NovelToon NovelToon

Mysterious Girl

Awal

NovelToon
Lepaskan suatu hal yang sudah renggang, sebab dia ingin putus secara perlahan. -Lyandra-
Let's start the story
Apa arti sebuah rumah? tempat berpulang? dimana ada orang-orang yang menyayangi kita? tempat berlindung dan berteduh?
Rasanya itu lucu, iya lucu bagi seseorang yang tidak pernah merasakan apa fungsi rumah sebenarnya.
Disaat orang lain bahagia pulang ke rumahnya, tapi ada beberapa orang yang merasa kembali ke rumah adalah hal yang menyedihkan dan menyakitkan.
Alex Baskara
Alex Baskara
Lyana!
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Iya, Ayah?
Alex Baskara
Alex Baskara
Kenapa kamu tidak sekolah hari ini? kamu Ingin mempermalukan Ayah lagi!
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Tidak, tapi aku sudah izin sakit Ayah
Alex Baskara
Alex Baskara
Sakit apa kamu? Dasar fisik lemah! seharusnya kamu berangkat saja.
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Tapi aku sedang sakit Ayah--
Alex Baskara
Alex Baskara
Halah! Ayah gak peduli
Alex Baskara pun pergi meninggalkan ruang tamu, tanpa peduli Lyana yang tengah menahan rasa sakit dalam tubuhnya.
Dari dulu fisik Lyana memang lemah, harus dijaga esktra tapi sayang, tidak ada yang peduli dengan itu.
Asalkan Lyana tidak mempermalukan nama keluarga Baskara, maka tidak ada lagi yang dipedulikan oleh ayahnya.
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Sebenarnya aku siapa di keluarga ini?
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Aku tidak pernah dipedulikan, maupun dianggap.
Mungkin orang lain akan dipedulikan oleh orangtuanya ketika sakit, tapi Lyana tidak pernah.
Dari kecil sampai dewasa, ia hanya dirawat oleh para pelayan di keluarga Baskara.
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Hahaha, jangan terlalu harap Lyana atau kau akan dikecewakan berkali-kali.
Sakit? tentu saja, tapi dia sudah terbiasa dikecewakan oleh hayalan yang jelas realita sering menamparnya.
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Tenang, Lyana kuat kok aku kan udah biasa.
-------------------------

Mysterious Girl

NovelToon
Ketika menggunakan pisau aku merasakan sebuah kesenangan, aku tahu ini melawan hukum alam. Lyandra
Let's start the story
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Eh bro, lu pernah denger rumor gak?
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
NovelToon
Zane Arlo Nathaniel
Zane Arlo Nathaniel
Rumor apaan?
Zane Arlo Nathaniel
Zane Arlo Nathaniel
NovelToon
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Katanya kelas sebelah sih, gadis yang tertutup itu sampai dijuluki mysterious girl dia katanya bisa lihat hantu.
Darrel Jayden Adiwijaya
Darrel Jayden Adiwijaya
Lah? Jaman sekarang masih ada kek gitu?
Darrel Jayden Adiwijaya
Darrel Jayden Adiwijaya
NovelToon
Darrel mengangkat satu alisnya terlihat tidak percaya, lagipula ini jaman modern. Masa sih ada hal mistis seperti ini? Tidak menyakinkan.
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Yah, ntahlah itu rumor benar atau gak. Gua gak tau
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Yang jelas, itu anak tertutup makin menarik aja
Zane Arlo Nathaniel
Zane Arlo Nathaniel
Itu mah lu aja yang suka sama dia kan?
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Gimana gak suka, udah cantik. gak banyak tingkah, pendiam lagi
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Ya nggak Al?
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
Ntah
Melihat Aldeo tidak niat menjawab pertanyaannya, Aziel tertawa kecil. dasar gunung es satu ini diajak ngomong pun tidak mau.
Darrel Jayden Adiwijaya
Darrel Jayden Adiwijaya
Lu malah nanya ke gunung es, dia mah ga bakal tertarik
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Bener juga sih
Aldeo hanya memandang datar perilaku nyeleneh teman-temannya, sampai matanya jatuh pada seorang gadis.
Gadis itu terlihat cantik, namun sepertinya dia pendiam. Tidak ada senyum sama sekali, ekspresinya sangat tenang. Namun aura kesepian juga samar-samar terlihat.
Zane Arlo Nathaniel
Zane Arlo Nathaniel
Eh itu kan mysterious girl
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Lah iya ya?
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Katanya hari ini izin, kok berangkat?
Darrel Jayden Adiwijaya
Darrel Jayden Adiwijaya
Izin? emangnya kenapa izin?
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Kata teman sekelasnya dia sakit, tapi wajahnya emang pucat banget sih itu
Aziel Benedict Gibran
Aziel Benedict Gibran
Tapi kenapa berangkat?
Wajah gadis itu sangat pucat, langkahnya juga cukup pelan. Yang jelas dia sedang sakit.
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
"Dia.. Kenapa?" batinnya.
Lelyana tahu banyak pasang mata yang menatapnya, tapi gadis itu tidak repot-repot untuk menatap lawannya.
Dia ingin cepat-cepat ke kelas untuk mengistirahatkan tubuhnya, demam ditubuhnya semakin panas, kepalanya juga terasa pusing. Pandangannya mulai kabur tapi Lyana paksa untuk tetap sampai di kelas.
--Kelas A Lyana--
Melihat Lyana masuk ke kelas para teman-teman kelasnya memandang bingung tapi mereka tidak bertanya, mereka membiarkan Lyana duduk di bangkunya.
Lyana membenamkan kepalanya diatas meja, rasanya dia ingin benar-benar pingsan sekarang. Tapi Lyana paksa untuk sadar.
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Lyana kamu sakit, mending ke uks aja
Lyana tidak memandang teman bangkunya itu, gadis itu memilih untuk memejamkan matanya menahan rasa pusing.
Karina yang diabaikan tidak mempermasalahkan sikapnya, dia hanya duduk disamping Lyana dengan tetap mengawasi teman sebangkunya.
----End----

Lyana Pingsan

Rasa sakit bukan hal yang mudah ditangani, tapi itulah sakit.
Let's Start The Story
Lelyana memegang kepala terasa terus berputar-putar bahkan jika dia memejamkan matanya, karena merasa takut tubuhnya akan terjadi apa-apa, dia berdiri berjalan dengan sempoyongan tapi gadis itu sepertinya mendapatkan kekuatan dari seseorang untuk menopang tubuhnya.
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Kan sudah ku bilang lebih baik kamu ke uks, guru sebentar lagi datang
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Aku akan mengantarmu ke sana
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Tidak... guru akan datang
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Kamu selalu saja menolakku, lagipula guru akan setuju untuk mengantarmu ke uks
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Aku juga sudah bilang ke temen untuk izin sementara
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Kamu--
Belum selesai berkata menolak, Lyana terhuyung merasakan kesadarannya semakin terkikis. Karina yang melihat Lyana pingsan hampir terjatuh menahan berat tubuhnya, tapi untungnya ada seseorang yang membantunya.
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Hah, gadis ini sudah ku bilang untuk ke uks malah pingsan disini
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Terimakasih sudah membantuku--
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Aldeo?
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
Hm
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
Biar gua aja
Belum selesai berkata Aldeo sudah membawa Lyana dalam gendongannya, membawa gadis itu ke uks.
Karina dibuat tercengang dengan apa yang dia lihat.
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Al tunggu, kamu jagain dia bentar ya
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Aku mau beliin dia sarapan
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
Ok
Aldeo berjalan begitu santai dengan Lyana di pelukannya, itu membuat Karina termenung melihatnya.
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Sejak kapan gunung es itu mau bantu orang? Wah ini sih bakal trending topik
-Uks-
Setelah meletakkan gadis itu di ranjang Aldeo mulai memanggil dokter yang bertugas di uks.
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
Dia sepertinya sedang sakit, dia baru saja pingsan dok
Dokter
Dokter
Aku akan memeriksanya
Beberapa menit pemeriksaan dan pengobatan, dokter itu menghela nafasnya.
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
Kenapa dok?
Dokter
Dokter
Tubuhnya sudah lemah sejak lahir, dia gampang sekali terkena penyakit. Tapi untungnya dia hanya demam biasa, suhunya belum terlalu tinggi.
Dokter
Dokter
Dia terkena maag, perutnya sudah kosong beberapa hari.
Dokter
Dokter
Setelah dia sadar dan mendapatkan kekuatannya kembali untuk berjalan, segeralah bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter
Dokter
Keadaannya sangat memprihatikan
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
Baik Dok
Dokter itu selesai mengobati Lyana dia kembali ke ruangannya, Aldeo menatap wajah Lelyana yang sangat pucat dan dipenuhi keringat.
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
Hah
Dengan helaan nafas panjang, Aldeo ingin pergi dari tempat itu tapi melihat dia mengerutkan keningnya, Aldeo hanya bisa menemaninya dengan terpaksa.
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
"Kenapa... Kamu terlihat tidak begitu nyaman?" batinnya bertanya-tanya.
Tidak membutuhkan waktu lama, Lyana tersadar dari pingsannya, dia memegang kepalanya masih terasa pusing tapi setidaknya ini lebih baik.
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Shss, sepertinya aku di uks
Lyana menatap langit-langit uks sejenak, lalu mulai mengedarkan pandangan sekeliling.
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Aldeo?
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
Hm
Walaupun mereka tidak pernah berinteraksi, satu sama lain tau namanya masing-masing, lagipula mereka sangat dikenal oleh orang-orang di sekolah.
Lyana menatap Aldeo dengan aneh, tapi dia langsung mengalihkan pandangannya ketika menatap sesuatu.
Aldeo Dewanata Lorenzo
Aldeo Dewanata Lorenzo
Karina bakal kesini, gua pergi
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Iya, terimakasih
Sepertinya pria itu, Lyana menatap punggung Aldeo dengan tatapan rumit.
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
"Aneh sekali, kenapa dia diikuti oleh makhluk itu?" ucapnya dalam hati.
Lelyana menghela nafasnya, ketika suara-suara itu mulai menganggunya lagi. Dia berpura-pura tidak dengar dan tidak melihat apapun.
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Lyana, kamu udah mendingan?
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Kata dokter kamu demam sama kena maag, ini makan dulu ya
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Tapi kamu butuh pemeriksaan intensif buat ke rumah sakit
Mendengar kata rumah sakit, Lyana langsung menggelengkan kepalanya tanda tidak mau.
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Tidak, aku tidak mau ke rumah sakit. Seperti ini saja lebih baik.
Karina Nadila Ernesta
Karina Nadila Ernesta
Tapi kamu--
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
Aku tahu keadaan ku sendiri Karina, terimakasih
Mendengar suara asing dari Lyana, Karina hanya bisa menghela nafas. Gadis itu menemani Lyana dalam uks.
Melihat gadis itu masih berusaha berteman dengannya, Lyana mengerutkan keningnya. Dia tidak ingin berteman dengan siapapun.
Jika mereka tahu keistimewaannya, bukankah mereka akan menganggapnya aneh?
Lyana tahu ada rumor tentang kemampuannya, tapi dia tidak repot-repot untuk berbicara, ntah siapa yang menyebarkan rumor itu.
Lelyana Azura Baskara
Lelyana Azura Baskara
"Lelah sekali," batinnya.
----End----

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!