Ssaaahh" terdengar suara di ruang tamu milik keluarga Abimanyu.
Putri kedua mereka yang bernama Anggita Amelia,telah resmi menikah dengan Fandi Satria.Anggi menikah karena dipaksa oleh orangtuanya,seharusnya yang menikah dengan Fandi adalah Sintya, kakaknya.tetapi Sintya sedang ada pekerjaan di luar kota.akhirnya Anggi yang harus menggantikan kakaknya untuk melunasi hutang-hutang ayahnya di perusahaan keluarga Fandi.
Pak Abimanyu mempunyai hutang yang tidak sedikit pada keluarga Aryo Satria.saat perusahaan Abimanyu bangkrut,Pak Aryo lah yang menolong dan menyumbangkan dananya untuk memulihkan kondisi perusahaan Abimanyu.dan sekarang Pak Aryo meminta putri Abimanyu untuk menikah dengan putra mereka.
Anggi mencium tangan suaminya.walaupun masih ada rasa deg- degan di hatinya,karena mereka baru pertama kali bertemu
Fandi Satria putra semata wayang dari keluarga Dirgantara.dia berumur 25 tahun.
Anggita Amelia adalah putri kedua dari keluarga Abimanyu,dia berumur 20 tahun.dia kuliah di jurusan kedokteran.
Sintya Bella dia putri pertama keluarga Abimanyu,dia berumur 25 tahun.sebenarnya dia dulu satu sekolah dengan Fandi.
Kini mereka berdua masuk ke kamar.pernikahan di adakan secara sederhana,karena itu permintaan dari Fandi
Anggi duduk di meja rias.Fandi menatap Anggi yang sedang sibuk melepas aksesoris di kepalanya.
"Ini semua gara-gara keluargamu tau nggak,aku jadi harus nikah sama kamu.sedangkan aku ini punya Kekasih " Fandi berbicara pada Anggi
Anggi berhenti dengan aktivitasnya,dia menengok ke arah Fandi.
" Kenapa kamu menyalahkan aku mas,aku juga disini korban.aku juga tidak mau menikah sama kamu,hanya saja ayah dan ibuku yang menyuruhku untuk segera menikah denganmu" ucap Anggi sewot
"Kenapa kamu tidak menolak,Apa kamu senang bisa menikah denganku ?! " ucap Fandi dengan percaya dirinya
Anggi sudah habis kesabaran,dia bangun dan mendekat ke arah Fandi.
" Kamu pikir aku tidak menolak,kamu pikir aku senang dengan pernikahan ini?,,,tidak!!! Tentu saja aku menolak keras,tetapi ayah tetap memaksaku untuk menjadi istrimu " Anggi berbicara pada Fandi
"Baiklah kita jalani saja pernikahan ini.aku sangat mencintai kekasihku,hanya saja dia sedang berada di luar kota.aku harap kamu tidak mengganggu hubunganku dengannya " ucap Fandi
" Terserah!! " Anggi melangkah ke kamar mandi.dia mengganti bajunya dengan baju rumahan
Anggi keluar dari kamar mandi,dia sudah berganti pakaian.Anggi mengambil bantal dan selimut,dia lebih memilih tidur di kursi panjang di kamarnya.
Tiba-tiba Fandi mendapatkan panggilan telepon dari hp nya.dia keluar menuju balkon kamar Anggi dan menerima telepon dari kekasihnya itu.
Jelas terdengar suara Fandi memanggil kata sayang dan mesra ke seseorang di seberang sana.Anggi yang mendengar menjadi kesal,kenapa harus berbicara sayang-sayangan sedangkan sekarang adalah malam pengantin bagi mereka berdua.
" Iya Sayang,aku juga kangen banget sama kamu.kamu cepat pulang ya,aku tunggu " ucap Fandi tersenyum lebar
" Iya Fan,besok aku pulang kok.ini masih ada satu pekerjaan lagi yang belum selesai.jaga hatimu untukku ya sayang,,emuach " suara di seberang sana
" Iya sayang ,aku akan selalu menjaga hatimu untukmu.kamu percaya kan sama aku.aku sangat mencintaimu sayang.ilove u emmuuaach " ucap Fandi bahagia
Anggi menutupi kedua telinganya dengan selimut.dia tidak ingin mendengar pembicaraan sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta itu.
Anggi berusaha menutup matanya dan dia tidur tanpa memperdulikan kehadiran seseorang di kamarnya.
Hari ini Fandi ingin memboyong Anggi pindah ke apartemennya.dia beralasan ingin hidup mandiri bersama istrinya.
" Om,,Tante,,,kamu pergi dulu ya.jangan khawatir,saya akan menjaga Anggi dengan sepenuh hati saya " ucap Fandi meyakinkan
" Jaga Anggi baik-baik ya Fan.sayangi dia,jangan kau sakiti dia.Om percaya padamu nak " Pak Abimanyu menepuk pundak Fandi
Anggi mendekati Ayah dan ibunya,dia memeluk mereka bergantian,Anggi meneteskan airmata saat memeluk ayahnya.
" Yah,,maafin Anggi yang belum bisa membahagiakan ayah.ayah disini jaga diri baik-baik ya " ucap Anggi menangis
" Bu,Anggi titip Ayah ya " ucap Anggi kepada Bu Ratih
" Iya,kamu tidak usah khawatir.dia kan juga suami ibu,tidak mungkin ibu menyakitinya " Bu Ratih terlihat kesal
Bu Ratih adalah ibu tiri Anggi.mereka berdua menikah dengan membawa anak mereka masing".sedangkan ibu kandung Anggi sudah meninggal 2 tahun lalu.
Anggi melangkah pergi masuk kedalam mobil Fandi.Fandi menyuruh Anggi duduk di belakang,dia tidak mengijinkannya untuk duduk di depan
" Kamu duduk di kursi belakang saja,kursi depan hanya untuk orang yang aku cintai " ucap Fandi menusuk hati
Anggi berjalan membuka pintu mobil bagian belakang.sebelum masuk,dia menengok memandangi sang ayah yang terduduk di kursi roda.Anggi meneteskan airmata saat melihat tubuh ringkih itu harus ia tinggalkan.
Dia buru-buru masuk ke mobil dan Fandi langsung menjalankan mobilnya meninggalkan halaman rumah pak Abimanyu.
Anggi diam seribu bahasa,dia hanya memandangi pemandangan di pinggir kaca jendela mobil.
Fandi juga diam tanpa berbicara sedikitpun,dia fokus menyetir.
Setelah 20 menit,mereka tiba di halaman apartemen milik Fandi.Fandi turun tanpa memperdulikan Anggi yang berada di belakangnya.
Anggi berjalan dengan cepat saat melihat Fandi sudah meninggalkan dirinya di belakang.
Ceklek,,,
Fandi membuka pintu apartemennya,Anggi membuntuti saat Fandi masuk ke dalam ruangan itu.
" Itu kamar kamu,dan ingat!! Jangan pernah masuk ke kamarku,apalagi mengutak-atik barang kesayanganku.kalau itu terjadi,kamu tau akibatnya " ucap Fandi mengancam
Anggi menganggukkan kepalanya,dia malas meladeni sikap Fandi.Anggi langsung masuk kedalam kamar yang di tunjuk oleh Fandi.
Sedangkan Fandi langsung pergi entah kemana.
Anggi menaruh barang-barang nya di lemari.dia memang tidak membawa baju terlalu banyak.
" Ya Alloh,,semoga ini yang terbaik.aku tidak mau menjadi anak yang durhaka,aku tidak mau ayah di penjara gara" tidak bisa membayar hutang pada keluarga Om Aryo " ucap Anggi
Anggi bersiap-siap akan pergi.dia ingin memberitahukan pada sahabatnya,kalau dia sudah tidak bisa lagi meneruskan kuliahnya.Ayahnya sudah angat tangan dan tidak mungkin dia meminta Fandi untuk membiayai kuliahnya.
Saat Anggi mau membuka pintu kamar,dia mendengar suara orang bercanda.Anggi mengintip di balik pintu kamarnya.Alangkah kagetnya dia,ketika melihat Fandi bersama Sintya, kakak tirinya sedang berpelukan dan sangat mesra.
Anggi menutup mulutnya,dan dia menangis.menyaksikan pemandangan yang menyakitkan itu
" Mas Fandi dan Mba Sintya,,ternyata mereka berdua sudah saling kenal.apa jangan-jangan mba Sintya adalah kekasih Mas Fandi?! Ini tidak mungkin ya alloh " Anggi menangis menggelengkan kepalanya
Fandi dan Sintya masuk kedalam kamar.mereka berdua akan melakukan hal yang biasa dilakukan oleh sepasang suami istri.
" Ternyata hubungan kalian sudah melewati batas.walaupun kamu tidak cinta padaku,tapi seharusnya kamu menjaga perasaanku mas.kenapa kamu begitu tega melakukan ini semua padaku.kamu anggap aku apa " ucap Anggi menangis
Anggi menghapus air matanya,dia ingin segera pergi dari tempat terkutuk itu.lagioula dia juga tidak ingin kalau Sintya melihat dia di apartemen milik Fandi.
Anggi buru-buru membuka pintu dan dia berjalan dengan cepat.
Karena tidak melihat" ,Anggi menabrak seseorang.
Dug,,," Auh,,,maaf" saya tidak sengaja "
Anggi menatap siapa yang ia tabrak barusan.
Maaf pak,saya tidak sengaja.apakah anda tidak apa" ? " ucap Anggi meminta maaf
" Tidak apa-apa,lain kali kalau jalan hati" jangan Meleng " ucap Satya sambil merapikan jasnya
" Iya ,,baik.sekali lagi saya minta maaf.permisi " Anggi membungkukkan badannya
Satya menganggukkan kepalanya,dia memandangi Anggi,Satya penasaran.terlihat di wajahnya ,gadis itu seperti habis menangis.
Satya berjalan menuju apartemen adiknya.dia baru saja pulang dari luar negeri untuk urusan pekerjaan.dia ingin mengucapkan selamat atas pernikahan adiknya tersebut.
Ting tong,,,Ting tong,,,suara bel di apartemen Fandi
Fandi yang sedang melakukan pemanasan dengan Sintya,menjadi terganggu.dia memakai pakaiannya dan keluar untuk membuka pintu
" Kemana sih si Anggi,bukannya bukain pintu kek,malah di biarin.ganggu saja ,,siapa sih!!?? " Fandi membuka pintunya
Deg,,," BB,,,,bang Satya?! kapan kamu pulang bang? " tanya Fandi kaget
" Yaelah pengantin baru,,,Abang baru sampai terus kepikiran belum ngucapin selamat ke adek Abang ini.ya udah sekalian Abang kesini buat ngucapin selamat dan memperkenalkan diri pada adik ipar Abang " ucap Satya tertawa
" Emmm,,,Bang,dia lagi tidur.mungkin kecapean.abang kalau mau ketemu besok aja deh,biar aku ajak dia kerumah Mami " ucap Fandi meyakinkan
" Ya sudah lah,biar Abang langsung pulang saja.salam untuk adik ipar Abang ya,kamu mainnya jangan keras" kasihan anak orang " ucap Satya tersenyum
Fandi menggaruk rambutnya yang tidak gatal
" Hehehe,,iya bang.ya udah bay,,," Fandi langsung mendorong Satya keluar dan menutup pintunya
" Fyuh,,,aman.untung Anggi tidak keluar dan Sintya juga tidak bersuara.kalau sampai Abang melihat,semuanya bisa kacau " ucap Fandi mengelus dadanya
" Fandi,,,Fandi,,,dasar " ucap Satya tersenyum dan menggelengkan kepalanya
Satya kembali melanjutkan perjalanan pulangnya.dia ingin segera sampai di rumah dan beristirahat.
Anggi menaiki taksi,dia janjian ketemu dengan Alin sahabatnya.
Mereka berdua janjian bertemu di cafe Lovely.
Anggi masuk ,dia mencari Alin yang katanya sudah berada di dalam duluan.
" Hai Lin,maaf ya lama " ucap Anggi sambil menggeret kursi dan dia duduk di depan Alin
" Anggi,,, kebiasaan deh.kalau janjian telat " ucap Alin cemberut
" Maaf deh,soalnya tadi taksinya lama " ucap Anggi menangkupkan kedua tangannya
" Iya deh iya beb,aku maafin kok.kan kita bff " ucap Alin sambil menggenggam tangan Anggi
" Oh iya,kamu mau ngomong apa nggi.kan semalem kamu bilang,kalau kamu ingin curhat sama aku " ucap Alin serius
" Kita pesan makan aja dulu deh Lin,lapar gue " ucap Anggi sambil mengelus perutnya
" Oh oke,,oke,,,duh pengantin baru sampai lupa sarapan ya " ucap Alin tertawa kecil
"Hust,,,jangan kenceng-kenceng Lin " ucap Anggi sambil membungkam mulut Alin
" Iya,,maaf.Piss " Alin tertawa cekikikan
Anggi menunduk,dia sedih teringat tadi suaminya bermesraan dengan Sintya kakaknya.
" Loh Nggi, kok kamu terlihat sedih.maaf ya kalau perkataanku membuatmu sedih " ucap Alin menggenggam tangan Anggi
" Tidak Kon Lin,aku cuma ingat ayah aja.sedih meninggalkan beliau sendiri bersama ibu " ucap Anggi menutupi kesedihannya
" Yang sabar aja ya Nggi,pasti nenek lampir itu tidak berani macam" sama om Abi deh " ucap Alin
Anggi menarik napas panjang dan menghembuskannya.
" Semoga saja Lin,mereka tidak berbuat macem" sama ayah " ucap Anggi tersenyum kecut
Setelah makanan datang,mereka berdua menikmati makanannya yang mereka pesan tadi.
Dari kejauhan,Fandi datang menggandeng mesra Sintya.mereka masuk ke cafe tersebut dan duduk jauh dari meja Anggi.tapi Anggi dan Alin melihat mereka duluan.
" Nggi bukannya itu kak Sintya ya,terus dia kan suami kamu ?! " ucap Alin kaget
Alin memang tau Fandi suami Anggi karena Anggi mengirimkan fotonya ke dia.
Tidak habis pikir memang,Kakak tirinya berpacaran dengan suaminya.
" Iya Lin,mereka memang Sepasang kekasih.dan hubungan mereka sudah melebihi batas " ucap Anggi menunduk
" Maksud kamu?! " tanya Alin
" Iya,,tadi saat aku pergi kesini,mereka berdua sedang bermesraan di kamar.makannya aku tidak mau melihat maksiat mereka " ucap Anggi tersenyum menutupi sakit hatinya
" Astaghfirullah,,,kamu yang sabar ya nggi.lebih baik tinggalin aja laki kaya gitu,buat apa coba di pertahanin.yang ada bikin sakit hati terus tau Nggi " ucap Alin sewot
" Aku tidak bisa meninggalkan dia Lin,kalau aku pergi pasti ayah akan di penjara.aku tidak mau ayah menderita " ucap Anggi mulai meneteskan airmata
" Lah kan ada Sintya,kamu bilang aja sama mertua kamu.Fandi sama sintya sudah menyakiti kamu dan menghianati pernikahan kalian " ucap Alin serius
" Akan aku pikirkan Lin,aku akan coba cari jalan keluarnya " ucap Anggi sendu
Daripada melihat kemesraan suaminya dan wanita lain,Anggi lebih memilih pergi dari cafe itu.dia cepat" pergi takut ketahuan Fandi dan Sintya.
Mereka berdua asyik menikmati makanan setelah bertempur barusan.Fandi sangat menikmati pertempuran mereka sehingga lupa kalau dia sudah menikah dengan Anggi.
Anggi ingin bebas dari pernikahan ini,tapi dia tidak mungkin pergi.karena Om Aryo pasti akan menuntut ganti rugi atas uang yang dia berikan untuk membantu ayahnya dulu.
Alin mengajak Anggi pergi ke suatu tempat.dia mengemudikan mobilnya menuju tempat yang sangat indah.dia tau kondisi hati sahabatnya itu dan ingin menghibur hati Anggi.
" Ya Alloh,,apa yang harus aku lakukan " ucap Anggi termenung
Alin memandang wajah Anggi,dia ikut sedih melihat kesedihan sahabatnya itu.
Saat mereka sudah sampai di tempat itu,Alin menuntun tangan Anggi.
" Nggi sekarang keluarkan isi hati kamu.teriaklah,,,keluarkan semua beban yang ada di hati kamu " Alin menyuruh Anggi mengeluarkan eban hatinya
" Aaaaaahhhhhkkk,,,, Aaaahhhkkk,,,," Anggi berteriak menangis meraung
Anggi menangis sesenggukan bersimpuh di tanah.Alin membiarkan Anggi puas dengan tangisannya,dia mendekati Anggi dan memeluknya.
" Yang sabar Nggi,kamu harus kuat.ada aku yang akan selalu bersamamu " Alin menangis memeluk Anggi
" Kenapa dunia sekejam ini padaku Lin,aku harus menikah dengan orang yang tidak mencintai aku dan mereka berkhianat dengan saudara ku " ucap Anggi di dalam tangisannya
Setelah puas menangis,Anggi mengusap wajahnya dan matanya.
" Nih minum dulu biar plong " ucap Alin memberikan sebotol minuman
" Terimakasih Lin " Anggi menerima dan meminum airnya
" Sekarang apa yang akan kamu lakukan Nggi,terus kuliahmu bagaimana ? " ucap Alin
Anggi menarik napas panjang
" Aku tidak bisa meneruskan kuliahku Lin,karena ayah sudah tidak mungkin membiayai apalagi mas Fandi.yang akan aku lakukan sekarang,aku harus cari kerja Lin " ucap Anggi serius
" Ya ampun,sayang juga nggi kalau harus berhenti " Alin mengelus pundak Anggi
" Ya mau bagaimana lagi Lin, terpaksa aku berhenti dan melepaskan semua cita" ku " ucap Anggi menunduk sedih
" Yang sabar ya Nggi.oh iya di butik Tante aku sedang membutuhkan pelayan deh kayanya.coba aja kamu melamar ke sana,siapa tau keterima " ucap Alin
" Baiklah,tapi kamu temani aku ya " ucap Anggi tersenyum
" Iya ,,ayo Sekarang kita kesana saja " ucap Alin sambil berdiri
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!