flashback on
5 tahun yang lalu...
..." Leta suka sama Dafin, Leta tau Dafin juga suka sama Leta ". ucap seorang gadis manis dengan percaya dirinya, kepada cowo tampan yang duduk didepannya....
..." jangan ngada-ngada deh Lo" jawab cowo itu ketus....
..." enggak Leta nggak lagi ngada-ngada " ucap gadis yang bernama Leta sambil tersenyum tipis....
..." nggak gue nggak suka sama lo, dan nggak akan pernah suka." kata lelaki yang bernama Dafin itu menyangkalnya dengan nada bicara yang dingin lalu membuang muka kearah lain....
..." Leta tau kalo Dafin juga suka sama Leta " kekeuh Leta tak mau kalah....
..." Jangan bohongi perasaan Dafin ke Leta, karena Leta yakin cepat atau lambat Dafin akan sadar perasaan Dafin ke Leta dengan sendirinya, jangan mau di kalahin sama ego dafin yang terlalu tinggi itu " tambah leta sambil menatap dafin dari samping dengan lekat ....
..."Leta duluan" tambah Leta sambil memaksakan senyuman manisnya, dan dafin hanya meliriknya sekilas....
flashback off
...----------------...
Dirumah
"LETA!!" teriak seorang pria dewasa yang tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya dengan keringat yang sudah membasahi wajah tampannya.
" Agrh !!" teriak frustasi pria itu sambil mengacak rambutnya kasar dengan nafas yang masih belum beraturan.
"kamu dimana Leta" gumam pria itu sambil menetralkan nafasnya dengan sorotan mata yang sangat merindukan wanita di masa lalunya.
saat dirinya mulai menetralkan nafasnya tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintunya.
Tok tok tok...
" masuk " kata pria itu
" permisi den Dafin ini kopinya "kata seorang wanita paruh baya yang baru saja memasuki kamar pria yang bernama Dafin itu sambil membawa nampan yang berisi secangkir kopi yang masih mengeluarkan uapnya.
" Letak kan dimeja saya" kata Dafin sambil berdiri dari tempat tidurnya mengambil handuknya yang ada di lemari, lalu berjalan menuju kamar mandi.
setelah meletakan kopinya wanita paruh baya yang bernama bi mina itu pun pergi meninggalkan kamar Dafin.
Dikantor
" pagi pak dafin".
"pagi pak"
dan masih banyak lagi sapaan dari para karyawan Dafin khusunya karyawan perempuan. Namun tak satu pun sapaan mereka yang dibalas oleh Dafin.
" Dua jam lagi kita akan ada meeting dengan perusahaan luar,ini berkas yang anda butuhkan untuk meeting kali ini pak dan nanti pukul lima anda juga harus pergi ke bandara untuk menjemput nona Mita " kata Dion sekertaris sekaligus tangan kanan sekaligus sahabat Dafin, membacakan agenda dafin hari ini.
"baiklah, letakkan disitu " ucap dafin sambil melirik sekilas meja kerjanya.
" apa kau sudah menemukannya?" tanya Dafin tiba-tiba entah pada siapa.
" Anda berbicara dengan saya pak?" tanya Dion sambil menunjuk dirinya sendiri.
" siapa lagi yang ada di ruangan ini. " jawab Dafin sambil menatap tajam Dion.
" huft... oke oke baiklah kawan aku hanya bercanda, lagian kau tidak menatapku sedikit pun, ku kira kau berbicara dengan seseorang yang tak kasat mata." ucap Dion berubah menjadi tidak formal disaat dafin ingin membahas masalah yang satu ini.
" jadi?" tanya Dafin sambil menatap tajam Dion.
" sabar fin orang sabar disayang tuhan, aku belum bisa menemukannya, sangat sulit sekali melacak dia, aku sudah bertahun-tahun melacaknya tapi nihil masih belum ada informasi tentang dia sedikit pun". jelas Dion, membuat dafin langsung mengalihkan pandangannya.
"apakah kau tidak kasihan kepadaku?, karena tugasmu ini membuat ku harus menunda kencan buta ku dengan wanita-wanita seksi diluar sana" curhat Dion Sambil memasang wajah memelasnya, meskipun tidak dilihat oleh dafin.
"lupakan saja dia fin, aku takut kau disini menunggunya dengan mati-matian seperti ini dan berharap bisa bersama dengannya jika sewaktu-waktu kau di pertemukan kembali dengan dia. Tapi kita nggak pernah tau kedepannya kayak gimana apa gadis itu sudah menikah?, sudah memiliki anak?, atau bahkan sudah meninggal? karena sampai sekarang pun kita belom tau fin, bahkan mencarinya lebih sulit dari pada mencari jarum ditumpukkan jerami". ucapan Dion hanya membuat dafin memandang kosong arah depan.
" lanjutkan pekerjaanmu rekrut semua orang-orang profesional didalam bidang melacak" putus dafin setelah terdiam cukup lama dan diangguki oleh Dion.
cerewet bukan?. emang dasarnya Dion itu orangnya banyak bicara, tapi sepadan dengan cara kerjanya yang bisa dibilang cukup bagus.
" baiklah, secepatnya kau harus bisa mendapatkan informasi tentang dia" lanjut Dafin mengakhiri obrolannya dengan Dion
......................
Abhiseva Dafin Bagaskara, pengusaha muda terkenal di Indonesia ini memiliki postur tubuh bak seperti seorang model terkenal di luar negeri, matanya yang berwarna coklat terang membuat siapapun terpesona. Namun dibalik ketampanannya ia memiliki sifat yang tegas, keras kepala,dingin,serta memiliki ego dan gengsi yang sangat tinggi, sehingga membuat dia harus jauh dari beberapa orang yang sebenarnya penting dalam hidupnya karena kejadian beberapa tahun yang lalu.
Dulu sempat ada gadis yang bisa membawa perubahan dalam hidup dafin tapi sayangnya kehadiran gadis itu tidak lama, Karena ego dan gengsi dafin yang terlalu tinggi. membuat gadis itu pergi, dan sampai saat ini dafin masih merasakan kehilangan sosok gadis pembawa perubahan pada dirinya.
......................
beberapa jam kemudian..
Setelah meeting selesai Dafin dan Dion langsung bergegas menuju bandara udara, untuk menjemput adik Dafin.
"kak Dafin" teriak wanita cantik dari kejauhan sambil berlari meninggalkan kopernya menuju Dafin.
" Mita rindu kakak, kenapa kakak tidak pernah ke London untuk mengunjungiku" kata mita yang masih berada di dekapan Dafin.
" saya sedang sibuk Mita " kata dafin tanpa ekspresi sambil mengacak rambut Mita.
"masih sama seperti beberapa tahun lalu" sindir Mita sambil memanyunkan bibirnya.
setelah cukup lama berpelukan akhirnya mereka melepaskan pelukannya karena kedatangan Dion yang tiba-tiba saja merusak suasana.
" apakah kalian tidak ingin pulang sekarang" kata Dion memecahkan acara kangen-kangenan kakak dan adik itu.
" oh kak Dion, kau masih sama cerewetnya seperti dulu" kata mita sambil melepaskan pelukannya pada Dafin lalu beralih memeluk Dion.
" apa kakak tidak merindukanku?" tanya Mita.
" tentu saja aku merindukanmu adik kecilku" ucap Dion sambil melepaskan pelukannya.
" dasar adik kecil ayo pulang aku tau kau pasti sudah lapar" kata Dion sambil merangkul bahu Mita dan menuntunnya meninggalkan bandara untuk menuju parkiran mobil.
" kau selalu saja memperhatikanku tidak seperti kakakku yang itu" ucap Mita menyindir dafin tanpa melihat kearah dafin yang sedang kesusahan membawa beberapa koper milik adiknya itu.
......................
diparkiran
" lah dimana dafin?" tanya Dion pada mita sesampainya di samping mobil.
" lah bukannya kak dafin jalan sama kita ya kak?" tanya Mita balik.
tak lama kemudian datanglah dafin yang sepertinya sedang kelelahan membawa beberapa koper milik adiknya tanpa ada yang membantunya untuk membawanya sama sekali.
"astaga dafin kenapa kau tak bilang padaku, aku bisa membantumu" ucap Dion sambil membantu membawakan satu koper milik mita.
" sudah jangan...banyak... bicara cepat masukan kedalam bagasi" ucap dafin dengan nafas yang ngos-ngosan, sambil melonggarkan dasi yang serasa mencekiknya.
" sebenarnya apa yang kamu bawa ini Mita" ucap Dion sambil memasukan koper Mita bergantian.
" hanya beberapa baju ganti" ucap mita sambil cengengesan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
♥sorry ya masih banyak kurangannya, and makasih udah mau baca cerita aku lovlovv ♥
-kalo mau kasih masukan silahkan akan diterima dengan terbuka dan akan dipikirkan juga demi kenikmatan saat membaca kalian
...See you...
Keesokan paginya...
dirumah dafin
" apa tujuanmu kemari selain untuk mengunjungi saya?" tanya Dafin tiba-tiba saat Mita baru mendudukkan bokongnya di sofa ruang tamu.
" em..kakak tidak lupakan?, dua bulan lagi aku sama Rino mau married dan tujuan ku kesini selain itu aku juga mau prewedding disini, aku dengar photographer ternama itu ada tugas disini jadi aku putuskan untuk mendatanginya" jelas mita sambil tersenyum.
" kapan kau akan menemui photographer itu?" tanya Dafin yang duduk dikursi kebesarannya menyilangkan kedua kakinya sambil menyeruput minuman di tangannya.
" aku akan menemuinya hari ini apa kakak bisa mengantar ku??" tanya Mita.
" saya tidak bisa, biar supir yang mengantar mu "kata Dafin setelah selesai menyeruput minumannya.
" baiklah, tapi kakak harus janji kakak harus menemaniku untuk prewedding nanti " kata mita.
" hm.. baiklah" putus Dafin karena ia sedang tidak mood untuk berdebat dengan sang adik.
" bagaimana keadaan papa dan mama di sana?" tanya Dafin Mengganti topiknya.
" baik, tapi akan lebih baik lagi jika kakak kembali ke sana atau hanya sekedar berkunjung saja"
"saya pasti kembali tapi untuk saat ini saya tidak bisa"
" kenapa?" tanya mita penasaran.
" Apa kakak lagi ada masalah sama papa sama mama? sampai-sampai mau pulang kerumahnya sendiri aja susah" kata Mita dengan raut wajah khawatir.
" enggak kamu tenang saja setelah urusan disini selesai saya akan usahakan untuk pulang berkunjung papa mama"
" apa urusan kakak lebih penting dari pada pulang dan bertemu Dengan Orang tua kakak sendiri?" tanya Mita yang sedikit emosi.
" ya, bahkan urusan ini lebih penting dari segalanya termasuk hidup saya" ucap Dafin sambil menatap lurus kedepan.
" oke baiklah, semoga urusan kakak itu akan cepat selesai" ucap Mita sambil mengelus pundak Dafin dengan sedikit kesal.
" aku ke kamar mandi dulu" pamit Mita dan diangguki oleh Dafin.
...****************...
Dilain tempat...
" Leta buruan sarapan, makanannya udah siap nih"
" hari ini lo nggak lupakan,kita akan ada pemotretan di Bogor" kata seseorang wanita berambut pendek kepada seseorang wanita berambut panjang bernama Leta.
" iya Leta masih ingat sifa" kata Leta membalas ucapan wanita berambut pendek tadi yang bernama Sifa.
" Sifa pikir Leta udah tua apa harus diingetin terus" gerutu Leta sambil memanyunkan kan bibir mungilnya.
" ya bukannya gitu Leta, buat jaga-jaga aja kalo lo kelupaan, udah ih nggak usah di majuin gitu bibirnya, udah nih makan dulu" kata sifa sambil mengacak rambut Leta gemas.
"ih sifa mah rusak kan rambut Leta"
"enggak ah makannya nanti aja leta belom laper" tambah leta sambil memanyunkan bibirnya.
" iya iya udah, maafin Sifa ya" kata sifa sambil merapikan kembali rambut Leta.
kringgg...kringgg...
tiba- tiba ponsel Sifa berbunyi saat Sifa sedang asik merapikan kembali rambut Leta yang sedikit berantakan karena ulahnya.
" halo selamat pagi ada yang bisa saya bantu?" tanya Sifa setelah mengangkat telponnya sambil terus merapikan rambut Leta.
" iya dengan saya sendiri, ada keperluan apa ya?" tanya Sifa kepada orang diseberang sana.
" oh oke baiklah kita bertemu di Bogor setelah pemotretan selesai, saya akan mengabari anda nanti" kata sifa.
" Sama-sama, iya selamat pagi " kata sifa mengakhiri telepon tersebut.
" siapa fa??" Tanya Leta penasaran.
" biasa client mau minta ketemu lo, nanti setelah pemotretan kita meeting sama clientnya, oke " kata sifa.
"oke baiklah Sifa, oh iya kapan kita akan kembali ke London ? " tanya Leta.
" masih beberapa bulan lagi Leta, kenapa masih kebayang si dia terus? tanya Sifa gemas.
" emangnya lo nggak kangen sama tempat kelahiran lo, udah lah ta lupain aja dia, kita kan juga nggak tau dia masih hidup atau kagak" kata sifa.
" ya kangen lah masa iya Leta enggak kangen sama ni tempat, nah itu masalahnya Leta nggak bisa lupain dia setiap Leta mau ngelupain, ehh malah makin nempel dipikiran Leta sifa" kata Leta.
" percuma Leta kalo Lo berusaha ngelupain dia tapi Lo nya kagak ikhlas ya sama aja" kata Sifa sambil menyudahi merapikan rambut Leta.
" ya gimana dong Sifa, Leta juga bingung" ucap Leta dengan nada pasrah.
" udah biarin aja takdir tau jalan terbaik buat lo " kata sifa menyemangati leta sambil mengelus punggung Leta lembut dan diangguki oleh Leta
" Yaudah yuk berangkat nanti telat lagi pemotretannya, masa Photographer kagak tepat waktu" kata sifa merubah topiknya dan disetujui oleh Leta.
setelah beberapa jam didalam perjalanan akhirnya Leta dan Sifa sampai juga di tempat pemotretannya..
" hay kak" sapa client wanita Leta yang bernama Lusi
" hay baru nyampek?" tanya Leta sambil cipika-cipiki dengan Lusi
" iya nih kak" jawab Lusi sambil membalas cipika-cipiki dari Leta.
"sorry ya kak tadi waktu kesini agak macet jalannya" jelas Lusi kepada Leta dan Sifa karena merasa tak enak hati.
" iya santai aja kali, kita juga baru dateng juga" jawab Leta sambil mengelus pundak Lusi.
" iya tuh bener yang di bilang Leta, kita-kita juga baru pada dateng nggak usah sungkan" ucap Sifa membenarkan perkataan dari Leta.
" beneran nih kak, nggak enak tau" ucap Lusi tak enak hati.
" iya udah sana siap-siap ganti baju" pinta Leta dan diikuti oleh kedua calon pengantin itu.
beberapa menit setelah kepergian calon pengantin itu, Leta pun juga ikut siap-siap menata tempat yang akan dibuat photo prewedding kedua mempelai.
" oke satu.. dua.. tiga..".
Cekrek
" tinggal satu baju lagikan?" tanya Leta dan diangguki oleh periasnya.
satu jam pemotretan akhirnya pun selesai dengan hasil yang sangat memuaskan hati para client Leta.
" wah bagus banget kak" ucap Lusi pengantin wanitanya kepada Leta.
" bagus ya Bby?" tanya lusi Leta kepada pasangannya yang bernama marko.
" iya, nggak salah pilihkan kita" jawab Marko
" ini mah yang bagus viewnya
" ucap Leta merendah.
"bisa aja kakak merendahnya" jawab Lusi tak mau kalah.
" oke baiklah cukup jangan bertengkar lagi, kalian sama-sama bagus" lerai Sifa karena kupingnya sudah panas mendengar perdebatan kecil antara Lusi Dan juga Leta.
" oke aku setuju" jawab Leta dan Lusi dengan bersamaan.
dan seketika tawa mereka yang ada di sana pun pecah.
memang tak bisa diragukan lagi keahlian mereka berdua itu sangat-sangat luar biasa.
setelah perdebatan kecil mereka selesai pun Leta mengajak Sifa untuk pergi meninggalkan tempat photo tadi.
" kita keluar dulu ya lus, mar" pamit Sifa kepada kedua clientnya
" kalian kalo masih mau lihat-lihat foto kalian juga nggak papa" tambah Sifa.
" eh kita juga mau pulang kok kak, lagiankan kita bisa liat fotonya lagi kalo udah jadi" jawab Lusi dengan penuh pengertian.
" oh gitu oke deh, hati-hati dijalan yah" ucap leta dan diangguki oleh mereka berdua.
" iya kak, kita duluan ya" ucap Lusi dan diangguki oleh leta dan Sifa.
setelah acara pamitan selesai leta dan Sifa pun langsung pergi meninggalkan tempat pemotretan tadi.
" Leta lapar sifa" kata Leta manja sambil bergelayut manja di lengan sifa
" iya kita makan di warung itu aja ya" kata sifa sambil menunjuk warung yang berada diujung jalan dan disetujui oleh Leta.
"kita jadi meeting dimana sifa?" tanya Leta setelah sampai di warung, sambil menunggu pesanan yang mereka pesan tadi.
" disini emang mau dimana lagi " kata sifa sambil memainkan ponselnya.
" emang kamu udah ngabarin calon client kita?" tanya Leta
" udahlah lagian clientnya juga udah mau nyampek " kata sifa tanpa melihat leta
" oke lah " jawab Leta dan diangguki oleh sifa
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...See you...
beberapa menit kemudian..
"Halo kak Sifa ya??" tanya wanita cantik yang baru saja sampai dimeja mereka.
" iya, Mita?" tanya Sifa balik.
" iya kak aku mita, yang tadi pagi telpon kakak, sorry ya udah buat kakak nunggu lama, tadi macet banget dijalan " kata mita tidak enak hati.
" oh santai aja kali, kita juga baru selesai pemotretan, mau makan apa ? " tanya Sifa.
lalu mita pun juga ikut memesan makan siang seperti halnya dengan Leta dan juga Sifa.
makan siang pun berjalan dengan khidmat tidak ada pembicaraan sama sekali yang mengiringi makan siang mereka.
setelah selesai makan siang, mereka pun melanjutkan meeting yang sempat tertunda tadi.
" oh iya lupa, kenalin ini Leta temen gue sekaligus boss gue " kata Sifa memperkenalkan Leta.
" apaan sih Sifa..." kata Leta malu.
" hai senang bertemu denganmu" kata Leta menyembunyikan rasa malunya.
" wah aku kira kakak ini adiknya kak sifa, eh taunya malah bosnya kak Sifa, mukanya baby face banget cantik deh" kata mita mengagumi wajah Leta.
"bisa aja kamu mita" balas Leta, sedangkan Sifa hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, karena kelakuan temannya yang tak mau menerima kalo dirinya memang cantik, imut lagi diusia yang sekarang wajahnya masih kayak anak SMA.
" oke jadi siapa yang mau prewedding ta?" tanya Leta mengalihkan pembicaraan.
"oh iya lupa yang mau prewedding aku kak sama calonku, jadi kira-kira jadwal kakak masih ada yang kosong nggak?" tanya Mita.
"dua minggu lagi jadwal kita kosong, kita bisa atur jadwal prewedding lo, kalo lo mau" kata sifa sambil mengecek lagi catatannya yang ada di ponsel sifa.
" aku bisa kak, malah lebih cepat lebih baik " kata mita sambil senyum-senyum sendiri.
" udah enggak tahan nih ceritanya" canda Leta membuat mita malu.
" oke baiklah, kamu mau prewedding nya dimana ta??" tanya Leta.
" aku maunya dipuncak aja deh kak pemandangannya bagus, udaranya juga segeran" kata mita antusias.
" sip lo pinter banget milih tempatnya, sekalian kita refreshing ya nggak ta??" kata Sifa setelah selesai mencatat di ponselnya
" iyain aja deh biar cepet, yaudah pulang yuk takut kemalaman lagian besok kita ada pemotretan lagi kan, aku duluan ya mita sampai jumpa dua minggu lagi " kata Leta tak enak hati mengakhiri obrolan mereka.
" oh iya kak, hati-hati dijalan" ucap Mita.
" sorry ya sekali lagi nggak bisa lama" ucap leta.
" iya nggak papa lain waktukan masih ada " balas Mita sambil tersenyum.
...----------------...
Dikantornya dafin
" Dua minggu lagi kita akan ada meeting dipuncak pak sama client yang dari Jepang" kata Dion.
" oke " jawab Dafin.
"ada yang bisa saya bantu lagi pak?" tanya Dion.
" siapkan mobil saya, setelah ini saya akan pulang" kata Dafin.
" baik pak saya permisi" ucap Dion.
...----------------...
di rumah Dafin...
sampai di rumahnya Dafin langsung menuju kamarnya untuk mandi, melepaskan segala penatnya hari ini.
setelah beberapa menit Dafin pun keluar kamar dengan pakaian santainya, ia berjalan ke dapur untuk membuat kopi sendiri.
kringgkringgg...
suara deringan berasal dari ponsel milik Dafin menunjukkan nama yang tertera didalamnya "Mita", ya itu telpon dari mita adik dafin.
" ya ada apa?" kata Dafin.
" kakak dua minggu lagi prewedding ku akan dilaksanakan di puncak, aku harap kakak tidak melupakan janji kakak untuk menemaniku, dan satu lagi hari ini sampai dua Minggu kedepan aku akan menginap di hotel jadi kakak tidak perlu menungguku untuk pulang" kata mita.
" baiklah" kata Dafin sambil memutus sambungan telepon sepihak.
setelah memutuskan sambungan teleponnya Dafin pun berjalan menuju ruang rahasia yang berada di lantai paling atas rumah Dafin, ruangan yang setiap pulang kerja ia kunjungi hanya untuk duduk termenung di kursi satu-satunya diruangan itu sambil menatap sendu ke arah depan hingga beberapa jam. ruangan yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri tidak ada yang mengetahui ruangan itu termasuk para pekerja dirumahnya karena memang Dafin melarang siapapun untuk memasuki ruangan itu atau bahkan menginjakkan kaki dilantai atas.
" hufttt.. Ta " kata Dafin setelah sampai diruang rahasia sambil menghembuskan nafas panjangnya.
ribuan foto seorang gadis cantik memenuhi setiap sudut ruangan itu, membuat hati dafin kembali berdetak lebih kencang.
...----------------...
...See you...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!