NovelToon NovelToon

Raja Pedang Beracun : Menghindari Kematian (Book I)

Awal Mula

Seorang pria paruh baya yang terlihat berusia empat puluh tahunan awal sedang menatap lekat seorang bocah yang ada dihadapannya.

Namanya Liu Zeng, walaupun dirinya terlihat seperti seorang pria paruh baya, tetapi sebenarnya umurnya jauh di atas itu. Usianya sudah mencapai lebih dari tiga ratus tahun.

Liu Zeng sendiri merupakan manusia yang biasa disebut kultivator, seorang yang belajar ilmu keabadian dengan menyerap Qi. Qi sendiri adalah energi yang dihasilkan dari alam semesta dan diolah ke dalam tubuh.

Liu Zeng memiliki perawakan yang tidak terlalu tinggi, bisa dilihat dari ukurannya yang hanya sekitar seratus enam puluh senti meter dengan tubuh gemuk dan janggut panjang serta kumis tebal. Selain itu, rambutnya berwarna putih.

Tetapi yang paling unik dan menarik adalah matanya berwarna biru terang seperti langit yang cerah.

Setelah Liu Zeng menatap bocah yang ada dihadapannya dengan rasa bersalah, dia mengalihkan pandangannya ke rantai yang mengikat bocah itu pada bagian leher, kedua tangan, kedua kaki dan pinggangnya.

Bocah itu sendiri berusia sepuluh tahun. Dia merupakan anak kandung dari Liu Zeng. Namanya Liu Kang.

Liu Kang sendiri berparas yang tampan jika tidak ada tato di sebagian wajahnya yang berbentuk seperti sisik Naga. Sebenarnya bukan hanya di bagian wajahnya tetapi di beberapa bagian seperti tangan, dada dan belakangnya juga memiliki tato berbentuk Naga.

Hal itu bukanlah karena kebetulan semata, tetapi diakibatkan Liu Zeng mempelajari ilmu yang didapatkan dari Bangsa Demon.

Bangsa Demon sendiri adalah ras iblis yang sangat kuat dan memiliki ciri-ciri seperti manusia, yang membedakan hanyalah bola mata Bangsa Demon berwarna hitam semua.

*****

Saat itu, Liu Zeng berusia sekitar lima puluh tahun dengan tingkat kultivasi berada di Penempaan Qi tingkat tiga awal. Sungguh tingkat yang menyedihkan untuk kultivator seumurannya. Biasanya kultivator di usianya akan mencapai paling tidak praktik Penempaan Qi tingkat lima, untuk kultivator yang bakatnya di bawah rata-rata. Dengan demikian, bakat Liu Zeng lebih buruk daripada itu.

Tingkatan dalam kultivasi sendiri dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya Kondensasi Qi, yaitu tahap dasar pembentukan Qi. Tahap Kondensasi Qi ini adalah tahap dimana manusia biasa ingin menjadi kultivator. Biasanya manusia yang berbakat akan menjadi kultivator dalam waktu kurang lebih satu bulan sedangkan yang bakatnya biasa-biasa saja akan membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat bulan. Untuk mereka yang dibawah rata-rata, membutuhkan waktu sekitar lima sampai enam bulan.

Manusia akan menyerap Qi yang ada di semesta dan memasukkannya ke dalam dantian. Dantian sendiri adalah tempat menyimpan Qi.

Setelah itu dilanjutkan dengan Penempaan Qi. Tahap Penempaan Qi sendiri dibagi menjadi dua belas tingkatan.

Setelah menembus Penempaan Qi, maka kultivator akan memasuki tahap selanjutnya yang bernama Penempaan Inti Jiwa. Penempaan Inti Jiwa sendiri dibagi menjadi lima tingkatan.

Tahap selanjutnya adalah Pembentukan Jiwa, yaitu pembentukan jiwa yang baru yang lebih baik seperti bayi yang baru lahir kembali. Pada tahap ini dibagi juga menjadi lima tingkatan.

Setelah itu, kultivator akan memasuki tahapan yang bernama Pembentukan Jiwa Murni, pada tahap ini, kultivator akan membentuk jiwanya lebih tinggi lagi.

Dan tahap yang terakhir adalah Pembentukan Jiwa Abadi, yaitu tahap jiwa keabadian. Kultivator yang mencapai tingkat ini akan abadi dan tidak akan pernah mati. Bisa dikatakan, kultivator pada tahap ini memiliki kemampuan untuk menjadi dewa. Sebelumnya tidak ada kultivator yang berhasil mencapai tingkat ini, tepatnya belum ada yang berhasil mencapai praktik Pembentukan Jiwa Murni akhir, jadi belum bisa menembus tingkat selanjutnya.

Sebenarnya diantara tingkat Pembentukan Jiwa Abadi dan Pembentukan Jiwa Murni ada satu lagi tingkatan yaitu Pembentukan Jiwa Suci. Tetapi sampai saat ini belum ada yang berhasil menembusnya.

Tingkatan praktik juga terbagi menjadi tiga, yaitu awal, pertengahan, dan akhir. Misalnya Liu Zeng, berada pada praktik Pembentukan Jiwa Murni tingkat tiga akhir.

Liu Zeng bukanlah orang yang berbakat, karena dia memiliki lima akar roh yang membuatnya tidak bisa mendalami kultivasi dengan baik.

Kultivator yang berbakat ialah yang hanya memiliki satu akar roh atau paling tidak memiliki dua akar roh. Sedangkan untuk yang memiliki tiga akar roh, bakat kultivasinya akan biasa-biasa saja. Jika seseorang memiliki empat akar roh, maka bakatnya di bawah rata-rata, tetapi jika seseorang memiliki lima akar roh, maka dia tidak akan pernah bisa menjadi kultivator.

Kasus Liu Zeng sedikit berbeda, dia diberikan keberkahan dari langit dan bisa menjadi seorang kultivator walaupun memiliki lima akar roh. Tetapi tentu saja, bakatnya sangat buruk.

Akar roh sendiri adalah tempat dimana kultivator dapat menggunakan Sihir Elemen. Sihir Elemen sendiri terbagi menjadi lima bagian dasar, diantaranya, Tanah, Api, Angin, Air dan Kayu.

Kultivator yang beruntung akan memiliki elemennya sendiri, contohnya petir, logam, racun, es dan lain-lain.

Liu Zeng menjadi frustasi akan hal itu, dia yang sebelumnya merupakan bagian dari salah satu sekte kecil yang berada di Kekaisaran Gunung Timur. Hal itu dikarenakan di daerah itu terdapat banyak pegunungan.

Kekaisaran sendiri terbagi menjadi empat, Kekaisaran Gunung Timur, Kekaisaran Lembah Utara, Kekaisaran Laut Selatan dan Kekaisaran Bukit Barat. Keempat Kekaisaran itu berdiri di sebuah Benua yang bernama Benua Matahari Barat. Dengan Kekaisaran Laut Selatan yang paling kuat dan paling luas wilayahnya. Sedangkan Kekaisaran Gunung Timur, adalah yang paling lemah dan paling kecil wilayahnya.

Suatu hari, Liu Zeng yang tidak berbakat akhirnya dikeluarkan dari sekte kecil itu. Sekte itu bernama Sekte Pedang Kembar. Sesuai namanya, sekte itu mempelajari teknik pedang yang menggunakan dua pedang kembar sebagai senjata.

Saat Liu Zeng ingin mengakhiri hidupnya di sebuah gua yang terpencil, tiba-tiba dia menemukan sebuah manual praktik tingkat tinggi yang bernama Manual Roh Iblis, dimana seseorang bisa mendapatkan kekuatan dari iblis dengan menanamkan roh iblis tersebut di tubunya.

Pada awalnya, Liu Zeng tidak ingin mempelajari kitab itu karena dia sendiri berasal dari aliran putih. Tetapi, setelah dia pikirkan kembali apa yang terjadi padanya, dia memutuskan untuk mempelajarinya.

Sekitar lima puluh tahun berlalu, Liu Zeng sudah menguasai manual itu, dan sebelumnya dia adalah kultivator Penempaan Qi tingkat tiga awal sekarang menjadi kultivator tahap Pembentukan Jiwa Murni tingkat dua. Pencapaiannya mengalahkan kultivator berbakat dan dari sekte besar sekalipun karena dia berhasil mendapatkan kekuatan itu dalam kurun waktu seratus tahun. Sedangkan Kultivator berbakat saja menghabiskan waktu kurang lebih seratus lima puluh tahun untuk mencapai tingkat yang sama.

Dalam kurun waktu itu juga, Liu Zeng mencatatkan namanya di dunia persilatan. Dia dikenal dengan sebutan Dewa Pedang.

Dari saat itulah, Liu Zeng menjadi salah satu kultivator kuat yang ada di Benua Matahari Barat.

Liu Zeng sendiri menjadi dua puluh jagoan terkuat yang ada di Benua Matahari Barat selama ratusan tahun. Tetapi pada hari itu, dia harus berakhir di dalam sebuah gua bersama putranya Liu Kang.

*****

Maafkan Ayah, Kang'er. Ayah harus menyembunyikanmu disini!" Liu Zeng menatap wajah Liu Kang dengan perasaan sedih dan bersalah.

Hal itu ia lakukan untuk menyelamatkan nyawa anaknya dari para kultivator aliran putih dan sekte-sekte yang mencarinya. Karena beberapa waktu lalu para jagoan-jagoan hebat di seluruh Kekaisaran sudah mengetahui bahwa Liu Zeng mempelajari ilmu sesat Bangsa Demon.

Bocah yang berusia sepuluh tahun itu tidak menjawab perkataan Ayahnya, dia hanya menatap wajah Ayahnya dengan tatapan iba serta sedih. Dia juga mengangguk, menandakan dia tidak keberatan dengan semua itu.

Liu Zeng yang melihat ketenangan dan ketegaran anaknya, sedikit tersenyum dan lega.

"Kang'er, rantai yang mengikatmu sudah Ayah segel. Kau baru bisa menghancurkannya saat usianya menginjak tujuh belas tahun karena pada usia itu, kekuatan yang Ayah tanamkan di dalam tubuhmu akan aktif.

Ayah juga akan menyegel gua ini agar tidak ada yang mengetahui keberadaanmu. Maafkan Ayah, Ayah harus pergi! Dan mungkin, ini adalah terakhir dari pertemuan kita!" Liu Zeng menatap sekali lagi wajah Liu Kang. Tanpa dia sadari, air mata sudah jatuh membasahi pipinya.

Setelah itu dia meninggalkan Liu Kang sendiri di gua itu.

Sementara Liu Kang tidak berkata apa-apa, dia hanya menatap tanpa berkedip kepergian Ayahnya yang semakin lama semakin menghilang dari pandangan.

Pertemuan Aliansi Aliran Putih dan Netral

Di salah satu Sekte besar yang ada di Benua Matahari Barat, tepatnya di wilayah Kekaisaran Laut Selatan sedang berkumpul para jagoan terkuat aliran putih dan netral.

Mereka berkumpul di sebuah ruangan dan sedang mendiskusikan sesuatu yang sangat penting.

Sekte itu bernama Sekte Pedang Surgawi, sebuah sekte besar aliran putih.

Di Benua Matahari Barat ini sendiri terdiri dari dua puluh Sekte besar dengan lima Sekte aliran putih, lima Sekte aliran netral dan sepuluh dari Sekte aliran hitam. Itulah yang membuat keseimbangan dalam aliran ini.

Yang sedang berkumpul di ruangan pertemuan Sekte Pedang Surgawi adalah aliansi dari Sekte besar aliran putih dan netral.

Sepuluh orang yang terlihat masih berusia dibawah lima puluh tahunan sedang berdiskusi dengan fokus.

Yang pertama adalah Zhang Ye, seorang pria paruh baya yang terlihat berusia empat puluh tahunan awal. Zhang Ye adalah yang paling senior diantara sepuluh orang yang berkumpul dengan usia sudah mencapai delapan ratus tahun lebih. Selain itu Zhang Ye adalah kultivator terkuat aliran putih bahkan yang terkuat di Benua Matahari Barat dengan praktik Pembentukan Jiwa Murni tingkat lima pertengahan. Selain itu Zhang Ye adalah Patriak dari Sekte Pedang Surgawi yang mengadakan pertemuan itu. Dia yang menjadi pembawa acara pertemuan itu.

Zhang Ye melirik ke samping kirinya dan menemukan seorang pria yang berusia sekitar tiga puluh tahunan pertengahan dengan wajah tampan dan berwibawa. Dia juga tidak memiliki rambut sehelai pun di kepalanya. Pria itu bernama Wu Kai, yang tidak lain adalah Patriak dari Kuil Jiwa Abadi, salah satu Sekte besar aliran netral. Usianya sendiri yang sebenarnya sudah tujuh ratus tahun lebih. Beliau menduduki kultivator terkuat aliran netral sekaligus terkuat nomor dua di Benua Matahari Barat. Dengan tingkat praktik Pembentukan Jiwa Murni tingkat lima awal.

Di samping Wu Kai, terlihat seorang pria seperti sarjana muda yang berusia sekitar tiga puluh tahunan awal. Yang sebenarnya, usianya sudah menginjak lima ratus tahun lebih. Namanya Bing Fei, Patriak Sekte Pulau Es Abadi, salah satu Sekte aliran netral. Praktik Patriak Bing Fei sendiri berada pada tahap Pembentukan Jiwa Murni tingkat empat awal.

Di sebelahnya, seorang wanita yang terlihat berusia sekitar tiga puluh tahunan pertengahan, tetapi usia sebenarnya sudah lebih dari enam ratus tahun. Namanya Yun Qi, Matriak Sekte Pulau Teratai Biru, salah satu Sekte aliran putih dengan praktik Pembentukan Jiwa Murni tingkat tiga akhir.

Kemudian Zhang Ye memandang pria yang ada di sebelah Matriak Yun Qi, seorang pria bertubuh tambun yang terlihat berusia sekitar empat puluh tahunan akhir, tetapi umur sebenarnya sudah delapan ratus tahun lebih. Hanya sedikit lebih muda dibandingkan Zhang Ye. Namanya Ma Lao, Patriak Sekte Tombak Surgawi salah satu Sekte aliran putih. Ma Lao berada pada praktik Pembentukan Jiwa Murni tingkat empat akhir.

Setelah itu, Zhang Ye memandangi wanita yang berada pada kursi yang saling berhadapan dengannya, nama wanita itu She Yun, usianya yang sebenarnya sudah menginjak lima ratus tahun lebih. She Yun berasa dari Sekte Seribu Bunga. Sebuah sekte besar aliran netral. Selain itu juga, Sekte Seribu Bunga, Sekte yang berperan di bidang penyedia barang-barang dan informasi untuk Kultivator. She Yun sendiri berada pada praktik Pembentukan Jiwa Murni tingkat dua akhir.

Kemudian Zhang Ye mengalihkan pandangannya ke sebelah kanan, kali ini terlihat seorang pria. Namanya Zhe Lao, Patriak Sekte Pedang Seribu. Usianya yang sebenarnya adalah menginjak empat ratus tahun. Zhe Lao ini juga merupakan Patriak yang paling muda di seluruh Sekte yang ada di Benua Matahari Barat. Praktiknya berada pada Pembentukan Jiwa Murni tingkat satu akhir. Sekte Pedang Seribu sendiri salah satu Sekte besar aliran putih.

Di sebelah Zhe Lao, duduk seorang wanita. Namanya Mu Rong. Beliau merupakan Matriak Sekte Kipas Surgawi. Usianya sudah menginjak lima ratus tahun lebih dengan praktik Pembentukan Jiwa Murni tingkat dua akhir. Sekte Kipas Surgawi sendiri berasal dari aliran putih.

Kemudian terlihat seorang pria bertubuh kekar, namanya Ji Xiaoyun, Patriak Sekte Tongkat Sakti. Sebuah sekte besar aliran netral. Praktik Patriak Ji Xiaoyun sendiri berada pada Pembentukan Jiwa Murni tingkat tiga pertengahan. Usianya sendiri sudah menginjak enam ratus tahun.

Sedangkan yang terakhir, seorang pria yang terlihat paling tua dari lainnya. Padahal sebenarnya usianya baru menginjak tujuh ratus tahun lebih. Namanya Wang Lee, Patriak Rumah Anggrek. Selain mendalami praktik, Sekte Rumah Anggrek merupakan Sekte yang mendalami bidang alkemi, pembuat pil dan obat-obatan. Patriak Wang Lee sendiri berada pada praktik Pembentukan Jiwa Murni tingkat dua akhir sekaligus alkemi nomor satu di Benua Matahari Barat.

Alkemi sendiri dibagi menjadi lima tahapan, yang pertama alkemi dasar, lalu alkemi amatir, disusul alkemi master, selanjutnya alkemi grandmaster dan yang terakhir dewa alkemi. Patriak Wang Lee ini berada pada tahap alkemi grandmaster, sedangkan untuk dewa alkemi belum ada yang mencapainya.

*****

"Baiklah, semua Patriak dan Matriak sudah berkumpul disini. Langsung saja saya buka pertemuan kita kali ini." Patriak Zhang Ye menjelaskan alasan mereka berkumpul disini yang tidak lain untuk membahas tentang Liu Zeng, kultivator yang mempelajari ilmu bangsa Demon. Mereka memutuskan untuk memburu dan menangkap Liu Zeng baik dalam keadaan hidup maupun mati, jika tertangkap dalam keadaan masih hidup maka akan di hukum mati.

Di dalam dunia kultivator sendiri memiliki aturan, salah satunya tidak boleh mempelajari ilmu bangsa Demon, baik untuk aliran putih, netral maupun hitam. Itulah sebabnya mengapa Liu Zeng diburu oleh aliansi Sekte aliran putih dan netral, sedangkan aliran hitam tidak ingin ikut campur karena mereka sendiri membatasi berhubungan dengan aliran putih. Lebih tepatnya mereka membenci dan memerangi aliran putih dan netral.

Setelah membahas tentang Liu Zeng, aliansi ini juga membahas tentang perdamaian dengan aliran hitam yang sebentar lagi akan berakhir.

Memang, sebelumnya baik dari aliran putih dan netral membuat kesepakatan damai dengan aliran hitam selama seratus tahun.

Sekarang perjanjian itu sudah berjalan selama sembilan puluh tiga tahun yang artinya tinggal tujuh tahun lagi.

Selain itu juga, aliran putih dan netral sudah muak melihat tingkah laku dari aliran hitam yang bertindak semaunya.

Setelah pembahasan semuanya berakhir, mereka melanjutkan dengan menyantap makanan dan berbincang-bincang biasa.

Walaupun demikian, sebenarnya ikatan sekte-sekte inipun tidaklah erat, mereka tentu saja bersaing untuk menjadi Sekte terkuat di Benua Matahari Barat.

*****

Tujuh tahun telah berlalu, aliansi aliran putih dan netral terus mencari keberadaan Liu Zeng, tetapi sampai saat ini mereka masih belum menemukannya.

Walaupun demikian, Sekte Seribu Bunga beberapa waktu terakhir menemukan informasi yang penting, yaitu keberadaan putra dari Liu Zeng.

Salah satu Tetua dari Sekte Seribu Bunga berhasil menemukan keberadaannya saat sedang menyusuri hutan untuk mencari keberadaan Liu Zeng.

Dia melihat sebuah gua tersembunyi yang disegel ilmu gaib yang tidak bisa ditembus oleh kultivator di bawah praktik Pembentukan Jiwa.

Tetua itu berhasil membuka segelnya karena dia sendiri berada pada praktik Pembentukan Jiwa tingkat empat awal.

Saat berada di dalam, dia menemukan seorang pemuda berusia sekitar tujuh belas tahun. Yang membuatnya yakin itu adalah anak dari Liu Zeng, karena melihat tato sisik Naga di wajah pemuda itu.

Sebenarnya Tetua itu ingin langsung membunuh Liu Kang, tetapi saat dia hendak melancarkan serangan, tiba-tiba sesuatu bereaksi dari tubuh pemuda itu dan menyerangnya.

Kekuatan yang dikeluarkan sangat dahsyat, sanggup membuat Tetua itu terpental keluar gua.

Berpikir tidak bisa melakukannya, Tetua itu kembali dan melaporkan informasi ini.

Aliansi Aliran Putih dan Netral Bergerak

Pertemuan antara sepuluh Patriak dan Matriak aliran putih dan netral dilakukan sekali lagi. Sebelumnya dilakukan tujuh tahun yang lalu.

Pertemuan diadakan di Sekte Seribu Bunga, karena Sekte tersebut yang memiliki informasi penting itu.

Sekte Seribu Bunga sendiri terletak di sebuah lembah. Lembah itu sangat luas, lebih luas daripada kota kecil dan mengimbangi bahkan lebih besar daripada kota besar.

Hal itu memang seharusnya, mengingat Sekte Seribu Bunga adalah salah satu Sekte besar aliran netral.

Sekte Seribu Bunga juga di kelilingi oleh pagar yang dibuat dari batu giok khusus. Menandakan kekayaan yang dimiliki Sekte ini sangat besar.

Memang hal itu adalah hal biasa untuk Sekte besar sekelas Sekte Seribu Bunga.

Dalam Benua Matahari Barat sendiri, mata uang terbagi menjadi tiga untuk manusia biasa sedangkan untuk dunia kultivator mereka memiliki mata uang sendiri yang disebut dengan Permata Giok.

Dalam dunia awam, pembayaran dapat dilakukan dengan emas, perak dan perunggu.

Yang mana satu perak setara dengan seratus perunggu dan satu emas setara dengan seratus perak.

Di dunia kultivator, baik emas, perak dan perunggu tidak begitu penting. Yang lebih penting itu adalah Permata Giok. Permata Giok sendiri berwarna kehijauan dan mengandung Qi di dalamnya.

Permata Giok juga dibagi menjadi tiga, yaitu Permata Giok Ukuran Kecil, Sedang dan Besar.

Permata Giok Ukuran Sedang setara dengan seratus Permata Giok Ukuran Kecil sedangkan Permata Giok Ukuran Besar setara dengan seratus Permata Giok Ukuran Sedang.

Biasanya Sekte besar seperti Sekte Seribu Bunga bisa mengumpulkan satu sampai lima juta Permata Giok selama satu tahun. Sekte menengah biasanya lima ratus sampai enam ratus ribu Permata Giok dan Sekte kecil hanya bisa mengumpulkan Permata Giok berkisar antara lima puluh sampai seratus ribu dalam setahun.

Karena di dalamnya mengandung cukup Qi, Permata Giok juga bisa digunakan oleh kultivator untuk menambah kekuatan mereka. Tetapi cara itu kurang efektif, karena tidak terlalu menguntungkan apalagi untuk Kultivator tingkat tinggi. Maka itulah jarang sekali kultivator menggunakan Permata Giok untuk berlatih, mereka lebih memilih untuk mengumpulkan dan menjadikannya sebagai media pembayaran.

"Senior, Junior dan Saudara, Saudariku, mengingat semua yang diundang sudah berada disini. Sebaiknya kita mulai saja membahas pertemuan ini!" Ucap Matriak She Yun sambil memberi hormat kepada Patriak dan Matriak lain.

Tidak ada yang menjawab, mereka hanya mengangguk menandakan setuju dengan hal itu.

Melihat hal tersebut, Matriak She Yun menarik nafas dalam-dalam kemudian setelahnya menjelaskan apa yang menjadi topik dari pembahasan mereka.

Matriak She Yun mengatakan telah menemukan Liu Kang, putra dari Liu Zeng. Diduga Liu Kang sudah mempelajari manual praktik yang digunakan Liu Zeng sebelumnya, yaitu Manual Roh Iblis.

Mereka menilai bahwa dengan kemampuan yang akan didapatkan oleh Liu Kang, bencana besar di Benua Matahari Barat akan tercipta. Berbekal pemikiran itulah mereka sepakat untuk melenyapkan Liu Kang. Mereka tidak ingin mengambil resiko di kemudian hari.

"Jadi, siapakah yang akan kita kirim untuk kesana?" Tanya Matriak She Yun memecah keheningan yang sebelumnya tercipta di ruangan itu.

Memang setelah mendengar dari Matriak She Yun, orang yang mempelajari Manual Praktik Roh Iblis akan meningkatkan praktiknya dengan cepat dan mudah. Kekuatannya juga akan sangat mengerikan. Tetapi di balik itu semua, ada harga yang harus di bayar yaitu membunuh seratus ribu orang setiap tahunnya.

Di Benua Matahari Barat manusia berjumlah ratusan juta manusia. Walaupun demikian, tidak ada yang berhak mengambil nyawa sembarangan orang, sebab itulah saat mendengar korban sepuluh ribu jiwa, Patriak dan Matriak yang berada di dalam ruangan itu menahan nafas mereka.

Sebenarnya bagi Patriak dan Matriak seperti mereka hal itu pernah mereka alami, misalnya saja saat pertempuran antara aliansi Sekte aliran putih dan netral melawan Sekte aliran hitam kurang lebih seratus tahun yang lalu. Dalam pertempuran itu merenggut nyawa ratusan ribu kultivator dan manusia biasa yang tidak bersalah. Sebab itulah mereka ingin menghentikan hal tersebut, karena mereka sudah menyaksikannya sendiri.

Bagaimanapun juga mereka adalah aliran putih dan netral, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kemanusiaan, berbeda lagi dengan Sekte aliran hitam. Itu yang mereka ketahui dan pahami!

Sebenarnya baik aliran putih, netral maupun hitam sama saja. Tidak ada yang benar-benar putih maupun hitam, semuanya abu-abu.

Di aliran putih masih banyak orang yang berbuat kejahatan, sementara di aliran hitam juga banyak yang berbuat kebaikan.

Semuanya tergantung individu masing-masing. Tetapi banyak yang belum bisa mamahami sampai ke tingkat ini.

Manusia dari aliran putih selalu menganggap mereka yang paling benar sedangkan yang dari aliran hitam karena pernah melakukan kesalahan maka tidak percaya diri lagi dapat melakukan kebaikan serta pandangan dari orang-orang sudah menghakimi mereka tidak bisa berbuat kebaikan.

Sebenarnya saat mendengar bahwa mempelajari Manual Praktik Roh Iblis akan mengorbankan nyawa seratus ribu pertahun, ada diantara Patriak dan Matriak tidak begitu setuju, karena menurut mereka jika benar demikian, kenapa Liu Zeng tidak melakukan hal yang sama. Mereka tidak pernah mendengar bahwa Liu Zeng membunuh banyak orang. Tetapi mereka tidak berani menyuarakannya, karena bagaimanapun jika hal itu terjadi, maka mereka juga akan disalahkan karena menentang hari ini. Akhirnya mereka setuju untuk melenyapkan Liu Kang.

*****

Semua orang yang berada di dalam ruangan saling menatap satu sama lain untuk menjawab pertanyaan dari Matriak She Yun sebelumnya.

Setelah beberapa menit dalam suasana hening, akhirnya salah satu Patriak berdiri. Dia adalah Wu Kai, Mahaguru dari Kuil Jiwa Abadi.

Kuil Jiwa Abadi sendiri sebenarnya bukanlah sebuah Sekte, bagaimanapun juga mereka adalah seorang biksu. Tetapi karena mereka mempelajari Manual Praktik, akhirnya mereka menerima dikatakan menjadi sebuah Sekte dan menganut aliran netral.

"Saudara, Saudari sekalian, hamba ingin memberikan pendapat! Bagaimana kalau semua ini diserahkan kepada Kuil Jiwa Abadi?" Mahaguru Wu Kai memberikan pendapatnya. Sebenarnya Mahaguru Wu Kai memberikan pendapat demikian bukanlah tidak ada alasan. Kuil Jiwa Abadi sendiri memperlajari sebuah Manual Praktik yang berhubungan dengan elemen petir dan cahaya. Seperti yang diketahui semua orang, elemen petir dan cahaya adalah yang paling efektif untuk menghadapi sejenis iblis.

Para Patriak dan Matriak yang lain berdiam sejenak, mereka saling melirik satu sama lain sebelum menganggukkan kepala mereka semuanya.

"Jika Kuil Jiwa Abadi tidak keberatan maka kami dengan senang hati mempercayakannya." Ucap Matriak She Yun.

"Sebaiknya pemuda yang bernama Liu Kang itu ditangkap dengan hidup-hidup. Kita akan menghukumnya di lapangan luas menggunakan Pedang Naga Surgawi yang dimiliki Sekte Pedang Surgawi. Hal itu untuk memberi peringatan kepada semua orang agar tidak memperlajari ilmu dari bangsa Demon." Tiba-tiba suara lantang menghiasi ruangan itu. Suara itu berasal dari Zhang Ye, Patriak Pedang Surgawi. Memang, Sekte Pedang Surgawi memiliki sebuah Pedang yang dinamakan Pedang Naga Surgawi. Pedang ini merupakan Pedang terkuat saat ini di seluruh Benua Matahari Barat.

Sebenarnya setiap Sekte yang menggunakan senjata memiliki senjata tingkat tinggi mereka masing-masing, misalnya Sekte Pedang Surgawi memiliki Pedang Surgawi seperti yang dikatakan Patriak Zhang Ye sebelumnya. Atau Sekte Tombak Surgawi, memiliki senjata Tombak yang dinamakan Tombak Langit Biru karena tombak itu sendiri berwarna biru cerah. Selain itu juga Sekte Tombak Surgawi adalah Sekte nomor satu yang mempelajari manual praktik senjata tombak seperti Sekte Pedang Surgawi yang merupakan Sekte nomor satu yang mempelajari senjata pedang.

Jika Sekte Pedang Surgawi mempelajari manual praktik yang bernama Seni Pedang Naga yang merupakan manual pedang nomor satu di Benua Matahari Barat, maka Sekte Tombak Surgawi mempelajari manual yang bernama Seni Tombak Mengguncang Semesta, begitupun dengan Sekte-sekte besar lainnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!