TAKDIR TUHAN
Part 1.
Seperti hari-hari sebelumnya, pagi-pagi sekali di ricuki suara ribut dari Kim Than. Anak tunggal dari Kim Marvelo.
Tak jauh perdebatan, pasti diributkan dengan Jeon, adik dari Marvelo sendiri yang sering jahil terhadap ponakannya itu.
Kim Than/anak Kim Marvelo
"Appa, hiks," tangis Than, merengek pada Ayahnya.
Kim Marvelo
Marvelo menatap Jeon intimidasi, seharusnya ia sudah sampai kantor, malah dihadapkan situasi sekarang, "Sudah sayang, biarin Uncle Jeon di gigit tikus nanti," ucap Marvelo menenangkan anaknya.
Jeon/Adik Marvelo
Jeon mengejek Than, puas, "Huh dasar, mana ada tikus gigit gue yang sebesar ini, hahaha," Jeon terbahak.
Kim Than/anak Kim Marvelo
Kim Marvelo
Marvelo tak menggubris Jeon, ia menggendong Than keluar dari kamar Jeon. "Ayo ikut Appa ke Kantor,"
Kim Than/anak Kim Marvelo
Tak berselang lama, Nenek Kim Than datang berkunjung sepagi ini, kerumah perhunian Marvelo.
Mami Miho/Ibu Kim Marvelo
"Sayang, haduh cucu Eomma," Mami Miho lantas mengambil gendongan Kim Than dari Marvelo. "Pasti di jahili Uncle Jeon lagi ya sayang,"
Mami Miho/Ibu Kim Marvelo
"Jeonn," teriak Mami Miho dari lantai bawah. Ia tidak habis pikir dengan anak yang satunya itu.
Mami Miho/Ibu Kim Marvelo
"Makanya cepet nyari istri, kan nggak repot begini," sinis Mami Miho pada Marvelo, anaknya.
Kim Marvelo
Marvelo tidak menanggapi ucapan Ibunya, ia jengah dengan ucapan seperti itu, yang hampir setiap hari mendengar kosa kata itu.
Kim Marvelo
Lantas berpamitan, lalu bergegas pergi ke Kantor.
Mami Miho/Ibu Kim Marvelo
Menghela nafas, "Mau sampai kapan, kamu terjebak oleh rasa sakitmu itu Marvelo," ucap Mami Miho seorang diri, menatap kepergian anaknya ke Kantor.
Mami Miho/Ibu Kim Marvelo
"Ayo sayang, kita hukum Uncle Jeon itu, berani-beraninya nakal sama cucu Eomma yang tampan ini," Mami Miho berujar menaiki tangga menyusul Jeon
Kim Than/anak Kim Marvelo
Kim Than menyeka ingusnya, karena tangis "Srutt," tersenyum girang.
Kim Than/anak Kim Marvelo
Tidak butuh waktu lama.
Kim Marvelo, akhirnya sampai di Kantor, di antar Pak Young, supir pribadinya.
Yaa ... walaupun keributan di pagi hari, selalu menyergapnya.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Pasti ribut lagi dengan Jeon," ucap Jay, sembari memberikan beberapa berkas yang siap di tanda tangani Kim Marvelo.
Kim Marvelo
*menghela nafas
Kim Marvelo
"Yaa begitulah," ia mulai menyibukkan diri, menandatangani berkas di depannya.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Mending nyari Baby sister aja buat Kim Than," usul Jay, sekretaris sekaligus merangkap sahabat Marvelo.
Kim Marvelo
"Memang harus?" Marvelo malah balik bertanya.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Ya terserah elu, atau sekalian nyari bini, beueh enak kan bisa merangkap dua-dua nya, jagain anak elu, plus enakin elu juga, haha,"
Kim Marvelo
"Jayyy," intrupsi Marvelo.
Jay/Asisten Kim Marvelo
Jay langsung diam, menutup mulutnya rapat-rapat. "Haha, oke oke," Jay undur diri balik ke meja kerjanya.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Dasar duda nggak laku," batin Jay sarkas.
Mami Miho/Ibu Kim Marvelo
📲 Marvelo "Marvelo,"
Mami Miho/Ibu Kim Marvelo
📲 "Cepet nyari Baby sister buat Kim Than, kasihan dia Vel,"
Kim Marvelo
📲 "Iya, ya, Marvel akan cari secepatnya," nyerah juga si Marvel, awalnya ia sangat urung untuk memperkerjakan Baby sister. Tapi ia sendiri, mulai kewalahan mengatur kerjaan nya, dengan mengurus Kim Than.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Apa yang gue bilang," Jay tertawa puas dalam hati, sifat angkuh sahabat nya itu belum berubah.
Kim Marvelo
"Jay," panggil Marvelo
Kim Marvelo
*Berhubung meja Jay dengan Marvelo bersebrangan.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Ada yang bisa saya bantu Tuan," ejek Jay, dengan menekankan panggilan Tuan.
Kim Marvelo
Marvelo menatap Jay jengah, "Carikan Baby sister untuk Kim Than, secepatnya," suruh Marvelo.
Jay/Asisten Kim Marvelo
Menahan tawanya agar tidak menggelegar, "Baik Tuan," tanpa bantahan, Jay pergi dari ruangan, lantas mencari Baby Sister untuk anak nya duda tampan, Kim Marvelo.
Sashi/sahabat Anabell
"Mari Tuan Jay," sapa staf kantor bernama Sashi.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Ehh tunggu, aku butuh kamu,"
Sashi/sahabat Anabell
*Sashi terpengangah kaget.
Jay/Asisten Kim Marvelo
Menepuk mulutnya sendiri, "Bukan itu maksud ku,"
Sashi/sahabat Anabell
Sashi menetralkan keterkejutannya, "Ada yang bisa saya bantu Tuan?"
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Iya, aku sangat butuh bantuanmu, ikut aku cari Baby sister,"
Sashi/sahabat Anabell
*Sashi, mengangguk menyetujui.
Part 2.
Anabell
Anabell menunduk takut, saat masuk kedalam ruangan Marvelo.
Kim Marvelo
"Hmm," nyaut dengan nada dingin.
Anabell
*Anabell yang merasa ditatap Marvelo demikian, semakin menunduk takut.
Kim Marvelo
*Beranjak dari tempat duduknya.
Kim Marvelo
*Semakin lekat menatap satu persatu dari ujung kepala Anabell, sampai ujung sepatu lusuh yang di kenakan Anabell.
Anabell
"Hufft, astaga," batin Anabell seorang diri, menenangkan degupan jantungnya tak beraturan, takut, kalau sampai dirinya tidak diterima sebagai Baby Sister.
Kim Marvelo
*Tepat didepan Anabel
Anabell
*Terpaksa Anabell mendongak, bersitatap wajah duda tampan didepannya.
Kim Marvelo
*Memalingkan wajahnya ke sembarang arah.
Kim Marvelo
"Pakaian mu lusuh," singkat dan padat.
Anabell
*Anabell meringis, merutuki penampilannya.
Tak berselang lama, Marvelo mengatakan demikian, Jay masuk kedalam ruangan. Sembari membawa beberapa bingkisan yang berisi pakaian dan juga sepatu untuk Anabell.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Nihh, semua pesanan mu Tuan,"
Kim Marvelo
"Berikan pada Anabell, biar dia berganti pakaian lusuh nya itu,"
Jay/Asisten Kim Marvelo
*Jay memberikan isi bingkisan tersebut.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Di ruang sebelah sana, kamu bisa berganti pakaian," tutur Jay.
Anabell
*Anabell mengangguk.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Waspadalah, duda tampan didepan mu, seperti singa yang kelaparan," tukas Jay, setengah berbisik pada Anabell.
Kim Marvelo
"Jayy, aku masih bisa mendengar ucapanmu," tegur Marvelo.
Jay/Asisten Kim Marvelo
*Tanpa bantahan apapun, Jay keluar dari ruangan tersebut.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Lihat aja nanti, ntar suka sama Anabell, jangan sok kuat lho, apalagi elu kan udah lama tidak bergairah di ranjang, hah," omel Jay tak terima, lebih tepatnya hanya dirinya sendiri yang mendengar ocehan itu.
Kim Marvelo
*Marvelo tak berkedip.
Kim Marvelo
"Sialan Jay," umpat Marvelo dalam hati.
Kim Marvelo
*Kenapa harus membeli pakaian seperti itu.
Kim Marvelo
"Arghhh, Jay," frustasi dengan laku sahabat nya itu.
Anabell
*Anabell masih berdiri di depan tempat Marvelo.
Anabell
"Tuan, apa pakaian nya tidak cocok?"
Kim Marvelo
"Hm, lumayan cocok," alibi nya.
Kim Marvelo
*Sibuk dengan pekerjaan nya lagi
Kim Marvelo
"Kamu tau kan, pekerjaan mu sebagai apa?" tak beralih dari Notebook nya.
Anabell
"Iya Tuan, tadi Tuan Jay sudah memberitahu saya,"
Anabell
*Anabell merasa pegal, dan juga lapar.
Anabell
*Ruangan ini terasa pengap, padahal penghangat ruangan menyala.
Kim Marvelo
"Ayo ikut saya," titah Marvelo.
Anabell
Anabell menurut, mengikuti tubuh tinggi semampai di depannya.
Anabell
"Duda tampan," batin Anabell.
Kim Marvelo
"Jangan membuat kesalahan sekecil apapun, saya paling tidak suka," tegas Marvelo.
Anabell
Lamat-lamat, Anabell mengangguk, "Iya Tuan,"
Kim Than/anak Kim Marvelo
"Appa,"
Kim Marvelo
*Langsung memeluk anaknya.
Kim Marvelo
"Dimana nenek?"
Kim Than/anak Kim Marvelo
"Nenek lagi pergi, Appa,"
Kim Marvelo
*Menghela nafas
Anabell
*Anabell menyaksikan interaksi dua laki-laki tampan yang berbeda usia itu.
Kim Than/anak Kim Marvelo
"noona," sapa Kim Than ramah.
Anabell
"Anabell," memperkenalkan dirinya. Ia mensejajarkan tubuh mungil Kim Than.
Kim Than/anak Kim Marvelo
"aaa ... Noona Anabell," girang Kim Than.
Kim Marvelo
"Noona Anabell, yang bakal jaga Kim Than mulai sekarang,"
Kim Marvelo
"Kim Than nggak boleh nakal,"
Kim Than/anak Kim Marvelo
"Yeyyy, Kim Than tidak kesepian lagi,"
Kim Than/anak Kim Marvelo
"Siapp Appa, Kim Than janji, nggak bakal nakal sama Noona Anabell, iya kan Noona," Langsung menggenggam erat tangan Anabell, seperti layaknya anak yang sangat merindukan kasih sayang seorang Ibu.
Kim Marvelo
"Bagus anak pintar," Mengusap-ngusap kepala anaknya, gemas.
Anabell
"Tuan duda, bisa tersenyum juga ternyata," lirih Anabell dalam hatin
Kim Marvelo
"Saya kembali ke Kantor,"
Kim Marvelo
"Sebentar lagi Nenek nya Kim Than akan kembali,"
Kim Marvelo
"Mengenai pekerjaan mu apa saja disini,"
Kim Marvelo
"Biar Neneknya Kim Than yang memberi tahu mu nanti,"
Kim Than/anak Kim Marvelo
"Hati-hati Appa, jangan pulang larut malam,"
Kim Marvelo
*Mencium Kim Than
Kim Marvelo
"Akan Appa usahakan sayang,"
Kim Marvelo
📲 "Mami, dirumah sudah ada Baby Sister, Anabell namanya,"
Mami Miho/Ibu Kim Marvelo
📲 " Syukurlah, Kim Than tidak kesepian lagi,"
Mami Miho/Ibu Kim Marvelo
📲 "Sebentar lagi, Mami pulang,"
Part 3
Anabell, mulai menyibukkan diri dengan pekerjaan baru nya, sebagai Baby Sister.
Andai, takdir baik berpihak padanya, ia mungkin masih menyelesaikan studinya di Universitas ternama.
Apa boleh dikata, hidup harus dipenuhi syukur bukan.
Yang terpenting nafkah didapat nya halal, dan bisa membantu meringankan beban perekonomian yang menjerat keluarga nya.
Jeon/Adik Marvelo
"Wuuu Noona baru," sapa Jeon, nyelonong masuk ke kamar Kim Than.
Anabell
Anabell yang tidak begitu tau, siapa laki-laki muda nan tampan di depannya, hanya tersenyum sebagai jawaban.
Kim Than/anak Kim Marvelo
Kim Than/anak Kim Marvelo
"Uncle Jeon,"
Anabell
"Pelan-pelan, sayang," tutur Anabell lembut, membantu Kim Than yang sedang makan siang.
Kim Than/anak Kim Marvelo
"Hehe,"
"Uncle ngapain pulang kerumah," sambil mengunyah makanan, ngomel pada Jeon.
Jeon/Adik Marvelo
"Yakk, yakk, Thann, kamu masih marah sama Uncle,"
Anabell
"Ohh Uncle," bergumam
Kim Than/anak Kim Marvelo
Kim Than tidak menjawab, ia lebih memilih menikmati makanan didepannya.
Jeon/Adik Marvelo
*Memotret Anabell, lalu mengirimkan pesan pada Marvelo.
Jeon/Adik Marvelo
📲=Pesan
To Abang duda: "Nyari bini apa nyari Baby Sister Hyung, cantik amat🤣👏, boleh juga nih,"
Kim Than/anak Kim Marvelo
"Noona, Than mau pipis,"
Anabell
"Iya, cuci tangan dulu ya, setelah itu Noona anter pipis ke kamar mandi,"
Kim Marvelo
*Pesan masuk.
To: Jeon
Kim Marvelo
Marvelo langsung Delete pesan Jeon.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Nanti malam jadi ikut ke club?" tanya Jay, langsung mendudukkan diri di kursi.
Kim Marvelo
*Seperti ketauan mencuri foto seseorang
Kim Marvelo
*Memasukkan handphone ke saku jas
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Ekhem, sepertinya ada yang bakal pensiun nih dari status duda,"
Kim Marvelo
"Nanti malam, aku nggak bisa ikut ke club, aku udah janji sama Kim Than, untuk tidak pulang larut malam,"
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Ck, gara-gara Than, atau Anabell, hahaha," mengerlingkan mata, menggoda.
Kim Marvelo
"Urus semua file yang kemarin, sebelum jam 5 sore harus selesai," Marvelo beranjak dari tempat duduknya, ke kedai restoran yang ada di dekat Kantor.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Yakk, Yakkk, Kim Marvelo, elu ya. Jangan mentang-mentang menjabat sebagai CEO," geram Jay, tak terima.
Jay/Asisten Kim Marvelo
*Langsung sigap ke kursi kepemilikan nya.
Jay/Asisten Kim Marvelo
"Dasar duda nggak punya hati," ngomel Jay, pikirannya mulai fokus pada pekerjaan.
Kim Marvelo
"Itu akibatnya berani kurang ajar, sama CEO," Tersenyum puas, mengerjai sahabat nya itu.
Mami Miho mengirim pesan tadi pada Marvelo, kalau dirinya sedang ada urusan bisnis Fashion di Paris.
Kim Marvelo
*Langkah pelan
Kim Marvelo
*Masuk kedalam kamar Than
Anabell
"Tuan," Anabell terperanjat kaget, bangun, tak sengaja rok pendeknya ikut tersingkap.
Kim Marvelo
*Menelan ludah
Kim Marvelo
*menetralkan degup yang tak seharusnya
Kim Marvelo
*melihat sekeliling ruangan
Kim Marvelo
"Sudah tidur?" setengah berbisik.
Anabell
"Baru tidur Tuan," merapikan baju dan rambutnya yang kusut. Sungguh, Anabell sangat lelah, dengan pekerjaan barunya saat ini.
Kim Marvelo
*Melonggarkan dasi
Kim Marvelo
*Maju dua langkah
Anabell
"Tu-an," Anabell terbata-bata.
Kim Marvelo
*Marvelo tersenyum, bahkan ia sendiri jarang menumpahkan senyum pada orang lain. Selain yang benar-benar, menggugah hatinya.
Kim Marvelo
"Hanya ingin sedikit merapikan rambutmu yang acak-acak an,"
Anabell
"Ohh, haha," mengendurkan jarak ke belakang, merapikan rambutnya sendiri yang terlihat kusut dan berantakan.
Kim Marvelo
"Tidurlah ke kamarmu, saya ingin tidur dengan Kim Than malam ini,"
Anabell
*Tersenyum canggung
Anabell
"Baik Tuan," membungkuk hormat
Anabell
*Melenggang pergi ke kamar yang sudah di sediakan untuknya.
Anabell
"Duda tampan itu nggak main-main pesonanya, hufftt, jantung gue," meraba-raba degupan jantungnya yang berdetak kencang.
Anabell
*Masuk kedalam kamar nya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!