Di sebuah mall terlihat wanita cantik dengan gaya glamornya berlengak lenggok seperti seorang model yang profesional setiap mata yang melihatnya pasti akan kagum melihatnya namun tidak ada senyum diwajah cantik nya. Ia berjalan seorang diri memasuki toko yang dia mau dan membeli apa yang dia suka begitulah gadis cantik itu. Sebelum sampai di ambang pintu masuk tiba-tiba terdengar bunyi dari dalam tas cantiknya.
Drrrrttt drrrrttt dering HP yang ada di dalam tas mahalnya terus berdering, dengan malas gadis itu mengambil HP nya dan melihat siapa yang menelepon nya.
"Ya kenapa Mi? " tanya gadis itu tanpa berbasa-basi ia menjawab dengan nada datarnya.
"kamu dimana?" tanya orang yang ada di seberang sana dengan nada yang kesal dan gadis itu sudah biasa dengan itu.
"Mall, ada apa?" balasnya dengan nada yang masih datar.
"Plis nun berhenti menghamburkan uang seperti itu, Kamu gak tau gimana membengkak nya tagihan kredit kamu tiap bulan. Papa mu bisa bangkrut jika kamu terus menghamburkan uang seperti itu! " teriak orang di seberang sana marah yang disebut mami oleh gadis itu.
"Jadi apa lagi yang bisa Ku lakukan selain ini? Papa aja gak masalah Aku nge habisin duitnya" balas gadis itu dengan santai. sangat malas rasanya mendengarkan ocehan sang maminya itu.
"Ainun Mahara kenapa kamu semakin membangkang hehhh?, pulang sekarang!" kesal maminya.
Tuttttt tuttttt panggilan langsung diputuskan ainun karena malas mendengar ocehan maminya yang menurutnya membosankan.
Ainun Mahara begitu nama yang diberikan oleh ayahnya saat gadis cantik itu lahir dengan bola mata yang indah, siapa pun yang melihat mata itu akan jatuh dalam pesonanya, akan dibuat kagum dengan pancaran yang begitu memukau. Tuhan maha baik padanya saat memberikan pahatan yang sempurna untuk nya tubuh yang profesional tidak terlalu tinggi tidak pendek juga, dengan hidung yang mancung minimalis dan jangan lupakan bibirnya yang tidak terlalu tipis.
Meskipun dengan gaya yang kekinian Ainun tetap mengenakan hijabnya dengan gaya modern sangat cocok dengan setelah remaja masa kini.
Ainun keluar dari mall dengan langkah yang santai, dia jadi mengurungkan niatnya untuk berbelanja karena moodnya jadi buruk mendengar teriakan maminya. Ia memilih untuk pulang dan rebahan di kasurnya yang empuk.
Beberapa saat kemudian Ainun sampai dihalaman rumah yang begitu megah dan mewah siapa pun pasti akan merasa rumah ini lebih mirip dengan sebuah istana yang indah.
Ainun keluar dari mobil mewahnya dan berjalan dengan wajahnya yang datar, ia masuk dengan angkuh kedalam rumah itu hingga sampai didalam rumah ia melihat maminya sedang duduk membaca majalah sambil menikmati secangkir tehnya.
"Tau pulang juga Kamu rupanya"Sinis maminya berbicara tanpa melihat ke arah Ainun.
"Mami maksudnya gimana sih? keluyuran dimarahin sekarang udah pulang diomelin" Ainun membalas dengan nada yang malas.
"Kamu ini selalu saja membangkang, gak bisa sehari aja kamu gak membantah dengan ucapan mami? " bentak maminya dengan menaikan suaranya. Kenapa putrinya ini sangat berbakat membuat dirinya marah.
"Malas dengerin mami" balas Ainun berlalu meninggalkan maminya yang masih mengoceh.
"Ini anak dibilangin bukannya nurut tapi terus aja membangkang, heran deh" kesal maminya kembali menatap majalah yang ada ditangannya.
Ainun merebahkan dirinya didalam kamarnya, ia menghela nafasnya dengan berat. kemudian menutup matanya dengan lengannya memikirkan hidup nya yang tak tentu arah membuat bertambah pusing saja.
***
Waktu yang hampir malam semua anggota keluarga berkumpul ruang makan untuk melangsungkan makan malam.
Ainun menghela nafasnya melihat kondisi ini yang lebih mirip seperti orang asing padahal ini keluarga tidak ada kehangatan yang terasa di ruang ini.
"Setelah makan jangan ada yang bubar dulu! , ada yang mau papa sampaikan setelah ini" ungkap sang kepala keluarga dengan tegas namun tidak ada yang menjawab.
Makan malam berlangsung dengan hening, satu persatu meninggalkan meja makan menuju ruang keluarga yang sebenarnya jarang dihampiri oleh penghuni rumah ini.
Kepala keluarga itu terlihat mengedarkan pandangnya untuk melihat semua anggota keluarga sudah lengkap atau belum, setelah dilihat sudah lengkap ia pun mulai membuka suaranya.
"Ainun akan bertunang an dengan anak rekan bisnis papa, untuk memperkuat jaringan bisnis kita" ungkap nya langsung ke intinya.
Sontak semua anggota keluarga menoleh ke arah sang papa terlebih maminya membulat kan matanya, Ainun si empu badan hanya menatap papanya datar.
"Apa lagi rencana papa sekarang ini, belum cukup aku menjadi tumbal selama ini?" ucap Ainun dengan dingin.
"Kamu harus ngerti Ainun! yang mereka tahu kamu adalah putri kesayangan ku" suara papa sudah naik satu oktaf.
"Hehhhh putri kesayangan papa bilang? , aku hanya bayangan untuk arsyila selama ini pa" balas Ainun cepat sambil menatap kakaknya itu.
"Kenapa tidak Arsyila saja yang papa jodohkan?" lanjut Ainun menatap papanya dengan tajam.
"Aku tidak setuju" sanggah Arsyad sang kakak laki-laki dengan tegas.
"Kenapa tidak setuju kak, dia putri papa kan?" tanya Ainun
"Kamu sudah merebut segala nya dari Arsyila, dia sudah menderita karena mu selama ini" ucap Arsyad dengn sinis. keadaan yanga semakin memanas tak terkendali seakan emosi semuan orang sedang meledak saat ini.
"Sudah jangan berdebat, besok malam keluarga mereka akan berkunjung kerumah sambut lah mereka dengan baik" lerai sang papa kesal melihat perdebatan anak-anaknya.
"Aku berhak menentukan pasangan ku sendiri, aku tidak mau dipaksa untuk kali ini" tegas Ainun muak dengan topik pembahasan ini.
"Ini demi kebaikan kita bersama Ainun, papa harap kami mengerti" balas papanya lagi.
"Cukup menjadi egois Pa, Aku bukan robot yang bisa Papa kendalikan sesuka hati Papa dan berhenti bilang demi kebaikan kita bersama. Papa melakukan ini hanya untuk kalian bukan untuk aku" Ainun berbicara dengan menaikan suaranya.
"Ainun bersikap lah yang sopan pada papa mu!" teriak sang mami melihat emosi anaknya yang sudah tak terkendali.
"Bagaimana aku harus bersikap lagi mi, hidupku tak lebih dari main kalian selama ini. aku adalah bukti keegoisan kalian" Ainun berucap dengan nada yang dingin. Papanya yang mengerti maksud Ainun sontak terdiam, berbeda dengan kedua saudara yang tidak mengerti maksud dari Ainun.
"Tidak tau terima kasih, sudah enak hidup nya dibuat sama papa malah semakin membangkang anak itu" gerutu Arsyad yang tidak habis pikir dengan tingkah adiknya itu.
Padahal selama ini hidup Ainun terlihat sangat sempurna dimata siapa saja. Namun mengapa ia terlihat sangat tidak menyukai hidup nya yang di inginkan oleh siapapun yang mengenalanya bahkan sangat dimanjakan oleh papanya sangat jauh berbeda dengan dua saudaranya yang tidak pernah di tampil kan di depan publik jadi semua orang dan media hanya mengenal wajah Ainun sebagai putri dari pengusaha kaya raya itu.
Begitulah Arsyad dan arsyila berfikir selama ini tentang Ainun, membuat kedua saudaranya itu kian membenci Ainun semakin harinya. kakak tirinya kerap membalas Ainun dengan perlakuan kasarnya.
Bersambung.....
Pagi hari memberikan semangat baru bagi manusia untuk menjalani rutinitasnya. Begitulah kehidupan, meskipun penuh dengan tangisan, tetap akan berjalan. Ini adalah lirik lagu yang sering kita dengar ketika seseorang sedang banyak masalah hidup. Namun, mari kembali ke topik.
Saat ini, seorang gadis cantik sedang duduk di sisi jendela kamarnya. Dia memandang keluar, di mana gerimis sedang turun dan membuat siapapun merasa ingin berguling di bawah selimut dan tidur nyenyak.
Tapi ternyata tidak untuk gadis ini. Meskipun dia menutup matanya, hatinya merasa resah dan tidak tentu arah. Terkadang, dia lupa dengan tujuan hidupnya ketika dia tersesat. Dan ketika dia menyadari, dia tahu bahwa tidak ada cerita yang tak berakhir. Namun, sudah berapa lama dia menunggu tanpa kepastian? Tidak, bukan berarti kesedihannya yang dia sembunyikan sudah berakhir.
Tidak ada yang tahu seberapa tertekannya dia dalam menghadapi kenyataan hidup yang pahit ini. Seperti mutiara kecil yang menyimpan kesakitan dengan kesempurnaan yang terlihat, namun tidak ada yang tahu betapa menderitanya dia menahan rasa sakit itu.
"Astaghfirullah, aku lupa. Hari ini aku harus masuk sekolah," pekik Ainun, yang tanpa disadari telah berlama-lama melamun di depan jendela. Ainun segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Setelah bersiap, Ainun turun untuk sarapan bersama keluarganya. Meskipun keluarga ini sangat dingin, mereka masih melakukan sarapan bersama di rumah. Tidak jarang terjadi keributan antara kakak laki-laki dan Ainun, yang selalu berakhir dengan Ainun mengalah dan pergi tanpa ada yang peduli.
Ainun duduk di dekat ibunya yang berhadapan dengan Arsyila yang menikmati makanannya dengan santai. Arsyila sebenarnya sangat cantik, tapi sangat introvert dan tidak pernah terlihat sebagai putri dari seorang pengusaha kaya raya. Terkadang di sekolah, dia sering dibully karena sifatnya yang lembut dan polos. Tidak ada yang tahu bahwa Ainun dan Arsyila adalah saudara karena sangat berbeda.
"Hari ini, kakak yang akan mengantarmu," ucap Arsyad di tengah keheningan, dan terlihat Arsyila mengangguk setuju. Bagaimana dengan Ainun? Dia tahu tidak mungkin Arsyad akan mengantarnya.
"Aku sudah selesai dan aku pamit," ucap Ainun lalu pergi dari tempat duduknya.
"Ainun lupa untuk pulang cepat untuk menyambut kedatangan rekan bisnis Papa. Malam ini kita akan membicarakan perjodohanmu," ungkapan sang papa tidak membuat Ainun berbalik, dia hanya menganggukkan kepalanya.
Setelah kepergian Ainun, Arsyad dan Arsyila pun pamit pada papa dan maminya. Arsyad merangkul Arsyila dengan sayang, karena dia tahu betapa menderitanya adik kecilnya akibat perbuatan Ainun. Bagi Arsyad, kehadiran Ainun seperti bencana dalam keluarga mereka.
"Akhir-akhir ini kamu sering merasa tertekan pada hidupmu, benar?" tanya Arsyad dengan lembut.
Arsyila hanya mengangguk sedih.
"Kamu harus tahu, kalau ada yang mengganggu kamu atau membuli kamu, kamu harus melapor padaku, kamu tahu kan?" kata Arsyad memeluk adiknya. Ia mencintai Arsyila, sangat berbeda dengan Ainun yang sering membuli adiknya.
Setelah sampai di depan gerbang sekolah, ketika Arsyila hendak turun, Arsyad menahan tangan adiknya.
"Ingat, jika ada yang membuli kamu, laporkan pada kakak. Kakak akan selalu ada untukmu. Kamu tahu itu kan?" ucap Arsyad pada adiknya.
Arsyila mengangguk setuju. Ia tahu bahwa kakaknya selalu mendukungnya, meskipun ia tidak dapat berbuat banyak untuk melindunginya dari Ainun yang sering membuli.
"Sampai ketemu di rumah ya, Silla. Ingat, hati-hati di sekolah," ucap Arsyad kemudian melajukan mobilnya dan membunyikan klakson beberapa kali.
Arsyila masuk ke sekolah dengan senyuman manis di bibirnya. Tiba-tiba saja, ada seseorang yang menyapanya.
"Siapa itu?" tanya seorang gadis, yang membuat Arsyila terkejut.
"Maaf, siapa tadi?" tanya gadis itu, penasaran.
"Kakakku, apa sih kepo banget?" ketus Sila meninggalkan gadis itu. Gadis itu mengejar Arsyila.
"Tungguin, Arsy!" teriaknya.
"Memang benar, Kakak Mu kok tidak pernah muncul?" kepoan gadis ini ternyata sudah pada tingkat yang paling tinggi.
"Dia kemarin kuliah di luar Negeri, beberapa bulan ini baru kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya," jawab Arsyila menuju kelasnya.
"Woah, keren ya, Arsy, ternyata kamu punya kakak setampan itu!" celetuk gadis itu dengan girang.
"Emang kamu pernah lihat mukanya?" tanya Arsyila penasaran juga.
"Aku nebak aja sih," celetuknya.
"Astaghfirullah, Ulfa," kesal Arsyila.
"Loh, salahnya di mana?" bingung Ulfa.
Ulfa Aulia adalah sahabat baik Arsyila yang satu-satunya, karena Ulfa juga mendapat beasiswa untuk sekolah di sini. Ulfa termasuk jajaran siswa terpintar di sekolah ini, tapi sama cupunya dengan Arsyila.
"Udah diam dulu, nanti kita bahas lagi," ucap Arsyila lalu duduk di kursinya. Karena mereka duduk dekat, Ulfa terus saja menempel pada Arsyila.
"Aduh, penasaran, tau gak sih?" keluh Ulfa frustasi.
"Nanti aku ceritakan, deh," balas Arsyila tersenyum.
"Oke deal," jawab Ulfa, lalu kembali ke kursinya.
bersambung.............
Saat jam istirahat semua siswa dan juga siswi berhamburan menuju kantin begitu juga dengan kedua gadis cupu itu perutnya sudah keroncongan setelah otaknya menyerap banyak pelajaran di dalam kelas tadi.
"kita makan apa hari ini sil?" tanya Ulfa menggandeng tangan besti kentalnya itu.
"apa aja yang penting mengenyangkan" balas Arsyila sambil tertawa melihat ekspresi sahabatnya yang kesak itu.
"kita duduk disana aja deh, dan aku putuskan kita makan bakso dan es teh manis yang menyegarkan, gimana?" ungkap Ulfa.
"ya udah samain aja" balas Arsyila
beberapa saat kemudian kedua gadis cupu yang sayang pinter itu sedang menikmati makan siangnya. hingga hampir selesai segerombolan gadis menghampiri mereka dengan gaya yang angkuh.
"berani kalian gadis kampung menduduki kursi ku" teriak seorang gadis yang akan menyerang Arsyila tapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh seorang.
"stop bikin keributan disini, aku sedang menikmati makanan ku dan itu sungguh mengganggu" ucap orang itu dengan nada yang dingin.
"kita gak ada masalah ya nun, jadi gak usah ikut campur" balas gadis itu agak melunakkan suaranya.
"gak ikut campur gimana, dia itu mangsa milik ku" balas Ainun yang masih bernada dingin.
"oke kita ngalah, minggir kalian" ketus gadis itu kesal.
Kedua gadis cupu itu bangun dan pergi dari kantin itu menuju kasir untuk membayar makanannya.
"gilak ya cantik sih tapi dingin kayak es batu, tapi untung deh kita ditolongin dia" ucap Ulfa saat keluar dari kantin.
"udah lah, sama aja aku ini tetap mangsa dia, lepas dari mulut harimau ehh malah terperangkap dimulut singa" balas Arsyila menghela napasnya.
"yang penting hari ini kita belum dimakan salah satunya hehehe" lanjut Arsyila terkekeh.
"ya begitu lah kita hanya remahan rengginang sil, kita bisa apa jika berhadapan orang kaya seperti mereka" keluh Ulfa tersenyum, mendengar keluhannya Ulfa Arsyila merasa sedikit getir dihatinya, ia adalah putri dari jajaran orang terkaya di kota ini namun tak ada yang menyadari nya.
"sudahlah ayuk ke perpus dulu, aku mau minjam beberapa buku" ajak Arsyila, ia menarik tangan sahabat karibnya itu.
***
Disisi lain Ainun duduk disebuah taman sambil memejamkan matanya, Ainun memang pribadi yang sangat menyukai kesendirian. Ia merasa saat sendiri seperti ini ia akan membuatnya bisa terbang dengan hayalan yang tak bertujuan.
saat sedang menikmati apa yang dia lakukan seseorang menepuk pundaknya, tentu saja hal itu membuat Ainun terkejut dan membuka matanya. Saat melihat siapa yang melakukan nya Ainun memutar matanya malas.
"stop ganggu aku jeff, aku lagi tak ingin di ganggu" ucap Ainun kembali menutup matanya.
"sensi amat sih, Cantik-cantik kok galak sih" balas pria yang dipanggil Ainun jeff itu duduk di samping nya.
Ainun diam saja tidak merespon ucapan pria itu, baginya pria ini adalah lalat nyamuk yang kehadiran nya sangat mengganggu kenyamanan untuk seorang Ainun.
Jeffrey Andreas pria terpopuler di sekolah mereka, pria yang di impikan setiap wanita yang ada di sekolahnya, siapa yang tak ingin selain tampan dia juga kaya. Namun sangat berbeda dengan Ainun menganggap pria ini tidak lebih dari pengganggu. Sering kali pria ini memberikan berbagai hadiah untuk nya namun berakhir di tong sampah kadang kala Ainun berikan pada teman sekelasnya jika hadiah itu berupa makanan.
"gak usah capek gombalin aku jeff semua itu gak akan berlaku selama kamu masih Playboy terpopuler di abad ini" ucap Ainun tanpa membuka matanya, ia sebenarnya ingin pria ini pergi meninggalkan dirinya.
"kamu tenang aja jika kamu mau sama aku, aku janji cuma kamu satu-satunya wanita yang ada di dalam hidup seorang Jeffrey Andreas" pria itu malah semakin antusias dengan tawarannya sendiri.
"gak mau dan gak akan pernah" balas Ainun dengan nada yang dingin.
"plis Ai, apa kurangnya aku dimata mu. Bahkan setiap wanita bermimpi menjadi couple nya aku loh" pria ini semakin tidak tau diri.
"dan aku bukan salah satu dari mereka" balas Ainun lagi.
"pergilah! sebelum aku membuat mu tak bisa berjalan" lanjut Ainun sambil menatap jeff dengan sinis, tentu saja hal itu membuat pria itu ketakutan ia tau Ainun tidak pernah main-main dengan ucapan nya. Dan siapa yang tidak tahu Ainun mahara rasyid memiliki kemampuan bela diri yang belum ada yang bisa mengalahkannya disekolah ini.
"oke oke aku pergi, but aku gak akan nyerah untuk dapatkan kamu Ai" ucap pria itu bangun dari samping Ainun.
sebelum pria itu pergi Ainun lebih dulu meninggalkannya dengan wajahnya yang dingin nya.
"ahh Ainun mahara rasyid ku pastikan kamu akan menjadi milikku" ucap jeff yang memperhatikan punggung Ainun yang pergi semakin menjauh. Ia tersenyum melihat gadis cantik itu.
sudah sejak lama jeff menyukai Ainun, banyak pria yang menyukai gadis cantik itu hanya saja tidak ada berani mendekati nya selain mahir dalam ilmu bela diri gadis ini sangat galak saat di usik ketenangan nya.
***
Saat akan pulang sekolah Ainun mengendarai mobilnya dengan laju yang pelan ia sedang menikmati perjalanannya, hingga sampai di lampu merah Ainun menurun kaca mobilnya. Gadis cantik itu menoleh kesana kemari tetap melihat ke bahu jalan Ainun melihat seorang wanita tua yang ingin menyebrang jalan namun terlihat Ragu-ragu mungkin ia takut tidak sempat sampai diseberang sana lampu sudah kembali hijau.
Ainun yang memperhatikan hal itu mencari tempat untuk bisa memarkirkan mobilnya, Ainun mendekati nenek itu.
"mau nyebrang nek?" tanya Ainun sambil tersenyum ramah, sangat cantik ternyata senyuman itu tapi sayang sekali sangat jarang terlihat.
"iya nak, tapi nenek ragu karena takuk tidak sempat, nenek jalannya kan pelan" ucap nenek itu membalas senyuman manis Ainun. benar dugaan Ainun nenek ini sedang ragu untuk menyebrangi jalan itu.
"mari saya bantu nek" ucap Ainun menggenggam tangan nenek itu kemudian mereka berjalan dengan pelan. Benar saja nenek itu jalan sangat dengan pelan dan lampu akan kembali hijau, Ainun menuntun nenek itu dengan hati-hati.
setelah sampai dibahu jalan Ainun melepaskan tangan nenek itu dengan lembut.
"terimakasih nak, smoga Allah membalas kebaikan hatimu" ucap nenek itu dengan rasa yang harus.
"terimakasih do'a nya nek" ucap Ainun kembali tersenyum mendengar do'a tulus wanita tua itu.
"dan berhati-hati lah nek, saya permisi ya nek" ucap Ainun berpamitan pada nenek itu.
Disisi lain seorang pria sedang memperhatikan Ainun dan sangat menikmati pemandangan itu dengan tersenyum kecil. Pria itu tertegun saat melihat senyuman gadis cantik itu, siapa pun yang melihat senyuman itu pasti ingin melihatnya kembali.
bersambung.........
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!