Prolog
Land Of Paradise: Sebuah benua yang sangat luas dan besar yang dihuni oleh berbagai kehidupan. Dan di antaranya yang paling umum dan yang tekuat adalah ras naga, ras pohon kehidupan, dan ras titan.
Adapula manusia, mereka jarang memiliki orang yang kuat, dan rentan dengan memiliki umur yang pendek tidak seperti tiga ras lainnya. Tapi meskipun begitu, dari keempat ras tidak ada yang menggangu satu sama lain karena keempatnya menginginkan keseimbangan dunia. Dan Karena itu Land of paradise di bagi menjadi 4 wilayah yang luas.
Barat memiliki pengungan hingga utara memiliki pepohonan dan kabut tebal, itu adalah dimana ras pohon kehidupan tinggal, mereka melindungi pohon besar yang menjadi pohon kehidupan dan nenek moyang mereka. Bukan hanya itu, bahkan mereka terus terhubung dengan pohon kehidupan, dimana pohon kehidupan bisa membagi ingatan mereka dengan keturuananya yang paling setia.
Meskipun mereka semua setia, tapi yang paling setia dan berjasa adalah Regalia, sebuah Guardin Knight yang sangat terampil menggunakan tombak dan cambuknya untuk melindungi pohon kehidupan.
Timur laut hingga tenggara memiliki sesuatu yang sangat indah dan mulia, bahkan suber daya yang berlimpah. Dan ras naga yang menghuni disanah.
Dan selatan membentang sampai perbatasan barat, disanah memiliki sebuah danau yang luas dan dalam. Bahkan pegunungan yang luas dan memiliki pemandangan yang indah. Wilayah itu berada di selatan dan tenggara. Dan disanah di tempati oleh ras titan.
Sebuah mahluk yang hampir sama dengan naga. Dimana mereka adalah beast kuno yang memiliki kekuatan yang setara dengan naga, dan bisa merubah tubuhnya menjadi manusia seperti kedua ras lainnya, dengan ciri khas mereka sendiri.
Tapi di antara ras titan, yang terkuat di antara mereka adalah ras bumi, atau ras kuno, dimana sebuah mahluk kuat yang bersatu dengan gunung atau gunung itu sendiri yang hidup, dan memiliki umur yang panjang lebih daripada pemimpin ras naga.
Dan ras terakhir, manusia ada di antara ketiganya. Wilayah mereka ada di tengah-tengah ketiganya, dan merekalah yang paling terancam jika perang pecah di antara tiga ras terkuat itu.
Pikiran itu selalu terlintas oleh manusia, karena itu mereka selalu bersiap dengan memperkuat pasukan penyihir mereka dan juga tempat perlindungan untuk ribuan pengungsi.
Tepat saat itu, tanggal 23 Mei Siklus 1340, perang pecah di antara tigaras, dimana ras naga melawan ras titan. Ras naga memiliki jumblah yang banyak dari ras titan, namun pemimpin titan memiliki hubungan lebih dekat dengan ras pohon kehidupan, dan karena itu pohon kehidupan bersekutu dengan ras titan membuat jumblahnya pasukannya lebih banyak dari pada ras naga.
Meskipun tidak tahu kenapa perang terjadi, tapi yang pasti saat ini, manusia dalam kepunahan. Manusia yang bertahan adalah manusia yang bisa menggunakan mana di tingkat yang sangat tinggi, dimana hanya ada lebih dari lima puluh orang yang mampu menahan bentrokan tekanan kekuatan dari perang besar yang tidak terduga ini.
Perang terus berlalu hinggga tanggal 17 Agustus Siklus 1355. Dan dalam 5 tahun itu manusia hanya tersisa 1.
******
Tidak terlihat siang dan tidak terlihat malam. Namun dunia di selimuti oleh awan hitam yang sangat tebal namun tidak hujan. Tidak sampai disitu, Guntur menghiasi langit itu dengan cahaya biru, dan gemuruh-gemuruh keras yang menghantui terdengar begitu keras.
Seorang pria misterius mengenakan setalan jubah hitam yang cumpang-camping melangkah mendaki sebuah bukit di depannya. Wajahnya di tutupi oleh tudung hitam dari jubahnya yang lusuh, namun dia terlihat menganakan sebuah stelan armor hitam yang mengagumkan, dengan sarung tangan cakar di kedua tangannya.
Bahkan dia memiliki Pedang yang sangat mengangumkan dan melayang di punggunya. Memiliki bilah hitam seperti obsidian yang di poles tanpa cacat sedikitpun. Pedang itu juga memiliki gagang berornamen berat dengan pelindung dua sisi, pegangan dengan desain spiral, dan bola untuk memukul.
Tidak sampai di situ, tangan kirinya pertempuh di sebuah gagang pedang katana hitam yang ada di pingganya, dengan dua dagger di belakang pingganya yang hampir sepenuhnya tersebunyi oleh jubahnya yang lusuh.
*Tap! Tap! Tap!*
Dengan suara langkah berat, dia akhirnya berhenti di sebuah tepi tebing sambil mendengarkan sebuah raungan dan ledakan berdarah. sementara itu matanya menatap sebuah fenomena yang sangat mengerikan. Di depannya, sebuah pemandangan dimana perang sengit antara ras terjadi.
–Demi indrath!!
—Kemenangan milik naga yang agung!!
—Demi Sang Lord!!
Ribuan prajurit naga maju dengan berani, yang paling mencolok di antara mereka adalah sebuah Biksu bermata 4, atau Klan naga Phateon, dimana dia memiliki penampilan manusia botak empat mata dan empat tangan.
Dia sangat kuat,menghancurkan lawannya hanya dengan tangan kosong.
—Lamah! Baj*ngan! Kadal Busuk! lemah!
—Kadal kotor!
—Selanjutnya!!
Empat mata teralihkan oleh raungan-raung dari kelompok tertentu. Dimana sebuah divisi klan titan mulai membantai prajurit naga bertombak. Dan empat mata hanya berfokus pada lawan yang mencolok.
Sebuah lawan humanoid dengan tubuh berbulu dan besar dengan otot besar yang seperti ingin meledak. Dia memiliki tanduk di kepalanya yang menyerupai banteng, dan taklain itu adalah Minotour, salah satu klan terkuat dari ras titan.
*Kaaboom! Blaam! Boom!*
Dengan kekuatan yang sangat menghancurkan itu, sebuah kapak besar merobek daging, kepala terputus dan anggota tubuh yang hancur terpental dengan darah memercik kesegala arah.
—Hahaha! Lemah!
—Selama puluhan tahun, tidak ada lawan yang pantas!
—Apakah hanya ini kekuatan dari naga?! Bagaimana mereka ingin mendapatkan gelar Dew—
*Booooom!!*
Ledakan memotongnya, dan kabut dan puing-puing memenuhi area dimana minotour berada. Tidak sampai beberapa menit kabut itu hilang karena ledakan keras.
*Blam!!*
*Blaaaass!!*
*Kaaabooom!!*
Dengan pergerakan yang sangat cepat mereka bertarung menghancurkan area sekitar, memisahkan diri dengan yang lainnya. Minotour tampak senang, sementara naga bermata 4 mulai serius dimana tubuhnya mengembang menyaingi minotour, dengan enam tangan yang berotot kuat memegang tombak merah di masing-masing tangannya.
*Fwoooosh!!*
Sebuah angin dan cahaya kehangatan menerpa medan perang.
—Wahai anak-anakku, bertarunglah untuk kedamaian!
Suara yang dalam dan damai, tampak menyenangkan terdengar, namun dengan suara yang bergemuruh. Tepat saat itu sebuah aura megah terlihat dan muncul dari sosok wanita yang sangat cantik.
Sosoknya bercahaya, dia mengenakan gaun hijau hutan, denga memeliki kulit yang bersinar seperti matanya yang hijau keemasan. Dia hampir tampak seperti manusia, namun dia memiliki telinga runcing yang hampir di tutupi oleh rambut putihnya yang megah oleh rona aura emas yang memancar kuat darinya.
Dia memilikki penampilan seperti seorang ratu yang anggun, memiliki mahkota terbuat dari akar emas di kepalanya. Dan dengan tongkat seperti akar pohon emas di tangannya yang di atasnya terdapat sebuah permata zambrud yang indah dan memancarkan kekuatan pemiliknya.
Dan dengan persiapan matang sebuah kekuatan emas di tembakan kelangit dan membuat ledakan yang sangat luas.
*Booom!!*
Langit bergemuruh oleh ledakan, awan gelap membuat lubang besar sebelum cahaya menyebar di langit dengan gelombang pasang yang membuat langit bersinar dengan mencangkup area yang sangat luas. Sementara itu, sebuah butiran-butiran kilauan berjatuhan dari langit.
—Berkah dari leluhur!
—Berkah dari leluhur!
—Berkah dari leluhur!
Seruan-seruan di gumamkan oleh Guardian knight. Mereka adalah Sekelompok Regalia. Sebuah kesatria yang mengenakan armor emas yang tebuat dari aura emas yang di berikan oleh leluhurnya dan terbentuk dari butiran kilauan yang jatuh dari langin.
Sementara itu, tombak mereka menebus lawan-lawan mereka. Dan cambuk merobek lawan mereka seperti layaknya sebuah mentega.
*Fwooosss!!*
*Bom! bom! Bom! Kaabooooom!!*
Tiba-tiba pasukan titan dan Regalia di hujani berbagai mana yang sangat kuat, sehingga membuat bumi bergetar dan membuat puing-puing terpental kesegala arah melukai sekutu maupun musuh.
Seluruh area dimana Titan dan pohon kehidupan di selimuti oleh asap hitam tebal, sementara di langit sebuah kelompok naga berterbangan, membentuk sebuah formasi dengan menjaga jarak dengan stabil.
Di antara mereka yang paling mencolok adalah naga hitam yang mendarat dengan hentakan yang sangat kuat. Naga itu membuat area pendaratanya meledak, dan menghempaskan setiap sisa-sisa apa yang mungkin tulangbelulang.
Membuat sebuah kawah, kabut dan puing-puing segera menghilang, memperlihatkan sosoknya yang agung. Naga itu membusungkan dadanya dengan gagah, dengan sayapnya yang lebar terentang karena pendaratan. Sementara itu, mata topas yang menyala menatap lurus dengan bentuk drakonik yang lebih besar dan agung dari yang lainnya.
Sebuah asap yang menghalangi area perang perlahan akhirnya menghilang, dan sebuah penghalang sihir yang luas terlihat dengan warna yang berkilauan. Penghalang itu tembus pandang memperlihatkan ras titan dan pohon kehidupan yang tidak tersentuh sedikitpun.
Sementara itu sebuah cahaya seperti bintang yang beragam warnanya mengitari medan penghalang. Tepat setelah menunggetahui serangan tidak akan tiba lagi, penghalang menghilang dan cahaya itu mulai bergerak mengitari pohon kehidupan.
Itu adalah Ras jin/roh, dimana mereka lebih dekat kepada ras Pohon kehidupan dari pada yang lainnya.
*Rumble! Rumble! Rumble!*
Subah gemuruh dan getara terjadi, di ikuti dengan suara sorakan dari pasukan titan, sesuatu meledak dari kejauhan.
*Boooom!*
—Indrath!!
Sebuah suara gemuruh terdengar sangat keras, sementara itu sesuatu yang di luar imajinasi bergarak memperlihatkan dirinya dari badai debu.
Sebuah gunung, atau bisa kita bilang Dragon Turtle, yang sangat besar dan tingginya tidak mudah di ukur. Tapi dia terlihat mememiliki kaki kokoh dan tebal bahkan ketebalannya mencapai ukuran naga Indrath.
Dengan gunung di punggunya adalah cangkangnya, itu hanya seperti gunung besar tapi lebih kokoh daru gunung, dengan aura dan kekuatannya memancar di luar imajinasi dan berlimpah dengan mana buminya. Mata ungu yang bersinar menatap pemimpi naga, sebelum benturan keras berdentum.
*Kaabooom!*
Itu sebuah ekor tebal dengan bola berduri di ujungnya membuat tanah hancur dan menggucang medan perang.
—Indrath!!
*Kuuuaaaaarghh!!*
Pemimpin naga meraung dengan ledakan kekuatan yang setara.
—Geolus!!
—Indrath!!!
—Geolus!!!
Dengan benturan kekuatan area meledak dalam kekacauan, dengan hancurnya medan, berbagai bencana alam terjadi di medan perang dan area yang masih dalam radiusnya. Namun anehnya, area perang di sanah tetap kokoh dan para pasukan menatap musuh-musuh mereka dengan tatapan membunuh dan tekad yang kuat.
Bersamaan dengan itu, saat gelombang tabrakan itu meledak, pria misterius yang menonoton terhempas, namun tidak membuat pijakanya goyah. Justru itu membuat dia memperlihat sosok di balik tudungnya, dimana seorang pria berusia lebih dari dua puluh tahun terlihat.
Dengan fitur wajah yang tampan dan kulit putih yang terkena kotoran dan darah kering. Dia memiliki mata hitam legam yang kontras seperti rambutnya yang tidak panjang dan tidak pendek. Pertama melihatnya, dia memiliki kesan yang sosok yang misterius.
Dengan tatapan tajam dia mendongak kelangit melihat sosok hitam bersayap yang turun dari langit.
—Arkanus!!
Sebuah suara yang mendominasi lain membuat ketegangan, dan sosok hitam bersayap itu terbang rendah di sisi Arkanus. Melihat itu, Pohon kehidupan yang selalu memasang tampang tenang mulai menggeriyit wajahnya seperti orang yang menginjak kotoran. Tidak, itu lebih dari kotoran, bahkan dia mulai memalingkan wajahnya karena mual.
—Sungguh jiwa yang menjijikan!!
—Ini indah, Viena!
Sosok itu menjawabnya dengan membungkuk hormat.
—Jangan sebut namaku dengan mulut busukmu itu!
—Apakah mulutku berarti bagimu?
—Menjijikan! Arkanus! kenapa kau bisa menerima kontrak dengan mahluk hina seperti itu?!
Geolus bergemuruh, membuat Arkanus membentak dengan amarah.
—Menjijikan katamu? Bagaimana kau mengatakan itu pada sang God yang akan membuat perdamaian di tanah ini?!
—Apa maksudmu? Dia memiliki jiwa yang sangat busuk dan buruk melebihi manusia terburuk yang pernah kutemui?
—Sungguh memalukan, Sepertinya klan naga hanya bisa menjadi anj*ng bagi mahluk hina itu!!"
Dengan perkataan Geolus, Arkanus meledak dalam amarah dan dengan marah dia mengepakan sayapnya dengan raungan keras. Tidak hanya itu Viena dan Geolus bersamaan bersiap memancarkan kekuatan mereka, dan mereka meraung dengan dramatis memerintahkan pasukannya.
—Mengenakan Biaya!!
—Mengenakan Biaya!!
—Mengenakan Biaya!!
Perang pecah dengan berbagai mantra berterbangan dan menghancurkan tituk pendaratan mereka. Dengan petarung jarak dekat yang merobek daging, membelah, menusuk, atau hancur sepenuhnya oleh mantra jarak jauh.
Tapi di antara perang itu, sosok pria berambut panjang dengan sayap di punggunya hanya menatap medan perang dengan senyuman di wajahnya. Dia menikmati pembantaian dan kerusakan di depannya.
—Jadi kamu disini...
Pria yang berdiri di tepi tebing meraih pedang di punggunya. Dengan ekpresi tenang mulai berjalan dan melompat dari tebing sambil melanjutkan gumamannya.
—...Zerobus...
Berjalan dan melewati sebuah koridor yang sederhana, aku memegang nampan berisi makanan lunak, seperti sebuah bubur dan air minum.
Berhenti di depan sebuah pintu kamar, aku mengetuk pintu itu. Dan di sambut dengan keheningan. Aku sudah terbiasa dengan itu, jadi aku membukanya perlahan.
Tepat saat aku masuk, aku menemukan pemandangan seperti biasanya saat masuk kesini. Memperlihatkan sebuah ruangan yang di dikorasi sesederhana mungkin, namun sangat nyaman, dengan angin pegunungan yang sejuk memenuhi ruangan.
Pandangan aku segera tertuju pada sebuah ranjang di tengah ruangan. Dimana disanah 'dia' sedang duduk sambil melihat keluar dari jendela terbuka di kamarnya.
Nama: Yeon BlackSword. Dimana Yeon adalah nama belakang di kehidupan sebelumnya, dan BlackSword adalah nama keluarga yang kami buat.
Ah, aku hampir lupa, nama aku Lyria, dan tentu saja nama keluarga aku BlackSword. Karena menggambarkan Yeon yang selalu membawa pedang hitam.
Tapi itu dulu, dimana perang antara ketiga ras terjadi, itu juga adalah terakhir kalinya Yeon memegang kekasihnya yang lain.
Dan sekarang... mereka berada di depannya.
Sebuah pedang katana hitam terpajang di dinding, pegangan dan sarungya yang memburuk sudah tidak terurus. Bahkan jika aku membukanya dari sarungnya, aku merasa sakit melihatnya. Karena bagaimanapun, bilahanya sudah rusak sangat parah.
Tapi itu masih bisa di perbaiki, begitu juga dengan jiwanya, meskipun bahanya tidak mudah di temukan dan hanya ada satu di setiap dunia.
Aku juga hampir lupa menjelawkan hal penting. Mereka adalah 'senjata ego' yang memiliki tiga bentuk. Pertama pedang itu sendiri, ketiga membentuk sesuatu sesuai keinginan penggunanya, ketiga manusia dan mahluk lainnya.
Namanya: Lilith, Sibungsu yang tergila-gila oleh cinta dan darah. Dia sama sepertiku, dimana melihat Yeon yang seperti ini membuatku ingin membunuh orang membuatnya seperti ini.
Tapi selalu rasional lebih baik, dimana Yeon menyukai ketenangan dari pada kegilaan yang haus akan darah.
Begitu juga dengan 3 senjata ego yang lainnya.
Si sulung yang berapi-api: Hera, dia sebuah dagger, namun hancur sepenuhnya dalam pertempuran terakhir, namun masih ada Fregmen tersisa darinya di dalam tubuh Yeon.
Begitu juga suadari kedua yang dingin: Iris, dagger kembar dengan elemen berlawanan dengan Hera.
Saudari ketiga: Dialugia dia pedang besar yang terpajang di dinding, namun bilanya hilang setengahnya, dengan gerigi yang membuat luka di bilahnya.
Keempatnya hancur, namun masih bisa di perbaiki. Tapi tidak dengan Yeon yang membuatku cemas dan khawatir sampai membuatku berada di jurang keputusasaan.
Dia hanya berbaring, dan terbangun menatap sebuah halaman rumah tanpa emosi atau ekpresi layaknya orang mati. Itu sama persis seperti dia melawan pengikut Zerobus atau Zerobus itu sendiri di saat terakhirnya.
Juga Devil God Of Distruction: adalah seseorang yang mengutuk kehidupan Yeon, yang akan membuat Yeon bernasib buruk sampai dia mati atau di kehidupan selanjutnya. Dan jika dia tidak mati, dia hanya akan hidup dalam keadaan tubuh lemah tanpa bisa menggunakan mana atau kekuatan lainnya.
Bahkan hal buruk lainnya adalah korosi dari kehancuran. Tubuhnya menghitam perlahan, membuatnya kesakitan dan mati perlahan. Tapi untung saja itu ada penangkalnya, dimana Yeon menggunakan perban hitam di kedua tangan dan kakinya, bahkan di balik pakaiannya yang tipis. Itu akan menekan korosi di tubuhnya, juga membuat rasa sakitnya menghilang.
Sesuatu yang sudah di tangani malah kembali muncul, pikirku, sambil berjalan menuju bangku yang biasa ku tempati di sisinya.
Tepat saat aku duduk, Yeon teralihkan olehku. Namun pikiran Aku tiba-tiba menjadi kosong, memikirkan perjuangan Yeon di kehidupannya kali ini.
Yeon terlahir di dunia kecil, di latih sangat kejam oleh saudaranya. Namun itu keinginan Yeon, dimana dia dibunuh dengan berbagai cara kejam dan di bangkitkan kembali.
Itu lebih dari ribuan kali, hingga membuat Yeon trauma. Namun Yeon memiliki tekad yang sangat tangguh, dimana dia menekan kutukannya dengan ketakutannya pada kakaknya. Yeon adalah manusia biasa, namun karena latihannya itu, dia memiliki tubuh yang melampaui manusia, dan membuat takdirnya sebagai orang lemah berubah.
Tentu dia lebih kuat dari sebelumnya, tapi itu belum cukup. Membuat dia meminta saudaranya untuk meletakan dirinya di Abyss. Dimana sebuah dimensi dengan mahluk kuat dan kejam, dan dia bertarung melawan mereka yang tak terhitung jumblahnya. Bahkan dia juga bertarung dengan Antek Zerobus; Apostel dan Demigod, mereka memaksa masuk dimensi itu dan bertarung melawan Yeon dan aku yang menemaninya ketika kami bertemu lagi 7 tahun lamanya.
Hingga dua puluh tahun di Abyss, kami menikmati kedamaian sebelum kepanikan yang besar terjadi. Kutukan korosi tiba-tiba mulai menyebar di tubuh Yeon.
karena itu keempat kekasih Yeon yang lain mengorbankan dirinya, tepatnya; Hera, Iris, Dialugia , dan Lilith.
Sejak awal Yeon keluar dari Abyss dan meletakan dirinya di Land Of Paradise, mereka sudah melemah dan tertidur, menyisakan kekuatannya yang sedikit untuk Yeon gunakan jika ada keperluan yang penting.
Seperti halnya, dia akhirnya bertemu dengan Zerobus, dia bertarung mati-matian dengan kekuatannya sendiri dan sisa kekuatan ke4 kekasihnya yang lain, dan karena itulah mereka semua hancur.
Tapi pertarungan itu tidak membuat sesuatu yang Yeon inginkan.
Zerobus tidak bisa di kalahkan oleh Yeon, namun berhasil di pukul mundur, karena Fregmen Demigod miliknya selalu hancur di tangan Yeon.
Dan setelah Zerobus melarikan diri, Yeon jatuh tak sadarkan diri di tengah pertempuran besar itu. Tapi sang pohon kehidupan, Viena. Melindungi Yeon di pelukannya. aku masih ingat gumamnnya, dimana saat dia melindungi Yeon.
"Sungguh jiwa yang malang..."
Dia melindungi sampai akhir dari peperangan, dimana saat Arkanus hampir membelah Geolus yang lengah karena cemas akan saudarinya yang terkepung oleh pasukan naga.
Tapi perang berakhir, ketika dia datang.
Ray: saudara angkat pertama Yeon, sekaligus Ayahku kandungku. Dia adalah manusia setengah dewa, Menikah dengan manusia fana bernama Noele Erieda, penguasa kerajaan Paradise di jamannya. Dia adalah ibuku yang bahkan belum berhubungan intim dengan ayahku untuk melahirkanku.
Aku awalnya bukan anak kandung Ray, dimana aku diculik oleh suruhan ayah kandung aku sendiri, dan di temukan di gang oleh Ray. Sementara ibuku penguasa kerajaan, yang di hianati oleh suaminya terluka di gang dan juga di temukan oleh Ray. Menyembunyikanku dari ibuku, sebelum dia menceritakan dimana aku hampir mati, namun dia membuang darah ayah penghianat sebelum mengalirkan darahnya dan ibuku padaku dan melahirkanku kembali.
Dia melakukan hal yang di luar dugaan sebelum memutuskan menikah.
Ya, padadasarnya mereka menikah hanya karena harus menjalani tanggung jawab dan kewajiban sebagai ibu dan ayah.
Begitu juga dengan perang, dia melakukan hal di luar dugaan sambil melakukan tugas dan kewajibannya yang tidak boleh ikut campur dalam urusan perang.
Dia menghentikan perang dengan tekanan saja. Awalnya Arkanus mulai melawan. Namun dengan tatapan Ray, ras naga musnah seketika, membuat Arkanus berlutut dan menatap kosong pada pemandnangan yang dialihat.
Tapi Ray yang adil membuat kesepakatan dengan tigaras. Dimana ras naga dipulihkan kembali, namun tidak ada yang mengingat perang ini bahkan pencapaian Arkanus yang hampir membelah Geolus, namun Arkanus di izinkan mengklaim tubuh Geolus, dengan ingatan para naga yang hanya mengingat Arkanus yang menang duel melawan Geolus.
Ras titan tidak sepenuhnya punah, namun mereka hanya bisa hidup di hutan milik para Regalia, namun ada juga yang bergabung dengan ras naga dengan ingatan perang yang menghilang.
Untuk Regalia, tidak termasuk. Dimana pohon kehidupanlah yang membagi ingatannya pada Regalia, tapi mereka memiliki syarat untuk melahirkan sebuah mahluk sebagai ganti umat manusia.
Dan itu elf, dimana Yeon lah yang jadi rebutan para wanita dari ras Regalia, karena saat itu hanya Yeon manusia yang tersisa.
Mengingatnya membuatku sangat membenci ras Regalia. Karena bagai manapun, aku yang sudah lama di sisinya belum mendapatkan benihnya.
Tapi dengan keputusanku yang bulat, aku mengizinkannya, tapi tidak dengan berhubungan intim, dan yang di perbolehkan hanyalah pemimpin meraka, yaitu Viena.
Aku ingat dia yang paling mencolok dalam antrian.
Belum sampai disitu, Ray membuat perubahan pada benua, dimana dia memecah benua, dan ketiga ras mulai memiliki wilayah yang terpisah sangat jauh oleh lautan.
Naga; Benua Aphoetus. Regalia; Dicathen. Sebagai tambahan ada Alacriyan, dimana manusia dan dwarf hidup berdampingan. Ray menciptakan manusia dan dwarf tapi tidak dengan Elf.
Dan sekarang aku sedikit membenci Ray, karena dia tidak menciptakan manusia untuk para ****** Regalia itu, dan malah mengorbankan pria tercintaku.
Aku ingat bagaimana dia tertawa puas saat itu.
Kembali ketopik, dimana sisa dari benua ada wilayah yang lebih besar dan dengan komponen yang berlimpah, namun tanah itu di sebunyikan oleh Ray dengan puluhan penjaga yang sangat kuat dari Abyss.
Aku kenal mereka dan begitu juga dengan Yeon.
Setelah memastikan semuanya berjalan lancar, Ray kembali pada dirinya sendiri. Dimana dia membuat janji bahwa dia tidak akan ikut campur masalah kehidupan mereka lagi.
Dan ribuan tahun berlalu, setelah damainya dunia, tanda-tanda Zerobus yang mulai bergerak terlihat. Dimana pikiran ras naga di manipulasi oleh keserakahan. Melancarkan serangan mendadak pada ras Regalia dan Elf.
Naga takut ras Elf dan Regalia menggunakan kekuatan mereka untuk melawan ras naga. karena itu mereka menghancurkan ras mereka menggunakan kemampuan dari puluhan phateon.
Jika saja Yeon bangun, kemungkinan dia sudah bergerak dan menyelamatkan Viena atau salah satu keturanannya, namun dia seperti ini.
Akankah dia kembali?
Aku tidak tahu...
Matanya yang membatu, tampak... kosong, tidak berjiwa, dan wajah tanpa ekpresi, dengan mulut terbuka menungguku untuk menyuapinya seperti biasanya.
Mengangkat mangkuk bubur yang sudah hangat setelah di tunggu beberapa menit, Aku mulai menyiuk bubur sebelum membawa sendok berisi kemulut Yeon yang terbuka.
Dengan kosong dia mulai mengunyah, layaknya boneka yang sedang di mainkan.
"Kapan kau kembali, Sayang?"Kataku, pada keheningan di ruangan, dan dengan berlinang airmata, pandanganku tertunduk, sementara pandanganku kabur dengan di banjiri air mata yang hangat.
"Hiks...Ugh..."
Mulai terisak, Aku menahannya lagi, namun entah kenapa ini sudah tidak bisa di tahan seperti biasanya, dan mulai menagis.
"Wah... Mengendus, Hiks... Haah... wah..."
Tanggal 24 bulan 4 siklus 1329, Yeon kembali. Namun ingatannya hilang dan terlahir kembali sebagai bayi yang baru lahir. Ini adalah kutukan Zerobus yang terakhir kali dia berikan pada Yeon, dimana Yeon akan kehilangan ingatannya dan kembali menjadi bayi jika usinya lebih dari 20 tahun.
Dan setiap Yeon kembali menjadi Bayi dan kehilangan ingatanya, aku selalu menyusuinya. Jujur aku tidak keberatan, namun selalu takut akan aku yang menganggap Yeon sebagai anakku sendiri.
Tapi aku menjadi tenang ketika mengingat Yeon yang selalu menggapku sebagai kekasihnya. Dia tumbuh menjadi pria dewasa yang ceria. Kami menghabiskan waktu dengan damai di pegunungan sebelum usinya menjadi duapuluh tahun. Gejala terlihat, dimana korosi menyebar dan tubuh yang menyusut sebelum berubah menjadi bayi kembali.
Itu terus berlanjut, hingga saat dia kelima kalinya dia kembali menjadi bayi, akhirnya aku menemukan penawar dari kutukan itu. Ini bukanlah benar-benar sebuah penawar, namun sesuatu yang membuat kutukan itu tidak aktif saat usianya mencapai 20 tahun.
Sebuah tekad dan kenangan, itu dia...
Setiap dia mengalami kenangan yang menyenangkan dengan orang yang dia cintai. Dia akan bertahan lebih lama dari bisanya, dan itu tejadi dimana dia bertahan lebih lama dari biasanya. Alih-alih dua atau tiga hari, ini dua tahun.
Saat semuanya sudah berkumpul, disitulah kami mengajari Yeon berbagai hal dengan kenagan indan. Dan membuatnya bertahan lebih lama, bahkan tanpa diduga dia mengingat kutukan di tubuhnya, dan saatitu sudah delapan kali dia berubah menjadi bayi.
Hingga ke sepuluh kalinya dia bisa mengontrol kutukannya. Membuat dia kembali seperti semula. Tapi saat umurnya melebihi limapuluh tahun tanpa di duga dia mengalaminya lagi.
Kami mencari alasannya yang tidak terpecahakan sampai puluhan tahun, dan taklama kami mengetahuinya. Dia kehilangan sesorang yang dia sayangi. Sylvia dan Anaknya, dimana dia diburu oleh Agrona, kekasihnya sendiri.
Ini cerita yang aku kumpulkan melalui seseorang yang sedikit memata-matainya. Seorang Asura bernama Windsom, dan tangan kanan pemimpin naga saat ini. Dia bertemu di Dicathen denganku saat itu, dan menceritakan keseharian Yeon yang seorang manusia yang memiliki hubungan baik dengan leluhur naga dan memiliki kekuatan yang setara dengan pemimpin naga saat ini.
Dia akan berkujung setiap dua bulan sekali. Awalnya dia hanya berkujung kesebuah gunung Geolus, menghilang tanpa jejak sebelum muncul kembali suatu hari. Dia melakukan itu sampai seorang naga kecil menghampirnya.
Itu Sylvia, dia di perkenalkan olehnya oleh istri Kezess, Mary. Seorang naga yang baik hati dan tegas.
Dia juga yang memisahkan pertengkaran antara suaminya dan Yeon. Karena bagi Kezess, manusia adalah aib bagi benuanya. Tapi berbeda dengan Mary, dia lembut dan menggap kehidupan sehari-hari manusia itu menganggumkan dan layak untuk di nikmati.
Dan karena itu, Mary membawa putrinya pada Yeon. Menyerahkan Sylvia padanya, karena berharap dia bisa belajar darinya. Karena itu Yeon akhirnya akan berkunjung menjadi satu minggu sekali.
Hingga saat itu, hubungan mereka berdua menjadi dekat dan dekat seperti seorang kakak yang membesarkan adiknya. Tapi berbeda dengan Sylvia yang sudah tumbuh menjadi gadis remaja. Dia memiliki perasaan lain pada Yeon, sebagai gadis yang selalu terobsesi olehnya.
Tapi Yeon yang sudah memiliki aku, Mithy, dan yang lainnya, sepertinya dia menolaknya. Aku berspekulasi bahwa Yeon menerimanya. Tapi menurut Windsom, Yeon pernah mengatakan, dia tidak berani menanggapi perasaanya, karena dia sudah menggapnya seperti adik kandungnya sendri.
Yeon juga mengatakan pada Windsom, untuk mengambil hati Sylvia sebelum dia menjadi tergila-gila padaku. Tapi Windsom menolak, karena dia adalah tangan kanan Kezess dan pelayan nona Sylvia.
Tapi tanpa di duga, Sylvia mendengar pembicaraan Windsom dan Yeon. Yeon tampaknya tidak menyadari, sementara Windsom yang mengethuinya hanya diam, dan berharap Yeon tidak menyadarinya.
Sylvia yang menanam rasa di hatinya pada Yeon akhirnya mulai berpaling pada sebuah pemimpin muda dari klan Basilisk. Sylvia sedikit demi sedikit mejauhi Yeon, tapi Yeon selalu mengamati prilaku anehnya, dan mengetahui bahwa dia sedang mendekati pria.
Yeon yang mengetahuinya akhirnya memutuskan untuk pergi, dia mengatakan akan datang jika di perlukan, dan dia mengatakan itu sebagai janji pada Mary.
Tapi yang membuat bingung Windsom adalah, Yeon memasang wajah kemarahan saat dia pergi. Awalnya Windsom bertanya pada Yeon, tapi Yeon mengabaikkannya dengan langkah yang tergesa-gesa.
Sementara itu, Sylvia yang menerima kabar bahwa Yeon tidak akan datang lagi ke Epheotus mengurung diri di kamarnya sambil menangis. Hingga saat dia keluar dari kamar, Lady Sylvia mulai berubah.
Dimana dia selalu bersikap lembut menjadi tegas, dan memiliki ekpresi dingin. Tapi selalu tersenyum pada calon pemimpin naga. Dimana mereka berhubungan dekat, bahkan dia saat itu di angkat menjadi Jenderal naga.
Tapi tanpa di duga, dia mengatakan hal aneh pada Kezess. Dimana dia mengatakan seuatu yang membuat Kezess murka. Dia mengatakan manusia dapat menggunakan kekuatan naga, dan dia mengatakan bahwa lebih baik memanfaatkannya dari pada membunuhnya.
Kezess yang mendengar itu tentu menolak dengan keras, dan memerintahkan dia untuk memusnahkan manusia dan merebut penelitiannya. Agrona, seorang calon pemimpin Basilisk menyetujuinya sebelum berangkat dengan pasukannya.
Tapi tanpa di duga, Agrona menghinati Kezess. Dia membunuh Klan Indrath dalam kelompoknya, dan pergi dengan pasukan Basilisk ke Alacryan. Karena itu klan basilisk yang masih ada di Ephoetus di eksekusi di tempat dan di musnahkan.
Sementara itu, Kezess tidak peduli sama sekali dengan Agrona yang ternyata sudah lama diam-diam meneliti tentang sesuatu di Alacryan. Tapi setelah mengetahui kemajuannya, Dia memerintahkan Aldir seorang Thyste dan pasukannya untuk memusnahakan manusia di Alacriyan dan menggantikannya dengan yang baru. Bahkan dia mengutus Windsom untuk membunuh Agrona.
Tapi saat itu Sylvia membantah, dan mengatakan sesuatu yang di luar dugaan. Dimana dia mengandung anak Agrona, bukan anak Yeon.
Saat itu aku terkejut medengarnya dari Windsom. Tapi sebenarnya tanda kehamilan sudah di ketahui oleh Mary, dan Sylvia mengatakan itu miliki Yeon. Karena itu Mary dan Kezess tidak keberatan dan menyembunyikannya dari publik.
Tapi mengetahui kebenarannya, pemimpin naga murka. Tapi diam-diam, Mary juga kecewa, namun tidak bisa berbuat apa-apa.
Tapi suatu saat, Lady Sylvia mulai kabur dari ruangannya. Karena saat itu Mary dan Kezess bertengkar, sehingga tidak sengaja mendengar rencana mereka, yang mendiskusikan untuk membunuh anaknya setelah lahir.
Sylvia kemungkinan sudah mewaspadai ayahnya. Tapi kemungkinan tidak dengan ibunya, membuat dia lebih tertekan dan kabur dari rumah.
Cerita Windsom berhenti disini. Sekarang adalah dimana aku melanjutkan cerita dari teman masa kecil Sylvia. Esme, yang dekat dengan Yeon dan Sylvia.
Seorang Basilisk yang di penjara di ruang bawa tanah karena mengandung seorang anak dari ras Leviathen. Sementara suaminya di bunuh di depan matanya oleh Agrona.
Dia menceritakan apa yang di ceritakan oleh Sylvia saat itu. Dimana saat itu dia terlalu berharap dan bodoh. Menghampiri Agrona yang sekarang berbeda. Dimana pria yang tersenyum tulus dan lembut ketika kami bertemu, kini menjadi seperti gila dan menyeramkan.
Setiap dia menyapa, dia tidak menanggapinya, dan setelah dia mengatakan banyak hal yang tidak di pedulikan, dia akhirnya memberitahu bahwa dia mengandung anaknya. Agrona yang mendengar itu mulai mengangguk mengerti, sebelum menariknya dengan kasar dan membawanya keruang sel, dan itu di sebelahku.
Dan aku mendengar Agrona dan Sylvia sebelumnya. Mereka bertengkar hebat, dan Agrona juga mengatakan semua kebenaran pada Sylvia, membuat Sylvia di bungkam dan tidak percaya akan hal yang semua yang Agrona katakan.
Dimana Agrona tidak pernah mencintainya, namun mendekatinya hanya untuk menelitinya tentang Aevum. Sebuah tehnik waktu kewaktu dari Ether.
Dia juga sudah diam-diam meneliti manusia di Alacryan 'dengannya'. Karena itu Agrona berharap Sylvia bisa melahirkan anak yang dalam kandungannya. Karena jika anak itu terlahir Agrona akan melepaskan Sylvia, sementara anak itu akan di jadikan objek percobaan.
Bagaimanapun, Sylvia memucat dan diam tidak menanggapi. Dan di tinggalkan oleh Agrona di ruangan yang hening dan gelap. Dengan keputusasaan dan ketakutan itu, Sylvia mati-matian bersembunyi di sudut sel, dan tidak bergerak sambil mengelus perutnya. Juga bergumam. "Aku akan melindungimu, aku akan melindungimu..."Dia terus mengatakan itu sebelum berhenti ketika Esme menyapanya.
Mana tidak berguna di sel itu, jadi Esme dan Sylvia merencanakan pelarian. Dimana saat telur mereka beberapa hari hendak menetas, Sylvia menyegelnya dengan tehnik ruang miliknya sebelum melarikan diri dari sel.
Tepat saat itu, Sylvia dan Esme bertarung dengan Basilisk yang mencegahnya. Sebelum mereka berhasil keluar, namun dengan keadaan yang terluka parah, terutama Sylvia.
Hingga saat itu, Agrona menemukan mereka. Tapi seseorang menghadang, dan memerintahkan mereka untuk lari.
Itu taklain Adalah Yeon. Bersamaan saat berbulan-bulan berlalu setelah kepergian Sylvia. Windsom menceritakan dimana Yeon di panggil oleh Mary, dan menceritakan semuanya dan meminta bantuannya.
Aku masih ingat saat dimana aku melihat Yeon pergi begitu tergesa-gesa, jadi ternyata itu ada hubungannga denggan ini, Pikirku.
Melanjutkan sebuah jurnal dari ingatan Esme. Sylvia tidak percaya dengan kedatangannya, begitu juga Aku. Sampai paksaan Yeon menyadarkan mereka, Sylvia membuat sebuah ruang dan pergi meninggalkan Yeon atas kehendaknya.
Namun Sylvia dan Aku di kagetkan dengan ruangan aneh di depannya, dimana sebuah mahluk dengan berbagai rune terlihat di depannya. Tapi ada keaneha dengan Sylvia, dia hanya menatap lurus kedepan dengan nafas yang tertahan.
Hingga sepuluh menit dia akhirnya sadar dari lamunannya, dan menoleh pada aku. Awalnya Aku bertanya kemana dia selama sepuluh menit ini. Tapi Sylvia mengabaikanku, sementara ruangan berubah menjadi sebuah ruangan yang bersih dengan tembok dan lantai terbuat dari marmer.
Ruangan itu juga memiliki sebuah kolam air di dekatnya. Sehingga mereka bisa minum dan beristirahat dengan lega. namun tidak dengan makanan...
Kami tidak memiliki perbekalan, jadi kami kelaparan, sehingga kami memutuskan untuk tidur setiap kami terbangun untuk minum. Tapi suatu hari dimana aku terbangun, Sylvia membawa sebuah buah langka yang entah darimana asalnya.
Aku bertanya lagi padanya, namun Sylvia mengabaikanku lagi, bahkan tidak pernah menganggapi dengan serius. Hanya ketika dia berbicara tentang Yeon, Sylvia akan tidur sambil memunggungi. Tapi terkadang aku mendengar isak tangis darinya.
Hingga satu bulan berlalu, sebuah oval muncul di sudut ruangan. Saat itu kami waspada akan musuh yang datang. Namun yang keluar darisanah adalah yang lebih mengejutkan. Itu Yeon, dengan penampilan yang kusut dan terluka di bagian kepala, perut, dan tangan kirinya hilang di bagian pergelangan tangannya.
Segera Sylvia dan aku mendekati Yeon dan merawat lukanya. Tapi yang mengejutkanku adalah, Sylvia sangat tegas dan dewasa, tidak seprti saat kita terakhir bertemu. Dia tidak menangis melainkan bergegas menggunakan Vivum pada Yeon. Menyembuhkan luka-luka fatal di tubuhnya.
Hingga saat itu, Sylvia menjadi tenang dan selalu menunggu Yeon yang tak sadarkan diri. Sebelum akhirnya dia bangun, dan Sylvia memeluk Yeon dengan erat.
Begitupun Aku, ini adalah sesorang yang aku kagumi. Juga seidikit perasaan tumbuh, saat aku remaja, namun mengetahui dia memiliki Sylvia, Aku menjauh dengan mumutuskan untuk mencari pelajaran yang lebih baik di sebuah Kamp Pelatihan pasukan naga.
Tapi tanpa diduga Sylvia malah dengan yang lain. Bahkan Sylvia meminta maaf pada Yeon saat itu. Dimana dia mengatakan penyesalannya yang bodoh. "Jangan pergi, jangan pergilagi kumohon. Maafkan aku... hiks... mengendus. jika saja aku tidak menjauhimu saat itu... tetapi berusaha keras untuk lebih dekat denganmu... ini semuanya tidak akan terjadi..."
Dengan perasaan menyesal, Sylvia terus menangis. Sementara Yeon memasang ekpresi bersalah dan mengatakan. "Kamu sharunya tidak mengatakan itu, dan jangan meminta maaf padaku. Sejak awal ini semua salahku, dan aku sejak awal sudah mencurigai Agrona sebagai anteknya yang aku cari."
"Tapi mengetahui kamu mulai mendekatinya, aku hanya bisa menatap dari kejauhan, dan tidak berani mengambil langkah lebih. Karena aku takut menyakitimu. Tapi... melihatmu saat ini, entah kenapa membuatku lebih sakit."
Saat Yeon yang mengatakan itu, Yeon tidak berani menatap Sylvia. Namun Sylvia memeluknya lebih erat, bahkan mengatakan. "Jika kamu pergi lagi, aku akan mati sekarang. Aku tidak menyalahkan kamu sama sekali. Karena ini adalah salahku yang menjauhimu dulu dan mendekatinya."
"Aku tidak menyuruhmu untuk tetap bersamaku, Yeon. Hanya saja... untuk sekarang jangan pergi lagi, jangan menghindariku layaknya kita tidak kenal satu sama lain."
Berbapa menit pembicaraan mereka berlangsung. Akhirnya mereka tenang dan berdamai satu sama lain, bahkan Sylvia lebih ceria dari biasanya, sampai dia menunjukan anaknya tanpa pikir panjang.
Sylvia awalnya menyadari kesalahannya, namun berhenti ketika melihat Yeon yang tersenyum melihat telur itu. Dia menata Layaknya sekor naga yang melihat anaknya sendiri.
Yeon adalah orang yang memiliki karakteristik menyukai anak-anak dan dengan baik merawatnya. Tapi setiap dia merawat seorang anak, mereka akan memiliki kesan aneh dan di luar dugaan.
Jika seorang anak laki-laki yang di besarkan oleh Yeon, mereka akan sangat mencintai Yeon dan terobsesi olehnya. Sayangnya Yeon hanya memiliki satu putra angkat, namun baru-baru ini dia keluyuran entah kemana dan berpetualang layaknya ayahnya di masalalu.
Sementara jika itu seorang perempua, mereka akan sangat mencintai Yeon, mereka akan sering menempel padanya, dan jika sudah besar, mereka akan memiliki perasaan padanya sebelum meminta pernikahan padanya.
Ini adalah fakta, karena empat bersaudari sebelumnya adalah anak yang di besarkan oleh Yeon, namun mereka akhirnya menjadi seperti ini.
Fakta ini juga terlihat saat Esme menunjukan telurnya. Yeon juga tersenyum kegirangan, di mana dia mengatakan. "Entah kenapa, aku sangat senang mengengit kalian selalu bermain bersama saat itu. Apakah mereka akan seperti kalian nantinya?"
Mereka yang mendengarnya tersipu, dan mengolok-ngolok layaknya anak-anak. Hingga sesuatu yang terduga terjadi. Dimana sepertinya tehnik ruang Sylvia tampak mulai melemah, sehingga ruang kecil dalam telur itu hancur dan membuatnya menetas.
Namun yang membingungkan Esme dan Sylvia adalah, dimana Yeon tersenyum layaknya predator. Sementara itu dua anak yang baru lahir menatap Yeon sejenak, sebelum menggap dia sebagai ibunya.
Kedua anak itu bergerak dan menempel di pangkuan Yeon. Mereka melolong sangat lucu, dan selalu mengatakan Yeon adalah ibunya. Tapi saat Yeon membalikan tubuh mereka satu persatu, mereka akhirnya berlarian mendekati Kami.
Ya, walau mereka agak bingung dimana ibunya. Tapi mereka berhasil memilihi ibu mereka dengan benar. Hingga saat itu, Sylvia dan aku mulai hidup lebih lama di ruangan itu. Kami tinggal lebih lama sambil menghabiskan waktu dengan Yeon dan abak-anak. Terkadang kami mengamati prilaku aneh Yeon yang mengajari mereka berbicara.
Dan fakta bahwa Yeon mengerti bahasa beast yang baru lahir. Membuat mereka terkejut.
Kalian mungkin tidak akan pernah percaya kalau Yeon pernah berbicara dengan sebuah kutu mata-mata terhebat untuk menemukan sebuah petunjuk, tapi itu adalah hal yang nyata.
Hingga dua bulan berlalu, mereka tampak damai dan juga Yeon mulai memberikan nama anak Sylvia, dengan namana Sylvie. dan anak Esme, bernama, Gisele.
Hingga satu tahun berlalu, tampaknya kedua anak itu terlalu pintar, bahkan lebih dekat dengan Yeon dari pada mereka sendiri. Tapi mereka tidak perotes, namun sangat senang melihatnya, dan berharap bahwa Yeon benar-benar suami mereka.
"Kalian ingin mempunyai anak darinya, ketika istri utamanya tidak pernah dia sentuh, itu keterlaluan,"Kataku sambil mengetuk-ngetuk jari di meja kerjaku.
Hingga suatu saat, Yeon mengetahui ruangan bermain yang tidak benar. Akhirnya Yeon mengatakan sesuatu yang mustahil untuk di lakukan.
"Ayo undur waktu untuk anak-anak, terlahir di ruangan seperti ini, aku khawatir mereka tidak akan bisa berpikir leluasa kedepannya."
Yeon menegaskan, sementara kedua ibu yang mendengarnya kagum atas ketegasannya. Dan mereka mengangguk menyetujui, namun pada akhirnya Sylvia dan Esme berkerja sama untuk membentuk Spasium yang lebih tinggi.
Dimana mereka memutar waktu di ruangan yang dipenuhi oleh ether. Dan anak mereka kembali menjadi telur, Dengan ingatan yang masih utuh di kepala mereka. Kedua ibu itu sepertinya tidak protes akan masalah ingatan yang masih utuh, karena bagi mereka itu hak bagus karena bisa membuat kenangan tentang mereka untuk anak-anak mereka.
Tapi karena tehnik ruang yang terlalu tinggi itu, tampaknya sebuah ruangan yang mereka tempati mulai tidak setabil, sebelum mereka memutuskan untuk keluar.
Tapi saat mereka keluar, mereka di sambut dengan keadaan yang kacau balau. Dimana seperti dunia hangus tanpa jejak. Dan satu gumaman di suarakan oleh Yeon saat itu. "Penghancur dunia."
Esme dan Sylvia mengangguk setuju atas gumamanya, sebelum mereka bergerak menuju hutan yang kering yang hanya setengah terkena dampak. Tapi tanpa di duga sebuah perang antara Klan Basilisk dan klan indrath terjadi di depan mereka.
Dan Agrona ada disanah, dan menoleh pada mereka sambil tersenyum lebar. Disitulah saat Yeon mulai bergerak, melindungi kami dari antek Agrona yang di perintahkan.
Kami berlari sambil mengumpulkan Ether, tepat saat sudah terkumpul sepenuhnya. Sebuah serangan melukai Sylvia, melukai tepat di tengah dadanya adalah sebuah pedang yang hampir membunu Sylvia. Tapi untungnya Yeon menahanya agar tidak membuatnya lebih jauh.
"Sylv, Esme, kalian pergilah duluan, suatu hari kita akan bertemu."Yeon memerintahkan sambil mematahkan lengan orang yang melukai Sylvia. Tapi dia segera sembuh, dan tampak aneh melihatnya seperti itu, membuat Yeon melemparkannya jauh-jauh dari kami.
Sylvia dan Aku awalnya menolak untuk menuruti Yeon. Tapi mengetahui Yeon yang kesulitan menahan puluhan musuh untuk kami, kami menurutinya dengan membuat janji, sebelum pergi menggunakan portal untuk menemukan kesialan lain.
Dimana luka yang baru di dapatkan Sylvia mulai menyala dengan api hitam kemerahan, dan membakar lukanya dengan pembusukan dari Soll Fire. Sebagai keturunan Basilisk langsung, aku bisa memdamkannya dengan mudah.
Tapi anehnya, pembusukannya itu tidak bisa di dihilangkan dan di sembuhkan, mengakibatkan lukanya mulai bernanah.
Dan mengetahui Yeon tidak akan kembali dalam waktu dekat, Sylvia bertekad dan menyegel waktu pembusukannya dan kekuatannya.
Aku juga membantunya, dimana dia mengatakan untuk di tempatkan di sebuah tepat rahasia dan di amankan. Dan setelah menemukan tepat yang cocok, menciptakan sebuah area aman untuknya dan menyembunyikan dirinya dengan tehnik ruang dan ilusi.
Awalnya aku hendak bersamanya, tapi klan basilisk akan lebih sensitiv jika melacak dari jenisnya sendiri, sehingga aku menyelam lebih dalam kebawah tanah dan berpisah dengan Sylvia.
Hingga saat itu cerita Esme berakhir. Dan sekarang adalah dimana aku mengamati di saat-saat terakhir Yeon berubah menjadi bayi lagi. "Aku menuju benua timur dan barat. Tapi tidak pernah menemukan mereka. Dan aku tidak tahu apakah salah satu dari mereka masih hidup."
Dari semua itu, aku menyatukan teka-teki. Dimana Yeon mengetahui musuhnya memiliki kekuatan yang mengakibatkan luka di dalam tubuh lawannya. Itu berhasil melukai Sylvia, dan Yeon mencari mereka di penjuru benua.
Karena tekanan rasa bersalah dan ketakutan, Yeon hanya berasumsi bahwa mereka sudah pergi. Semakin lama dia mencari dia tertekan oleh itu sampai dia jatuh kedalam pelukanku, dan menangis.
Awalnya aku tidak mengerti, karena aku setiap hari hanya meneliti, dan menunggunya pulang sambil menyiapkan makan siang dan malam. Dia selalu datang tepat waktu, namun setiap dia tidak menepati janjinya itu akan membuat dia putus asa yang membuat dia lebih tertekan.
Dan akibatnya, dia mengalaminya lagi. Menoleh pada sebuah ranjang Bayi, aku segera menutup jurnal dan berjalan kesanah.
Yeon ku yang mungil sedang tertidur. Melihatnya sudah membuat aku gembira, namun aku menegaskan didalam diriku. Bahwa dia bukan anak Yeon dan Aku. Melainkan Yeon sendiri yang berubah menjadi bayi karena kutukan.
"Dan aku juga berharap, semoga Yeon akan menemukan kebahagian di kehidupan ini dan seterusnya. Sehingga dia bisa kembali seperti semula."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!