ANATASYA
Gadis berusia 17 tahun paras yang tak begitu cantik juga tak begitu jelek
tinggi 165 bb 50
Anatasya masih duduk di bangku SMA TUNAS HARAPAN di kota xx...
Dia memiliki 4 sahabat, Arsita, Rena, Dito dan Andreas
mereka tergolong sahabat yang selalu kompak dalam segala hal.
Suatu ketika Anatasya sedang duduk di sebuah kursi depan rumah, dia tengah asik memotong kuku...
" Ehemmmm.." seorang Lelaki berdehem.
Betapa terkejutnya dia saat melihat Riko berada di depannya dengan membawa setumpukan buku.
"Ada apa mas?" tanya Tasya.
"Bantu kerjain tugas." cetus Riko dengan menyodorkan setumpuk buku.
"Iya, nanti aku kerjain, masih males. capek, baru pulang sekolah."Tasya pun berjalan masuk ke dalam rumah, namun sebelum dia melangkah ke dalam, Riko lebih dulu meraih lengan Tasya.
"Sekarang saja." ucap Riko dengan tatapan membunuh.
"Tidak ada. ayah dan ibu masih kerja belum pada pulang." Tasya pun melepas genggaman Riko lalu masuk ke dalam rumah membawa setumpuk buku milik Riko.
Namun tanpa Tasya sadari Riko mengekor di belakang.....
"Sya kamu tidak mempersilahkan aku duduk?."
"Ya sudah, mas duduk saja." Tasya duduk di kursi dan mulai membuka halaman buku yang hendak ia kerjakan.
" Yang mana ni mas?." ucap Tasya sembari membuka lembaran buku.
"Yang mana ya? sini biar aku kasih tunjuk..." Riko mendekati Tasya.
"Yang ini kamu gambar beserta tulisan di bawah ini..." dengan jari telunjuk yang memberi arahan pada Tasya.
"Ohh, oke lah...." Tasya tersenyum tipis.
Perlahan Tasya mulai menggambar dengan sangat detail dan bersungguh-sungguh...
saat ia tengah asik menggambar, tiba-tiba Riko mengejutkan dirinya atas perlakuannya saat ini...
Tasya terbelalak Mendapat perlakuan seperti itu, namun Tasya hanya diam karena rasa takut untuk menolak.
Kediaman Tasya memberi peluang besar baginya untuk bertindak lebih.....
" Ayo lah Sya...." Riko memohon dengan wajah memelas.
Tasya hanya diam. detak jantung sangat tidak beraturan saat tangan Riko mulai bertindak lebih...
Ada rasa takut pada diri Tasya saat ini, ia takut jika Riko akan berbuat nekat.
"Sya ayo...." Riko merangkul Tasya dengan semua Hasrat dalam diri.
namun sebelum Riko berhasil dengan aksinya, Tasya lebih dulu mengibaskan tangan Riko dan berusaha menjauh...
"Apa sih mas...." Tasya berdiri dan menuju keluar rumah, namun usahanya sia-sia. sebelum dia keluar mulutnya sudah di bekap oleh tangan kekar lelaki tersebut.
" Emmmmt emmmmt emmmmt..." teriak Tasya tertahan.
Riko membawa Tasya masuk ke dalam kamar.
"Mau apa kamu mas? lepas." Tasya semakin ketakutan saat melihat wajah mesum Riko saat itu...
Tasya mencoba berteriak namun mulutnya seketika di di bekap.
Tasya meronta hendak melapaskan genggaman tangan Riko yang sangat kuat,
namun sebelum aksinya di mulai ada suara orang mengetuk pintu....
Tok tok tok...
Riko terkejut sembari melepaskan tubuh Tasya.
Ssst...
"Jangan bilang kalo aku ada di sini...." Riko berbisik pelan.
"Buka nak, ini ibu...." Teriak seorang wanita dari kejauhan.
"Iya bu sebentar....." Masih terasa gugup juga ketakutan yang saat ini Tasya rasakan, akan tetapi dia tidak mau jika semua itu di ketahui oleh orang tuanya....
Sebelum dirinya membuka pintu, Tasya menunjukkan pintu samping kepada Riko supaya Lelaki itu bisa keluar tanpa di ketahui oleh siapa pun....
Tanpa menunggu waktu lama Riko keluar dengan membawa kekecewaan.
Riko sangat kesal atas kegagalan Hasrat dalam diri yang belum bisa terpenuhi.
sehingga saat ini dia tengah berada di zona tidak baik....
" Dari mana bang?." tanya Rena (adik).
"Habis dari rumah temen!." cetus Riko sembari menuju kamar.
*B*akal aku urus kamu nanti sya...aku pasti bisa dapetin kamu...
Di sisi lain...
Tasya masih terbayang dengan kejadian yang baru saja terjadi, membuat dia gemetar ketakutan.
meski begitu Tasya masih melanjutkan tugas Riko yang di bebankan kepadanya.
sebenarnya sudah sedari dulu dia menyukai Riko, tapi Riko tak pernah memandang cinta di hati Tasya.
dengan berat hati, Tasya menyelesaikan tugas itu. setelah usai dia bergegas untuk mandi lalu bersiap-siap untuk pergi ke perpustakaan bersama dengan Rena.
" Ren, Rena......"panggil Tasya dari luar pintu, namun tak ada jawaban dari Rena.
Tasya masuk karena pintu terbuka lebar dan sudah biasa baginya keluar masuk rumah tersebut....
karena Tasya dan keluarganya sudah menganggap mereka seperti keluarga.
Rena hanya tinggal berdua dengan Riko,
mereka tinggal dengan nenek mereka namun sang nenek sudah meninggal....
ayah dan ibu mereka sudah berpisah sejak mereka masih kecil, dan kini orang tua mereka memiliki keluarga masing-masing.
namun mereka hidup dengan kecukupan, karena mereka terlahir dari kalangan orang yang berada .....
" Rennn..." Tasya mencari ke kamar Rena namun dia tak ada di sana.
" Kamu cari Rena? dia tadi pamit mau ke warung..."ucap Riko yang tiba-tiba muncul dari kamar.
" Oh gitu ya, tugas kamu sudah selesai. tapi masih ada di kamar ku, nanti ku antar." Tasya hendak pergi, tapi langkahnya di hentikan oleh Riko.
"Apaan si mas....."Cetus Tasya dengan mendorong tubuh Riko.
"Aku mau kamu sekarang ." Riko menggapai tubuh Tasya dan mulai bertindak di luar batas, namun sebelum Riko melanjutkan aksinya dia berbisik pada Tasya....
"Jangan teriak atau kamu akan habis dengan ku....." ancam Riko.
Tasya merasa sangat ketakutan dengan ancaman yang di tujukan untuk dirinya, namun Tasya sadar bahwa saat ini Riko sedang di kendalikan oleh hawa nafsu.
Tasya berusaha melarikan diri, akan tetapi Riko lebih dulu menggapai dirinya lalu membawa Tasya ke dalam kamar.
"Mas, jangan seperti ini. sadarlah!." Tasya mencoba untuk menyadarkan Riko dari aksi gilanya, karena Tasya tidak ingin semua yang mereka lakukan menjadi mala petaka bagi kehidupan mereka kelak.
Tasya memohon saat Riko hendak membuka pakaian yang dia kenakan, namun Riko sudah kehilangan akal sehat. semua yang di ucapkan Tasya tidak membuat dia mengurungkan niatnya.
Riko melakukan itu untuk yang pertama kalinya begitu pula dengan Tasya....
Tasya menangis dan mengenakan pakaiannya kembali, dia berlari pulang dengan perasaan malu akan dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga kehormatan sebagai seorang wanita.
Tasya masuk kedalam kamar, dia takut jika nanti dia akan hamil dengan status dia sebagai seorang pelajar.
hati siapa yang tak sakit menerima kenyataan bahwa dirinya kini sudah ternodai oleh lelaki yang tidak pernah mencintai dirinya, meski di sisi lain Tasya sangat mencintai Riko....
Rena....
usai berbelanja dia pun menuju rumah Tasya.
" Sya jadi gak nih...?" teriak Rena dari luar.
"Kamu duluan aja Ren, aku masih ngantuk...."ucap Tasya dengan mengusap mata seolah dia terlihat baru bangun tidur.
"Kenapa mata kamu sembab? kamu habis menangis ya?." Rena menatap tasya dengan penuh selidik.
" Udah lah pulang sana. aku masih mau lanjut tidur." cetus Tasya dengan berbalik dan menutup pintu.
" Kamu mengusirku? jahat sekali." ucap Rena.
Rena merasakan sesuatu yang aneh pada sikap Tasya....
Tidak biasanya Tasya menolak untuk pergi ke toko buku, yang dimana dia adalah gemar membaca dan mencari buku tentang sejarah dan juga seni.
"Sebenarnya dia kenapa? bukankah tadi dia baik-baik saja. sepertinya ada hal yang dia sembunyikan dariku." gumam Rena dengan bergegas pulang.
Sejak kejadian itu Tasya menjadi gadis pendiam.
sifat ramah dan murah senyum kini telah terganti dengan kebisuan.....
Beberapa hari berlalu...
kini Tasya memulai hari seperti biasa bersama para sahabat yang selalu ada di dekatnya.
Kringgggg...
mereka semua keluar kelas waktunya istrhat..
"Ke kantin yuk sob...." ajak Rena kepada para sahabatnya.
"Yuk...." Tasya dan Arsita menjawab bersamaan.
Mereka berlima menuju kantin,
namun di jalan mereka bertemu dengan Riko yang sedang berjalan ke arah mereka...
"Arsita cantik banget si lo, bikin hati abang ser ser gitu...." Riko menggoda Arsita dan tangannya mencolek dagu Arsita.
"Makasih mas... " Arsita tersipu malu dengan perlakuan dari Riko, namun Arsita senang karna dia sudah lama mencintai Riko meski tidak terbalaskan...
Riko melirik pada Tasya, Tapi Tasya tak sedikitpun melirik dirinya...
dia seolah tak melihat keberadaan Riko disana, Tasya terus berjalan, sedang yang lainnya masih berdiri dan tertawa dengan candaan sang kakak kelas dan juga abang dari Rena.
"Sya tunggu.... " Andreas berlari kecil mengekor pada Tasya.
"Emmmm...udah kita ke kantin dulu aja keburu kenyang nanti aku dengerin gombalan dia...cihhhh"Cetus Tasya
Tasya marah dan dia masih ingin menghindar dari Riko, dia bahkan sering di buatnya cemburu karna seringnya Riko mengatakan kata-kata manis kepada Arsita sedang tak satu pun kata yang dia ucapkan saat sedang bersama nya...
Riko melampiaskan hasratnya setiap dia butuh, tapi sering kali dia tak peduli dengan Tasya
bahkan kadang saat bersimpangan Riko tak pernah menyapa apa lagi tersenyum, mereka bagai orang asing.
mereka bertiga menyusul Tasya dan Andreas yang sudah lebih dulu ke kantin
mereka bertiga menggoda Arsita hingga membuat pipinya merona...
Tasya kesal melihat Arsita yang baperan dan selalu mencuri perhatian dari publik.
dasar sok cakep...
tasya ngedumal dalam hati.
"Cie yang lagi berbunga bunga...." ledek Rena kepada Arsita.
Arsita tersenyum malu dan duduk di sebelah Andreas.
Tasya tak berkata apapun dia kembali melahap makanannya
"Sya kamu kenapa buru-buru ke kantin ?"tanya Rena dengan nada datar.
"Aku laper. kalo aku disana keburu kenyang dengerin gombalan abang kamu Ren...." ucap Tasya.
" Ehemmmm..." seseorang berdehem di belakang Tasya,tapi dia tak menghiraukan siapa yang ada di belakangnya
tiba-tiba lelaki itu duduk di sebelah nya dan menggeser duduk Andreas.
"Geser loo...."ucap Riko dan beranjak duduk di sebelah Tasya, dengan tangan yang mendorong bahu Andreas.
"Lah kak kan di sana masih kosong ngapain nempel-nempel...." Andreas menjawab dengan muka cemberut
Riko melirik Tasya namun dia tak peduli dengan keberadaan Riko.
"Kenapa lo diem aja...? " bahu Riko menyenggol bahu Tasya.
"Terus aku harus gimana? haruskan saya berteriak? " cetus Tasya, dia pun berdiri dan berjalan menjauh dari mereka semua.
sahabat Tasya heran mengapa akhir2 ini dia berubah menjadi gadis sedingin es...
"Kenapa lagi sih tu si Tasya...?" Rena Kesal melihat tingkah laku Tasya yang membuatnya geram.
"Gegara abang lo tu..." Dito menunjuk pada Riko.
Riko memicingkan mata dan berdiri...
" Ya udah deh gua pergi. makan yang banyak ya Arsita sayang...." kembali Riko menggoda Arsita
Mereka pun menyoraki Arsita yang tersipu malu
Tasya duduk di dalam kelas namun ternyata Riko menyusulnya...
Riko duduk di meja yang di tempati Tasya
"Kamu kenapa Sya sengaja ngejauh dari aku ??" Riko meraih tangan Tasya
namun sebelum dia mendapat jawaban
dia di kejutkan dengan teman2nya yang lewat depan kelas Tasya
"Cieee ...swittt swittt.." mereka bersiul menggoda Riko
Riko pun menghampiri mereka dengan merangkul pundak mereka
"Apaan sih gua gak level ama cewek sok, kaya dia....hahaha" Riko dengan lantangnya berteriak dan di susul dengan tawaan para sahabatnya
membuat Tasya semakin membenci Riko namun dia menginginkan Riko jadi kekasihnya
Tasya memukul meja di depannya ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!