NovelToon NovelToon

Holocaust Hunter

01-System : Rule the World

“Ah, para Hunter itu membuatku begitu muak. Siapa yang mau menawarkan nyawa mereka demi beberapa lembar uang? Sungguh bodoh” sambil mengikat tali sepatunya, Seoha melihat beberapa Hunter yang dengan semangat pergi menuju dungeon, rumah para monster yang ada dibalik portal atau Gate.

“Tapi, aku juga bodoh sama seperti mereka. Menyerahkan hidup dan nyawaku begitu saja pada dungeon.”

Berkat Rank-F yang didapatkannya, hidup Seoha hancur dan jatuh dari titik terbaiknya. Berada dalam rank yang memiliki peringkat dan kekuatan yang terendah benar-benar tidak menguntungkannya. Dikeluarkan dari universitas impiannya, dibuang keluarganya dan tidak dapat bekerja dengan layak. Karena itulah Seoha menyerahkan hidupnya pada Dungeon.

...###...

Di depan Gate Dungeon, sekelompok orang menatap Seoha dengan arogan. Melipat tangannya di depan dada dan menaikkan dagunya.

“Astaga, bukankah itu memalukan? Astaga, mereka sungguh kekanak-kanakan” Seoha berseru ringan.

PLAAAKK

"Kamu hanyalah Rank-F sialan, beraninya kamu terlambat dan mengganggu misi kami." Seorang pria berbadan kekar memukul Seoha tepat di wajahnya.

“Ah, sungguh ini membuatku gila. Aku ingin tertawa. Dia yang Rank-E, apa bedanya denganku?” Ujar Seoha dengan suara pelan. Menundukkan kepalanya dan mulai tertawa.

Hihihi..

"Hah, si bangsat ini. Bukankah dia baru saja menertawakanku???!!"

"Ahahahaha, sungguh menggelikan" Seoha tertawa terbahak-bahak, tak kuasa menahan tawanya melihat sekelompok orang yang menjadi arogan karena Rank-E semata.

"Sudahlah, hentikan. Kalau kau mau membunuhnya, jangan bawa anggota lain," pria lainnya, dengan rambut pirang dan menggunakan armor, menahan si badan kekar sebelum pukulan keduanya melayang pada Seoha.

"Ck, kamu selamat kali ini, bocah."

Setelah melemparkan barang bawaan mereka pada Seoha, mereka mengabaikannya. Seoha adalah seorang porter. Bertugas membawakan barang-barang anggota party dan mengumpulkan kristal Monster yang berjatuhan setelah pertarungan. Sebuah Job yang dianggap memalukan dan cocok bagi Hunter Rank-F.

"Oy, Rank-F. Majulah, kamu jadi umpan."

"Hahh, lagi??!!"

"Kamu tidak mau?"

"Ahaha, apa maksudmu? A-akan aku lakukan."

Itu adalah tugas porter lainnya. Menjadi umpan. Di mulut Dungeon, biasanya ada beberapa monster seperti goblin tingkat rendah yang bersembunyi dan menanti para Hunter. Karena serangan dadakan mereka cukup merepotkan, para Hunter biasanya membuat umpan untuk menyerang duluan.

"Oi, majulah lebih jauh lagi."

Dengan langkah hati-hati, Seoha terus menjaga pandangannya ke segala arah secara bergantian. Seoha terus melangkah hingga akhirnya sudah cukup jauh dari anggota party-nya.

“Kenapa mereka belum muncul juga?? Seharusnya mereka sudah muncul sekarang. Tapi, sungguh, bukankah ini aneh? Heyy, aku baru saja merasakannya dan hawa Dungeon kali ini terasa berbeda. Ha-haruskah kita menyelesaikan perburuan hari ini??!!” Ujar Seoha berseru pada anggota party yang berada dibelakangnya.

Dingin dan sepi sekaligus. Seoha terus berjalan, kali ini semakin melebarkan langkahnya. Langkah demi langkah yang diambilnya, bahkan terdengar begitu jelas sekarang. Tapi masih belum ada tanda-tanda monster akan muncul.

Dungeon ini baru muncul di pagi ini, jadi belum banyak Hunter yang masuk dan berburu di dalamnya. Saat Seoha sibuk memikirkannya, dia baru saja menyadari bahwa sepertinya dirinya sudah berjalan dan masuk cukup jauh.

Napasnya bergetar, jantungnya berdebar begitu kencang, dan tubuhnya membeku seketika.

"Dungeon sialan.”

...###...

“Hey, firasatku buruk. Mari kita kembali” Ungkap seorang Healer wanita yang berada dalam Party yang sama dengan Seoha.

Mata semua orang terbelalak. Di depan sana, bahkan dibawah kaki mereka, lautan merah tersebar begitu luas. Bau anyir darah tercium sangat pekat, membuat mereka harus menutup hidung. Namun lebih aneh lagi, tidak ada satupun mayat bahkan potongan tubuh yang tergeletak diatas genangan darah itu.

"Untuk sekarang, mari kembali dan laporkan kejadian ini pada Asosiasi. Pembantaian ini, kupikir--” Belum selesai si rambut pirang mengucapkan kalimatnya. Sebuah suara raungan besar dan berat menggema di seluruh Dungeon.

Tak lama setelah itu, tanah Dungeon mulai bergetar hebat bak ribuan langkah sedang menuju ke arah mereka dari segala arah.

"KEMBALIII!!!!"

Tidak butuh waktu lama, tubuh mereka yang sempat membeku langsung sadar dan mulai berlari dengan cepat kembali ke arah Gate Dungeon. Namun situasinya semakin aneh, semakin jauh dan mendekati mulut Dungeon mereka berlari, semakin terasa getaran langkah kaki itu.

"Sialan.”

Semua anggota Party berhenti mengikuti si rambut pirang yang berada paling depan. Terkejut dengan apa yang mereka lihat. Para monster itu tidak datang dari dalam Dungeon. Mereka sudah berada di mulut Dungeon sejak awal.

Tubuh besar dan kekar, berbulu abu-abu pekat, gigi-giginya tajam dan mata hitam pekatnya menatap semua anggota party dengan tajam.

"Sialan. Mereka menutup jalan menuju gate. Apa yang bisa kita lakukan saat ini???!!" Healer wanita itu berseru setengah menangis. "A-aku tidak bisa mati disini." lanjutnya mulai panik, menangis dengan keras dan mulai berlari kearah sebaliknya.

Melihat Healer wanita itu berlari, anggota party lainnya juga mulai berlari sambil berteriak ketakutan.

Seoha menggertakkan giginya, melepas semua peralatan yang dibawanya dan mulai berlari secepat mungkin menyusul anggota yang lain. Mereka terus berlari, mencoba menghindari para serigala itu.

“Apa mereka mencoba untuk melahap kami setelah harapan kami hancur dan kami putus asa? Serigala sialan” Seoha berbisik pada dirinya, sadar tentang kelakuan para serigala yang seperti psikopat. Menikmati rasa takut dan putus asa mangsanya.

"Hey,..lihat itu. Gua, kita bisa berlindung disana. Bukankah mereka takut kegelapan??" teriak si rambut pirang sambil menunjuk ke sisi Utara.

"Ohhh..kau benar. Mari berlindung disana dan gunakan shield untuk menutup mulut gua nya."

Secercah harapan tiba-tiba muncul. Semua anggota Party sampai di mulut gua dan segera memasang Shield dengan skill salah seorang anggota party dengan job penyihir.

"Ahahahaha, bu-bukankah dengan begini kita akan selamat??!!" si pria kekar itu berlagak kuat tapi rasa takut juga terpampang jelas di wajahnya.

"Ti-tidak, Shield ini tidak begitu kuat. Aku tidak yakin berapa lama Shield ini bisa menghalangi serangan para serigala itu" ungkap si pengguna sihir. "Kita harus segera pergi, atau masuk lebih dalam."

"Sial. Ka-kalau begitu, ki-kita tidak punya pilihan lain. Mari pilih satu orang untuk menahan para serigala itu" Healer wanita itu, dia mulai gila.

"Apa maksudmu? Kau mau mengorbankan salah satu dari kita?" seru si pirang.

"Iya, mana yang lebih baik, semua orang mati atau satu orang yang mati?" Healer wanita itu terus menekan yang lain dengan kenyataan.

"Hey, apa kau pikir masuk lebih dalam dan mengorbankan satu orang akan menyelamatkan yang lainnya? Ini Dungeon, kita tidak tahu apa yang adalah di dalam sana. " Seoha unjuk suara.

"H-hey, aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi.." ungkap penyihir yang terus berjuang mempertahankan shield-nya, sementara diluar sana para serigala itu terus menyerang shield dan mencoba menghancurkannya.

"Ti-tidak, ayo pikirkan kembali. Di dalam sana, bukankah juga ada kemungkinan jalan keluar lain. T-tempat ini, kita juga harus melaporkannya. Jadi, ayo, pilih satu orang untuk menahan mereka.." Healer wanita itu tetap tidak ingin menyerah hingga akhir.

"Sial, a-aku rasa dia ada benarnya” si kekar itu mulai terpengaruh.

"Hey, ayolah. Aku tidak bisa menahannya lagi, jadi pilih saja seseorang" ujar si penyihir setengah teriak.

Sementara itu, si pirang tetap diam tidak mengatakan apapun.

"Kalau begitu,..." lanjut Healer wanita itu sambil melirik kearah Seoha, seakan memberikan kode pada yang lain tentang Seoha adalah satu-satunya anggota yang tidak berguna.

Seoha meneguk ludahnya, keringat dingin mulai mengalir di sekujur tubuhnya sesaat setelah semua orang menatapnya tanpa belas kasihan dan rasa kemanusiaan.

"Sialan. Apa kalian benar-benar akan mencampakkanku seperti ini?"

Dalam suasana tegang dan dingin seperti itu, suara Shield yang perlahan-lahan retak mulai terdengar.

"Kita tidak punya pilihan lain."

Dalam waktu yang singkat itu, selama Seoha menoleh kearah shield, seseorang tiba-tiba mendorongnya ke arah luar Gua. Seoha terhempas dengan kuat hingga Shield yang sudah retak itu hancur.

"Sial. Setidaknya kalian harus minta maaf"

...***...

02-System : Rule the World 2

Seoha terhempas dengan kuat hingga bisa merasakan dengan jelas tubuhnya bertabrakan dengan beberapa serigala Dungeon lalu menghantam lantai.

"Ini menyakitkan"

Di tengah kerumunan serigala dungeon, Seoha tetap berusaha untuk tenang dan memperbaiki posturnya. Saat itu, para monster serigala itu masih menatapnya dan tidak membuat gerakan lain.

“Ahahaha, apakah ini benar-benar akhir dari kehidupanku???” Seoha tersenyum tidak percaya.

GRRRRR....

Para serigala itu mulai mengeram dan mengambil satu persatu langkah menuju kearahnya. Seoha tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada celah atau jalan keluar apapun. Semakin lama terjebak, pikirannya semakin tumpul karena ditindih rasa takut.

Sementara itu langkah para serigala semakin dekat. Saat itu terjadi, sebuah teriakan panjang terdengar dari dalam gua. Healer wanita yang membuatnya dalam keadaan genting itu berteriak dengan kencang. Disusul dengan teriakan dari anggota lainnya.

Berkat wanita itu, perhatian para serigala melemah untuk sesaat. Dalam waktu yang singkat itu, Seoha berdiri, mengambil langkah panjang lalu memijak kepala seekor serigala dan mencoba keluar dari kerumunan itu.

Saat Seoha mencoba untuk melarikan diri, saat tubuhnya sudah melompat cukup tinggi, Seoha dapat merasakan dengan jelas rasa sakit di pada kaki kanannya.

Taring tajam seekor serigala melekat kuat pada kakinya dan menariknya dengan kasar ke tanah. Tubuhnya memukul lantai dungeon yang berbatu itu dengan sangat kuat, cukup untuk membuatnya tidak bergerak lagi.

Seoha meringis kesakitan, sambil melihat taring seekor serigala yang menekan kakinya semakin dalam. Namun apa daya, tidak sampai sedetik, gigitan serigala itu semakin kuat dan menembus kakinya. Darah mengucur hebat dari kaki Seoha, menyembur membasahi wajahnya.

AAAAKKKKHHHHHH....

Seoha berteriak dengan hebat, tak kuasa menahan rasa sakitnya digigit dengan kejam seorang itu.

Lalu, saat serigala itu melepaskan gigitannya. Seoha dapat melihat bagian dari tumit hingga ujung jarinya sudah terlepas sambungannya dan berada dalam mulut serigala itu. Sambil mendengkur kesenangan, serigala itu menikmati santapan yang sangat segar tepat didepan mangsanya yang setengah sekarat.

Seoha menatap dengan tidak percaya. Saat dirinya menahan sakit yang tidak tertahan, air matanya juga mulai mengalir seiring dengan rasa takut dan keputusasaan yang menguasai seluruh tubuhnya.

“Haha, ini lucu. Padahal baru beberapa jam yang lalu aku ingin kematian dan sepertinya itu akan terwujud saat ini. Kalau begitu, terima kasih sudah datang dan mengabulkan keinginanku” ujar Seoha dihadapan para serigala yang mulai terangsang setelah mencium bau darah segar darinya.

Seoha pasrah, memutuskan untuk berhenti dan menerima takdir yang telah menantinya. Dalam keadaan matanya yang ditutup, satu persatu taring mulai menusuk kulit hingga tulangnya.

-Sakit, perih. Tapi setidaknya, setelah semua itu, aku selesai dengan hidup ini.-

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...SYSTEM ALERT !!!...

...Telah terdeteksi sumber lain yang berusaha merusak system saat ini....

...System telah mengalami kelumpuhan....

...Error terdeteksi! System akan dimatikan secara paksa....

...System ON...

...GAGAL...

...GAGAL...

...GAGAL...

.......

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...DESTROYER SYSTEM...

...Pengambilalihan System berhasil....

...Awaken Hunter Yoon Seoha akan dimulai....

...Peringatan!...

...Perombakan tubuh akan dimulai, rasa sakit yang tidak akan tertahankan mungkin akan membuat anda tidak sadarkan diri....

...ERROR!...

...Tubuh Holocaust Hunter Yoon Seoha hancur....

...Penyambungan bagian tubuh dimulai, perombakan tubuh akan ditunda....

.......

...Berhasil....

...AWAKEN SELESAI...

...SELAMAT DATANG DALAM SYSTEM...

...HOLOCAUST HUNTER YOON SEOHA...

...###...

“Apakah semuanya sudah selesai sekarang? Aku sudah tidak dapat merasakan seluruh tubuhku. Suaraku bahkan tidak keluar. Sialan, apakah mereka begitu menyukai tubuhku sebegitunya? Setidaknya sisakan sesuatu agar yang diluar sana bisa menguburkanku dengan baik?”Ujar Seoha dalam hatinya.

Dalam pandangannya saat ini, yang ada hanyalah kegelapan. Semua anggota tubuh dan indera miliknya tidak dapat digunakan. Seoha memiliki kesadaran namun tidak dengan tubuhnya.

“Eh, tapi tunggu. Aku mulai merasakan anggota tubuhku. Suaraku juga sudah kembali, haha, apa yang terjadi sebenarnya? Akhirat benar-benar sesuatu yang lain..” Ujarnya tiba-tiba riang. Lupa dengan hal yang telah menimpanya dan begitu senang dengan keadaannya saat ini.

“Oh, aku mulai melihat cahaya. Woahhh, su-surga? Benarkah? Ey, dosaku cukup banyak tidak mungkin. Tapi, bagaimana jika benar? Haha, mati lebih baik dari perkiraanku. Ah, senangnya” Setelah merasakan seluruh anggota tubuh dan inderanya Seoha semakin bahagia.

-Stress, apakah anda baik-baik saja master?-

Sebuah suara yang tidak dikenal tiba-tiba terdengar begitu jelas datang dari dalam kepalanya.

“Hah? Siapa itu? Kenapa kau bicara dari dalam kepalaku?” sahut Seoha terkejut.

-Sepertinya otak dan saraf anda berada dalam masalah. System akan mulai memindai kesehatan anda-

“Oy, oy. Bahkan Sistem menguntitku hingga ke Surga? Astaga, apa kau secinta itu padaku hingga harus terus bersamaku?”

Satu hal tentang Seoha. Dia begitu mencintai dirinya.

-Tidak ditemukan kesalahan apapun. Master, apakah anda sudah gila?-

“Haahh??? Gi-gila? Harusnya aku yang mengatakan padaku. Ah, menyebalkan. Woah, aku mulai bisa melihat. Enyahlah, aku ingin istirahat.”

...###...

"Eh?"

"Sejak kapan surga didesain seperti tempat terakhir kali aku mati?"

Seoha membuka matanya lalu duduk dari posisi tubuh yang sebelumnya terbaring. Lalu menemukan latar tempat yang sama seperti tempat terakhir dirinya mati.

Sebuah dungeon, dengan dataran tinggi tandus yang mengelilingi dan lautan merah yang terbentang didepannya.

Kemudian, Seoha mengarahkan pandangannya ke sekitar dan menemukan banyak mayat serigala Dungeon yang tergeletak di tanah. Mereka mati dengan buruk, tubuh yang terlipat-lipat hingga terlihat seperti kumpulan daging, sudah tidak jelas mana kepala mana kakinya. Tapi, dilihat dari mana pun, rambut abu-abu pekat itu pastilah serigala Dungeon.

“Apa yang sebenarnya terjadi disini?”

-Jawab, perombakan tubuh anda terakhir kali menyebabkan keluarnya energi yang besar dan para serigala itu tidak sanggup menahan radiasinya, Master-

“Tunggu, kau? Siapa kau sebenarnya? Apa kau yang menyebabkan semua ini?”

-Benar, saya yang menyebabkan semua ini, Master-

“Tidak, tidak, jawab pertanyaanku yang sebelumnya. Siapa kau sebenarnya?”

-Saya tidak bisa mengungkapkannya, Master. Anda belum mencapai tingkat yang cukup untuk mengakses informasi itu, Master-

“Sungguh, Apa-apaan ini? Ah, kalau begitu. Window System-nya.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Holocaust Hunter : Yoon Seoha...

...Rank : Irregular...

...Tingkat : Newbie...

...Skill : SSS Born after Death (Lv.2)...

...SS Hades Bident (Lv.1)...

...SS Escape (Lv.1)...

...A [unlock]...

...A [unlock]...

...S [Unlock]...

...Note : Tidak dapat mengakses informasi apapun....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terdiam sejenak, setelah melihat Window System miliknya, Seoha berada dalam kebingungan. Seluruh pertanyaan berkumpul dan menyerbu otaknya satu persatu.

Apa yang sedang terjadi padaku sebelumnya? Window System-nya juga berbeda. Apa itu Holocaust Hunter ? Lalu bagaimana tentang rank Irregular itu? Skill-skill itu, bukankah itu skill tingkat tinggi???

-Peringatan, sebuah kelompok besar masuk ke dalam Dungeon. Anda harus menghindari mereka master-

“Hah? Tiba-tiba?”

-Peraturan Holocaust Hunter Nomor Satu. Tidak ada satupun orang yang tahu bahwa anda adalah seorang Holocaust Hunter selain Holocaust Hunter lainnya. Penalti pelanggaran : Kematian-

“Ah, kau menyebutnya dengan jelas. Kalau begitu, mari kabur dulu. Eh, tapi bagaimana caranya?”

-Skill Escape diaktifkan-

...###...

Entah apapun yang terjadi padanya, Seoha terbangun dari kematian dan mulai menghadapi sesuatu yang setara dengan balasan kehidupan baru yang didapatkannya.

03-Holocaust Hunter

Setelah berhasil menyelamatkan dirinya dari Dungeon, sekarang Seoha harus menyelamatkan dirinya dari dunia ini. Siapa yang dapat menyangka dia akan menjadi orang yang sangat berbeda setelah semua kesialan yang menimpanya itu?

Rambut putih, benar-benar putih. Pupil mata yang merah layaknya darah. Tubuh tinggi, kekar dan berotot. Seoha fokus menatap refleksi dirinya di depan sebuah toko dengan kaca depan yang besar.

-Ada apa, Master?-

“Sistem sialan, kau yang membuatku seperti ini. Setidaknya tunjukkan rasa bersalahmu. Yang lebih penting, dengan tubuh seperti ini, aku benar-benar mencolok. Aku harus segera menutup kepala dan wajahku” Sahut Seoha segera setelah beberapa orang mulai menontonnya. Melihatnya setengah bingung setengah mengagumi.

“Ah aku lupa. Sekarang tengah hari dan banyak orang yang berlalu-lalang untuk makan siang. Ck, ini menyebalkan. Pakaianku sekarang juga pakaian seorang Hunter, selain itu aku tidak punya uang untuk naik taksi atau sekadar membeli topi.”

-Sepertinya kau sangat miskin, Master-

“Diamlah, sialan. Kau tidak membantuku sama sekali.”

-Saya tidak bisa membantu anda selalu, Master. Manja sekali-

“Hah? haha, astaga. Siapa yang kau panggil manja saat aku tidak meminta bantuan apapun darimu. Ah, sudahlah. Semua orang mulai memperhatikanku yang berbicara sendiri. Aku akan lewat jalan lain, jadi diamlah dulu” Ujar Seoha baru menyadari tentang dirinya yang terlihat seperti bicara sendiri seperti orang gila.

“Ibu, kasihan ya paman itu—“

"Jangan dekat-dekat dengannya, nak"

Setelah itu, tanpa berpikir lebih jauh lagi. Seoha langsung menghindari semua pandangan yang tertuju padanya. Bergerak dan menyelip diantara orang-orang dengan lincahnya.Berkat jurus lari dari pemilik gedung, akhirnya Seoha sampai di Basement kesayangannya.

“Aku benar-benar menjadi seseorang yang lain selain wajahku. Se-sebenarnya aku cukup terharu, ini adalah tubuh impianku. Ah, debu yang masuk ke mataku membuatku menangis” Penuh drama, Seoha terus melekat pada cermin, menatap wajah dan tubuhnya bergantian lalu terharu dengan sendirinya.

-Ah, anda benar-benar sudah gila, Master-

"Ck. Aku sudah menunggumu Sistem aneh. Sekarang kita sudah berada di tempat yang aman. Jadi, jelaskan semua yang terjadi padaku."

-Baik, Master-

“Eh, semudah itu?”

-Jika itu informasi tingkat rendah dan bisa anda akses. Saya akan menjelaskannya-

...###...

Holocaust Hunter adalah sebutan bagi Hunter yang ada dibawah naungan sebuah sistem yang disebut dengan Destroyer System. Dalam alam semesta ini, tidak terhitung jumlah Sistem yang mengatur suatu kehidupan.

Setiap Sistem memiliki jenis dan tugasnya sendiri. Menghancurkan suatu kehidupan, menyelamatkan suatu kehidupan dan lainnya. Sedangkan Destroyer System, adalah salah satu Sistem yang terkuat diantara semua sistem yang ada, bertugas untuk menyeimbangkan seluruh sistem dengan memburu dan menghancurkan yang namanya 'Bencana'.

Bencana adalah error yang membuat kekacauan dan menghancurkan banyak kehidupan, Bencana membuat situasi diantara Sistem menjadi tidak stabil dan terus menimbulkan masalah. Bencana bisa berupa Hunter, Sistem itu sendiri atau Dungeon Abnormal.

Holocaust Hunter, dibawah Destroyer System akan memburu dan menghancurkan para bencana itu. Dalam sistem yang lain, Holocaust Hunter akan dimasukkan dan diberikan tugas untuk menghancurkan bencana yang ada dalam Sistem yang disusupi tersebut. Karena itulah Holocaust Hunter dilarang untuk mengungkapkan Identitasnya.

“Aku mengerti sekarang. Lalu kenapa Destroyer System memilihku?” tanya Seoha penasaran.

-Anda tidak dipilih, Master. Sejak awal anda dibawah Destroyer System. Hanya saja, syarat untuk awaken itu cukup sulit jadi tidak banyak yang berhasil memenuhinya-

“Ah lalu, bagaimana dengan yang tertera pada Window System milikku?” Seoha mengajukan pertanyaan selanjutnya.

Dalam Sistem yang mengatur bumi. Makhluk hidup ditingkatkan menjadi delapan tingkat. Yang tertinggi Rank-SS dan yang terendah Rank-F. Sedangkan dalam Destroyer System ada dua tingkatan. Regular dan Irregular.

Regular juga dipisahkan menjadi delapan tingkat sama seperti sistem sebelumnya. Sedangkan Irregular adalah rank dimana Hunter tersebut Overpower.

Para Irregular sangat berbeda dari para Regular. Tidak hanya dari kemampuan dan kekuatan mereka, sifat diantara dua tingkatan itu juga berbeda.

Para Irregular cenderung memiliki sifat yang berlebihan, mereka bisa dipanggil sebagai jenius dan gila bersamaan. Karena itulah Destroyer System mengutus Guardian untuk menemani dan membatasi para Irregular agar tidak berubah menjadi Bencana.

“Ah, i-itu cukup mengerikan. Aku sekarang tahu identitasmu, Guardian. Lalu, ini yang paling penting. Bagaimana caranya aku berbaur dengan Hunter dalam sistem ini. Bukankah kau bilang aku bisa mati kalau mengungkapkan identitasku?”

-Anda tidak perlu khawatir, Master. Anda bisa mengelabui sistem ini berkat Destroyer System. Tapi, tidak dengan Para Bencana, mereka bisa mengenal dan mengungkapkan identitas anda. Karena itu anda juga harus berhati-hati, Master-

Sementara Seoha dan Guardian-nya masih berbincang tentang Holocaust Hunter dan Destroyer System. Kekacauan kembali terjadi.

Dalam kompleks perumahan Seoha, muncul Gate baru. Perlahan Gate itu terbuka semakin lebar, karena Gate Dungeon baru itu selalu tidak stabil, satu persatu monster mulai keluar.

-Peringatan, Gate Dungeon tingkat menengah telah dibuka-

KYYAAAAA....GGGRRRRAAAHHH...

Tidak berselang lama, teriakan histeris warga diikuti suara raungan monster terdengar di salah satu sudut kompleks.

“Astaga, aku harus segera mengungsi. Mari lanjutnya nanti, aku harus segera menyelamatkan diri” Seoha berdiri dari tempat duduknya dan langsung mengemasi beberapa barang masuk ke dalam tasnya.

-Apa yang sedang anda lakukan, Master? Anda harus melawan mereka, ini adalah kesempatan besar-

“Hah? Kesempatan apanya? Aku tidak bisa. Sekuat apapun Rank Irregular itu, tidak mungkin aku bisa langsung mahir menggunakannya”

-Tidak, anda akan langsung menguasainya, Master-

“Tidak, aku tidak bisa. Aku akan belajar dulu baru praktek langsung. Aku sudah pernah mati sekali, aku tidak ingin mati sekali lagi” Ujar Seoha berterus terang, terus sibuk kesana kesini mengisi tasnya dengan perlengkapan.

-Saya tidak punya pilihan. Semoga anda tidak mati kali ini, Master-

Tidak sampai satu detik, Seoha yang tadinya sedang berada di rumahnya sekarang tiba-tiba berada ditengah pertempuran antara sekelompok Orc dengan warga sipil. Berdiri mematung, lengkap dengan tas yang sudah diisi penuh olehnya tadi.

“Sialan”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!