti Saudara tidak terpisahkan kecuali malam dan urusan pribadi.

sore itu mereka kembali duduk di bawah pohon tempat mereka biasa duduk bersama.

"Saudara Li apa yang kamu pikirkan selama sebulan terakhir, aku melihatmu walaupun bekerja dengan keras tapi kamu sering melamun kan sesuatu..?" tanya Shanti di samping Li sebelah kananya dan Sul di sebelah kirinya memperhatikan shanti yang menatap Li dengan senyum-senyum sendiri.

Li tidak langsung menjawab karena masih melamun.

"Mungkin Li susah buat mengatakan kalo dia mencintaimu shanti" ucap Sul yang melihat Shanti dan Li

"Sul jangan bicara sembarangan nanti ku potong bawah mu itu, Aku sudah menganggap kalian saudaraku selama ini"ucap Li yang berhenti dari lamunannya dan menunjuk bawah ************ Sul.

"kalian berdua sungguh jahat" ucap Sul pura-pura sedih.

setelah beberapa menit tidak ada yang mereka bicarakan akhirnya Li menghela napas panjang.

"kenapa...?"tanya Shanti di dekat Li

"Tidak apa-apa, Sul masih kau ingat apa yang kita bicarakan dulu sebelum kita tidur itu...?"tanya Li ke Sul

"ingat ada yang ingin kau bicarakan sama kami berdua" jawab Sul

"Apa itu....?" Tanya shanti penasaran

"udah kalian diam dulu akan aku jelaskan dari awal sampai akhir"kata Li

"Oke" ucap Shanti dan Sul

"Tentang kegelisahan yang selama ini aku pikirkan, pertama masalah kalung di antara kita bertiga" kata Li sambil melihat kalungnya

"Iya kenapa cuma kita bertiga yang punya kalung emas ini dan anak panti yang lain tidak ada yang punya..?"kata shanti

"Setelah aku tanya ke pengurus panti ternyata cuma kita bertiga yang di panti ini yang datang saat masih Bayi dan kita bertiga ada kalung di tempat kita pas bayi dulu, sedangkan jarak antara Kita bertiga ketika datang berjarak satu minggu ke panti" kata Li sedikit sedih.

Dan memang benar cuma mereka bertiga yang sangat di sayangi pengurus panti dan orang-orang tua yang ada di panti itu termasuk anak-anak yang lainnya juga mengenal Li, Sul dan Shanti sebagai kakak mereka yang paling bisa di andalkan.

"Kenapa kamu terlihat sedih Li"kata shanti melihat Li terlihat sedih

"Tidak ada, selanjutnya Aku akan menjelaskannya di kalung kita coba perhatikan hurufnya dan Samakan dengan nama kekuarga di akhir nama kalian" Kata Li melihat kalungnya dan kalung dua sahabatnya.

Memang bener yang di ucapkan sama Li kepada mereka nama akhir dari kalung tersebut huruf Awal nama keluarga mereka, seperti Li yang nama panjangnya Li Chang Rettes dan di kalungnya ada huruf R.

sedangkan Sul nama panjangnya Sul Filer dan di kalungnya ada huruf F.

sedangkan Shanti nama panjangnya Shanti Shang dan di kalungnya ada huruf S.

"sepertinya yang di katakan saudara Li memang benar" ucap Sul membenarkan ucapan Li

"Terus apa hubungannya sama kesedihan dan yang kamu lamun kan selama ini Li..?" Tanya shanti

"huhhhhhhh ada tapi kalian percaya atau tidak terserah kalian" kata Li sambil menghela napas panjang

"Aku percaya" ucap Sul dan shanti bersamaan

"Baiklah.... akan aku jelaskan, Selama satu bulan sebelum libur panjang ada yang datang ke panti dan terus mengawasi anak-anak panti, mobil pertama Mercedes-Benz V-class warna hitam,walaupun aku tidak tau harganya tapi itu setelah lihat di Tv harganya kurang lebih 1,5 milyar rupiah, Kedua ada mobil Toyota Alphard harganya kurang lebih 1,1 milyar rupiah, ketiga ada mobil Kia grand Carnival harganya kurang lebih 1 milyar rupiah, dan ketiga mobil itu terus mengawasi Anak-anak panti sebulan yang lalu dan pas kita ujian akhir semester aku selalu melihatnya di dekat-dekat sekolah, tapi setelah libur aku gak melihatnya sama sekali hingga sekarang dan semua anak panti baik-baik aja"kata Li menjelaskan panjang lebar

"emmmm"gumam Sul dan Shanti yang habis menyimak penjelasan Li

"Satu hal semoga kita bertiga walaupun terpisah nantinya kita tetap saling mengingat"ucap Li lanjutnya

setelah berpikir lama dan mereka hanya diam duduk akhirnya waktu sudah hampir menjalang malam mereka masuk ke panti untuk istirahat karena besok adalah upacara pengumuman dan pembagian Ijazah dan sertifikat-sertifikat kelulusan lainnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!