NovelToon NovelToon

Married With My Boss

BAB 1_Perkenalan

Pagi hari seperti biasanya mama nya membangunkan Manda yang sedang seru menjelajahi alam mimpinya.

"Amanda bangun sayang kamu kok susah banget sih bangunnya," ucap mama delima sambil membangunkan anak gadis nya dengan menggoncang kan badan Manda.

"Iya ma ini manda udah bangun," ucapnya sambil menggosok-gosokkan mata akibat sinar matahari pagi hari.

"Ya udah sana mandi bau acem," sahut mama menggoda Manda.

"ihh mama kok gitu sih," gumam Manda.

"Ya udah mama keluar ya," pamit mama.

"Iya ma."

Setelah mama delima membangunkan Manda, dia pun bersih-bersih badan dan setelah selesai dia ke bawah untuk sarapan bersama.

"Pagi, Ma Pa." salam pagi Manda untuk orangtuanya.

"Pagi Sayang." sahut mama dan papa bersamaan.

"Makan nak," ucap papa.

"Gak usah deh pa ini Manda udah terlambat nanti malah telat ke kantornya," sahut Manda kepada papa.

"Beneran gak lapar nanti?" tanya papa yang dia jawab dengan anggukan kepala.

"Aku berangkat dulu ya ma pa, Assalamualaikum." pamit nya kepada mama dan papa sambil mencium tangan mereka.

"Waalaikumsalam." sahut mama dan papa.

"Hati-hati ya sayang dijalan." ucap papa yang Manda jawab dengan iya-in.

Sebelum lanjut biarkan author mengenalkan sosok siapa sih Amanda ini, Gadis cantik bernama Amanda Zarima Prasetia biasanya dipanggil Manda kata orang-orang sih.

Memiliki wajah yang cantik dengan hidung mancung dan juga kulit putih dan ukuran badan yang pas sekali atau ramping.

Ayahnya bernama Bramantyo Prasetia sedangkan ibu nya bernama delima Prasetia.

Dia 2 bersaudara memiliki kakak laki-laki bernama dimas Prasetia, kak Dimas sudah menikah dan memiliki seorang anak laki-laki yang lucu.

Manda sendiri sekarang berumur 25 tahun dan masih jomblo, sekarang sedang bekerja di sebuah perusahaan yang cukup terkenal di dalam negeri maupun mancanegara dan menjadi perusahaan yang paling berpengaruh dalam dunia bisnis yaitu YP Company.

Manda sendiri sudah hampir 2 tahun bekerja di perusahaan tersebut pada divisi pemasaran.

Manda pernah gagal dalam menjalin cinta sehingga membuat dia trauma akan hal tersebut.

Kembali ke cerita yukkk, setelah keluar dari rumah dia pun keluar dari kompleks untuk menunggu bis.

Ya Manda memang biasanya berangkat dan pulang ke kantor menggunakan bis, Manda bisa saja bawa mobil sendiri atau diantar oleh supir.

Tapi gadis cantik itu lebih suka naik bis kota dengan keramaiannya dan memang tidak banyak orang yang tau tentang keluarganya yang alhamdulillah berkecukupan.

Karena dia memang tidak pernah bilang ke rekan kerjanya kalau dia anak orang kaya karena Manda pernah trauma waktu SMA dan kuliah banyak anak-anak yang ngebully dan memeras nya karena tau identitas dari Manda.

Hanya karena tahu kalau aku anak orang kaya, maka dari situ aku enggak pernah bilang ke siapa pun.

Setelah hampir 5 menit menunggu akhirnya bis nya pun datang, perjalanan dari rumah ke kantor memakan waktu sekitar 30 sampai 45 jam-an.

Setelah hampir setengah jam menempuh perjalanan akhirnya sampai juga di kantor, Manda bekerja di salah satu perusahaan besar yang sangat diinginkan oleh semua orang siapa sih yang tidak tau dengan YP Company.

Setelah turun dari bis dia menuju gedung perusahaan karena emang gedung YP Company lah yang paling tinggi dari gedung-gedung di sekitarnya dan paling modern gayanya.

"man," teriak Risa yang juga rekan kerjanya.

"Apaan sih teriak-teriak aku gak budek kali," sindir Manda sambil gosok telinganya karena teriakan temannya tadi.

"Salah sendiri dari tadi di panggil-panggil gak nyaut kan kesel," ucap Risa sambil memajukan bibirnya tanda bahwa dia kesal kepada Manda.

"Hehe ya gak tahu kalau kamu panggil kan emang rame tadi," alasan Manda.

"Uhh dasar."

"Ya udah yuk masuk," ajak Manda.

"Yukkk." sahut Risa sambil gandeng tangan sahabat sekaligus rekan kerjanya itu kayak orang mau nyebrang jalan.

Saat Manda dan Risa akan masuk kantor ternyata atasannya baru saja datang akhirnya mereka berdua dan para pegawai lainnya memberi salam kepada beliau.

"Selamat pagi, Pak Hendra." sapa semua karyawan kepada beliau.

"Pagi." sahutnya dengan wajah tersenyum, yah memang beliau dikenal dengan orang yang berkarisma, berwibawa, baik hati dan sangat menghargai kerja keras karyawannya namun juga tegas dalam memimpin pokoknya sangat di sukai oleh seluruh karyawan.

Setelah menyapa beliau Amanda dan Risa pun menuju ruangan mereka yaitu ruangan pemasaran, saat baru masuk ruangan beberapa karyawan sudah bergosip saja.

"Kalian kenapa kok heboh gitu sih?" tanya Manda ke yang lain.

"Eh Manda cantik baru dateng?" ucap salah satu rekan kerja satu tim pemasaran dengan Manda.

"Iya, Kalian kenapa sih kok bisik-bisik gitu?" tanyanya dengan rasa penasaran.

"Lo gak tau ya kalau pak Hendra sebentar lagi mau pensiun dini dan di gantiin sama anaknya." jawabnya dengan sangat antusias.

"APA!" ucapnya kaget karena gak nyangka pak Hendra akan pensiun dini karena Manda sangat suka dengan kepemimpinan beliau.

"Kenapa muka lo kok sedih sih man?" tanya Anggi.

"Gimana gak sedih aku tuh sangat menghormati beliau, beliau juga enak banget kan jadi pemimpin sedih aja bakal gak ada yang kayak beliau," tutur nya dengan sedih.

"Gak usah sedih manda yang gue denger-denger ya kalau nanti yang gantiin posisi pak Hendra itu anaknya loh," ucap karyawan lainnya.

"Apa emang bener? anaknya laki apa cewek?" timpa Risa yang juga ikut kepo akan anak presdirnya itu.

"Kalau sedengernya gue sih cowok cakep pula," ucap Anggi dengan mata berbinar karyawati disini mulai halu.

"Udah gosipnya?" sahut pak Ardi yang tak lain adalah manajer pemasaran yaitu atasan mereka juga.

"E..e..emm maaf pak," ucap mereka yang sedang asyik bergosip tadi.

"Ya udah sekarang kembali bekerja," perintahnya.

"Baik pak." ucap mereka serempak.

"Syukurin kena omel kan lo," goda dino kepada rekan-rekan kerjanya yang lain.

"Apaan sih no pengen gue tonjok apa," ucap Risa akibat godaan Dino.

"Sorry.. sorry lah sa jangan ngambek gitu dong,"

"Udah sana pergi sebelum gue tonjok lo beneran," ancam Risa.

"Iya nih gue pergi hihh atut." ucap Dino.

Setelah ancaman dari Risa Dino pun kembali ke kursinya, Manda yang hanya melihat tingkah laku mereka dibuat ketawa karena pertengkaran mereka yang setiap hari ada saja masalahnya.

"Kalian itu sangat cocok loh kenapa gak jadian aja sih," sahut Manda yang langsung di tatap tajam oleh mereka berdua.

"Iya iya sorry," jawab Manda sambil ketawa terbahak-bahak.

"Puas lo ngeledek gue," sahut Risa yang melihat Manda tertawa terus terusan.

"Sorry sorry." ucapnya pada Risa meminta maaf namun tetap saja tertawa mungkin baginya hal itu sangatlah lucu.

Setelah perdebatan tadi akhirnya Manda pun kembali ke rutinitasnya, tak terasa waktu sudah sore itu berarti menunjukkan bahwa waktunya semua karyawan untuk pulang.

"Man gak pulang?" tanya Dino pada Amanda.

"Bentar nih lagi ngerjain tugas tadi dari pak Ardi tadi," sahut Manda karena ya memang tadi siang setelah istirahat pak Ardi memberinya banyak sekali berkas yang harus di input untuk bahan rapat besok.

"Ya udah kita duluan ya," pamit Dino.

"Semangatt Manda ku sayang!" semangat dari Risa untuk Manda.

"Pasti sa udah sana pulang," ucap nya pada Risa dan Dino.

"Bye Manda."sahut Dino dan Risa padanya yang dia sambut dengan lambaian tangan.

Tak terasa akhirnya tugas yang dikerjakan selesai dan Manda bergegas untuk pulang tapi sebelum dia pulang dia tak sengaja bertemu dengan pak Hendra yang sepertinya juga akan pulang.

"Malam Pak." sapa Manda pada pak Hendra yang dibalas dengan senyuman dan sapaan balik

"Malam, Baru pulang mbk?" tanya pak Hendra yang membuat Manda bingung karena pertama kali di ajak bicara oleh beliau.

"Iya, Pak." jawab Manda gugup.

"kalau begitu saya permisi mbk,"

"Iya pak silahkan." jawabnya.

Setelah sapaan itu Manda menuju ke halte depan kantor menunggu bis datang, tak sampai satu menit bis pun datang dan membawanya pulang ke rumah.

Sampai di rumah Manda membersihkan badan kemudian makan malam bersama keluarganya.

"Gimana nak pekerjaannya?" tanya papa Bram.

"Alhamdulillah pa lancar." jawab Amanda.

"Udah makan yuk," timpa mama delima dengan membawa lauk yang habis di masaknya.

Selesai makan Manda pun kembali ke kamar untuk istirahat, dia tak tahu apa yang akan menimpaku nanti semoga Allah melindunginya dari semua cobaan dan hidup damai.

.

.

NEXT.............................>

🥕🥕🥕

HAI READERS 🤗🤗

AKHIRNYA AUTHOR NGELUARIN CERITA BARU NIH SEMOGA SUKA YA....

MASIH BANYAK KEKURANGAN DARI CERITA INI TAPI AUTHOR BAKALAN TERUS BERUSAHA UNTUK MEMBERIKAN YANG TERBAIK DI SETIAP CERITA.

SEBELUM LANJUT BACA JANGAN LUPA BUAT TINGGALIN JEJAKNYA YA DI KOLOM KOMENTAR KARENA SETIAP KOMENTAR PASTI BAKALAN AKU BACA KOK, SARAN KRITIK DI PERSILAHKAN SELAMA DALAM BAHASA YANG SOPAN PASTI BAKALAN AKU TERIMA KOK.

JANGAN LUPA FAVORITKAN CERITA INI, VOTE, LIKE, KOMENTAR NYA JUGA BOLEH🤭

BINTANG LIMANYA 🌟🌟🌟🌟🌟 JUGA DI TUNGGU YA😊😊

BAB 2_Pulang

Happy Reading...

Di sisi lain seorang pria tampan bernama Savero Nahlu Pradikta biasanya di panggil Vero, memiliki tubuh yang bagus dengan dada bidang yang kotak-kotaknya hehe, wajah bak pahatan patung yunani, pokoknya mah badebes deh.

Savero sekarang sedang melanjutkan bisnis papanya yang berada di inggris, beberapa minggu ini dia mendengar kabar bahwa papanya jatuh sakit di indonesia.

Savero mempunyai papa bernama Mahendra Pradikta dan Mama nya yang bernama Ratna Pradikta.

Dia adalah anak tunggal tidak memiliki saudara, sekarang umurnya adalah 27 tahun. dan ya Vero masih jomblo karena untuk sekarang ini dia lebih fokus pada pekerjaannya dari pada harus sibuk dengan percintaan nya.

Maka dari itu mama Ratna menyuruh sang anak untuk meneruskan bisnis sang papa yang ada di Jakarta karena memang tidak ada yang bisa di suruh lagi selain Vero karena dia adalah anak tunggal.

Saat Vero sedang mengerjakan tugas di meja kebesarannya ada sebuah telephon masuk.

Kring kring kring

[Halo iya ma, ada apa?] tanyanya kepada sang mama.

[Halo sayang,, Vero kamu kapan pulangnya sih? Kamu sudah mempertimbangkan omongan mama dan papa mu waktu itukan, kesehatan papa mu sekarang kurang baik Vero kasihan kalau tetap kerja dan mengelola perusahaan.] ucap mama panjang lebar.

[Iya ma, ini Vero masih berfikir karena Vero juga gak mungkin ninggalin kerjaan disini ma.] jawabnya kepada mama Ratna.

Ya mama dan papa memang meminta Savero untuk pindah ke Jakarta untuk melanjutkan bisnis perusahaan yang ada di sana karena memang kesehatan papa Hendra sekarang ini kurang stabil dan sering sakit sehingga mengkhawatirkan kalau tetap kerja akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

[Pikirnya jangan lama-lama Ver nanti keburu nyesel loh kamu nya,] ucap mama Ratna.

[Dan juga kamu kan di sana ada Steven yang membantu kamu, biarin Steven aja yang kelola di sana kamu cukup kontrol perusahaan dari Jakarta aja ya sayang,] tambahan mama Ratna kepada sang anak.

[Ya udah ma Vero pamit habis ini ada jadwal rapat penting,] pamit Vero pada mama Ratna karena akan ada rapat penting dengan klien.

[Ya udah kamu hati-hati ya sayang,] ucap mama Ratna.

[Iya ma, mama sama papa juga ya Vero pamit Assalamualaikum.] sahut pria tersebut.

[Waalaikumsalam.] jawab mama Ratna sebelum Savero matikan teleponnya.

.

Setelah itu Vero rapat dengan klien yang sangat penting, selesai rapat dia kembali ke kantor nya dan terngiang akan ucapan mama nya tadi.

Jujur Vero sangat bingung apakah dia harus pindah ke Jakarta atau tetap tinggal di sini, setelah hampir berfikir cukup keras akhirnya Vero memutuskan untuk mengikuti saran mama dan papa nya untuk pindah kembali ke Jakarta.

Dan dia pun titipkan perusahaan nya di sini ke Steven orang kepercayaan sekaligus teman Vero.

"Stev aku titip perusahaan ku kepadamu kalau ada apa-apa kabari aku, aku akan tetap kontrol di sana," ucapnya saat Steven mengantarkan Vero ke bandara.

"Baik tuan, tuan tidak perlu khawatirkan perusahaan disini," ucapnya meyakinkan tuannya agar tidak perlu khawatir.

"Aku pamit ya," pamit Vero ke Steven karena penerbangan nya sudah di panggil dan waktunya untuk terbang dan di angguki oleh Steven.

"Sampai jumpa tuan Vero." ucap Steven.

Skip.....

Sampai lah Vero di tanah kelahirannya yaitu Indonesia, ya Vero memang lahir di Jakarta dan besar disini tetapi karena dia melanjutkan kuliah di luar negeri menjadikannya jarang untuk pulang ke Jakarta hampir 8 tahun dia tidak pernah pulang ke Jakarta karena biasanya mama Ratna dan papa Hendra lah yang datang ke Inggris akhirnya dia pun balik kampung halamannya ini.

Sampai di bandara Soekarno Hatta dia melihat ada wanita dan pria yang sangat dia cintai siapa lagi kalau bukan mama dan papa nya.

"Vero," teriak mama Ratna dari kejauhan saat melihat sang anak yang sudah sangat dia rindukan.

Vero hanya tertawa kecil sambil melihat ke samping kanan dan kiri karena malu dengan teriakan mamanya yang sangat manja itu.

"Ih mama apaan sih kan malu di lihatin orang," jawab Vero saat sudah ada di depan mereka sambil memeluk mereka.

"Tau tuh mamamu Ver malu-maluin aja," goda papa Hendra kepada sang istri.

"Apaan sih pa, biarin namanya juga kangen anak siapa suruh jadi bang toyib yang gak pernah pulang-pulang," ucap mama Ratna yang sudah Vero duga akan menyindirnya yang tidak pernah pulang ke Jakarta untuk menemui mereka.

"Iya mama maafin Vero ya," mohonnya pada mama Ratna agar tidak ngambek lagi.

"Iya." jawab mama Ratna dengan senyumnya sambil terus menggandeng Vero sampai sang suami pun geleng-geleng kepala melihat istrinya seperti ini.

"Ber bagaimana penerbanganmu tadi?" tanya papa pada sang anak.

"Lancar pa." jawab Vero.

"Untuk perusahaan kamu di Inggris bagaimana jadinya?" tanya papa Hendra pada sang anak.

"Akan di handle sama Steven pa tapi aku akan tetap kontrol dari sini," jawab Vero dengan singkat namun tegas sehingga memancarkan kharismatik nya.

"Ya udah kalau gitu."

"Kalian ini ya gak anak gak bapak sama aja kenapa sih ngomongin nya bisnis mulu kan mama gak ngerti," ucap mama Ratna kepada sang anak dan sang suami yang memang dari tadi membicarakan bisnis sehingga sampai lupa adanya mama Ratna di sini.

"Aduh lupa papa kalau ada mama," ucap papa dengan cengar cengir ke arah mama Ratna dan Vero hanya tersenyum melihat kelakukan mama dan papa nya seperti anak remaja saja.

"Pa bagaimana kondisi papa sekarang?" tanya Vero kepada papa Hendra akan keadaannya.

"Papa sudah cukup baik meski masih sering pusing ver," ucap papa Hendra menjelaskan keadaannya.

Setelah sampai di mansion Vero pamit ke kamar untuk istirahat karena habis penerbangan panjang.

Sore hari dia pun bangun dari tidur nya, saat dia kebawah untuk mengambil air minum dia melihat mama dan papa nya sedang mengobrol entah apa yang di bicarakan.

Vero melihat itu sangat romantis sekali kadang dia berfikir apakah nanti saat Vero menikah akan sebahagia dan seromantis itu.

Seperti mama dan papa nya yang bahkan tidak dapat di pisahkan, saat berjauhan akan timbul rasa kangen so sweet sekali.

"Hemm.." seheman Vero mengganggu keduanya yang sedang asyik ketawa ketiwi.

"Ver udah bangun," sahut mama Ratna saat mengetahui sang anak datang.

"Iya ma." jawabnya.

"Makan sana kamu belum makan kan tadi pas sampai," timpa mama kepada Vero.

"Iya ma nanti aja," jawabnya ke mama Ratna.

"Ma aku mau keluar sebentar ya," izin Vero pada mama nya untuk keluar.

"Kamu ini baru saja sampek udah keluar main aja," jawab ketus mama Ratna pada sang anak yang hanya mendapat senyuman aja.

"Ya udah sana tapi jangan lupa makan dulu baru pergi ver, jangan malem-malem pulangnya, kamu baru aja sampek kamu juga butuh istirahat ver, Ingat ya!" tutur mama panjang yang hanya di angguki oleh papa Hendra.

Sedangkan Vero hanya melihat mama dan papa nya yang hanya mengangguki nya serta mengiyakan setiap perkataan mama.

"Kalau gitu Vero berangkat dulu ya, assalamualaikum." pamitnya pada mama dan papa.

"Waalaikumsalam." jawab mama dan papa kompak.

Setelah selesai makan Vero melanjutkan kegiatan nya keluar untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang sudah jarang sekali ia temui sejak dia tinggal di Inggris.

Vero melajukan mobil membela sibuknya kita Jakarta setelah sampai di tempat yang dijanjikan untuk bertemu, dia pun mencari sahabat-sahabat nya itu.

"Ver." teriak salah satu sahabatnya saat mengetahui Vero datang.

Vero pun menoleh mencari sumber suara yang memanggilnya.

"Hey kal." Vero pun menghampiri mereka.

Vero memiliki 3 sahabat yang sangat dekat dengan nya yaitu Haikal,Reza dan Ardi.

Haikal sekarang mengelola perusahaan ayahnya sedangkan Reza sekarang sudah menjadi dokter hebat dan Ardi sekarang dia menjadi manajer pemasaran di perusahaan papi yaitu YP Company.

Yap perusahaan yang nantinya akan menjadikan dia presdirnya sungguh dunia ini memang sempit.

"Udah lama?" tanya Vero pada mereka yang sepertinya memang sudah lama terlihat dari bekas makanan yang sudah mulai banyak.

"Astaga kita nungguin lu doang sampek berkarat ini gue," jawab Haikal kepada Vero yang baru datang.

"Sorry lah bro." jawabnya meminta maaf.

"Ya udah lah toh Vero juga udah sampaikan," jawab Ardi yang melerai sahabatnya tersebut.

"Nah tuh bener hehe." sambung Vero sambil ketawa.

Akhirnya mereka pun berbincang banyak hal mulai dari kehidupan sehari hari hingga bisnis yang sedang dijalankan.

"Gimana bisnis lo Ver?" tanya Haikal yang sama-sama pebisnis.

"Ya gitu kal, pusing gue gara-gara harus ke Indonesia ngurus bisnis papa jadi bisnis di sana gw koordinasi in sama tangan kanan gw." ucap Vero.

"Elo pasti bisa kok Ver." semangat Haikal pada Vero karena dia mengetahui kalau sahabatnya itu hebat dalam dunia bisnis.

"Thanks ya,"

"Okey."

"Btw elo berarti menetap dong di sini Ver?" tanya Reza pada Vero.

"Iya za, kasihan papa kalau harus kerja lagi, apa lagi kesehatannya sekarang kurang bagus."

"Bener tuh."

Kemudian mereka pun berbincang-bincang beberapa saat.

Setelah ngobrol-ngobrol seru dengan mereka akhirnya Vero pun pamit pulang karena takut nanti mama nya marah karena tidak sesuai dengan janji untuk pulang tidak terlalu malam, apa lagi dia juga baru saja sampai di Indonesia tadi siang.

Sampai rumah Vero pun mandi lalu tidur dan berharap besok pagi bisa bangun dengan badan yang segar.

.

.

NEXT.............................>

BAB 3_Supermarket

Pagi hari yang cerah Manda sedang mimpi indah di balik selimutnya dan kasur empuknya.

"Sayang bangun udah pagi ini, kamu gak kerja!" ucap mama pada anak kesayangannya yang masih bergulat pada bantal guling dan selimutnya.

"Oaahhmmmmmm iya ma ini Manda udah bangun," dengan mata yang masih belum sepenuhnya terbuka lebar.

"Buruan sayang mama kebawah dulu ya nyiapin makanan buat kalian," ucap mama delima sambil berlalu meninggalkan kamar anaknya.

Amanda yang mulai bangkit dan bersiap-siap untuk mandi menyegarkan badannya, setelah mandi dia siap-siap untuk turun kebawah dan sampainya di bawah Manda langsung menuju ruang makannya karena sudah di tunggu oleh mama sama papa tersayang nya.

"Pagi ma pagi pa," sapanya sambil mencium pipi orang tuannya.

"Pagi sayang, udah makan yuk." ajak papa.

Dan kemudian Manda pun duduk menyantap nasi goreng kesukaannya yang dibuat oleh mamanya.

Setelah selesai sarapan Manda bergegas untuk berangkat sebelum terlambat karena masuk di kantornya adalah pukul 7.30 dan sekarang pukul 6.40.

Sedangkan perjalanan ke kantor jika tidak macet biasanya menempuh waktu kurang lebih 15-20 menit berhubung sekarang sedang macet maka bisa sampai 30-45 menitan.

Setelah hampir 45 menit karena macet parah hampir 2 km panjangnya maklum jam masuk kerja, akhirnya Manda sampai di kantor.

Setelah sampai Manda langsung mengerjakan tugasnya, sebagai karyawan biasa Manda cukup banyak disukai oleh rekan kerjanya.

Apalagi para pria karena dia termasuk wanita tercantik di kantor sehingga banyak yang tertarik dengannya tapi Manda tidak akan sadar jika banyak pria yang menyukainya.

Dan karena itu pun banyak juga para karyawan wanita yang tak suka dengannya.

Akhirnya sore pun datang waktu untuk pulang ke rumah, sebelum pulang Manda menyempatkan mampir ke super market sebentar untuk membeli camilan karena tadi sebelum pulang mama delima meminta untuk Manda membeli beberapa camilan dan bahan masakan karena stok di rumah habis.

Sebagai anak yang berbakti dia pun mengiyakan saja, saat tiba di supermarket Manda sedang mencari bahan masakan.

Tetapi karena bahan yang ingin dia ambil sangat tinggi dan tidak bisa di jangkau sehingga Manda tampak kesulitan saat mengambilnya.

"Astaga susah amat sih ngambilnya, nih pegawai kenapa taruh di atas segala sih gak tau apa nih gak nyampek." omel Amanda sambil lompat kecil agar bisa ambil.

Tanpa disadari ada sesosok tangan yang membantu nya untuk mengambilkan bahan yang di butuhkan nya.

"Ini mbk," sahutnya.

"Terima kasih." ucap Manda merasa berterima kasih.

Saat Manda menolehkan pandangannya ke arah orang yang telah membantunya astaga berdiri sesosok laki-laki tampan yang badannya cukup tinggi.

Dan sangat berkarisma siapapun yang melihatnya pasti langsung terpesona dengan ketampanannya bahkan Manda sedang bengong karena mengagumi parasnya.

"Mbk...mbkk kenapa kok ngelamun?" seketika Manda pun tersadar dari lamunannya.

"E..emm enggak kok mas, terima kasih mas sudah membantu kalau begitu saya permisi," karena kelewat malu akhirnya Manda berterima kasih dan mengambil barang-barang nya kemudian berpamitan pergi.

Setelah bahan yang di butuhkan sudah lengkap akhirnya Manda pun pulang ke rumah, sampai di rumah dia memberikan semua pesanan mamanya ke dapur kemudian dia naik ke atas untuk membersihkan diri karena lelah seharian bekerja.

Entah kenapa dari tadi Manda selalu memikirkan kejadian yang tak disengaja waktu di supermarket tadi dan terngiang akan wajah lelaki yang membantunya tadi, yang Manda lupa kan ialah dia tidak berkenalan dengannya entah kenapa hatinya jadi tidak tenang.

🥕🥕🥕

Disisi lain Vero sedang mengantar mamanya membeli beberapa bahan masakan, sewaktu mama Ratna sedang mencari bahan masakan tanpa sengaja Vero melihat seorang wanita yang sedang kesusahan menjangkau bahan yang berada di rak atas entah bagaimana dia reflek membantunya mengambil bahan tersebut.

Setelah Vero mengambil bahan tersebut wanita itupun berbalik melihatnya saat Vero melihatnya juga entah kenapa seperti ada sesuatu yang menghantam hatinya sungguh wanita yang cantik, melihat wajahnya dengan olesan makeup tipis di wajah membuat siapapun kagum akan kecantikannya.

Vero tersadar dari keterkaguma nya dan melihat wanita tersebut melamun membuat Vero gemas akan tingkahnya akhirnya Vero pun membuyarkan lamunannya.

"Mbk...mbkk kenapa kok ngelamun?" dengan saltingnya dia menjawab.

"E..emm enggak kok mas,, terima kasih mas sudah membantu kalau begitu saya permisi," setelah di berpamitan kepadanya.

Vero pun menghampiri mamanya yang dari tadi ternyata mencari nya.

"Kamu dari mana saja si Ver?" tanya mama Ratna ketus karena sudah lama mencari nya kemana-mana.

"Maaf ma tadi Vero bantu mbak-mbak kesusahan ngambil bahan di rak atas," jawabnya meminta ampun ke mama dan berkata dengan jujur.

"Ya udah kalau gitu yuk kita pulang Ver, nih mama juga udah selesai belanjanya."

"Yukkk ma." jawabnya.

Setelah sampai di rumah bukan tepat nya mansion Vero pun bergegas ke kamar untuk istirahat setelah membantu mamanya tadi membereskan bahan masakan di dapur.

Karena ya Vero sangat capek setelah habis melakukan penerbangan dari Inggris ke Indonesia kemarin dan kurang beristirahat.

Apalagi beberapa hari lagi harus menggantikan posisi papa yang akan segera kosong akibat papa nya sering sakit dan stamina tubuhnya kurang prima.

Padahal Vero juga sedang mengelola bisnis di Inggris yang juga dimiliki oleh keluarga Pradipta juga.

Saat Vero sedang berbaring di kasur empuknya entah kenapa dia langsung keringat dengan kejadian tadi saat di supermarket tadi.

Entah kenapa dia sangat tertarik kepada wanita tadi dan berharap bisa bertemu dengannya di lain waktu dan yang dia sesali bahwa dia belum sempat untuk berkenalan dengannya namanya pun Vero tidak tahu siapa.

Tapi wajahnya sudah familiar di kepala lelaki itu, sambil memikirkan dia Vero pun tanpa terasa sampai tertidur pulas dan melayang dengan mimpi-mimpi nya.

🥕🥕🥕

"Amanda sayang kamu gak makan," ucap mama delima.

"Iya ma sebentar ini Manda lagi habis mandi."

"Ya udah buruan ya sayang," sahut mama.

"Iya ma."

Manda pun turun ke bawah untuk makan malam, setelah makan malam nya selesai mama delima pun membuka pembicaraan.

"Manda mama mau bicara serius sama kamu," tutur mama delima dengan serius dan Amanda tahu pasti ada hal penting hingga mamanya berbicara seserius ini.

"Iya ma, ada apa sih kok kayak serius banget?" sahut Manda karena melihat raut wajah mama yang sangat serius ketika melihatnya.

"Gini sayang mama sama papa kamu punya rencana untuk menjodohkan kamu dengan teman papa kamu,"ucap mama delima yang langsung membuat Manda bingung seperti ada bom yang meledak di dalam dirinya.

Seperti dunia ini runtuh tanpa sisa, tubuhnya kaku mendengar hal tersebut bagaimana bisa dia dijodohkan, saat dia masih melamun dengan ucapan mama tadi mama kembali bicara.

"Mama gak pernah minta sesuatu sama kamu kan sayang?" tanya mama sambil melihat ke arah Manda, Manda pun mengangguk kan kepalaku karena ya mama sama papa nya tidak pernah meminta sesuatu apapun.

"Maka dari itu sayang mama sama papa kamu cuma minta satu permintaan ini saja ya sayang kamu setujui perjodohan ini, dia anak baik-baik kok sayang dia gak jauh umurnya sama kamu kok sayang," yang disahuti oleh papa.

"Iya sayang mama sama papa pasti pilihkan kamu yang baik dan soleh sayang," lanjut mama delima.

Dalam kebingungannya Manda pun mengeluarkan suara nya.

"Manda pikir-pikir dulu ya ma pa," ucap Manda.

"Iya sayang." yang di ucapkan barengan oleh mama dan papa.

"Kalau gitu Manda ke kamar dulu ya ma pa, Manda mau istirahat dulu."

"Iya sayang tapi kamu juga pertimbangkan ya ucapan mama tadi," ucap mama yang di angguki oleh papa.

Setelah sampai di kamar Manda sangat bingung harus bagaimana dengan ucapan mama dan papanya tadi.

Disisi lain mama dan papa memang tidak pernah meminta sesuatu apapun padanya, tapi disisi lain perjodohan adalah salah satu hal yang paling Manda takuti karena banyak di cerita drama dan novel-novel pasti pihak perempuan yang akan jadi korban dari kekerasan hingga sang pria yang selingkuh semua prasangka itu memenuhi otaknya sekarang ini.

Hingga tanpa disadari Manda pun tertidur dengan beban dipikirannya dan berharap semoga saat Manda membuka mata besok ada keajaiban yang akan datang padanya dan semoga perjodohan ini hanya mimpi dalam tidurnya saja.

.

.

NEXT.............................>

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!