NovelToon NovelToon

Melodi Kehilangan

Episode 1 :Prolog

Di sebuah kota kecil yang dipenuhi nostalgia dan misteri, terdapat sebuah rumah tua tersembunyi di tengah hutan. Rumah itu dikelilingi oleh pepohonan rindang yang menyembunyikan banyak cerita yang belum terungkap.

Rumah tersebut memiliki sejarah yang kaya, dan warga setempat selalu mengaitkannya dengan sebuah legenda. Konon, rumah itu ditempati oleh keluarga Harmoni yang terkenal dengan bakat musik mereka. Mereka dikenal sebagai keluarga yang mampu menciptakan melodi yang mampu menyentuh jiwa setiap pendengar.

Tetapi, pada suatu malam yang kelam, keluarga Harmoni menghilang secara misterius. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada mereka. Rumah itu terlihat sepi dan terlupakan, menunggu seseorang yang berani mengeksplorasi misteri yang tersembunyi di dalamnya.

Beberapa tahun kemudian, seorang gadis muda bernama Emily tiba di kota itu. Ia adalah seorang pemain biola berbakat yang sedang mencari inspirasi untuk musiknya. Emily merasa tertarik dengan legenda keluarga Harmoni dan memutuskan untuk menyelidiki rumah tua itu sendiri.

Mengenakan mantel merah mencolok, Emily memasuki rumah itu dengan hati yang berdebar. Ada aura magis yang mengelilingi tempat itu. Sesaat setelah memasuki ruangan utama, Emily mendapati piano yang tertutup debu berada ditengah ruangan. Ia menghampiri piano itu, dan ketika jari-jarinya menyentuh tuts-tutsnya, melodi yang indah mengalun memenuhi ruangan.

Namun, kegembiraan Emily terhenti ketika ia mendengar suara aneh yang berasal dari lantai atas. Suara itu terdengar seperti langkah kaki yang berat dan gemuruh yang menggetarkan rumah itu. Dengan hati-hati, Emily meninggalkan piano dan mulai menjelajahi lantai atas.

Di salah satu kamar, Emily menemukan kumpulan partitur musik sejauh mata memandang. Partitur-partitur itu tampak tidak terurus dan kusam. Ia merasa tertarik dan memutuskan untuk memilih salah satu partitur untuk dimainkan.

Saat tangannya menyentuh partitur yang dipilihnya, Emily merasakan sesuatu yang aneh. Seakan-akan ia merasakan kehadiran keluarga Harmoni yang telah lama hilang. Melodi yang ia mainkan mulai terdengar, memenuhi ruangan dengan keindahan dan nostalgia. Emily merasakan emosi yang kuat saat melalui setiap catatan, seolah-olah melodi itu adalah cermin dari kehilangan yang pernah terjadi.

Namun, seiring berjalannya melodi, Emily merasa semakin tenggelam dalam dunia yang tidak dikenal. Ia berusaha menghentikan permainan biolanya, tetapi sepertinya melodi itu tidak ingin berakhir. Ia terjebak dalam aliran musik yang menggiringnya ke perasaan kesepian, kehilangan, dan kegelapan yang tak terbayangkan.

Emily mencoba untuk menemukan cara untuk keluar dari aliran melodi yang tak berujung ini, tetapi semakin ia berusaha, semakin kuat ia terperangkap di dalamnya. Ia merasa kehilangan kendali atas dirinya sendiri, dan ada sesuatu yang menakutkan di balik melodi itu yang ingin memilikinya.

Namun, semakin Emily berusaha mengendalikan aliran melodi yang membelenggu, semakin jelas juga bahwa rumah tua itu menyimpan banyak misteri yang sulit dipecahkan. Setiap sudut ruangan, setiap langkah yang ia ambil, semuanya terasa seperti jaring-jaring yang membelenggu dan merasuk ke dalam kehidupannya.

Dalam perjalanannya menavigasi labirin rumah tua itu, Emily menemui pintu-pintu terkunci dan koridor-koridor gelap yang menyimpan rahasia yang belum terungkap. Ia merasa seakan-akan ada kekuatan magis yang bermain-main dengan pikirannya, menguji ketahanannya dan menantang kewarasan.

Di salah satu ruangan tersembunyi yang ia temui, Emily menemukan koleksi buku harian yang tertua dan berdebu. Halaman-halaman di dalamnya berisi catatan dari anggota keluarga Harmoni yang telah tiada. Ia terpaku membaca cerita-cerita yang terukir dalam catatan penuh rasa haru dan kehilangan itu.

Setiap kata dan setiap kalimat, seakan-akan merangkai kisah tentang perjuangan, cinta, dan kerinduan keluarga Harmoni terhadap musik. Emily merasakan getaran emosi yang kuat saat membaca catatan perasaan mereka yang terjalin dengan melodi yang mereka ciptakan. Ini bukan hanya tentang kehilangan mereka, tapi juga tentang warisan yang tak ternilai yang ditinggalkan dalam musik mereka.

Namun, ketika Emily mencapai halaman terakhir di salah satu buku harian itu, ia menemukan petunjuk yang menarik perhatiannya. Sebuah catatan tersembunyi yang berisi petunjuk tentang sebuah ruangan rahasia yang terletak di bawah tanah rumah itu. Hatinya berdebar-debar karena kesempatan untuk mengungkap misteri semakin dekat.

Tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut, Emily memutuskan untuk menyusuri lorong-lorong gelap yang menuju ke bawah tanah. Dengan penerangan remang-remang dari senter kecil yang ia bawa, ia menghadapi tantangan setiap langkah yang diambilnya. Keadaan semakin mencekam saat ia mendengar suara bisikan yang samar-samar dari dalam kegelapan.

Akhirnya, Emily tiba di pintu rahasia yang dipaparkan dalam catatan itu. Dengan hati yang berdebar, ia membuka pintu itu dan memasuki ruangan tersembunyi yang belum pernah terlihat oleh manusia selama bertahun-tahun.

Di dalam ruangan itu, Emily menemukan kumpulan barang antik, instrumen musik langka, dan arsip yang berisi rekaman-rekaman lama. Ia merasa seakan-akan terdampar di dunia lain, dunia di mana melodi-melodi yang terlupakan hidup dan bernyanyi dengan penuh semangat.

Namun, di antara keajaiban yang ia hadapi, Emily merasakan adanya energi yang ganjil. Ia merasa diperhatikan oleh sesuatu yang tak terlihat, entah itu roh-roh keluarga Harmoni yang masih berkeliaran di rumah ini atau kekuatan jahat yang selama ini terperangkap dalam melodi kehilangan.

Dalam kebingungan dan ketakutan, Emily memutuskan untuk mencoba memainkan salah satu instrumen musik yang ada di ruangan itu. Ia memilih biola tua yang terlihat begitu misterius dan memegangnya dengan penuh kehati-hatian. Saat biola itu menyentuh kulitnya, ia merasakan getaran yang menyebar ke seluruh tubuhnya.

Dalam setiap sentuhan busurnya, melodi yang indah dan menyentuh hati pun tercipta. Suara biola itu memenuhi ruangan dengan kekuatan yang menggetarkan jiwa. Emily merasa dirinya menjadi saluran untuk suara yang terperangkap di dalamnya, sebagai penyambung warisan musik keluarga Harmoni yang telah lama terlupakan.

Namun, semakin dalam Emily terjerat dalam melodi yang ia mainkan, semakin dalam pula ia terperangkap dalam kegelapan yang mengintai. Melodi itu mengalun semakin gelap dan menyayat hati, menggiringnya ke kedalaman emosi yang belum pernah ia alami sebelumnya. Dalam detik-detik itu, Emily merasa dirinya hanyalah sebuah alat yang dimainkan oleh kekuatan yang lebih besar.

Dengan keteguhan hati dan tekad yang kuat, Emily berusaha mengambil kembali kendali atas dirinya sendiri. Ia memutuskan untuk menghentikan permainan melodinya dan menghadapi rahasia yang tersembunyi di dalam rumah tua itu. Hanya dengan mengungkap kebenaran, ia bisa membebaskan dirinya dan melanjutkan perjalanan hidupnya dengan penuh harapan.

Episode 2 : Kejutan di Balik Tirai Misteri

    Dalam kesendirian yang hening, Emily berdiri di tengah ruangan tersembunyi di dalam rumah tua itu. Cahaya remang-remang yang memancar dari senter kecilnya menciptakan bayangan-bayangan menyeramkan di dinding yang retak. Hati Emily berdebar kencang di dada, sedangkan pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban.

    Di tengah ketidakpastian yang menyelimuti, sebuah kepingan kertas tua menarik perhatian Emily. Ia membungkuk untuk mengambilnya dan merasakan getaran aneh yang datang saat tangannya menyentuhnya. Ketika ia membaca tulisan yang tertera di kertas itu, wajahnya berubah pucat.

"Tiga alat musik suci yang hilang dapat mengungkap rahasia terpendam," demikian bunyi tulisan itu.

    Emily terpaku. Apa maksud dari tulisan itu? Alat musik suci yang hilang? Apa keterkaitannya dengan keluarga Harmoni? Pertanyaan-pertanyaan itu melingkupi pikirannya, mendorongnya untuk mencari jawaban yang tersembunyi di balik misteri ini.

Dengan langkah hati-hati, Emily kembali menyusuri koridor gelap menuju ruangan lain yang masih harus dijelajahi. Ia merasa seakan-akan ditarik oleh kekuatan tak kasat mata, memandu langkahnya ke arah yang benar.

Di ruangan yang tersembunyi ini, Emily menemukan sebuah piano tua yang terbungkus kain debu. Di atasnya tergeletak selembar kertas yang berdebu. Ia membuka lipatan kertas itu dan tercengang melihat sebuah gambar yang memperlihatkan tiga alat musik yang indah dan bersinar.

Alat musik pertama adalah biola yang Emily pegang sebelumnya. Di sampingnya ada sebuah kecapi yang berkilauan dengan sempurna dan seruling yang dikelilingi oleh lingkaran cahaya.

Emily merasa ada kekuatan magis di balik gambar itu. Mungkin inilah alat musik suci yang dimaksud dalam tulisan tadi. Tetapi di mana alat musik ini berada? Mengapa keluarga Harmoni menyimpannya dengan begitu rahasia?

Dengan tekad yang membara, Emily memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut. Ia yakin bahwa hanya dengan menemukan ketiga alat musik suci tersebut, rahasia di balik melodi kehilangan ini akan terungkap.

Emily kembali melangkah di koridor yang gelap dan mengarah ke tangga yang menuju lantai atas. Saat ia mendekati tangga, ia merasa ada kehadiran di belakangnya. Ia berbalik, namun tidak ada yang tampak. Apa ini hanya khayalan atau ada yang benar-benar mengikuti jejaknya?

Takut namun penuh dengan keberanian, Emily melanjutkan perjalanannya. Di lantai atas, ia memasuki sebuah ruangan yang tampaknya belum tersentuh selama bertahun-tahun. Debu menutupi segala sesuatu dan lemari-lemari tua teronggok rapi.

    Di sudut ruangan, Emily melihat bayangan sesuatu yang memancarkan cahaya samar-samar. Ia mendekat dan menemukan sebuah peti kayu yang tertutup rapat. Ia merasakan kekuatan magis yang misterius, mengundangnya untuk membuka peti itu.

    Dengan hati yang berdebar, Emily membuka penutup peti kayu itu. Dan di dalamnya, dia menemukan kejutan yang tak terduga. Ada sebuah buku catatan kuno yang terjaga dengan rapi dan sebuah surat yang terikat dengan pita merah.

    Emily membuka surat itu dan membacanya dengan penuh keterkejutan. Isinya adalah pesan dari salah satu anggota keluarga Harmoni, menyingkap rahasia besar yang tersembunyi di dalam rumah tua ini. Surat itu berbicara tentang sebuah tempat terlarang yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia gaib. Tempat tersebut merupakan kunci untuk menemukan alat musik suci yang hilang.

    Dalam hati Emily terbersit harapan dan ketakutan. Harapan untuk mengungkap rahasia yang selama ini terkunci, tetapi juga ketakutan akan konsekuensi yang akan dihadapinya. Namun, tekadnya untuk mencari kebenaran tidak tergoyahkan.

    Dengan membawa buku catatan dan surat tersebut, Emily bergerak maju. Ia mengikuti petunjuk yang tertera dalam surat, melalui lorong-lorong tersembunyi, hingga sampai pada pintu terlarang yang tak pernah ia temui sebelumnya.

**********

    Dengan alat musik suci yang pertama dalam genggamannya, Emily merasa semakin teguh dalam tekadnya. Ia melangkah keluar dari ruangan alat musik dan melanjutkan perjalanan menuju tempat berikutnya sesuai petunjuk dalam buku catatan.

    Emily mengikuti lorong-lorong yang gelap, melewati ruangan-ruangan yang penuh dengan rahasia. Suasana mencekam semakin intens saat langkahnya terdengar menggetar di dinding-dinding kuno rumah itu. Setiap langkah membawa Emily lebih dalam ke dalam misteri yang mengelilinginya.

    Setelah melewati serangkaian lorong yang berliku, Emily tiba di sebuah ruangan yang berbeda dari yang sebelumnya. Ruangan ini tampak lebih terawat dan terang benderang. Cahaya lampu gantung yang memancar dari langit-langit mengungkapkan keindahan ruangan tersebut.

    Emily melihat dirinya berada di ruang muzik yang megah. Sebuah piano besar berada di tengah ruangan, memancarkan pesona yang menghipnotis. Di dinding, tergantung gambar-gambar musisi legendaris dan partitur musik klasik yang terkenal.

    Ia melangkah mendekati piano, dan tanpa sadar, jarinya menyentuh beberapa tuts piano yang berdebu. Bunyi yang mellow mengisi ruangan dan mengundang kesedihan dalam hati Emily. Ia merasakan kekuatan melodi kehilangan yang semakin kuat di ruangan ini.

    Namun, di tengah keindahan dan kesedihan yang melingkupi, Emily melihat sebuah buku catatan kecil yang tergeletak di atas piano. Ia merasa ada sesuatu yang penting terkait dengan buku itu.

    Dengan penuh antisipasi, Emily membuka buku catatan tersebut dan membaca halaman-halamannya. Isinya terisi oleh cerita seorang pianis legendaris bernama Ariella Hartman, nenek moyang keluarga Harmoni. Ariella dikenal sebagai pemain piano yang brilian dan memiliki kemampuan untuk memainkan melodi-melodi suci dengan penuh emosi.

    Namun, sebuah tragedi menyelimuti kehidupan Ariella. Ia kehilangan kekuatan musiknya setelah sebuah kecelakaan yang mengakibatkan kebutaan baginya. Kejadian itu mengubah segalanya. Melodi-melodi suci yang seharusnya mengalir melalui jari-jarinya menjadi terkubur dalam kesedihan dan kehilangan.

    Emily tergugah oleh kisah Ariella. Ia menyadari bahwa salah satu alat musik suci yang hilang mungkin terkait dengan piano ini. Tugasnya menjadi semakin jelas: mengembalikan melodi kehilangan ke dalam aliran yang tepat, membuka pintu keajaiban yang tersembunyi di dalam keluarga Harmoni.

    Dalam langkah-langkah yang penuh pengabdian, Emily memutuskan untuk memainkan piano itu. Ia meletakkan alat musik suci yang pertama di atas piano dan menempatkan jari-jarinya di atas tuts-tuts piano yang berdebu.

    Melodi yang keluar dari piano itu adalah perpaduan antara kesedihan dan harapan. Ia merasakan getaran melodi yang mengalir melalui tubuhnya, menghubungkannya dengan nenek moyangnya yang telah lama tiada. Dalam momen itu, ia merasakan kekuatan melodi kehilangan mulai terpecah, mengungkapkan sedikit cahaya dalam kegelapan yang melingkupi keluarga Harmoni.

    Dengan harapan yang membara di hatinya, Emily melanjutkan perjalanannya. Ia tahu bahwa ada petunjuk-petunjuk berharga yang masih harus ia temukan untuk mengungkap misteri di balik melodi kehilangan dan menyatukan kembali keluarga Harmoni.

Episode 3: Rahasia Di Balik Ruang Terlarang

Emily membiarkan melodi dari piano meresap ke dalam dirinya, menyatu dengan jiwa dan membawanya semakin dekat dengan tujuannya. Ia merasa semangat dan tekadnya semakin kuat. Dengan hati yang penuh harap, ia melanjutkan perjalanannya, menjelajahi labirin gelap rumah tua yang menantang.

Langkah Emily membawanya ke ruangan lain yang tak terduga. Ruangan ini terasa dingin dan hanya diterangi oleh sinar bulan yang masuk melalui jendela yang retak. Ruangan itu kosong, kecuali untuk sebuah piano kecil yang terletak di pojok ruangan, dikelilingi oleh debu dan keheningan.

Emily melihat piano kecil itu dengan rasa penasaran yang mendalam. Ia merasakan ada kekuatan yang menariknya ke arah alat musik itu. Tanpa ragu, ia mendekati piano dan duduk di kursi yang tersedia. Jemari-jemarinya menyentuh tuts-tuts piano yang berdebu, dan dengan lembut, ia mulai memainkannya.

Melodi yang keluar dari piano kecil itu adalah melodi yang lembut dan menyejukkan. Emily merasakan getaran kelembutan dan kehangatan yang mengalir ke dalam dirinya. Terasa seperti kecupan yang lembut dari masa lalu, mengingatkannya pada momen-momen bahagia bersama keluarga.

Namun, di tengah melodi yang indah itu, Emily merasa adanya kehadiran yang ganjil di sekitarnya. Ia mengalihkan pandangannya ke sekeliling dan melihat bayangan yang samar-samar terlihat di sudut ruangan. Suara langkah-langkah yang gemetar memenuhi telinganya, menyiratkan keberadaan seseorang di balik bayangan itu.

"Diam-diam, siapa di sana?" tanya Emily dengan suara yang bergetar.

Tidak ada jawaban, tetapi bayangan semakin dekat. Emily merasakan adanya kehadiran yang misterius dan mencekam di sekitarnya. Ia merasa hatinya berdetak kencang dan ketakutan mulai merayap ke dalam pikirannya. Namun, tekadnya tidak goyah. Ia memilih untuk tetap tegar dan melanjutkan perjalanannya dalam mencari kebenaran.

Dengan langkah berani, Emily berdiri dari kursi piano dan memasuki ruangan yang lebih dalam. Ia berjalan melalui lorong-lorong sempit yang gelap, melampaui pintu-pintu yang terkunci dan melewati dinding-dinding berhias lukisan-lukisan yang misterius.

Akhirnya, Emily tiba di sebuah ruangan yang besar dan menakjubkan. Ruangan itu dipenuhi oleh alat musik yang beragam, tergantung di dinding atau diletakkan di atas meja dan rak-rak kayu yang mengelilinginya. Piano, biola, gitar, seruling, dan berbagai instrumen lainnya memberikan warna yang unik pada ruangan ini.

Emily merasa terpesona oleh keindahan ruangan itu. Setiap alat musik memiliki cerita dan keunikan tersendiri, menawarkan potensi untuk mengungkapkan melodi kehilangan yang telah hilang. Ia yakin bahwa jawaban yang ia cari terkandung dalam ruangan ini.

Namun, di tengah kekaguman Emily, ia menyadari kehadiran seseorang di sudut ruangan. Seseorang yang melihatnya dengan mata yang penuh teka-teki. Seseorang yang tampaknya memiliki pengetahuan tentang segala rahasia di balik melodi kehilangan.

Orang itu adalah seorang pria tua dengan janggut putih yang panjang. Pakaiannya terlihat kumal dan kusam, seolah ia telah hidup dalam kesepian dan kegelapan selama bertahun-tahun. Namun, matanya memancarkan kilau pengetahuan dan pengalaman yang dalam.

"Diam-diam, siapa kamu?" tanya Emily dengan suara gemetar.

Pria tua itu tersenyum pelan, mengungkapkan barisan gigi yang berderet rapat. Suaranya terdengar serak dan penuh kearifan. "Namaku Victor, Emily. Aku adalah penjaga rahasia di balik melodi kehilangan ini," jawabnya dengan suara rendah.

Emily memperhatikan setiap kata yang diucapkan oleh Victor. Ia merasa ada kebenaran yang tersimpan dalam kata-kata pria tua itu. Wajahnya dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang tak terbendung.

"Apakah kamu tahu mengapa melodi ini begitu penting bagiku? Dan bagaimana aku bisa mengendalikannya?" tanya Emily dengan harapan dalam suaranya.

Victor mengangguk perlahan dan melangkah mendekati Emily. Ia menatap gadis itu dengan penuh perhatian. "Melodi kehilangan ini adalah rahasia keluarga Harmoni yang telah terjaga selama berabad-abad. Ia mengandung kekuatan luar biasa yang bisa menghubungkan dunia kita dengan dunia roh dan mengungkapkan sejarah yang terkubur dalam kegelapan."

Emily terpaku mendengarkan kata-kata Victor. Ia tidak bisa membayangkan betapa besar dan kompleksnya rahasia di balik melodi kehilangan ini. Tapi dalam hatinya, ada api yang berkobar-kobar, menginginkan jawaban-jawaban yang akan mengubah hidupnya.

"Lalu bagaimana aku bisa mengendalikan melodi ini? Bagaimana aku bisa menemukan kembali keharmonian dalam keluarga Harmoni?" tanya Emily dengan harap.

Victor tersenyum penuh pengertian. "Perjalananmu belum usai, Emily. Kamu harus menemukan alat musik suci yang hilang, sebuah instrumen langka yang dikenal sebagai 'Eternis'. Alat musik ini akan membuka pintu kekuatan sejati melodi kehilangan dan mengungkapkan kembali harmoni yang telah lama hilang."

Emily menggigit bibirnya dengan penuh semangat. "Aku akan menemukan Eternis. Aku akan mengembalikan harmoni dalam keluarga Harmoni dan mengungkapkan kebenaran yang telah tersembunyi selama ini!"

Victor mengangguk setuju. "Perjalananmu akan berbahaya dan penuh dengan ujian, tetapi kamu memiliki tekad yang kuat, Emily. Aku akan menjadi pemandumu dalam mencapai tujuanmu."

Emily merasakan kepercayaan dan keyakinan memenuhi hatinya. Bersama Victor, ia siap untuk menghadapi segala rintangan dan misteri yang menanti di depannya. Perjalanan mereka menuju pemulihan melodi kehilangan dan keharmonian dalam keluarga Harmoni baru saja dimulai.

Dengan langkah hati-hati, mereka meninggalkan ruangan alat musik yang mempesona itu. Di hadapan mereka terbentang lorong-lorong gelap dan tersembunyi, menghubungkan dunia nyata dengan dunia spiritual. Emily menghela nafas panjang, mempersiapkan dirinya untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Di lubuk hatinya, api tekad dan semangat membara siap menerangi jalan gelap yang akan mereka lalui. Emily dan Victor bergerak maju, menyusuri lorong-lorong yang misterius, tak pernah tahu apa yang akan mereka temui selanjutnya.

Perjalanan mereka penuh dengan ujian, teka-teki yang harus dipecahkan, dan rahasia gelap yang terungkap. Namun, dengan hati yang bersatu dan harapan yang kuat, Emily dan Victor bersiap menghadapi segala tantangan yang menanti. Keduanya percaya bahwa di ujung perjalanan ini, melodi kehilangan akan mendapatkan harmoni yang lama hilang, dan keluarga Harmoni akan diberkahi dengan penyatuan kembali yang mereka nanti-nantikan.

Malam semakin larut ketika Emily dan Victor terus melangkah ke dalam lorong-lorong gelap yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia spiritual. Suasana semakin mencekam, dan udara terasa kian tebal, seakan-akan mereka berjalan di antara dua dimensi yang berbeda.

Tiba-tiba, mereka berhenti di depan sebuah pintu besar yang terbuat dari kayu tua yang berlapis debu. Pintu itu terlihat kuno dan usang, seolah-olah tidak pernah dibuka selama berabad-abad. Emily bisa merasakan getaran mistis yang mengalir dari balik pintu itu, memanggilnya untuk memasuki ruang yang misterius di baliknya.

Dengan hati-hati, Emily memegang gagang pintu dan menggerakkannya perlahan. Sebuah kerikil pun bergeser, menciptakan suara gemerisik yang memenuhi udara. Saat pintu terbuka, sinar cahaya samar menyilaukan memasuki ruangan di depan mereka.

Tak berani mengambil risiko, Emily dan Victor memasuki ruangan itu dengan hati-hati. Mereka seolah memasuki dunia yang baru, di mana segala sesuatu berbeda dan tidak nyata. Di dalam ruangan itu, mereka melihat sejumlah patung aneh dan berbagai artefak yang terlihat seperti peninggalan dari zaman yang telah berlalu.

Mata Emily terpaku pada sebuah patung berbentuk burung Phoenix yang besar dan indah. Patung itu terbuat dari perunggu, dengan bulu-bulu yang dipoles dengan begitu halus sehingga terlihat hidup. Emily merasa terpesona oleh kecantikan dan keanggunan patung itu, namun ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Ia merasa ada kekuatan yang tersembunyi dalam patung itu, seperti sebuah petunjuk penting yang harus dipecahkan.

Dengan langkah ragu, Emily mendekati patung Phoenix. Ia merasakan ada sesuatu yang tidak klop dengan patung itu, ada sesuatu yang tidak terlihat oleh mata biasa. Ia melihat sebuah goresan kecil di bagian dasar patung, seperti sebuah tanda tersembunyi yang ditinggalkan oleh penciptanya.

"Victor, lihatlah! Ada tanda di patung ini," kata Emily sambil menunjuk goresan kecil itu.

Victor mendekat dan memperhatikan dengan seksama. Wajahnya menunjukkan ekspresi kagum dan kecerdasan. "Ini bukan sembarang patung, Emily. Ini adalah patung Phoenix Eterna, legenda yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia roh. Tanda ini mungkin merupakan petunjuk untuk menemukan jalan ke Harmoni yang hilang."

Kedua mereka menyadari bahwa patung itu adalah kunci yang diperlukan untuk melanjutkan perjalanan mereka. Emily merasa hatinya berdebar kencang, tak sabar untuk menemukan jawaban-jawaban yang ia cari. Mereka berusaha mengungkap makna di balik goresan kecil itu. Mereka merenung, berdiskusi, dan mencoba memecahkan teka-teki yang rumit. Di tengah proses itu, tiba-tiba, sebuah cahaya terang memancar dari patung Phoenix Eterna, mengisi seluruh ruangan dengan kilauan yang memukau.

Emily dan Victor tersenyum satu sama lain, merasakan kehadiran sesuatu yang luar biasa di hadapan mereka. Melodi kehilangan semakin terasa, merasuk ke dalam jiwa mereka. Dalam momen itu, mereka menyadari bahwa mereka harus mencari harmoni dalam diri mereka sendiri sebelum mereka bisa mengungkapkan harmoni dalam keluarga Harmoni.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!