NovelToon NovelToon

Tambatan Hati

TH-1

...TAMBATAN HATI...

...(Raden Aji Senja) ...

...

...

Hello guys, ini novel pertama aku sih asli nya, cuma dulu gagal lanjut dan ini aku ulang, kalian ada yang pernah baca judul RAHASIA SENJA? Nah ini perbaikan dari novel Rahasia Senja yang berganti judul menjadi Tambatan Hati (Raden Aji Senja).

Genre Fantasi Romace, gak usah banyak cing-cong yuk di lanjut baca...

TH-1

^^^Mansion Wijaya Kusuma, dini hari pukul 03.30 WIB. ^^^

Dini hari yang sejuk biasanya dilalui dengan ketenangan alam mimpi yang berselimut udara dingin yang menghangat di balik selimut tebal tapi tidak berlaku di dalam Mansion megah yang letaknya di tengah hutan jati ini.

"AAAARRRRGGGGHHHH!!!" erangan dahsyat terus menggaung setiap fajar mulai menyingsing.

Dua makhluk cantik dan tampan rupawan tapi sudah berumur setengah abad lebih tengah berdiri melihat sang buah hati yang beranjak dewasa.

20 Tahun umurnya jika dilihat sebagai manusia, tapi hampir 200tahun jika di lihat dari kalangan bangsa sedarahnya.

"Bagaimana ini? Kenapa setiap kali berubah harus merasakan kesakitan?" tanya Aurora yang tak tega melihat putra semata wayangnya mengerang kesakitan dan mirisnya mereka sebagai orang tua tidak dapat berbuat apa-apa.

"Tenang lah, sakitnya tidak akan membunuh putra kita! Lihat, rambutnya mulai menghitam dan memendek, itu tandanya, ia sudah hampir selesai dengan sakitnya," tegas Wijaya, laki-laki gagah nan rupawan dengan jambang tipis berusaha menenangkan sang istri yang memasang raut sedih.

Bagaimana tidak sedih?

Putra satu-satunya tengah melawan rasa sakit dan dia sebagai ibu tidak dapat melakukan apa-apa, bahkan untuk menyentuhnya saja Aurora tidak berani, begitu lembut hati ibu satu anak ini.

"Haahhh... Haaahhh..." napas tersengal-sengal dari pemuda berambut hitam legam, mata tajam dengan alis tegasnya.

Melihat perubahan yang sudah berangsur sempurna, Aurora segera berlari memeluk tubuh kekar pemuda tampan yang tak lain adalah putra semata wayangnya.

"Aji, sayang, kau sudah baik-baik saja nak?" di belainya kepala sang putra dengan kasih sayang.

"Sudah Bunda, sudah lebih baik," suara maskulin terdengar dari bibir merah segar pemuda tampan yang baru saja berubah wujud.

Raden Aji Senja, itu lah namanya, bangsa Naga yang tersisa hidup diantara manusia, sering berubah wujud menjadi manusia karena kutukan yang di berikan oleh penyihir yang pernah di tolak cintanya.

Maka dari itu ia spesial dengan rasa sakitnya, ia akan seperti manusia pada umumnya di siang hari dan akan berubah menjadi seperti klannya jika malam hari.

Visual Raden Aji Senja.

Seperti hari-hari biasa Aji akan berangkat ke Universitas yang kebetulan letaknya tak jauh dari hutan tempat ia tinggal.

Menjadi mahasiswa di Universitas dengan gelar atlet pegulat terhebat, lancar kelas pagi ini hingga Aji memasuki gedung berlatih.

Seperti biasa ia akan menghandel kegiatan latihan seni tarung di sana, bersama dengan beberapa rekannya.

Pemanasan baru saja selesai, DUBRAK!!

Seorang gadis tak sengaja masuk terlambat dan kakinya tersandung pintu masuk.

Jatuh tersungkur di samping Aji, pemuda bertampang tampan tapi aura dingin menyelimuti sekitarnya itu hanya melirik sekilas.

Namun saat ia lihat wajah gadis itu ia segera memapahnya, "Hati-hati lain kali! Jangan sampai kau cidera padahal pertandingan sebentar lagi!"

Mengerucut bibir gadis cantik yang baru saja di tolong oleh Aji, "Cepat ganti dan pemanasan, sudah terlambat, lelet!" imbuh Aji tanpa menatap sedikitpun.

Bergumam dengan bibir yang dibuat-buat gadis itu berjalan menuju ruang ganti, karena pendengaran Aji begitu peka...

"Marlin!" mendengar namanya di panggil, gadis yang baru saja terlambat yang bernama Marlin Az Zahra Wijaya sontak berhenti ditempatnya.

"Mampus gue! Tu orang telinganya tajem banget sih!" batin Marlin dengan memejamkan matanya.

Menghela napas gadis itu mempersiapkan mental juga merutuki kebodohannya, "Bilang apa barusan?!"

Terkejut karena Aji sudah berdiri tepat dibelakangnya, sedikit menoleh Marlin sudah dapat melihat dada bidang yang terbalut seragam hitam.

"Maaf Kak," lirihnya, setelah itu Aji pergi meninggalkannya, kembali bernapas lega, tak mau lagi ia mengulang nyinyiran-nyinyiran yang baru saja hampir mengundang mautnya...

Visual Marlin Az Zahra Wijaya

Sorang Mahasiswi dengan bantuan beasiswa dan juga prestasi atlet, berumur 19tahun yang mana ia menjadi atlet kebanggaan di Universitas nya.

Ceria, cerewet, moodyan (mood gampang berubah), galak, suka penasaran, keras kepala.

Ditinggal kedua orang tuanya ke luar negeri, tinggal di rumah sendirian.

Jangan lupa like dan dukungannya, terimakasih 🥰🥰🥰

TH-2

"Bak-buk-bak-buk... "

Suara samsak yang ditendang dan dipukul oleh Marlin memenuhi ruangan, ya... didalam ruangan berlatih itu tinggal ada dua orang yang sedang berlatih tarung untuk mengikuti kejuaraan yang di ada kan setiap tahun sekali di kampus.

Gadis pegulat itu masih mengerahkan tenaganya sementara hari mulai mendekati senja, lihat saja semburat oranye yang kian mempercantik langit di ufuk barat sana.

"Hosh-hosh-hosh... " napas tersengal-sengal terdengar dari gadis yang kini bercucuran keringat.

"Sudah Marlin! Cukup, sudah hampir senja ini, nanti mau sampai rumah jam berapa kamu?!" angkat suara Aji menghentikan gerakan Marlin, atlet kesayangannya itu tidak boleh kelelahan apa lagi cidera, tapi begitulah perangai nya Aji, ia terlampau dingin dalam mengutarakan kepeduliannya.

"Hah-hah-hah... entahlah, kurasa tehnik ku masih saja kurang kak," Marlin menjawab dengan napas yang terengah-engah.

"Sudah-sudah besok lagi saja, aku juga sebentar lagi akan ada acara di keluargaku, ayo kita pulang!" kata Aji yang mengajak Marlin untuk pulang, gadis itu hanya mengangguk mengiyakan ajakan seniornya.

Mereka pun berjalan bersama keluar dari kampus, karena rumah mereka tidak searah maka mereka berdua harus berpisah tepat di pertigaan depan kampus, rumah Aji kearah barat sedangkan rumah Marlin ke arah timur.

"Aku duluan ya Marlin? Hati-hati dijalan! Langsung pulang! Sudah mau gelap ini," kata Aji sambil menepuk-nepuk pelan kepala Marlin.

Posesif... begitulah Aji kepada atlet kesayangannya itu, walau begitu Marlin tak berani untuk mencetuskan kata itu keluar dari mulutnya, ia tau keposesifan Aji demi kebaikannya.

"Iya kak, daaahhh," melambaikan tangan nya, kemudian Marlin berjalan ke arah yang berlawanan dengan arah Aji. Marlin pulang berjalan kaki melewati hutan jati, setelah memasuki kawasan hutan jati langkah Marlin terhenti karena ia mendengar sesuatu seperti air terjun.

"Loh?? Kok kaya ada suara air terjun ya? Masa iya ditengah hutan ada air terjun? Ah sudahlah mungkin aku yang halu karena terlalu lelah," Marlin bermonolog dan hendak melanjutkan perjalanan nya untuk pulang,,

"Tapi kok aku penasaran ya," berhenti sejenak gadis cantik itu bergumam dalam hati, tanpa di paksa kaki-kaki Jenjang Marlin berjalan mendekati sumber suara, dan benar saja ada air terjun ditengah-tengah hutan jati itu.

"Loh beneran ada air terjun?? " ternganga seolah terpesona Marlin dengan keindahan alam semesta yang tersembunyi di balik lebatnya hutan jati.

"Tapiiiii.... seperti nya tadi tidak hujan, jadi benar-benar penasaran aku, coba lihat dulu deh, toh matahari masih ada sedikit sinar," setelah bertanya-tanya sendiri Marlin pun berjalan kearah air terjun.

"Waaaaw.... sungguh pemandangan yang indah, baru kali ini aku melihat air terjun ditengah-tengah hutan ini, padahal setiap hari aku melintasi jalanan hutan ini," sekali lagi Marlin berdecak kagum akan keindahan pemandangan didepan mata nya itu, tanpa aba-aba kaki Marlin berjalan ke arah air terjun saat kaki nya melewati dua pohon besar yang berjejer bak pintu masuk tiba-tiba angin berhembus

WUUUUSSSSSS!!

Marlin kaget dan langsung memejamkan mata nya rapat-rapat,, saat hendak membuka mata nya Marlin pun merasakan hawa dingin yang mulai menyelimuti tubuh nya, muncul sedikit rasa takut dalam benak nya karena ia teringat bahwa hari mulai gelap.

"Bodoh sekali aku, kenapa aku malah masuk hutan, padahal sudah jelas-jelas kak Aji menyuruhku untuk langsung pulang, agrrhhh.... bagaimana ini?? kalau mata ku terus saja terpejam, bagaimana aku bisa melihat jalan pulang?!? ah semoga tidak ada apa-apa saat aku membuka mata," batin Marlin yang kebingungan dengan keadaan nya saat ini, ia menyesal karena rasa penasaran nya telah membuatnya terjebak di situasi yang sedikit menakutkan baginya.

Perlahan Marlin memberanikan diri untuk membuka mata nya yg terpejam, saat  membuka mata dia dikejutkan oleh makhluk bersosok hitam dan saat akan berteriak mulut nya dibungkam oleh sosok itu,,

"Ssssstttt jangan berisik!!!" suara serak khas suara laki-laki terdengar dari mulut makhluk bersosok hitam yang berada didepan Marlin, gadis itu hanya mengangguk perlahan tanda setuju untuk tidak berteriak, makhluk itu melepaskan Marlin, seketika Marlin terduduk lemas di depan makhluk itu, lututnya seakan tak bertenaga untuk berdiri akibat dari gemetar n ketakutan

"ka... ka... kau makhluk apa? kenapa tidak terlihat? kenapa hanya bayangan hitam yang terlihat?" Marlin memberanikan diri untuk bertanya walaupun tergagap-gagap, mendengar pertanyaan dari gadis mungil dihadapannya sosok hitam itu berjongkok didepan Marlin.

"Tidak kah kau pikir ini sudah hampir menjelang malam, nona??" kata nya dihadapan Marlin, gadis itu pun mendongakkan kepala dan melihat sekelilingnya, dan benar saja pepohonan disekitar nya hanya terlihat hitam-hitam bak bayangan, air terjun yang tadi ia kagumi hanya tinggal terdengar suara nya saja.

"Ah iya aku terlalu mengagumi air terjun di sana, maka nya aku sampai lupa waktu, maaf aku harus pulang" Marlin berkata sambil berdiri dan beranjak pergi dari tempat itu, tetapi sosok hitam itu dengan sigap menahan lengannya.

"Sudah memasuki kawasan ku, mau pergi begitu saja?" kata sosok hitam itu yang perlahan berjalan mendekati Marlin, "Apa yang kau lakukan disini nona?" tanya sosok hitam itu.

Bernada curiga, "Kau mencari sesuatu?" katanya tepat di samping telinga Marlin, bulu kuduk Marlin berdiri, nafas nya naik turun tidak beraturan karena sosok itu berdiri tepat dibelakang nya dan dagunya diletakkan di pundak Marlin.

"Heiii nona, kenapa kau terdiam, taukah kau bahwa aroma tubuh mu begitu menggoda, bagaimana jika bertemu makhluk yang nakal? Hem?? Sampai kapan kau akan tetap diam?" tanya sosok hitam itu lagi.

Degh-Degh...

Degh-Degh...

Debaran demi debaran dapat terdengar, andai saja ini debaran cinta pasti akan bahagia dibuatnya, tapi sungguh Marlin rasa ini debaran rasa takut, bahkan lutut nya terasa bergetar.

"Bahkan suara detak jantung mu sangat indah nona," sambung sosok hitam itu, tangan Marlin yg satu nya pun memegangi dada nya supaya detak jantung nya  tidak terdengar oleh sosok hitam itu.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk mengganggu mu, aku tidak tau jika ini wilayah mu, ijin kan aku untuk pergi kumohon, aku harus pulang," jawab Marlin pelan tapi masih terdengar.

"Lalu apa yang membawa mu kemari?"

"a-a-a-akuuu" bingung gadis itu hendak menjawab apa, masa iya dia harus jawab karena dia penasaran, sangat tidak etis bukan?

"Benarkah kau sedang mencari sesuatu?" penuh nada curiga, sosok hitam itu melesat dan berpindah tempat tepat di depan Marlin, gadis itu terkejut bukan main, ingin rasanya melangkah mundur tetapi lagi-lagi dengan sigap sosok hitam itu menarik tubuh Marlin kedalam dekapannya, disitu Marlin merasakan ada sedikit aroma yg tidak asing, aura laki-laki yang tidak asing.

Otak genius gadis itu mulai memikirkan satu orang yang selalu berinteraksi dengan dirinya, tapi apakah mungkin?

Tapi...

Aroma ini?

Suara ini?

Bukankah hanya dia yang memiliki?

Tapi wujud ini?...

Pergolakan batin terjadi hingga ia melupakan rasa takut yang membuat lututnya lemas dan bergetar, tapi para reader jangan lupa untuk like dan komentar ya🥰

Jangan lupa berikan dukungannya 😘😘😘 terimakasih...

TH-3

Aroma ini?

Suara ini?

Bukankah hanya dia yang memiliki?

Tapi wujud ini?

Pertanyaan dengan otak yang mulai dia tenangkan mulai bermunculan dengan meminta jawaban yang sama, tapi lagi-lagi tipuan mata menyadarkan.

"Setiap hari aku berjalan melintasi hutan ini, dan tadi aku mendengar suara air terjun, kemudian aku sampai disini," jawab Marlin  yang masih berada dalam dekapan sosok hitam itu.

"Sekali lagi aku minta maaf karena sudah memasuki wilayah mu tanpa izin, dan aku mohon, izin kan aku pulang, aku harus pulang," sambung Marlin sambil menunduk.

"Baik lah ku izin kan kau untuk pulang, tetapi dengan satu syarat,t" kata makhluk bersosok hitam itu.

"S...syarat?? Syarat apa? " tanya Marlin yang mulai berani untuk bernegosiasi.

"Besok diwaktu yang sama dan tempat yang sama kau harus datang lagi kesini," jawab sosok hitam itu.

"Untuk apa? Wahai tuan bersosok hitam!! aku masih muda dan aku sebentar lagi akan mengikuti kejuaraan, anda tidak mungkin akan mempersulit ku kan, dan aku juga..." mulai terdengar nada amarah di balik kata-kata Marlin.

"Sudahlah! Kalau kau ingin selamat, besok datang lah kemari!" kata makhluk itu kemudian dia langsung melepaskan Marlin.

"Sudah pulang lah sekarang, sebelum aku berubah pikiran!" sambung nya lagi, Marlin yang merasa telah terbebas pun perlahan berjalan keluar dari hutan dan saat sampai dijalan  tepi hutan dia langsung berlari sampai ke rumah.

Sesampai nya di rumah Marlin langsung menyiapkan menu makan malam nya sendiri, selesai makan malam Marlin langsung istirahat di kamarnya.

Di taman yang sangat indah dan bunga-bunga bermekaran menyebarkan bau wangi yang membuat suasana sangat tenang, Marlin duduk diantar para bunga-bunga berwarna-warni itu, tiba-tiba dari belakang Marlin muncul laki-laki tampan yang mengenakan jas berwarna putih sama seperti gaun yang dipakai oleh Marlin, laki-laki itu mendekati Marlin dan memasangkan mahkota yang dirangkai dari bunga ke atas rambut Marlin yang terurai, karena merasa ada yang menyentuh nya Marlin pun menoleh ke belakang, saat bertatapan dengan laki-laki itu Marlin terkejut.

"Kak A.. " kata-kata Marlin terhenti.

"Ssssttt... kamu cantik, sungguh cantik," kata laki-laki itu sambil menutup bibir Marlin menggunakan jari telunjuk nya dan tersenyum pada Marlin.

"Cantik, mau kah kau berdansa dengan ku?" kata laki-laki itu sambil mengulurkan tangan nya pada Marlin, bagai terhipnotis Marlin pun menyambut tangan laki-laki tampan di hadapan nya.

"Kak Aji?? Ini benar kak Aji kan?  tapi kenapa dia menahan ku untuk mengucapkan nama nya tadi,, dan kenapa aku menuruti nya, seperti aku tidak bisa mengontrol diri ku sendiri, tapi tak apa lah berdansa bersamanya, biasanya kita hanya bertarung," batin Marlin saat  berdansa, Mereka pun saling pandang memandang,, dan tanpa sengaja Marlin terpeleset dan....

DUBRAK!!!

Marlin terjatuh dari ranjang tidur nya.

"ASTAGA!!! ternyata hanya mimpi,, hah... ya kali kak Aji mau sama aku, dahlah balik tidur lagi masih jam dua ini," Marlin pun melanjutkan tidur nya.

 

🍁🍁🍁🍁🍁

 

Pagi hari di kampus,

"Suara di mimpi ku semalam itu... seperti nya tidak asing, seperti aku pernah mendengar nya,, dan wajah nya mirip sekali dengan kak Aji tapi kenapa saat aku akan mengucapkan nama nya, dia melarang ku, ah cuma mimpi ini," Marlin bergumam sendiri sambil berjalan memasuki gerbang kampus.

 

"Hey!!! pagi-pagi udah melamun aja say, hayoooo... mikirin kak Aji yaaa??? Kalau hutang kan nggak mungkin, secara lo itu anak nya perhitungan hahaha..." Sari tiba-tiba datang dan mengejutkan Marlin, sahabat Marlin ini begitu peduli dengan keadaan mental Marlin.

"ASTAGA!!! kaget gue, ngomong apa sih lo? " jawab Marlin sambil mengelus dada nya karena kaget akan kedatangan sahabat nya itu.

"Nah kan,, sampai kaget gitu lo,, serius ni lo lagi mikirin kak Aji?" Sari kembali menggoda Marlin.

"Hah?? Kak Aji??" Marlin sedikit bingung dengan maksud dari pertanyaan Sari.

"Iya in aja deh biar dia seneng," memutar bola mata malas Marlin bergumam didalam hati.

"Iya ini aku mikir in kak Aji, nanti kan aku mau ketemu sama kak Aji," jawab Marlin asal-asalan dan Sari yang melongo mendengar jawaban Marlin pun tidak sadar kalau diri nya ditinggalkan oleh Marlin.

"Oii Marlin! Kok aku ditinggal sih?" Sari berteriak saat sudah sadar kalau diri nya ditinggal kabur Marlin, gadis itu segera berlari menyusul sahabatnya dan...

BRUK!!!...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!