Trap...
" Aku sudah tidak sabar untuk sampai di istana dan merasakan masakan mama lagi." ucap Alrick yang sekarang sudah remaja berusia 13 tahun.
" Benar, masakan mama adalah yang terbaik lagipula selama perburuan ini kita hanya makan daging kelinci saja." ucap Melvin menimpali ucapan Alrick.
Ketika kedua saudara saling tertawa tiba-tiba saja ada suara ledakan yang berasal dari tengah hutan.
" Suara apa itu? Apa ada musuh?" tanya Alrick sambil memicingkan matanya berusaha melihat apa yang terjadi di depannya.
" Kita harus mencari tahu sekarang, Ayo." ucap Melvin sambil menjalankan kuda nya mendekati asal suara ledakan itu.
Ketika mereka sampai bertapa terkejutnya Melvin dan Alrick melihat sebuah kawah di tengahnya ada seorang gadis.
" Siapa itu?" tanya Alrick yang berjalan mendekat.
Melvin yang melihatnya mengikut langkah kaki Alrick dan bertapa terkejutnya ia melihat seorang perempuan berambut hitam panjang sedang terbaring tidak sadarkan diri. Tapi yang menjadi pertanyaan Melvin adalah pakaian yang digunakan perempuan itu sedikit aneh.
Yaitu perempuan itu menggenakan baju putih yang sedikit tipis membuat wajahnya memerah adalah dimana Melvin melihat sedikit pakaian dalamnya.
Juga perempuan itu menggenakan celana panjang seperti pernah digunakan oleh mama nya.
" Apa dia juga berasal dari tempat yang sama seperti mama." batin Melvin.
Kemudian Melvin melepaskan jubah hitamnya untuk dipasangkan kepada perempuan itu menyembunyikan pakaiannya yang tidak pantas.
Alrick yang melihat tindakan Melvin terkejut karena sangat tidak mungkin kakak nya mau berurusan dengan perempuan.
" Kak, apa yang kau lakukan?" tanya Alrick terkejut dimana Melvin menggendong perempuan itu dan menyelimuti tubuhnya dengan jubah milik Melvin.
" Kita akan berkemah di sini dan panggilkan dokter untuk memeriksa perempuan ini." ucap Melvin datar sebelum pergi.
Meninggalkan Alrick dan beberapa prajurit dengan mulut tergangga.
Akhirnya Melvin dan Alrick memundurkan kepulangan nya memutuskan untuk bermalam lagi di hutan dengan mendirikan perkemahan.
Melvin yang berada di salah satu tenda memperhatikan ketika dokter ikut bersamanya sedang memeriksa perempuan asing itu.
Dokter tersebut selesai memeriksa perempuan itu dan menghampiri Melvin.
" Salam, Pangeran Mahkota keadaan perempuan itu hanya terlihat syok dan juga mengalami benturan kecil tapi tidak beresiko. Jadi saya harap nona itu dibiarkan beristirahat." ucap dokter menjelaskan dan menyarankan apa yang akan dilakukan.
Melvin yang mendengarnya hanya diam sebelum kemudian melambaikan tangannya menyuruh dokter itu untuk pergi.
Dokter itu menundukkan kepalanya sebelum pergi meninggalkan Melvin dan perempuan itu sendirian.
Dengan langkah pelan Melvin menghampiri perempuan yang berbaring di ranjang sudah di siapkan. Melvin memegang tangan perempuan itu. Dirinya sama sekali tidak mengerti mengapa ia membantu perempuan itu. Tapi yang pasti Melvin kepadanya.
...****************...
Aleyza yang sedang duduk sambil membaca buku melihat kedatangan Kaisar Regulus suaminya memasuki kamar mereka.
" Apa terjadi sesuatu sayang?" tanya Aleyza dengan lembut sambil menutup buku dibacanya.
Kaisar Regulus tersenyum berjalan menghampiri nya dan memberikan kecupan di bibirnya.
" Tidak ada sayangku, cuma aku baru saja mendapatkan kabar bahwa Melvin dan Alrick tidak akan pulang hari ini karena terjadi sesuatu di perjalanan menuju istana." ucap Kaisar Regulus yang mendapatkan informasi dari Melvin melalui surat.
Aleyza yang mendengarnya tersenyum tipis sambil memegang wajah Kaisar Regulus.
" Aku percaya bahwa mereka akan baik-baik saja. Malah pasti ada sesuatu yang akan terjadi nanti." ucap Aleyza sambil tersenyum misterius.
Countine...
Suasana malam sudah terasa di hutan dimana ada suara binatang yang mengisi keheningan.
Di perkemahan Melvin dan Alrick para prajurit sedang membuat makan malam dengan daging rusa yang mereka tangkap.
Suasana terlihat ramai karena prajurit sedang mengobrol santai. Alrick berjalan menghampiri Melvin yang sedang duduk di salah satu bawah pohon sambil menyandarkan tubuhnya.
" Kak aku sudah membawakan makan malam untuk mu." ucap Alrick yang menyerahkan daging rusa sudah matang kepada Melvin.
Melvin menerimanya sebelum kemudian memakannya dengan pelan.
Alrick yang hanya memperhatikannya terdiam sebelum kemudian mengajukan pertanyaan.
" Kak, aku penasaran dari mana asal perempuan itu. Apa dia sama berada dimana mama berasal?" tanya Alrick tiba-tiba.
Sudah sejak dua tahun lalu mama nya Ratu Aleyza menceritakan bagaimana kehidupan nya yang membuat nya Alrick beserta kedua adiknya terkejut ialah bahwa selama ini mereka yakini mama nya berubah. Ternyata bukan mama kandung nya melainkan jiwa asing yang masuk ke dalam tubuhnya.
Alrick bisa melihat bagaimana mama nya menceritakannya dengan raut wajah ketakutan seakan dirinya merasa bersalah karena merenggut ibu dari mereka.
Tapi Alrick sama sekali tidak mempedulikannya karena yang dirinya ia adalah mama nya telah memberikannya nama, serta kasih sayang dia impikan.
Sedangkan Melvin termenung mendengar pertanyaan Alrick seolah-olah dirinya sedang meneliti nya.
Suasana hening di antara Alrick dan Melvin yang sibuk dengan pemikirannya masing-masing.
" Kemungkinan dari cara berpakaiannya." jawab Melvin singkat.
" Hehe...tapi yang membuatku terkejut adalah kau mau membantunya. Kemungkinan kau akan menyukainya." ucap Alrick menggoda Melvin.
Melvin langsung menatap tajam Alrick yang sedang menyeringai kepadanya.
" Cih...tidak akan mungkin terjadi. Lebih baik aku harus pergi sekarang." ucap Melvin yang berdiri sambil menepuk debu yang menempel dari pakaiannya.
Kemudian Melvin berjalan meninggalkan Alrick yang tertawa di belakangnya.
Sedangkan di sisi lain perempuan yang sedang berbaring mulai membuka matanya memperlihatkan bola matanya berwarna ungu menatap ke atas seolah sedang berpikir.
" Dimana aku, bukannya seharusnya aku berada di rumah sakit setelah kecelakaan itu." batin perempuan itu yang memegang kepalanya sakit.
Flashback On...
" Sepertinya kami akan meluncurkan barang baru bulan depan, saya harap tidak akan ada yang membocorkan kepada pihak luar atau bagi siapa yang memberitahukan nya akan disebut pengkhianatan akan balasannya dari itu." ucap seorang perempuan yang sedang berbicara di rapat dengan karyawannya.
Semua karyawannya langsung menggangguk kepalanya.
Setelah itu perempuan itu pergi kembali ke ruang kerjanya. Di sana dirinya memiliki jabatan sebagai CEO di atas mejanya terdapat sebuah papan nama.
Keira Alexandria Matthew
Nama dari perempuan itu yang sedang duduk di kursi kebesarannya.
Keira menatap ke arah bingkai foto dengan tatapan sendu.
" Saya sudah membalas perbuatan mereka mother. Semoga kau tenang di sana." ucap Keira sambil tersenyum lirih.
Tiba-tiba saja ada seseorang pria berpakaian jas rapi menghampirinya.
" Mrs, ini laporan keuangan yang anda minta." ucap pria itu sambil menaruh berkas di atas meja.
Keira hanya menggangguk kepalanya sebelum kemudian berdiri dari kursinya.
" Baiklah taruh saja di situ saya harus pergi ke suatu tempat. Selamat sore." ucap Keira yang langsung pergi tanpa mempedulikan balasan dari sektretaris nya.
Keira keluar menggunakan jalur khusus dirinya tidak mau menjadi pusat perhatian seseorang.
Tapi tidak sengaja Keira menabrak seseorang yang membuatnya terjatuh.
" Aduhh." ucap Keira meringis kesakitan sebelum kemudian pandangan nya tertuju ke arah seseorang.
" Siapa kau...
Countine...
" Siapa kamu? bagaimana kamu bisa berada di sini ini tempat pribadi?" tanya Keira menatap curiga wanita tua di depannya.
Perkiraan Keira bahwa wanita tua itu merupakan mata-mata musuhnya.
" Anda tidak perlu curiga kepada saya nona muda." ucap wanita tua itu seakan mengetahui bahwa Keira curiga kepadanya.
Kemudian wanita tua itu mengeluarkan sesuatu dari balik saku gaun nya yang sudah usang. Mengeluarkan sebuah kalung yang berbentuk seperti liontin dan memberikannya kepada Keira.
" Ini hadiah saya nona muda, saya harap anda menyukainya." ucap wanita tua itu sambil membiarkan liontin itu berada di tangan Keira.
" Mengapa kau memberikannya kepada ku siapa sebenarnya dirimu. Jika anda tidak mau menjawabnya saya akan memanggil penjaga untuk menangkap mu." ucap Keira mengancam wanita tua itu.
Menurutnya aneh tiba-tiba wanita tua itu memberikannya sesuatu tanpa alasan yang jelas.
Sayangnya wanita tua itu hanya tersenyum sebelum berkata lagi.
" Kalung ini akan membawa takdir sesungguhnya nona muda atau saya panggil, Yang Mulia." ucap wanita tua itu sebelumnya berjalan melewati Keira yang hanya diam mematung.
Seolah ingin mengatakan sesuatu kepada wanita tua itu ingin mengerti arti ucapannya ketika Keira membalikan badannya dan bertapa terkejutnya ia sebab wanita tua itu sudah pergi tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.
Keira menyerngitkan dahinya sambil melihat sekeliling mencari wanita tua itu.
" Dimana wanita tua itu cepat sekali menghilang nya." ucap Keira sambil memandang kalung yang berbentuk liontin dengan bermata hijau tua.
" Kalung ini indah sekali, tapi mengapa dia memberikannya kepadaku. Satu hal lagi dia memanggil ku, Yang Mulia." ucap Keira yang merasa terheran-heran.
Karena tidak ingin membuang waktu akhirnya Keira melanjutkan perjalanan masuk ke dalam mobil sport miliknya.
Di dalam mobil Keira melepaskan jas dan kemeja putihnya memperlihatkan tank top putihnya serta mengganti rok hitamnya menjadi celana jeans.
" Mari kita bersenang-senang." ucap Keira sambil tersenyum miring.
Kemudian Keira menjalankan mobilnya secepat angin membelah jalanan.
Sampai perjalanan yang menghabiskan waktu sekitar 1 jam akhirnya Keira sampai di sebuah club malam.
Keira menutupi tank top putihnya dengan jaket levis.
Suara derupan musik dan bau alkohol membuat suasana menyengat Keira hanya diam saja. Keira duduk di meja dekat bartender.
" Biasa." ucap Keira singkat memesan minumannya.
" Tentu saja nona." ucap bartender sambil memberikan segelas wiski kepada Keira.
Keira hanya memandang datar ke sekeliling club. Setelah menghabiskan wiski sekitar 3 gelas Keira langsung pergi meninggalkan club tanpa berniat untuk menari. Untuk hari ini Keira sama sekali tidak berniat untuk bermain-main lagi di club dan memutuskan pulang ke rumah.
Keira menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi sampai dirinya tidak menyadari bahwa rem nya blong dan di depannya ada sebuah truk.
Keira yang tidak bisa menghindari nya langsung menabraknya hingga jatuh berguling-guling.
Di tengah-tengah kesadarannya Keira meninttikan air mata nya.
" Akhirnya aku bisa bertemu dengan mu mother, aku sangat merindukanmu." ucap Keira pelan sebelum kemudian menghembuskan nafas terakhirnya.
Flashback off...
Keira memijit pelipisnya setelah menyadari apa yang terjadi.
" Sialan pasti ada seseorang yang berniat membunuh ku. Tapi sayangnya mereka tidak bisa membunuh ku kali ini." ucap Keira sambil menyeringai.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang masuk ke dalam.
" Apa maksud dengan membunuh....
Countine...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!