NovelToon NovelToon

CINTA MASA Kecil JERRYCO

Ep_1..Awal Pertemuan

Seorang wanita cantik dengan pakaian yang sangat sederhana tampak sedang duduk di pinggir jalan karena dia kelelahan setelah berjalan beberapa meter dari tempat mobil nya yang mogok.

Dia sudah menghubungi orang suruhan Daddy nya untuk mengurus mobil nya sementara dirinya mencari halte bus yang terdekat,tapi sayang setelah berjalan sekitar hampir 1 km tapi dia belum juga menemukan halte bus.

Wajah nya sudah memerah karena kelelahan bahkan keringat sudah membasahi baju dan tubuh nya,dia hendak menuju toko kue nya yang berjarak 5 km dari tempat nya berada tapi sungguh dia sangat sial hari ini.

"ARGHHHH siallan kenapa halte bus semua nya pindah sih,lihat saja nanti akan aku adukan pada Daddy biar perusahaan bus semua di tutup ck" teriak si wanita itu yang sudah sangat kelelahan.

Dia duduk di pinggir jalan dengan segala kekesalan di hati nya,andai saja dia menuruti ucapan mommy nya kemarin untuk menservis mobil nya pasti tidak akan kejadian seperti ini.

Biasa nya sang kakak lah yang akan menservis mobil nya tapi sang kakak sedang berada di luar negeri untuk mengurus masalah di cabang perusahaan Daddy nya yang ada di sana,sementara kakak nya yang satu lagi juga sedang sibuk mengurus pernikahan nya yang tinggal 2 bulan lagi.

Adik nya,cih adik nya itu hanya bisa membuat bayi darah tinggi dengan segala saran yang sangat di luar nalar nya.adik nya yang satu itu memang sedikit menyebalkan jadi hanya dia saja yang normal.

Di saat dia sedang kesal dan kelelahan tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti di depan nya dan tak lama kemudian pemilik mobil itu pun keluar dari mobil nya dengan menggunakan kacamata hitam nya yang sangat modis.

"Sedang apa di sini,apa kau mengemis?" tanya si pria dengan lidah nya yang sangat pedas dan mampu membuat si wanita begitu ingin mengamuk di pria itu.

"What's apa maksud mu,kau menghinaku?" tanya si wanita itu lalu berdiri di hadapan pria di depan nya yang tinggi nya mampu membuat nya insecure.

Bayangkan dia hanya setinggi dagu pria itu dan bisa kalian bayangkan bukan berapa kira-kira tinggi pria itu.dia saja yang memiliki tinggi 165 hanya bisa mencapai dagu nya saja oh my gosh pria di depan nya ini persis seperti kakak kembar nya.

"Lalu apa yang kau lakukan di sini kalau bukan untuk mengemis?" tanya pria itu masih santai mengamati wajah cantik nan merah yang sudah tampak kelelahan wanita itu.

"Ck bukan urusan mu,pergilah kau membuat mood ku bertambah buruk" kata si wanita berdecak kesal lalu mengusir pria itu dan dia pun duduk kembali di pinggir jalan.

"Kau kau ku antar,tapi tidak gratis" tawar si pria dengan wajah datar nya masih memandang lekat wajah wanita itu.

"Ck tidak usah sana pergilah" tolak si wanita lalu mengambil ponsel nya untuk menghubungi seseorang tapi siall nya ponsel nya mati kehabisan baterai.

Tanpa banyak basa-basi lagi pria itu pun membuka pintu mobil nya sebelah kursi kemudi lalu menarik tangan wanita itu dan memasukan wanita itu ke dalam mobil nya tanpa peduli dengan penolakan dari wanita itu.

"Heyyyy, apa-apaan kau ini?" teriak si wanita namun hanya di anggap angin lalu oleh si pria.

Si pria lalu memasuki mobil nya dan melesak meninggalkan tempat tadi dan menuju ke sebuah butik untuk membelikan pakaian untuk wanita itu.sementara itu si wanita menatap tajam si pria yang masih fokus menyetir tanpa peduli teriakan dari wanita itu.

"Dasar siallannnnn..brengsekk" teriak si wanita dengan menahan kekesalan nya karena dia tak bisa memukul si pria karena si pria sedang menyetir mobil dan dia tak mau berakhir di rumah sakit.

Tak berapa lama kemudian mereka telah sampai di sebuah butik,pria itu pun turun dari mobil dan membukakan pintu mobil dimana wanita itu duduk lalu si wanita pun keluar dari mobil.

"Ayo aku belikan baju yang layak untuk mu,kau terlihat seperti seorang tunawisma" ujar si pria yang langsung mendapatkan satu pukulan di punggung nya dari si wanita.

Bughhhh...

"Awchhh,kau ashhhh tangan mu cukup berotot juga rupa nya" rintih si pria sambil mengusap-usap bahu nya yang sakit karena pukulan si wanita.

"Diam atau mulut mu ku robek" sentak si wanita yang sangat ingin mencabik-cabik si pria.

Akhrinya si pria terdiam dan tak lagi berbicara karena rupa nya si wanita galak juga dan pukulan nya lumayan juga untuk ukuran seorang wanita seperti si wanita tadi.

"Mau apa kita ke sini,kau pikir aku benar-benar tunawisma hah?" tanya si wanita menatap tajam pada si pria.

"Hey chill girl,jangan gunakan emosi mu karena niatku baik ingin membelikan mu baju baru.apa kau tak lihat baju yang kau pakai sudah penuh dengan keringat dan bau!" ujar si pria masih santai menanggapi si wanita.

"Cih,sok sekali kau" si wanita berdecih karena merasa si pria hanya sok baik mencari pencitraan.

Mereka pun masuk kedalam butik itu.si pria di sambut dengan ramah oleh para pegawai sementara si wanita hanya di pandang sebelah mata oleh semua karyawan butik itu.

"Selamat datang tuan,ada yang bisa saya bantu?" sapa si manager butik itu tersenyum manis melihat si pria.

"Carikan pakaian yang bagus untuk nya" kata si pria datar tanpa memandang si manager dan mengabaikan sapaan si manager.

"O..oh baik tuan,mari nona" balas si manager lalu beralih ke arah si wanita dengan wajah di tekuk.

"Kau layani dia" ujar si manager menyuruh salah satu karyawan nya untuk melayani si wanita karena dia malas melayani wanita seperti wanita yang di bawa pria y.

"Tuan Jerryco apa anda ingin teh?" tanya si manager beralih pada pria itu lagi yang di ketahui bernama Jerryco.

"Jerryco,seperti tidak asing nama itu" gumam si wanita menatap Jerryco yang kini menatap si manager dengan amat sangat tajam nya karena sudah membuka nama nya sebelum dia memperkenalkan pada si wanita lebih dulu.

"Tutup mulut mu atau kau ku pecat dan tak ada yang bisa menerima mu di manapun" ujar Jerryco sangat kesal dengan mulut manager itu.

Si manager tampak ketakutan dengan ancaman Jerryco yang di ketahui adalah pemilik butik itu,dia tau Jerryco tidak main-main dengan kata-kata nya itu.

Sementara wanita itu sudah memilih pakaian sendiri karena dia tidak di layani dengan baik oleh karyawan butik itu malah dia mendapatkan tatapan merendahkan dan juga kesinisan dari karyawan itu.

"Cepat lah sebelum baju itu kotor" ujar si karyawan menatap sinis pada wanita itu.

Ep_2..Merasa Direndahkan

"Apa maksud kalian?" tanya si wanita yang merasa dia di rendahkan oleh karyawan butik itu.

"Maksud kami kau memang tidak pantas memakai baju dari butik ini karena baju ini terlalu bagus untuk wanita miskin seperti mu" ujar si karyawan yang tampak tak suka dengan kedatangan wanita itu.

"Jadi menurut mu siapa yang pantas memakai baju ini?" tanya si wanita masih menyandar di dekat ruang ganti.

"Hanya orang kaya dan berkelas yang pantas memakai baju ini,lebih baik pergi dari sini dan jangan menggunakan wajah mu untuk memoroti tuan Jerryco" usir si karyawan butik itu dengan tidak tau malu nya.

"Kalau aku tidak mau kau mau apa?" jawab si wanita itu masih santai lalu dengan sengaja dia merobek gaun berwarna putih yang tampak tipis itu.

"Heyyyy,apa yang kau lakukan dasar miskin" teriak si karyawan butik itu lalu mendorong tubuh wanita itu hingga jatuh tersungkur ke ruang ganti.

Mendengar teriakan dari arah ruang ganti Jerryco lalu berjalan sedikit cepat dan melihat wanita yang dia bawa tersungkur di depan ruang ganti sementara si karyawan itu berkacak pinggang di depan wanita itu tanpa berniat menolong nya.

"Apa-apaan ini hah,apa yang kau lakukan pada nya?" teriak Jerryco murka melihat wanita yang dia bawa di kasari oleh pegawai nya sendiri.

"Tu..tuan Jerry,tuan ini tidak seperti yang anda lihat wanita miskin itu merusak baju yang dia pilih jadi saya mendorong nya agar dia bisa sadar status nya" jelas si karyawan itu yang mana malah justru semakin membuat wajah Jerryco murka.

"Kau tau dia siapa hah,berani sekali kau berbuat seperti itu pada nya.kau ku pecat dan jangan berharap kau akan mendapatkan pekerjaan di bidang ini lagi" ujar Jerryco lalu mencoba membantu si wanita tapi tangan nya di tepis oleh si wanita.

Si wanita memilih bangun sendiri dan berjalan menuju pintu keluar dengan cepat tanpa menoleh kebelakang karena dia benar-benar merasa di rendahkan hari ini.dia yang tak pernah memandang orang dari kasta nya tapi malah dia sendiri yang di pandang rendah orang lain.

Jerryco benar-benar murka kepada semua karyawan nya di butik itu yang telah membuat si wanita pergi.dia memecat semua karyawan butik milik nya yang dia anggap tidak memiliki sikap hormat pada orang kalangan bawah meski wanita tadi bukan lah dari kalangan bawah tapi karena penampilan nya yang sangat sederhana membuat si wanita di nilai miskin.

"Asal kalian tau saja bahwa wanita tadi yang kalian hina dan kalian pandang sebelah mata itu adalah Calista Florencia Wilson anak dari seorang pengusaha sukses dan cucu dari seorang Reyhan Jade Wilson serta Laura Richard Wilson,dia putri dari seorang Gian Grey Wilson dan Rachel Bella Wilson dan kalian sudah mencari masalah dengan nya maka tunggulah kabar buruk yang akan kalian terima terutama kau,kau yang telah lancang mendorong nya maka ku pastikan tangan mu tidak akan utuh sebentar lagi.sekatang keluar dari butikku" jelas Jerryco lalu keluar dari butik nya setelah memerintahkan pihak keamanan untuk menyeret semua karyawan nya dan mengejar Calista.

Dia benar-benar merasa bersalah pada Calista karena sudah membawa nya ke butik milik nya hingga dia mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari karyawan nya.

Saat di parkiran dia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Calista dimanapun,dia khawatir dengan gadis itu karena Calista pergi dengan keadaan marah dan seharus nya dia menyusul nya tadi bukan malah mengurusi karyawan siallan nya.

"Calista,kau dimana maafkan aku" gumam Jerryco lalu dia masuk kedalam mobil nya dan mencari Calista.

Dia mencari Calista di sepanjang jalan yang dia lewati tapi dia belum menemukan keberadaan Calista.dia meminta bantuan Danish kakak tertua Calista untuk melacak keberadaan Calista karena dia khawatir dengan nya.

Danish sempat mengumpat nya bahkan berjanji akan menghajar nya jika dia sudah kembali dari luar negeri nanti dan Jerryco hanya menerima nya demi Calista agar dia bisa menemukan keberadaan gadis itu.

#

Sementara itu Calista saat ini sedang berada di mobil saudara nya yaitu Quinza anak Ray dan Genie uncle dan aunty nya.dia tadi menggunakan telefon umum untuk menghubungi nomor Quinza karena dia tau yang lain nya pasti sedang sibuk saat ini.

"You ok?" tanya Quin sambil masih fokus menyetir mobil nya.

"I'm feel so bad today" balas Calista dengan wajah kesal nya.

"Hahaha hey chill sister,sebaik mau kita ke apartemen ku dulu untuk mengganti pakaian lusuh mu itu.kau tau kau sudah seperti gembel saja hahaha" ejek Quin blak-blakan tapi malah membuat Calista tertawa.

"Hahaha siallan kau,kau mengejek ku sister" ujar Calista yang kini mood nya sedikit lebih baik karena ejekan Quin.

"Enjoy your life,jangan berpikir terlalu berat dan jangan terlalu menganggap perkataan yang tidak penting santai lah seperti ku" ujar Quin yang memang memiliki pikiran yang jauh lebih dewasa dari Calista.

"Apa kau masih menjalani profesi modeling mu itu,kau tak takut uncle menghanguskan agensi mu?" tanya Calista di sambut tawa Quin yang sangat renyah.

"Hahahaha,astaga andai kau tau bahwa kemarin Daddy baru saja mengamuk di studio pemotretan ku saat tau aku memakai bikini saja dan kau tau lebih parah nya lagi Daddy bahkan menuntut perusahaan yang meminta ku menjadi model bikini mereka padahal aku sudah bilang aku hanya mau menerima pemotretan asal pakaian nya masih bisa di terima oleh Daddy dan pose yang ku peragakan juga masih wajah tidak menggoda tapi memang dasar pihak sana saja yang bebal jadi rasakan kah amukan Daddy ku" jelas Quin bercerita pengalaman nya kemarin saat melakukan pemotretan dengan bikini.

"Hahahaha astaga hahahaha kasihan sekali mereka hahaha" ujar Calista terbahak sampai air mata nya keluar.

"Sudah lah jangan bahas pekerjaan ku yang pasti nya akan banyak drama dari Daddy yang mewarnai tapi aku suka dan merasa Daddy sangat menyayangi ku karena aku anak perempuan satu-satunya di keluarga kami,andai kau Aneta masih asih ada pasti aku akan sangat senang bisa berbagi cerita dengan nya" ujar Quin mengingat cerita kakak pertama nya yang telah tiada.

"Umur tidak ada yang tau jadi gunakan lah waktu kita sebaik-baiknya selagi kita masih bisa" balas Calista lalu mereka pun mengobrol lagi dengan topik lain sampai akhirnya mereka sampai di apartemen Quinza yang terbilang tak terlalu mewah karena Quinza tidak terlalu suka dengan kemewahan.

Ep_3..Merasa Bersalah

Mereka telah sampai di apartemen Quinza yang tak terlalu mewah dan bisa di bilang sederhana namun juga besar.itu semua Daddy nya yang mengatur nya karena dia tidak mau putri nya sampai kekurangan apapun dan tak lupa juga Ray memasang kamera pengawas di setiap sudut apartemen itu baik di luar dan di dalam.

Ray menjadi Daddy posesif bagi putri nya yang memang harus di jaga bak intan berlian,sementara untuk kedua putra nya dia juga tetap mengawasi pergaulan mereka.jangan sampai putra-putranya terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang bisa menghancurkan masa depan mereka kelak.

Ray selalu berpesan pada kedua putra nya untuk menjaga tubuh mereka apalagi aset mereka hanya untuk istri mereka,terserah mereka mau bergonta ganti pacar asalkan jangan sekali-kali pun mereka berani melakukan hubungan sekss dalam masa pacaran itu karena Ray dan Genie tidak bisa mentolerir sikap itu.

Kedua putra mereka sangat menjaga tubuh mereka agar tidak terjamah oleh wanita seperti sang Daddy yang tidak suka di sentuh oleh wanita dan mungkin penyakit Ray menurun pada kedua putra nya dan itu malah bagus untuk kedua putra nya karena mereka bisa terhindar dari hal yang bisa mengkontaminasi otak mereka.

Sementara untuk Gian sendiri,dia selalu mengawasi kedua putri nya Calista dan Calistia agar kedua putri nya tetap aman dalam jangkauan nya.dia tidak melarang putri nya mau bekerja dimana atau mau membuka usaha mereka sendiri asalkan tidak terlalu membuat waktu mereka tersita.

Gian benar-benar menjaga kedua permata nya itu dengan baik di bantu oleh kedua putra kembar nya Danish dan Denish dia juga di bantu oleh kakak nya Gio untuk mengawasi kedua putri nya agar selalu dalam pantauan nya.

"Ya dad,Cal sedang bersama Quin di apartemen Quin" ujar Calista saat Daddy nya menghubungi nya.

".....'

"Iya nanti Cal pulang setelah Cal puas mengobrol dengan Quin"

"......."

"Iya Daddy ku sayang,oh ya dad kapan kakak akan pulang Cal rencana nya mau ke kota x untuk menghadiri acara pernikahan karyawan Cal" tanya Calista mengenai kakak kembar nya yang masih di luar negri.

"......."

"Oke dad Cal cuma mau di temenin sama kakak aja daripada sendirian emang boleh?"

"........"

"Hahaha astaga dad,iya iya Cal tau kok semua masih aman terkendali jadi Cal sama siapa nanti dad?"

"......."

"Oke dad baiklah asalkan anak temen Daddy bisa di percaya aja kalo nggak jangan salahkan Cal kalo Cal buat masa depan nya suram hahaha"

"......."

"Ok dad bye,love you dad"

Dan panggilan pun di akhiri,Quin hanya menatap Calista sambil mendengarkan obrolan anak dan ayah itu dan Calista tidak beda jauh dengan nya yang akan selalu di awasi dan di jaga oleh sang daddy.

"Mau ku temani?" tanya Quin menawarkan diri.

"No thanks,Daddy sudah menyediakan bodyguard lain untuk ku" balas Calista dengan wajah yang entah lah.

"Mereka melakukan itu untuk kebaikan kita,kau tau kan kita itu wanita meski bisa bela diri tapi kekuatan kita tidak lah sebanding dengan kaum pria,terima dan nikmati saja karena itu adalah suatu bentuk kasih sayang mereka pada kita" kata Quin yang seakan tau dengan isi otak Calista.

"Ya kau benar,tapi kadang aku juga tidak nyaman dengan semua ini terkadang aku ingin bebas seperti anak-anak lain yang bisa pergi ke club dan bersenang-senang dengan teman lain nya tanpa harus di awasi" keluh Calista yang seakan jiwa nya ingin memberontak.

"Hey jangan begitu,akupun sama seperti mu dulu sebelum aku benar-benar merasakan betapa Daddy benar-benar menjagaku.kau tau pekerjaan ku tidak lah mudah apalagi persaingan di antara para model sangat ketat dan apapun bisa di lakukan untuk bisa mencapai tujuan dan posisi teratas.aku pernah hampir saja meminum minuman yang sudah di beri obat perangsang oleh saingan ku dan syukurlah ada bodyguard yang selalu menjaga ku dari bahaya seperti itu,bayangkan Cal jika aku sampai minum minuman itu kau pasti tau apa yang bisa terjadi pada ku jika tak ada bodyguard yang menjaga ku kan?". jelas Quin menceritakan pengalaman nya yang hampir saja meminum minuman yang sudah di beri obat oleh seseorang.

Calista tampak mendengarkan dengan serius pengalaman Quin yang tidak mengenakan dan dia jadi berpikir benar yang dikatakan Quin Daddy nya melakukan semua ini untuk menjaga nya karena tidak mungkin bukan Daddy nya mengikuti nya kemampuan dia pergi.

"Kau benar Quin,aku benar-benar tidak berpikiran sampai di situ jika aku ingin bebas bisa saja tapi nanti kebebasan ku akan membuat keluarga besar kita bermasalah jika aku melakukan kesalahan.oh my gosh daddy I'm sorry" ujar Calista merasa bersalah dengan Daddy nya.

"Sudah lebih baik menurut daripada menyesal di kemudian hari,nikmati saja karena kita juga akan merasakan apa yang orangtua kita rasakan kelak jika kita sudah menikah dan memiliki anak perempuan" kata Quin yang selalu bijak dalam menanggapi apapun.

Kedua nya pun tertawa lalu Calista meminjam baju Quin karena dia merasa sudah seperti gembel yang tidak berganti baju berhari-hari.Quin hanya tertawa mendengar celotehan Calista.

Setelah dari apartemen Quinza kini Calista pun menuju toko kue nya yang tak terlalu jauh dari apartemen Quinza,tentu di antar oleh Quinza karena Calista tak mau jalan kaki lagi dan yang ada nanti dia lelah dan berkeringat lagi.

"Ok thanks tumpangan nya,kau mau mampir dulu?" kata Calista menawarkan pada Quinza.

"No aku harus segera sampai di tempat pemotretan atau Daddy akan membuat pengumuman di papan Billboard" balas Quinza yang sudah tau watak sang Daddy.

"Hahaha oke hati-hati di jalan"

Setelah kepergian Quinza,Calista pun masuk kedalam toko nya yang tampak sudah ramai dia menuju ke lantai dua dimana dia bisa istirahat di sana karena di lantai dua juga menjadi kantor nya sekaligus kamar kedua untuk nya selain di rumah.

Tok...

Tok...

Tok...

"Masuk"

Tampak lah salah satu karyawan nya memasuki ruangan milik Calista, karyawan itu sampai di depan meja Calista dan menunduk hormat.

"Maaf nona,ada tamu di luar kata nya ingin bertemu dengan anda" kata si karyawan menyampaikan pesan pada Calista.

"Siapa,apa aku mengenal nya?" tanya Calista.

"Seperti nya baru kali ini datang ke toko nona,apa perlu saya panggilkan ke mari?" tanya si karyawan.

"Hm panggilkan saja" balas Calista lalu meneliti hasil penjualan bulan lalu.

Setelah beberapa saat kemudian datang lah seorang pria tampan yang mulai memasuki ruangan Calista lalu dia tutup ruangan itu dan dia kunci pintu nya.

Dia tersenyum melihat Calista yang sedang sibuk melihat pembukuan di depan nya tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang sudah masuk kedalam ruangan nya.

'Gadis ceroboh tapi cantik' batin pria itu sambil tersenyum melihat kegiatan Calista yang masih belum menyadari keberadaan nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!