NovelToon NovelToon

I'M SORRY

Capture 01

Beberapa tahun yang lalu seorang wanita cantik bernama Naura adalah istri seorang pengusaha muda yang sangat berjaya. Namun kehidupannya tak pernah mulus dia memiliki suami yang hanya menjadikannya bahan untuk membalaskan dendam..

"Mas jika memang aku hanya kamu anggap sebagai alat untuk membalas dendam maka kamu telah berhasil Mas,tapi maaf mungkin lebih baik aku menghilang bersama samudera jika kamu tak pernah menginginkan aku.. Maafkan aku Mas Gibran jika selama ini aku selalu saja membuat kamu mengingat rasa sakit hatimu pada Mas Anwar dan Mbak Lala. selamat tinggal Mas aku mencintaimu sampai bertemu lagi di kehidupan selanjutnya."Naura pun langsung melompat ketengah lautan dan tubuhnya pun langsung menghilang terbawa ombak.

Gibran yang melihat itu pun langsung lemas tak menentu dia melihat bagiamana besarnya cinta sang istri padanya dan hal itu membuat Gibran benar benar menyesal..

🌴Awal cerita🌴......

Menceritakan kisah seorang lelaki tampan dan juga mapan yang harus hidup di hantui rasa bersalah yang sangat besar kepada mendiang istrinya yang bernama Naura..

Gibran Rakha Atmojo adalah seorang lelaki yang sangat tampan dan juga mapan. Gibran sendiri adalah anak seorang pengusaha ternama di pusat Jakarta yang bernama Ferdi Atmojo..

Semasa kuliah Gibran mempunyai seorang sahabat bernama Anwar. Mereka adalah dua sahabat yang begitu kental dan pada saat yang sama kedua sahabat itu mencintai wanita yang sama yaitu Lala..

"Gib, kamu tahu bukan kalau aku sangat mencintai Lala bahkan kamu juga tahu kalau Lala juga sangat mencintai aku dan seharusnya kamu bisa mengalah untuk hal itu.."ucap Anwar dengan nada suara yang menggema.

Gibran pun menatap kearah sang sahabat dan pada saat yang bersamaan Gibran pun tersenyum sinis...

"Kamu sama Lala memang cocok sama sama seperti rubah yang bisa berubah setiap saat."Gibran pun tak mau tinggal diam dengan apa yang di ucapkan oleh Anwar.

Anwar hanya tersenyum menatap wajah Gibran yang terlihat begitu kesal..

"Lantas kamu mau apa?"tanya Anwar lirih.

"Silahkan saja kalian menikah dan aku akan ikhlas melepaskan wanita yang aku cintai tapi mulai saat ini hubungan persahabatan kita cukup sampai disini.."ucap Gibran dengan wajah yang terlihat marah dan Gibran pun memilih untuk pergi meninggalkan rumah Anwar..

Di lain cerita...

Naura yang merupakan adik dari Anwar sedang menikmati udara pantai yang sangat sejuk membawa kedamaian di dalam hatinya..

Naura adalah adik kandung Anwar namun dia lebih memilih untuk hidup bersama sang nenek di pedesaan daripada hidup dengan kedua orang tuanya di kota..

"Nau,,kenapa kamu masih ada di sini? Kenapa kamu enggak pulang ini kan sudah sore?"tanya Arini sahabat terbaiknya.

"Iya Rin nanti saja aku masih ingin di sini? aku masih ingin melihat pantai yang begitu luas dan aku juga ingin selalu melihat samudra yang begitu indah."ucap Naura dengan senyuman yang begitu indah...

Arini hanya bisa tersenyum melihat bagaimana satu satunya sahabatnya ini begitu mencintai pantai bahkan dia sering sekali menghabiskan waktu untuk menjelajahi lautan..

"Ya sudah aku akan menemanimu di sini dan aku juga akan menunggu kamu sampai kamu puas dengan hobi aneh kamu itu.."Arini pun tersenyum menatap kearah Naura..

Arini pun menghabiskan waktu untuk memainkan ponselnya sembari menatap wajah Naura yang sedang menikmati senja di sore di tepi pantai...

"Nau,hobi kamu itu loh beda dari pada yang lain. Kamu lebih suka pada pantai sementara aku lebih suka dengan seni melukis. Kita memang di takdirkan untuk saling melengkapi."ucap Arini dalam hatinya..

...****************...

Singkat cerita, tiba pada hari pernikahan Anwar dan Lala pun di gelar,Lala terlihat sangat cantik dan juga menawan sehingga membuat Anwar tak berhenti menatap wajah sang calon istri..

Sementara itu sepasang mata pun menatap dari kejauhan. Hatinya sangat kacau melihat wanita yang begitu di cintainya menikah dengan sahabatnya sendiri..

"Apakah kalian bahagia? Tiba tiba saja mata Gibran melihat seorang wanita cantik yang tak lain dan tak bukan adalah adik bungsu Anwar dalam hati Gibran pun terbesit rasa ingin membalas dendam pada Anwar melalui sang adik..

Gibran pun mulai mencari tahu tentang seluk beluk Naura dan setelah itu Gibran pun menyuruh seseorang untuk mencari informasi sebanyak mungkin tentang Naura.

"Kerjakan apa yang aku suruh tadi dan aku tak mau mendengar kata gagal.."Gibran pun langsung menutup sambungan telfonnya...

Gibran pun langsung tersenyum sembari menatap wajah wanita yang paling dia cintai dan juga menatap wajah sahabat yang telah menghancurkan perasannya..

"Kalian tunggu saja aku pastikan akan membalas semuanya itu dan setelah itu aku akan membuat kalian benar benar tahu apa itu penyesalan.."Gibran pun langsung pergi meninggalkan tempat pesta sahabatnya itu...

Gibran pun menatap foto yang ada di galeri ponselnya foto Naura yang telihat sangat cantik membuat Gibran tersenyum..

"Gadis cantik maafkan aku jika aku akan menjadikanmu alat untuk membalas rasa sakit hatiku pada kakakmu dan juga istrinya,dan aku akan pastikan kalau aku akan membuat semuanya menjadi masalah besar untuk Anwar."Gibran pun mematikan kembali ponsel miliknya dan kemudian dia tersenyum..

Beberapa bulan kemudian...

Gibran pun mulai mendekati Naura,Gibran sengaja mendatangi pantai tempat biasa Naura menghabiskan waktunya dan dengan di sengaja Gibran pun bisa berkenalan dengan Naura sesuai keinginannya...

"Maaf aku gak sengaja."ucap Gibran sengaja menabrak Naura yang sedang berdiri di tepi pantai..

Naura pun menatap kearah Gibran dan tersenyum...

"Gak apa apa kok."ucap Naura sembari tersenyum...

Naura pun tersenyum dan seketika senyuman Naura bisa membuat Gibran terpesona.

"Oke kalau begitu oh iya maaf nama kamu siapa kalau boleh saya tahu? kenalin saya Gibran boleh panggil Mas Gibran.."ucap Gibran lirih.

Naura pun mengulurkan tangannya dan tersenyum..

"Saya Naura Mas,atau boleh panggil Nau?"Naura pun tersenyum sembari menatap wajah tampan laki laki yang ada di hadapannya itu...

Keduanya pun telihat saling menyapa dan saling berbincang bahkan untuk memenuhi keinginannya untuk memenuhi balas dendamnya pada Anwar dan Lala,Gibran tega melibatkan Naura yang tak bersalah dan tak tahu apa apa..

Keduanya pun menghabiskan waktu bersama kebetulan hobi Gibran sama dengan hobi Naura sama sama menyukai pantai dan juga sama sama mencintai air..

"Aku tak menyangka ya jika kita mempunyai hobi yang sama dan juga sama sama kita mencintai laut,aku bersyukur bisa bertemu dengan wanita yang satu hobi wow aku sangat senang."Gibran pun tersenyum menatap wajah Naura yang nampak tersipu malu...

Naura pun tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya menuju ombak di lautan lepas dia tak pernah membohongi perasaannya bahwa saat ini dia sangat bahagia bisa bertemu dan bisa mengenal laki laki tampan dan mapan seperti Gibran.

"Iya Mas aku juga senang pada akhirnya aku bisa menemukan teman yang satu hobi dan juga satu jalan denganku. Terima kasih Mas karena telah menjadi teman baru untukku semoga kita bisa selalu menjadi sahabat dan bisa menjadi teman yang baik ya."Naura pun tak bisa lagi membohongi perasaannya tentang rasa yang agri saja dia temui saat ini...

Capture 02

Tak lama setelah itu keduanya pun berpisah Naura pun masih ingin menghabiskan waktu di pantai karena pantai merupakan tempatnya bekerja untuk bertahan hidup dengan sang nenek.

"Sekarang tinggal mengajar anak anak setelah itu pulang deh."pekik Naura dalam hatinya...

Sementara itu Gibran masih menatapnya dengan tatapan penuh dengan kebencian. Kebencian yang dia simpan pada Anwar dan Lala dia curahkan pada Naura.

"Kamu akan segera menjadi milikku dan setelah itu aku akan membuatmu tak bisa mimpi indah lagi.."Gibran pun pergi dengan mengendari mobil miliknya.

Singkat cerita hubungan Naura dan Gibran semakin dekat sehingga keduanya pun sama sama jatuh cinta dan hal itu membuat Gibran memutuskan untuk segera menikahi Naura..

"Nau maukah kamu menikah denganku? Maukah kamu menghabiskan semua sisa umurmu bersamaku dan maukah kamu menjadi ibu untuk anak anak kita kelak?"Gibran pun melamar Naura dengan suasana yang sangat romantis...

Naura pun tersenyum dia mengangguk dia juga menerima lamaran Gibran hal itu tentu saja membuat Gibran senang karena pada akhirnya dia bisa tersenyum senang karena sebentar lagi balas dendamnya akan segera dia capai..

"Akhirnya sebentar lagi aku bisa membalaskan dendam aku padamu Anwar dan itu akan membuat kamu membayar semuanya..."Gibran pun tersenyum dengan liciknya...

Naura pun merasa bahagia mendapatkan lamaran yang begitu romantis dari Gibran kekasihnya dan hal itu tentu saja membuat Naura merasakan benar bener menjadi wanita paling sepesial...

"Terima kasih Nau,kamu tahu hari ini aku menjadi laki laki yang paling beruntung karena sebentar lagi aku akan menikahi seorang wanita yang cantik seperti kamu. Terima kasih sayang.."Gibran pun mulai melancarkan niatnya untuk membuat Naura bertekuk lutut di hadapannya...

Beberapa Bulan kemudian...

Tibalah di mana acara pernikahan Gibran dan Naura di gelar dengan begitu mewahnya,bahkan Gibran sengaja mengadakan acara yang sangat luar biasa sehingga hal itu akan selalu di ingat oleh Naura.

Naura memakai gaun pengantin berwarna putih membuat kecantikannya begitu luar biasa dan terlebih lagi Naura memang memiliki kecantikan yang alami sehingga membuat auranya begitu bersinar...

Anwar dan Lala pun turut datang pada acara pernikahan sang adik dan mereka pun tersenyum bahagia melihat sang adik bisa berdampingan dengan lelaki yang tepat.

Namun terlihat sikap Gibran masih sangat kaku terhadap mereka namun Anwar tak mau memikirkan hal itu Anwar lebih memilih kebahagiaan yang sedang di rasakan oleh Naura...

"Aku tahu kalau kamu masih membenciku Gibran tapi aku sangat yakin jika suatu saat nanti kamu juga akan bisa memaafkan kami. Aku akan tetap menunggu sampai saat itu tiba.."Anwar pun menatap kearah Gibran dan Naura yang nampak sangat bahagia...

Naura pun tersenyum menatap wajah sang kakak dan kakak iparnya yang nampak ikut menghadiri acaranya dan Naura pun mendekati mereka dan langsung memeluknya...

"Terima kasih Mas,Mbak karena sudah mau datang kesini dan aku juga sangat bahagia karena kalian bisa datang kesini.."Naura pun tak bisa lagi menyembunyikan kebahagiaannya.

Keduanya pun saling berpelukan Anwar tak bisa lagi membendung rasa bahagia di hatinya lagi..

"Mas sangat bahagia Nau akhirnya kamu bisa memiliki suami yang baik seperti Gibran dan Mas juga berharap kalian akan selalu bahagia sampai ajal yang memisahkan kalian kelak.."Anwar pun tak bisa lagi menyembunyikan rasa haru nya bahkan airmata pun tak terasa sudah membasahi kedua sudut matanya...

Naura dan Anwar pun saling berpelukan dan Gibran yang melihat itu ada sedikit perasaan iba dan juga ada perasaan kesal seharunya pernikahan itu menjadikan hubungan Anwar dan Naura merenggang bukan seperti saat ini terlihat baik baik saja...

...****************...

Pada malam harinya tepatnya malam pertama untuk Gibran dan juga sang istri Naura..

Naura nampak gugup berada dalam satu kamar dengan suaminya.

Setelah acara pernikahan tadi Naura langsung di boyong oleh keluarga Atmojo,dan Naura sendiri sangat gugup ketika pertama kali masuk kedalam rumah megah itu.

Sesampainya di dalam kamar mereka,Gibran hanya melirik Naura sekilas dan kemudian dia berlalu pergi kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri...

Naura nampak bingung melihat sikap Gibran yang berubah dan hal itu tentu saja membuat Naura mulai bertanya tanya...

"Kenapa Mas Gibran mulai acuh tak acuh padaku? kenapa dia berubah seperti itu kenapa?"Naura pun langsung memiliki firasat aneh pada dirinya...

Setelah selesai membersihkan diri,Gibran pun langsung kembali kedalam kamarnya sikapnya memang mulai berubah bahkan Gibran menyuruh Naura untuk tidur menjauh darinya..

"Kamu tidur di sofa saja dan jangan berharap kalau aku akan memperlakukan kamu selayaknya istriku. Perlu kamu ketahui bahwa aku sengaja mendekatimu hanya untuk membalas dendam pada kakakmu itu.."Gibran pun memilih untuk mengalihkan pandangannya...

Naura pun langsung tercengang setalah mendengar pengakuan Gibran yang dengan teganya menjadikan dia hanya sebatas menjadikan dirinya sebagai alat untuk membalas dendam..

"Mas apa salah aku padamu?sehingga kamu tega melakukan ini padaku?"tanya Naura dengan mata yang berkaca-kaca.

Gibran pun tak menjawab ucapan Naura dia hanya melemparkan beberapa foto antara dirinya dan juga sang kakak dan ada juga foto Mbak Lala istri dari sang kakak...

"Jadi ini alasannya kamu ingin menjadikan aku sebagai alat untuk membalas dendam pada kakak dan kakak iparku?"tanya Naura dengan mata yang basah...

Gibran pun langsung mendekati Naura dan kemudian mencengkram lengan sang istri dengan sangat kuat sehingga membuat Naura meringis kesakitan..

"Dengerin ini baik baik,aku menikahimu hanya untuk membuat hidup kamu menderita sehingga kakak kamu dan kakak ipar kamu bisa merasakan sakit yang aku rasakan. Dan satu lagi aku tak pernah mencintaimu dan sampai kapanpun aku tak akan pernah mencintaimu camkan itu.."Gibran pun masih mencengkram lengan Naura dengan kuat.

Naura pun meringis kesakitan bahkan sampai airmata menetes menahan sakit di dalam hatinya..

"Auwww sakit Mas lepaskan.. Tanganku bisa luka kalau kamu mencengkram tanganku dengan sangat kuat.."Naura pun masih meringis kesakitan dan memohon untuk Gibran mau melepaskan cengkraman tangannya...

Gibran pun langsung melemparkan tangan Naura dengan sangat kasar bahkan hal itu sampai membuat Naura tersungkur...

"Kamu ingat ini baik baik sampai kapanpun pernikahan kita hanya ada di atas kertas dan aku hanya ingin membuat hidup kamu menderita bahkan sangat menderita sampai sampai kamu tak akan pernah menginginkan untuk hidup kembali kamu ingat itu.."Gibran pun kembali mengancam Naura.

Naura hanya bisa menitikan airmatanya dan Naura menangis sesenggukan membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya esok hari..

Naura hanya bisa pasrah dengan apa yang harus dia terima karena Naura tahu Gibran adalah pilihan hatinya....

...****************...

Naura pun terus saja menitikan airmatanya dia sedang meratapi nasib yang harus dia jalani saat ini..

"Jika ini jalan yang harus aku jalani aku akan menerimanya Ya Allah dan kuatkan aku untuk melewati semua ujian ini sampai pada akhirnya kebahagiaan akan menjadi milikku.."Naura pun berdoa dalam hatinya.

Sementara itu Gibran pun tersenyum puas karena pada akhirnya dia bisa membuat airmata Naura jatuh di malam pernikahannya dan juga Gibran telah berhasil membuat hati Naura patah menjadi dua...

Capture 03

Sikap Gibran pun semakin hari semakin menjadi jadi bahkan sering kali Gibran gak segan untuk menyakiti hati dan fisik Naura...

Gibran pun hanya menatap wajah Naura dan kemudian memberikannya sebuah tamparan tepat mendarat di pipi kanan Naura..

"Awwwww sakit Mas.."ucap Naura lirih.

Gibran pun tak memeperdulikan rintihan Naura, setelah melihat Naura kesakitan Gibran pun tersenyum bahagia dan kemudian pergi meninggalkan kamar mereka...

Setelah melihat Gibran keluar dari dalam kamarnya,Naura pun langsung duduk lemas meratapi semua jalan hidup yang terlah dia ambil,jika saja dulu dia tak kegabah mengambil keputusan untuk menikah dengan Gibran mungkin semuanya tak akan pernah seperti ini..

"Seandainya saja aku tak kegabah mengambil keputusan ini mungkin aku tak akan pernah merasakan sakit seperti ini.. Dan jika saja dulu aku tak kegabah mengambil keputusan untuk menaruh hatiku pada Mas Gibran mungkin aku juga tak akan sesakit ini.."Naura pun menangis menahan rasa sesak di dalam dadanya.

Sementara itu Gibran semakin menjadi bahkan Gibran sengaja ingin membuat Naura jauh lebih menderita lagi dan hal itu belum cukup untuk membuat Gibran merasa puas...

"Ini baru awal permulaan istriku dan sebentar lagi aku akan pastikan kamu tak akan pernah mau melihat matahari terbit lagi.."Gibran pun tersenyum dalam kelicikannya.

Gibran pun memilih untuk langsung pergi ke kantor tanpa sarapan terlebih dahulu dan hal itu menjadi pertanyaan untuk sang Bunda....

"Gibran kenapa kamu gak sarapan sayang? Apa kamu baik baik saja?"tanya Sang Bunda dengan lembut..

Gibran pun hanya tersenyum dan kemudian dia menganggukan kepalanya...

"Aku gak apa apa kok Bunda,dan aku ada meeting pagi ini sehingga aku harus ke kantor lebih awal..."Gibran pun tersenyum lalu pergi meninggalkan sang Bunda dan berangkat menuju kantor.

Di dalam kamar Naura masih terdiam dia tak menyangka dengan sikap suaminya yang berubah begitu cepat..

Dalam lamunannya Naura berfikir bahwa nasibnya begitu tak beruntung sehingga membuatnya harus mengalami hal yang sedemikian menyakitkan...

Tak lama setelah itu pintu kamarnya pun di ketuk dari luar dan di sana sudah ada sang Ibu mertua yang begitu baik padanya bahkan di saat tak ada satu orang pun yang perduli hanya sang Ibu mertua begitu masih memeperdulikan dirinya.

"Iya Bunda.."jawab Naura sembari membukakan pintu..

Ibu Lidia pun menatap kearah wajah sang menantu yang nampak sedang sedih. Ibu Lidia pun langsung mendekatinya dan kemudian bertanya...

"Nau kamu kenapa? Apa Gibran tak memeperlakukan kamu dengan baik? Apa dia menyakitimu lagi dan lagi?"tanya Ibu Lidia sembari membelai rambut lurus Naura.

Naura hanya menitikan airmata dan dia tak mengucapkan sepatah katapun dia hanya memeluk tubuh sang Ibu mertua yang begitu baik kepadanya.

"Maafkan Naura Bunda,mungkin Naura belum bisa menjadi wanita yang sempurna untuk Mas Gibran dan maafkan Naura juga jika Naura belum bisa menjadi sosok menantu yang baik untuk Bunda."Naura pun semakin terisak..

Ibu Lidia pun langsung memeluk Naura dia tahu bahwa Naura adalah menantu yang terbaik namun untuk saat ini hati Gibran masih belum bisa menyadari tentang ketulusan hati Naura.

"Sabar ya sayang,percayalah suatu saat nanti Bunda yakin Gibran pasti akan mencintaimu dengan sepenuh hatinya dan nanti perjuangan dan cintamu pasti akan terbalaskan.."Ibu Lidia pun mencoba untuk menyakinkan hati Naura....

Naura pun tersenyum namun hatinya masih merasa sangatlah sakit dia tak pernah menyangka bahwa hatinya akan terluka bahkan sedalam ini. Naura harus menjadi korban dari rasa sakit yang Gibran terima dan itupun hanya karena sebuah kesalahan yang tak pernah sama sekali dia tahu..

"Terima kasih Bunda terima kasih karena Bunda selalu ada buat Naura dan terima kasih juga karena selama ini Bunda selalu membuat hati Naura jauh lebih tenang dan Naura sangat bahagia.."mata Naura pun berkaca kaca menahan haru...

...****************...

Di tempat yang berbeda.....

Gibran baru saja sampai di kantor miliknya,dan dia langsung duduk di kursi kebesarannya dia tersenyum bahagia entah apa yang membuatnya senang hari ini..

"Aku akan membuat kamu yang membayar semua rasa sakit yang telah Anwar dan Lala berikan untukku,dan hal itu akan terus berlanjut sampai nanti kamu jera dan kamu mengakui semuanya."Gibran pun tersenyum...

Dalam hati Gibran yang terdalam Gibran sebenarnya merasa sangat kasihan melihat penderitaan Naura apalagi selama ini Naura gak pernah mengeluh hal itu yang membuat Gibran kadang kadang berfikir apakah hati Naura terbuat dari sutera sehingga dia mampu menerima segala rasa sakit yang telah dia berikan...

Sikap kasar dan juga ringan tangan tak pernah mampu membuat Naura untuk menyerah sehingga timbullah pikiran dalam hati Gibran untuk membuat Naura terluka dengan dia memiliki kekasih lain hal itu sudah pasti akan membuat hati Naura jauh lebih sakit....

Gibran pun tersenyum licik dan kemudian dia mencari foto wanita tercantik yang pernah dia kenal bahkan Gibran juga menemukan orang yang tepat yaitu Sekar wanita yang terlihat begitu cantik dan juga anak orang yang cukup terpandang...

Sekar adalah gadis yang begitu mencintai Gibran semenjak dia kuliah dulu namun cintanya Gibran dulu selalu terfokuskan untuk Lala sehingga tak pernah membuat Gibran melirik Sekar walupun itu cuma dalam mimpi..

Gibran pun langsung mencari kontak milik Sekar dan keduanya pun memutuskan untuk saling bertemu di sebuah restoran yang cukup ternama di pusat kota Jakarta..

"Sekar bisakah kita bertemu? Aku sangat ingin bertemu dengan kamu dan aku juga sangat ingin berbincang dengan kamu.."tulis pesan chat yang di kirimkan oleh Gibran pada Sekar..

Di sebrang sana Sekar yang tiba tiba saja mendapatkan pesan dari Gibran pun langsung bersorak gembira dia pun langsung menyetujui pesan yang di kirimkan oleh Gibran padanya.

"Baiklah Mas kita akan bertemu di cafe tempat kita nongkrong dulu pas kita kuliah."balas pesan yang di kirimkan oleh Sekar pada Gibran..

Gibran pun tersenyum senang mendapat balasan pesan dari Sekar dan dia langsung membalas kembali pesan yang di kirimkan oleh Sekar padanya.

"Baiklah cantik kita bertemu di tempat biasa.."balas pesan yang dikirim oleh Gibran beberapa saat kemudian.

Setelah itu Gibran pun langsung melanjutkan pekerjaannya karena hari ini dia ada metting dengan seorang klien dari luar negeri sehingga membuat dia sangat sibuk hari ini...

Gibran pun pergi meninggalkan kantor untuk segera bertemu dengan investor yang akan berkerja sama dengan perusahaan miliknya.

...****************...

Di tempat yang berbeda.

Naura pun sedang menyiapkan makan malam untuk semua anggota kelurganya,Naura sendiri belajar mati matian untuk belajar memasak dan hal itu pun di sambut senang oleh Ibu Lidia, Ibu Lidia sangat senang melihat hasil masakan Naura.

"Wah kamu masak apa Nau, kelihatannya sangat enak pasti Gibran akan sangat menyukai masakan kamu ini.."ucap Ibu Lidia sembari mencicipi hasil masakan dari sang menantu..

Naura pun hanya tersenyum mendengar apa yang dia ucapakan oleh sang Ibu mertua dan Naura sangat senang mendapatkan pujian dari orang yang begitu berarti di dalam kehidupannya saat ini...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!