Aku rio bramastya seorang polisi, karena papa ku sedang sakit aku berhenti menjadi polisi dan sekarang bekerja menjadi CEO mengganti Papa ku.
menjadi seorang pegusaha tidak membuatku merasa mendapatkan kepuasan hidup, entah mengapa aku merasa hampa dan kosong. Aku memang selalu menjadi perhatian setiap wanita yang melihatku.
Aku pengusaha dan wajahku tampan jika aku mau sekali tunjuk wanita akan memberikan dirinya padaku tapi entah mengapa aku tidak menginginkan wanita yang selalu datang mengodaku.
Aku selalu menjaga hatiku untuk seseorang, dia telah mengambil hatiku dan belum mengembalikannya. sudah lama sekali aku aku belum bertemu dengannya.
"Aku menanti pertemuan dengannya entah kapan itu akan terjadi"
...****************...
Flashback
"Kak rio, nanti sore kita bermain bersama di taman ya," kata rista
"Hmmmm. " kataku
Aku hanya menganggukkan kepalaku menyetujuinya, karena memang biasa aku tidak bisa menolak permintaan gadis cantik ini.dia sudah kuanggap saudari ku.
Rista adalah tetanggaku kami akrab sejak dia pindah ke tempat ini dan hanya aku temannya. umur kami hanya beda 3 tahun dan aku juga kakak kelasnya di sekolah.
Sekarang aku kelas 6 di sekolah dasar, sebentar lagi aku akan lulus sekolah dan akan pindah ke bali bersama keluargaku. Karena ayahku seorang polisi dan dia di pindah tugaskan di kota bali.
Aku bermain di taman bersama rista, main prosotan, ayunan banyak mainan di taman, aku senang bisa selalu bermain dengan rista.
Aku tahu jika aku menyukai gadis ini, bukan rasa suka biasa tapi lebih karena aku selalu ingin bersamanya jika aku tidak melihatnya aku merasa ada yang salah.
"rista lihat bangku ini, aku sudah mengukir nama kita di bangku ini," kataku
"Rio & rista"
Rista hanya tertawa, melihatnya tertawa sungguh mengemaskan,lalu aku mengusap kepalanya gemas. Kami melanjutkan permainan hingga mama rista datang menjemput kami.
Aku melambaikan tangan saat rista masuk ke rumahnya, lalu aku juga masuk kerumahku merebahkan diri di kasur menatap kosong ke atas seakan ada sesuatu yang membuatku sedih.
"Rio, ada apa," kata mama
"Mah apa kita juga harus ikut pindah ke bali.?" kataku
"Iya sayang, papa tugas di bali lama dan kita juga harus mengikuti papa ke bali." kata mama
" kapan kita berangkat mah.?" kataku
"besok hari terakhir kamu ulangan dan lusanya kita berangkat kesana, kamu berkemas apa saja yang ingin kamu bawa mungkin mainan yang kamu suka." kata mama
Aku menganggukkan kepalaku mengerti, mama meninggalkan kamarku dan aku mencoba berfikir apa yang akan aku berikan pada rista sebagai kenang kenangan.
Agar dia mengingatku kelak jika kami bertemu nanti setelah kami sama sama dewasa.
Sepertinya aku harus membeli sesuatu untuk kuberikan ke rista dan kebetulan mama besok akan pergi ke mall dan mengajakku, nanti aku akan membeli disana dan aku mengambil celenganku, kupecahkan untuk membeli barang yang belum kupikirkan apa itu.
Sampai di mall ibu sibuk berbelanja dan aku mengikutinya sampai di tempat asesoris aku melihat sebuah kalung dengan liontin dengan liontin bintang dan tengah ada ukiran R.
Sangat kebetulan dan aku menyukainya lalu aku ambil kalung itu dan kubayar dengan uang yang aku pecahkan tadi dari celengan.
Kubungkus dengan kotak agar tidak hilang dan segera aku menyusul mama ke kasir untuk membayar belanjaanya.
" ayo rio kita pulang, sudah kan membeli sesuatunya," kata mama
Aku berjalan menuju rumah rista, aku tahu kamar rista dan mengetuk jendelanya dari luar memanggil namanya pelan agar tidak ada orang yang tahu.
Rista membuka jendela kamarnya dan aku mendekatiku, "kak kenapa malam malam begini datang kerumah.?" kata rista
"he..he..aku hanya ingin melihatmu saja," kataku
"Kak rio kirain ada apa." kata rista sambil tersenyum
"Kak, rista sudah ngantuk mau tidur besok kan sekolah," kata rista
Memang kulihat rista sudah ngantuk matanya, aku mengusap kepalanya.
Ya sudah kakak pulang, kamu tidur," kataku
aku berrjalan pergi meninggalkan rumah rista, kembali di kamarku dan aku melihat kalung yang aku beli tadi yang mana akan kuberikan nanti kepada rista.
Aku yakin rista akan menyukai pemberianku ini dan kuharap dia akan memakainya atau setidaknya menyimpan pemberian dariku.
"kak rio ayo kita kesana melihat ikan di kolam," ajak rista
Rista memegang tanganku berlari kecil menuju kolam yang berada di tengah taman di komplek perumahan kami, setiap sore memang taman di datangi banyak orang yang membawa anak anak walau cuma untuk jalan jalan.
"rista, besok aku akan pindah ke bali dan menetap kesana." kataku
Rista diam tertunduk dan tidak terkejut mungkin dia sudah mendengar dari mamanya karena mamaku pasti sudah bilang ke mama rista.
Rista ini untuk kamu, aku memakaikan kalung itu di lehernya dan aku mengusap kepalanya.
" nanti kita pasti ketemu lagi rista," kataku
Mobil akan berangkat tapi tak kulihat rista dari tadi aku melihat kedepan kebelakang dari tadi siapa tahu dia akan menemuiku sebelum aku berangkat.
Tapi sampai mobil bergerak rista belum terlihat, sampai kudengar suara memanggilku dan itu suara rista dia berlari ke arah mobil mengejarku.
Dia memberiku kotak kecil dan tersenyum serta melambaikan tangan padaku, kami saling memandang sampai mobil berjalan aku tidak melihat lagi rista.
waktu berlalu tahun berganti aku sekarang bekerja di kepolisian menjadi aparat polisi di kota bali, aku selalu menyibukkan diri dengan bekerja dan tidak ada waktu untuk berpacaran.
Dulu sewaktu kuliah aku memang mempunyai pacar, walau tidak mencintainya aku menjalaninya selama enam bulan dan mencoba untuk membuka hati tapi ternyata sangat susah aku tidak bisa.
Novita adalah gadis cantik tapi dia sangat manja dan boros, ketika berpacaran denganku dia selalu meminta ini dan itu jika aku mengajaknya ke mall dia seperti orang yang lupa diri menghabiskan uang jajanku.
Aku berusaha menasehatinya dan katanya ini untukku karena tidak ingin membuatku malu jika tidak cantik dan berpakaian bagus alasan klise tapi aku mencoba memahaminya.
Lama lama aku jenuh dan habis kesabaran aku memutuskannya walau tidak mau tapi aku tidak ingin menjalin cinta yang hanya membuatku todak nyaman.
lama aku tidak mempunyai pacar sampai bekerja menjadi polisi aku belum jatuh cinta lagi, semua wanita seperti rubah mereka menjadi gila hanya karena uang.
Selama menjadi polisi aku mencoba hidup sederhana hanya dengan menyewa rumah kecil dan selama aku menjadi orang yang biasa tidak ada wanita cantik yang mendekatiku.
Sepertinya wanita cantik hanya menginginkan seseorang yang mempunyai uang banyak dan itu seperti kebutuhan dan aku bersyukur tidak ada yang mendekatiku karena aku miskin tinggal di rumah kecil ngotrak pula walaupun kerjaanku polisi.
Karena mama melihatku tidak berniat mencari pasangan makanya mama gencar sekali mencarikan wanita untuk di kenalkan kepadaku.
Kali ini adalah teman arisan mama yang akan di kenalkan padaku, bianca namanya seorang dokter bedah kata mama. Bianca juga sama sepertiku dia begitu sibuk dengan pasien sehingga tidak sempat untuk berpacaran.
Mama sudah membuatkan jadwal untukku untuk kencan buta sore nanti dan aku harus datang tidak boleh tidak kata mama.karena sama sama sibuk tidak ada waktu jadi ini adalah kesempatan yang pas untuk kami bertemu.
Sebenarnya aku malas untuk datang tapi karena mama sudah mengancam akan mogok berbicara padaku jika aku tidak datang untuk kencan buta itu mau tidak mau aku harus mengikuti apa kata mama.
Bianca nama yang bagus dan sesuai dengan wajahnya ternyata cantik, semoga sesuai dengan nama dan wajahnya dia mempunyai kepribadian yang baik.
"Maaf aku harus pergi karena ada pasien darurat, kita akan bertemu lagi kan.?" kata bianca
" Tentu,kita akan bertemu jika ada waktu." jawab rio
"Sampai jumpa lagi." kata bianca
Tidak lama pertemuan kami dan bisa di hitung baru lima belas menit dan bianca sudah pergi karena ada pasien menunggunya, jika kami selalu sibuk nantiny apa ini akan baik untuk hubungan kami.
Pertemuan kami memang tidak terlalu buruk, kesan cuek yang bianca perlihatkan padaku boleh juga. Mungkin dia tidak terlalu memfikirkan bagaimana diriku, seperti kata mama bianca terlalu sibuk dan tidak punya waktu untuk berbasa basi.
Rio kembali ke kantornya karena memang dia juga ada tugas dari atasanya menangani portitusi di sekitar daerah ini yang memang terkenal dengan wanita penghibur.
Rio duduk di sebuah bar kali ini dia memakai baju kaos hitam dan celana jeans serta memakai topi dengan temannya dia berbaur di dalam club malam yang terkenal dengan wanita cantuk cantiknya.
Rio dan angga melihat lihat siapa tahu ada seseorang yang dia anggap sebagai target untuk memberi tahu mereka di mana markas tempat wanita yang mereka kumpulkan untuk menjadi wanita malam.
Ternyata ada seorang laki laki yang mendatangi mereka, seperti dugaan pasti akan ada seseorang yang menghampiri mereka dan menawarkan wanita.
Rio dan angga berjalan mengikuti orang itu ternyata di dalam masih ada pintu lain lagi untuk mereka bertransaksi mendapatkan wanita lagi.
banyak wanita muda yang mereka jual untuk memuaskan lelaki hidung belang, dapat di lihat sepanjang jalan banyak sekali kamar sekat untuk mereka memuaskan nafsu.
Setelah berbicara dengan seseorang madam rio di antarkan kesebuah kamar yang seperti janji mereka rio meminta seseorang yang baru dan masih fress.
Tentu saja rio tidak ingin dirinya di sentuh oleh wanita sembarangan, sampai di kamar dia masuk dan di sana ada seorang gadis cantik.
Dia tertunduk dan sepertinya habis menangis, aneh wanita malam menangis tidak seperti yang rio fikirkan.
"siapa nama kamu,?" tanya rio
"Dara," kata dara
"Umur,?" tanya rio lagi
"tujuh belas tahun." kata dara
Masih muda tapi kenapa dia Disini tanya hati rio, "mari kita mulai layani aku." kata rio
"Om tolong saya, saya bukan wanita seperti itu, saya di jual sama tante saya karena tante mempunyai hutang kepada madam dan saya...tolong saya om." kata dara
Rio terdiam mencari kejujuran di wajah gadis itu, melihatnya ketakutan dan menangis sepertinya dara memang dalam kesulitan dan dia harus menolong.
Rio memberi pesan kepada temannya untuk menyerbu tempat itu dan benar banyak orang dan termasuk madam kabur melalui pintu belakang menyelamatkan diri mereka.
Mereka seperti tikus mengetahui jika tempat mereka telah di serbu dan dengan cepat kabur sepertinya mereka sudah menyadari akan hal seperti ini.
Banyak di temukan beberapa gadis muda seperti dara yang bernasib sama dan merwka ada yang sudah terlanjur menjajakan diri, karena memang sudah lama merwka di sini.
Beruntung hari ini adalah hari pertama dara dan bertemu dengan rio, dara bisa terselamatkan dan dia sekarang berada di panti sosial untuk sementara.
Disana dia akan di bina dan dara tidak ingin kembali kepada tantenya, dia akan belajar hidup sendiri mungkin dara akan mencari pekerjaan di restoran atau tempat yang lain yang terpenting halal.
Rio memberi dara no telp nya dan berkata jika membutuhkan bantuannya untuk mengabarinya, dara senang dan berterimakasih kepada rio atas segala bantuannya.
Di sepanjang dia kembali kerumah rio memikirkan dara, dara wajah cantik, rambut panjang dan matanya bulat indah seperti rista ya dara seperti rista mungkin dara versi remajanya rista."seperti melihat dia dalam dirinya"
Benar benar rio belum bisa melupakan cinta pertamanya rista entah dimana dia sekarang?
Drr...drrrt... Ada pesan masuk, mama ingin bertemu sepertinya mama akan bertanya tentang pertemuannya dengan bianca. Rio segera membawa mobilnya menuju rumah karena hari ini dia juga terasa lelah.
" Sayang kamu sudah pulang, ayo makan dulu lamu pasti laparkan," kata mama
"Mah aku akan mandi dulu baru makan, badan ku keringatan," kata rio
Rio berjalan menuju kamarnya dan segera mandi lalu menuju meja makan, mamanya sudah menunggu dan menyiapkan makan di piring lalu rio menyantapnya.
" rio bagaimana pertemuanmu dengan bianca apa kamu menyukainya.?" kata mama
"Mah baru sekali bertemu mana mungkin langsung suka," kata rio
" kalau begitu mama atur lagi pertemuan kalian," kata mama
"Ngk usah mah aku sudah mempunyai no telefon bianca." kataku
Setelah selesai rio masuk ke dalam kamar, istirahat karena dia mengantuk dan ingin segera istirahat.
Begitu juga dengan bianca mama nya bertanya tentang pertemuannya dengan rio, mama nya berharap bianca segera menikah karena melihat kesibukan bianca mereka takut bianca tidak memikitkan untuk menikah.
Sebenarnya binaca mempunyai kekasih dan satu tahun lalu merwka sudah putus, karena sesama dokter dan sama sama sibuk dan kisah percintaan mereka sangat lah membosankan.
Bianca merasa bosan karena mereka sama sama bekerja di rumah sakit dan selalu bertemu, itupun hubungan mereka harus di sembunyikan sesuai aturan rumah sakit di larang mempunyai hubungan di satu naungan jika itu terjadi salah satu dari mereka harus berhenti dari rumah sakit itu.
Tentu saja mereka tidak ada yang ingin keluar dari rumah sakit, karena bianca atau dokter ridwan mereka berdua sudah susah payah meniti karir mereka, karena itu akhirnya mereka putus.
Kebijakan rumah sakit tidak bisa mereka tentang, hubungan sembunyi sembunyi sangatlah tidak menyenangkan. Biar bagaimanapun setelah berpisah ridwan menikah dengan wanita pilihan orang tuanya dan sekarang istrinya sedang hamil.
walaupun hubungan mereka sudah berakhir tapi tidak berakhir untuk profesional bekerja mereka masih bersikap baik baik saja sebagai sesama dokter.
bianca merebahkan badanya di kasur dia akan tidur karena sudah malam dan juga lelah tidak lupa dia memberi pesan kepada rio jika ada waktu mereka besok akan bertemu di restoran terdekat dari rumah sakit.
Tidak lama rio membalas pesan bianca dan dia akan datang di waktu makan siang dan jika bianca ada operasi bisa menberi tahunya kapan dia bisa.
Sepertinya pendekatan antara mereka sudah mulai ada peningkatan dan semoga hubungan ini berhasil sampai kehubungan yang lebih serius.
Seperti janji mereka,rio akan bertemu bianca siang hari karena sore bianca ada jadwal operasi, mereka bertemu di restoran dekat rumah sakit.
Bianca memesan kopi susu begitu juga dengan rio mereka juga memesan nasi goreng untuk makan siang mereka.
"aku senang kita bertemu lagi," kata bianca
"Ya mama ku selalu menanyakan bagaimana kelanjutan hubungan kita," kata rio
"sama, mamaku juga. Menurutmu bagaimana, apa kita jadian dan berpacaran?" kata bianca
"Bagaimana jika kita berteman dulu, untuk berpacaran kita harus jatuh cinta bukan kah begitu.?" kata rio
"Benar, kurasa aku belum merasakan perasaan seperti itu untuk saat ini," kata bianca
"Jadi kita sepakat berteman," kata rio
"hmmm..teman itu lebih baik daripada berpacaran." kata bianca
Mereka melanjutkan makan siang mereka sambil saling bertanya untuk mengenal satu sama yang lain.
Bianca kembali ke rumah sakit dengan senyum di wajahnya dan rasa bahagia itu dapat di lihat oleh mantan pacar bianca, ridwan namanya.
"Kamu sepertinya sedang bahagia bianca.?" kata ridwan
Bianca yang tadinya tersenyum langsung menampakkan wajah seriusnya setelah mendapatkan teguran dari ridwan.
"Kenapa, apa kamu terganggu dengan hal itu," kata bianca
"Tentu saja tidak aku senang melihat senyuman itu sepertinya sudah lama aku tidak melihatnya." kata ridwan
Bianca meninggalkan tempat itu, membiarkan ridwan berfikir apa saja dan itu bukan urusannya, rasanya kesal, "menganggu kesenangan orang saja." kata bianca dalam hati
Sekarang bianca sudah di ruang operasi melakukan pekerjaannya,melakukan yang terbaik menolong orang yang sakit untuk menjadi sehat.
bianca menjadi dokter karena neneknya, dahulu nenek yanti meninggal karena penyakit jantung. Tapi sangat di sayangkan mereka terlambat mengetahui penyakit jantung itu.
Saat mengetahui nenek yanti sudah terlambat karena jantung nenek yanti sudah kronis, sehingga bianca ke hilangan nenek yang dia sayangi.
Kala itu bianca masih kelas tiga SMA, dia terpukul akan kematian neneknya yang tidak dia ketahui jika nenekya mempunyai penyakit jantung.
Selama ini neneknya sehat sehat saja hingga suatu hari bianca melihat neneknya pingsan karena serangan jantung dan saat di periksa ternyata sudah menjadi penyakit yang terlambat untuk di sembuhkan.
Sejak saat itu bianca berjanji dalam hatinya jika dia akan menjadi dokter dan semua itu terwujud akhirnya bianca telah menjadi dokter beberapa tahun lalu setelah neneknya meninggal.
Hubungan bianca dan rio berjalan dengan baik seiring dengan waktu, karena sama sama sibuk rio maupun bianca tidak mempermasalahkan waktu bertemu mereka, karena memang binca maupun rio sama sama sibuk.
Bagi rio karena memang belum ada rasa di hati dia membiarkan pertemanan diantara mereka terjalin dengan baik dan kedua orang tua mereka tahunya jika mereka adalah sepasang kekasih.
terserah apa yang mereka fikirkan baik rio dan bianca selama orang tua mereka berhenti mencarikan jodoh itu sudah cukup dan mereka berdua bisa konsentrasi dengan pekerjaan mereka masing masing.
Setelah selesai melakukan operasi bianca masih berada di rumah sakit karena memang dia selalu menghabiskan waktunya di rumah sakit dari pada di rumah
bianca merebahkan diri di kasur yang memang tersedia di belakang khusus untuk staf rumah sakit, tepatnya ruang itu khusus untuk para dokter melepaskan lelah sebentar karena tidak sempat untuk pulang ke rumah.
Bukannya tidak sempat kerumah tapi bianca memang lebih suka berada di rumah sakit daripada di rumah karena memang hidupnya untuk rumah sakit.
Semua karyawan rumah sakit ini tahu akan hal ini dan mereka mengerti bahkan bersyukur jika ada dokter yang standby di rumah sakit, contohnya seperti bianca, mereka tidak perlu repot jika ada dokter lain yang tidak hadir mereka bisa meminta bianca membantu.
Bianca sangat di senangi di rumah sakit dan banyak pengemarnya, baik pasien maupun sesama dokter karena bianca dokter cantik sekaligus ramah serta baik hati.
di sebuah kantor polisi rio juga sedang berada di ruangannya, hari ini rio sedang kerja malam, dan sebentar lagi dia akan tugas di luar.
Ada tugas memantau transaksi narkoba di jalan apel, disana para warga sudah resah akan adanya transaksi jual beli barang haram itu.
Sebenarnya para warga sudah menegur orang itu tapi mereka masih saja melakukan transaksi di jalan ini.
Mau tidak mau akhirnya mereka melaporkan hal ini ke kantor polisi karena meresahkan dan rio yang bertugas menanganinya, malam ini dia akan menangkap orang yang membuat resah warga jalan apel.
" dev, riki,ton. Ayo kita beraksi malam ini kita tangkap orang yang meresahkan di jalan apel," kata rio
"Siap komandan ," jawab mereka kompak dan berjalan mengendarai kendaraan masing masing.
Rio masih setia dengan mengendarai .motornya dan ada tiga motor dan satu mobil di kendarai oleh rekan lainnya menuju lokasi.
Rio berpura pura menjadi pembeli, dia sedang menunggu penjual dan yang lain bersembunyi di tempat persembunyian mereka masing masing.
Tidak lama kemudian orang yang di tunggu datang dengan santai berjalan menuju rio yang berdiri dan setelah sampai di depan rio orang tersebut bertanya tanya siapa yang memberitahu jika dia menjual barang haram itu dan rio menjawab tanpa mencurigakan.
Sepertinya pengedar itu mencurigai setelah melihat sebuah pistol yang di sembinyikan di belakang pinggang rio.
terjadi kejar kejaran antara mereka dan pria itu tertangkap karena rio sudah membuat rencana cadangan apabila rencana tidak berjalan lancar.
Rio langsung membawa ke kantor polisi dan menahannya di dalam tahanan untuk sementara dan rio menyerahkan kepada rekannya untuk di interogasi.
Rio beristirahat dan mengambil minuman, di ruangannya dia mempunyai kulkas mini yang memang di isi air mineral.
sambil meminum airnya rio memeriksa berkas yang telah masuk di mejanya, banyak sekali hal hal kriminal di terjadi dan sebisa mungkin rio menanganinya.
mendengar ketukan dari luar rio menyuruh masuk dan ternyata yang masuk adalah anton, anton adalah teman sejak dia SMA dan mereka sama sama menjadi polisi.
Di dalam kantor anton menghormati rio seperti yang lain dan di luar kerjaan anton bisa memanggil rio dengan namanya saja tanpa ada kata pak atau pun komandan.
Itu adalah permintaan dari rio dan antonpun menyanggupinya, seperti kali ini anton memanggil rio tanpa embel embel pak ataupun komandan karena sepi tidak ada orang lain, mereka sibuk dengan kerjaan mereka masing masing.
"Rio sepertinya orang itu tidak mau memberitahu siapa bosnya dan dia sangat keras kepala." kata anton
"Nanti aku akan kesana akan kubuat dia berbicara kepadaku siapa bos nya dan orang itu harus di hukum berat karena dia perusak anak bangsa di negara yangvkita cintai ini." kata rio
"Aku setuju denganmu, memang orang seperti mereka harus di hukum dengan berat dan di buat jera." kata anton sambil tersenyum bangga akan perkataan rio karena sefrekuensi dengannya.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!