NovelToon NovelToon

My Daddy Is Suamiku

BAB 1

“daddy…. Aku telat huaaaa” teriakan Alexa membuat Damian yang tadinya sarapan sangat damai langsung menutup telinganya pake tangan, putrinya ini membuat ruangan itu dipenuhi suaranya yang lemengking

“Alexa.. suara mu sayang” ucap Damian menanggapi perkataan putrinya tadi, ia sungguh tidak tau sifat Alexa ini menurun dari mana

“daddy sangat jahat tidak membangunkanku… hemm” ucap Alexa sambil menyambar susu yang sudah dibuatkan diatas meja, ia tidak lagi duduk hanya minum sambil berdiri dan pergi begitu saja

“daddy antarkan Alexa…!!” teriak Damian yang juga ikut berlari mengimbangi putrinya, ia juga tidak ingin membuat putrinya terlambat kekampus, kasian dan Dami tidak suka bolos juga

Diperjalanan, Damian memberi nasihat kepada putrinya, ia bahkan sudah berkali-kali menasihati Alexa tapi tetap saja putrinya itu tidak pernah mendengarkannya

“sudah daddy katakana Ale, jangan begadang hanya menonton drama tidak penting itu. Cukup belajar dan langsung tidur” oceh Damian sambil menatap jalanan yang lumayan macet

“maafkan Ale dad, tapi semalam hanya menonton dua episode aja dan masa telat sekarang, kan dady yang tidak membangunkan Ale” cebik gadis itu sambil memayunkan bibirnya, ia kesal karna daddynya membiarkan dirinya tidur sampai jam 7.30

“salah siapa tidak pernah mendengar nasihat, mulai sekarang tidak ada yang Namanya begadang, dady akan memantau jam tidurmu!!’ ucap Damian tegas dan tidak terbantah lagi, sudah tidak rahasia lagi sifat Damian memanng begitu, tidak suka dibantah dan perintahnya adalah mutlak

“baiklah dad” cicit Ale dan menatap jalanan, ia sengaja tidak menatap daddynya karna takut akan kena semprot lagi oleh Damian, pria itu suka sekali banyak bicara didepan Ale

Skip

Alexa berjalan menelusuri trotoar kampusnya, ia dengan santai berjalan melewati beberapa mahasiwa lainnya yang tengah duduk, ada pula yang tertarik melihat dirinya berjalan sambil membicarakannya

“kurang pembahasan kali ya” ucap Alexa saat beberapa mahasiswi yang memperhatikannya dengan tajam dan menatap dirinya tak suka

“kenap liat-liat, sirik sama gua!” ucap Alexa ketus kepada segerombolan mahasiswi itu

“dihh Najis banget sirik sama gadis kaya lu” ucap wanita yang sedari tadi menatap Alexa dengan tajam, dan terlihat dia adalah ketua geng mereka

“dihhh.. dasar ulat gatal” ucap Alexa meninggalkan mereka, ia berjalan hingga sampai kedepan kelas

Sebenarnya dirinya belum terlalu telat, namun memikirkan ia harus Bersiap dan lama diperjalanan Alexa memperhitungkan akan telat, namun nyatanya belum ia masih bisa bernafas lega

“untung aja gak telat, ahh sial banget hari ini” ucap Alexa sambil mnegeluarkan buku miliknya

Alexa adalah gadis yang pintar dan juga baik, namun ia sedikit cuek dan tidak peduli dengan orang yang sok sibuk membahas dirinya, sejak kecil ia selalu sendirian bisa dibilang tidak punya teman dekat hanya sekedar teman kelas

Lain halnya dengan Damian, pria itu sibuk dengan berkas-berkas yang bertumpukan dimeja ruangannya, ia sedikit pusing melihat laporan perusahaannya yang begitu banyak, wajar sih ini akhir bulan tapi ia sedikit pusing melihatnya

“El.. carikan aku wanita yang bisa memuaskanku sore ini, aku pusing dan butuh pelampiasan” ucap Damian ditelfonnya, ia menghubungi sekretarisnya untuk membawakan wanita yang bisa memuaskannya hari ini

“baik tuan”jawab El dan segera melakukan tugasnya, ia langsung mengubungi salah satu pemilik Club untuk membawakan wanita sesuai pilihan Damian

Tidak berselang lama, seorang wanita datang Bersama El masuk kedalam ruangan Damian, ia menatap wanita itu dengan senyuman tipis dan menyuruh El untuk keluar, kini tinggallah wanita itu dengan Damian didalam

“kmari duduk” ucap Damian dengan datar, seperti biasa wajahnya akn datar dan dingin tidak ada bedanya

“baik tuan” jawab wanita itu dan langsung duduk dipangkuan Damian, pria itu menatap wanita didepannya dan tangannya mere*mas squishi wanita itu, langsung saja wanita itu mengeram kenikmatan

“puaskan aku sekarang!!” ucap Damian dan menurunkan wanita itu, dan ia segera membuka resleting celananya dan membiarkan wanita itu bermain dengan Ular miliknya

“aaaaahhhssss” Damian mengeram saat tangan wanita itu memainkan ular miliknya dan beregark dengan lembut, Damian bisa merasakan jepitan tangan wanita itu kepada ularnya

“aaargggghhh!!’ suara Damian lagi-lagi terdengar, wanita itu tak kenal Lelah langsung memaskkan ular Damian kedalam mulutnya dan bergerak maju mundur penuh irama

“aaarrrhkkk…empphhhh” Damian terlalu merasakan sensasi panas itu dan mencengkram rambut wanita itu dengan kencang, tangan Damian menekan kepala wanita itu dengan keras sampai wanita itu dapat merasakan kerasnya ular Damian yang masuk kedalam mulutnya

Damian memaju mundurkan tangannya yang menekan kepala wanita itu, ia merasa ularnya akan mencapai puncak dan menyuruh wanita itu mempercepat gerakannya

“aaargghh… emmpphhh… percepat wanita!!’ teriak Damian dan ahhkk.. ular miliknya menyemprotkan lahar panas membasahi wajah wanita itu, Damian merasa puas dengan permainan itu dan duduk lemas dikursinya

Sedangkan wanita itu membersihkan wajahnya yang kena lahar panas ular Damian dengan tissue basah miliknya, ia segara memperbaiki bajunya dan riasannya

“”pulanglah.. nanti ku transfer uangmu” ucap Damian, ia tidak peduli wanita itu marah atau kesal, yang ia tau ia muak melihat wanita didepannya ini

“ta-tapi tuan-“ ucapan wanita itu terhenti kala Damian menatapnya dengan tajam, tak ingin memperpanjang urusan, dengan wajah yang menahan marah wanita itu keluar dari ruangan Damian

Satu hal yang perlu orang tau, Damian memang suka bermain wanita diluar sana namun ia tidak pernah menyentuh wanita itu dengan langsung bermain ranjang, ia hanya butuh dipuaskan tanpa harus bermain diranjang

“dasar Ja*lang apa dia menunggu aku menjamah tubuhnya, selera saja aku tidak” monolog Damian dan menatap arloji ditangannya, sudah pukul 4 sore hari

Itu artinya putrinya sudah pulang dari kampusnya, Damian juga ingin pulang kerumah namun pekerjaannya menahan dirinya dan Kembali melanjutkan pekerjaannya

Sedangkan dirumah Damian, Alexa sedang sibuk memasak makan malam dirinya dan daddynya nanti, Ia menunggu kedatangan Damian dari kantor entah mengapa Lexa sangat merasa senang hari ini, padahal dikampusnya tidak ada yang terjadi hal yang baik

“aku harus siap-siap bentar lagi dady pasti pulang” ucap Alexa dan berlari keatas, ia harus segera membersikan tubuhnya dan berdandan secantik mungkin

Tidak lama menunggu kedatangan Damian, pria itu melangkah menaiki tangga dan ingin membersihkan diri lebih dulu, ia tau kalau putrinya pasti sudah ada disana dan mungkin masih dikamarnya, Damian masuk kedalam kamar

Betapa terkejutnya ia melihat Alexa yang duduk diranjang dengan pose yang bgeitu menggoda, baju tidur yang ia pakai hanya sebatas paha dan tubuh Alexa begitu terekspos sempurna didepan Damian

Pria itu mengeram pelan dan mendekati putrinya, betapa ia heran saat melihat wajah Alexa yang sangat cantik sambil tidur, ya gadis itu tertidur menunggu Damian pulang dari kantor

“dia begitu cantik, bagaimana mungkin aku bisa memilikinya” gumam Damian dan melangkah kekamar mandi, lebih baik membersihkan diri lebih dulu dari pada melihat putrinya yang begitu menggoda

“ughhh… jam berapa sekarang?, apa daddy sudah pulang atau belum?’ucap Alexa bangun dari tidurnya dan melihat sekeliling, ia melihat jam diatas meja menunjukkan pukul 18.30 itu artinya ia tidur hampir 1 jam lebih

“daddy kayanya udah pulang deh, inikan tas daddy” ucap Alexa dan melihat pintu kamar terbuka sedikit, itu artinya daddynya sudah berada dirumah, tapi kemana Alexa tidak tau

“kamu udah bangun Ale?, sini makan dulu sama daddy” ucap Damian datang membawa nampan berisi makanan dari bawah, ia sengaja membawa keatas karna melihat Alexa masih tidur dan inisiatif membawa makan malam keatas

“daddy udah pulang?, maaf ya Ale tadi ketiduran nunggu daddy datang” ucap Alexa dan mengikuti Langkah daddynya, mereka duduk disofa kamar dnegan Damian menyuapi Alexa untuk makan Bersama

“enak kan dad, itu masakan Ale tau” ucap Alexa dengan nasi penuh dimulutnya, itu membuat Damian tambah geas dengan putrinya ini

“iya enak makan dulu jangan banyak ngomong” ucap Damian dan memberikan minum untuk Alexa, priaa itu ebgitu menyanyangi putrinya, tidak heran jika Alexa sangat manja padanya

“iya maaf dad” cicit Alexa dan menikmati makanannya, begitu juga dengan Damian ia tampak menikmati masakan putrinya itu sampai tidak terasa mereka menghabiskan makanan itu Bersama

“abis ini kamu belajar dan langsung tidur, tidak ada yang Namanya drakoran lagi paham!” ucap Damian membuat Alexa mengerucutkan bibirnya dan menatap Damian dengan tatapan sedih

“tidak ada begadang Ale, tidur segera! Daddy akan pantau jam tidur kamu mulai sekarang” ucap Damian dan meninggalkan Alexa disana, ia Kembali kebawah membawa piring kotor mereka

menggangguk setuju, kapan lagi dia bisa tidur dengan Alexa tanpa dia paksa

“ya sudah kamu belajar dulu, daddy mau lanjut kerja juga” ucap Damian dan keduanya sibuk dengan laptop masing-masing, sampai akhirnya Alexa selesai mengerjakan tugasnya dan menutup laptopnya

"daddy masih lama?, aku sudah ngantuk banget” ucap Alexa manja, ia duduk dipangkuan Damian dan mengalungkan tangannya keleher daddynya, membuat Damian menghela nafas pelan dan memeluk tubuh Alexa

“mau apa hemm?, apa mau daddy temani tidur?’ tanya Damian dan langsung saja Alexa mengangguk setuju, ia tersenyum dan memperlihatkan deratan giginya pada daddynya

“ayo tidur bareng dad, aku sudah ngantuk banget ini” ucap Alexa manja dan menggoyangkan paha Damian, membuat pria itu langsung meremang dan mau tak mau ia menutup laptopnya dan membawa Alexa untuk tidur

“daddy aku mau bertanya, apa kamu mengijinkan aku berpacaran?” tanya Alexa menatap Damian penuh harap, ia ingin seperti teman-temannya yang lain berpacaran dengan pria yang mereka cintai

“pacaran?, dengan siapa?, siapa yang mendekati kamu Ale?” tanya Damian mulai emosi, mendengar Alexa ingin pacaran membuat Damian marah dan kesal, siapa yang berani mendekati putrinya yang ia cintai sampai saat ini

“tidak dad, aku hanya bertanya saja, Cuma bertanya serius” ucap Alexa dan mengangkat tangannya berbentuk V, seolah takut jika Damian sampai marah padanya

“jangan pernah macam-macam Ale!!, tidak ada kata pacaran selama kamu sekolah!!, tidak ada yang bisa mendekatimu apalagi sampai pacaran” ucap Damian dan menarik Alexa kedekapannya

“i..iya..dad.. Ale paham” jawab Alexa takut melihat Damian hampir marah membuat Alexa takut membahas hal itu lagi, cukup ia bertanya begitu dan mmebuat dirinya ketar-ketir

“ya sudah kalau begitu, jangan tanya hal aneh lagi, tidurlah besok kamu harus kelas pagi’ ucap Damian memeluk Alexa erat seolah tidak mau berpisah dari Alexa.

Hidup kadang bercada saat kita sudah serius

#fid.nch

#MDIS

BAB 2

Sudah hampir 1 jam Damian tidak bisa memejamkan matanya, ia masih memikirkan perkataan putrinya yang meminta izin untuk pacaran, Damian takut jika sampai pada akhirnya Alexa menemukan pria dan menjalin asmara dengannya

Damian tidak ingin Alexa jatuh kedalam pelukan pria lain, namun ia juga sadar jika dirinya tidak bisa memaksa Alexa, mereka punya hubungan antara ayah dan anak tidak mungkin Alexa akan mencintai dirinya layaknya wanita pada pria

Damian dengan pelan melepaskan pelukan Alexa dan menyelimuti tubuh gadis itu, Damian memilih untuk keluar sebentar menangkan pikirannya yang sudah tidak bisa ia control, bagaimana bisa ia tidur jika bayangan pertanyaan Alexa masih ada dipikirannya

“apa yang harus aku lakukan, aku bahkan sudah berjanji akan menjaga dia sampai tumbuh dewasa, tapi aku bahkan tidak mau berpisah dengannya” ucap Damian pada dirinya sendiri, ia mengesap rokoknya sambil melamun

“apakah aku mencintai gadis sekecil itu?, aku pedofil?’ Damian sampai tidak percaya pada dirinya sendiri, masakah ia mencintai gadis sekecil Alexa padahal umurnya sudah memasuki usia kepala tiga

Flashback

Damian menatap orangtuanya yang membawa anak perempuan yang sangat berantakan, gadis

itu sangat kacau dan tidak beraturan, bahkan pakainnya saja kotor dan penuh

robekan

Damian yang kala itu masih berusia 8 tahun menatap gadis itu dengan tatapan tajam, ia tidak

suka dengan gadis yang dibawa orangtuanya kerumahnya. Bahkan Damian tidak

menerima kedatangan gadis itu

Sampai akhirnya, Adelia dan Carlos memutuskan untuk mengadopsi gadis itu menjadi putri

angkat mereka, dan otomatis akan menjadi kakak angkat untuk Damian, mendengar

hal itu Damian marah dan semakin membenci gadis itu

Namun seiring berjalannya waktu, usia Damian dan Tasya bersajalan begitu cepat dan

sama-sama menginjak dewasa, Damian yang tidak lagi membenci Tasya bahkan

menyayangi gadis itu seperti kakaknya sendiri.

Tasya yang kala itu berumur 5 tahun lebih tua dari Damian, dan memilih untuk bekerja

diluar negri, namun suatu peristiwa yang sangat tidak disangka jika Tasya

pulang dengan perut buncit, membuat Carlos dan Adelia sangat kecewa

Namun pada akhirnya, Damian yang kala itu masih menempuh Pendidikan kuliah semester akhir  sangat kasihan melihat Tasya yang menanggung beban sendiri, orangtua Damian tidak sepeduli dulu lagi dengan Tasya

Sampai ppada akhirnya, musibah Kembali menimpa keluarga mereka, disaat Tasya harus melahirkan ia harus kehilangan nyawanya demi menyelamatkan anaknya yang selama ini ia jaga, ia bahkan menitipkan putrinya untuk Damian,karna pada saat itu Damian yang menemani dirinya dirumah sakit

Mendengar kabar tersebut, Adelia merasa sedih karna ia membuat Tasya hidup sendiri sampai akhirnya pergi selamanya, namun Ketika melihat putri Tasya yang lahir sangat cantik membuat sakit hati Adelia dan Carlos terobati

Mereka membawa Alexa kecil untuk diurus dirumah mereka sampai pada akhirnya Alexa dekat dan sangat lengket dengan Damian, yang sudah ia anggap seperti daddynya sendiri. Tanpa Alexa tau kalau dirinya bukanlah anak dari Damian

Flashback off

Damian mengingat bagaimana Tasya berjuang melahirkan Alexa dan sampai akhirnya ia pergi selamanya dan meninggalkan anak sekecil Alexa yang seharusnya masih membutuhkan ibunya disampingnya, bahkan Damian melihat bagaimana Tasya harus kehilangan nyawanya dan memberikan tanggung jawab besar kepada Damian untuk mengurus putrinya

tatapan Damian lurus kearah luar jendela yang diselimuti kabut gelap dan lampu jalanan yang temaram, dengan hembusan nafas Damian menatap wajah Alexa yang sudah tertidur pulas disampingnya, melihat wajah itu Damian teringat dengan Tasya, kakanya

"bagaimana aku harus menjaga Alexa ketika ia sendiri sudah semakin dewasa dan pasti akan menuntut kebebasan dariku"ucap Damian dengan suara yang sendu sambil mengelus pipi Alexa lembut

waktu yang mereka habiskan selam ini bukanlah waktu yang sedikit, bahkan Damian tidak pernah memperhatikan dirinya sendiri hanya karna sibuk mengurus pekerjaan dan putrinya, ia bahkan meluoakan semua masalahnya jika sudah melihat Alexa disampingnya

bisakah Damian melepaskan Alexa untuk menikah dengan pria lain, sedangkan dirinya sendiri sudah memberikan semua waktunya selama 19 tahun ini kepada Alexa

"Ale jangan pernah berfikir untuk pergi dari kehidupanku, aku akan melakukan apapun untuk membuatmu sellau berada disampingku"Damian mengecup pipi Alexa sampai akhirnya ia tidur disamping gadis mungil itu, Damian memeluk tubuh Alexa erat

**

pagi hari menjelang, Alexa bangun dari tidurnya dan melihat daddynya yang masih menutup mata disamping tubuh mungilnya, Alexa dengan pelan menurunkan ytangan Damian dan beranjak dari tempat tidur untuk membersihkan diri lebih dulu

seperti biasa, Alexa akan memasak sarapan mereka karna mereka tidak memakai jasa pelayan untuk menyiapkan makan disana, hanya sekedar memberihkan tempat itu dan selebihnya Alexa sendiri yang akan melakukannya

"aku masak apa ya hari ini? kalau nasi goreng kayanya udah biasa banget deh" monolog Ale yang bingung mau mmebuat sarapan apa, padahal Damian tidak pernah berkomentar appaun tentang masakan Ale, bahkan pria itu sellau memuji putrinya

"aku masak mie goreng seafood aja deh, kebetulan ada udang dan cumi dikulkas" dengan gerakan cepat Alexa mulai membuat bumbu mie goreng dan mengerjakannya sendiri, tanpa terasa semuanya sudah selesai dan langsung menyiapkannya diatas meja

namun ketika Alexa hendak membangunkan daddynya, pintu rumah mereka. Alexa yang tadinya hendak naik keatas labgsung putar balik untuk membuka pintu, entah siapa yang bertamu pagi-pagi begini dirumah mereka

"hallo cucu oma yang paling cantik, daddy mu kemana Al?"tanya wanita itu yang ternyata adalah oma Alexa, yang tak lain adalah mama Damian, dengan perasaan senang Alexa memeluk omanya dan menciumi pipi Adelia dengan senyuman mengembang

"oma kok datang gak ngabarin sih, kan Ale bisa masak banyak tadi" ucap Ale sambil membawa barang bawaan Adelia dan menyambut wanita itu masuk kedalam, keduanya sambil terus melangkah dan Adelia melihat sekeliling rumah itu dengan takjub

"sebentar Ale panggilkan daddy oma, dia masih tidur diatas" ucap Alexa dan berlari naik keatas untuk membangunkan Damian, sementra Adelia berjalan sambil melihat suasana rumah itu

"pantesan saja Damian betah disini, ternyata Alexa bisa mnegurus dirinya bahkan sampai membuat rumah ini peuh warna" ucap Adelia, ia kembali duduk diatas sofa sambil menunggu kedatangan Damian dan cucunya

"mama  datang kok gak bilang-bilang, kan Dami bisa jemput tadi" ucap Damian dengan suara khas bangun tidur karna tiba-tiba putrinya masuk kekamar dan membangunkannya dengan tergesa. Damian yang masih setengah sadar langsung diajak Alexa turun karna tidak ingin omanya menunggu lama

"mama ada urusan tadi disekitar sini, jadi sekalian mampir" ucap Adelia tersenyum. Alexa langsung duduk dismaping omanya dan membiarkan Damian duduk sendiri

"ada apa ma?, sepertinya ada sesuatu yang ingin mama sampaikan" ucap Damian yang melihat gelagat mamanya seolah menutupi sesuatu darinya

"mama ingin kamu menikah Dami, tidak mungkin kamu hidup sendiri terus dan melajang sampai tua, mama juga ingin menggendong cucu darimu, Ale sudah besar sekarang dan juga tidak tinggal bersama kami lagi" ucap Adelia dengan raut wajah sedih

kadang sesuatu yang kita harapkan berbanding terbalik dengan sesuatu yang kita hindari

#fid.nch

#MDIS

BAB 3

"ma sudah berapa kali Dami bilag, aku belum memikirkan kesana, masih sibuk dengan masalah kantor. lagian sudah ada Ale yang akan mewarisi semuanya untuk apa kalian berharap kepadaku lagi" ucap Damian dengan raut wajah malas. ya, Adelia selalu menyuruhnya menikah dengan alasan sudah dewasa dan ingin cucu

"tapi Dami mau sampai kapan kamu akan terus begini, kamu mau sampai tua sendirian?, kamu bakal diurus sama siapa Dami?"ucap Adelia dengan raut wajah yang sudah diambang batas kesabarannya, Damian adalah putranya satu-satunya dan dia tidak mau menikah, membuat Adelia dan suaminya stres sendiri

"Ale bilangin sama daddy mu biar tau umur sekarang dia sudah memasuki kepala tiga, tapi masih sendiri, kamu mau kan sayang punya mama baru?' ucap Adelia memeluk cucunya sambil tersenyum

namun bukannya senang, Alexa bahkan mengubah raut wajahnya mendengar apa yang dikatakan oleh omanya, ia bahkan tidak mau kalau sampai daddynya menikah dan memiliki anak lagi dari wanita lain, nanti bisa-bisa ia dilupakan dan tidak disayang lagi

"tidak usah oma, untuk apa daddy menikah lagi kan sudah ada Ale yang jadi anak dady dan akan mengurus dady jika sudah tua nanti" ucap Alexa dengan nada yang sedikit memohon namun raut wajahnya terlihat kesal ketik a menatap Damian

"kenapa sayang, memangnya kamu gak mau punya mama baru?, kan kalau ada adik kalian bisa semakin ramai dan kamu ada teman sayang" ucap Adelia namun Alexa menggeleng dan tetap tidak mau punya mama baru

"sudahlah ma.. mama dengar sendiri kan apa yang dikatakan Ale, lagian aku juga tidak memikirkan hal itu sekarang" ucap Damian membuat Adelia menghembuskan nafasnya pelan, lagi dan lagi ia mendapatkan jawaban yang membuatnya kecewa

"ya sudah kalau begitu, kali ini saja kamu mau ikuin apa yang mama minta. besok kamu harus menemui gadis yang datang kerumah, mama mau kalian kenalan dulu, mama tidak akan memaksa kamu untuk menikahinya tapi kalau kalian cocok mama sangat senang" ucap Adelia dan berdiri dari tempatnya

"oma langsung mau balik?" tanya Alexa ketika melihat  omanya berdiri sambil membuat raut wajah yang tidak bersahabat

"oma mau pulang saja, kamu harus rajin kuliahnya sayang mana tau daddymu akan melajang sampai tua kamu yang akan meneruskan perusahaan kita" ucap Adelia sambil mencium pipi Alexa, wanita itu berjalan sambil diikuti oleh Alexa dibelakang

"hati-hati oma" cicit Alexa kala melihat Adelia yang pergi begitu saja tanpa sepatah kata lagi, Alexa tau kalau omanya itu kesal dengan daddynya dan juga dirinya

setelah mengantarkan omanya sampai depan pintu rumah, Alexa kembali masuk dan menatap daddynya dengan tatapan tajam, ia teringat dengan perkataan oma Dahlia yang menyuruh daddynya besok menemui wanita, entah apa yang dirasakan oleh Alexa, ia tidak suka jika Damian sampai menikah lagi dan melupakan dirinya

"kenapa sayang?, kenapa menatap daddy seperti itu?" tanya Damian menatap putrinya, entah kenapa Alexa menatapnya solah hendak menikam dirinya

"daddy apakah kamu akan pergi kesana besok?, apakah kamu akan menikah lagi dengan wanita itu?, apakah kamu akan meninggalkanku sendiri disini?" tanya Alexa sambil menatap Damian dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"sayang... dengarkan daddyy, jangan pernah berfikir seperti itu, kamu sangat penting untuk daddy melebihi apapun jadi jangan pernah berfikir daddy akan meninggalkanmu dan akan menikah dengan wanita itu"ucap Damian memeluk putrinya, entah mengapa ia tidak suka melihat Alxa menangis karna dirinya

"daddy janji kan?, daddy bakalan tetap bersama Ale?" ucap gadis itu ditengah pelukan mereka sambil mendonggakkan kepalanya menatap Damian

"iya sayang, sampai kapanpun dady akan tetap bersama kamu, jangan pernah berfikir macam-macam lagi oke?" ucap Damian meyakinkan putrinya agar tidak terlalu berfikir terllau jauh, lagi pula iajuga tidak tertarik dengan wanita manapun, hanya untuk melampiaskan naf*sunya semata

"ya sudah kalau begitu kita sarapan dulu dad, aku sudah masak adi" ucap Alexa dan menarik tangan Damian menuju meja makan, sudah tersedia mie goreng seafood buatan tangannya sendiri

"kamu suapin daddy boleh ya?" ucap Damian sambil tersenyum dan menyuruh Aleexa duduk dipangkuannya sambari menerima suapan demi suapan dari putirnya

"tumben banget daddy minta disuapin, biasanya juga makan sendiri" ucap Alexa ketika sudah selesai menyuapin Damian dan kini giliran dirinya yang menghabiskan makanan diatas meja, karna ia masak sediit dan memberikan jus untuk Damian

"daddy hanya ingin merasakan suapan dari tangan putri daddy,memangnya tidak boleh?" ucap Damian dan membuat Alexa menggeleng sambil tersenyum

"tiap hari juga boleh dad, oh ya nanti sore aku kekator daddy ya, aku bosan kalau langsung pulang kerumah" ucap Alexa menatap Damian

"terserah kamu saja sayang, daddy tidak pernah melarang kamu untuk datang kapanpun itu" ucap Damian tersenyum sambil mengacak rambut putrinya

"ya sudah kalau begitu kita siap-siap dad, aku tidak mau telat seperti kemarin" ucap Alexa dan diangguki oleh Damian, keduanya naik keatas dan masuk kekamar masing-masing

**

Alexa mengikuti kuliahnya pagi ini dengan semanagt, karna nanti siang kelas mereka ditunda dan ia bisa kekantor dadynya siang nanti, ia juga sudah lama tidak pernah kesana lagi, rindu dengan suasana kantor dan orang-orang yang ada disana

"Ale tunggu dulu" ucap seseorang yang memanggil nama Alexa sambil berlari mengahampiri gadis itu, seorang pria yang tak lain dari teman kelas Alexa datang dan ingin bicara padanya

"ada apa Mic?" ucap Alexa sambil menatap Michel yang berlari sampai nafasnya tersegal-segal, padahal jika sesuatu ingin dikatakan bisa dikelas saja, toh juga mereka akan kekelas sebentar lagi

"ummm... aku hanya ingin kekelas bareng sama kamu, boleh kan?" ucap Michel dengan ambigu mmebuat Alexa mengerutkan keningnya dan berjalan lebih dulu, sungguh pria yang sanagt tidak jelas

"Ale.. apa kamu sudah punya pacar?" tanya Michel disela langkah kaki mereka menuju kelas, ini adalah kelas terakhir hari ini sebelum nanti Alexa akan kekantor daddynya

"tidak urusanmu Mic.. lagipula aku tidak tertarik dengan pembahasanmu" ucap Alexa dengan acuh dan sangat cuek, sama seperti sebelumnya Alexa memang tidak terlalu tertarik dengan siapapun dan sellau dingin sama siapapun

"aku hanya bertanya Ale, ya sudah aku inta maaf kalau membuatmu tidak nyaman dengan pertanyaanku" ucap Michel dan mereka sama-sama terdiam sampai akhirnya masuk kedalam kelas dan mengikuti mata kuliah hari ini

Alexa merasa tidak nyaman dengan keberadaan Michel yang duduk disampingnya, ia sedari tadi dilihat oleh beberapa wanita dikelasnya karna Michel adalah cowok yang diincar oleh gadis-gadis dikampus mereka, Michle lumayan populer dikalangan ciwi-ciwi kampus

"jangan terlalu fokus melihatku Mic.. nanti biji matamu sampai keluar karna mentapku terlalu dalam" ucap Alexa menatap tajam kepada Michel yang hanya tersenyum mendengar perkatannya

"tidak apa-apa kalau mataku keluar karna melihatmu Ale, karna kecantikanmu terllau indah untuk dilewatkan" ucap pria itu dengan  seribu kata manis kleuar dari mulut buayanya, hal itu membuat Alexa menatap Michel tajam dan mengikut tangan Michel

"jangan mendekatiku Mic, kau tidak tau saja daddyku jika marah bisa memakan orang, juga aku tidak ingin dilihat tajam atau diancam oleh cewek-cewek yang menyukaimu" ucap Alexa dan meninggalkan Michel disana sendiri, ia lebih baik pindah tenpat duduk dari pada duduk bersama Michel dengan mata yang menatapnya tajam

tidak ada hidup jika tidak ada masalah

#fid.nch

#MDIS

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!