"Morning Baby !!"
Kata ku, kemudian mencium dan memeluk anak laki-laki ku yang sedang bersiap untuk menyantap sarapan nya.
"Mommy, jangan lakukan itu lagi !! aku sekarang sudah besar !!"
Rengek sang putra pada ibunya.
"Ouuhh hatiku sakit mendengar nya nak !!"
Balas ku pura-pura sedih.
"Mommy, kau boleh melakukan nya tapi jangan di depan teman-temanku !!"
Ucap anak laki laki ku itu.
"Waaah waaah, Putra ku sekarang sudah besar ya, aku sudah tidak bisa mencium dan memeluk mu sesuka hatiku lagi"
Ucap ku sembari pura-pura menangis.
"Moomm bukan begitu, mereka selalu mengejekku Mooomm !! aku malu"
Tiba-tiba..
"Hey, ada apa ini, kenapa ada keributan di pagi hari seperti ini"
Ucap seorang pria berjalan menghampiri kami sembari menggendong anak perempuan ku.
"Dad, apa kau tau? anak mu sekarang sudah tidak ingin aku cium lagi, dia sekarang sudah besar"
Rengek ku pada suami ku sembari memanyunkan bibir ku.
"Really? Itu bagus untuk Daddy, karena Daddy jadi tidak memiliki saingan, mungkin Mommy mu akan sering menciumi Daddy untuk ke depan nya, dan mungkin tidak akan ada waktu untuk mu nanti nya hahaha !!"
Goda suamiku pada anak laki-laki ku sembari duduk untuk melakukan sarapan, semetara aku mengambil alih putri ku dari pangkuan suami ku.
"Dadddyyyyy !!!"
Ucap putra ku yang kesal.
"Hey, Dad kenapa kau berkata seperti itu? Aku jelas sedih mendengar itu!!"
Jawab ku.
"Mom, kau tau, mungkin putra kita malu pada teman perempuan nya jika kau masih memperlakukan nya seperti itu"
Sambung suami ku, masih menggoda putranya.
"Owh, apa mungkin putra kita sudah mempunyai pacar?"
Aku menambah godaan pada putra ku.
"Mooom !! Daad !! Aku tidak memiliki pacar, aku hanya malu saja, itu saja, tidak ada yang lain"
Rengek putra ku yang sudah benar-benar kesal.
Aku dan suami ku tertawa bersama, setelah selesai menggoda putra kami, kami menghentikan godaan kami dan membujuknya kembali hingga dia kembali tertawa, kemudian kami melanjutkan sarapan kami.
Percakapan manis di pagi hari, begitulah, hampir setiap hari kami selalu mempunyai topik hangat saat sedang bersama.
Seperti biasa setiap pagi hari putraku dan suami ku akan berangkat dengan aktivitas mereka masing-masing, suami ku akan pergi ke kantor setiap harinya , sebelum pergi ke kantor, suami ku mengantar putra kami terlebih dahulu ke sekolah, sementara aku, aku akan selalu mengabdi pada suami ku dan mengurus tanggung jawab ku sebagai ibu rumah tangga, setiap hari aku mengurus putri kecil ku yang lucu ini, kemudian mengirimkan makanan pada suami ku di saat jam makan siang, kemudian aku menjemput putra ku dari sekolah nya. pemandangan yang sangat indah bukan.
Setelah 5 Tahun bersama, aku akan terus bersyukur pada Tuhan, karena kini hidup ku sudah menjadi sempurna bersama mereka, keluarga kecil ku yang selalu aku cintai, aku sangat beruntung memiliki mereka.
***
Setelah beberapa jam.
Aku segera menyiapkan makanan untuk suami ku, dan segera mengirimkan nya ke kantor, karena dia tidak mau makan di luar selain masakan ku, begitu katanya, sungguh manis hehe.
Setelah aku sampai di depan ruangan nya.
Tok...tok...tok..
"Ya, come in !!"
Ucap suami ku.
Aku langsung masuk, dan melihat suamiku yang fokus pada dokumen yang sedang dia baca sehingga dia tidak melihat ke arah ku.
Kemudian, aku langsung meletakan makan siang nya dan duduk di sofa, dan mendudukan anak perempuan ku, lalu suamiku yang sudah sadar akan keberadaan ku lalu menghampiri ku, dan langsung duduk di sampingku, lalu mencium kening ku.
"Apa kau sibuk hari ini?"
Ucap ku pada suami ku.
"Hhmmzt, aku ingin mengatakan sesuatu padamu"
Ucap suami ku.
"Apa itu?"
Tanya ku penasaran.
"Aku hanya sedang khawatir saat ini"
Ucap suami ku menghela nafas sembari merebahkan kepala nya ke sofa.
"Apa sedang terjadi sesuatu? apa yang kau khawatirkan honey?"
Tanya ku lagi.
"Huuffhh, sepertinya Albert akan kembali datang di kehidupan kita !!"
Ungkap suamiku.
"Albert? bagaimana bisa? kenapa kau berpikir seperti itu?"
Aku memang sedikit terkejut ketika mendengar itu, tapi aku tetap tenang di hadapan suami ku.
"Dia sekarang ada di sini, dan mengajukan proposal kerja sama dengan ku, dan di situ tertulis namanya, aku akui, perusahaan nya sangat besar, dan akan sangat menguntungkan jika aku terima kerja sama nya, tapi aku tidak ingin berhubungan lagi dengan dia, aku yakin, ini bukan suatu kebetulan, dia pasti merencanakan sesuatu"
Ungkap suami ku, dia terlihat sangat khawatir, dan aku pun merasakan hal yang sama.
"Hubby !! tenanglah, semoga saja Albert sudah berubah, dan tidak akan menggangu keluarga kecil kita"
Aku berusaha menenangkan suami ku.
"Aku hanya mengkhawatirkan kalian, kau, Hans, dan Alexa, bagaimana bisa aku tenang, dia bukan tipe orang yang mudah untuk berubah"
Ucap suami ku masih khawatir.
"Ssstt, sudahlah, apapun yang terjadi, kita akan bisa melewati nya bersama, apa kau lupa honey, perjalanan kita dulu? bukan kah kita bisa melewatinya?"
Jawab ku mencoba menenangkan suami ku lagi, dia diam sejenak, lalu...
"Yeah, kau benar wife, dan aku sangat bersyukur"
Ucap suami ku yang sudah mulai tenang dan menatap ku penuh cinta, lalu mencium tangan ku.
Jika aku masih berumur belasan tahun, mungkin saat suami ku memperlakukan ku seperti ini, aku akan berteriak sekencang mungkin, dia sangat manis sekali Ya Tuhan, bisa kah Kau biarkan aku terus hidup bersama nya selama hidupku, dan biarkan hanya maut saja yang memisahkan cinta kita.
Aku tersadar ketika mendengar dia menanyakan apa yang aku bawa, kemudian dia membuka makanan nya.
"Waaah, apa yang Mommy bawa? apa kau sudah makan sayang hmm?"
Ucap suamiku pada putri kami, dan mencoba menyuapi makanan pada putri kami, dan karena umur dia masih 1 tahun, dia hanya bisa mengangguk dan mengeluarkan kata yang tidak kami mengerti.
"Apa kau tidak akan menanyakan ku?"
Ucap ku cemberut.
"Oouhh hahaha, bagaimana bisa aku lupa honey, apa kau sudah makan sayang hmmm?"
Ucap nya, sembari mendekat wajah nya lalu mencium sekilas bibir ku, aku tersenyum saat dia mencium ku.
"Itu kesukaan mu, aku sengaja membawa lebih banyak, karena aku tau hari ini kau pasti sangat lelah kan?"
Ucap ku.
"Kenapa kau selalu mengatakan hal itu honey? kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya nya saja, jika aku sangat rakus"
Jawab nya sambil memanyunkan bibirnya.
"Hahaha, aku tidak berkata begitu, kau sendiri yang mengatakan nya, tapi itu bagus, agar kau bisa lebih kuat dan sehat"
Ucap ku sembari tertawa.
"Yaa, aku memang kuat sejak dulu, buktinya...."
Dia akan melanjutkan kata-katanya tapi aku potong, karena aku tau kata-kata nya akan sangat pervert.
"Ssstt, sudah sudah, ayo habiskan makanan mu, atau aku tidak akan memasak lagi untuk mu"
Ucap ku mengancam nya.
"Woow, kau mengancam ku huh?"
"Ssst, ayo makan !!"
Aku menyuapi nya makanan agar dia berhenti bicara.
Dan kami berdua pun tertawa bersama.
...***************...
......................
BERSAMBUNG...
"Kau akan menerima proposal nya ?"
Ucap Aldi.
"Entahlah aku tidak tau"
Ucap Ryan bingung.
"Ada apa dengan mu Ryan ? kenapa kau seperti nya ingin sekali menerima itu ? jika saja aku jadi kau, aku tidak akan pernah berhubungan lagi dengan orang yang sudah membuat dampak buruk pada kehidupan ku"
Ungkap Aldi.
"Tapi ini akan sangat menguntungkan untuk perusahaan ku, perusahaan ku akan berkembang pesat"
Jawab Ryan.
"Apa yang kau pikirkan? keuntungan perusahaan mu atau keselamatan keluarga mu huh?"
Tegas Aldi.
Ryan diam sejenak.
"Baiklah aku akan menolak"
Ucap Ryan.
"Kau harus berani mengambil keputusan untuk keselamatan keluarga mu"
Balas Aldi.
"Oke, terimakasih atas solusi nya, ini sudah malam, ayo kita pulang"
Ucap Ryan sembari membereskan dokumen-dokumen pada tas nya.
"Mmmm, tunggu, Btw, boleh kah aku minta cuti, selama 1 minggu?"
Mohon Aldi pada Ryan.
"Apa !! cuti 1 minggu? untuk apa?"
Balas Ryan.
"Apa kau lupa, ini adalah hari-hari dimana istriku akan melahirkan, jadi aku harus sigap dalam menjaganya"
Ungkap Aldi.
"Ouuuwww, suami yang manis, tapi tetap saja aku yang paling romantis daripada kau !!"
Ledek Ryan.
"Ohh yaaa!! aku tidak peduli sama sekali, yang aku pikirkan sekarang hanya istri ku"
Ucap Aldi akan pergi tapi kemudian kembali.
"Aku sudah meminta surat cuti ku pada bagian HRD, jadi kau tidak perlu repot-repot untuk membuatkan nya untuk ku"
Ucap Aldi lagi kemudian pergi.
"Heeeyyy !!! dasar, aku bos nya di sini, tapi kenapa aku yang harus di atur, menyebalkan"
Balas Ryan yang kesal pada Aldi, kemudian pergi juga.
***
Setelah sampai di rumah.
"Aku pulaangg !!"
Tidak ada jawaban,
Aah pantas saja, aku pulang sedikit telat, sehingga istri dan anakku mungkin sudah tidur.
Aku bergegas ke kamar putra ku, dia tertidur sangat pulas dan nyaman, aku menghampiri nya, lalu mencium kening nya.
Kemudian, aku menuju kamar ku.
Pemandangan yang ku lihat di kamar ku, saat putri kecil ku sedang tidur bersama Mommy nya, dengan posisi yang tidak karuan, aku tersenyum melihat mereka, lalu mengendong putri ku, untuk tidur di kasur nya, aku mencium kening nya lalu menyelimuti nya, kemudian aku menghampiri istriku dan mencium kening nya sembari mengelus pipi nya.
"Hmm kau pasti lelah sayang"
Ketika aku akan beranjak, tapi tiba-tiba pelukan erat mendarat di tubuhku, ternyata istri ku terbangun.
"Kau sudah pulang hubby?"
Tanya dia dengan suara serak nya.
"Hmm, maaf aku mengganggu tidur mu sayang?"
Ucap ku lembut padanya.
"No, kau tidak menganggu, justru kau yang aku tunggu sejak tadi"
Jawab Istriku itu dengan masih memeluk ku erat.
"Honey, aku sedikit bau, apa kau nyaman dengan bau ku? aku akan mandi terlebih dahulu okay !!"
Ucap ku ingin beranjak namun istri ku menghentikan nya kembali.
"First kiss !!"
Ucap istri ku manja.
"Kenapa kau sedikit manja hari ini hemm"
Balas ku kemudian mencium sekilas bibir istriku, dia hanya tersenyum manis kepada ku, lalu aku beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh ku.
Setelah selesai, aku melihat istriku sedang memainkan ponsel, lalu aku menghampiri nya dan duduk di samping nya.
Setelah melihat ku, dia meletakan ponsel nya dan langsung menatapku.
"Bagaimana dengan proposal itu ?"
Tanya dia.
"Mmm, aku tidak akan menerima nya, aku tidak mau mengambil resiko dengan membahayakan keselamatan keluarga ku"
Jelas ku sembari merentangkan tangan ku untuk sandaran kepala istri ku.
"Apa kau tidak berpikir lagi, dengan atau tidak kau menerima proposal itu, Albert adalah ancaman untuk kita"
Ucap istri ku, yang memang benar, karena Albert adalah orang yang sangat nekat, dia bisa melakukan apapun untuk membalaskan dendam nya.
Aku terdiam sejenak.
"Kau benar sayang, tapi aku tidak akan membiarkan keluarga ku berada dalam bahaya, aku akan berusaha sekuat tenaga ku, menjaga kalian, dan melindungi kalian"
Balas ku.
"Serahkan semua ini pada takdir Tuhan, kita hanya perlu berdoa untuk kebaikan keluarga kita"
Ucap nya, lalu aku mencium kepala istri ku.
"Kita akan melewati itu bersama, apapun yang terjadi"
Ucap istri ku yang menatap ku dalam, aku membalas tatapan nya sambil tersenyum, dan aku pun langsung mengecup bibir mungil nya itu, saat aku ingin melepaskan ciuman itu, istri ku malah menarik leher ku hingga ciuman kami berlanjut sangat lama, lama kelamaan semakin memanas, lalu ciuman ku turun pada leher nya, dan menyusuri setiap bagian tubuh nya hingga ujung kaki nya.
Aarrrhh dia memang pandai membuat ku bersemangat seperti ini, aku mencium nya kembali, kemudian membuka seluruh baju ku dan baju nya, lalu aku memainkan br**st nya, hingga terjadilah pertempuran antar keringat saat itu.
***
Di taman.
Kebetulan hari ini hari minggu, hari dimana aku dan keluarga kecil ku menghabiskan waktu bersama, kami berjalan santai di luar, pemandangan yang sangat indah, dengan pohon-pohon yang berjajar, sungai kecil jernih yang mengalir, udara yang sejuk dan kicauan burung yang masih terdengar, sungguh ini adalah suasana yang ramah untuk tubuh.
Aku terus berjalan sembari mendorong kereta bayi perempuanku, sementara suamiku dan putra ku, mereka berlari-lari kecil di depan ku, hingga tiba-tiba mereka berhenti di penjual ice cream, Aku melihat Hans merengek meminta ice cream pada Daddy nya, dan yaaa Ryan memang tipe Ayah yang selalu memberikan apapun pada anak nya, berbeda dengan ku yang kadang sering memarahi dan melarang anak ku, tidak salah jika Hans lebih memilih Daddy nya untuk bermain atau pun mengadukan masalah nya, kadang-kadang itu membuatku cemburu, tapi sudah lah, lagipula Ryan Ayah nya dan aku juga tidak bisa memperlakukan anak ku sama seperti Ryan, karena ku rasa menjadi ibu rumah tangga itu harus memiliki mental yang benar-benar kuat.
Seharusnya aku beruntung dan harus banyak bersyukur karena suamiku mengerti keadaan ku dan dia selalu membantu ku di saat aku kesusahan mengurus anak, dia selalu menghibur ku dengan kata-kata nya yang kadang manis, romantis, dan humoris, jika saja suamiku seperti suami orang lain yang tidak setia, atau tidak mengerti keadaan mental seorang ibu rumah tangga, huuufff mungkin aku sudah akan gila menghadapinya sekarang.
"Mommyyyyy !!! Daddy membelikan aku ice cream kesukaan ku"
Teriak putra ku berlari ke arahku sembari menjilat ice cream itu.
"Hey pelan-pelan Baby !! Ayo duduk di situ"
Ucap ku yang khawatir dia terjatuh, lalu aku menyuruhnya duduk di kursi taman itu.
Aku memperhatikan Hans memakan ice cream itu dengan lahap, sedikit lucu ketika melihat bibir dan pipi nya penuh dengan ice cream.
"Baby? apa Daddy mu tidak membelikan nya untuk Mommy?"
Tanyaku padanya.
"I don't know Mom, karena aku langsung berlari kesini, dan Daddy tadi langsung membayar ice cream itu"
Jawab nya tanpa melihat kearah ku dan hanya sibuk pada ice cream nya.
"Kenapa kau tidak meminta Daddy mu membelikan nya untuk Mommy?"
Balas ku.
"Apa Mommy ingin ice cream ini? Jika kau mau, ambil saja milikku"
Ucapnya.
"Kau memberikan nya untuk Mommy?"
Balas ku meyakinkan nya.
Hans hanya mengangguk dan menyodorkan ice cream itu padaku.
Tapi aku menggelengkan kepala.
"Tidak sayang, Mommy hanya bercanda, makanlah untukmu, lalu dimana Daddy mu? "
Ucap ku padanya.
"Dia sedang berbicara dengan teman perempuan nya Mom !!"
Ucap Hans, yang berhasil membuat ku terkejut, tapi aku memilih untuk tidak berkata apapun.
Sambil menunggu Ryan aku sibuk kan saja dengan mencubit-cubit pelan putri kecil ku yang sedang tidur di kereta bayi.
Tapi kenapa dia lama sekali.
Pikiran ku kemana-mana sekarang.
...****************...
......................
***BERSAMBUNG***...
Aku melihat Ryan berjabatan tangan dengan perempuan, entah siapa itu, dia terlihat cantik dan modis, aku akui aku sedikit cemburu dan takut, aku tidak menghampiri nya dan aku hanya diam saja dan mengobrol dengan Hans.
Tiba-tiba, Ryan menghampiri ku, sembari membawa perempuan itu, dan memperkenalkan ku lalu merangkul pinggang ku dan menarik nya agar lebih dekat dengan nya.
"Perkenalkan dia adalah istri ku"
Ucap Ryan.
"Waaah, kau mendapatkan seorang bidadari dari Korea ? dia cantik sekali, sepertinya dia akan membuat mu tidak akan berpaling, karena dia sudah sempurna seperti ini, dan ini !! apa ini hasil dari buah cinta kalian ? wajah mereka cantik dan tampan seperti ku, eoh maksud ku seperti kalian tentu nya"
Ucap perempuan itu, sembari mencubit-cubit pipi Hans dan Lexa, aku dan Ryan tersenyum mendengar nya.
"Tentu saja, dia membuat ku tidak bisa mengalihkan pandangan ku pada wanita lain, dan anak-anak ku mewarisi ketampanan ku, dan kecantikan istri ku"
Ucap Ryan mengeluarkan jurus gombal nya sembari menatap ku lalu mencium kepala ku.
Aku sedikit memerah, tapi aku menyembunyikan nya.
"Oh ya perkenalkan, aku Aruni, teman sekolah suami mu, kau beruntung karena bertemu dia sudah sesukses ini, aku tidak menyangka dia akan meneruskan perusahaan Ayah nya, kau tau, dulu Ryan adalah seorang pembangkang, dia sering melawan guru di sekolah, bahkan dia sering ketinggalan pelajaran karena berpacaran di sekolah, hahaha"
Ucap perempuan itu padaku.
"Heeyy, heeyy diam kau, kenapa kau sangat banyak bicara, aku tidak seburuk itu"
Balas Ryan membela diri.
"Ssst, kau bisa lanjutkan cerita nya Nona !!"
Sambung ku membungkam mulut Ryan.
"Kau dengar, Istri mu sangat tertarik dengan cerita ku ini, jadi biarkan aku menceritakan tentang kekonyolan mu dulu, ayo !! akan ku ceritakan semua nya"
Ucap Aruni sembari menarik ku menjauh dari Ryan, dan Ryan pun kelihatan sangat kesal.
Kemudian kami mengobrol sembari berjalan pelan, dan meninggalkan Ryan dan anak-anak ku.
"Jadiii, apa kau tau berapa mantan pacar suamiku? apa dia sering berciuman dengan pacar nya di sekolah? atau dia pernah bolos sekolah hanya untuk bertemu pacarnya?"
Ucap ku yang penasaran.
"Hey hey, seperti nya kau sangat tertarik tentang topik itu ? apa yang akan kau lakukan pada mantan pacar suamimu itu? apa kau akan melemparnya dengan telur, atau kau akan menerornya dengan surat misterius, hahaha"
Balas Aruni meledek ku, tapi aku tertawa atas ucapannya itu.
"Tidak-tidak, aku hanya ingin tau saja, berapa banyak mantan pacar suami ku itu"
Jawab ku malu-malu.
"Woaah !! itu adalah pertanyaan yang menarik, baiklah akan ku ceritakan, Ryan itu adalah orang yang sangat ceria, dia di sukai banyak orang, terutama perempuan, Ryan juga tipe orang yang romantis, dan dia adalah orang yang setia menurut ku, dia tidak banyak memiliki pacar, tapi aku dengar setelah Ryan di jadikan CEO di perusahaan Ayahnya, dia jadi Bos CEO yang dingin, dan orang-orang bilang jika dia seorang playboy, entah apa yang membuat nya berubah, tapi sejauh aku mengenal nya, dia adalah pria yang sangat menghormati perempuan"
Ungkap Aruni.
"Seperti nya kau cukup mengenal Ryan, apa kau dekat dengan Ryan ?"
Tanya ku.
"Eoohh !! sebenarnya aku salah satu mantan kekasih Ryan"
Jawab Aruni.
Aku terkejut, tapi aku tidak mengeluarkan ekspresi berlebihan.
"Ooowwh, jadi kau adalah mantan kekasih suami ku?"
Tanya ku kembali.
"Yeaah !!! maaf, aku tidak ada maksud untuk mengganggu kalian, karena aku juga kebetulan bertemu dengan Ryan tadi, jadi aku menyapa nya, dan ternyata Ryan memiliki keluarga yang sempurna"
Ucap Aruni.
"Aah tidak, kau terlalu memuji berlebihan"
Ucap ku merendah.
"Tidak, ini kenyataan nya, aku iri pada kalian, karena aku tidak memiliki sesempurna kalian !!"
Ucap nya murung.
"Eouh !! apa maksudmu?"
Tanya ku.
"Aku pernah menikah, tapiii, suamiku menceraikan ku, karena aku tidak bisa memiliki keturunan"
Jawab nya.
"Ah maaf, aku tidak bermaksud"
Balas ku merasa tidak enak padanya.
"It's okay, tidak perlu begitu, ini sudah takdir ku"
Jawab nya sedih.
"Kau harus yakin, jika setiap yang terjadi adalah rencana Tuhan, dan Tuhan pasti memiliki rencana terbaik untuk hidup mu, kau pasti bisa melewati nya dengan baik"
Ucap ku mencoba menyemangati nya.
"Yeaah kau benar, mungkin aku harus selalu bersyukur pada apa yang terjadi pada ku"
Ucap nya sembari tersenyum.
"Semangat untuk terus memperbaiki dirimu"
Ucap ku.
"Terimakasih, aku kira kau orang yang tidak asik, ternyata kau sangat asik di ajak bicara ya"
Ucap nya, aku hanya membalas senyuman pada nya.
"Aku berharap hubungan kalian akan sampai maut yang memisahkan"
Ucapnya tersenyum padaku.
"Aamiin, terimakasih untuk do'a nya, semoga kau juga semakin lebih baik lagi"
Ucapku, yang kemudian Ryan, dan anak-anak ku menghampiri kami
"Aamiin, terimakasih, kalau begitu, aku harus pergi dulu, Ryan, tolong jaga istrimu dengan baik, jangan pernah kau sakiti dan khianati dia, mengerti?"
Ucap Aruni mengancam Ryan.
Setelah itu Aruni pun berpamitan dan pergi.
Kemudian aku berjalan mendahului Ryan yang sedang memegang kereta bayi putri ku, lalu aku menarik tangan Hans.
"Aissshh, kenapa dengan Hanna? apa Aruni menjelekkan ku?"
Ucap Ryan pada dirinya sendiri namun aku masih bisa mendengar nya.
Kemudian Ryan mencoba menyusul ku.
"Mmm sayang? apa yang dia bicarakan tadi? apa Aruni menjelekkan ku?"
Ucap Ryan pada ku.
"Tidak !!"
Jawab ku singkat.
"Lalu dia mengatakan apa saja ? seperti nya tadi kalian sangat serius"
Ucap Ryan lagi padaku.
"Itu hanya pembicaraan perempuan yang tidak harus laki-laki tau"
Ucap ku ketus padanya.
Mungkin dia bingung dengan sikap ku, tapi aku hanya kesal saja, karena dia tidak memberi tau ku jika Aruni itu mantan kekasih nya, dia hanya memberi tau jika Aruni adalah teman sekolah nya, kenapa dia tidak jujur saja padaku.
Yeah, mungkin aku terlalu berlebih-lebihan, tapi apa salah, aku cemburu, jika suami ku bertemu dengan mantan kekasih nya yang pernah mencintai satu sama lain? apa hanya aku saja yang seperti itu? aaarhh entah lah, mood ku sedikit terganggu sekarang.
Aku berjalan terus menuju mobil tanpa menghiraukan Ryan, Ryan mengikuti ku dengan wajah bingung nya kemudian setelah sampai mobil, dia meletakan putri ku yang sedang tidur di mobil, aku yang biasa nya duduk di depan, sekarang aku pindah ke belakang.
Tidak banyak bicara, Ryan hanya menatapku dengan bingung, lalu kemudian melajukan mobil nya.
Setelah sampai rumah.
Aku menghela nafas panjang, setelah menidurkan 2 anak ku, kemudian aku pergi ke dapur untuk memasak makanan, karena aku sedikit lapar, setelah selesai memasak sesuatu aku duduk di meja makan.
Tiba-tiba, sepasang tangan memelukku dari belakang, sembari berkata.
"Hi sayang, ada apa ? kenapa kau mengabaikan ku dari tadi hem?"
Ucap nya berbisik di telinga ku, aku sedikit geli tapi aku menahan nya.
"Aku lapar, aku ingin makan !!"
Ucap ku yang masih ketus.
"Hiii, katakan ada apa ? apa karena Aruni?"
Ucap nya sembari membalikkan tubuh ku menghadap arah nya.
"Ya !! kenapa kau tidak jujur padaku jika Aruni itu mantan kekasih mu?"
Ucap ku dengan wajah kesal.
"Oh karena itu ?"
Jawabnya sambil tersenyum, dan aku hanya memutar mata ku.
"Apa kau sedang cemburu wife?"
Ucap nya lagi menggoda ku.
"Menurut mu?"
Jawab ku masih kesal.
"Hahaha, menurut ku dia cantik, modis, daaan, sexy !!"
Aku terkejut ketika dia berkata seperti itu.
...****************...
......................
BERSAMBUNG...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!